Topik: pohon tumbang

  • Cuaca Hari Ini Selasa 25 Maret 2025: Pagi dan Malam Jabodetabek Diperkirakan Berawan – Page 3

    Cuaca Hari Ini Selasa 25 Maret 2025: Pagi dan Malam Jabodetabek Diperkirakan Berawan – Page 3

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan pentingnya peringatan dini cuaca ekstrem dalam upaya mitigasi bencana di Indonesia. BMKG mencatat bahwa sejak 1 Januari hingga 17 Maret 2025, telah terjadi 1.891 kejadian cuaca ekstrem di berbagai wilayah Tanah Air.

    Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa BMKG bekerja 24 jam nonstop dalam memantau kondisi atmosfer, laut, dan daratan menggunakan peralatan canggih seperti radar cuaca, satelit, dan stasiun pengamatan.

    “BMKG secara terus menerus memantau kondisi atmosfer laut dan daratan menggunakan berbagai peralatan canggih seperti radar cuaca, satelit, dan stasiun pengamatan,” ujar Dwikorita dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke-75 di Jakarta, Sabtu 22 Maret 2025.

    Dalam HMD tahun ini yang bertema Closing The Early Warning Gap Together, Dwikorita menekankan bahwa peringatan dini harus direspons cepat oleh semua pihak, termasuk pemerintah daerah, BNPB, Badan SAR, media, TNI-Polri, dan masyarakat. Keterlambatan dalam merespons dapat meningkatkan risiko bencana yang lebih besar.

    “Jika alur komunikasi ini berjalan, kami meyakini informasi peringatan dini cuaca ekstrem maupun bencana lainnya akan dapat kita mitigasi bersama. Harapannya hanya satu yaitu keselematan masyarakat Indonesia. Jangan sampai ada lagi masyarakat yang terdampak dan harus kehilangan hal yang berharga,” katanya.

    Cuaca Ekstrem dan Dampaknya

    BMKG mencatat bahwa selama periode tersebut, Indonesia mengalami 1.182 kejadian hujan lebat, 400 kejadian angin kencang, 55 kejadian petir, 43 kejadian puting beliung, dan 11 kejadian hujan es. Dampaknya meliputi banjir (721 kejadian).

    Selain itu, tanah longsor (374 kejadian), pohon tumbang (371 kejadian), bangunan rusak (553 kejadian), serta gangguan transportasi (567 kejadian). Sebanyak 115 orang menjadi korban jiwa atau mengalami luka-luka, sementara ribuan lainnya terdampak.

    Pada awal Maret 2025, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Banten (Jabodetabek) dilanda banjir akibat curah hujan tinggi. Data BNPB mencatat lebih dari 37 ribu kepala keluarga terdampak akibat bencana ini.

    Menurut BMKG, dinamika atmosfer dan kemunculan bibit siklon di dekat Indonesia menjadi penyebab utama meningkatnya potensi cuaca ekstrem. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

  • BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng, Pemudik Diminta Waspada – Page 3

    BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng, Pemudik Diminta Waspada – Page 3

    BMKG memberikan beberapa rekomendasi bagi pemudik untuk menghadapi cuaca ekstrem. Pertama, selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG. Kedua, siapkan rencana perjalanan alternatif jika terjadi cuaca buruk. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan siap menghadapi kondisi jalan yang mungkin terdampak cuaca. Waspadai potensi banjir, longsor, dan pohon tumbang yang bisa mengancam keselamatan perjalanan.

    Selain itu, pemudik juga disarankan untuk berhati-hati saat berkendara di jalur rawan kecelakaan. Siapkan perlengkapan darurat seperti jas hujan, obat-obatan, dan makanan ringan.

    Dalam situasi cuaca buruk, jika hujan lebat terjadi, sebaiknya menunda perjalanan dan mencari tempat berlindung yang aman. “Sebelum berangkat, cek prakiraan cuaca untuk memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman,” kata seorang ahli meteorologi.

  • Petugas bersihkan material akibat angin puting beliung di Jakut

    Petugas bersihkan material akibat angin puting beliung di Jakut

    Perugas membersihkan puing bangunan akibat angin puting beliung yang melanda kawasan Koja pada Sabtu (22/3/25). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

    Petugas bersihkan material akibat angin puting beliung di Jakut
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 15:53 WIB

    Elshinta.com – Petugas gabungan langsung turun membersihkan material bangunan dan pohon yang berserakan akibat dampak angin puting beliung di delapan RT, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (22/3).

    “Kami langsung bergerak cepat mengerahkan petugas gabungan untuk membantu pembersihan dan melakukan perbaikan dampak kejadian puting beliung itu” kata Lurah Tugu Selatan, Yuyun Yuniarti di Jakarta, Minggu

    Ia mengatakan petugas telah melakukan pembersihan seperti reruntuhan puing, pohon tumbang, hingga membantu atap rumah atau kanopi warga yang hancur dalam kejadian tersebut. Sebanyak tiga mobil yang tertimpa kanopi juga sudah kami bantu evakuasi. “Jadi ada yang terdampak ringan hingga berat,” katanya.

    Kemudian, sebagian warga pun sudah ada yang memperbaiki atap rumahnya secara mandiri.

    “Tidak ada korban jiwa dan tidak ada warga yang mengungsi setelah bencana angin puting beliung di sini,” kata dia.

    Ia mengatakan petugas gabungan ini sebanyak 55 orang dari unsur PPSU, Gulkarmat, BPBD, Suku Dinas Lingkungan Hidup, Kepolisian dan jajaran kelurahan. Dirinya mengimbau warga yang masih membutuhkan bantuan untuk segera melapor akan dapat segera menindaklanjuti. Ia mengingatkan warga Tugu Selatan agar selalu waspada dan tetap berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.

    “Musibah tidak tahu kapan datangnya, jadi kita jangan pernah lengah dan harus tetap waspada,” pesannya.

    Ia mengatakan angin puting beliung melanda wilayahnya terjadi pada Sabtu (22/3), sekitar pukul 03.00 WIB. Adapun lokasi yang terdampak yakni, RW 01 meliputi RT 05, 07, 09 dan RT 10. Kemudian, di lingkungan RW 02 meliputi RT 02 dan RT 09, serta di RW 03 dengan wilayah terdapat di RT 03 dan 04.

    Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman menambahkan sebanyak tujuh personel untuk membantu warga yang terdampak puting beliung.

    “Kemarin kami sudah langsung mengerahkan personel ke lokasi untuk membantu warga, mulai proses evakuasi hingga pembersihan akibat puting beliung,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Peringatan Dini Harus Direspons Cepat – Page 3

    Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Peringatan Dini Harus Direspons Cepat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan pentingnya peringatan dini cuaca ekstrem dalam upaya mitigasi bencana di Indonesia. BMKG mencatat bahwa sejak 1 Januari hingga 17 Maret 2025, telah terjadi 1.891 kejadian cuaca ekstrem di berbagai wilayah Tanah Air.

    Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa BMKG bekerja 24 jam nonstop dalam memantau kondisi atmosfer, laut, dan daratan menggunakan peralatan canggih seperti radar cuaca, satelit, dan stasiun pengamatan.

    “BMKG secara terus menerus memantau kondisi atmosfer laut dan daratan menggunakan berbagai peralatan canggih seperti radar cuaca, satelit, dan stasiun pengamatan,” ujar Dwikorita dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia (HMD) ke-75 di Jakarta, Sabtu 22 Maret 2025.

    Dalam HMD tahun ini yang bertema Closing The Early Warning Gap Together, Dwikorita menekankan bahwa peringatan dini harus direspons cepat oleh semua pihak, termasuk pemerintah daerah, BNPB, Badan SAR, media, TNI-Polri, dan masyarakat. Keterlambatan dalam merespons dapat meningkatkan risiko bencana yang lebih besar.

    “Jika alur komunikasi ini berjalan, kami meyakini informasi peringatan dini cuaca ekstrem maupun bencana lainnya akan dapat kita mitigasi bersama. Harapannya hanya satu yaitu keselematan masyarakat Indonesia. Jangan sampai ada lagi masyarakat yang terdampak dan harus kehilangan hal yang berharga,” katanya.

    Cuaca Ekstrem dan Dampaknya

    BMKG mencatat bahwa selama periode tersebut, Indonesia mengalami 1.182 kejadian hujan lebat, 400 kejadian angin kencang, 55 kejadian petir, 43 kejadian puting beliung, dan 11 kejadian hujan es. Dampaknya meliputi banjir (721 kejadian).

    Selain itu, tanah longsor (374 kejadian), pohon tumbang (371 kejadian), bangunan rusak (553 kejadian), serta gangguan transportasi (567 kejadian). Sebanyak 115 orang menjadi korban jiwa atau mengalami luka-luka, sementara ribuan lainnya terdampak.

    Pada awal Maret 2025, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Banten (Jabodetabek) dilanda banjir akibat curah hujan tinggi. Data BNPB mencatat lebih dari 37 ribu kepala keluarga terdampak akibat bencana ini.

    Menurut BMKG, dinamika atmosfer dan kemunculan bibit siklon di dekat Indonesia menjadi penyebab utama meningkatnya potensi cuaca ekstrem. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

     

  • BMKG Prakirakan Kaltim Berpotensi Hujan hingga Lebaran

    BMKG Prakirakan Kaltim Berpotensi Hujan hingga Lebaran

    SAMARINDA – Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) berpotensi hujan mulai hari ini hingga hari pertama Lebaran 1446 Hijriah atau 31 Maret 2025. Hal ini diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda.

    “Peluang hujan antara 80-90 persen ini dengan kategori menengah antara 50-150 mm, sehingga semua pihak diharapkan mewaspadai dampaknya seperti banjir, sungai meluap, jalan licin, dan tanah longsor,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor, di Samarinda, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 22 Maret.

    Selain banjir dan tanah longsor, BMKG juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai kemungkinan adanya pohon tumbang, karena hujan yang turun juga berpotensi disertai petir dan angin kencang.

    Sedangkan pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian III Maret (21-31 Maret) 2025, secara umum wilayah Kaltim diprakirakan terjadi curah hujan dengan kategori menengah antara 50-150 mm.

    “Kemudian pada prakiraan deterministik sifat hujan dasarian III Maret 2025, wilayah Kaltim umumnya diprakirakan memiliki sifat hujan kategori normal antara 85-15 persen hingga di atas normal antara 116-150 persen. Kecuali sebagian kecil wilayah di Kabupaten Kutai Barat yang diprakirakan memiliki sifat hujan bawah normal antara 50-84 persen.

    Ia juga mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan hari tanpa hujan pada dasarian II Maret (11-20 Maret) 2025, sejumlah wilayah Provinsi Kaltim pada umumnya juga mengalami hari tanpa hujan.

    “Wilayah Kaltim yang mengalami hari tanpa hujan berada dalam kriteria sangat pendek antara 1-5 hari. Wilayah dengan durasi hari tanpa hujan terpanjang terdapat di empat kecamatan, yaitu Muara Jawa, Loa Kulu, Tenggarong, dan Loa Janan, semuanya berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan durasi hari tanpa hujan mencapai 3 hari,” katanya.

  • Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang di Lombok, 3 Pengendara Terluka

    Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang di Lombok, 3 Pengendara Terluka

    Lombok Barat, Beritasatu.com – Hujan disertai angin kencang menyebabkan pohon mahoni tua tumbang di Jalan Saleh Hambali, Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (22/3/2025) sore. 

    Pohon tumbang menimpa tiang listrik, atap ruko, dan kendaraan, mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka.

    Seorang warga Alvia Utami mengatakan beberapa sepeda motor rusak tertimpa pohon tumbang dan tiga orang luka-luka. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kediri terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Ada tertimpa beberapa motor, ada korban luka-luka langsung dilarikan ke Puskesmas Kediri,” katanya.

    Alvia Utami menjelaskan ketiga korban luka-luka terdiri dari seorang ibu-ibu dan dua laki-laki dewasa. Ibu tersebut mengalami cedera di bagian kaki dan pinggang, serta kesulitan bernapas.

    “Ibu-ibu itu keseleo bagian kaki sama pinggangnya, tidak bisa tegak dadanya,” jelasnya.

    Sementara itu, dua korban lain mengalami luka robek di tangan, kaki, dan jidat. Salah satu korban bahkan mengalami luka di punggung akibat tertimpa tiang listrik dan sepeda motornya hancur.

    Ketua Tim Siaga Bencana BPBD Lombok Barat L Sandi Apraindi menjelaskan pohon tersebut tumbang diduga karena akarnya sudah lapuk.

    “Karena kondisi bawah pohon yang sudah lapuk ditambah hujan dan angin yang cukup kencang menyebabkan pohon yang sangat besar tumbang,” ujar Sandi Apriandi.

    Pohon tumbang tersebut mengakibatkan kemacetan panjang hingga puluhan kilometer. BPBD Lombok Barat mengerahkan tim untuk memindah pohon tersebut.

    “Pohon tumbang juga mengakibatkan lapak dan atap ruko rusak parah tertimpa pohon jenis mahoni,” kata Sandi Apriandi.

    Karena ukuran pohon yang cukup besar, petugas BPBD Lombok Barat membutuhkan sekitar satu jam untuk mengevakuasi batang pohon. Setelah evakuasi selesai, arus lalu lintas kembali normal.

    Selain pohon tumbang, angin kencang juga menerbangkan atap toko di Desa Jelateng, Kecamatan Jembatan Kembar Lembar, Lombok Barat.

  • Pohon Tumbang Memakan Korban di Kuta Bali, Ibu Rumah Tangga Tewas, Anaknya Selamat – Halaman all

    Pohon Tumbang Memakan Korban di Kuta Bali, Ibu Rumah Tangga Tewas, Anaknya Selamat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bali – Cuaca ekstrem yang melanda Bali menyebabkan pohon tumbang di Jalan Raya Kuta, Bali, menimpa sebuah mobil yang sedang melaju.

    Insiden ini mengakibatkan seorang wanita meninggal dunia, sementara anaknya berhasil selamat.

    Menurut Kapolsek Kuta, AKP I Komang Agus Dharmayana, kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu, 22 Maret 2025, saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut.

     “Proses evakuasi korban mobil dan pohon yang tumbang membutuhkan waktu cukup lama,” ungkapnya.

    Proses Evakuasi

    Tim dari Polsek Kuta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat setempat segera melakukan evakuasi.

    “Arus lalu lintas dialihkan sementara selama proses evakuasi berlangsung,” tambah Agus.

    Di dalam mobil terdapat dua orang, seorang ibu dan anaknya.

    Sang ibu, berusia sekitar 40 tahun, meninggal dunia di tempat kejadian akibat tertimpa dan terhimpit batang pohon besar.

    Sementara itu, anak laki-laki berinisial K, yang berusia sekitar 8 tahun, berhasil selamat.

    “Dia duduk di belakang sopir, sehingga masih bisa diselamatkan oleh warga,” jelasnya.

    Setelah kejadian, jenazah korban dibawa ke RS Prof Ngoerah, sementara anak korban masih menunggu kedatangan keluarganya dari Jakarta.

    “Anaknya selamat dan sekarang masih menunggu orang tuanya,” tutup AKP Agus.

    (Tribun-Bali.com/Zaenal Nur Arifin)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Petugas evakuasi pohon tumbang di Kembangan Jakarta Barat

    Petugas evakuasi pohon tumbang di Kembangan Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Perjuangan, RT.10/RW.05 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

    “Pohon tumbang sudah berhasil kita evakuasi dengan lima personel,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan, saat tumbang, pohon kering itu, menimpa seorang pengendara sepeda motor, wanita berinisial AD (45) sehingga menyebabkan luka parah di bagian kepala.

    “Korban perempuan bernama AD (45) langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Siloam Kebon Jeruk,” ujarnya.

    Selain itu, pohon juga menimpa satu unit mobil, tepat di samping sepeda motor AD.

    “Menurut pelapor, ada satu unit mobil juga yang tertimpa pohon,” ujar Syarif.

    Hingga kini, pihaknya belum mengetahui penyebab tumbangnya pohon tersebut karena tidak ada hujan atau angin kencang saat peristiwa itu terjadi.

    “Kalau penyebabnya belum diketahui. Soalnya petugas hanya dapat laporan ada tumbang dan langsung meluncur ke sana,” kata Syarif.

    Sementara itu, seorang saksi di lokasi kejadian bernama Agit (23) menyebut pohon besar yang berada di pinggir jalan tepat di seberang SMA Negeri 112 itu tiba-tiba saja tumbang.

    “Jatuh terus langsung timpa mobil sama motor,” kata Agit kepada pers di lokasi.

    Agit yang kebetulan bekerja sebagai teknisi di bengkel motor dekat lokasi kejadian itu mengatakan, pemotor langsung terkapar dengan luka para pada bagian kepala.

    Adapun pohon berukuran besar itu memang tampak sudah kering dan mati. Bahkan posisi pohon sudah miring ke arah jalan raya.

    “Memang pohonnya udah kering, kayak pohon udah mati gitu,” kata Agit.

    Tampak di lokasi, pohon itu sudah kering, sehingga dahan yang rapuh berhamburan di sekitar lokasi kejadian.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD DIY Imbau Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem Saat Lebaran 2025

    BPBD DIY Imbau Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem Saat Lebaran 2025

    Yohyalarta, Beritasatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau pemudik dan wisatawan yang melewati Yogyakarta saat Lebaran 2025 agar waspada terhadap cuaca ekstrem. Potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, petir, dan angin kencang, masih tinggi selama masa libur Lebaran.

    Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmat, menyebutkan periode libur Lebaran akhir Maret hingga awal April masih berada dalam puncak musim penghujan.

    “Kami mengingatkan pemudik dan wisatawan untuk berhati-hati, terutama di jalur rawan bencana seperti daerah perbukitan dan sungai,” ujarnya, Kamis (20/3/2025).

    Sejumlah kejadian akibat cuaca ekstrem telah terjadi di Yogyakarta. Salah satunya, longsor di tebing ruas jalan Clongop, Gedangsari, Gunungkidul, pada 17 Maret 2025, yang menutup total akses jalan antara Kabupaten Klaten dan Gunungkidul. Selain itu, pada 11 Maret 2025, hujan es disertai angin kencang melanda tiga kabupaten/kota di DIY, menyebabkan ratusan pohon tumbang dan belasan rumah rusak.

    BPBD DIY mencatat, kejadian longsor paling sering terjadi di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo, serta beberapa titik di Bantul dan Sleman. Jalur rawan longsor umumnya berada di daerah perbukitan dengan tanah labil yang minim vegetasi penahan serta belum dilengkapi sistem pengamanan longsor.

    Berdasarkan kajian BPBD DIY dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, seluruh kabupaten/kota di DIY masih dalam status Siaga Darurat Hidrometeorologi selama masa libur Lebaran 2025. Status ini kemungkinan diperpanjang hingga 8 April 2025 karena potensi cuaca ekstrem akibat bibit siklon di Samudera Hindia, selatan Yogyakarta.

    “Pemudik dan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan. Potensi cuaca ekstrem masih tinggi, terutama di jalur-jalur rawan bencana,” tambah Noviar Rahmat.

    Untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, sejumlah daerah di DIY telah melakukan mitigasi lebih terstruktur. Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, misalnya, telah mendirikan posko siaga bencana hidrometeorologi hingga tingkat kalurahan atau desa.

    Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, menegaskan kesiapan sarana dan prasarana tanggap bencana harus terus ditingkatkan.

    “Yogyakarta menghadapi tiga situasi darurat selama libur Lebaran ini, yaitu bencana hidrometeorologi, aktivitas erupsi Gunung Merapi yang masih berstatus Siaga (Level III), serta potensi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas,” ujarnya.

    Sementara itu, Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan (Subditkamsel) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY memastikan akan menerapkan Operasi Ketupat Progo 2025 selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April, guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik.

    BPBD DIY mengimbau masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca ekstrem dan lalu lintas, serta mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.

  • PLN pastikan listrik Kepulauan Manipa Maluku aman jelang Idul Fitri

    PLN pastikan listrik Kepulauan Manipa Maluku aman jelang Idul Fitri

    Ambon (ANTARA) – PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) memastikan listrik di Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku aman jelang Lebaran Idul Fitri 2025.

    General Manajer PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula di Ambon, Kamis menyatakan bahwa PLN mempersiapkan keandalan listrik menjelang Ramadhan hingga kini masih dalam status siaga sehingga gangguan listrik cepat teratasi, contohnya di Kepulauan Manipa Seram Bagian Barat Maluku.

    Ia menyebut bahwa dalam proses terdapat gangguan kelistrikan diakibatkan faktor eksternal tetapi secara tanggap diperbaiki petugas.

    Seperti yang terjadi pada sistem kelistrikan di wilayah kerja Kantor Pelayanan (KP) Manipa Seram Bagian Barat terjadi gangguan akibat tiang jaringan tegangan rendah (JTR).

    Namun, imbuhnya setelah mendapatkan laporan, petugas langsung turun ke lapangan untuk memperbaiki aset kelistrikan dan meminimalisir jam padam.

    Ia mengakui bahwa kondisi cuaca ekstrem saat ini menjadi penyebab pohon tumbang, sehingga mengganggu jaringan listrik.

    Tetapi, kata dia petugas PLN selalu sigap menganalisa, evaluasi dan memperbaiki sistem kelistrikan, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

    “Kami pastikan saat ini sistem kelistrikan di Manipa sudah aman dan normal,” ujarnya.

    Awat juga meminta masyarakat untuk bersama menjaga fasilitas kelistrikan demi keselamatan dan keandalan pasokan listrik.

    Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah memangkas ranting pohon yang berpotensi menyentuh jaringan listrik, terutama di musim cuaca ekstrem seperti sekarang.

    Angin kencang dan hujan lebat dapat menyebabkan pohon tumbang atau ranting patah, yang berisiko mengganggu aliran listrik atau bahkan menimbulkan bahaya.

    “Jika menemukan potensi gangguan pada jaringan listrik, segera laporkan ke PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau layanan pengaduan resmi Kami,” katanya

    PLN memonitor seluruh laporan gangguan secara tepat waktu sehingga dapat tereksekusi dengan maksimal.

    “Silahkan manfaatkan aplikasi PLN Mobile untuk semua masalah kelistrikan,” ujarnya.

    Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025