Topik: pohon tumbang

  • Bareskrim selidiki asal kayu gelondongan dalam banjir di Sumatera

    Bareskrim selidiki asal kayu gelondongan dalam banjir di Sumatera

    “Sedang penyelidikan,”

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri tengah menyelidiki asal kayu gelondongan yang ikut terbawa dalam banjir di Sumatera.

    “Sedang penyelidikan,” kata Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol. Moh. Irhamni di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan bahwa asal kayu gelondongan tersebut belum diketahui. Namun, penyelidikan saat ini tengah berjalan.

    Sementara itu, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah menelusuri sumber-sumber kayu yang terbawa banjir di Sumatera, termasuk potensi berasal dari pembalakan dan praktik ilegal lainnya, mengingat sebelumnya terungkap sejumlah kasus peredaran kayu ilegal di wilayah terdampak.

    Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut Dwi Januanto Nugroho mengatakan terkait kayu-kayu yang terbawa banjir di Sumatera dapat berasal dari beragam sumber mulai dari pohon lapuk, pohon tumbang, material bawaan sungai, area bekas penebangan legal, hingga penyalahgunaan Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) dan pembalakan liar (illegal logging).

    Fokus Ditjen Gakkum, ujarnya, adalah menelusuri secara profesional setiap indikasi pelanggaran dan memproses bukti kejahatan kehutanan melalui mekanisme hukum yang berlaku.

    “Terkait pemberitaan yang berkembang, saya perlu menegaskan bahwa penjelasan kami tidak pernah dimaksudkan untuk menafikan kemungkinan adanya praktik ilegal di balik kayu-kayu yang terbawa banjir, melainkan untuk memperjelas sumber-sumber kayu yang sedang kami telusuri dan memastikan setiap unsur illegal logging tetap diproses sesuai ketentuan,” jelasnya.

    Hal itu karena sepanjang 2025 saja, Gakkum Kemenhut sudah menangani sejumlah kasus terkait pencucian kayu ilegal di sekitar wilayah terdampak banjir di Sumatera. Termasuk di Aceh Tengah pada Juni 2025 saat penyidik mengungkap penebangan pohon secara tidak sah di luar areal PHAT dan kawasan hutan oleh pemilik PHAT dengan barang bukti sekitar 86,60 meter kubik kayu ilegal.

    Tidak hanya itu, di Solok, Sumatera Barat pada Agustus 2025 berhasil diungkap kegiatan penebangan pohon di kawasan hutan di luar PHAT yang diangkut menggunakan dokumen PHAT dengan barang bukti 152 batang kayu/log, 2 unit ekskavator, dan 1 unit bulldozer.

    “Kejahatan kehutanan tidak lagi bekerja secara sederhana. Kayu dari kawasan hutan bisa diseret masuk ke skema legal dengan memanfaatkan dokumen PHAT yang dipalsukan, digandakan, atau dipinjam namanya. Karena itu, kami tidak hanya menindak penebangan liar di lapangan, tetapi juga menelusuri dokumen, alur barang, dan alur dana di belakangnya,” tuturnya.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Angin Kencang dan Longsor Terjang Ciomas, Sejumlah Rumah Rusak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        1 Desember 2025

    Angin Kencang dan Longsor Terjang Ciomas, Sejumlah Rumah Rusak Bandung 1 Desember 2025

    Angin Kencang dan Longsor Terjang Ciomas, Sejumlah Rumah Rusak
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Bencana angin kencang dan tanah longsor menerjang wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan dalam kejadian ini.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten
    Bogor
    M. Adam mengatakan bencana tersebut terjadi di dua desa, yakni Desa
    Ciomas
    Rahayu dan Desa Parakan sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (30/11/2025).
    Di wilayah Desa Ciomas Rahayu,
    angin kencang
    merusakkan lima bangunan rumah warga yang terdiri dari lima kepala keluarga atau 14 jiwa.
    “Saat ini rumah yang terdampak masih bisa ditempati oleh pemiliknya,” kata Adam kepada wartawan.
    Selain itu, di desa tersebut juga terjadi longsor pada Tembok Penahan Tanah Kali Cikoneng. Longsor itu memiliki panjang kurang lebih 15 meter dengan tinggi sekitar 2 meter.
    “TPT harus segera diperbaiki dikhawatirkan terjadi hujan cukup deras dan akan berdampak banjir ke permukiman warga,” tambahnya.
    Sementara itu, di Desa Parakan angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang. Tercatat empat titik pohon tumbang dan menimpa bangunan rumah warga.
    “Rusak pada bagian atap teras, ruang tengah dan kamar tertimpa pohon,” ungkapnya.
    Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini. Namun terdapat dua titik pohon tumbang yang belum terevakuasi karena membutuhkan penanganan lebih lanjut.
    “Korban nihil. Kebutuhan dasar terpal sudah didistribusikan,” kata Adam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat di Wilayah Kalteng, Berikut Daerah-Daerah yang Perlu Waspada

    BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat di Wilayah Kalteng, Berikut Daerah-Daerah yang Perlu Waspada

     

    Liputan6.com, Palangka Raya – Hujan lebat disertai angin kencang diprakirakan bakal terjadi di Kalimantan Tengah hingga sepekan ke depan. Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, seraya mengimbau warga untuk waspada dampak yang akan terjadi akibat hujan lebat.

    “Di antara dampak itu, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya Neng Arini NP di Palangka Raya, Minggu (30/11/2025).

    Potensi banjir ini bisa terjadi di wilayah-wilayah dataran rendah atau sepanjang wilayah yang dilintasi jalur sungai atau daerah aliran sungai (DAS) di Kalteng.

    Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dini dari bencana, pihaknya juga telah mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di wilayah itu.

    Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat antara lain Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya.

    Dia menerangkan sebelum terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir akan terlihat pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (CB).

    Pertumbuhan awan CB yang biasanya terlihat gelap ini, tanda-tanda terjadinya hujan disertai angin kencang diikuti sambaran petir.

    Untuk itu, katanya, jika warga melihat fenomena tersebut agar waspada bencana dan segera mencari tempat berteduh, namun tidak di bawah pohon.

     

  • Internet Hidup Lagi di Tapanuli Tengah, Korban Banjir Sumut Menangis Bisa Telepon Keluarga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Internet Hidup Lagi di Tapanuli Tengah, Korban Banjir Sumut Menangis Bisa Telepon Keluarga Regional 30 November 2025

    Internet Hidup Lagi di Tapanuli Tengah, Korban Banjir Sumut Menangis Bisa Telepon Keluarga
    Tim Redaksi

    MEDAN, KOMPAS.com
    – Jaringan internet di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara hidup lagi setelah terputus akibat banjir. Kini, masalah komunikasi sudah teratasi.
    Internet kembali aktif
    ini disambut haru oleh warga karena bisa mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga.
    Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
    Polda Sumut
    mengaktifkan 5 perangkat internet satelit atau
    Starlink
    di lokasi
    banjir
    dan longsor di Tapteng pada Sabtu (29/11/2025).
    Alhasil, jaringan komunikasi yang sempat terputus sejak Senin (24/11/2025) kini kembali hidup.
    Berdasarkan video yang dirilis Polda Sumut, sejak Starlink dioperasikan, puluhan warga langsung memadati titik layanan darurat yang didirikan oleh personel TIK Polda Sumut.
    Warga tidak mampu menahan tangis saat memberitahu kondisinya kepada keluarga yang berada di luar Tapteng.
    Di video tersebut, banyak juga warga yang kehilangan ponsel lantaran terbawa arus banjir, mengantri untuk meminjam handphone polisi demi bisa berkomunikasi dengan keluarganya yang lain.
    Pemandangan serupa berulang terus menerus.
    Setiap telepon yang tersambung menjadi momen haru, menghidupkan kembali rasa aman dan harapan korban bencana.
    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan jaringan darurat yang dibangun Bid TIK Polda Sumut kini juga menjadi tulang punggung komunikasi bagi seluruh tim SAR gabungan.
    “Polda Sumut (juga) menjadi tim pertama yang berhasil membuka kembali akses komunikasi untuk masyarakat yang terputus total dari jaringan sejak bencana melanda,” ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya.
    Ferry juga menjelaskan, bahwa dalam operasi
    bencana alam
    ini, Bid TIK Polda Sumut mengerahkan 60 unit HT Harris, 1 unit Mobil Repeater, 1 unit Mobil Komob, 1 unit drone, 5 unit perangkat Starlink, serta 2 unit baterai backup Starlink.
    “Kehadiran perangkat-perangkat ini langsung menghidupkan kembali jaringan komunikasi yang sebelumnya lumpuh di sebagian besar wilayah terdampak,” katanya.
    Dia menambahkan, mobil Repeater dan Mobil Komob yang digunakan juga untuk memperluas jangkauan radio HT, memastikan setiap informasi evakuasi pencarian korban, hingga permintaan logistik dapat tersampaikan tanpa hambatan.
    Kemudian, drone yang diterbangkan Bid TIK Polda Sumut turut serta memetakan area-area terisolir hingga membantu tim SAR menentukan lokasi yang harus segera mendapat bantuan.
    Berdasarkan data sementara Polda Sumut pada Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00, jumlah korban tewas akibat bencana alam di Sumut sebanyak 147 orang, dan 174 orang masih dalam pencarian.
    “Bencana ini menimbulkan dampak signifikan, tercatat 1.076 korban, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, dan 174 masih dalam pencarian, serta ada 28.427 pengungsi,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan persnya.
    Ferry juga mengatakan bahwa sejak Senin (24/11/2025), tercatat ada 488 bencana alam yang melanda 21 Kabupaten/Kota di Sumut.
    Jenis bencananya mulai dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.
    “Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten
    Tapanuli Tengah
    , yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian,” ujarnya.
    Di Kota Sibolga, tercatat 33 orang tewas dan 56 orang dinyatakan hilang.
    “Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi,” ujar Ferry.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Empat Jalur Utama di Tapteng Tertimbun Longsor, Masih Banyak Warga Terisolir
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Empat Jalur Utama di Tapteng Tertimbun Longsor, Masih Banyak Warga Terisolir Medan 29 November 2025

    Empat Jalur Utama di Tapteng Tertimbun Longsor, Masih Banyak Warga Terisolir
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyebutkan, masih banyak warga di sejumlah desa terisolir akibat banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Tapanuli Tengah, sejak Senin (24/11/2025).
    Sejauh ini, kata dia, ada empat jalur utama menuju desa-desa di Tapteng yang belum bisa dilalui karena tertutup material longsor.
    Bobby lalu meminta tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Basarnas untuk terus mempercepat pembukaan jalur yang tertimbun longsor.
    “Prioritas kami saat ini adalah mengevakuasi warga yang masih terjebak dan memastikan bantuan logistik bisa masuk ke wilayah terdampak paling parah,” ujar Bobby saat memimpin percepatan pembukaan jalan darurat yang tertimbun longsor di Tapteng, Sabtu (29/11/2025), dikutip dari keterangan pers.
    Mantan Walikota Medan itu lalu memastikan koordinasi lintas lembaga ini akan terus ditingkatkan agar penanganan berlangsung cepat, tepat, dan menyeluruh.
    “InsyaAllah, dengan kerja bersama, kita bisa meminimalkan dampak dan mempercepat pemulihan,” ujarnya.
    Dia juga mengatakan bahwa saat ini ribuan warga telah dievakuasi ke Posko Pengungsian di GOR Pandan.
    Ia memastikan kebutuhan dasar para pengungsi sudah terpenuhi, mulai dari makanan hingga obat-obatan.
    Bobby juga menyebut pihaknya menambah fasilitas pendukung seperti layanan kesehatan, akses listrik, wifi, serta kebutuhan khusus ibu dan anak.
    “Kami ingin seluruh pengungsi merasa aman dan tetap nyaman selama berada di posko,” katanya.
    Berdasarkan data sementara Polda Sumut, Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00, jumlah korban tewas akibat bencana alam di Sumut sebanyak 147 orang dan 174 orang masih dalam pencarian.
    “Bencana ini menimbulkan dampak signifikan, tercatat 1.076 korban, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, dan 174 masih dalam pencarian, serta ada 28.427 pengungsi,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan.
    Ferry juga mengatakan sejak Senin (24/11/2025), tercatat ada 488 bencana alam yang melanda 21 Kabupaten/Kota di Sumut.
    Jenis bencananya mulai dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.
    “Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian,” ujarnya.
    Lalu di Kota Sibolga, tercatat 33 orang tewas dan 56 orang dinyatakan hilang.
    “Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi,” ujar Ferry.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Yana Hanafi yang Menyusui Bayi Terpisah dari Ibunya di Tengah Longsor Tapsel
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Kisah Yana Hanafi yang Menyusui Bayi Terpisah dari Ibunya di Tengah Longsor Tapsel Medan 29 November 2025

    Kisah Yana Hanafi yang Menyusui Bayi Terpisah dari Ibunya di Tengah Longsor Tapsel
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Dari balik tenda darurat Posko Kesehatan dan dapur umum di Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu (29/11/2025), sebuah pemandangan mengharukan menyentuh hati banyak orang.
    Di tengah hiruk-pikuk relawan dan suara peralatan dapur umum, seorang bayi berusia satu bulan menangis kencang dalam gendongan sang nenek.
    Bayi itu terpisah dari ibunya, yang hingga saat ini masih terjebak di lokasi longsor.
    Tangisannya menggema, tak hanya menyayat hati, tetapi juga menghadirkan rasa cemas mendalam.
    Di tengah suasana itu,
    Yana Hanafi
    , anggota
    Bhayangkari
    Cabang
    Tapanuli Selatan
    yang sedang bertugas di posko, tiba-tiba berhenti.
    Hatinya tergerak melihat bayi yang terus menangis tanpa henti.
    Yana, istri Brigadir Hanafi Ramadhan dari Propam Polres Tapanuli Selatan, tidak mampu berpaling begitu saja.
    “Saat melihat bayi itu menangis, saya seperti melihat anak saya sendiri. Saya hanya memikirkan satu hal, dia harus segera ditenangkan dan dia harus minum. Selama saya bisa membantu, saya lakukan tanpa ragu,” ujar Yana dalam keterangan pers Polda Sumut.
    Setelah berkonsultasi dan mendapat persetujuan dari tenaga kesehatan serta sang nenek, Yana membawa bayi itu ke mushala kecil di sisi posko.
    Di tempat sederhana itu, ia menyusui bayi tersebut. Perlahan, tangis pecah yang semula memenuhi tenda berganti dengan keheningan.
    Bayi itu akhirnya terlelap, tertidur damai dalam pelukan seorang perempuan yang bahkan bukan keluarganya.
    Terpisah, Ketua Bhayangkari Cabang Tapanuli Selatan, Ny. Kiki Yon Edi, menyampaikan apresiasi penuh ketulusan anggotanya itu.
    “Apa yang dilakukan Yana merupakan wujud kepedulian yang menjadi jantung Bhayangkari. Kami hadir bukan hanya sebagai pendamping suami, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang ikut meringankan beban sesama,” ujarnya.
    Berdasarkan data sementara Polda Sumut, Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00, jumlah korban tewas akibat
    bencana alam
    di Sumut sebanyak 147 orang dan 174 orang masih dalam pencarian.
    “Bencana ini menimbulkan dampak signifikan, tercatat 1.076 korban, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, dan 174 masih dalam pencarian, serta ada 28.427 pengungsi,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, dalam keterangan persnya.
    Ferry juga mengatakan, sejak Senin (24/11/2025), tercatat ada 488 bencana alam yang melanda 21 Kabupaten/Kota di Sumut.
    Jenis bencananya mulai dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.
    “Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian,” ujarnya.
    Lalu di Kota Sibolga, tercatat 33 orang tewas dan 56 orang dinyatakan hilang.
    “Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi,” ujar Ferry.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Darat Menuju Sibolga dan Tapteng dari Sumut Terputus, Bantuan Dikirim Lewat Singkil
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        29 November 2025

    Jalur Darat Menuju Sibolga dan Tapteng dari Sumut Terputus, Bantuan Dikirim Lewat Singkil Medan 29 November 2025

    Jalur Darat Menuju Sibolga dan Tapteng dari Sumut Terputus, Bantuan Dikirim Lewat Singkil
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi dan TNI terus berupaya mengirimkan bantuan di lokasi banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga, Sumatera Utara, pada Sabtu (29/11/2025).
    Namun, saat ini penyaluran bantuan ke dua tempat tersendat lantaran akses jalan terputus total.
    “Untuk menuju Tapteng dan
    Sibolga
    , jalur darat belum bisa dilalui. Pak Kapolda dan Pangdam menggunakan helikopter dari Bandara Silangit untuk meninjau lokasi dan memastikan semua penanganan berjalan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan persnya.
    Ferry mengatakan, jalan tidak bisa dilalui akibat material longsor dan banjir yang menimbun badan jalan di berbagai titik.
    Kondisi tersebut membuat mobilisasi petugas dan distribusi logistik menjadi sangat terbatas.
    Kendati akses darat dari Sumut lumpuh, Ferry mengatakan Polda Sumut dan Tim SAR gabungan terus menempuh berbagai cara agar bantuan dapat menjangkau warga terdampak bencana.
    Salah satunya, dengan mengirim personel melalui jalur alternatif Aceh-Singkil untuk membawa pasokan pangan dan kebutuhan darurat.
    “Pasokan bahan makanan tetap kami upayakan, meski masih sedikit-sedikit karena akses sangat terbatas. Beberapa personel kami kerahkan melewati jalur darat untuk menuju lokasi membawa bantuan langsung,” ujarnya.
    Ferry juga mengatakan Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan dan Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto hari ini juga memantau lokasi terdampak bencana di Sibolga dan Tapteng melalui helikopter.
    Fokus keduanya untuk memastikan kelancaran distribusi logistik, memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan BNPB, serta mengarahkan percepatan penanganan darurat, terutama pada wilayah yang masih terisolasi.
    “Bapak Kapolda ingin memastikan semua proses berjalan cepat. Sinergi TNI-Polri di lapangan menjadi kunci percepatan penanganan, terutama di titik-titik yang masih sulit dijangkau,” katanya.
    Berdasarkan data sementara Polda Sumut Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00, jumlah korban tewas akibat
    bencana alam
    di Sumut sebanyak 147 orang dan 174 orang masih dalam pencarian.
    “Bencana ini menimbulkan dampak signifikan, tercatat 1.076 korban, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan, dan 174 masih dalam pencarian, serta ada 28.427 pengungsi,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan dalam keterangan persnya.
    Ferry juga mengatakan sejak Senin (24/11/2025), tercatat ada 488 bencana alam yang melanda 21 Kabupaten/Kota di Sumut.
    Jenis bencananya mulai dari tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.
    “Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten
    Tapanuli Tengah
    , yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian,” ujarnya.
    Lalu di Kota Sibolga, tercatat 33 orang tewas dan 56 orang dinyatakan hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aspal Retak, Jalan Terbelah hingga Jembatan Putus

    Aspal Retak, Jalan Terbelah hingga Jembatan Putus

    Sementara itu di Sumatera Barat, dampak bencana tercatat lebih meluas hingga mencakup 13–14 kabupaten/kota. Daerah terdampak meliputi Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Agam, Pesisir Selatan, Solok, Kota Pariaman, Pasaman Barat, Bukittinggi, serta beberapa kota/kabupaten lain yang juga mengalami banjir, longsor, hingga kerusakan infrastruktur.

    Banyak rumah warga terendam, akses jalan terputus, dan sejumlah fasilitas publik rusak akibat intensitas hujan ekstrem. Pemerintah Provinsi Sumbar telah menetapkan status tanggap darurat mengingat cakupan bencana yang sangat luas.

    Terpisah, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy juga menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi di antaranya pembersihan material, akses komunikasi dan perbaikan darurat infrastrutkur vital.

    “Titik longsor di badan jalan yang amblas, pohon tumbang di beberapa kabupaten dan kota,” terang Vasko.

    Di Sumatera Utara, bencana terjadi serentak di sejumlah wilayah seperti Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

    Derasnya hujan memicu banjir bandang hingga longsor yang merusak jembatan, menghambat akses jalan, dan menyebabkan ribuan warga harus mengungsi. Pemerintah Provinsi Sumut juga telah menetapkan status tanggap darurat untuk mempercepat penanganan.

     

  • Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bondowoso, 2 Mobil Warga Tertimpa

    Bondowoso (beritajatim.com) — Angin kencang yang melanda wilayah Kelurahan Kademangan, Kabupaten Bondowoso, Jumat (28/11/2025) siang, menyebabkan satu pohon kersen tumbang dan menimpa kabel PLN, kabel Telkom, serta dua mobil warga.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.51 WIB dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    Plt Kalaksa BPBD Bondowoso, Kristianto, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima melalui pesan berantai WhatsApp. Tim Pusdalops dan TRC langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan cepat.

    “Kami langsung menurunkan personel untuk memastikan tidak ada bahaya lanjutan. Evakuasi pohon tumbang dilakukan menggunakan chainsaw dan seluruh tahapan berjalan lancar,” kata Kristianto.

    Menurutnya, lokasi kejadian berada di RT 25 RW 01, Kelurahan Kademangan. Selain menimpa jaringan PLN dan Telkom, batang pohon juga mengenai dua kendaraan yang sedang terparkir. BPBD berkoordinasi dengan warga untuk memastikan area aman sebelum proses pemotongan batang dilakukan.

    “Syukurlah tidak ada korban luka. Situasi di lapangan cepat terkendali karena warga juga sigap membantu proses evakuasi,” ujarnya.

    Personel yang diterjunkan antara lain Ulum (Danru), Zhikr (Agen Bencana Jatim), Gracia Sangra (TRC), Subhan dan Dodik (Pusdalops), serta Sofyan dan Bima dari TRC. Seluruh proses evakuasi dinyatakan selesai pada sore hari.

    Hingga laporan disusun, kondisi cuaca di Kademangan terpantau cerah. Aktivitas masyarakat kembali normal, sementara BPBD telah melaporkan penanganan kejadian ini kepada pimpinan untuk tindak lanjut yang diperlukan.

    Kristianto mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Bondowoso.

    “Pantau informasi resmi dan segera laporkan jika ada situasi berbahaya. Respons cepat itu penting untuk mencegah risiko lebih besar,” tutupnya. (awi/ted)

  • Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Pulau Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) dipicu oleh Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, Kepulauan Riau (Kepri) juga bisa terdampak dua siklon ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah Kepulauan Riau mewaspadai dampak Siklon Tropis Senyar dan Koto, yang berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan.

    “Dampak dari siklon adalah berkumpulnya awan potensi hujan, angin kencang yang dapat memicu gelombang tinggi dan pohon tumbang,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak, Jumat (28/11/2025). Dikutip dari Antara.

    Kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini perlu diwaspadai, karena siklon tropis ini masih terus bergerak, jika pergerakannya menuju Laut China Selatan (letak Provinsi Kepri), dampak serupa bisa dialami Kepri.

    “Kecuali jika pergerakannya baik Siklon Senyar maupun Siklon Koto ke arah Laut China Selatan,” katanya menekankan.

    Fenomena Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto yang terjadi di Selat Malaka ini bisa dibilang sebagai yang pertama dalam sejarah manusia. Karena siklon tidak tumbuh di sepanjang garis Ekuator di mana Indonesia berada.

    Secara fisika, siklon akan melemah atau punah ketika bergerak sekitar Ekuator, apalagi di Laut China Selatan yang tergolong sebagai lautan yang sempit.

    “Laut China Selatan itu kan laut sempit. Biasanya siklon akan tumbuh awalnya di laut lepas, laut luas. Ini malah di laut sempit dan bahkan bergerak ke daratan,” katanya.

    “Artinya perubahan iklim ini sudah nyata. Memang (siklon) ini tidak wajar, tumbuh siklon ini tidak pernah ada siklon itu apalagi di dekat Sumatera,” katanya melanjutkan.

    Walaupun demikian, lanjut dia, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang mendekati Indonesia dan memberikan dampak signifikan seperti terjadi di perairan Bengkulu, dan siklon Cempaka pada tahun 2017 berdampak di Cilacap dan Yogyakarta.

    Adanya kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi hujan yang disertai angin kencang.

    Kemudian ketinggian gelombang juga berpengaruh, karena gelombang tinggi dipicu angin, semakin kuat angin makan semakin tinggi gelombang.

    “Untuk transportasi laut diwaspadai untuk nelayan, dan segala macam yang beraktivitas di laut lebih diperhatikan gelombang lautnya, akan berbahaya jangan dipaksakan untuk melaut atau belayar,” kata Ramlan.

    “Kemudian juga untuk masyarakat di sekitar pegunungan, pesisir ini berdampak juga jika terjadi hujan lebat berpotensi akan terjadi longsor, banjir ataupun banjir bandang, (potensi) ini bisa diperhatikan,” sambungnya.

    Siklon Tropis Senyar Tidak Umum di Selat Malaka

    BMKG menyebut fenomena Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka, mengingat posisi Indonesia dekat garis ekuator yang secara teoritis kurang mendukung terbentuknya maupun lintasan siklon tropis.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, bahwa meskipun secara klimatologis wilayah Indonesia bukan jalur umum siklon tropis, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang bergerak mendekati Indonesia dan memberi dampak signifikan, termasuk Siklon Tropis Senyar.

    “Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tidak umum terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai berdampak pada daratan karena itu BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat,” kata dia.

    Ia menyampaikan bahwa anomali iklim global dan dinamika atmosfer regional dapat meningkatkan peluang terbentuknya sistem tekanan rendah dan bibit siklon yang berevolusi menjadi siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia, termasuk yang dekat jalur ekuator.

    BMKG menyebut cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar.

    Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu bencana banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota.

    Data pengamatan curah hujan dari UPT BMKG, di Sumatera Utara mencatat intensitas hujan berada pada kategori lebat hingga ekstrem dengan durasi yang cukup lama.

    Nilai intensitas tertinggi tercatat di ARG Pakkat sebesar 238,4 mm (25 November 2025), Stamet F.L Tobing 229,7 mm (24 November 2025), ARG Tapanuli 176,4 mm (24 November 2025), Pos Hujan Hapesong, Tapanuli Selatan 149,7 mm (24 November 2025), ARG Teluk Dalam 157,6 mm (24 November 2025), ARG Arse 158,2 mm (25 November 2025), ARG Salak 110 mm (25 November 2025), dan AWS Hinai Langkat 93,8 mm (25 November 2025).

    Siklon Tropis Senyar memberikan dampak peningkatan intensitas dan memicu potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga ekstrem, gelombang tinggi serta angin kencang di wilayah Sumatera Utara.

    Ditambah lagi dengan kondisi kelembapan udara terpantau sangat tinggi sehingga kondisi udara cukup basah yang semakin mendukung potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara.

    Berdasarkan faktor global, kondisi IOD negatif diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2025. Kondisi tersebut menambah asupan uap air di pantai barat Sumatera Utara.

    Gelombang atmosfer juga terpantau masih aktif di wilayah Sumatera Utara, sehingga turut berpotensi menambah asupan uap air di Sumatera Utara.

    Adapun wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat antara lain di Kabupaten Langkat, Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, dan Toba.