Topik: pohon tumbang

  • BMKG Keluarkan Peringatan, Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Sulut

    BMKG Keluarkan Peringatan, Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi di Sulut

    Liputan6.com, Manado – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Sulut masih berpotensi dilanda hujan deras dan angin kencang. Masyarakat diminta untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem ini.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga 11 Desember 2024,” tutur Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG, Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle pada, Senin (9/12/2024).

    Dia mengatakan, di sebagian besar wilayah kabupaten dan kota di Sulut berpeluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

    Karena itu, dia berharap, warga berhati-hati apabila melakukan aktivitas saat kondisi cuaca ekstrem. Warga diharapkan waspada terhadap bencana banjir, tanah longsor atau pohon tumbang.

    Dia mengatakan, pada Selasa (10/12/2024), cuaca ekstrem terjadi di wilayah Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

    Sedangkan pada Rabu (11/12/2024), kondisi cuaca seperti itu akan terjadi di Kota Manado, Kotamobagu, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

    “Berikutnya, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,” ujarnya memungkasi.

  • Dinas Terkait di Mojokerto Diminta Sigap Atasi Potensi Bencana

    Dinas Terkait di Mojokerto Diminta Sigap Atasi Potensi Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar evaluasi dan paparan penangganan penanggulangan bencana ‘Hidrometeorologi’.

    Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengapresiasi terhadap kesigapan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menanggulangi bencana yang terjadi di Bumi Majapahit.

    Evaluasi dan paparan yang digelar di Smartroom Satya Bina Karya (SBK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto tersebut melibatkan seluruh Kepala dan pimpinan OPD, termasuk para Camat se-Kabupaten Mojokerto hingga Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Evaluasi dan paparan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Mojokerto Teguh Gunarko.

    Melalui arahannya, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengapresiasi terhadap kesigapan para OPD dalam menanggulangi bencana. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini berpesan kepada para Kepala OPD agar tetap menjaga komunikasi dan koordinasi untuk mengatasi dampak dari bencana yang terjadi.

    “Saya berterima kasih sebesar-besarnya atas respons cepat panjenengan (Kepala OPD) semuanya, yang paling penting kita harus terus berkoordinasi karena kita tidak bisa menyelesaikan ini sendiri, kita harus selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan Pemprov Jawa Timur,” jelasnya, Senin (9/12/2024).

    Sejak memasuki bulan Desember 2024, bencana alam kerap terjadi di Kabupaten Mojokerto. Seperti tanah longsor, banjir luapan, hingga angin kencang. Sekdakab Mojokerto Teguh Gunarko juga menginstruksikan agar para dinas terkait sigap dalam mengatasi potensi bencana ke depannya.

    “Hal ini termasuk kerawanan pohon tumbang saat terjadi angin kencang. Pemangkasan pohon di daerah Mojosari dan sekitarnya tolong dipercepat, ini sangat rawan tumbang saat angin kencang menerpa. Dinas Kesehatan juga agar selalu siap siaga untuk memberikan pertolongan kesehatan bagi warga terdampak bencana,” harapnya.

    Teguh meminta agar armada mobil pelayanan kesehatan, khususnya di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan RSUD dapat dimaksimalkan pada situasi kegawatdaruratan yang mungkin terjadi. Pada giat yang bernuansa monitoring penanggulangan bencana itu, terdapat beberapa laporan yang dikemukakan oleh dinas-dinas terkait.

    Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida mengatakan, untuk menanggulangi bencana tanah longsor dan banjir luapan yang terjadi di beberapa titik, pihaknya telah melakukan beberapa langkah cepat. Seperti membuat tanggul darurat dan membersihkan sampah yang terbawa arus.

    “Untuk banjir (luapan) dan tanah longsor, BPBD telah membuat tanggul dengan bahan karung pasir dan ‘gedekan’ (anyaman bambu), kami juga membersihkan sampah-sampah yang terbawa arus banjir agar tidak menyumbat arus air ke depannya,” terangnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal menambahkan, banjir di beberapa titik, seperti di Desa Tempuran Kecamatan Sooko, Desa Salem Kecamatan Bangsal, dan Desa Jumeneng Kecamatan Mojoanyar disebabkan meluapnya aliran sungai.

    “Air sungai meluap karena jumlah eceng gondok dan kangkung yang tumbuh tidak terkendali, sehingga menyumbat arus air dan akhirnya meluap. Bahkan karena banyaknya jumlah eceng gondok ini, menyebabkan rusaknya infrastruktur jembatan,” ujarnya.

    Selain itu, pihaknya juga melakukan penanganan dengan ‘sangkrah’, pembersihan eceng gondok dan kangkung untuk memperlancar arus sungai. Dalam prosesnya, pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. [tin/ian]

  • Warga Pariaman Dikejutkan Gempa Bumi Magnitudo 4,9

    Warga Pariaman Dikejutkan Gempa Bumi Magnitudo 4,9

    Pariaman, Beritasatu.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kota Pariaman, Sumatera Barat, dan sekitarnya pada Senin (9/12/2024) sekitar pukul 16.50 WIB. Kejadian ini mengejutkan warga yang tengah menjalani aktivitas sehari-hari.

    Seorang warga, Rafkiman, yang sedang merekam video di telepon pintarnya, mengaku terkejut karena tiba-tiba merasakan gempa.

    “Tiba-tiba bumi bergoyang,” ujarnya.

    Dia mengaku sempat berhenti merekam video karena khawatir kekuatan gempa semakin besar dan dapat mengancam keselamatannya. Namun, beruntung gempa tersebut hanya berlangsung sebentar.

    Warga lain, Rehasa, yang sedang beristirahat di rumah, menceritakan bahwa ia segera duduk setelah merasakan gempa, meskipun tidak langsung keluar rumah untuk mengevakuasi diri. Rehasa sempat mengonfirmasi adanya gempa kepada anggota keluarga sambil mencari tahu lokasi dan kekuatan gempa.

    Namun, ada juga warga yang tidak merasakan gempa karena sedang sibuk bekerja dan tidak menyadari adanya pergeseran bumi.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi berpusat di 59 kilometer barat daya Pariaman dengan kedalaman 68 kilometer.

    Meskipun cukup mengejutkan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan rumah atau fasilitas umum akibat gempa tersebut, karena kekuatannya yang relatif kecil dan durasinya yang singkat.

    Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman, Radius Syahbandar, mengingatkan bahwa daerah ini rawan bencana alam, termasuk gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.

    Oleh karena itu, pihaknya terus mengimbau warga Pariaman untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana gempa yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

  • Pertamanan DKI pangkas 76 ribu pohon sepanjang 2024 antisipasi tumbang

    Pertamanan DKI pangkas 76 ribu pohon sepanjang 2024 antisipasi tumbang

    Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan memangkas pohon untuk antisipasi tumbang saat musim hujan, Jakarta, Jumat (6/12/2024). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan.

    Pertamanan DKI pangkas 76 ribu pohon sepanjang 2024 antisipasi tumbang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 09 Desember 2024 – 11:23 WIB

    Elshinta.com – Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta telah memangkas sebanyak 76.865 pohon selama periode Januari hingga November 2024 untuk mengantisipasi tumbang akibat hujan deras dan angin kencang. Kegiatan ini dilakukan di lokasi prioritas yakni jalur hijau lima wilayah kota terutama di sisi tepian dan median jalan dan lebih intensif dilakukan pada Agustus hingga November, dengan jumlah pemangkasan mencapai 26.182 pohon.

    “Kami memprioritaskan pemangkasan pohon di jalur hijau untuk memitigasi risiko pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang, khususnya di wilayah yang rawan seperti Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan sebagian Jakarta Selatan,” ujar Kepala Distamhut DKI Jakarta Bayu Meghantara dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Bayu mengatakan terus berupaya mengurangi risiko kejadian pohon tumbang selama musim hujan demi keamanan dan kenyamanan masyarakat. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pemangkasan pohon secara berkala dan pengecekan kesehatan pohon di ruang-ruang terbuka hijau.

    Selain pemangkasan, Pemprov DKI juga rutin memeriksa kesehatan pohon, meliputi kondisi akar, batang, kemiringan, hingga tajuk. Hingga November 2024, sebanyak 5.078 pohon telah diperiksa kondisinya.

    “Upaya ini bertujuan untuk memastikan pohon-pohon yang berada di jalur hijau dalam keadaan sehat dan aman,” ujar Bayu.

    Dia mengatakan telah menyiagakan posko pohon tumbang di setiap wilayah kota hingga tingkat provinsi. Petugas yang bersiaga terdiri atas Satuan Pelaksana Pertamanan dan Hutan Kota untuk menangani kejadian pohon tumbang secara cepat.

    Bayu menambahkan, Pemprov DKI Jakarta menyediakan santunan asuransi yang dapat diajukan melalui Distamhut. Santunan mencakup korban manusia, kerusakan kendaraan, dan bangunan yakni maksimal Rp50 juta untuk korban meninggal dunia, dan maksimal Rp 25 juta untuk kerusakan kendaraan atau bangunan.

    Pengajuan klaim dapat dilakukan melalui email ke distama@jakarta.go.id atau langsung ke kantor Distamhut.

    Sumber : Antara

  • Cuaca Ekstrem, Pohon Raksasa Tumbang di Jalur Senggigi

    Cuaca Ekstrem, Pohon Raksasa Tumbang di Jalur Senggigi

    Lombok Barat, Beritasatu.com – Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Lombok Barat, menyebabkan sebuah pohon beringin tua dengan ukuran besar tumbang di jalan wisata Senggigi, Desa Senggigi, Kabupaten Lombok Barat. 

    Insiden ini mengakibatkan terputusnya akses jalan utama yang menghubungkan Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Utara, memicu kemacetan panjang hingga enam jam.

    Pohon berukuran besar tersebut tumbang sekitar pukul 09.30 Wita. Kondisi cuaca ekstrem yang melanda kawasan Senggigi menjadi faktor utama tumbangnya pohon tua ini. Akibatnya, jalan wisata Senggigi yang merupakan jalur utama penghubung dua kabupaten lumpuh total.

    “Saya menunggu sudah hampir lima jam karena tidak bisa lewat. Tadi kami dari Pemenang Lombok Utara rencananya mau ke Mataram lewat jalur Pusuk, tetapi katanya di sana ada longsor. Jadi, kami memilih jalur Senggigi. Tidak disangka, di sini malah ada pohon tumbang. Mau balik ke jalur Pusuk masih ada masalah juga, akhirnya kami hanya menunggu di sini.” ungkap Ari, seorang pengendara yang terjebak kemacetan, Senin (9/12/2024).

    Ia juga menambahkan bahwa banyak pengendara lain yang memutuskan untuk putar balik ke Lombok Utara, tidak sabar menunggu proses evakuasi yang berlangsung lambat.

    Akibat pohon beringin tumbang di Senggigi tersebut, kemacetan panjang tak terhindarkan. Diperkirakan antrean kendaraan mencapai beberapa kilometer, dengan banyak pengendara yang memilih meninggalkan mobil mereka untuk mencari jalan alternatif atau menunggu jemputan keluarga.

    “Macetnya panjang sekali. Anak-anak saya tadi sudah dijemput keluarga karena kami tidak tahu kapan jalan ini akan bisa dilalui lagi,” lanjut Ari.

    Jalur alternatif melalui Pusuk yang biasanya menjadi pilihan ketika jalur Senggigi bermasalah juga tidak dapat diandalkan karena longsor di kawasan tersebut. Kondisi ini membuat pengendara tidak memiliki banyak pilihan selain menunggu atau kembali ke Lombok Utara.

    Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Dinas Pekerjaan Umum, dan aparat kepolisian bergerak cepat setelah menerima laporan. Namun, proses evakuasi terkendala oleh ukuran pohon yang besar dan minimnya alat berat di lokasi kejadian pohon beringin tumbang di Senggigi ini.

  • Hujan Angin di Lamongan, Ibu dan Anak Jadi Korban, Tertimpa Pohon Tumbang

    Hujan Angin di Lamongan, Ibu dan Anak Jadi Korban, Tertimpa Pohon Tumbang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

    TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Hujan disertai angin menyebabkan sejumlah pohon tumbang bahu kanan kiri di Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Jaksa Agung Suprapto. 

    Sementara seorang ibu dan anak menjadi korban pohon tumbang yang ada di Jalan Kusuma Bangsa, Minggu (8/12/2024).

    Ibu dan anak yang menjadi korban pohon tumbang tersebut diketahui bernama Nazwa permata Widya permadani dan ibunya Winarti warga Desa Tawang Rejo Kecamatan Turi.

    Menurut Khoiri, petugas Damkar yang melakukan evakuasi pohon tumbang, dua orang korban tersebut tertimpa pohon saat melintas  berboncengan mengendarai motor.

    “Dua orang ibu dan anak yang tertimpa pohon di bawa ke rumah sakit. Korban lewat dari timur ke barat.” kata Khoiri, Minggu (8/12/2024).

    Setelahnya kedua korban di larikan ke Rumah Sakit, meski lukannya tidak seberapa parah.

    Sementara petugas Damkar juga memotong pohon yang tumbang melaintang di  badan  jalan, 

    Selain di jalan Kusuma Bangsa, pohon tumbang, serupa juga terjadi di jalan Jaksa Agung Suprapto. Pohon jenis sono tersebut tumbang  saat terjadi hujan disertai angin kencang 

    “Pohonya tumbang pas hujan angin tadi. Kebetulan tidak ada kendaraan yang melintas, ” kata Ahmad Jais, seorang pengguna jalan.

    Pohon yang tumbang di Jalan Jaksa Agung Suprapto sempat memgganggu arus Lalin di ruas jalan nasional sebelum tuntas dievakuasi.

    Tersendatnya arus Lalin di jalan nasional mengharuskan personil Satlantas Polres Lamongan berjibagu turun jalan untuk mengatur arus lalin.

    Anggota Polres Lamongan turut membantu mengevakuasi pohon tumbang, selain mengatur arus lalin.

    Pohon yang tumbang dapat dibersihkan dan arus lalin kembali normal.

    Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto dikonfirmasi Tribun Jatim menyebutkan, sejauh ini informasi yang ada hanya ada pohon tumbang.

    “Ya,  ada Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Jaksa Agung Suprapto,” katanya.

    Pihaknya melalukan intens patroli  untuk memantaau keberadaan pohon-pohon yang barangkali akarnya mulai rapuh karena usia.

    “Bersama dengan DLH, BPBD akan menentukan apakah pohon tersebut harus dipotong atau dipertahankan. Kalau membahayakan kita potong,” kata Joko.

    Selain itu, DLH sudah melakukan langkah antisipasi mengepras pohon yang rindang menjulang. Sebagian dahan dan ranting dikepras.

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini DKI Jakarta, Potensi Hujan pada Pagi hingga Malam Hari – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Hari Ini DKI Jakarta, Potensi Hujan pada Pagi hingga Malam Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut prakiraan cuaca hari ini di DKI Jakarta menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (8/12/2024).

    Prakiraan cuaca DKI Jakarta hari ini, hujan berpotensi turun sepanjang hari.

    Dikutip dari laporan ikhtisar cuaca BMKG periode 7-9 Desember, berikut prakiraan cuaca Jakarta hari ini:

    Pagi (07.00-13.00 WIB)

    Kondisi cuaca secara umum berawan tebal.

    Hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.

    Seperti Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

    Siang (13.00-19.00 WIB)

    Kondisi langit berawan tebal.

    Hujan sedang berpotensi terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

    Malam (19.00-01.00 WIB)

    Pada malam hari, hujan ringan berpotensi terjadi di DKI Jakarta.

    Sementara hujan disertai petir berpotensi terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Dini Hari (01.00-07.00 WIB)

    Memasuki hari Senin dini hari, BMKG mengungkapkan potensi hujan disertai petir tetap terjadi.

    Kemunculan Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia

    Sebelumnya, BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia, sebelah barat daya Banten

    Bibit siklon tropis ini diperkirakan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di sebagian wilayah Indonesia pada 6 hingga 8 Desember 2024.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, dampak dari keberadaan bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek.

    Sementara itu di wilayah perairan selatan Selat Sunda, dampak angin kencang dapat mencapai kisaran 15-25 knot (27-46 km/jam).

    Selain itu, kata dia, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di kawasan Samudra Hindia, khususnya di selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur.

    Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. (setkab.go.id)

    Gelombang yang lebih tinggi, dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter, berpotensi terjadi di perairan Bengkulu – Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu – Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Banten, Perairan Garut – Pangandaran, hingga Samudra Hindia di barat daya Banten dan selatan Jawa Tengah.

    Pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi, 3000 kaki (sekitar 900-an meter), lanjut Dwikorita, kecepatan angin diperkirakan dapat mencapai hingga 35 knot (65 km/jam), kondisi ini menunjukkan potensi cuaca signifikan di wilayah sekitarnya.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, serta dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin akibat keberadaan bibit siklon ini,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    “Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan, kami menyarankan untuk sementara waktu menghentikan aktivitas di wilayah laut, mengingat ancaman gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 hingga 6 meter di sekitar perairan selatan Jawa bagian barat. Kami mohon masyarakat tidak menganggap remeh keberadaan bibit siklon ini demi keselamatan bersama,” tambah dia.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto)

  • Penanganan Darurat Banjr dan Longsor Sukabumi Diproyeksikan Selesai dalam 2 Pekan – Halaman all

    Penanganan Darurat Banjr dan Longsor Sukabumi Diproyeksikan Selesai dalam 2 Pekan – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menargetkan penanganan tanggap darurat pasca-bencana banjir dan longsor di Sukabumi akan rampung dalam dua pekan.

    Penanganan tanggap darurat difokuskan untuk membuka akses penyaluran logistik, termasuk bahan bakar minyak (BBM).

    Diana meninjau sejumlah titik lokasi bencana di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Palabuhan Ratu Sukabumi, yang merupakan hilir Sungai Cipalabuhan. Sabtu (7/12/2024).

    Diana mengatakan Sungai Cipalabuhan terjadi pendangkalan dan akan dilakukan pengerukan sedimen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air

    Jika tidak dikeruk, ketika hujan turun dengan lebat bisa terjadi banjir lagi. Pada akhir tahun ini, hujan deras dengan intensitas tinggi diprediksi turun sampai Januari 2025.

    Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 19.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi total dua orang. Sebanyak 10 jembatan terputus. (BNPB)

    “Kita antisipasi supaya tidak meluap dan sungai tersebut harus dikeruk,” kata Diana dikutip dari keterangan tertulis pada Minggu (8/12/2024).

    Saat ini BBWS Citarum telah memobilisasi 1 unit excavator dan dump truck dan sedang melakukan pengerukan sedimen Sungai Cipalabuhan sepanjang 200.

    BBWS Citarum juga sedang melakukan pemasangan geobag berbagai ukuran di sungai Cipalabuan dengan total panjang sekitar 100 meter untuk penanganan tebing kritis dan luapan sungai.

    Selain itu juga telah diturunkan 1 unit mini excavator serta pompa Alkon untuk membantu membersihkan 1 unit puskesmas di Pelabuhan Ratu serta mengembalikan aliran sungai Ciracas yang merupakan anak Sungai Cipalabuhan.

    Untuk sungai lainnya akan segera ditangani darurat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten setelah akses jalannya bisa dilalui.

    Dia juga mengecek ruas Jalan Nasional ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon di mana terjadi 44 titik pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak.

    Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor, penanganan pohon tumbang, dan penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air.

    “Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya 7 titik belum fungsional karena karena akses belum terbuka,” ujar Diana.

    Mobilisasi alat berat telah dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat.

    BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat mengerahkan 15 alat berat tersebar di titik-titik penanganan

    Alat berat itu antara lain wheel loader 1 unit, excavator 4 unit, dump truk 3 unit, pick up 1 unit, mini excavator 2 unit, backhoe loader 2 unit, dan self loader 2 unit.

    Upaya ini pun melibatkan sekitar 35 orang tenaga Padat Karya yang tersebar sepanjang 92 km.

    Kebutuhan Air Minum dan Sanitasi

    Diana mengatakan pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi bagi masyarakat terdampak juga penting.

    Saat ini, Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, Ditjen Cipta Karya telah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasana (sarpras) yang dibutuhkan sejak 4 Desember 2024.

    Mobilisasi Sarpras dikerahkan di Posko Yayasan Al Hikmah sebanyak 3 unit Toilet Portable dan 2 unit Hidran Umum Kapasitas 2000 liter.

    Kemudian juga 1 unit Biority Septictank Kapasitas 1000 liter, 2 unit tenda ukuran 4 x 3,25 meter dan 2 unit tenda ukuran 6 X 12 meter.

    Selain itu juga membantu 100 batang pipa PVC ukuran 8 inch sepanjang 504 meter untuk membantu jaringan JDU Perumdam yang terputus dan sudah tidak beroperasi selama 3 hari.

    Penanganan Permanen

    Diana mengatakan saat ini pihaknya fokus dalam penanganan tanggap darurat yang diharapkan selesai dalam dua pekan.

    Diana menyebut penanganan secara permanen membutuhkan waktu karena harus digambar dulu perencanaannya, butuh lelang, dan sebagainya.

    “Tetapi sementara ini sudah kita tangani semua, baik itu jalan, Sungai, air minum, maupun toilet, saya pikir tidak masalah,” ucap Diana.

     

     

  • Warning BMKG! Siklon Tropis Terdeteksi di Samudera Hindia, Ini Bahanya

    Warning BMKG! Siklon Tropis Terdeteksi di Samudera Hindia, Ini Bahanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia, sebelah barat daya Banten. Bibit siklon tropis ini diperkirakan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di sebagian wilayah Indonesia dalam 1 hingga 3 hari ke depan, yaitu pada 6 hingga 8 Desember 2024.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, dampak dari keberadaan bibit Siklon Tropis 91S diperkirakan meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek. Sementara itu di wilayah perairan selatan Selat Sunda, dampak angin kencang dapat mencapai kisaran 15-25 knot (27-46 km/jam).

    Selain itu, kata dia, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di kawasan Samudra Hindia, khususnya di selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Gelombang yang lebih tinggi, dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter, berpotensi terjadi di perairan Bengkulu – Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu – Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Banten, Perairan Garut – Pangandaran, hingga Samudra Hindia di barat daya Banten dan selatan Jawa Tengah.

    Pada lapisan atmosfer yang lebih tinggi, 3000 kaki (sekitar 900-an meter), lanjut Dwikorita, kecepatan angin diperkirakan dapat mencapai hingga 35 knot (65 km/jam), kondisi ini menunjukkan potensi cuaca signifikan di wilayah sekitarnya.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, serta dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin akibat keberadaan bibit siklon ini,” ungkap Dwikorita, dikutip Minggu (8/12/2024).

    “Khusus kepada pengguna transportasi laut dan nelayan, kami menyarankan untuk sementara waktu menghentikan aktivitas di wilayah laut, mengingat ancaman gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 hingga 6 meter di sekitar perairan selatan Jawa bagian barat. Kami mohon masyarakat tidak menganggap remeh keberadaan bibit siklon ini demi keselamatan bersama,” tambah dia.

    Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa BMKG juga mendeteksi suspect area yang berpotensi berkembang menjadi bibit siklon tropis di Laut Timor, tepatnya di sebelah selatan Maluku Barat Daya. Area ini terpantau sejak 5 Desember 2024 pukul 07.00 WIB, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 10 hingga 15 knot (19-28 km/jam) dan tekanan rendah di pusatnya mencapai 1005 hPa.

    Guswanto menjelaskan, keberadaan suspect area ini diperkirakan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut di sebagian wilayah Indonesia bagian timur selama tiga hari ke depan, mulai 6 hingga 8 Desember 2024.

    Cuaca ekstrem yang dapat terjadi meliputi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, terutama di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Laut Sawu, Perairan Kupang – Pulau Rote, Laut Banda bagian selatan, Laut Arafuru bagian barat, serta Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur.

    Secara umum, papar Guswanto, selama periode 6 – 8 Desember 2024, peningkatan potensi cuaca ekstrem diprediksi terjadi di wilayah terdampak. Kategori Waspada meliputi sebagian wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, wilayah dengan kategori ‘Siaga’ adalah Jawa Barat.

    “Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Tetap pantau informasi cuaca terkini dari BMKG untuk langkah antisipasi lebih lanjut,” pungkasnya.

    (pgr/pgr)

  • Penanganan Darurat Usai Banjir dan Longsor di Sukabumi Rampung 2 Pekan – Page 3

    Penanganan Darurat Usai Banjir dan Longsor di Sukabumi Rampung 2 Pekan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti target penanganan darurat setelah musibah banjir dan longsor di Sukabumi selesai dalam waktu dua pekan. Target itu ditetapkan usai dirinya meninjau penanganan setelah bencana di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/12/2024).

    Titik pertama kunjungan berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Pelabuhan Ratu Sukabumi yang merupakan hilir Sungai Cipalabuhan. Diana mengatakan Sungai Cipalabuhan terjadi pendangkalan. Sehingga dilakukan pengerukan sedimen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air. 

    “Karena kalau tidak dikeruk ketika hujan turun dengan lebat bisa banjir lagi, dan ini akhir tahun prediksinya sampai Januari akan terjadi hujan yang deras dan intensitas tinggi. Sehingga kita antisipasi supaya tidak meluap dan sungai tersebut harus dikeruk,” kata Diana.

    Saat ini, BBWS Citarum telah memobilisasi 1 unit excavator dan dump truck, dan sedang melakukan pengerukan sedimen Sungai Cipalabuhan sepanjang 200. Juga pemasangan geobag berbagai ukuran di sungai Cipalabuan dengan total panjang sekitar 100 meter untuk penanganan tebing kritis dan luapan sungai.

    Selain itu, juga telah diturunkan 1 unit mini excavator serta pompa Alkon untuk membantu membersihkan 1 unit puskesmas di Pelabuhan Ratu, serta mengembalikan aliran sungai Ciracas yang merupakan anak Sungai Cipalabuhan. Sementara untuk sungai-sungai lainnya akan segera ditangani darurat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten, setelah akses jalannya bisa dilalui.

    Titik kunjungan kedua ditujukan pada ruas Jalan Nasional ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten, dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon. Pada kedua ruas tersebut terdapat 44 titik pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak.

    “Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor, penanganan pohon tumbang, dan penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air. Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya 7 titik belum fungsional karena karena akses belum terbuka,” terang Diana.