Hujan Disertai Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Jalan Trans-Sulawesi Sebabkan Kemacetan
Tim Redaksi
PALOPO, KOMPAS.com
– Sebuah
pohon tumbang
di Jalan Trans Sulawesi poros
Palopo
-Masamba, Kecamatan Telluwanua, Kelurahan:Jaya, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, akibat
angin kencang
disertai hujan deras pada Jumat (6/12/2024) sore.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo Burhan Nurdin mengatakan kejadian terjadi sekitar pukul 17.40 Wita.
“Pohon itu menutup ruas jalan dari kedua arah hingga menimbulkan kemacetan beberapa jam lamanya,” kata Burhan saat dikonfirmasi, Jumat.
Burhan menuturkan, setelah menerima laporan, BPBD langsung menerjunkan personel dan peralatan pendukung untuk menyingkirkan pohon tersebut.
“Sejumlah personel kami turunkan dengan membawa peralatan pemotong kayu atau
chainsaw
agar cabang dan ranting pohon segera dibersihkan dan arus lalu lintas segera terurai,” ucap Burhan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Petugas BPBD Kota Palopo telah melakukan penanganan dengan memotong pohon tersebut.
“Saat ini sudah selesai diatasi dan arus lalu lintas kembali normal,” ujar Burhan.
Burhan mengimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan agar berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini yang rawan menimbulkan bencana seperti tanah
longsor
, banjir dan pohon tumbang.
“Diharapkan warga di musim hujan ini agar berhati-hati mengingat cuaca ekstreem masih terjadi, bila menemukan atau mengalami keadaan darurat segera menghubungi petugas,” tutur Burhan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: pohon tumbang
-
/data/photo/2024/12/06/6753093913e6f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hujan Disertai Angin Kencang, 1 Pohon Tumbang di Jalan Trans-Sulawesi Sebabkan Kemacetan Makassar 6 Desember 2024
-

Asyik Mancing, Bocah SD di Mojokerto Tertimpa Longsoran Tebing, Teman Korban Panik Minta Tolong
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO– Seorang pelajar SD tertimpa tanah longsor saat asyik memancing di sungai Desa Ngembeh, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (6/12/2024).
Tebing sungai menimpa korban (RB) berusia 12 tahun yang mengakibatkan pelajar kelas VI SD tersebut mengalami luka-luka.
Kapolsek Dlanggu Polres Mojokerto, Inspektur Polisi Satu (IPTU) M Khoirul Umam, mengatakan korban mengalami luka berat akibat tertimpa tebing sungai yang longsor.
“Korban mengalami luka berat, pada bagian kaki kiri,” kata Iptu M Khoirul Umam kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).
Ia mengatakan dari keterangan saksi, melihat korban memancing bersama temannya di sungai yang tidak jauh dari rumahnya, sekitar pukul 14.00 WIB.
Ketika korban asyik memancing, tiba-tiba tebing sungai yang berada di belakangnya longsor langsung menimpanya.
Teman korban meminta pertolongan warga, mereka segera menolong korban sekaligus melaporkan kejadian itu ke Polsek Dlanggu.
“Korban dievakuasi untuk segera mendapat pertolongan medis, untuk kondisinya dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Sidowaras, Bangsal,” ungkap kata Iptu M Khoirul Umam.
Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida mengungkapkan pihaknya melakukan assessment penanganan kebencanaan tebing sungai longsor yang menimpa pemancing.
Dirinya mengimbau masyarakat agar lebih waspada potensi bencana hidrometeorologi, banjir, pohon tumbang termasuk tanah longsor.
“Kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana hidrometeorologi sudah dilakukan, untuk mengantisipasinya warga diimbau lebih waspada. Sebaiknya menghindari tempat yang dapat berpotensi bencana, khususnya di wilayah zona merah rawan bencana,” pungkasnya.
-

Jumat Curhat, Kapolres Jepara Ajak Warga Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA — Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengajak warganya gotong royong membersihkan saluran air di wilayah masing-masing untuk mengantisipasi banjir di musim hujan.
Imbauan tersebut disampaikan Kapolres Jepara saat menggelar kegiatan Jumat Curhat di Vinn Villa Resto & Café Desa Telukawur, Kecamatan Tahunan, pada Jumat (6/12/2024).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Camat Tahunan, Kapolsek, Danramil, Petinggi dan paguyuban pelaku wisata Desa Telukawur, Desa Tegalsambi serta Desa Semat hingga masyarakat setempat.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Jepara menyampaikan, bahwa saat ini Kabupaten Jepara sudah mulai memasuki awal musim penghujan dengan intensitas hujan sudah mulai naik yang disertai dengan angin kencang, petir dan kilat.
Kapolres mengajak masyarakat untuk ikut aktif berpartisipasi dengan bergotong royong membersihkan saluran drainase, untuk mencegah terjadinya luapan air dan banjir.
“Karena sampah yang menyumbat saluran drainase dan saluran air inilah yang menjadi penyebab genangan air maupun banjir,” ujarnya.
AKBP Wahyu mengatakan jika terjadi genangan air, apalagi banjir, ini akan menghambat aktivitas masyarakat. Bahkan banjir akan membawa dampak negatif lainnya hingga kerugian materi pada masyarakat.
Untuk mengindari terjadinya banjir dan genangan air, Kapolres menyarankan agar saluran air dibersihkan secara rutin, misalnya seminggu sekali, sehingga saluran air bebas dari tumpukan sampah maupun benda- benda lainnya yang menghambat aliran air.
“Harus ada kesadaran warga untuk mencegah banjir dan genangan air, demi keamanan dan kenyamanan bersama,” tuturnya.
Disamping itu, Abituren Akpol 2003 ini juga mengingatkan akan potensi bahaya pohon tumbang yang bisa menimbulkan potensi kerugian lebih besar, konsleting listrik hingga terjadinya korban jiwa.
“Pohon-pohon yang lebat mendekati kabel listrik supaya dipotong bisa kordinasi dengan pihak terkait antisipasi terjadi konsleting listrik dan pohon-pohon yang besar usianya sudah tua supaya bisa dipotong mengantisipasi kejadian pohon tumbang yang dapat menimbulkan korban,” jelasnya.
Selain ancaman bencana alam di musim penghujan, mantan Kapolres Sukoharjo juga memperingatkan bagi pengendara di jalan untuk selalu berhati-hati.
Jalan yang licin dan sulit dikendalikan akan mengakibatkan kecelakaan. “Selalu waspada saat berkendara, agar berhati-hati, angka kecelakaan makin tinggi di musim penghujan,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu masyarakat Desa Telukawur sekaligus peserta Jumat Curhat, Hartoyo mengapresiasi program Jumat Curhat dari Kapolres Jepara, karena sangat berguna bagi masyarakat untuk menyampaikan informasi dan aduan secara langsung.
“Terima kasih pak Kapolres yang telah datang langsung ke tempat kami. Kami sangat mengapresiasi kedatangan pak Kapolres, kami berharap kedatangan bapak dapat membawa kebaikan untuk kita semua,” tandasnya.
-

BREAKING NEWS Pohon Tumbang Timpa Mobil Pikap dan Pemotor saat Hujan Lebat di Karanganyar
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Pohon tumbang menimpa mobil pikap atau Cerry dan seorang pengendara sepeda motor di sekitar warung makan wilayah Desa Gaum Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar pada Jumat (6/12/2024) sekira pukul 14.30.
Akibat kejadian tersebut, Cerry yang pakir di warung makan rusak parah bagian depan.
Sedangkan pelajar pengendara sepeda motor, Tiara Nur Hanifah (17) terpaksa dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan.
Kalakhar BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno menyampaikan, ada beberapa kejadian pohon tumbang pasca hujan lebat disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Pohon tumbang menimpa Cerry yang parkir di depan rumah makan tersebut.
Selain itu ada pengendara sepeda motor yang melintas di jalan depan warung terkena pohon tumbang.
“Ada pengendara sepeda motor yang melintas (terkena) pohon tumbang),” katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat sore.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit yang merawat pengendara sepeda motor tersebut.
Dia menuturkan, pelajar tersebut saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan kondisinya sadar.
“Kita berupaya supaya perawatan digratiskan,” ucapnya.
Berkaca dari kejadian tersebut, Hendro mengimbau kepada para pengguna jalan supaya waspada dan berhati-hati saat berkendara.
Pasalnya musim hujan ini kerap disertai dengan angin kencang dan petir.
“Disarankan berteduh dulu, karena setelah kemarau, musim hujan ini disertai angin kencang dan petir,” jelas Hendro. (Ais)
-

Cuaca Ekstrem Picu Banjir di Wilayah Banten, 3 Orang Meninggal
Jakarta, CNN Indonesia —
Wilayah Kabupaten Banten dilanda cuaca ekstrem hingga menyebabkan banjir sejak Selasa (3/12) hingga Kamis (5/12).
Setidaknya 3 orang meninggal dunia imbas banjir dan pohon tumbang di Kabupaten Lebak, Banten.
Air setinggi 30-50 cm juga masih menggenangi Kecamatan Banjarsari pada Jumat (6/12).
Cuaca ekstrem juga menyebabkan longsor di Kecamatan Bayah.
Jembatan Dua Cijambu, Cikeusik, Pandeglang masih terendam banjir akibat air sungai yang meluap.
Akibatnya arus lalu lintas terhambat, warga harus mendorong bahkan mengangkat kendaraan mereka untuk melewati jembatan.
-

Shelter Kuliner Stadion Mahan Solo Tertimpa Pohon Tumbang, 1 Orang Luka
Solo –
Pohon besar di areal shelter kuliner Stadion Manahan Solo sisi barat tumbang. Pohon itu tumbang saat hujan deras disertai angin kencang terjadi Kota Solo.
Pantauan detikJateng, Jumat (6/12/2024), hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan Manahan sekitar pukul 14.00 WIB. Sejam kemudian, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang berasal dari pohon tumbang.
Pohon itu tumbang ke sisi timur yang merusak atap dan satu stand kuliner. Saat itu meja kursi yang tertimpa pohon tengah kosong.
Salah seorang pedagang Aris mengatakan pohon tumbang mengenai stand kuliner miliknya. Sebelum pohon tumbang, dia sudah pindah ke tempat yang lebih aman.
“Saya awalnya di dalam stand, atap itu sudah terdengar ranting jatuh, saya keluar duduk di situ (tempat duduk yang tertimpa pohon). Lalu perasaan saya tidak enak saya pindah duduk ke sini (geser ke selatan). Tidak lama kemudian langsung bruk,” kata Aris kepada awak media Jumat (6/12/2024).
Namun seorang pengunjung mengalami lecet pada jari tangannya, dan langsung mendapatkan penanganan pertama. “Tadi ada pengunjung yang sedang makan gado-gado terkena serpihan atap seng. Luka di tangan,” ucapnya
(jbr/idh)
-

Jaksel monitoring internal untuk identifikasi pohon tumbang saat hujan
Kita kerahkan minimal dua sampai 10 personel Pasukan Hijau untuk penanganan per pohon di setiap kecamatan se-Jakarta Selatan
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan melakukan monitoring secara internal untuk mengidentifikasi pohon rawan tumbang saat musim hujan.
“Penanganan ini dilakukan baik melalui hasil monitoring internal kami maupun dari aduan masyarakat,” kata Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Selatan, Djauhar Arifien di Jakarta, Jumat.
Menurut Djauhar, dalam kondisi cuaca Jakarta akhir-akhir ini yang dilanda hujan disertai angin kencang, Sudin Tamhut Jakarta Selatan terus menggencarkan penanganan pohon rawan tumbang.
Salah satunya penanganan pohon meliputi lima kategori yakni, pohon dengan keadaan ringan, sedang, berat, tebang, dan tumbang.
Dijelaskan, sebelum dilakukan penanganan, pohon diperiksa dengan mengidentifikasi semua bahan atau organ tanaman yang layu atau mati, seperti daun, ranting, cabang, batang, tunas hingga buah.
“Kita lakukan identifikasi ini untuk mengetahui kondisi riil pohon dan langkah antisipatif yang bisa dilakukan,” ungkapnya.
Kini, Sudin Tamhut Jakarta Selatan sudah melakukan penanganan terhadap 1.817 pohon dalam periode November hingga 4 Desember 2024.
Ia merinci, penanganan pohon yang sudah dilakukan untuk kategori ringan sebanyak 297 pohon, sedang 1.035, dan berat mencapai 343 pohon.
Kemudian, untuk pohon yang ditebang sebanyak 73 pohon dan evakuasi pohon tumbang sebanyak 69 pohon.
“Kita kerahkan minimal dua sampai 10 personel Pasukan Hijau untuk penanganan per pohon di setiap kecamatan se-Jakarta Selatan. Kami juga ada tim buser dan tim taman untuk melakukan akselerasi penanganan pohon,” ujarnya.
Dari identifikasi dan upaya tersebut, nantinya laporan akan dikumpulkan lalu disampaikan ke Satpel Tamhut di setiap kecamatan atau aplikasi yang disediakan pemerintah.
Ia meminta masyarakat agar berhati-hati dan waspada saat hujan turun maupun terjadi angin kencang dengan tidak berteduh di bawah pohon.
“Meskipun ada asuransi akibat pohon tumbang, masyarakat tetap harus berhati-hati. Untuk klaim asuransi sesuai prosedur dapat dilihat di media sosial Instagram tamanhutandki,” tandasnya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024 -

11.864 pohon di Jakpus dipangkas antisipasi tumbang saat hujan
Petugas tengah memangkas pohon di wilayah Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024). ANTARA/HO-Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakpus.
11.864 pohon di Jakpus dipangkas antisipasi tumbang saat hujan
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Jumat, 06 Desember 2024 – 12:25 WIBElshinta.com – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan (Tamhut) Kota Jakarta Pusat telah memangkas 11.864 pohon selama periode Januari hingga 2 Desember 2024 untuk mengantisipasi tumbang saat musim hujan seperti sekarang ini.
“Pemangkasan merupakan salah satu upaya untuk mencegah dan mengurangi dampak bencana pohon tumbang,” kata Kepala Sudin Tamhut Jakarta Pusat, Mila Ananda di Jakarta, Jumat.
Pemangkasan pohon dilakukan secara rutin tergantung kondisi pohon yang dibagi menjadi tiga kategori, yakni pangkas ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong), dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).
“Sebagai upaya antisipasi terjadinya pohon tumbang, secara rutin sudah dilakukan perawatan pohon-pohon di lahan aset Pemprov DKI Jakarta melalui kegiatan pemangkasan,” ujar Mila.
Selain itu, Seksi dan Satuan Pelaksana (Satpel) di setiap kecamatan bertugas melakukan identifikasi pohon-pohon yang rawan tumbang berkoordinasi dengan Unit Pengelolaan Tanaman Perkotaan Dinas Tamhut yang memiliki alat untuk memeriksa kesehatan pohon. Selain itu, pohon-pohon yang dipangkas juga dinilai rawan tumbang saat kondisi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi, berada di akses infrastruktur misalnya di saluran air, sisi jalan, serta pohon yang keropos, kering dan mati.
Sehingga, pemangkasan pohon yang dilakukan rutin di delapan kecamatan se-Jakarta Pusat ini sebagai peremajaan cabang-cabang baru dan mempertahankan keindahan bentuk pohon.
Lebih lanjut, Mila menyebut pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pengecekan kesehatan pohon dan hasil pengecekan tersebut menjadi rekomendasi untuk melakukan perawatan selanjutnya pada pohon-pohon tersebut.
“Apabila hasil pemeriksaan diketahui pohon tidak sehat (keropos parah), maka akan dilakukan penebangan,” ucap Mila.
Meskipun telah dilakukan upaya preventif secara rutin, banyaknya pohon tumbang dan sempal pada Senin (2/12) kemarin merupakan kejadian luar biasa dampak dari cuaca ekstrim berupa hujan disertai angin kencang.
Sebanyak 44 pohon di Jakarta Pusat terkena dampak (roboh hingga patah dahan) akibat hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (2/12) sore. Dari 44 pohon tersebut terdiri atas 26 pohon patah dahan atau ranting (sempal) yang menutupi rambu-rambu lalu lintas ataupun lampu di jalanan dan 18 pohon tumbang.
Akibat peristiwa tersebut, Suku Dinas Tamhut Jakarta Pusat menurunkan lebih dari 100 personel Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang terdiri atas Tim Penanganan Pohon, Tim Truk, dan PJLP Perawat Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Sumber : Antara
-

Pemprov DKI Jakarta tanggung biaya pengobatan korban pohon tumbang
Biasanya nanti tim dari perusahaan asuransi akan menaksir kerugian materiel dan korban
Jakarta (ANTARA) – Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) menanggung biaya kerugian materiel dan pengobatan bagi korban pohon tumbang di lahan yang merupakan aset milik Pemprov DKI Jakarta.
“Melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi, korban yang terdampak akan diberikan santunan asuransi, dengan persyaratan bahwa pohon-pohon tersebut berada di lahan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan (Tamhut) Kota Jakarta Pusat Mila Ananda saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Hal ini sebagai wujud tanggung jawab jajaran Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota dalam menghadapi musim hujan yang seringkali disertai dengan angin.
“Biasanya nanti tim dari perusahaan asuransi akan menaksir kerugian materiel dan korban. Korban luka misalnya akan dibayarkan biaya pengobatan misalnya kerusakan mobil, pagar, dan lain-lainnya akan dinilai berapa perbaikannya,” ujar Mila.
Namun, Pemprov DKI Jakarta juga menentukan batas maksimal kerugian. Pada kerugian materiel seperti bangunan dan kendaraan maksimal Rp25 juta, sedangkan untuk korban yang meninggal maksimal Rp50 juta.
“Dari jajaran Sudin Pertamanan dan Hutan Kota kami tetap bantu monitor dan mendata langsung. Kemudian kami koordinasikan ke jajaran dinas,” ucap Mila.
Sebelumnya, Mila menyebut sebanyak 44 pohon di Jakarta Pusat terkena dampak (roboh hingga patah dahan) akibat hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Senin (2/12) sore.
Dari 44 pohon tersebut terdiri atas 26 pohon patah dahan atau ranting (sempal) yang menutupi rambu-rambu lalu lintas ataupun lampu di jalanan dan 18 pohon tumbang.
Lalu pada hari yang sama di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, dua orang harus dilarikan ke rumah sakit karena rumahnya tertimpa pohon besar yang tumbang akibat hujan disertai angin kencang.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024 -
3 Orang Meninggal Gegara Bencana Hidrometeorologi, Lebak Banten Tanggap Darurat Bencana
Liputan6.com, Lebak – Banjir dan longsor serta angin kencang yang melanda Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama tiga hari menyebabkan tiga orang warga meninggal dunia.
Hal itu diutarakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky di Rangkasbitung Lebak, Jumat (6/12/2024).
“Semua korban meninggal dunia itu sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya,” katanya.
Febby menjelaskan, ketiga warga Kabupaten Lebak Banten yang meninggal itu antara lain inisial DZ (14) warga Desa Cipanas Kecamatan Cipanas terdampak longsoran tanah yang mengakibatkan tembok rumah korban terbelah, pada Selasa (3/12/2024). Saat itu korban DZ bersama adiknya R (8) tengah menonton televisi pukul 21.00 WIB di ruangan depan rumah, namun tiba-tiba terjadi longsor hingga tembok rumahnya menimpa korban. Korban DZ dilaporkan meninggal dunia setelah dilarikan ke Puskesmas setempat, dan adiknya mengalami luka-luka.
Sedangkan, korban kedua yang meninggal dunia berinisial D (13) warga Kecamatan Banjarsari akibat tenggelam ketika banjir, Rabu (4/12/2024). Selanjutnya, korban ketiga berinisial R (64) meninggal dunia karena tertimpa pohon tumbang di Desa Sukamaju Kecamatan Cibeber pada Kamis (5/12/2024).
Korban meninggal ketika perjalanan pulang dari kebun ke rumah, namun saat itu terjadi hujan deras disertai angin kencang. Dalam perjalanan pulang dari kebun ke rumah, korban tertimpa pohon roboh hingga ditemukan warga sudah meninggal.
Musim hujan ekstrem yang menyebabkan bencana hidrometeorologi membuat BPBD Lebak mewanti-wanti masyarakat untuk waspada menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Selama beberapa hari terakhir ini curah hujan meningkat hingga mengakibatkan banjir dan longsor di 20 kecamatan di Kabupaten Lebak.
Selain itu juga sebanyak 1.694 rumah terendam banjir dan 59 rumah terdampak longsoran, 47 rumah rusak ringan, enam rumah rusak sedang, dan enam rumah lainnyarusak berat. Sedangkan, ruas jalan yang ambles dan longsor terdapat di lima titik, antara lain pertama jalan Cipanas-Citorek menuju wisata Negeri di Atas Awan, kedua Jalan Desa Darmasari Bayah, ketiga Jalan Cidikit Bayah, keempat Jalan Pasir Gobong Bayah, dan kelima di Jalan Ciseel-Muncang. Sementara itu juga ada dua jembatan terputus masing-masing di Kecamatan Leuwidamar dan Muncang.