Topik: pohon tumbang

  • Truk Puso Tertimpa  Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Bondowoso

    Truk Puso Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Bondowoso

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Bondowoso pada Rabu (29/1/2025) malam.

    Akibatnya, sebuah pohon tumbang menimpa satu unit truk puso di Dusun Krajan, Desa Jambeanom, Kecamatan Jambesari Darusolah.

    Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa pihaknya segera menerima laporan dan langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan penanganan.

    “Kami mendapatkan laporan adanya pohon tumbang yang menimpa truk puso bernopol B 9233 WX milik Muhamad Ishari Yanto. Tim segera bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pembersihan jalur,” ujar Sigit Purnomo kepada beritaJatim.com, Rabu (29/1/2025) malam.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun akses jalan sempat tertutup akibat pohon tumbang yang melintang di tengah jalan. Proses evakuasi melibatkan personel BPBD Bondowoso, Polsek Jambesari, serta Pos Ramil Jambesari.

    Tim BPBD yang terdiri dari tujuh personel menggunakan alat chainsaw, tali tampar, dan linggis untuk memotong dan menyingkirkan pohon yang tumbang. Berkat upaya cepat dari tim gabungan, akses jalan berhasil dibuka kembali dalam waktu singkat.

    Hingga laporan ini diterbitkan, cuaca di wilayah Bondowoso masih terpantau hujan dengan kondisi terkini dinyatakan aman dan terkendali.

    BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana serupa.

    “Laporan cuaca menunjukkan kemungkinan hujan deras dan angin kencang masih bisa terjadi. Kami mengimbau warga agar lebih berhati-hati, terutama saat berada di sekitar pohon besar atau struktur yang rentan terhadap angin kencang,” tambah Sigit Purnomo. [awi/aje]

  • Gorontalo Waspada Puncak Musim Hujan, Siaga Cuaca Ekstrem

    Gorontalo Waspada Puncak Musim Hujan, Siaga Cuaca Ekstrem

    Liputan6.com, Gorontalo – Provinsi Gorontalo kini memasuki puncak musim hujan dengan intensitas curah hujan yang terus meningkat. Fenomena ini dipengaruhi oleh dua faktor atmosfer utama, yakni La Nina dan penguatan angin Monsun Asia, yang membawa kelembapan tinggi serta massa udara basah ke wilayah tersebut.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina merupakan fenomena penurunan suhu permukaan laut di kawasan Samudra Pasifik tropis.

    Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025, memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Gorontalo.

    Selain itu, angin Monsun Asia yang bertiup periodik membawa massa udara lembap, memicu pembentukan awan hujan yang menyebabkan hujan berintensitas ringan hingga lebat.

    “Kondisi atmosfer di Gorontalo yang cenderung labil semakin mendukung terjadinya hujan lebat,” ujar Muhammad Yandar Saputra, staf Stasiun Klimatologi Gorontalo.

    BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama di daerah-daerah rawan bencana.

    Muhammad Yandar menjelaskan, meskipun curah hujan rata-rata tergolong ringan hingga sedang, potensi cuaca ekstrem tetap harus diantisipasi. Wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor disebut memiliki risiko lebih tinggi terkena dampak serius.

    “Daerah-daerah rawan ini harus menjadi prioritas perhatian, karena curah hujan deras bisa memperburuk kondisi di lokasi tersebut,” tegasnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG terus memperbarui informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, situs resmi BMKG, serta akun media sosial BMKG Gorontalo.

    Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan cuaca secara real-time dan mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem.

     

    Nasib Bayi dan Balita di Pengungsian Banjir Cilacap

  • Bojonegoro Waspada Cuaca Ekstrim, Bengawan Solo Kembali Siaga Banjir

    Bojonegoro Waspada Cuaca Ekstrim, Bengawan Solo Kembali Siaga Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Debit air sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro menunjukkan kenaikan. Tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo pada papan ukur di Taman Bengawan Solo (TBS) sudah menunjukan siaga 2 atau siaga kuning pada pukul 12.00 WIB.

    Kenaikan debit air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu terjadi saat kondisi potensi cuaca ekstrim di Bojonegoro. Sesuai peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 27 Januari 2025 hingga 5 Februari 2025 Bojonegoro masuk wilayah potensi cuaca ekstrim.

    “Meski sudah masuk siaga 2 (kuning) sampai saat ini belum ada laporan daerah yang tergenang banjir luapan,” ujar Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, Rabu (29/1/2025).

    Laela Noer Aeny mengungkapkan, potensi cuaca ekstrim yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro ini berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi, antara lain hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.

    Sedangkan saat ini wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan. Ini terjadi sebab adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yakni fenomena atmosfer yang terjadi di lapisan troposfer.

    “Juga karena adanya gelombang atmosfer Rossby yang diprakirakan melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur,” ungkap Any,.sapaan akrab Laela Noer Aeny.

    Dijelaskan, kondisi ini didukung dengan aktifnya Monsun Asia, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.

    Selain itu diprakirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur yang mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur.

    “BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan,” tegasnya.

    Berkenaan hal itu, wilayah dengan topografi curam, bergunung, tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

    Untuk diketahui, meski kondisi debit sungai Bengawan Solo terjadi kenaikan, sejumlah warga masih menggunakan jasa transportasi penyeberangan. Seperti yang dilakukan Muslihah asal Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Ia memilih menggunakan jasa transportasi penyeberangan karena jaraknya lebih dekat.

    Perempuan baya itu setiap hari menggunakan jasa transportasi penyeberangan Sungai Bengawan Solo saat hendak beraktivitas di pasar kota sebagai pedagang. Ia menggunakan jasa penyeberangan di Taman Bengawan Solo. “Setiap hari menyeberang sungai, lebih dekat,” ujarnya.

    Meski kondisi arus deras dan debit air tinggi ia mengaku tidak khawatir. Alasannya, menyeberang Sungai Bengawan Solo dengan menggunakan perahu penyeberangan itu sudah biasa dilakukan. Selain itu, di perahu juga telah disediakan pengamanan seperti rompi pelampung dan ring boy. [lus/ian]

  • Pemkot Jakut evakuasi empat pohon tumbang akibat angin kencang

    Pemkot Jakut evakuasi empat pohon tumbang akibat angin kencang

    akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara mengevakuasi empat pohon tumbang di daerah setempat akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang.

    “Satu pohon tumbang di Jalan Pegangsaan Dua Kelapa Gading jenis flamboyan dengan diameter 40 centimeter,” kata Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara Christian Tamora di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan saat ini pohon tumbang tersebut sudah berhasil ditangani dan tidak ada korban.

    Kemudian pohon tumbang di Jalan Manggar Kecamatan Koja jenis mahoni dengan diameter 30 centimeter sudah ditangani petugas. Satu pohon jenis akasia juga tumbang di Jalan Akasia Kelapa Gading dengan diameter kayu 40 centimeter.

    Lalu satu pohon pete cina dengan diameter 35 centimeter sudah ditangani petugas dan tidak ada korban jiwa saat tumbang di Jalan Boulevard Timur.

    Sebelumnya Kanit Reskrim Polsek Koja Polres Metro Jakarta Utara AKP Alex Chandra mengatakan pohon tumbang menimpa satu unit mobil di Jalan lorong 104 samping eks Ramayana Permai Kecamatan Koja Jakarta Utara pada Selasa (28/1) malam.

    “Mobil itu sedang berjalan dan ada dua orang di dalamnya yakni wanita berinisial DW (24) dan pria berinisial (MS),” kata Kanit Reskrim Polsek Koja Polres Metro Jakarta Utara AKP Alex Chandra.

    Ia mengatakan kedua korban mengendarai mobil dari arah Jalan Yos Sudarso ke Jalan Lorong 104 Permai, kemudian tiba-tiba pohon di sisi jalan tumbang dan menimpa kendaraan yang mereka kendarai.

    “Selanjutnya korban meminta tolong kepada warga yang melintas dan petugas langsung melakukan pemotongan pohon untuk melakukan evakuasi kedua korban,” kata Alex menjelaskan kronologi peristiwa.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sejumlah ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    Sejumlah ruas jalan di Jakarta terendam banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 centimeter yang menyebabkan beberapa kendaraan bermotor tidak bisa melintas.

    Berdasarkan laporan TMC Polda Metro Jaya di laman X, banjir terjadi di pertigaan Podomoro arah Sunter, Jakarta Utara dengan ketinggian air sekitar 40 sampai 50 centimeter. Dalam video yang diunggah di akun tersebut, sejumlah sepeda motor mogok saat melintasi genangan banjir.

    TMC Polda Metro Jaya juga melaporkan banjir terjadi di Daan Mogot, tepatnya di depan Hotel Samala, Cengkareng, Jakarta Barat. Ketinggian air dilaporkan sekitar 30 sampai dengan 40 centimeter.

    “Ketinggian air sekitar 30 s/d 40 cm bisa dilalui di jalur busway, namun jalur arteri untuk motor hanya bisa didorong,” tulis akun tersebut.

    Banjir juga dilaporkan terjadi di depan Kampus Trisakti Jl. Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat, yang mengarah ke Tomang. Lalu lintas terpantau padat imbas dari banjir tersebut.

    Selain banjir, cuaca hujan yang disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat, tepatnya di depan Kantor Kementerian Pertahanan.

    Penanganan pohon tumbang tersebut langsung dilakukan oleh Dinas PPSU Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat.

    Pewarta: Aditya Ramadhan
    Editor: M Razi Rahman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cuaca Ekstrem Intai Bojonegoro: Waspadai Potensi Ancaman dalam Sepekan ke Depan

    Cuaca Ekstrem Intai Bojonegoro: Waspadai Potensi Ancaman dalam Sepekan ke Depan

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Selama sepekan kedepan, Kabupaten Bojonegoro diprakirakan berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Dampaknya, bisa menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Sehingga masyarakat diimbau agar lebih waspada.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bojonegoro Laela Noer Aeny mengatakan, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di Jawa Timur itu sesuai dengan surat imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo.

    Dalam surat imbauan bernomor e.B/ME.02.04/006/KSUB/I/2025 tentang Kewaspadaan Cuaca Ekstrem di Jatim itu disebut terjadi antara 27 Januari 2025 hingga 5 Februari 2025.

    “Cuaca ekstrem ini dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, antara lain hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es, pada periode 27 Januari 2025-5 Februari 2025,” ujarnya, Selasa (28/1/2025).

    Sedangkan saat ini wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan. Ini terjadi sebab adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yakni fenomena atmosfer yang terjadi di lapisan troposfer.

    “Juga karena adanya gelombang atmosfer Rossby yang diprakirakan melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur,” terangnya.

    Dijelaskan, kondisi ini didukung dengan aktifnya Monsun Asia, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.

    Selain itu diprakirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur yang mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur.

    “BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan,” tegasnya.

    Lantaran hal itu, wilayah dengan topografi curam, bergunung, tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya
    jarak pandang.

    “Masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stametjuanda.bmkg.go.id/radar/, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 – 3 jam ke depan,” pungkasnya. [lus/aje]

  • Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak Yogyakarta 26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Ahmad Yani memprediksi potensi terjadinya
    cuaca ekstrem
    di wilayah Jateng pada 26-28 Januari 2025.
    Kepala BMKG Stasiun Ahmad Yani Yoga Sambodo mengatakan, gangguan atmosfer menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng.
    “Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulonimbus) yang berpotensi menyebabkan curah
    hujan lebat
    disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah
    Jawa Tengah
    ,” ujar Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).
    Potensi tersebut tersebar di wilayah berikut:
    26 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kebumen, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab. Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    27 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Blora, Boyolali, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    28 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Boyolali, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kudus, Klaten, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    “Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana dihimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” imbau dia.
    Dia juga meminta masyarakat untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang melalui website https://www.cuaca.
    bmkg
    .go.id, dan Instagram @cuaca_jateng, Twitter @cuacajateng, dan Facebook @Stasiun Meteorologi Ahmad Yani.
    Dia memaparkan adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di wilayah barat Sumatera menyebabkan pola belokan dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.
    “Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah. Hingga akhir Januari 2025, diprediksi berada pada fase 4 dan 5, masih berpengaruh untuk wilayah Jawa Tengah,” lanjut dia.
    Lalu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan merapatkan barisan atas permasalahan jeratan senar di Jembatan Suramadu hingga menimbulkan dua korban pengendara di jalur sepeda motor pada pertengahan bulan ini. 

    Selain permasalahan senar, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga menyoroti minimnya dukungan CCTV di sepanjang akses maupun di atas Jembatan Suramadu.

    Dua pemotor terjerat senar di atas Jembatan Suramadu terjadi hanya dalam kurun waktu tiga hari. Korban pertama yakni seorang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura asal Bojonegoro, M Bagus Sugianto pada Jumat (17/1/2025) lalu. Ia harus menerima lima jahitan akibat luka gores di pipi kirinya saat berkendara di jalur roda dua Jembatan Suramadu tujuan Madura.

    Korban kedua yakni seorang pemotor asal Kecamatan Tragah saat melaju di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu tujuan Surabaya pada Minggu (19/1/2025). Pria tersebut menderita luka di bagian leher dan mendapatkan tindakan medis di Surabaya.

    “Disepakati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu, akan dibangun pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu serta portal tak berbayar di sisi Madura,” ungkap KBO Satlantas Polres Bangkalan, Iptu Wiwit Heru S kepada Tribun Jatim Network mewakili Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, Jumat (24/1/2025).

    Rakor Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu digelar di Ruang Pertemuan Polres Bangkalan pada Selasa (21/1/2025). Dihadiri perwakilan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, Dinas Perhubungan Bangkalan, Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan, Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan, Satpol PP Bangkalan.

    Turut hadir pihak PJR Jatim VIII Suramadu, UPT P3 LLAJ Bangkalan, Satlantas Polres Bangkalan, hingga tiga kapolsek dan tiga camat pemangku wilayah di sepanjang akses menuju Jembatan Suramadu yang meliputi Kecamatan Burneh, Kecamatan Tragah, dan Kecamatan Labang.  

    “Intinya pos terpadu dan portal tidak berbayar itu untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Termasuk memantau pengendara roda dua supaya tidak masuk jalur roda empat,” jelas Wiwit.

    Selain permasalah senar dan minimnya dukungan CCTV, lanjut Wiwit, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga telah menyepakati bahwa terdapat sebanyak delapan permasalahan lain untuk dikirim melalui surat kepada penanggung jawab Jembatan Suramadu.  

    Delapan permasalah selain kasus senar dan minimnya dukungan fasilitas CCTV meliputi; banyaknya jalan berlubang dan jalan bergelubang di akses Suramadu yang membahayakan pengendara, banyak terjadi pohon tumbang di akses Suramadu saat cuaca ekstrem, minimnya lampu PJU di akses Suramadu.

    Selanjutnya, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas membutuhkan percepatan mobil ambulan, akses Suramadu sering digunakan aksi balap liar terutama pada Jumat dan Sabtu malam, hingga banyaknya anak jalanan di akses Suramadu yang membahayakan para pengendara.

    Wiwit memaparkan, selain mendirikan pos terpadu dan portal tak berbayar di depan pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura, Forum Lalu Lintas juga menelurkan enam rekomendasi lainnya. Meliputi penambahan perangkat CCTV di akses Suramadu dan di atas Jembatan Suramadu, segera dilakukan perbaikan jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    Selanjutnya, pemangkasan pohon guna mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dilaksanakan operasi gabungan instansi terkait secara berkelanjutan untuk mengatasi anak jalan di akses Suramadu, akses untuk unit kendaraan ambulan bilamana terjadi kecelakaan lalu lintas di akses Suramadu, pemasangan pita kejut di titik-titik akses Suramadu yang kerap dijadikan aksi balap liar, serta evaluasi terhadap lampu PJU di sepanjang akses Suramadu.

    “Tujuan penambahan CCTV baik di akses maupun di atas Jembatan Suramadu untuk bisa mengetahui apakah memang benar keberadan senar-senar di jalur motor itu milik para pemancing, nanti bisa diketahui dari CCTV,” tegas Wiwit.

    Selain itu, lanjutnya, penambahan dukungan fasilitas CCTV itu juga dimaksudkan untuk mendapatkan bukti awal kasus kecelakaan lalu lintas. Termasuk juga perkara kriminalitas karena berdasarkan informasi yang beredar, Jembatan Suramadu juga dijadikan perlintasan untuk ‘pembuangan’ motor hasil kejahatan di Surabaya.

    Ia mengatakan, untuk rekomendasi perbaikan jalan berlubang, pekerjaannya telah dilakukan pada Kamis kemarin. Saat ini, pihaknya masih menunggu kegiatan pemangkasan dahan pohon, operasi gabungan anjal, dan persetujuan untuk pemasangan pita kejut di akses Suramadu titik Tangkel, Masaran, dan Morkepek supaya tidak dijadikan sarana balap liar.

    “Pemasangan garis pita kejut masih dikaji pihak Jembatan Suramadu, apakah secara hukum diperbolehkan. Kalau diperbolehkan, nanti berapa ketinggian pita kejut, berapa centi nanti akan disampaikan,” kata Wiwit. 

    Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga masih menunggu respon dari penanggung jawab Jembatan Suramadu untuk gelaran rakor lanjutan. “Karena kami sudah mengawali dengan rakor di Polres Bangkalan. Kami posisi menunggu undangan rapat atau respon selanjutnya dari Jembatan Suramadu atas permohonan-permohonan yang telah kami layangkan,” pungkas Wiwit.

    Sementara Kepala Bidang Lalin dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan, Ari Moein mengungkapkan, keberadaan pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura diharapkan tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelintas. Namun juga sebagai kontrol terhadap kendaraan-kendaraan angkutan barang.

    “Pada intinya kami menyesuaikan dengan kebijakan pihak kepolisian, sebagaimana yang telah tertuang dalam rekomendasi-rekomendasi hasil Rakor Forum Lalu Lintas kemarin itu,” singkat Ari.

  • Banjir di Kota Bandung Dipicu Air Sungai Meluap dan Drainase Tidak Berfungsi Optimal – Halaman all

    Banjir di Kota Bandung Dipicu Air Sungai Meluap dan Drainase Tidak Berfungsi Optimal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Sejumlah ruas jalan terendam banjir, termasuk di Jalan Pasteur, Kota Bandung imbas hujan deras. 

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir tersebut menerjang Jalan Djundjunan atau Pasteur, Pagarsih, Pasirkoja, Astanaanyar, dan Sukajadi.

    Banjir tersebut terjadi akibat air sungai meluap dan drainase tidak berfungsi optimal.

    Di Pasteur kondisi banjir menerjang ruas jalan, lalu di Pagarsih dan Astaanyar air menerjang jalan dan permukiman warga, kemudian di Pasir Koja ruas jalan terendam, dan Sukajadi masuk ke gang rumah warga.

    “Tadi saya lewat ke jalan Pasteur macet parah karena banjir, kemudian di Sukajadi air masuk ke gang rumah warga sudah tinggi,” ujar Aris (31) warga Sukajadi, Jumat (24/1/2025) malam.

    Banjir di Pasteur dan Sukajadi sempat menyebabkan kemacetan yang cukup parah karena sejumlah pengendara sempat terjebak, tetapi ada juga yang berusaha menerobos genangan air yang cukup dalam.

    “Di Pasteur banyak pengendara berhenti dulu, terus setelah mulai surut langsung melanjutkan perjalanan,” katanya.

    Untuk itu, kendaraan yang akan melintas Gerbang Tol Pasteur dialihkan ke gerbang tol lain.

    Senior Manager Representative Office 3 Jasa Marga, Agni Mayvinna mengatakan, sejak sore tadi, pengguna jalan tol yang melintasi Tol Padaleunyi sudah diimbau menghindari gerbang Tol Pasteur. 

    “Pengguna jalan tol yang melintasi Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi diimbau untuk menghindari Gerbang Tol Pasteur sementara waktu,” ujar Agni, Jumat (24/1/2025). 

    Atas diskresi kepolisian,  pengguna jalan tol dari arah Jakarta menuju gerbang tol Pasteur dialihkan keluar melalui gerbang tol lain, seperti gerbang tol Pasirkoja, gerbang tol Kopo dan gerbang tol berikutnya.

    Sebaliknya pengguna jalan tol dari arah gerbang tol Cileunyi yang hendak menuju gerbang tol Pasteur dialihkan keluar melalui gerbang tol Padalarang di kilometer 120. 

    “Sejak pukul 18.00 WIB, Jasa Marga dan kepolisian telah melakukan upaya pengaturan lalu lintas di lapangan,” katanya

    KBO Satlantas Polrestabes Bandung, AKP Deden mengatakan banjir di Jalan Pasteur arah Bandung berangsur surut. Saat ini kendaraan mulai bergerak meski masih terjadi antrean.

     “Udah normal, tinggal antrean aja,” ujar Deden. 

    Banjir terjadi di Jalan Dr Djunjunan atau Pasteur, Kota Bandung, Jumat (24/1/2025). (Istimewa)

    Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika baru saja mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Kota Bandung dan sekitarnya.

    Peringatan ini disampaikan BMKG melalui pesan berantai seperti yang diterima Tribun Jabar, Jumat 24 Januari 2025 sekitar pukul 20:26 WIB.

    BMKG::24Jan25 WASPADA cuaca ekstrem mulai 20:24 WIB hingga 3 jam ke depan di KAB DAN KOTA BANDUNG,BANDUNG BARAT. Detil:https://nowcasting.bmkg.go.id/sb/jabar 

    BMKG meminta warga waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang maupun tanah longsor dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.

    Wilayah yang berpotensi sehingga dilabeli waspada adalah Kecamatan Cimenyan, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Baleendah.

    Selain itu Lembang, Parongpong serta tentunya Kota Bandung.

    Peringatan dini ini dikeluarkan BMKG beberapa jam setelah banjir melanda sejumlah titik di Kota Bandung. 

    Kasi Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jhon Erwin membenarkan, terkait banjir yang menerjang sejumlah titik tersebut dan saat ini sudah langsung dilakukan penanganan.

    “Kalau banjir di Pasteur ditangani oleh petugas UPT DAS (Citarum) dan UPT Bojonagara,” ucap Jhon Erwin.

    Sementara untuk banjir di titik yang lainnya, kata dia, ditangani oleh petugas Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, petugas Diskar PB, dan dibantu oleh aparat kepolisian.

    Untuk saat ini, banjir di sejumlah titik tersebut sebagian sudah mulai surut, tetapi arus lalu lintas masih terganggu hingga polisi harus mengatur arus lalu lintas di titik banjir tersebut. (Tribun Jabar/Ravianto/Nazmi Abdurrahman)

  • Jaktim pangkas 78 pohon di Matraman antisipasi pohon tumbang

    Jaktim pangkas 78 pohon di Matraman antisipasi pohon tumbang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur memangkas 78 pohon di wilayah Kecamatan Matraman untuk mencegah terjadinya pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang.

    “Ada 78 pohon rindang yang tersebar pada 39 titik wilayah Kecamatan Matraman sudah ditoping,” kata Kepala Sudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur Dwi Ponangsera saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Selain untuk mencegah pohon tumbang, kata dia, pemangkasan itu juga dilakukan untuk membuat lingkungan lebih terang.

    Menurut Dwi, pohon yang ditoping ini memang sebagian ranting dan dahannya sudah menutupi lampu penerang jalan umum (PJU).

    Sehingga, jika dibiarkan akan mengganggu keamanan dan kenyamanan pengendara maupun pejalan kaki saat malam hari.

    “Selain mencegah terjadinya kasus pohon tumbang, ini juga saat malam hari lingkungan semakin terang,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jakarta Timur Made Widhi Adnyana Surya Pratita menyebut, penopingan pohon ini melibatkan 70 personel Satuan Tugas (Satgas) hijau, dua unit mobil tangga dan delapan unit dump truk.

    “Targetnya, Jumat (24/1) nanti penopingan pohon ini akan rampung,” ucap Made.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memasang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) di 32 lokasi di Jakarta Timur seiring tingginya intensitas hujan pada awal 2025.

    “Kita pasang EWS sekaligus sosialisasi kebencanaan kepada warga di lokasi-lokasi yang selama ini rawan banjir,” kata Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Sukendar saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (20/1).

    Pemasangan EWS di 32 titik ini dapat membantu penyampaian informasi secara cepat kepada masyarakat yang berada di daerah rawan banjir, memantau data cuaca, tinggi muka air (TMA) sungai dan kecepatan angin.

    Sistem ini juga dapat membantu masyarakat untuk lebih cepat mengantisipasi ancaman banjir, cuaca ekstrem, puting beliung atau rob, sehingga dapat meminimalisir kerugian dan korban jiwa.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025