Topik: pohon tumbang

  • Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Dua Motor di Jaktim
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Agustus 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Dua Motor di Jaktim Megapolitan 20 Agustus 2025

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Dua Motor di Jaktim
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang menimpa dua motor di Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025) sore. 
    Kepala Satgas Korwil BPBD Kota Jakarta Timur, Ali mengatakan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pohon tumbang juga sempat menimbulkan kemacetan.
    “Korban tidak ada, hanya memicu kemacetan dan dua motor yang terdampak akibat pohon tumbang,” kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (20/8/2025).
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur mencatat ada delapan pohon tumbang di wilayah Jakarta Timur akibat hujan deras disertai angin kencang.
    “Secara keseluruhan ada delapan pohon tumbang akibat pohon diakibatkan kondisi hujan disertai angin kencang,” kata dia.
    Ali menambahkan, pihaknya telah mengevakuasi seluruh pohon tumbang dengan mengerahkan sejumlah petugas gabungan.
    “Ditangani Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut), dan BPBD Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat),” jelasnya.
    1. Jalan Bambu Wulung 2 RT 05, RW 05 Kel Bambu Apus, Cipayung.
    2. Jalan Raya Setu RT.1 RW.4, Setu, Kecamatan Cipayung.
    3. Jalan H Abdullah No.60, Setu, Kecamatan Cipayung.
    4. Jalan Komp Polri, RT.12 RW.4, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas.
    5. Jalan Raya Gongseng Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo.
    6. Jalan Puskesmas Setu RT.7 RW.3 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung.
    7. Jalan Mandor Hasan Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung.
    8. Jalan Raya Mabes Hankam (Pintu 3 TMII).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Petugas BPBD evakuasi warga Periuk terdampak banjir

    Petugas BPBD evakuasi warga Periuk terdampak banjir

    Petugas mengevakuasi pelajar menggunakan perahu karet saat banjir akibat hujan deras di Perumahan Magnolia Residence, Kota Tangerang, Banten, Selasa (12/8/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem seiring meningkatnya curah hujan yang dipicu oleh kombinasi fenomena atmosfer di berbagai wilayah Indonesia sejak awal Agustus 2025. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/YU

    Petugas BPBD evakuasi warga Periuk terdampak banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 13 Agustus 2025 – 13:45 WIB

    Elshinta.com – Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten menyatakan sejak tadi malam petugas telah melakukan evakuasi warga di permukiman Periuk yang dilanda banjir ke posko terdekat untuk keamanan, lalu pagi ini  juga membantu warga yang ingin menuju ke lokasi kerja.

    “Laporan anggota di lapangan, pagi ini banjir masih terjadi di Periuk dengan ketinggian paling parah mencapai satu meter. Sejak malam petugas telah melakukan evakuasi warga,” kata Plt Kepala  BPBD Kota Tangerang Mahdiar dihubungi Rabu.

    Perahu karet dan armada angkutan yang mampu menembus banjir telah disiapkan demi aktivitas warga sekitar terdampak banjir tetap berjalan normal.

    “Mereka yang mau ke sekolah melewati jalan yang tergenang, kita bantu menyeberang. Kami pastikan semuanya ditangani dengan baik,” ujarnya.

    BPBD Kota Tangerang mencatat hujan deras yang terjadi pada Selasa (12/8) pukul 12.10 WIB telah menyebabkan terjadinya banjir dan pohon tumbang. Adapun wilayah yang tercatat terjadi bencana yakni Jalan Wanamulya Utama berupa pohon tumbang dan memutus kabel listrik yang langsung ditangani PLN dan Disbudpar.

    Lalu di Perum Magnolia terjadi banjir di jalan umum dengan ketinggian mencapai 80 centimeter. Jalan Caplang Baru Keroncong genangan dengan ketinggian 30 centimeter. Underpass Taman Cibodas dengan ketinggian genangan 40 centimeter. Jalan Darmawangsa genangan ketinggian 40 centimeter.

    Perum Cipulir Estate ketinggian air 50 centimeter. Jembatan Alamanda ketinggian air 80 centimeter. Jembatan Perum Total Persada RW.08 ketinggian capai 120 centimeter. Kelurahan petir area jembatan polor cantiga ketinggian 50 centimeter. Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Iwan Nursyamsu mengatakan telah menerjunkan petugas untuk memfokuskan penanganan darurat mengantisipasi luapan Kali Ledug.

    Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang juga mulai mengerahkan sekitar seribu karung darurat untuk mengantisipasi kebocoran tanggul di sekitar kawasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan tanggul dapat beroperasi mengalirkan debit air secara optimal. Terlebih, ketinggian muka air di Kali Ledug sudah dalam status “awas” dengan tinggi sekitar 2,6 meter.

    “Kami mulai telah menyiapkan ratusan karung untuk mulai dipasang mengantisipasi kebocoran yang sering terjadi di kawasan ini,” ujarnya.

     

     

    Sumber : Antara

  • TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang

    TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang

    Ilustrasi: Sejumlah penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (22/6/2025). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/bar/aa.

    TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 13 Agustus 2025 – 07:53 WIB

    Elshinta.com – Transportasi Jakarta mengalihkan sejumlah rute koridor bus untuk mengantisipasi kejadian pohon tumbang dan perbaikan jalan di Jakarta pada Selasa malam.

    Dilansir dari akun X ofisial @PT_Transjakarta, Selasa malam, bus koridor 1: Blok M – Kota mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan perbaikan jalan di sekitar halte M.H Thamrin.

    Sementara bus yang mengarah Blok M tidak melayani pelanggan di halte MH Thamrin.

    Koridor 9: Pluit – Pinang Ranti mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan perbaikan jalan di sekitar jalan layang Jembatan Dua. Sementara arah Pinang Ranti tidak melayani di halte Jembatan Tiga dan halte Jembatan Dua.

    Koridor 3: Kalideres – Monumen Nasional mengalami pengalihan rute terkait adanya pohon tumbang di sekitar halte Rawa Buaya. Sementara bus yang mengarah Monumen Nasional tidak melayani halte Rawa Buaya.

    Koridor 4: Pulo Gadung – Galunggung mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan proyek LRT di sekitar Jalan Sultan Agung. Sementara bus yang mengarah Pulo Gadung tidak melayani halte Pasar Rumput.

    Untuk mengetahui estimasi waktu tiba bus TransJakarta secara real-time, pengguna dapat membuka aplikasi Google Maps dan menekan tombol transportasi publik setelah memilih perencanaan perjalanan menuju lokasi tujuan.

    Fitur di Google Maps itu kini dapat melakukan pembaruan secara berkala dari rute pengoperasian TransJakarta, termasuk jika ada pengalihan rute.

    Dilansir dari laman Google, jika rute TransJakarta tersedia, informasi waktu real-time akan ditampilkan secara jelas dalam hasil pencarian.

    Integrasi itu memungkinkan penumpang untuk membuat keputusan perjalanan yang tepat, merencanakan perjalanan dengan lebih efektif, dan mengurangi waktu tunggu, berkontribusi pada pengalaman transportasi umum yang lebih efisien dan andal di Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Ada Pohon Tumbang, TransJ Koridor 3 Tak Lewati Halte Rawa Buaya

    Ada Pohon Tumbang, TransJ Koridor 3 Tak Lewati Halte Rawa Buaya

    Jakarta

    TransJakarta koridor 3 Kalideres-Monumen Nasional (Monas) mengalami pengalihan rute. Hal ini dikarenakan adanya pohon tumbang.

    “Monumen Nasional mengalami pengalihan rute dikarenakan adanya pohon tumbang di sekitar Halte Rawa Buaya,” tulis akun X TransJakarta seperti dilihat detikcom, Selasa (12/8/2025) pukul 23.08 WIB.

    Informasi ini diunggah TransJakarta pada pukul 23.03 WIB. TransJakarta turut menyertakan foto pohon tumbang tersebut.

    Tampak pohon tumbang itu menutupi jalur TransJakarta. Suasana sekitar, seperti di dalam foto tersebut, terlihat gelap.

    “Sementara arah Monumen Nasional tidak melayani Halte Rawa Buaya. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” sambungnya.

    (isa/ygs)

  • Pohon Timpa Gudang hingga Rusak di Bekasi, Sejumlah Karyawan Terluka

    Pohon Timpa Gudang hingga Rusak di Bekasi, Sejumlah Karyawan Terluka

    Kota Bekasi

    Peristiwa pohon tumbang terjadi di Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Peristiwa itu terjadi saat hujan deras disertai angin kencang berlangsung di daerah tersebut.

    Seorang warga, Cidelrey, mengatakan peristiwa pohon tumbang itu terjadi siang tadi ketika hujan deras mengguyur daerah tersebut sekitar pukul 12.30 WIB. Pohon menimpa bangunan gudang tempat penyimpanan barang penjualan daring (online shop).

    “Posisi karyawan pada saat itu sedang beristirahat, hujan turun semakin deras disertai angin kencang dan petir,” kata Cidelrey, Selasa (12/8/2025).

    Dia mengatakan ada sejumlah barang yang mengalami kerusakan setelah bangunan gudang tertimpa pohon yang tumbang. Dari video yang dikirimkan kepada detikcom, terlihat pohon yang tumbang punya tinggi lebih dari 5 meter.

    Dahan pohon yang tumbang meniban atap hingga tembok dari gudang tersebut. Terlihat bagian atap gudang itu ambruk atau rontok sebagian.

    Pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang berlangsung menimpa bangunan gudang di Kota Bekasi. (dok Pribadi/Cidelrey)

    “Banyak kerugian yang dialami, mulai dari barang-barang jualan yang pada basah atau rusak, komputer untuk pick up rusak, bahkan HP karyawan rusak,” katanya.

    Selain mengalai beberapa kerugian pribadi, karyawan di gudang tersebut juga ada yang terluka akibat pohon tumbang.

    “Ada beberapa yang mengalami luka ringan seperti kebaret-baret,” katanya.

    Insiden pohon tumbang juga terjadi di daerah Tambun Bekasi. Selain itu, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan banjir di sejumlah titik di Bekasi, di antaranya di Cikunir, Rawalumbu, Pekayon, Jatiasih, hingga Bekasi Selatan.

    Untuk diketahui, hujan angin terjadi di kawasan Jabodetabek pada siang tadi. Kawasan Depok hingga Tangerang dan Tangerang Selatan juga sempat digenangi banjir.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/mei)

  • 4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Agustus 2025

    4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya Megapolitan 10 Agustus 2025

    4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah Jakarta Timur telah surut sepenuhnya pada Minggu (10/8/2025) siang.
    Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Ali, menyebut, banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung, menyusul naiknya tinggi muka air (TMA) di Pos Angke Depok pada Sabtu (9/8/2025) malam.
    “Pada pukul 19.00 WIB, TMA di PA Depok tercatat naik hingga 250 cm dengan status Siaga 3 akibat hujan gerimis. Namun, kondisi kembali normal pada pukul 22.00 WIB dengan TMA turun ke 190 cm (Siaga 4),” ujar Ali dalam laporan yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu.
    Beberapa lokasi yang sempat terendam banjir, yakni:
    1. Kelurahan Cililitan
    2. Kelurahan Cawang
    3. Kelurahan Bidara Cina
    4. Kelurahan Kampung Melayu
    Ali menegaskan, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat banjir ini.
    Selain itu, tidak ditemukan kejadian kebakaran, pohon tumbang, longsor, bangunan rubuh, maupun kecelakaan besar lainnya yang dipicu banjir atau hujan deras. 
    “Situasi saat ini sudah kembali normal dan kami terus melakukan pemantauan di lapangan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Deras di Kabupaten Bogor: BPBD Catat 14 Titik Banjir, 5 Longsor, dan 1 Rumah Ambruk
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        9 Agustus 2025

    Hujan Deras di Kabupaten Bogor: BPBD Catat 14 Titik Banjir, 5 Longsor, dan 1 Rumah Ambruk Bandung 9 Agustus 2025

    Hujan Deras di Kabupaten Bogor: BPBD Catat 14 Titik Banjir, 5 Longsor, dan 1 Rumah Ambruk
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025) sore hingga malam ini telah memicu banjir, tanah longsor, dan angin kencang di sejumlah wilayah.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan bahwa ada puluhan titik terdampak di sedikitnya enam kecamatan.
    “Informasi sementara laporan masuk pada Sabtu pukul 19.15 WIB, bencana banjir terjadi di 14 titik, tanah longsor di lima titik, dan angin kencang disertai pohon tumbang maupun rumah ambruk di lima titik,” kata Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, saat dikonfirmasi, Sabtu malam.
    Banjir dilaporkan merendam permukiman di Kecamatan Kemang, Rancabungur, Cibinong, Bojonggede, dan sekitarnya.
    Sejumlah lokasi yang terdampak antara lain Perumahan Avoria Estate di Desa Kemang, Gang Turki di Desa Bantarjaya, Jalan Raya Sukahati Karadenan di Cibinong, Perumahan Golden Park di Kelurahan Pakansari, hingga RW 07 Desa Kedung Waringin di Bojonggede.
    Selain banjir, hujan deras memicu tanah longsor di Kampung Baru Desa Bantarsari, Kampung Bojong Lebak Kecamatan Kemang, Blok Seremped Kelurahan Nanggewer Cibinong, Jalan Swadaya Kelurahan Sukahati, dan Jalan Haji Mursidi Desa Tonjong Kecamatan Tajur Halang.
    Angin kencang juga dilaporkan menyebabkan pohon tumbang di Jalan Raya Pabuaran Bojonggede, RT 002/005 Atang Sanjaya Kecamatan Kemang, Jalan Bersih Kelurahan Tengah Cibinong, dan Kampung Cimanggis Desa Cimanggis.
    Sementara itu, satu rumah dilaporkan ambruk di Kampung Patahunan Desa Cilebut Timur Kecamatan Sukaraja.
    BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan assessment di lapangan bersama unsur relawan, dan masyarakat.
    BPBD juga mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi bencana susulan karena mengingat cuaca masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Kotabaru Kalsel, Nelayan Diminta Hati-hati

    BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Kotabaru Kalsel, Nelayan Diminta Hati-hati

    Berikutnya, di perairan Banjarmasin gelombang air juga diperkirakan mencapai 1,25 meter, arah angin dominan ke barat laut dengan kecepatan 13 knot/jam.

    Selain itu, BMKG juga mengeluarkan prospek cuaca di delapan tempat wisata unggulan di Kalsel yang sering dikunjungi masyarakat, berlaku pada Rabu (6/8), yakni di Loksado, Pulau Kembang, Riam Kanan, Nateh, Pantai Angsana, pada pagi hingga malam hari berpotensi mulai dari berawan cerah, berawan tebal, dan berawan.

    Kemudian di Pasar Terapung dan Pantai Takisung pada pagi hingga malam hari berpotensi mengalami cuaca cerah dan cerah berawan. Sedangkan di Teluk Tamiyang pada pagi berawan tebal, pada siang hujan ringan, dan pada malam hari cerah.

    Meski Provinsi Kalsel saat ini memasuki musim kemarau, BMKG tetap mengimbau masyarakat waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang, dan jalan licin.

  • Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Mentawai, Sumbar (ANTARA) – Senja pecah di ufuk barat, semburatnya tandas pada helai-helai daun sagu kering di atap rumah. Dari celah rumbia itu, asap kayu bakar membumbung ke langit.

    Aman Lippat menyalakan lampu teras Uma seperti biasa di Dusun Maruibaga, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Anaknya merebus keladi di dapur yang membuat asap mengepul.

    Sebagai Sikerei, dukun tradisional Mentawai, Aman Lippat tidak terlalu bergantung dengan listrik kecuali untuk penerangan Uma, rumah panggungnya itu. Ia masih bergantung pada alam, namun anggota keluarganya yang lain tetap membutuhkan stopkontak untuk mengisi daya ponsel mereka.

    Langit sudah gelap, jalan perkampungan selebar 2,5 meter itu terlihat temaram. Hanya lampu-lampu dari rumah masyarakat yang jaraknya berjauhan, membantu penerangan saat melintas, termasuk rumah Aman Lippat.

    Hari itu, biasanya listrik diesel dari PLN sudah menyala sekitar pukul 17.00 WIB, namun hingga pukul 19.00 WIB dan langit sudah gelap, listrik belum menyala. Aman Lippat menyalakan lampu terasnya menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang masih memiliki daya karena cuaca bagus tanpa hujan.

    Kepala Desa Matotonan, Ali Umran mengatakan, daya listrik dari mesin diesel PLN biasanya menyala mulai sore hingga tengah malam, sementara PLTS menyala mulai pukul 08.00 WIB.

    “Kami di sini memanfaatkan dua daya energi listrik, pertama ada PLTS dan mesin diesel PLN yang membantu warga sehari-hari meskipun belum maksimal,” katanya.

    Awalnya, masyarakat Matotonan hanya menggunakan lampu minyak tanah untuk membantu penerangan, tanpa daya listrik hingga tahun 2005.

    Kemudian tahun 2006, masyarakat mulai mencari solusi energi alternatif sendiri, di antaranya menggunakan panel tenaga surya dan aki untuk menyalakan listrik.

    Ketika itu hanya panel surya yang dapat menjadi alternatif tenaga listrik di Matotonan, karena jika menggunakan genset, warga kesulitan membawa bahan bakar minyak (BBM) ke desa karena akses terbatas.

    Akses satu-satunya ke Desa Matotonan hanya melewati sungai Sarereiket yang kini dapat ditempuh paling lama dua jam perjalanan dari Desa Ugai, dan ditambah dua jam perjalanan darat ke Muara Siberut.

    Sebelum tahun 2004, perjalanan ke Muara Siberut ditempuh menggunakan sampan sampai satu harian karena saat itu masyarakat belum mengenal mesin pompong. Kemudian 2010 jalan darat mulai dibangun menyambung dusun-dusun di pedalaman, namun hingga kini belum sampai ke Matotonan.

    Ali mengaku, karena akses jalan yang belum dibuka sekitar 9 kilometer lagi menuju Desa Matotonan itulah sehingga jaringan listrik ke Muara Siberut belum bisa dibangun.

    Pada tahun 2019 Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa (PLTBM) diresmikan di desa itu. Alat-alat dan materialnya dibawa menggunakan helikopter.

    Proyek yang diklaim energi listrik berbahan bambu pertama di Asia Pasifik itu katanya mampu melayani 1.181 rumah tangga di tiga desa, dengan rata-rata 450 watt untuk tiap-tiap rumah.

    Namun apa mau dikata, pada tahun 2020 PLTBm mengalami kerusakan mesin sehingga tak bisa digunakan lagi. Jika ditotalkan, kata Ali Umran, PLTBm hanya dapat digunakan selama 6 bulan, setelah itu tidak sanggup lagi menyala.

    Sejak itulah, PLN mengoperasikan mesin diesel berbahan bakar solar yang terus menyala hingga kini.

    Pada tahun 2012, Desa Matotonan mendapatkan hibah PLTS dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan jumlah penerima saat itu 268 KK dan kapasitas 75kWp dengan 900 volt ampere yang direvitalisasi pada 2022.

    Bantuan itu diberikan dalam rangka meningkatkan akses masyarakat guna penerangan melalui peningkatan pemanfaatan energi tenaga surya dan mengurangi pemakaian BBM.

    Ali Umran menjelaskan, untuk pemeliharaan PLTS tersebut diserahkan kepada desa, maka warga sepakat membayar iuran tiap bulannya Rp5.000 per Kepala Keluarga (KK).

    “Tapi sekarang sudah tidak berjalan lagi iurannya, terakhir tahun 2024. Kadang listrik PLTS hidupnya sebentar, kadang sampai jam 8 malam, maka itu masyarakat malas membayar,” katanya.

    Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Barat, Erick Kurniawan menjelaskan, PLTS Matotonan merupakan bantuan dari Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) yang dibangun pada tahun 2012.

    PLTS dengan kapasitas 75 kWp itu kemudian direvitalisasi pada 2022 lalu dan sudah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

    Dari hasil sosialisasi yang dilaksanakan oleh Ditjen EBTKE sebelum serah terima PLTS dengan masyarakat, disepakati bahwa iuran yang dipungut akan menjadi dana operasional PLTS.

    Operasional/pemeliharaan PLTS sesuai dengan kesepakatan akan dilakukan oleh petugas yg ditunjuk oleh Desa, di mana petugas ini sudah diberikan bimtek PLTS oleh Ditjen EBTKE.

    “Jadi ini bukan iuran kebersihan. Iuran lebih untuk operasional dan perawatan PLTS yang sudah menjadi aset masyarakat setempat,” katanya.

    Ada banyak lokasi lain di Mentawai yang memiliki PLTS Terpusat di Desa.

    Setidaknya ada 25 lokasi PLTS Terpusat yang dibangun oleh Kementerian ESDM di kabupaten itu. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya untuk membangun PLTS ataupun pembangkit listrik tenaga energi lain untuk masyarakat di sana.

    Karena posisi daerah di khatulistiwa, secara umum potensi PLTS di Mentawai khususnya dan Sumatera Barat umumnya sangat baik dan direkomendasikan untuk dilaksanakan, katanya.


    Wujudkan elektrifikasi 100 persen

    Dari balik batang-batang sagu, Rena Saegeoni membersihkan panel-panel surya di PLTS Desa Matotonan. Langit masih mendung, hujan semalam menyisakan air pada 289 panel surya yang menghadap langit.

    Rena merupakan petugas dari desa yang menjaga PLTS tersebut. Ia menyalakan secara manual daya listrik tenaga surya setiap pukul 08.00 WIB.

    Kendati rumput ilalang sudah tinggi dan tanaman merambat di pagar dan plang penanda, tapi Rena tetap berupaya menjaga bagian panel dan ruangan baterai tetap bersih.

    Di dalam ruangan tersebut, terdapat 12 panel listrik berwarna kuning, di depannya ada meja dan kursi untuk beristirahat serta televisi layar datar.

    Di bagian ruangan lain terdapat tempat baterai-baterai untuk menyimpan daya dari tenaga matahari. Dari luar ruangan, seseorang memanggil Rena.

    Lelaki itu, Paulus Sabaggalet memakai ikat kepala khas Mentawai, dengan kalung manik-manik di lehernya. Konten kreator yang biasa dipanggil Uluik itu datang ke PLTS bertanya kepada Rena kapan listrik dinyalakan.

    Di rumahnya, Uluik sedang menggelar upacara memperingati kematian dalam rangka mengakhiri masa berkabung. Ia membutuhkan listrik untuk mengisi daya, khususnya mengisi baterai radio dua arah portofon yang biasa ia gunakan berkomunikasi dengan anggota keluarga.

    “Saat pergi ke hutan atau ke tempat peternakan babi, kami pakai HT untuk berkomunikasi karena sinyal internet sulit di sini, kebetulan baterai HT habis harus dicas lagi,” kata Uluik yang tinggal di Dusun Onga, Desa Matotonan.

    Ia menghampiri petugas PLTS ke gardunya karena terkadang sudah pukul 08.00 WIB tapi listrik belum menyala, atau karena daya belum cukup sampai ke rumah-rumah.

    Uluik berharap agar petugas terkait dapat menjalankan kedisiplinan waktu, karena listrik menyala dan mati masih belum maksimal dalam pengoperasiannya.

    Ia juga berharap waktu listrik menyala khususnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bisa bertambah dari sebelumnya.

    Bupati Mentawai Rinto Wardhana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berkomitmen mewujudkan persentase elektrifikasi di Kepulauan Mentawai mencapai 100 persen.

    Tapi karena kemampuan dan keterbatasan anggaran, upaya tersebut, masih terus dioptimalkan, baik melalui program pusat maupun daerah.

    “Kondisi listrik kita sekarang di Mentawai hampir 60 persen, itu pun sering tidak hidup. Kita tetap berupaya memaksimalkan PLTS dan lobi ke pusat agar diberikan pembangkit yang lebih besar,” katanya.

    Penyebab listrik masih sangat terbatas, karena total pembangkit juga sangat terbatas, sehingga sering terjadi pemadaman bergilir.

    Selain itu, jalan yang belum tersambung ke dusun-dusun di pedalaman juga menjadi faktor belum bisa dibangun jaringan listrik.

    Di Desa Madobag sebelumnya masih menggunakan diesel dan listrik menyala terbatas, sekarang sudah bisa 24 jam karena jaringan sudah terkoneksi ke Muara Siberut. Sementara Desa Matotonan belum bisa tersambung akibat jalan yang tidak ada.

    Untuk mempercepat pembangunan kelistrikan, pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan sinergi antara PLN, dinas-dinas terkait, serta masyarakat agar pasokan kelistrikan di Kepulauan Mentawai dapat terpenuhi.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Ajrun Karim menjelaskan, medan dan akses menuju lokasi yang butuh upaya besar menjadi kendala untuk melistriki daerah pedalaman.

    Kondisi kelistrikan di Mentawai secara rasio elektrifikasi PLN adalah 80,94 persen, namun secara rasio elektrifikasi desa sudah 100 persen.

    Desa yang masih belum teraliri listrik akan menjadi fokus utama pada tahun 2025.

    “Ada rencana kolaborasi dengan Kementerian ESDM, rencana lokasi adalah perairan tanpa ombak yang memungkinkan pembangunan PLTS terapung,” kata Ajrun saat menjelaskan pemenuhan kebutuhan listrik di Bumi Sikerei itu.

    Listrik di sejumlah titik di kepulauan itu memang sering terjadi padam secara bergilir, karena dua penyebab, yakni padam terencana dan padam tidak terencana.

    Padam terencana adalah pemadaman karena adanya pemeliharaan di sisi PLN untuk peningkatan keandalan atau perbaikan jaringan listrik, sedangkan pemadaman tidak terencana adalah karena pohon tumbang, kondisi cuaca, dan faktor alam lainnya.

    Sementara itu, terkait warga Desa Matotonan yang merasa pengoperasian PLTD terbatas, ia mengaku desa itu memang disuplai dari PLTD dengan mesin diesel yang sudah cukup berumur. Kadang ada kendala saat penyalaan mesin tersebut sehingga menyebabkan keterlambatan penyalaan.

    Untuk Matotonan memang masih belum optimal. Sebelumnya lokasi ini disuplai dari PLBTM yang dibangun oleh Kementerian ESDM, sekarang sudah digantikan dengan PLTD PLN sesuai pasokan PLTBm tersebut.

    Jadi, melistriki Mentawai, utamanya di kawasan pedalaman, perlu dilakukan perluasan jaringan, penambahan pembangkit dan sumber daya lainnya. Selain itu, tentu butuh sinergi berbagai pihak maupun potensi energi yang ada.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hujan Deras-Angin Kencang di Bogor Bikin Pohon Tumbang hingga Timpa Mobil

    Hujan Deras-Angin Kencang di Bogor Bikin Pohon Tumbang hingga Timpa Mobil

    Jakarta

    Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di sebuah perumahan kawasan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Pohon tumbang itu menimpa kabel listrik dan mobil milik warga.

    “Pohon jenis bintaro dengan tinggi 12 meter, diameter 40 centimeter tumbang menimpa mobil milik warga di perumahan tersebut,” kata Kalak BPBD Kota Bogor Dimas Tiko Prahadisasongko, kepada wartawan, Minggu (27/7/2025).

    Dimas menyebut pohon tumbang terjadi ketika kawasan Bogor Selatan sedang diguyur hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 17.50 WIB sore tadi. Selain faktor cuaca, pohon itu tumbang diduga karena kondisinya yang lapuk.

    “Dikarenakan hujan di wilayah tersebut dan kondisi pohon sudah lapuk menyebabkan pohon jenis bintaro dengan tinggi 12 meter diameter 40 centimeter tumbang,” ucapnya.

    Dimas mengatakan pohon tumbang itu sudah dievakuasi tim BPBD yang datang ke lokasi. Dia memastikan tidak ada korban luka maupun tewas akibat kejadian tersebut.

    “Assessment dan evakuasi pohon tumbang sudah selesai dilakukan oleh personil TRC BPBD Kota Bogor di lokasi kejadian. Situasi terakhir aman dan kondusif,” imbuhnya.

    (sol/fas)