Topik: pohon tumbang

  • Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Banyuwangi, BPBD Beri Bantuan Material

    Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Banyuwangi, BPBD Beri Bantuan Material

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Puluhan rumah di Banyuwangi mengalami kerusakan akibat angin kencang yang melanda sejak Minggu (9/2/2025) hingga Kamis (13/2/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi segera bergerak menyalurkan bantuan material kepada warga terdampak untuk memperbaiki rumah mereka.

    Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan bahwa fenomena angin kencang ini mengakibatkan kerusakan pada sekitar 80 rumah dengan kategori ringan, sedang, hingga berat. Selain itu, sedikitnya 54 pohon tumbang tercatat di berbagai wilayah.

    “Akibat dari bencana angin kencang tersebut, kerugian kerusakan ditaksir sekitar Rp360 juta,” ujar Danang.

    Kerusakan rumah tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Banyuwangi Kota, Sempu, Kalipuro, Rogojampi, dan beberapa wilayah lainnya. BPBD Banyuwangi segera menyalurkan bantuan material guna membantu warga yang rumahnya terdampak.

    BPBD menyalurkan berbagai material bangunan yang dibutuhkan untuk perbaikan rumah warga. Bantuan yang diberikan meliputi semen, asbes, kayu, pasir, spandek, dan baja ringan. Selain itu, bantuan sembako telah lebih dulu didistribusikan sejak bencana terjadi.

    “Bantuan diberikan secara bertahap, per desa atau kelurahan. Minggu ini bantuan material kami berikan di beberapa titik, salah satunya Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro,” jelas Danang.

    BPBD Banyuwangi berharap bantuan ini dapat membantu warga segera memperbaiki rumah mereka. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem selama musim pancaroba.

    “Semoga lancar, semua warga yang rumahnya terdampak bisa dengan cepat terlayani dan kembali memperbaiki huniannya,” tandasnya. [alr/beq]

  • Surabaya Diterjang Cuaca Ekstrem, Bangunan Roboh dan Pohon Tumbang di Berbagai Titik

    Surabaya Diterjang Cuaca Ekstrem, Bangunan Roboh dan Pohon Tumbang di Berbagai Titik

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Surabaya pada Kamis (13/2/25) sore menyebabkan sejumlah kerusakan инфраструктура dan lingkungan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya mencatat sedikitnya empat bangunan roboh dan sebelas pohon tumbang yang tersebar di berbagai wilayah.

    Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa empat bangunan yang roboh tersebut berlokasi di Jalan Tanjungsari II, Jalan Kuntisari Selatan, Jalan Tanjungsari XIV, dan Jalan Panduk Gang I. “Petugas sudah melakukan penanganan di empat lokasi tersebut dengan mendata kerusakan bangunan dan korban,” ujar Hebi.

    Selain bangunan roboh, cuaca ekstrem juga menyebabkan sebelas pohon tumbang di berbagai wilayah Surabaya, meliputi Surabaya Selatan, Barat, Timur, dan Utara. Berikut adalah daftar lokasi pohon tumbang yang berhasil dihimpun:

    Jalan Raya Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut
    Pos Indonesia Jemur Andayani, Kecamatan Tenggilis Mejoyo
    Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar
    Jalan Kenjeran, Kecamatan Tambaksari
    Jalan Siwalankerto Permai IV, Kecamatan Wonocolo
    Jalan Gunung Anyar Lor 2 No 98, Kecamatan Gunung Anyar
    Jalan Tanjungsari No.22, Kecamatan Sukomanunggal
    Jalan Darmokali No.2, RW.6, Kecamatan Tegalsari
    Jalan Griyo Benowo Indah No.1, Babat Jerawat, Kecamatan Pakal
    Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Wonocolo
    Jalan Simpang Darmo Permai Selatan XVI, Lontar, Kecamatan Sambikerep

    Merespons kondisi cuaca ekstrem ini, BPBD Surabaya mengimbau masyarakat dan pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan. “Petugas mengimbau kepada masyarakat dan pengendara untuk berhati-hati, terutama saat dan setelah hujan karena jalanan licin dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Serta jangan berteduh di bawah pohon ataupun reklame jalan raya,” imbau Hebi. [ram/ian]

  • Pohon Besar Tumbang Tutupi Rel di Haurgeulis Jabar, Dua KA Tujuan Surabaya Tertahan Satu Jam – Halaman all

    Pohon Besar Tumbang Tutupi Rel di Haurgeulis Jabar, Dua KA Tujuan Surabaya Tertahan Satu Jam – Halaman all

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Pohon tumbang besar tutupi rel di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat.

    Tayang: Kamis, 13 Februari 2025 19:29 WIB

    lihat foto

    Instagram/@bintang_star.12

    Dua kereta api(KA) tujuan Surabaya yakni Kertajaya dan Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) berhenti mendadak di Desa Kertanegara, Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penyebabnya, ada pohon besar tumbang dan sempat menutupi rel.

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. “Ada pohon besar tumbang di Desa Kertanegara dua kereta berhenti nggak bisa jalan,” ujar salah seorang warga bernama Bintan di akun resmi instagramnya @bintang_star.12 dikutip, Kamis(13/2/2025).

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua kereta api(KA) tujuan Surabaya yakni KA Kertajaya dan KA Gaya Baru Malam Selatan berhenti mendadak di Desa Kertanegara, Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Penyebabnya, ada pohon besar tumbang dan sempat menutupi rel.

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. “Ada pohon besar tumbang di Desa Kertanegara dua kereta berhenti nggak bisa jalan,” ujar salah seorang warga bernama Bintang di akun resmi instagramnya @bintang_star.12 dikutip, Kamis(13/2/2025).

    Beruntung saat kejadian tidak ada pohon besar tumbang yang mengenai bodi kereta api yang melintas.

    “Hanya melintang di tengah rel batangnya. Besar batangnya,” ujar Bintang.

    Akibat kejadian itu KA Kertajaya dan KA Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) sempat tertahan kurang lebih satu jam.

    Sekitar pukul 18.30 WIB pohon tumbang berhasil dievakuasi dan kereta kembali berjalan normal seperti biasa.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bojonegoro Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 10 Hari, Begini Akibatnya

    Bojonegoro Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 10 Hari, Begini Akibatnya

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Selama sepuluh hari terakhir, Kabupaten Bojonegoro dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang. Kondisi ini menimbulkan berbagai kerusakan, termasuk pohon tumbang di beberapa lokasi serta kerusakan pada sejumlah rumah.

    Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, pada 2 Februari lalu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di Jalan Lettu Suyitno, Desa Mulyoagung, Kecamatan/Kota Bojonegoro.

    Tak hanya itu, pada 8 Februari, kejadian serupa terjadi di kawasan Jalan Monginsidi Perumahan Pacul Permai, Desa Pacul, Kecamatan/Kota Bojonegoro.

    Selanjutnya, pada 9 Februari, tiga pohon tumbang di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, akibat angin kencang. Di hari yang sama, sebuah pohon roboh menimpa rumah warga di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, mengakibatkan kerusakan pada bagian dapur rumah berukuran 4×8 meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga 16 Februari mendatang.

    “Kami mengharapkan seluruh warga Bojonegoro untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap hujan yang disertai angin kencang,” ujar Aeny pada Selasa (11/2/2025).

    ASN yang sebelumnya menjabat Camat Kepohbaru, itu juga meminta masyarakat segera melaporkan ke BPBD Bojonegoro jika mengetahui ada pohon tumbang. Masyarakat dapat menghubungi nomor 0811-3356-444 yang siap melayani 24 jam untuk menanggapi berbagai kejadian bencana.

    “Masyarakat diharapkan tetap waspada dan segera melaporkan kepada kami atau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) jika menemukan pohon tua yang berpotensi roboh,” tegasnya. [lus/aje]

  • Waspada! BNPB Sebut Cuaca Ekstrem dan Hujan Angin masih Mengintai Jawa Timur

    Waspada! BNPB Sebut Cuaca Ekstrem dan Hujan Angin masih Mengintai Jawa Timur

    Jakarta (beritajatim.com) – Bencana hidrometeorologi basah seperti cuaca ekstrem dan hujan angin masih mendominasi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mencontohkan, angin kencang terjadi di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Sedikitnya 12 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan dilaporkan mengalami peristiwa angin kencang ini, pada Minggu (9/2/2025).

    “Hasil pendataan yang dilakukan oleh BPBD setempat, angin kencang ini menyebabkan dua orang mengalami luka-luka, 12 unit rumah rusak ringan, dan 20 titik pohon tumbang yang akibatnya sejumlah akses jalan juga terdampak,” ujar Muhari, Senin (10/2/2025).

    Sebagai upaya merespons kejadian ini, lanjutnya, selain melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah mengirimkan tim reaksi cepat guna melakukan asesmen dan penanganan berupa pembersihan material yang terdampak bersama tim gabungan.

    “Melihat rentetan peristiwa bencana hidrometeorologi basah yang masih terus terjadi, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk selalu bersiaga dan meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana yang ada,” kata Muhari.

    Menurutnya, berbagai upaya dapat dilakukan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan, seperti memantau kondisi tanggul, pembersihan saluran air atau daerah aliran sungai, penyiapan pompa air atau tempat penampungan air serta rencana kedaruratan untuk mempersiapkan lokasi evakuasi, logistik dan peralatan penanganan bencana. [hen/ian]

  • Sering Hujan Angin, DLH Bondowoso Rapikan Pohon Cegah Tumbang

    Sering Hujan Angin, DLH Bondowoso Rapikan Pohon Cegah Tumbang

    Bondowoso (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bondowoso terus melakukan upaya mitigasi bencana akibat faktor alam, seperti hujan deras dan angin kencang.

    Salah satu langkah yang dilakukan adalah asesmen terhadap ribuan pohon di kawasan perkotaan guna mengantisipasi risiko tumbang.

    Kabid Perlindungan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati pada DLH Bondowoso, Syahrial Fary, mengungkapkan beberapa hal.

    DLH Bondowoso bertanggung jawab atas pengelolaan sekitar 4.000 pohon di wilayah perkotaan. Jenis pohon yang dikelola antara lain angsana, tanjung, dan tabebuya.

    Sementara itu, pohon trembesi dan mahoni di luar area tersebut menjadi kewenangan Dinas Binamarga Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    “Akhir-akhir ini kondisi cukup rawan, sehingga kami melakukan asesmen terhadap pohon yang dianggap berisiko. Kami fokus pada pohon tua dan yang telah keropos, terutama yang berusia di atas 30 tahun,” ujar Syahrial kepada BeritaJatim.com, Senin (10/2/2025).

    Syahrial menjelaskan bahwa dalam penanganan pohon rawan tumbang, DLH Bondowoso menerapkan dua prosedur operasional standar (SOP).

    Jika pohon perlu ditebang, maka harus mengajukan permohonan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Penebangan hanya bisa dilakukan setelah rekomendasi turun.

    Aturan ini mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) Bondowoso Nomor 53 Tahun 2022 tentang Perlindungan, Izin Pemotongan, dan Penebangan Tanaman Peneduh.

    Regulasi tersebut mengatur mekanisme perizinan serta kriteria pohon yang dapat ditebang atau dipangkas demi menjaga keseimbangan lingkungan.

    “Namun, jika hanya pemangkasan untuk mengurangi risiko, kami bisa melakukan tindakan langsung. Biasanya pemangkasan dilakukan dengan memangkas sebagian tinggi pohon agar tidak tumbang saat diterpa angin kencang,” jelasnya.

    Dalam satu pekan terakhir, DLH Bondowoso telah melakukan sepuluh kali pengeprasan pohon di berbagai titik di perkotaan.

    Meski anggaran untuk tahun ini belum sepenuhnya berjalan, upaya mitigasi tetap dilakukan secara bertahap untuk mengurangi potensi bahaya akibat pohon tumbang.

    Selain DLH, penanganan bencana akibat faktor alam di Bondowoso juga melibatkan dua instansi lainnya, yakni Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang bertanggung jawab di ruas jalan Jember-Bondowoso, serta BSBK Bondowoso yang menangani kawasan kecamatan dan pedesaan.

    “Kami berfokus di wilayah perkotaan, sesuai dengan Peraturan Bupati. Dengan koordinasi yang baik antarinstansi, kami berharap bisa meminimalkan dampak bencana bagi masyarakat,” pungkas Syahrial. (awi/ian)

  • Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Februari 2025

    Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat  Regional 10 Februari 2025

    Banjir Bandang Terjang 2 Kecamatan di Sumbawa Barat 
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com

    Cuaca ekstrem
    , angin kencang, dan hujan dengan intensitas tinggi membawa
    banjir bandang
    menghantam permukiman warga di Kecamatan Taliwang dan Maluk, Kabupaten
    Sumbawa Barat
    , Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (10/2/2025).
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Sumbawa Barat, Syarifuddin menyebut, peristiwa ini merupakan dampak dari angin kencang disertai hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah tersebut.
    “Benar, pada pukul 14.30 Wita, banjir terjadi di Kelurahan Sampir Kecamatan Taliwang akibat meluapnya Sungai Brang Rea dan Sungai Brang Ene,” kata Syarifuddin.
    Disebutkan, pada pukul 20.15 Wita, banjir semakin meluas di dalam Kota Taliwang sampai menggenangi jalan raya di Kelurahan Bugis dan Kelurahan Menala.
    “Kondisi Bendungan Bintang Bano saat ini sudah di level 114 mdpl, artinya tersisa satu meter air akan melimpah lewat mercu. Untuk Bendungan Tiu Suntuk, saat ini sudah melimpah di atas mercu sekitar satu meter. Jadi, besar kemungkinan akan terjadi banjir di kota Taliwang,” sebut dia.
    Sementara itu, sambung dia, menurut prediksi BMKG dan pantauan langsung saat ini, hujan masih terus turun.
    Selanjutnya, banjir juga terjadi pada pukul 14.20 Wita di Dusun Otak Kris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, yang menyebabkan beberapa rumah warga terendam banjir.
    “Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat dari bencana alam banjir dan
    cuaca ekstrem
    (angin puting beliung),” ujar Syarifuddin.
    Selain banjir, dampak cuaca ekstrem juga menyebabkan pohon tumbang di depan Workshop PT. SIP Kecamatan Maluk hari ini pada pukul 18.00 Wita.
    “Kami terus memantau di lapangan karena hujan masih terus terjadi. Untuk berapa jiwa terdampak, kami masih melakukan asesmen,” kata Syarifuddin.
    Lebih jauh, untuk kerusakan akibat bencana, Syarifuddin mengaku, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan pendataan.
    Dikatakan, koordinasi dengan pemerintah desa melalui kecamatan agar segera menyerahkan data-data kerusakan yang dialami oleh masyarakat.
    “Sampai saat ini, pada jam 20.30 Wita, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang masih terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sumbawa Barat,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman Angin Kencang di Banyuwangi Berpotensi Berlanjut hingga 14 Februari 2025

    Ancaman Angin Kencang di Banyuwangi Berpotensi Berlanjut hingga 14 Februari 2025

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Fenomena angin kencang yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi diprediksi akan berlangsung hingga empat hari ke depan atau sampai 14 Februari 2025. Kecepatan angin yang tinggi ini telah mengakibatkan banyak kejadian pohon tumbang di puluhan titik.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) mencatat setidaknya ada 29 lokasi kejadian pohon tumbang akibat angin kencang yang terjadi hingga Minggu (9/2/2025).

    Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Ibnu Haryo, menjelaskan bahwa fenomena hujan disertai angin kencang ini dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis 96S yang terpantau berada di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Diprediksi masih dalam 4 hari ke depan. Namun selama periode musim hujan, angin kencang umumnya terjadi pada siang, sore, dan bisa terjadi pada malam hari akibat dari pembentukan awan Cumulonimbus,” katanya, Senin (10/2/2025).

    Ibnu menambahkan, Bibit Siklon Tropis 96S bergerak dengan kecepatan angin maksimum sekitar 25 knot atau 46 km/jam dengan tekanan minimum sekitar 998 hPa. Pergerakannya mengarah ke Selatan-Barat Daya, dan dalam 24 jam ke depan berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dengan kategori sedang hingga tinggi.

    “Ini akan berpotensi meningkatkan curah hujan, angin kencang, dan tinggi gelombang di beberapa wilayah di Indonesia,” terangnya.

    Selain itu, adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) dari Laut Jawa Timur bagian timur serta daerah perlambatan angin (konvergensi) dari perairan selatan Jawa Timur hingga perairan selatan NTT turut memperkuat fenomena ini.

    Lebih lanjut, Ibnu juga mengungkapkan bahwa peningkatan kecepatan angin di Jawa Timur, termasuk Banyuwangi, turut dipengaruhi oleh Siklon Tropis Taliah yang memiliki kecepatan angin 40 knot atau 74 km/jam dengan tekanan 992 hPa dalam kategori 1. Siklon ini menyebabkan peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dalam beberapa hari ke depan mengingat Banyuwangi masih berada dalam periode puncak musim hujan, yang diperkirakan berlangsung hingga April sebelum memasuki musim peralihan atau pancaroba.

    “Tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang tidak menentu yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi hingga pohon tumbang, dan tetap update informasi cuaca dari BMKG,” tutur Ibnu. [alr/suf]

  • Bupati Bersama Kapolresta Banyuwangi Jenguk Korban Akibat Angin Kencang

    Bupati Bersama Kapolresta Banyuwangi Jenguk Korban Akibat Angin Kencang

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Angin kencang yang terjadi, Minggu (9/2/2025), mengakibatkan pohon di berbagai wilayah Banyuwangi tumbang, beberapa rumah dilaporkan rusak, hingga terdapat korban meninggal dunia.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjenguk korban bencana angin kencang, Senin (10/2/2025).

    Korban meninggal dunia yakni Anung Puji (32), warga Dusun Tanahlos, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Pria yang bekerja sebagai kurir itu meninggal dunia usai motor yang dikendarainya menabrak dahan pohon yang jatuh, di Jalan Poros Glagah-Licin.

    Ipuk bersama Kapolresta takziyah ke rumah duka. Mereka diterima istri korban, Lailatul Maghfiroh, beserta keluarga besar almarhum. “Ibu yang tabah ya, semoga amal dan ibadah suami diterima Allah,” kata Ipuk pada istri korban.

    Korban meninggalkan istri dan satu anak yang masih berusia 2,5 tahun. Ipuk, Kapolresta, dan jajaran yang hadir turut membacakan doa dan tahlil untuk almarhum.

    Dalam kesempatan itu, turut hadir Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banyuwangi Ocky Olivia yang menjelaskan klaim asuransi akibat kecelakaan kerja. Selain mendapat santunan, anak almarhum yang masih kecil nantinya juga mendapat beasiswa hingga kuliah.

    “Terima kasih sudah datang, tolong doakan suami saya agar diterima di sisi Allah,” kata Lailatul.

    Selain takziyah ke keluarga korban meninggal dunia, Ipuk bersama Kapolresta juga mengunjungi beberapa korban lainnya angin kencang lainnya. Seperti warga yang atap rumahnya rusak di Kelurahan Sobo Kecamatan Banyuwangi, serta korban luka-luka yang dirawat di salah satu rumah sakit di Kecamatan Rogojampi.

    “Kami menyisir dan mendata warga yang terdampak akibat angin kencang kemarin. Baik warga yang rumahnya rusak, hingga warga yang mengalami kecelakaan dalam musibah tersebut,” ujar Ipuk.

    Untuk rumah warga yang rusak utamanya warga kurang akibat bencana, akan mendapat bantuan bahan bangunan untuk memperbaiki hunian mereka. Bantuan akan disalurkan melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT).

    Sementara Kapolresta Rama mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah ketika hujan dan angin terjadi.

    “BMKG memprediksi curah hujan tinggi dan angin cukup kencang pada Februari ini. Di sisi lain, kami juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada,” kata Kapolresta.

    Kepolisian telah berkoordinasi dengan BPBD, dan pihak terkait lainnya agar kejadian bencana bisa direspons secara cepat, sehingga kejadian seperti pohon tumbang tidak mengganggu aktivitas warga.

    Berdasarkan data BPBD Banyuwangi, angin kencang menyebabkan setidaknya 52 pohon tumbang dan 58 rumah rusak. (ted)

  • Waspada Cuaca Ekstrem di Tabanan Bali, Satgas Siaga Bencana Disiagakan

    Waspada Cuaca Ekstrem di Tabanan Bali, Satgas Siaga Bencana Disiagakan

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi sejak Minggu (9/2). Satgas siaga bencana disiapkan untuk menangani dampak bencana ekstrem tersebut.

    “Kami sudah imbau masyarakat agar tetap waspada, mengingat situasinya masih tidak memungkinkan beraktivitas di luar rumah,” kata Kepala BPBD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, dilansir detikBali, Senin (10/2/2025).

    Personel Gabungan Disiagakan

    BPBD Kabupaten Tabanan telah menyiapkan 35 anggota yang berjaga secara bergantian. Selain itu, masyarakat dan pihak terkait, seperti Kepolisian serta TNI, turut membantu dalam penanganan bencana di Tabanan.

    Kapolres Tabanan, AKBP Chandra Citra Kesuma, menegaskan pihaknya juga menerjunkan 100 personel untuk membantu penanganan bencana di wilayah tersebut.

    “Satgas siaga bencana yang kami siapkan ada 100 personel dari Samapta, Lantas, Binmas, dan lainnya,” kata Chandra.

    Berdasarkan data yang diterima sejak Minggu (9/2), terdapat sedikitnya 13 laporan bencana yang didominasi oleh pohon tumbang. Serta atap rumah rusak akibat angin kencang.

    Simak selengkapnya di sini.

    (yld/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu