Topik: pohon tumbang

  • Mahkota Binokasih Singgah di Bogor, Ini Cerita Bupati Rudy Susmanto Soal Momen Bersejarah

    Mahkota Binokasih Singgah di Bogor, Ini Cerita Bupati Rudy Susmanto Soal Momen Bersejarah

    Jabarekspres, BOGOR – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengungkapkan rasa takjub dan syukur atas kedatangan Mahkota Binokasih Pajajaran yang singgah semalam di Kabupaten Bogor. Ia menyebut, momen tersebut tidak pernah direncanakan maupun diminta oleh pihak Pemkab Bogor kepada Keraton Sumedang Larang.

    Rudy menceritakan bahwa sebelumnya, kompleks Pemkab Bogor sempat dilanda musibah akibat cuaca ekstrem. “Waktu itu terjadi pohon tumbang karena hujan deras, seluruh jalan tertutup, dan kami sedang fokus pada penanganan bencana,” ungkapnya saat memberikan sambutan di lapangan belakang SMKN 1 Cibinong, Senin (21/4/2025).

    Namun di tengah situasi tersebut, datang kabar mengejutkan dan membahagiakan: Mahkota Binokasih akan mampir ke Kabupaten Bogor dalam rangkaian kirab budaya.

    “Beberapa jam setelah kejadian pohon tumbang, kita mendapat kabar bahwa Mahkota Binokasih akan singgah di sini. Itu betul-betul di luar dugaan,” katanya.

    Bupati Rudy pun menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada pihak Keraton Sumedang Larang atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Bogor.

    “Terima kasih atas kehormatan yang sangat besar ini. Satu malam singgahnya Mahkota Binokasih menjadi momen yang sangat berarti bagi kami dan seluruh masyarakat Bogor,” ujarnya. “Terima kasih juga telah membawa semangat The Spirit of West Java ke Kabupaten Bogor.”

    Di akhir sambutannya, Rudy meminta dukungan dan doa dari para tokoh agama agar dirinya dapat memimpin Kabupaten Bogor selama lima tahun ke depan dengan baik dan membawa kemajuan bagi daerah yang ia pimpin.

  • Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur: BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi 20–27 April 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur: BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi 20–27 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama sepekan ke depan, mulai tanggal 20 hingga 27 April 2025.

    Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 BMKG Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, yang menyebut bahwa cuaca ekstrem berpotensi memicu berbagai bencana seperti banjir bandang, angin kencang, hujan es, dan tanah longsor.

    “Waspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir, angin kencang, hujan es dan puting beliung di wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, pada periode 20 – 27 April 2025,” kata Taufiq dalam keterangannya pada Senin (21/4/2025).

    Taufiq menambahkan bahwa sejumlah daerah di Jawa Timur memiliki kerentanan tinggi terhadap cuaca ekstrem. Beberapa wilayah tersebut di antaranya adalah Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo.

    Menurut Taufiq, kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh masa peralihan musim atau pancaroba yang saat ini tengah berlangsung di Jawa Timur. Pada masa ini, dinamika atmosfer cenderung tidak stabil dan rentan menimbulkan cuaca ekstrem.

    “Kondisi Dinamika Atmosfer terkini menunjukan adanya pola belokan angin di Laut Jawa dan terdapat gangguan gelombang Equatorial Rossby yang diperkirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang intens,” jelasnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa kelembapan udara dari lapisan bawah hingga menengah di wilayah Jawa Timur masih cukup tinggi dan labil. Kondisi ini mendukung terbentuknya awan-awan Cumulonimbus yang bisa memicu hujan deras hingga badai.

    “BMKG Juanda pun mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bencana, khususnya pada wilayah yang rentan terhadap banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” tutup Taufiq.

    Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG serta mengikuti arahan dari otoritas setempat guna mengantisipasi risiko bencana yang mungkin terjadi. [ram/suf]

  • Tertahan Kabel Listrik, Pohon Raksasa Hampir Tumbang di Cimahi

    Tertahan Kabel Listrik, Pohon Raksasa Hampir Tumbang di Cimahi

    JABAR EKSPRES – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Cimahi pada Jumat sore (18/4/2025) nyaris menimbulkan bencana. Sebuah pohon berukuran besar di Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Cimahi Tengah, hampir tumbang akibat cuaca ekstrem.

    Beruntung, dahan dan ranting pohon tersangkut pada kabel listrik yang melintang di atas jalan, sehingga batang pohon tidak sampai jatuh ke permukaan jalan.

    Yayat (71), warga sekitar, mengaku terkejut dengan suara tumbangnya pohon tersebut. Meski tidak terlalu keras karena tertutup suara hujan, ia tetap merasa was-was melihat pohon besar itu nyaris tercabut dari akar.

    “Sekitar jam empat sore, saya dengar suara aneh, tapi karena bersamaan dengan hujan deras dan angin, suaranya jadi tidak terlalu jelas,” ujar Yayat saat ditemui pada Sabtu (19/4/2025).

    Ia pun bersyukur karena pohon itu tertahan kabel listrik, sehingga tidak langsung roboh ke jalan.

    “Untungnya tertahan kabel, jadi enggak sampai jatuh ke tengah jalan,” tambahnya.

    Heriyana (35), pengendara yang melintas saat kejadian, mengatakan dirinya sempat menghentikan kendaraannya ketika melihat pohon sudah dalam posisi miring.

    “Saya lihat pohonnya sudah miring, jadi langsung berhenti. Untung belum jatuh waktu saya lewat,” katanya.

    Menurut Heriyana, sejumlah pohon lain di sepanjang jalan tersebut juga tampak rawan tumbang, terutama di tengah kondisi cuaca yang tak menentu.

    “Takutnya ada pohon lain yang ikut roboh, bisa bahaya buat pengendara atau rumah warga,” ujarnya.

    Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, mengingat sebelumnya juga pernah terjadi insiden pohon tumbang yang merusak fasilitas publik seperti sekolah.

    “Saya jadi takut kalau pulang kerja hujan-hujanan, khawatir tiba-tiba pohon tumbang di jalan,” ungkapnya.

    Meski demikian, ia mengapresiasi kecepatan petugas dalam menangani insiden tersebut.

    “Syukurlah, petugas cepat tanggap. Pohon yang nyangkut di kabel langsung ditangani, jadi enggak sampai membahayakan pengendara,” pungkasnya.

    Akibat bobot pohon yang besar, trotoar di sekitar akar pohon terlihat rusak dan terangkat. Petugas dari Polsek Cimahi bersama BPBD, Tagana, dan sejumlah relawan segera turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

  • Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Angin kencang disertai hujan ringan mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Amir Kusman, Bondowoso, pada Sabtu (19/4/2025) pukul 12.29 WIB. Peristiwa ini sempat menutup sebagian akses jalan dan memutus kabel listrik milik warga.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh kondisi pohon yang sudah lapuk dan tidak mampu menahan terpaan angin. Warga yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan ke BPBD melalui WhatsApp.

    “Begitu laporan masuk, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung kami turunkan ke lokasi. Pukul 12.35, penanganan pohon tumbang sudah selesai,” kata Sigit kepada beritajatim.com, Sabtu siang (19/4/2025).

    Dalam proses evakuasi dan pembersihan, BPBD bekerja sama dengan personel dari Kodim 0822 dan Polres Bondowoso. Penanganan berlangsung cepat dan lancar tanpa kendala yang berarti.

    “Tidak ada kendala dalam penanganan di lapangan. Alhamdulillah, situasi saat ini sudah aman dan lalu lintas kembali lancar,” tambah Sigit.

    Adapun tim yang terlibat dalam evakuasi ini terdiri dari personel TRC, Pusdalops, dan Danru. Mereka di antaranya Miftahul Ulum, Rudi Hartono, Gracia Sangra, Sofyan Febrianto, Dodik F.A, Bima B, dan M. Subhan Z.

    BPBD Bondowoso terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah Kecamatan Ijen dan sekitarnya yang masih mengalami hujan ringan. [awi/beq]

  • Hujan Deras Disertai Angin di KBB Picu Bencana di Berbagai Titik

    Hujan Deras Disertai Angin di KBB Picu Bencana di Berbagai Titik

    Jabar Ekspres – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak sore hingga malam menyebabkan sejumlah bencana di beberapa lokasi.

    Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat hingga pukul 19.00 WIB, kejadian banjir, rumah ambruk, dan pohon tumbang terjadi di sejumlah titik.

    Merajuk dari data BPBD Bandung Barat, hujan besar disertai angin menyebabkan pohon tumbang di jalan raya Cipatat-Padalarang, selain itu, banjir pun terjadi di Kampung Babakan Cianjur, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah.

    Sementara dua atap rumah di Kampung Gantungan, RT03 RW08, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, ambruk akibat tertimpa sebuah tiang yang tumbang diterpa angin kencang.

    “Kami terus melakukan pendataan serta koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan dan evakuasi korban terdampak,” ujar Petugas lapangan BPBD Bandung Barat, Heri Suhaeri di Padalarang, Jumat (18/4/2025).

    Heri mengungkapkan cuaca ekstrem berdampak pada beberapa wilayah, dengan berbagai tingkat kerusakan dan gangguan.

    Menurut Suheri, dari laporan sementara sejumlah kejadian terjadi di tiga kecamatan, yakni Ngamprah, Cipatat dan Padalarang.

    “Akibatnya, beberapa titik mengalami banjir genangan. Saat ini, tim BPBD bersama instansi terkait masih dalam proses pendataan dan pengkondisian wilayah terdampak,” jelas dia.

    BPBD Bandung Barat bersama berbagai unsur, termasuk pemerintah desa, TNI, Polri, instansi terkait, komunitas sukarelawan, dan warga masyarakat, telah melakukan sejumlah langkah penanganan, di lokasi kejadian.

    Selain asesmen data dampak kejadian serta berkoordinasi dengan pihak terkait, juga dilakukan evakuasi bagi korban terdampak.

    “Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati, terutama bagi yang berada di wilayah rawan longsor dan banjir. Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem dalam beberapa hari ke depan, kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana,” tandasnya. (Wit)

  • Pohon Besar Tumbang Tutup Jalur Petirtaan Jolotundo Mojokerto

    Pohon Besar Tumbang Tutup Jalur Petirtaan Jolotundo Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah pohon jenis Bulu di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Senin (14/4/2025) tengah malam tumbang. Pohon besar dengan diameter sekitar 250 cm tersebut menutup Jalur Petirtaan Jolotundo.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, pohon tumbang sekira pukul 23.00 WIB. “Pohon tumbang diJalur Petirtaan Jolotundo,” ungkapnya, Selasa (15/4/2025).

    Pohon tumbang diduga karena akar pohon sudah rapuh. Akibatnya, pohon tumbang menutup akses ke Petirtaan Jolotundo. Tak hanya menutup akses ke Pertirtaan Jolotundo, akibat pohon tumbang juga menimpa kabel dan tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) dan label Telkom.

    “Setelah mendapatkan laporan, Tim BPBD Kabupaten Mojokerto menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Sekira pukul 02.50 WIB pemotongan pohon dihentikan karena alat yang kurang mumpuni, dibutuhkan cainsaw besar sehingga tadi pagi proses evakuasi pohon tumbang dilanjutkan,” katanya.

    Selain melibatkan petugas dari BPBD Kabupaten Mojokerto, evakuasi pohon tumbang juga melibatkan petugas dari Perhutani, FPRB Kabupaten Mojokerto, TNI, Polri, dan warga setempat. [tin/beq]

  • Tingkatkan Layanan Aduan, Pemkot Kediri Siapkan Call Center Lapor Mbak Wali 112

    Tingkatkan Layanan Aduan, Pemkot Kediri Siapkan Call Center Lapor Mbak Wali 112

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya dengan menyediakan sistem pelayanan panggilan darurat melalui call center Lapor Mbak Wali di 112.

    Saat ini proses persiapan pelaksanaan call center Lapor Mbak Wali 112 telah sampai ditahap verifikasi implementasi layanan darurat oleh Kementerian Komunikasi dan Digital yang dilaksanakan di Ruang Command Center Balai Kota Kediri, Senin (14/4).

    Setelah melewati tahap verifikasi pada hari ini, Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi saat dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa Pemkot Kediri bersama Kemenkomdigi akan memberikan pelatihan SDM pada operator yang akan bertugas dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang call center Lapor Mbak Wali 112 sebelum siap dilaunching pada akhir bulan April 2025 mendatang.

    “Kami saat ini tengah melakukan persiapan pelaksanaan call center Lapor Mbak Wali 112 sebagai media untuk merespon aduan masyarakat dengan waktu yang tidak terbatas atau beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Dengan call center Lapor Mbak Wali 112, masyarakat akan dimudahkan dalam menyampaikan pengaduan manakalah ada kejadian atau peristiwa yang membahayakan,”jelasnya.

    Dijelaskan lebih lanjut oleh Chevy, bahwa dalam pelayanan call center Lapor Mbak Wali 112, Pemkot Kediri menugaskan operator dari beberapa OPD, yaitu Dinas Kesehatan, Satpol PP, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar, BPBD dan Dinas Perhubungan guna menanggapi terkait kedaruratan dan kebencanaan seperti ambulance gawat darurat, penanganan kebakaran, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas, penanganan kejadian terkait kebencanaan, pohon tumbang dan penanganan kejadian membahayakan lainnya.

    “Dengan call center Lapor Mbak Wali 112 ini, kami berupaya memberikan respon cepat terhadap setiap aduan yang ada, sehingga keamanan masyarakat Kota Kediri bisa terjamin,”ungkapnya.

    Sementara itu, PIC Layanan Panggilan Darurat 112 Direktorat Pengembangan Pitalebat, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkomdigi RI Agung Setio Utomo mengatakan selain memverifikasi kesiapan layanan darurat 112, kunjungannya ke Kota Kediri juga bertujuan untuk melaksanakan Forum Grub Discussion (FGD) dan menyamakan persepsi antar lembaga sehingga tidak ada sektoral dalam layanan panggilan kedaruratan.

    “Call center Lapor Mbak Wali 112 ini dimiliki dan dikelola oleh Pemkot Kediri, dimana Diskominfo dan Kemenkomdigi menjadi leading sektor dari layanan tersebut, akan tetapi sinergi dari OPD maupun lembaga lainnya juga harus ada agar bersama-sama kita bisa memaksimalkan layanan call center Lapor Mbak Wali 112,”ungkapnya saat memulai FGD.

    Agung berharap dalam pelayanan call center Lapor Mbak Wali 112, Pemkot Kediri juga dapat melibatkan Polres, Kodim, PMI, Jasa Raharja dan instansi vertikal lainnya. “Call Center Lapor Mbak Wali 112 ini, untuk melayani panggilan semua jenis kedaruratan, semua jenis bencana,”pungkasnya.

    Dikesempatan yang sama Agung juga mengungkapkan bahwa Call Center Lapor Mbak Wali 112 adalah layanan aduan bebas biaya panggilan yang dapat diakses dari seluruh provider telepon celuler dan Plain Old Telephone Service (POTS) atau telepon kabel.

    “Panggilan darurat 112 ini mudah diingat dan mudah diakses, sehingga akan semakin memudahkan seluruh lapisan masyarakat dalam mendapatkan layanan darurat di setiap kondisi,”ungkapnya. [nm/aje]

  • Empat Orang Luka Ringan Akibat Pohon Tumbang di Jalan Mawar Bondowoso

    Empat Orang Luka Ringan Akibat Pohon Tumbang di Jalan Mawar Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa pengguna jalan di Jalan Mawar, Kelurahan Badean, Kabupaten Bondowoso, pada Senin (14/4/2025) sore sekitar pukul 17.05 WIB. Peristiwa ini menyebabkan empat orang mengalami luka ringan.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa tumbangnya pohon diduga akibat kondisi pohon yang sudah lapuk.

    “Begitu kami mendapatkan laporan dari warga melalui grup WhatsApp BPBD, Tim Reaksi Cepat langsung menuju lokasi untuk melakukan penanganan,” kata Sigit pada BeritaJatim.com.

    Saat tim BPBD tiba di lokasi, keempat korban sudah tidak berada di tempat kejadian. Meski demikian, tim tetap melakukan assessment dan pemotongan pohon menggunakan alat chainsaw agar akses jalan bisa segera dibuka kembali.

    “Pohon tumbang sempat menutup arus lalu lintas, namun kini jalan sudah kembali bisa dilewati. Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” tambahnya.

    Dalam penanganan tersebut, BPBD Bondowoso melibatkan sejumlah pihak antara lain Agen Informasi Bencana Jawa Timur, Satlantas Polres Bondowoso, Pemadam Kebakaran, pihak PLN, dan warga setempat.

    Menurut laporan Pusdalops BPBD, kondisi cuaca saat ini di wilayah Bondowoso terpantau cerah dan situasi telah dinyatakan aman dan terkendali.

    “Seluruh proses evakuasi telah selesai, dan kami akan terus memantau situasi untuk mengantisipasi potensi bencana serupa,” pungkas Sigit. (awi/ian)

  • Longsor di Ponorogo Tutup Jalan Lingkar Telaga Ngebel, Begini Penanganannya

    Longsor di Ponorogo Tutup Jalan Lingkar Telaga Ngebel, Begini Penanganannya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jalan lingkar Telaga Ngebel lumpuh total akibat tanah longsor yang terjadi pada Minggu (13/4) malam. Material longsoran berupa tanah dan pohon tumbang menutup hampir seluruh badan jalan di kawasan Desa/Kecamatan Ngebel, Ponorogo. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah lereng sejak sore hari kemarin.

    Evakuasi pun langsung dilakukan pada Senin (14/4) pagi, yang melibatkan berbagai pihak. Mulai dari TNI, Polri, dan sejumlah instansi di lingkup Pemkab Ponorogo. Warga sekitar pun turut serta membantu proses pembersihan secara gotong royong.

    Pelda Sutrisno, Bati Tuud Koramil Tipe B 0802/19 Ngebel, mengatakan bahwa begitu laporan masuk, tim langsung bergerak cepat.

    “Begitu ada kabar tentang longsor, tim piket langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan awal. Setelah kami pastikan kondisi lapangan, laporan segera kami kirimkan ke Komando Atas untuk langkah tindak lanjut, kata Pelda Sutrisno, Senin siang.

    Ia menjelaskan bahwa pembersihan jalan dilakukan dengan kombinasi alat berat dan peralatan manual, mengingat beberapa titik tidak dapat dijangkau oleh mesin. Dengan evakuasi yang dilakukan bersama-sama ini, harapannya, jalan bisa segera digunakan kembali.

    “Hari ini kami bersama seluruh unsur, mulai dari Polsek Ngebel, dinas-dinas terkait, hingga warga sekitar, bahu-membahu mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan material longsor,” katanya.

    Semangat kolektif dan kebersamaan para petugas dan warga menjadi kunci percepatan pemulihan jalur wisata utama tersebut. Telaga Ngebel merupakan salah satu destinasi unggulan di Ponorogo. Pemerintah setempat mengimbau warga dan wisatawan agar sementara waktu menghindari jalur lingkar Telaga Ngebel sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman. [end/aje]

  • Tebing 14 Meter di Ciawi Bogor Longsor Tutup Jalan Alternatif ke Pancawati

    Tebing 14 Meter di Ciawi Bogor Longsor Tutup Jalan Alternatif ke Pancawati

    Bogor

    Tebing di Jalan Tapos, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, longsor. Tebingan longsor disinyalir akibat hujan deras dengan intensitas yang tinggi di wilayah tersebut.

    “Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan tebing dengan ukuran tinggi sekitar 14 meter, dan panjang sekitar 15 meter longsor dan beberapa pohon tumbang,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani dalam keterangannya, Senin (14/4/2024).

    Adam menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (13/4) kemarin. Material longsoran tebing tersebut menyebabkan jalur alternatif menuju kawasan Pancawati tertutup.

    “Dampak longsor hingga menutup jalan alternatif Tapos-Pancawati,” jelasnya.

    Warga kemudian melaporkan kejadian itu kepada petugas BPBD. Menerima laporan warga, petugas segera menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan.

    “Fasilitas umum terdampak Jalan Tapos tertutup material longsoran dan pohon tumbang setinggi 1,5 meter,” jelasnya.

    “Tim TRC BPBD melakukan upaya pembersihan material longsoran dan evakuasi pohon tumbang. Dibutuhkan Evakuasi lanjutan dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan dan kurangnya penerangan,” pungkasnya.

    (rdh/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini