Topik: pohon tumbang

  • Sandi Curiga Ada Dendam Pribadi di Balik Kontrak Tak Diperpanjang Damkar Depok: Kesalahan Saya Apa? – Halaman all

    Sandi Curiga Ada Dendam Pribadi di Balik Kontrak Tak Diperpanjang Damkar Depok: Kesalahan Saya Apa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tenaga honorer Damkar Kota Depok, Sandi Butar Butar mengaku bingung mengapa kontrak kerjanya tak diperpanjang di Damkar Depok. 

    Ia mempertanyakan alasan pasti mengapa dirinya diputus kontrak setelah hampir satu dekade mengabdikan diri sebagai juru padam api.

    Sandi curiga, apakah di balik pemecatannya ada faktor dendam pribadi dari atasannya. 

    “Saya enggak tahu (alasan pemutusan kontrak). Kesalahan saya apa gitu? Apakah mungkin dari dendam pribadi mereka? Atau seperti apa?” ucap Sandi, di Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (7/1/2025).

    Selama ia bertugas, pria yang kerap menyuarakan dugaan tindak korupsi di tempatnya bekerja itu, mengaku selalu patuh dengan perintah atasan. 

    Sandi merasa, dalam menjalankan tugas sebagai petugas Damkar Depok, tak pernah absen.

    “Saya juga bingung juga, saya dipecat.”

    “Faktor apa, standardisasinya seperti apa? Kalau dibilang masuk, saya masuk terus. Apa yang dikomandokan mereka, saya selalu menyelesaikan tugas saya. Sampai saya kena luka bakar, saya patah tulang dan lain-lain, saya selalu seperti itu,” kata Sandi, Selasa (7/1/2025). 

    Sandi menyebut tak ada penjelasan soal pemutusan kontrak kerja.

    Sandi mengatakan, hampir 10 tahun bekerja tidak pernah menerima evaluasi. 

    Parahnya, kata Sandi, justru para petugas yang diminta untuk mengisi laporan kinerja yang kemudian dikumpulkan dan ditandatangani oleh Kepala UPT. 

    “Enggak ada evaluasi (selama hampir 10 tahun kerja), enggak pernah ada,” terangnya.

    “Jadi ini malah anggota semua yang bikin, bukan mereka. Kan harusnya penilaiannya dari pimpinan, tapi ini kami yang harus mengarang bebas,” lanjutnya. 

    Kinerja Sandi Disebut Tak Penuhi Standar 

    Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryati, mengatakan bahwa kontrak kerja Sandi tak diperpanjang karena kinerjanya tak memenuhi standar.

    Penilaian itu berdasarkan evaluasi internal DPKP Kota Depok atas kinerja Sandi selama setahun.

    “Ada evaluasi internal yang kami lakukan di dinas kami, DPKP Kota Depok,” kata Tesy saat ditemui di UPT Mako Damkar GDC, dilansir Tribunnews Depok, Selasa (7/1/2025).

    Tessy mengungkapkan, evaluasi internal yang dilakukan DPKP Kota Depok menyangkut semua kinerja Sandi.

    Berdasarkan evaluasi itu, Sandi dinyatakan tak memenuhi syarat untuk perpanjangan kontrak kerja.

    “Jadi itu masuk semua ke dalam evaluasi karena satu tahun sama seperti teman-teman sekalian ya.”

    “Teman-teman juga kalau kerja setahun tidak memenuhi target atau tidak ada alasan-alasan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan ya mohon maaf dan ini memang surat pemberitahuan bukan pemecatan,” sambungnya.

    Namun ketika ditanya mengenai target kinerja yang tak dicapai Sandy, Tesy enggan memaparkannya.

    “Itu nanti enggak bisa jelaskan di sini karena memang itu adalah internal kami,” ujarnya.

    Sandi Pernah Viralkan Video Alat Kerja Rusak 

    Sebelumnya, Sandi sempat viral setelah membongkar kerusakan peralatan di UPT Damkar Cimanggis.

    Saat itu, Sandi melakukan ‘room tour’ memperlihatkan kerusakan peralatan damkar dan menyebarkannya di media sosial pada Juli 2024 lalu. 

    Ia mengenakan seragam Damkar berwarna biru lengkap dengan sepatu pantofel hitam.

    Dalam video, ia tampak menunjukkan sejumlah peralatan yang rusak, seperti gergaji mesin yang rusak hingga rem tangan mobil blong tak berfungsi dengan baik.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang room tour di kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok.”

    “Ya, silahkan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali. Setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi sensor kami rusak,” katanya.

    “Ya, kami sudah bikin nota dinas berbulan-bulan yang lalu, tapi belum dibenahi. Mohon maaf untuk warga Kota Depok,” imbuhnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsDepok.com dengan judul: Kontrak Kerja Tidak Diperpanjang, Damkar Depok Nilai Kinerja Sandi Butar Butar Tidak Penuhi Standar.

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunnewsDepok/M Rifqi Ibumasy) 

  • Setelah Laporkan Dugaan Korupsi Dinas Damkar, Sandi Butar Butar Butar Kini Dipecat: Ini Sudah Ngawur

    Setelah Laporkan Dugaan Korupsi Dinas Damkar, Sandi Butar Butar Butar Kini Dipecat: Ini Sudah Ngawur

    TRIBUNJAKARTA.COM – Setelah melaporkan dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Sandi Butar Butar kini dipecat.

    Sandi sendiri merupakan petugas pemadam kebakaran atau damkar yang sudah 10 tahun bekerja secara kontrak.

    Kini, kontrak Sandi habis per 31 Desember 2024 dan tidak diperpanjang dinas.

    Sandi sempat viral di media sosial merekam peralatan pemadaman dan penyelamatan di UPT-nya yang tak berfungsi.

    Hal itu membuat sering kali Sandi dan kawan-kawan tidak mengindahkan laporan masyarakat, terutama soal pohon tumbang, karena geregaji mesin rusak.

    Sandi juga melaporkan dugaan korupsi di Dinas Damkar Depok ke Kejaksaan Negeri Depok.

    Dia juga sudah menerima surat pemanggilan untuk memberi keterangan soal dugaan penyelewengan anggaran di Dinas Damkar Depok tahun 2022-2024 sesuai laporan yang diajukan.

    Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryanti, tidak mau berkomentar soal ramai anggapan masyarakat yang menyebut Sandi dipecat karena laporan dugaan korupsi tersebut.

    “Itu no comment. Kami fokusnya ke kinerja,” ucap Tesy kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).

    Tesy mengatakan, alasan pemecatan Sandi murni karena kinerja.

    “Ini kami ada evaluasi tiap tahunnya dan itu menyatakan bahwa memang tidak bisa diperpanjang kontraknya,” ungkap Tesy.

    Ia menambahkan, target yang diharapkan Dinas Damkar Depok dari Sandi menjadi salah satu indikator dalam evaluasi tersebut.

    “Kalau kerja setahun ternyata tidak menarget atau tidak ada alasan-alasan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, ya mohon maaf,” jelasnya. 

    Tesy juga menegaskan bahwa keputusan ini merupakan surat pemberitahuan, bukan pemecatan.

    “Dan ini memang surat pemberitahuan, bukan pemecatan,” sambungnya.

    Kendati demikian, Tesy enggan merinci hasil evaluasi kinerja Sandi karena informasi tersebut dianggap sebagai rahasia internal dinas.

    “Karena internal, itu Sandi kan ada di UPT Cimanggis ya. Silakan. Karena memang kami meramu semuanya, mengelola semuanya, mendengarkan semua informasi dan kami kaji hasilnya seperti itu,” lanjut dia.

    Tesy juga mengungkapkan, Sandi telah mangkir dua kali dalam panggilan terkait kelanjutan kontrak pada Selasa (31/12/2024) dan Kamis (2/1/2025).

    Sandi Angkat Bicara

    Di sisi lain, Sandi melalui pengacaranya, Deolipa Yumara, pernyataan pihak Dinas Damkar Depok soal alasan pemecatan itu.

    “Pemberhentian (kontrak kerja) Sandi ini saya rasa unsur kebencian dari satu orang, satu kelompok, atau beberapa orang yang dirugikan atas tindakan Sandi yang membongkar kasus-kasus korupsi yang ada di Damkar,” ungkap Deolipa saat ditemui Kompas.com di Sukmajaya, Depok, Selasa (7/1/2025).

    Deolipa mengkritik keputusan Dinas Damkar yang menilai kinerja Sandi setelah hampir 10 tahun bekerja sebagai tidak memuaskan.

    Ia menyebut hal tersebut sebagai tindakan yang tidak berdasar. “Ini sudah ngawur. Sudah 10 tahun baru dievaluasi bilang enggak baik, padahal selama 10 tahun kerjanya bagus,” tegas Deolipa.

    Sebagai tindak lanjut, Deolipa dan kliennya berencana untuk mengambil langkah hukum terhadap Dinas Damkar Depok atas tindakan yang dinilai tidak transparan dan tidak profesional.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sandi Curiga Ada Dendam Pribadi di Balik Kontrak Tak Diperpanjang Damkar Depok: Kesalahan Saya Apa? – Halaman all

    Kontrak Kerja Tak Diperpanjang, Damkar Depok Sebut Kinerja Sandi Tak Penuhi Standar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok mengungkapkan alasannya tak memperpanjang kontrak kerja Sandi Butar Butar.

    Pemberhentian Sandi sebagai tenaga honorer Damkar Depok setelah mengabdi kurang lebih selama 10 tahun memicu polemik publik.

    Pasalnya, Sandi Butar Butar sering menyuarakan peralatan damkar yang rusak hingga dugaan korupsi atasannya.

    Namun, menurut Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryati, kontrak kerja Sandi tak diperpanjang karena kinerjanya tak memenuhi standar.

    Penilaian itu berdasarkan evaluasi internal DPKP Kota Depok atas kinerja Sandi selama setahun.

    “Ada evaluasi internal yang kami lakukan di dinas kami, DPKP Kota Depok,” kata Tesy saat ditemui di UPT Mako Damkar GDC, dilansir Tribunnews Depok, Selasa (7/1/2025).

    Tessy mengungkapkan, evaluasi internal yang dilakukan DPKP Kota Depok menyangkut semua kinerja Sandi.

    Berdasarkan evaluasi itu, Sandi dinyatakan tak memenuhi syarat untuk perpanjangan kontrak kerja.

    “Jadi itu masuk semua ke dalam evaluasi karena satu tahun sama seperti teman-teman sekalian ya.”

    “Teman-teman juga kalau kerja setahun tidak memenuhi target atau tidak ada alasan-alasan tertentu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan ya mohon maaf dan ini memang surat pemberitahuan bukan pemecatan,” sambungnya.

    Namun ketika ditanya mengenai target kinerja yang tak dicapai Sandy, Tesy enggan memaparkannya.

    “Itu nanti enggak bisa jelaskan di sini karena memang itu adalah internal kami,” ujarnya.

    Pernah Viralkan Video Alat Kerja Rusak

    Sebelumnya, Sandi sempat viral setelah membongkar kerusakan peralatan di UPT Damkar Cimanggis.

    Saat itu, Sandi melakukan ‘room tour’ memperlihatkan kerusakan peralatan damkar dan menyebarkannya di media sosial pada Juli 2024 lalu. 

    Ia mengenakan seragam Damkar berwarna biru lengkap dengan sepatu pantofel hitam.

    Dalam video, ia tampak menunjukkan sejumlah peralatan yang rusak, seperti gergaji mesin yang rusak hingga rem tangan mobil blong tak berfungsi dengan baik.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang room tour di kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok.”

    “Ya, silahkan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali. Setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi sensor kami rusak,” katanya.

    “Ya, kami sudah bikin nota dinas berbulan-bulan yang lalu, tapi belum dibenahi. Mohon maaf untuk warga Kota Depok,” imbuhnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsDepok.com dengan judul: Kontrak Kerja Tidak Diperpanjang, Damkar Depok Nilai Kinerja Sandi Butar Butar Tidak Penuhi Standar.

    (Tribunnews.com/Deni/Suci)(TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy)

  • Pemkot Jakpus pangkas 12.591 pohon rawan tumbang selama 2024

    Pemkot Jakpus pangkas 12.591 pohon rawan tumbang selama 2024

    Pangkas ringan sebanyak 2.187, pangkas sedang 7.855, pangkas berat ada 2.467, dan penebangan sebanyak 82 pohon rawan tumbang

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertanaman dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Pemkot Jakarta Pusat merampungkan pemangkasan sebanyak 12.591 pohon rawan tumbang sepanjang 2024.

    “Kami telah melakukan rekapitulasi pemangkasan dan penebangan pohon dengan izin atau rawan tumbang periode Januari hingga Desember 2024 sebanyak 12.591 pohon yang berada di seluruh wilayah Jakarta Pusat,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Tamhut Jakarta Pusat Mila Ananda saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Pemangkasan pohon dibagi menjadi tiga kategori, yakni pangkas ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong), dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).

    Pohon-pohon yang dipangkas juga dinilai rawan tumbang saat kondisi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi disertai angin kencang, berada di akses infrastruktur misalnya di saluran air, sisi jalan, serta pohon yang keropos, kering dan mati.

    “Pangkas ringan sebanyak 2.187, pangkas sedang 7.855, pangkas berat ada 2.467, dan penebangan sebanyak 82 pohon rawan tumbang,” ujar Mila.

    Selain pemangkasan, terdapat pohon tumbang yang terjadi pada periode Januari hingga Desember 2024 di wilayah Jakarta Pusat dengan dua kategori sempal dan tumbang.

    “Pohon sempal 243 dan pohon tumbang 188. Jadi total 431 pohon di wilayah Jakarta Pusat,” ucap Mila.

    Adapun Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) menanggung biaya kerugian materiel dan pengobatan bagi korban pohon tumbang di lahan yang merupakan aset milik Pemprov DKI Jakarta.

    Pemprov DKI Jakarta juga menentukan batas maksimal kerugian. Pada kerugian materiel seperti bangunan dan kendaraan maksimal Rp25 juta, sedangkan untuk korban yang meninggal maksimal Rp50 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jalan Lintas Sumatera di Pesisir Selatan Lumpuh Akibat Banjir

    Jalan Lintas Sumatera di Pesisir Selatan Lumpuh Akibat Banjir

    Padang, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pesisir Selatan sejak Senin (6/1/2025) siang hingga malam hari mengakibatkan akses jalan lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Padang dengan Bengkulu lumpuh total. 

    Luapan Sungai Batang Tarusan di wilayah Koto XI Tarusan membuat akses jalan tersebut tidak bisa dilalui.

    Kondisi terparah terjadi di Magari Duku, Koto XI Tarusan dengan kondisi jalan raya terendam air hingga setinggi setengah meter. Adanya pohon tumbang memperparah situasi, sehingga membuat kendaraan tidak dapat melintas. 

    Para pengendara dari kedua arah terpaksa berhenti dan menunggu kondisi membaik. Kemacetan panjang hingga lima kilometer tidak dapat dihindari. 

    Bencana banjir ini juga berdampak pada permukiman warga di sekitar aliran Sungai Batang Tarusan. Beberapa rumah terendam banjir akibat luapan sungai. 

    Kapolsek Koto XI Tarusan AKP Donny Putra menjelaskan curah hujan yang terus-menerus dari siang hingga malam membuat sungai meluap.  “Kami sudah menerjunkan personel untuk membantu evakuasi warga dan mengatur lalu lintas. Namun, hujan deras masih berlanjut, sehingga penanganan terhambat,” ujar AKP Donny. 

    Pengendara yang akan melewati jalan lintas Sumatera dari arah Padang maupun Bengkulu diimbau untuk menunda perjalanan melewati kawasan Koto XI Tarusan hingga situasi kembali normal. 

  • Pengendara Motor Terluka Usai Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan di Sidoarjo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Januari 2025

    Pengendara Motor Terluka Usai Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan di Sidoarjo Surabaya 7 Januari 2025

    Pengendara Motor Terluka Usai Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan di Sidoarjo
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Seorang pria asal Surabaya, Jawa Timur, tertimpa sebuah pohon ketika melintas di
    Sidoarjo
    pada Senin (6/1/2025). Akibatnya, korban mengalami pendarahan di bagian hidung hingga sesak napas.
    Kepala BPBD Sidoarjo Mustain Balasan mengatakan, pengendara motor yang tertimpa pohon tersebut adalah Fakhri Achmad Rinaldi (28), warga Jalan Rungkut Barata, Surabaya.
    “Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, sekitar pukul 13.30 WIB, menyebabkan pohon sono tumbang di Jalan Raya Juanda,” kata Mustain saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2025).
    Kemudian, Fakhri yang ketika itu tengah menaiki sepeda motornya, Yamaha N-Max dengan nomor L 2293 ACG, melintas di lokasi. Akhirnya, dia pun tertimpa pohon roboh tersebut.
    “(Setelah tertimpa pohon) kondisi korban hanya menderita luka ringan, mengalami pendarahan di hidung, sesak napas, nyeri pada tubuh dan tidak ada indikasi patah tulang,” jelasnya.
    “Korban tertimpa pohon dibawa ke Rumah Sakit Sheila Medika Sedati, Sidoarjo. Untuk sepeda motor korban mengalami kerusakan ringan,” tambahnya.
    Selanjutnya, kata Mustain, sejumlah petugas gabungan langsung membersihkan sisa pohon yang roboh tersebut. Sebab, tangkainya mengganggu para pengguna jalan yang melintas.
    “BPBD Sidoarjo telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur (Jatim), TNI dan Polri. Kami melakukan pemotongan dan pembersihan pohon yang tumbang di Jalan Raya Juanda,” ujarnya.
    Mustain mengungkapkan, sejumlah kendaraan sempat menumpuk di sepanjang Jalan Raya Juanda. Namun, arus lalu lintas kembali normal setelah bekas pohon tumbang tersebut dibersihkan.
    Lebih lanjut, berdasarkan informasi yang diperoleh BPBD Sidoarjo, pihak keluarga korban memindahkannya agar mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Universitas Surabaya (Ubaya).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pernah Viral Bongkar Dugaan Korupsi, Sandi Petugas Damkar Depok Tak Diperpanjang Kontrak Kerjanya – Halaman all

    Pernah Viral Bongkar Dugaan Korupsi, Sandi Petugas Damkar Depok Tak Diperpanjang Kontrak Kerjanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sandi Butar Butar tidak diperpanjang kontrak kerjanya di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Jawa Barat.

    Hal ini tertuang dalam Surat Keterangan Kerja Nomor: 800/140/PKTT/PO.DAMKAR/1/2024, DPKP Kota Depok tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi.

    Surat tersebut dikeluarkan pada Kamis (2/1/2025), ditandatangani oleh Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tessy Haryati.

    Dalam surat tersebut diketahui, Sandi sudah bekerja sebagai tenaga kontrak Damkar Depok sejak 10 November 2014.

    Viral Bongkar Peralatan Rusak 

    Sebelum kontraknya tidak diperjanjang, Sandi membongkar banyaknya kerusakan peralatan di UPT Damkar Cimanggis yang tidak kunjung diperbaiki atau diganti, hingga membuat heboh media sosial.

    Sandi melakukan ‘room tour’ memperlihatkan kerusakan peralatan damkar dan menyebarkannya di media sosial pada Juli 2024 lalu. 

    Ia mengenakan seragam Damkar berwarna biru lengkap dengan sepatu pantofel hitam itu menunjukkan sejumlah peralatan yang rusak.

    Petugas Damkar itu memperlihatkan gergaji mesin yang rusak hingga rem tangan mobil yang blong tidak berfungsi dengan baik.

    “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang room tour di kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok. Ya, silahkan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali. Setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi sensor kami rusak,” kata petugas Damkar itu, dikutip Jumat (19/7/2024).

    “Ya, kami sudah bikin nota dinas berbulan-bulan yang lalu, tapi belum dibenahi. Mohon maaf untuk warga Kota Depok,” sambungnya.

    Laporkan Dugaan Korupsi 

    Sandi didampingi kuasa hukumnya Deolipa Yumara pernah melaporkan dugaan korupsi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok pada Senin (9/9/2024).

    Sandi mendatangi Kantor Kejari Depok dengan membawa bukti-bukti dugaan korupsi baik berupa dikomen, foto, hingga video.

    Sandi menjelaskan, pelaporan dugaan korupsi Dinas Damkar Depok kaitannya dengan pengadaan sarana-prasarana (sarpras).

    Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah menganggarkan biaya untuk sarpras, namun fakta di lapangan tidak sesuai.

    “Kayak misalnya, contohnya kayak perawatan-perawatan terus kalau misalnya alat-alat gitu kan udah tertera di pembagiannya itu berapa (duitnya), tapi fakta lapangan yang ada di kota Depok, yang dibagiin itu tidak sesuai,” kata Sandi di lokasi.

    “Kami siap semua jadi saksi anggota,” sambungnya.

    Sandi mengaku tidak mengetahui pasti kapan korupsi di lingkungan Damkar Depok terjadi.

    Meski demikian, anggota Damkar Depok sudah lama merasakan kejanggalan dugaan korupsi tersebut.

    “Kalau untuk alat rusak bukan temuan lagi, tapi fakta lapangan hanya di Cimanggis saja yang dibenerin tapi di UPT-UPT lain belum menyeluruh,” ujarnya.

    Sementara itu, Kuasa Hukum Sandi, Deolipa Yumara menjelaskan, pihaknya sudah mengantongi bukti-bukti dugaan korupsi Dinas Damkar Depok.

    “Jadi beliau (Sandi) sudah bawa dokumen dan bukti-bukti, ya termasuk foto-foto segala macam dan ini orangnya langsung ada sandi butar butar dan teman-temannya nih,” kata Deolipa.

    “Karena ini kan banyak dari pengaduan sandi kan banyak peralatan-peralatan sudah rusak, sudah lama rusak dan memang enggak pernah dibenahi, enggak pernah diperbaiki dan perawatannya juga kurang,” sambungnya.

    Deolipa sangat menyayangkan, anggaran yang digelontorkan Pemkot Depok tidak diserap sebagai mana mestinya untuk peningkatan pelayanan di Dinas Damkar Depok.

    “Jadi Sandi Ini sementara datang kemari membawa cerita mengenai rusaknya barang-barang dan perawatan yang tidak ada di Damkar Kota Depok,” ujarnya.

    Selain itu, nasib anggota honorer Damkar Depok juga mengenaskan. Dengan beban kerja yang dimiliki, mereka digaji di bawah Upah Minimum Kota (UMK).

    “Karena dari sekitar 200 personel kota Depok, itu ada sekitar 160 yang honorer dengan gaji, dengan pendapatan yaitu cuman 3,2 juta sementara UMP Kota Depok Itu senilai 4,9 juta,” ujarnya.

    “Jadi selisihnya jauh antara UMP Kota Depok dengan pendapatan dari tenaga honorer ini,” pungkasnya. (M. Rifqi Ibnumasy/TribunDepok)

     

  • Tidak Ada Bencana Selama Libur Nataru

    Tidak Ada Bencana Selama Libur Nataru

    JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menegaskan wilayah KBB pada pelaksanaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) berjalan aman.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Barat, Meidi mengatakan, selama pelaksanaan Nataru, pihaknya tidak menerima laporan bencana di sejumlah titik lokasi rawan di Bandung Barat.

    “Alhamdulillah pada Nataru kemarin semua berjalan aman tidak terjadi bencana terutama di kawasan wisata di Bandung Barat,” katanya saat dihubungi, Minggu (5/1/2025).

    BACA JUGA:BPBD Cimahi Imbau Waspada Potensi Bencana Jelang Puncak Musim Hujan Januari-Februari 2025

    Menurutnya, selama pelaksanaan Nataru tersebut pihaknya membangun dua posko pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Kedua posko tersebut didirikan di dua tempat berbeda yakni di pintu Tol Padalarang dan juga di Alun-alun Lembang. Ini merupakan kesiapan kami dalam rangka pengamanan natal dan tahun baru,” katanya.

    Ia menyebut, pihaknya mewaspadai sejumlah titik rawan bencana di kawasan Parongpong dan juga Lembang yang diprediksi bakal terjadi peningkatan mobilitas warga pada Nataru ini.

    “Kawasan Parongpong sampai Lembang memang riskan terjadi bencana seperti longsor maupun pohon tumbang. Oleh karena itu, petugas disiagakan,” katanya.

    BACA JUGA:Jelang Nataru, Sebagian Besar Wilayah di Jabar Berpotensi Terkena Bencana Hidrometeorologi

    Ia menegaskan, pada pengamanan Nataru lalu pihaknya menyiagakan seluruh personel BPBD KBB. Setidaknya ada 45 personel yang bersiaga 24 jam secara bergantian.

    “Kita kerahkan sebanyak 45 personel dalam pengamanan Nataru ini dengan bersiaga 24 jam di dua pos tersebut secara bergantian,” katanya.

    Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana yang bisa datang kapan saja.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena curah hujan tinggi akhir-akhir ini,” tandasnya. (Wit)

  • Dua Jalur Akses Suramadu di sisi Madura Lumpuh, Macet Total, Pohon Bertumbangan Disapu Angin Kencang

    Dua Jalur Akses Suramadu di sisi Madura Lumpuh, Macet Total, Pohon Bertumbangan Disapu Angin Kencang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Kemacetan luar biasa terjadi di dua akses Suramadu sisi Madura tujuan Surabaya maupun sebaliknya pada Sabtu (4/1/2025) sore.

    Bahkan hingga pukul 18.15 WIB, arus kendaraan dari dua arah masih tersendat akibat tumbangnya 10 pohon; baik pohon di median akses maupun pohon di pinggir akses, Desa Masaran, Kecamatan Tragah dan Desa/Kecamatan Burneh.   

    Kondisi ini memaksa personel gabungan TNI/Polri mengurai arus kendaraan dengan harapan mengurangi kemacetan semakin memanjang.

    Untuk kendaraan yang melintas dari arah Surabaya tujuan Kota Bangkalan, diarahkan ke arah kiri di simpang empat Pos Petapan menuju jalur Desa Jukong dan Desa Sendang Dajah Kecamatan Labang hingga menuju Desa Sanggra Agung Kecamatan Socah.

    Sementara untuk kendaraan dari arah timur seperti Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep diarahkan melewati ke arah kiri simpang tiga Jalan yang bermuara ke simpang empat akses Suramadu.

    Laju kendaraan-kendaraan berhenti total ketika personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan melakukan evakuasi membersihkan dahan dan ranting dari kedua akses. Bahkan beberapa pengendara memberikan pertolongan saat evakuasi berlangsung.  

    “Ada sepuluh pohon tumbang, disebabkan oleh cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB,” ungkap Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja kepada Tribun Madura di lokasi kejadian.

    Ia menjelaskan, proses evakuasi terhadap 10 buah pohon tumbang membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Situasi itulah yang kemudian memicu terjadinya penumpukan kendaraan dari dua sisi akses.

    “Evakuasi pohon-pohon tumbang berakhir sekitar pukul 17.15 WIB. Namun kami masih turut mengurai arus kendaraan,” pungkas Arif Rahman.

    Pantauan di lokasi, selain memberikan pertolongan evakuasi pohon tumbang, beberapa pengendara juga memberikan air mineral kepada para petugas BPBD yang tengah memotong dahan dan ranting. Adapun kemacetan kendaraan sepanjang sekitar 5 Km.  

    “Betul, ini kemacetan dari arah Surabaya karena ada pohon tumbang di sana,” singkat Shoib, warga Desa Petapan, Kecamatan Tragah yang tengah menjaga kegiatan pengurukan di pinggir akses Suramadu.

  • Diguyur Hujan Lebat, Warga Bangkalan Kumandangkan Adzan, Pohon Bertumbangan di Akses Suramadu

    Diguyur Hujan Lebat, Warga Bangkalan Kumandangkan Adzan, Pohon Bertumbangan di Akses Suramadu

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN –  Hujan dengan intensitas sangat lebat disertai angin kencang kembali menerjang sejumlah kawasan di Kabupaten Bangkalan, termasuk di akses menuju Jembatan Suramadu, Sabtu (4/1/2025) sekitar 15.17 WIB. 

    Akibatnya, beberapa pohon di dua jalur tujuan Madura dan Surabaya tumbang hingga menutup akses.  

    Kapolsek Burneh, Iptu Herly mengungkapkan, sedikitnya tiga pohon berukuran besar tumbang di akses Suramadu setelah diterjang angin kencang, sekitar 50 meter ke arah Selatan Polsek Burneh.

    Sejumlah personel Polsek beserta Koramil Burneh bersama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan menuju lokasi kejadian untuk mengatur lalu linta serta melakukan evakuasi terhadap pohon tumbang.

    “Baru saja saya mengingatkan anggota untuk siaga, karena memang awan mendung berwarna pekat dan hembusan angin tidak teratur. Pohon tumbang itu ada dua lokasi, satu lokasi masuk Masaran Kecamatan Tragah dan satu titik masuk Desa/Kecamatan Burneh,” singkat Herly kepada Tribun Jatim Network.

    Semetara Kapolsek Tragah, Iptu Nurul Hidayat menambahkan, pihaknya menempatkan sejumlah personel di simpang tiga Jalan Raya Nyorondung atau sekitar 2 Km sebelum pintu masuk akses Suramadu. Itu dilakukan untuk mengalihkan arus lalu lintas agar kemacetan kendaraan tidak semakin panjang.

    “Kami arahkan kendaraan untuk melewati jalur Desa Alang-alang yang tembus ke simpang empat akses Suramadu. Atau sisi selatan dari lokasi tumbangnya pohon di akses Suramadu. Sementara ini kami belum mendata berapa titik pohon tumbang, personel kami arahkan ke Cantikan, timur pintu masuk akses Suramadu,” ungkap Hidayat.  

    Di tempat terpisah, angin kencang disertai hujan dengan intensitas sangat lebat juga melintasi Kampung Jaddih Utara, Desa Jaddih, Kecamatan Socah. 

    Atau sekitar 6 Km ke arah Timur dari lokasi tumbangnya pohon di akses Suramadu.  

    Meski tidak menimbulkan kerusakan atau pohon roboh, namun kencang dan kerasnya deru suara angin memantik seorang pria, Gofur, warga desa setempat mengumandangkan suara adzan. 

    Tindakan spontan itu dilakukan dengan harapan, hempasan angin kencang bisa segera mereda.  

    Hingga pukul 16.35 WIB, hujan masih menyisakan rintik gerimis dan terjangan angin sudah mereda. Namun personel gabungan TNI/Polri serta BPBD Bangkalan masih melakukan evakuasi di akses menuju Jembatan Suramadu.