Topik: pohon tumbang

  • Petani Gorontalo Resah, Gabah Rentan Rusak Akibat Cuaca Buruk

    Petani Gorontalo Resah, Gabah Rentan Rusak Akibat Cuaca Buruk

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), La Nina merupakan fenomena penurunan suhu permukaan laut di kawasan Samudra Pasifik tropis.

    Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Mei 2025, memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Gorontalo.

    Selain itu, angin Monsun Asia yang bertiup periodik membawa massa udara lembap, memicu pembentukan awan hujan yang menyebabkan hujan berintensitas ringan hingga lebat.

    “Kondisi atmosfer di Gorontalo yang cenderung labil semakin mendukung terjadinya hujan lebat,” ujar Muhammad Yandar Saputra, staf Stasiun Klimatologi Gorontalo.

    BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama di daerah-daerah rawan bencana.

    Muhammad Yandar menjelaskan, meskipun curah hujan rata-rata tergolong ringan hingga sedang, potensi cuaca ekstrem tetap harus diantisipasi. Wilayah-wilayah yang rawan banjir dan longsor disebut memiliki risiko lebih tinggi terkena dampak serius.

    “Daerah-daerah rawan ini harus menjadi prioritas perhatian, karena curah hujan deras bisa memperburuk kondisi di lokasi tersebut,” tegasnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG terus memperbarui informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, situs resmi BMKG, serta akun media sosial BMKG Gorontalo.

    Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan cuaca secara real-time dan mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem.

  • Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Jalur Sarangan Lumpuh Sementara, BPBD Evakuasi Pohon Tumbang dalam 1,5 Jam

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang menghalangi akses Jalan Raya Sarangan jalur lama, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Selasa (04/02) pagi. Kejadian ini dilaporkan oleh Polsek Plaosan melalui call center BPBD Kabupaten Magetan pada pukul 07.30 WIB.

    Merespons laporan tersebut, tim TRC-PB yang sedang piket di posko segera bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan. BPBD Kabupaten Magetan, bekerja sama dengan TNI/Polri, Perhutani, dan masyarakat setempat, menggunakan chainsaw serta alat manual untuk mengevakuasi pohon tumbang tersebut.

    “Proses pembersihan pohon tumbang berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar 1,5 jam. Pada pukul 09.00 WIB, akses jalan yang sempat tertutup telah kembali normal dan dapat dilalui oleh pengguna jalan tanpa hambatan,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi.

    BPBD Kabupaten Magetan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana serupa. “Agar lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah jika terjadi hujan disertai angin dan petir, hindari berteduh di bawah pohon, pelankan kecepatan berkendara saat cuaca buruk berlangsung, dan pastikan peralatan elektronik aman dari risiko sambaran petir,” kata pihak BPBD dalam keterangannya.

    Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terhadap peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur pada 3-6 Februari 2025. Berdasarkan analisis pola angin gradien 3.000 kaki, BMKG mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia sebelah Australia, yang berpotensi menyebabkan peningkatan kecepatan angin secara signifikan di wilayah Jawa Timur.

    Saat ini, angin di Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan mencapai 30 knot (54 km/jam). BMKG juga mengingatkan bahwa peningkatan kecepatan angin ini dapat berdampak pada tinggi gelombang di perairan Jawa Timur.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. “Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” ujar BMKG.

    Masyarakat dapat terus memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di situs stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta memperoleh informasi peringatan dini melalui stamet-juanda.bmkg.go.id atau media sosial @infobmkgjuanda. Layanan informasi BMKG Juanda juga dapat diakses melalui telepon 24 jam di (031) 8668989 atau WhatsApp 0895800300011. [aje]

  • 4
                    
                        Waspada! 2 Siklon Mendekati Yogyakarta, Jauhi Pantai Selatan dan Perbukitan
                        Yogyakarta

    4 Waspada! 2 Siklon Mendekati Yogyakarta, Jauhi Pantai Selatan dan Perbukitan Yogyakarta

    Waspada! 2 Siklon Mendekati Yogyakarta, Jauhi Pantai Selatan dan Perbukitan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

    Dua siklon
    diperkirakan mendekat ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pekan depan.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona potensi bencana.
    Kepala Pelaksana
    BPBD DIY
    , Noviar Rahmad, mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
    Hasilnya, BMKG memprediksi adanya
    dua siklon
    yang mendekat ke selatan Samudera Hindia.
    Adanya dua siklon yang mendekat ini diperkirakan dapat memengaruhi cuaca di DIY.
    “Diperkirakan dua siklon mendekat ke DIY, yaitu siklon 99S dan siklon 90S. Sekarang berada di selatan Samudera Hindia. Itu berpotensi pada curah hujan di atas rata-rata,” katanya saat dihubungi, Minggu (2/2/2025).
    Saat siklon mendekati pantai selatan DIY, dapat menimbulkan curah hujan sedang hingga lebat sehingga berpotensi longsor di berbagai titik, banjir, dan juga pohon tumbang.
    “Kita diingatkan oleh BMKG dan diminta siap siaga, serta menjauhi zona mana yang diperkirakan berbahaya,” ujarnya.
    Noviar menjelaskan zona-
    zona berbahaya
    di DIY, seperti di sekitar pantai selatan.
    Dengan adanya dua siklon yang mendekat, dapat menimbulkan gelombang tinggi antara 3 sampai 5 meter.
    “Di sepanjang pantai akan ada peningkatan gelombang,” katanya.
    Selain di pantai, zona berbahaya lainnya adalah di kawasan Perbukitan Menoreh dan daerah perbukitan lainnya yang memiliki potensi bencana tanah longsor.
    Dia mengatakan saat dua siklon ini mendekati pantai selatan DIY, tidak ada penutupan tempat wisata.
    Namun, wisatawan tidak diperbolehkan untuk berenang karena diprediksi akan terjadi peningkatan gelombang.
    “Kalau betul terjadi pada tanggal 5 Februari (dua siklon mendekat), nelayan dilarang melaut,” kata dia.
    “Kalau yang di pegunungan, misalnya terjadi hujan agak lama, hindari daerah yang sudah ada rekahannya. Itu di daerah Kulon Progo sudah banyak, menghindar supaya tidak terkena longsor,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puting Beliung Terjang 4 Kecamatan di Sumbawa Barat, Puluhan Atap Rumah Rusak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Februari 2025

    Puting Beliung Terjang 4 Kecamatan di Sumbawa Barat, Puluhan Atap Rumah Rusak Regional 2 Februari 2025

    Puting Beliung Terjang 4 Kecamatan di Sumbawa Barat, Puluhan Atap Rumah Rusak
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Cuaca ekstrem
    angin
    puting beliung
    disertai hujan deras menerjang puluhan atap rumah warga di empat kecamatan Kabupaten
    Sumbawa Barat
    , Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Selain itu, beberapa pohon tumbang di pinggir jalan raya berdampak pada kemacetan.
    Angin juga menyebabkan atap lapak UMKM yang berada di pinggir Pantai Balad, Kecamatan Taliwang, terlepas dan bertebaran di tanah.
    Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Sumbawa Barat, Syarifuddin, saat dikonfirmasi, membenarkan peristiwa bencana tersebut.
    Menurutnya, peristiwa ini merupakan dampak dari angin kencang yang melanda wilayah tersebut dari siang hingga sore hari Sabtu (1/2/2025) kemarin.
    “Benar, angin puting beliung sebabkan puluhan atap rumah di Kecamatan Taliwang, Poto Tano, Maluk, dan Brang Rea rusak parah,” kata Syarifuddin, Minggu (2/2/2025).
    Menurutnya, tim BPBD sudah terjun ke lokasi untuk melakukan assessment awal setelah menerima laporan kejadian bencana puting beliung.
    “Akibat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan berkisar ratusan juta rupiah,” sebutnya.
    Saat ini, sambungnya, proses pendataan awal atau assessment sedang dilakukan oleh tim BPBD untuk mengetahui secara lebih perinci dampak yang ditimbulkan oleh bencana ini.
    Dikatakan, setelah dilakukan pendataan, pemda akan segera memberi bantuan kepada korban berupa terpal untuk menutupi atap rumah.
    “Bantuan akan segera kami berikan kepada pemilik rumah yang terdampak. Kami juga akan lakukan langkah-langkah pemulihan,” ucapnya.
    Ia mengimbau warga untuk waspada terhadap bencana angin kencang dan dampak lain dari
    cuaca ekstrem
    .
    “Kami imbau warga masyarakat berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan lain-lain,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Kencang Terbangkan Lapak Suvenir di Area Sandar Kapal Perancis, Pedagang Menangis
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Februari 2025

    Angin Kencang Terbangkan Lapak Suvenir di Area Sandar Kapal Perancis, Pedagang Menangis Regional 2 Februari 2025

    Angin Kencang Terbangkan Lapak Suvenir di Area Sandar Kapal Perancis, Pedagang Menangis
    Tim Redaksi
    LOMBOK BARAT, KOMPAS.com
    – Hujan dan
    angin kencang
    tiba-tiba menerjang sejumlah lapak pedagang suvenir di areal sandar kapal perang Perancis, Charles De Gaulle, Sabtu (1/2/2025), saat kedatangan Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin memenuhi undangan Menhan Prancis Sebastian Lecornu.
    Angin tiba-tiba menerbangkan atap lapak beserta kain pantai dan kaus Lombok untuk oleh-oleh.
    Masih terkejut dengan angin kencang yang menerbangkan atap lapak mereka, para pedagang memeluk jualan mereka di meja lapak yang masih tersisa agar tak terbawa angin.
    “Ya Allah, ya Allah,” hanya itu yang diucapkan oleh Eddy, pedagang suvenir.
    Dia juga menangis melihat kain-kain pantai yang dijualnya berterbangan dan basah oleh hujan yang cukup lebat.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , sebelumnya cuaca cukup panas dan cerah, namun mendung tiba-tiba datang disertai hujan dan angin kencang.
    Pemandangan menyedihkan terlihat ketika para pedagang mempertahankan jualan mereka saat angin kencang;
    mereka berusaha memeluk meja lapak agar tak diterbangkan angin.
    “Habis sudah ini semua, habis,” kata Wayan Nastiti, yang mengaku merugi puluhan juta rupiah.
    Nastiti mengaku baru-baru ini menambah modal jualannya sebesar Rp 10 juta.
    Dia benar-benar tak menyangka akan tertimpa musibah akibat angin kencang tersebut.
    “Maunya untung atas kedatangan awak kapal perang Perancis ini, malah jadi buntung ini, rugi sekali ini, sampai Rp 50 juta,” katanya sedih.
    Dia menunjukkan seluruh jualannya yang basah dan kotor karena angin kencang, sebagian disimpannya di meja yang ditutup terpal agar tidak basah, karena hujan masih terus turun.
    Kejadian serupa juga dialami sejumlah pedagang kaki lima di Pantai Gading, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, pada Kamis (30/1/2025).
    Di Lombok Tengah, sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat angin kencang, termasuk fasilitas umum seperti Polindes Selong Belanak, Lombok Tengah.
    Pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik akibat angin kencang tersebut, termasuk di Kota Mataram.
    Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Lombok, Satria Topan, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/1/2025), mengingatkan masyarakat NTB untuk waspada, mengingat wilayah NTB telah memasuki musim penghujan.
    “Kita berharap masyarakat waspada atas peningkatan curah hujan dan angin kencang di awal Februari 2025 ini,” katanya.
    Dalam pekan ini, kata Satria, hujan terjadi hampir merata di wilayah NTB dengan intensitas sedang-lebat.
    “Kondisi ini (intensitas hujan) yang sedang-lebat mengakibatkan adanya luapan air sungai dan banjir di beberapa tempat di NTB,” katanya.
    BMKG memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat, dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga 6 Februari 2025.
    Perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan dinamika atmosfer yang signifikan terhadap potensi meningkatnya curah hujan, termasuk di NTB.
    Satria juga mengatakan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB patut diwaspadai.
    “Hingga 6 Februari 2025, gelombang di perairan NTB masuk kategori tinggi, gelombang tinggi mencapai 1,25-2,5 meter di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, serta Samudera Hindia Selatan,” katanya.
    Akan ada potensi peningkatan tinggi gelombang dari 2,5 meter mencapai 4,0 meter di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, serta Samudera Hindia Selatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Kencang Tumbangkan Pohon Besar, Jalan Utama Kudus-Jepara Lumpuh Total

    Angin Kencang Tumbangkan Pohon Besar, Jalan Utama Kudus-Jepara Lumpuh Total

    Kudus, Beritasatu.com – Cuaca buruk menerjang dua desa di Kudus, Jawa Tengah, akibatnya belasan bangunan rusak hingga jalan utama Kudus menuju Jepara lumpuh total akibat pohon berukuran besar tumbang.

    Pohon tumbang menutup jalan utama Kudus – Jepara, tepatnya di Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Sabtu (1/2/2025). Akibatnya, lalu lintas sempat lumpuh total akibat pohon berukuran besar tumbang melintang di tengah jalan hingga relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus tiba di lokasi.

    Kondisi serupa akibat cuaca buruk yang menyebabkan angin kencang disertai hujan deras menerjang Desa Peganjaran, Bae, Kudus. Ranting dan pohon berukuran besar tumbang menimpa sebuah bangunan kedai makan yang rusak parah.

    Pemilik kedai makan, Bambang, mengatakan, angin kencang terjadi sekira pukul 05.00 WIB. Angin kencang langsung merobohkan pohon dan menimpa bangunannya. Beruntung kedai makan yang buka 24 jam tersebut sedang kosong ditinggal belanja pemilik dan pegawai.

    “Angin kencang sekali mas, iya tiba-tiba pohon tumbang menimpa itu area warung. Paling parah kena atap rusak sama meja bilard,” katanya.

    Beruntung tidak ada korban jiwa, hanya saja kerugian yang dialami kedai makan tersebut ditaksir sekira Rp 70 juta.

    Akibat peristiwa angin kencang itu, di sepanjang jalan di Desa Peganajaran sekira belasan bangunan rusak ringan hingga berat akibat tertimpa pohon maupun ranting berukuran besar. BPBD Kabupaten Kudus masih melakukan asesmen lebih lanjut atas peristiwa tersebut.

  • Waspada Hoaks! Video Banjir di Dieng Bikin Resah Wisatawan, BPBD Wonosobo Klarifikasi

    Waspada Hoaks! Video Banjir di Dieng Bikin Resah Wisatawan, BPBD Wonosobo Klarifikasi

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Video berdurasi 3 menit 27 detik beredar di sosial media dan pesan berantai WhatsApp menghebohkan masyarakat.

    Dalam video yang beredar tersebut memperlihatkan suasana diduga longsor dan banjir yang terjadi di wilayah Dieng Wonosobo.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo memastikan kejadian tersebut tidak lah benar terjadi. Ia menerangkan video tersebut merupakan kejadian di tahun 2022 lalu.

    Dudi menekankan saat ini wilayah Wonosobo dalam kondisi aman terkendali meksipun cuaca ekstrem akhir-akhir ini sering terjadi.

    “Memang itu ada upload ulang kejadian tahun 2022. Saat ini lagi banyak musibah akibat cuaca hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin dan lain-lain. Tapi kondisi saat ini Wonosobo masih aman terkendali,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).

    Sejak beredarnya video tersebut banyak warga net yang bertanya-tanya akan kebenarannya mengingat antusias wisatawan untuk berwisata ke Wonosobo masih tinggi.

    “Silahkan para wisatawan berkunjung ke Wonosobo. Wonosobo kondisi saat ini aman terkendali,” tegasnya.

    Kalak BPBD Wonosobo mengimbau masyarakat untuk senantiasa berhati-hati saat sedang berpergian mengingat akan perubahan cuaca yang kerap terjadi saat-saat ini.

    Terlebih wilayah Wonosobo yang menjadi salah satu daerah rawan bencana dengan kondisi medan yang cukup ekstrim di beberapa titik.

    “Bila berkendara sedia pelindung diri seperti jas hujan dan payung tetap jaga kesehatan. Saat berkendara bila hujan disertai angin jangan berteduh di bawah pohon. Waspada pohon tumbang dan tanah longsor,” terangnya.

    Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor juga diminta tetap waspada akan resiko bencana yang bisa terjadi kapan saja.

    “Buat jalur pembuangan air yang aman. Pantau saluran air atau drainase agar tidak terjadi luap air ke jalan. Jangan buang sampah di saluran air,” tandasnya. (ima)

  • Jaksel pastikan evakuasi pohon tumbang di Bulungan kurang dari sejam

    Jaksel pastikan evakuasi pohon tumbang di Bulungan kurang dari sejam

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memastikan evakuasi pohon tumbang di Jalan Bulungan RW 011 RW 07, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, kurang dari satu jam.

    “Dalam waktu kurang dari satu jam, pohon tumbang di Jalan Bulungan sudah berhasil dievakuasi,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin di Jakarta, Jumat.

    Munjirin mengatakan pohon beringin berdiameter kurang lebih 70 sentimeter (cm) tersebut tumbang akibat diterpa hujan disertai angin kencang pada Kamis (30/1) malam.

    Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun pohon tumbang menimpa satu kendaraan roda empat yang sedang parkir dan gerobak bakso sehingga air kuah bakso mengenai pedagang.

    Untuk penanganan pohon tumbang, katanya, dilakukan oleh petugas gabungan yaitu petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Satgas Pertamanan dan Hutan Kota, Sudin Gulkarmat Jaksel, BPBD dan warga setempat.

    Dalam kurun waktu satu jam pohon tumbang yang sempat menutup jalan tersebut, kini berhasil ditangani dan lalu lintas kembali normal dan penanganan berlangsung kondusif.

    Munjirin memastikan penanganan pohon tumbang dilakukan dengan cepat.

    “Alhamdulillah, penanganan selesai, jalan juga sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, dan kami mengimbau kepada seluruh warga dan penggunaan jalan agar lebih berhati-hati di saat cuaca hujan disertai angin,” ujarnya.

    Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan telah melakukan pemangkasan sebanyak 22.006 pohon sepanjang tahun 2024.

    Penanganan terbanyak dilakukan di Kecamatan Pancoran dengan jumlah 1.901 pohon dan paling sedikit di Kecamatan Mampang Prapatan dengan sebanyak 1.557 pohon.

    Untuk penanganan terbanyak adalah pemangkasan ringan hingga berat yang mencapai 13.331 pohon.

    Pemangkasan rutin yang dilakukan Sudin Tamhut Jakarta Selatan dapat mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti pohon tumbang yang merugikan warga.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9 Desa dan 1 Kelurahan di Blitar Porak Poranda Disapu Angin Kencang

    9 Desa dan 1 Kelurahan di Blitar Porak Poranda Disapu Angin Kencang

    Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak sembilan desa dan satu kelurahan di Kabupaten Blitar terdampak bencana angin kencang. Sejumlah bangunan rusak dan dua orang dilaporkan luka usai tertimpa pohon tumbang.

    Data di BPBD Kabupaten Blitar tercatat ada 9 desa dan satu kelurahan yang terdampak angin kencang. Kesembilan desa yang terdampak tersebut diantaranya adalah Desa Sukosewu dan Tambakan di Kecamatan Gandusari, Kelurahan Bence, Desa Karangrejo dan Slorok di Kecamatan Garum, Desa Ploso Selopuro, Desa Jegu Sutojayan, Desa Sumberasri, Dayu dan Kedawung di Kecamatan Nglegok.

    Ivong Berttyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar menegaskan bahwa pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan evakuasi pohon serta bangunan yang rusak. BPBD Kabupaten Blitar pun kini tengah siaga untuk menangani bencana angin kencang yang sedang melanda.

    “Ada TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo mengalami kerusakan berat karena tertimpa pohon tumbang. Selanjutnya di Desa Sukosewu ada pohon waru tumbang menimpa dapur rumah warga sehingga mengalami kerusakan berat,” kata Ivong, Jumat (31/1/2025).

    Dalam bencana angin kencang ini ada 2 korban luka. Satu korban luka berasal dari Desa Ploso dan satu lagi berasal dari Desa Kedawung Kabupaten Blitar. Pohon yang tumbang menimpa dapur rumah warga di Desa Ploso, mengakibatkan satu orang tertimpa material tembok rumah hingga mengalami luka bagian kepala serta pundak.

    Sementara di Desa Kedawung, pohon tumbang juga menimpa atap dapur dan bangunan warga yang menyebabkan satu korban luka di kaki.Kini kedua korban sudah mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.

    “Penanganan kedaruratan sampai saat ini masih terus dilakukan seperti pembersihan lokasi dan asesmen. Untuk 2 orang yang mengalami luka ringan dipastikan sudah mendapat penanganan medis,” tegasnya.

    Salah satu bangunan yang rusak parah adalah TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Bangunan kelas yang ada di TK tersebut rusak parah usai tertimpa pohon yang roboh.

    Beruntung saat kejadian anak-anak TK sudah pulang. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    “Ada 2 kelas yang rusak masih baru kog ini masih 8 bulan berdiri kelasnya, beruntung anak-anak sudah pulang,” kata Tamyis, pemilik yayasan TK Alhidayah 2.

    Kini warga bersama pengurus tengah melakukan pembersihan pohon yang tumbang dan menimpa bangunan kelas tersebut. Sementara waktu pembelajaran di TK tersebut juga dihentikan hingga proses evakuasi selesai. [owi/beq]

  • Cuaca Ekstrem Terjang Oro-Oro Ombo Kota Batu, Kandang Ternak Warga Ambruk-Pohon Tumbang Tutupi Jalan

    Cuaca Ekstrem Terjang Oro-Oro Ombo Kota Batu, Kandang Ternak Warga Ambruk-Pohon Tumbang Tutupi Jalan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Batu pada Kamis (30/1/2025), mengakibatkan banyak pohon tumbang. 

    Setelah pohon tumbang di Area Pasar Laron Alun-alun Kota Batu menyebabkan 5 stand pedagang rusak, dan di Makam Umum Ngaglik hingga mengakibatkan beberapa makam rusak, pohon tumbang juga terjadi di Oro-oro Ombo Kecamatan Batu.

    Kejadian pertama di Dusun Dresel, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu.

    Angin kencang yang melanda Wilayah Kota Batu itu mengakibatkan pohon Waru dengan diameter  50 centimeter dan tinggi 10 meter tumbang.

    “Iya menimpa rumah bagian dapur dan kamar mandi milik Pak Iksan Azhari. Sejak pagi tadi memang anginnya kencang dan hujan. Tidak tahunya pohonnya tumbang dan langsung menimpa rumah ini tadi,” kata warga setempat, Bambang, Kamis (30/1/2025).

    Kejadian kedua pohon tumbang di Desa Oro-oro Ombo terjadi di Jalan Raya Oro-oro Ombo. Pohon jenis galitus dengan diameter 120 centimeter dan tinggi 15 meter tumbang.

    “Pohonnya jatuh dan menutup jalan. Tiba-tiba mak bruk gitu tadi. Untung tidak ada pengguna jalan yang tertimpa. Cuma menimpa kabel saja,” ujar warga setempat, Mutinah.

    Kejadian ketiga akibat cuaca ekstrem di Kota Batu di Desa Oro-oro Ombo terjadi di Jalan TVRI Dusun Dresel.

    Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang mengakibatkan atap kandang sapi milik Juwono mengalami ambruk dengan dimensi panjang 6 meter dan lebar 12 meter.

    “Saat ini hewan ternak sudah diungsikan ke tempat yang aman,” singkat Juwono