Topik: pohon tumbang

  • Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa garasi milik warga bernama Teguh di Lingkungan Slagi, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Kamis (15/5/2025) sore. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pohon pelindung yang sebagian batangnya telah lapuk tak mampu menahan beban saat hujan deras, hingga akhirnya tumbang.

    “Akibat hujan yang cukup deras dan kondisi pohon yang memang sudah lapuk, akhirnya pohon tumbang dan menimpa garasi milik warga,” jelas Radite saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

    Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang menerima laporan dari perangkat kelurahan segera menuju lokasi untuk mengevakuasi dan membersihkan material pohon tumbang bersama warga sekitar.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, bagian atap garasi mengalami kerusakan. Kami menghimbau warga untuk tetap waspada, mengingat cuaca masih berpotensi hujan,” tambahnya.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Juanda telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di wilayah Pacitan dan sekitarnya.

    BPBD Pacitan juga terus memantau perkembangan cuaca dan laporan kejadian bencana, mengingat wilayah tersebut rawan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir. [tri/aje]

  • Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Waspada, Cuaca Ekstrem Landa Jawa Timur Termasuk Kabupaten Mojokerto Mulai 10-17 Mei 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, cuaca ekstrem dipredikasi melanda 13 Kabupaten/Kota.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, dari rilis BMKG Juanda, sebanyak 13 Kabupaten/Kota tersebut terdiri dari 12 kabupaten dan satu kota. “Salah satunya yakni Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Senin (12/5/2025).

    Meski sebagian besar wilayah sudah memasuki musim kemarau, namun sejumlah daerah masih berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung. BMKG Juanda memprediksi jika kondisi tersebut disebabkan oleh dinamika atmosfer yang cukup kompleks.

    “BMKG mencatat adanya pola konvergensi di wilayah Jawa Timur yang diperkuat oleh gangguan gelombang Equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan gelombang Low yang akan melintas dalam sepekan ke depan. Fenomena ini memicu peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan intens,” katanya.

    [irp posts=”1310274″ ]

    Atmosfer di wilayah Jawa Timur saat ini masih cukup labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas, yang sangat mendukung pembentukan awan Cumulonimbus secara signifikan. BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

    “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang. Masyarakat juga diminta untuk tidak memaksakan perjalanan ketika cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan, menghindari bepergian ke gunung dan menghindari berteduh di bawah pohon,” ujarnya.

    Cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur tersebut diperkirakan akan terjadi selama periode 10 hingga 17 Mei 2025. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/ serta informasi peringatan dini 3 harian dan 2–3 jam ke depan. [tin]

    Wilayah yang Berpotensi Terkena Cuaca Ekstrem :

    1. Kabupaten Banyuwangi
    2. Kabupaten Nganjuk
    3. Kabupaten Jombang
    4. Kabupaten Mojokerto
    5. Kabupaten Pasuruan
    6. Kota Batu
    7. Kabupaten Malang
    8. Kabupaten Bondowoso
    9. Kabupaten Jember
    10. Kabupaten Blitar
    11. Kabupaten Kediri
    12. Kabupaten Ponorogo
    13. Kabupaten Lumajang

    [aje]

  • Misteri Oknum Aparat TNI Polri yang Bekingi Tambang Ilegal di Magelang, Bukan Orang Sembarangan

    Misteri Oknum Aparat TNI Polri yang Bekingi Tambang Ilegal di Magelang, Bukan Orang Sembarangan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapu Jagad Gunung, Muhammad Hindratno menyebut, aktivitas tambang galian C ilegal tumbuh subur di lereng Gunung Merapi-Merbabu karena diduga dilindungi oleh oknum aparat penegak hukum.

    Menurutnya, oknum aparat dari TNI maupun Polri yang membekingi proyek tersebut bukan orang sembarangan.

    “Mereka pada berani melakukan tambang ilegal secara blak-blakan karena ada yang back up (melindungi) tapi oknum aparat tingkat atas,” jelas Hindratno kepada Tribun di Kota Semarang, Senin (5/5/2025).

    LSM Sapu Jagad Gunung merupakan sekelompok  warga  yang tinggal di kawasan Gunung Merapi-Merbabu yang peduli lingkungan. Lembaga ini berdiri sejak 2019 yang berkantor di Magelang.

    Ketika dikonfirmasi soal detail oknum aparat tersebut, Hindratno enggan menyebutkan. Namun, dia memastikan oknum aparat penegak hukum memang benar adanya melakukan beking. “Kalau tambang bikin legal tidak ada bisnis bekingan. Sebaliknya jika ilegal maka oknum bisa dapat duit,” jelasnya.

    Pihaknya tidak tinggal diam. Namun, ketika melaporkan kasus tambang ilegal di Magelang acapkali laporannya dipingpong. “Ya aparat saling lempar,” katanya.

    Dia berharap, para penegak hukum bisa bertindak tegas sesuai hukum. “Ketika aparat ikut terlibat tentu itu menjadi momok bagi masyarakat,” tuturnya.

    Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) IV Diponegoro Letnan Kolonel Inf Andy Soelistyo menyebut tidak mengetahui detail informasi tersebut. Dia mempersilahkan pihak yang merasa mengetahui untuk melaporkan. Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto enggan memberikan tanggapan soal informasi tersebut. 

    Diberitakan sebelumnya, Lereng Gunung Merapi-Merbabu menggugat praperadilan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah buntut dari praktik dugaan tambang ilegal di Kabupaten Magelang.

    Gugatan praperadilan ini dilayangkan ke Pengadilan Negeri Semarang oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sapu Jagad Gunung dan Koordinator Masyarakat Anti-korupsi (MAKI) Boyamin Saiman sebagai kuasa hukum.

    Mereka mengajukan permohonan praperadilan untuk memeriksa keabsahan dari penghentian penyelidikan kasus tambang ilegal oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng dan kerusakan jalan akibat aktivitas truk tambang yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

    “Iya kami ajukan praperadilan terhadap dua lembaga tersebut. Namun, intinya kami meminta penambangan liar di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi di Magelang harus dihentikan,” jelas Boyamin saat ditemui Tribun di Kota Semarang, Senin (5/5/2025).

    Pengadilan Negeri Semarang bakal melakukan persidangan gugatan tersebut dengan tergugat Kapolda Jateng pada Rabu, 7 Mei 2025.

    Adapun untuk gugatan Dishub Jateng dilakukan dua pekan mendatang pada Senin 19 Mei 2025.

    Boyamin menyebut, upaya praperadilan ini berbekal dua titik lokasi tambang   yang sudah dilakukan penyelidikan oleh Polda Jateng dan Dishub Jateng meliputi lokasi penambangan di Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Desa Banyudono, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

    Proses penyelidikan dilakukan oleh dua lembaga tersebut pada September 2022 dan Februari 2023 silam.

    “Gugatan ini juga diharapkan ada gerakan memberantas tambang ilegal agar ditindak secara hukum,” paparnya.

    Tak hanya menggugat Kapolda Jateng dan Dishub Jateng, Bosiman juga bakal menggugat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).

    “Iya dari Semarang kami akan ke Jakarta untuk gugat Kementerian KLHK karena membiarkan Taman Nasional dijarah orang. Padahal di Taman Nasional pohon tumbang saja tidak boleh dijarah apalagi ini aktivitas pertambangan,” bebernya. (iwn) 

  • Pria di Sleman Meninggal Tertimpa Pohon, Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        5 Mei 2025

    Pria di Sleman Meninggal Tertimpa Pohon, Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang Yogyakarta 5 Mei 2025

    Pria di Sleman Meninggal Tertimpa Pohon, Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten
    Sleman
    , Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin (5/5/2025) sore.
     
    Akibat cuaca ekstrem ini, sejumlah pohon tumbang dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
    “Satu orang meninggal atasnama Bukirno Budi Hartono alamat Kalijeruk, Widodomartani, Ngemplak, Sleman,” ujar Bambang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro.
    Menurut Bambang, saat hujan deras mengguyur wilayah Kapanewon Ngemplak, korban sedang berada di area sawah untuk menutup aliran air.
    Tiba-tiba, sebuah pohon Sengon berdiameter sekitar 30 cm tumbang dan menimpa korban.
    “Kondisi korban henti nafas dan henti nadi,” ucapnya.
    Selain menelan korban jiwa, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang yang menimpa rumah dan kendaraan warga.
    Di Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, sebuah pohon Beringin berdiameter 90 cm dilaporkan tumbang dan menimpa sebuah mobil.
    “Bokoharjo, Prambanan hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan pohon Beringin diameter 90 Cm menimpa kendaraan roda empat,” kata Bambang.
    Sementara di Kapanewon Ngemplak, tercatat dua kejadian pohon tumbang yang menimpa teras rumah warga, dan satu kejadian lainnya menimpa bagian utama rumah.
    Bambang menyebut beberapa pohon tumbang sudah ditangani, namun sebagian lainnya masih dalam proses evakuasi oleh personel gabungan dari BPBD Sleman, TRC BPBD DIY, Tagana Sleman, relawan, serta warga sekitar.
    “BPBD Sleman koordinasi dengan pihak terkait dan distribusi bantuan darurat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3: Bali Black Out – Page 3

    Top 3: Bali Black Out – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah wilayah di Bali mengalami pemadaman listrik. Bali black out terjadi di beberapa wilayah, seperti Denpasar, Badung, Jembrana, Karangasem, Buleleng, hingga wilayah lainnya.

    Mengutip berbagai sumber, pemadaman listrik di Bali terjadi sejak pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA). Akun resmi sosial media PT PLN (Persero) pun dipenuhi keluhan warganet soal pemadaman listrik di Bali.

    Dampak dari Bali mati listrik ini membuat aktivitas masyarakat terganggu. Sejumlah tempat hiburan seperti kafe dan rumah makan terganggu aktivitasnya. Kawasan perkantoran juga gelap menjelang sore hari ini dan lampu lalu lintas ikut padam. 

    Untuk diketahui black out juga pernah terjadi di daerah Jakarta dan sebagian Jawa Barat beberapa tahun lalu. Penyebab black out ini diungkap karena adanya pohon tumbang yang membuat kabel listrik putus. 

    Artikel mengenai Bali mati listrik ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada artikel lain yang layak untuk disimak.

    Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat 2 Mei 2025:

    1. Bali Mati Listrik Total, PLN Investigasi Penyebab Black Out

    Tengah terjadi Listrik padam di seluruh wilayah Pulau Bali, pada Jumat (2/5/2025) sore. Pulau Bali black out. Seluruh Pulau Dewata tidak ada aliran listrik. PT PLN (Persero) mengatakan bahwa memang saat ini terjadi gangguan sistem kelistrikan yang mengakibatkan terhentinya pasokan listrik di sebagian wilayah Bali.

    “Penyebab gangguan masih dalam proses investigasi, jelas Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali I Wayan Eka Susana dalam keterangannya.

    Saat ini PLN tengah berusaha keras untuk melakukan pemulihan bertahap oleh petugas di lapangan.”Informasi perkembangan akan kami sampaikan secara berkala,” jelas I Wayan Eka Susana.

    Baca artikel selengkapnya di sini 

  • Kronologi Ketua Komnas HAM Papua dan Kapolda Papua Barat Ditembaki KKB saat Cari Iptu Tomi Marbun – Halaman all

    Kronologi Ketua Komnas HAM Papua dan Kapolda Papua Barat Ditembaki KKB saat Cari Iptu Tomi Marbun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey dan Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Edison Isir diduga ditembaki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (27/4/2025).

    Dikutip dari Tribun Papua, insiden tersebut terjadi ketika rombongan Frits dan Johnny sedang berada di Kali Meyah, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.

    Adapun rombongan tersebut dalam rangka misi pencarian Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun yang sudah hilang sejak 18 Desember 2024.

    Iptu Tomi Marbun dinyatakan hilang ketika melakukan pengejaran terhadap KKB.

    Kronologi berawal ketika rombongan Kapolda Papua Barat hendak menuju Kali Meyah.

    Lalu, sekitar 30 meter dari lokasi peristirahatan, mereka hendak untuk membersihkan diri. Namun, mereka justru ditembaki dengan membabi buta yang diduga dilakukan oleh anggota KKB.

    Nasib yang sama dialami rombongan Frits Ramandey yang terdiri dari dirinya dan lima anggota Polres Teluk Bintuni yang hanya berjarak 40 meter dari rombongan Kapolda Papua Barat.

    Berdasarkan informasi, rombongan Frits ditembak dari arah seberang sungai yang berjarak 150 meter.

    Insiden tersebut membuat mereka berlindung di balik tenda dan pohon tumbang. Tak diam, polisi pun melakukan tembakan balasan hingga membuat KKB melarikan diri ke arah hutan.

    Beruntung, tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden penyerangan tersebut.

    Kedua rombongan tersebut lantas dievakuasi dari lokasi ke kota dengan menggunakan helikopter.

    Adapun KKB diduga melakukan penembakan karena terusik dengan aktivitas personel yang melaksanakan rekonstruksi atas insiden misterius hilangnya Iptu Samuel Tomy Marbun.

    Kesaksian Ketua Komnas HAM Papua

    Frits pun menceritakan kronologi secara lebih detail terkait insiden penembakan yang dialami oleh rombongannya dengan rombongan Kapolda Papua Barat.

    Dia mengatakan insiden terjadi saat dirinya bangun tidur dan hendak melakukan ibadah pada Minggu sekira pukul 06.00 WIT.

    “Tadi pagi, karena ini hari Minggu, kami siap-siap untuk ibadah sehingga saya diminta untuk mimpin ibadah, sehingga jam 6.00 setelah saya bangun pagi, lalu saya turun ke sungai, ada empat anggota itu mengawal saya ke sungai untuk MCK (mandi cuci kakus),” tutur Frits dikutip dari program Kompas Petang yang ditayangkan di YouTube Kompas TV pada Senin (28/4/2025).

    Frits mengatakan setelah melakukan aktivitas MCK, dirinya dan rombongan langsung ditembaki.

    “Tepatnya jam 7.10, lalu dari seberang sungai, kami ditembak, kami ada lima orang, saya ditambah empat anggota kepolisian,” terang Frits.

    Frits mengaku mendengar tembakan sebanyak empat kali. Beruntung, rombongannya bisa melarikan diri.

    Sembari melarikan diri, dia mengatakan polisi yang bersama turut melakukan tembakan balasan.

    “Lalu anggota Brimob yang ada di situ langsung melakukan penembakan untuk melindungi kami sehingga kami bisa lari, saya terus menuju sampai di camp di mana kami tinggal,” ujarnya. 

    Frits menduga KKB mengetahui terkait operasi pencarian Iptu Tomi Marbun tersebut.

    Dia juga membenarkan bahwa rombongannya berhasil selamat setelah dievakuasi.

    “Sekali lagi Puji Tuhan di hari Minggu kami bisa selamat, dan sekali lagi ini adalah operasi kemanusiaan. Saya hadir di tim itu dalam rangka memastikan bahwa operasi pencarian ini tidak menyisir warga sipil,” katanya. 

    Namun, ia mengaku menyayangkan kejadian penembakan ini. 

    “Tapi kan kemudian kami ditembak, saya pikir ini sesuatu yang cukup kita sayangkan begitu,” katanya. 

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Papua dengan judul “Rombongan Ketua Komnas HAM Papua Diberondong Tembakan KKB”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Marselinus Labu Lela)

     

  • Layanan Darurat 112 Ciamis Sering Terima Laporan Fiktif, Diskominfo Banjar: Menyita Waktu dan Tenaga Petugas!

    Layanan Darurat 112 Ciamis Sering Terima Laporan Fiktif, Diskominfo Banjar: Menyita Waktu dan Tenaga Petugas!

    JABAR EKSPRES – Layanan darurat 112 Kabupaten Ciamis, yang telah beroperasi hampir satu tahun, masih belum optimal dimanfaatkan masyarakat untuk situasi gawat darurat. Alih-alih menjadi solusi, layanan ini justru kerap dijadikan sasaran panggilan iseng (prank call) atau ghost call (panggilan tanpa suara) oleh oknum tidak bertanggung jawab.

    Berdasarkan data operator layanan, dalam seminggu tercatat 35 panggilan masuk ke nomor 112 Ciamis. Namun, 30 di antaranya merupakan panggilan palsu. Salah satu operator layanan darurat 112, Baiqa Munggaran, mengungkapkan, banyak laporan palsu yang diterima, seperti klaim kebakaran di luar wilayah Ciamis atau laporan pohon tumbang di Desa Cigembor yang ternyata fiktif.

    “Contohnya, ada yang melaporkan kebakaran di Tasikmalaya, padahal layanan ini khusus Ciamis. Saat ditanya detail lokasi, mereka malah tertawa,” kata Baiqa pada Jumat (25/4/2024).

    Meski demikian, ia menegaskan bahwa setiap panggilan tetap ditindaklanjuti, termasuk laporan serius seperti evakuasi hewan berbahaya, gangguan listrik, atau kecelakaan yang kemudian diteruskan ke BPBD, Damkar, atau PLN.

    Baiqa menambahkan, mayoritas panggilan iseng diduga berasal dari anak-anak. “Suara di telepon terdengar sangat muda, dan sering disertai gelak tawa di belakangnya,” ujarnya.

    Untuk meminimalisir gangguan, operator telah melacak dan menandai nomor-nomor pelaku prank call, meski belum sampai tahap blacklist.

    Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Ciamis, Hendri Ridwansyah, membenarkan fenomena ini. Menurutnya, prank call bahkan terjadi hampir setiap malam, termasuk laporan hoaks seperti pohon tumbang yang tidak terbukti. “Ini menyita waktu dan tenaga petugas,” ucap Hendri.

    Kendati menjadi sasaran panggilan iseng, layanan 112 Ciamis juga dinilai belum masif digunakan warga untuk keadaan darurat. Dalam satu shift, operator rata-rata hanya menerima 5-10 panggilan. Hendri menjelaskan, hal ini mungkin disebabkan masyarakat lebih memilih menghubungi instansi terkait langsung, seperti Damkar atau polisi.

    “Tidak masifnya laporan belum tentu buruk. Bisa jadi kondisi sedang aman. Namun, kami tetap sosialisasikan bahwa layanan 112 siap membantu 24 jam,” tegasnya.

    Hendri berharap masyarakat lebih bijak menggunakan layanan darurat ini agar sumber daya tidak terbuang untuk menangani prank call. “Kami terus berkoordinasi dengan aparat untuk menindak tegas oknum yang menyalahgunakan nomor darurat,” katanya. (CEP)

  • Di Jaksel ada “Rabu menoping” untuk cegah pohon tumbang

    Di Jaksel ada “Rabu menoping” untuk cegah pohon tumbang

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Kota Jakarta Selatan menggencarkan kegiatan “Rabu menoping” untuk menjamin keamanan pengguna jalan dan perapihan pohon yang rawan tumbang atau sempal di wilayah tersebut.

    “Kegiatan ‘Rabu menoping’ merupakan kegiatan penoping pohon di lokasi tertentu, biasanya dikerjakan pada satu kecamatan yang sudah ditentukan,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan, Djauhar Arifien saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Djauhar mengatakan, lokasi penopingan atau pemangkasan biasanya berdasarkan laporan atau aduan masyarakat melalui aplikasi Cepat Respons Masyarakat (CRM).

    Nantinya, jumlah personel yang dikerahkan menyesuaikan kebutuhan pelaksanaan penopingan. Kegiatan ini dilakukan bergilir di 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan (Jaksel).

    “Tujuannya bukan hanya untuk menjaga estetika pohon, tetapi juga untuk mencegah terjadinya pohon tumbang di saat terjadi hujan deras di sertai angin kencang agar tidak membahayakan warga sekitar,” katanya.

    Dia menilai “Rabu menoping” terbilang efektif lantaran adanya kolaborasi antara Suku Dinas (Sudin) Distamhut maupun kelurahan.

    “Efektif, karena setiap kepala satuan pelaksana (kasatpel) masing-masing kecamatan sudah meninjau lokasi terlebih dahulu yang dirasa ‘urgent’ untuk dilakukan penopingan,” katanya.

    Kemudian, pihaknya juga berkolaborasi dengan kelurahan terkait dukungan alat dan personel seperti petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membantu pengangkut sampah penopingan dan bantuan jika lokasi pohon tidak bisa dimasuki kendaraan besar seperti truk.

    Sudin Tamhut Jakarta Selatan sejak awal Januari hingga Maret 2025 telah memangkas atau menoping sebanyak 3.653 pohon agar tidak tumbang dan memastikan keamanan pengguna jalan.

    Sebanyak 3.653 pohon itu terdiri dari penopingan ringan sebanyak 579 pohon, penopingan sedang sebanyak 1.971 pohon dan penopingan berat sebanyak 866 pohon.

    Kemudian, sebanyak 161 pohon telah ditebang dan 76 pohon telah ditangani.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pohon Setinggi 7 Meter Tumbang Timpa Pemotor hingga Alami Luka-luka di Koja Jakarta Utara

    Pohon Setinggi 7 Meter Tumbang Timpa Pemotor hingga Alami Luka-luka di Koja Jakarta Utara

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Peristiwa pohon tumbang terjadi di Jalan Kramat Jaya, RT 02 RW 09 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Rabu (23/4/2025).

    Akibat peristiwa ini, pengendara motor menjadi korban usai tertimpa pohon tersebut.

    Kasiops Suku Dinas Penanggulangan dan Kebakaran Jakarta Utara Gatot Sulaeman mengatakan, pohon tumbang terjadi sekitar pukul 16.25 WIB.

    “Kami terima berita pohon tumbang pada Rabu sore di Jalan Kramat Jaya, tepatnya di dekat Ramayana Semper,” ucap Gatot.

    Gatot mengatakan, pohon yang tumbang itu merupakan pohon jenis akasia.

    Ketinggian pohon mencapai 7 meter dan diameternya sekitar 70 sentimeter.

    “Pohon sudah tua dan terjadi angin kencang, menyebabkan pohon tersebut tumbang,” jelas Gatot Sulaeman.

    Zaenal Mustofa sosok pengacara yang baru ditetapkan tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen perguruan tinggi. Ia merupakan pengacara yang tergabung dalam tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) melaporkan Jokowi atas dugaan ijazah palsu.

    Gatot menambahkan, akibat peristiwa ini, pohon tersebut menimpa pengendara motor yang sedang melintas.

    Pemotor itu mengalami luka-luka dan motor yang dikemudikannya sempat terjebak di bawah batang pohon yang tumbang.

    “Korban mengalami luka ringan,” ucap Gatot Sulaeman.

    Adapun untuk menangani pohon tumbang itu, sebanyak lima personel pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.

    Petugas damkar juga dibantu oleh petugas Sudin Kehutanan Jakarta Utara untuk melakukan pembersihan batang dan ranting pohon yang sempat menutupi jalan.

    “Evakuasi berjalan sekitar pukul 16.35 WIB dan dipastikan selesai pukul 17.03 WIB,” pungkas Gatot Sulaeman.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ramai Pendaftar di Balai Kota Jakarta, Ini Fakta Gaji dan Tugas PPSU Sebenarnya – Page 3

    Ramai Pendaftar di Balai Kota Jakarta, Ini Fakta Gaji dan Tugas PPSU Sebenarnya – Page 3

    Pekerjaan PPSU ternyata jauh lebih beragam daripada sekadar menyapu jalan. Mereka bertanggung jawab atas pemeliharaan dan kebersihan fasilitas umum, mulai dari jalan, gang, saluran air, taman, hingga penerangan jalan.

    “Tergantung (tugas dari) Pak Lurah atau PEM (Kepala Seksi Pemerintahan) sih ya,” ujar seorang salah seorang petugas PPSU yang diwawancara Liputan6.com, Rabu.

    PPSU juga berperan penting dalam penanganan kerusakan fasilitas umum secara darurat. Kecepatan dan kesigapan mereka dalam menangani masalah ini mencegah kerugian dan bahaya bagi masyarakat. Bayangkan, ketika pohon tumbang atau saluran air tersumbat, PPSU lah yang menjadi garda terdepan.

    Tak hanya itu, PPSU juga bisa ditugaskan untuk pekerjaan administratif di kantor kelurahan, serta tugas keamanan dan kebersihan di lingkungan kantor. Fleksibilitas dan kesiapan mereka untuk menghadapi berbagai situasi menjadi kunci keberhasilan program ini.