Topik: pohon tumbang

  • Hujan Deras, Pohon Tumbang Timpa Dua Mobil di Jember

    Hujan Deras, Pohon Tumbang Timpa Dua Mobil di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Hujan deras diikuti angin kencang mengguyur Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (29/9/2025) sore. Sejumlah pohon tumbang di tengah jalan, namun tidak ada korban jiwa.

    Dua pohon di Rumah Sakit Paru, Jalan Nusa Indah, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, tumbang. Pohon yang masing-masing berdiameter 90 centimeter ini menimpa mobil yang sedang parkir dan tembok pagar rumah sakit.

    Pohon di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates juga tumbang dan menimpa sebuah mobil Rush bernopol P 1799 KB yang dikemudikan Moh. Efendi (33). “Tujuh penumpang dan satu balita selamat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Indra Tri Purnomo.

    Pohon berdiameter satu meter tumbang menutupi akses jalan nasinoal Jember-Surabaya, di Jalan Brawijaya. Hal ini menyebabkan kemacetan.

    Petugas BPBD Jember segera bergerak memotong pohon dan membersihkan material. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati bila cuaca hujan yg disertai angin kencang,” kata Indra. [wir]

  • Pohon besar di Kembangan roboh menimpa kabel utilitas dan kendaraan

    Pohon besar di Kembangan roboh menimpa kabel utilitas dan kendaraan

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah pohon besar di Jalan Aster, RT 09/RW 10 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, roboh, sehingga menimpa kabel utilitas dan sejumlah sepeda motor di pinggir jalan.

    Robohnya pohon yang diduga akibat hujan dan angin kencang itu terjadi pada Senin sore sekitar pukul 16.39 WIB.

    “Sudah ditangani oleh petugas Sudin Tamhut, PPSU dan Gulkarmat,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, Dirja Kusuma melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.

    Petugas pun telah mengevakuasi pohon tumbang itu dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian, lalu diangkut menuju tempat pembuangan.

    Kendati tidak ada korban jiwa atau pun luka dalam kejadian itu, kabel utilitas tertarik ke bawah hingga sejumlah kendaraan mengalami kerusakan ringan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Angin Kencang Landa Taman Krocok Bondowoso, 14 Rumah Rusak

    Angin Kencang Landa Taman Krocok Bondowoso, 14 Rumah Rusak

    Bondowoso (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem berupa angin kencang melanda Kecamatan Taman Krocok, Kabupaten Bondowoso, Senin siang (29/9/2025).

    Hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, menyebabkan satu pohon tumbang menutup akses jalan dan 14 rumah warga mengalami kerusakan ringan.

    “Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo pada BeritaJatim.com, Senin (29/9/2025) petang.

    Berdasarkan laporan BPBD Bondowoso, pohon tumbang tersebut terjadi di jalur penghubung antara Desa Paguan dan Desa Paleran. Sementara rumah warga yang terdampak tersebar di Desa Kretek.

    “Antara lain milik Bapak Buadi, Ibu Misyana, Ibu Martini, Bapak Naiman, dan beberapa warga lainnya,” sebut Sigit.

    Petugas BPBD Bondowoso berada di TKP dampak bencana angin kencang yang terjadi Senin (29/9/2025). (BPBD Bondowoso)

    BPBD Bondowoso, bersama POLSEK dan KORAMIL Taman Krocok, Kepala Desa setempat, serta masyarakat, langsung melakukan evakuasi pohon tumbang dan membuka akses jalan yang sempat terhambat.

    Pusdalops BPBD Bondowoso dan agen bencana Jatim juga melakukan asesmen untuk memastikan situasi aman dan terkendali.

    “Kondisi wilayah saat ini sudah aman, jalan penghubung Desa Paguan-Paleran telah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Tim TRC-PB dan Pusdalops sudah selesai melakukan evakuasi dan peninjauan,” ujarnya.

    BPBD Bondowoso terus memantau cuaca dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayahnya. (awi/but)

  • Puluhan Rumah Warga di Malang Tersapu Angin Puting Beliung

    Puluhan Rumah Warga di Malang Tersapu Angin Puting Beliung

    Malang (beritajatim.com)- Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (28/9/2025) sore. Akibatnya, 21 rumah warga di Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, mengalami kerusakan ringan pada bagian atap.

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.15 WIB. Angin kencang menerjang beberapa RT di Dusun Mangir, Desa Mangunrejo, hingga membuat warga panik. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengatakan laporan kejadian awal diterima melalui layanan darurat Call Center Polri 110. Personel Polsek Kepanjen bersama aparat gabungan langsung turun ke lokasi untuk membantu warga.

    “Begitu laporan masuk melalui 110, tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD, hingga pemerintah desa langsung bergerak melakukan penanganan. Kami pastikan respons cepat selalu diberikan untuk membantu masyarakat,” kata Bambang, Senin (29/9/2025).

    Ia menambahkan, petugas bersama relawan telah melakukan pembersihan material serta memberikan bantuan darurat berupa terpal untuk menutup atap rumah warga yang rusak. Selain itu, dilakukan pula pendataan untuk penyaluran paket sembako bagi keluarga terdampak.

    “Kerusakan tercatat pada 21 rumah, kategori ringan di bagian atap. Untuk kebutuhan mendesak, sudah disiapkan terpal dan paket sembako agar masyarakat bisa tetap beraktivitas dengan baik pascakejadian,” kata Bambang.

    Dalam penanganan kejadian ini, sejumlah unsur terlibat mulai dari BPBD, TNI-Polri, Muspika Kepanjen, Tagana, pemerintah desa, hingga kelompok masyarakat setempat. Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan kondisi pascaangin kencang.

    “Kami mengimbau warga tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Jika ada kejadian darurat, segera hubungi Call Center Polri 110 untuk mendapatkan respons cepat,” pungkas Bambang.

    Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menambahkan, cuaca ekstrem angin kencang disertai hujan deras juga melanda kawasan Dusun Krajan RT 20 RW 03, Desa Urek Urek,

    Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

    “Terjadinya cuaca ekstrem mengakibatkan 4 rumah rusak dan akses jalan terhambat di wilayah Gondanglegi dan dusun Urek Urek. Ada pohon tumbang juga,” tutur Sadono. [yog/aje]

  • Topan Bualoi Hantam Filipina, 3 Orang Tewas

    Topan Bualoi Hantam Filipina, 3 Orang Tewas

    JAKARTA  – Dilaporkan tiga orang tewas di Filipina setelah badai tropis yang menguat menjadi topan melanda pulau-pulau di Filipina tengah dan Luzon selatan, beberapa hari setelah topan super menghantam wilayah utara.

    Kegiatan belajar mengajar dan kegiatan pemerintahan di banyak wilayah negara itu, termasuk di Metro Manila, dihentikan sementara menjelang Badai Tropis Bualoi.

    Badai ini melanda hanya beberapa hari setelah Topan Super Ragasa meninggalkan jejak kerusakan di Filipina utara, menewaskan 14 orang sebelum menimbulkan malapetaka di Taiwan, dengan 15 orang tewas.

    Badai terbaru menerjang Samar Timur di Filipina tengah sebelum melintasi Masbate dan menyapu wilayah Bicol di Luzon selatan.

    Para pejabat bencana mengatakan tiga korban tewas berada di Provinsi Masbate.

    Satu orang tertimpa pohon tumbang, satu lagi tenggelam, sementara yang ketiga tewas tertimpa tembok runtuh.

    Gubernur Masbate, Antonio Kho, dalam jumpa pers, meminta bantuan segera dari pemerintah pusat, dengan alasan kebutuhan mendesak untuk membersihkan puing-puing, memulihkan listrik, dan membuka kembali pelabuhan agar bantuan dapat disalurkan.

    Di wilayah lain di Luzon Selatan, pejabat setempat melaporkan hujan lebat dan angin kencang, pemadaman listrik, serta kerusakan tanaman dan infrastruktur.

    Menjelang Bualoi yang disebut Opong oleh penduduk setempat, ratusan ribu orang dievakuasi terlebih dahulu, termasuk warga Manila, JC Borromeo, yang tinggal di pusat evakuasi bersama ketiga anaknya.

    “Kami tinggal di dekat sungai dan akan sulit jika airnya naik,” ujarnya sambil menggendong bayinya dilansir Reuters, Jumat, 26 September.

    Bualoi, dengan kecepatan angin maksimum 110 km/jam dan hembusan angin yang mencapai 135 km/jam, diperkirakan akan kembali menguat menjadi topan saat bergerak menuju Vietnam.

    Pemerintah Vietnam mengatakan badai yang bergerak cepat itu akan menghantam pantai utara dan tengah negara itu pada hari Senin, memicu hujan deras dari 28 September hingga 30 September.

    “Hujan deras dapat menyebabkan banjir parah di daerah dataran rendah, serta kawasan perkotaan dan industri,” kata badan meteorologi nasional pada Jumat.

  • Petaka Maut Hantam 3 Tetangga RI, Jutaan Dievakuasi-Kota Hancur Lumpuh

    Petaka Maut Hantam 3 Tetangga RI, Jutaan Dievakuasi-Kota Hancur Lumpuh

    Daftar Isi

    Jakarta,CNBC Indonesia – Petaka menghantam tiga tetangga RI. Topan Super Ragasa membuat evakuasi massal serta kota-kota lumpuh dan hancur.

    Di China, hampir 2 juta orang di China Selatan dievakuasi massal, Rabu. Topan Super Ragasa juga melumpuhkan pusat keuangan China, Hong Kong.

    Di Taiwan, banjir menghancurkan jembatan, menewaskan 14 orang dan membuat 33 orang hilang. Topan juga menerjang pulau-pulau terpencil di Filipina, membuat delapan orang tewas.

    Lalu bagaimana buruknya petaka ini di masing-masing negara? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Kamis (25/9/2025).

    China

    Dua wilayah China, yakni China bagian selatan dan Hong Kong lumpuh akibat Topan Super Ragasa. Namun saat ini, topan mulai melemah.

    Mengutip AFP, ratusan ribu orang di China selatan membersihkan wilayah di Provinsi Guangdong. Di sana, Topan Super Ragasa merobohkan pohon, menghancurkan pagar, dan menghancurkan rambu-rambu bangunan.

    Ragasa melanda Guangdong, rumah bagi puluhan juta orang, dengan kecepatan angin hingga 145 kilometer (90 mil) per jam, hari Rabu. Di titik terdampak di sekitar kota Yangjiang pada hari Kamis, foto-foto memperlihatkan bagaimana pohon-pohon tumbang sementara rambu-rambu jalan dan puing-puing berserakan di jalan-jalan.

    Hujan ringan dan angin sepoi-sepoi masih terasa sementara warga bekerja membersihkan kerusakan. Namun pihak berwenang belum melaporkan adanya korban jiwa terkait badai

    Di Hailing, sebuah pulau yang dikelola oleh Yangjiang, petugas bantuan berusaha membersihkan pohon besar yang tumbang di jalan lebar. Mobil-mobil melaju di jalan berlumpur untuk menghindari reruntuhan sementara tim bekerja memotong dahan-dahan.

    Sebuah restoran makanan laut mengalami kerusakan parah. Atap belakangnya runtuh total atau sebagian terkikis seluruhnya.

    “Anginnya sangat kencang, Anda bisa melihatnya menghancurkan semuanya,” kata pekerja restoran Lin Xiaobing, (50).

    “Tidak ada listrik (di rumah),” katanya sambil membantu membersihkan kekacauan di dalam restoran, yang lantainya tertutup air, lumpur, dan puing-puing.

    “Saat ini, beberapa rumah masih memiliki listrik dan yang lainnya tidak.”

    Pulau ini merupakan tempat liburan yang populer. Banyak penduduk setempat bergantung pada industri pariwisata untuk mencari nafkah.

    “Saya ada di dalam (ketika topan datang), saya tidak berani keluar,” kata Zeng Jitan.

    “Badai itu sangat kuat. Saya takut semuanya akan hancur.”

    Foto: Orang-orang menantang angin kencang saat Topan Super Ragasa mendekat, di Hong Kong, Cina, 24 September 2025. (REUTERS/Tyrone Siu)
    Orang-orang menantang angin kencang saat Topan Super Ragasa mendekat, di Hong Kong, Cina, 24 September 2025. (REUTERS/Tyrone Siu)

    Sementara itu di Hong Kong, otoritas mengatakan 101 orang dirawat di rumah sakit umum akibat luka-luka yang diderita selama topan tersebut hingga Rabu malam. Lebih dari 900 orang mengungsi di 50 tempat penampungan sementara di seluruh kota.

    Pusat keuangan China tersebut mencatat ratusan pohon tumbang dan banjir di beberapa permukiman. Banyak gedung tinggi di kota tersebut bergoyang dan berderak tertiup angin kencang.

    “Sekitar 1.000 penerbangan terdampak oleh Ragasa,” kata otoritas bandara pada Rabu malam, seraya menambahkan bahwa mereka berharap dapat kembali beroperasi normal dalam dua hari ke depan.

    Peringatan topan tertinggi diturunkan di Hong Kong pada Rabu sore setelah berlaku selama 10 jam 40 menit, waktu terlama kedua dalam catatan kota tersebut. Badan Meteorologi Hong Kong menempatkan badai ini sebagai yang terkuat di Pasifik barat laut tahun ini.

    Foto: Topan Super Ragasa, siklon tropis terkuat di dunia tahun ini, menerjang Hong Kong, Rabu (24/9/2025). (via REUTERS/Video obtained by Reuters)
    Topan Super Ragasa, siklon tropis terkuat di dunia tahun ini, menerjang Hong Kong, Rabu (24/9/2025). (via REUTERS/Video obtained by Reuters)

    Taiwan

    Topan Super Ragasa di Taiwan menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya ketika danau jebol di wilayah timur Hualien. Para pejabat yang pada Rabu malam merevisi jumlah korban tewas dari 17 setelah mengeliminasi kasus duplikasi.

    “Dua puluh dua orang masih hilang pada Kamis sore,” kata pihak berwenang.

    Diketahui, danau jebol pada hari Selasa dan menyebabkan banjir bah. Banjir menghanyutkan sebuah jembatan dan menyapu kota Guangfu, meninggalkan jejak lumpur tebal.

    Mobil-mobil dan skuter yang rusak tergeletak di pinggir jalan atau saling menumpuk akibat banjir, sementara perabotan berserakan di sepanjang jalan.

    Warga mengatakan lumpur terlalu berat untuk dibersihkan sendiri, dengan bantuan tambahan untuk pembersihan yang diperkirakan akan dilakukan pada hari Kamis.

    “Hampir semuanya hancur… tiga unit pendingin, dua kios, mesin, oven, bahkan kulkas rumah tangga,” kata Chuan Kun-jui, seorang tukang daging setempat, sambil menyekop lumpur lengket di dekat kios tokonya yang runtuh.

    Sekitar 1.200 orang mengungsi di tempat penampungan. Bahkan hampir 3.300 orang telah dievakuasi dari daerah sekitar danau.

    Di sebuah tempat penampungan gereja, warga mengantre untuk mendapatkan kotak makan siang di pintu masuk. Di dalam, para penatua beristirahat di bangku kayu sementara anak-anak bermain.

    “Ini malam kedua kami di sini. Nyaman atau tidak… aman saja sudah cukup, tidak masalah di mana kami tidur,” kata Kaniw ‧ Looh, seorang penatua gereja berusia 64 tahun.

    “Masyarakat tangguh. Ketika (bencana) datang, kami saling menjaga dan membantu,” ujarnya.

    Di wilayah sekitar danau penghalang, 3.285 orang dievakuasi dan sekitar 1.200 orang tinggal di tempat penampungan.

    “Ketinggian air di danau telah turun drastis setelah kehilangan sekitar tiga perempat airnya akibat luapan air,” kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional, menyebabkan lebih dari 4.000 orang di wilayah tersebut kehilangan pasokan air.

    “Seluruh kota masih kekurangan air, kami bertahan hidup dengan air hujan dan air minum kemasan,” ujar Shih Hui-mei, 54, seorang relawan bantuan.

    Maggie Huang, yang mengelola bisnis pariwisata lokal, mengatakan keran-keran air di kota itu kering dan tangki air gereja pun habis. Menurutnya tidak ada yang bisa mandi.

    “Tidak ada air sama sekali,” katanya.

    Ia mengatakan ia akan tidur semalaman bersama suami dan anak remajanya di gereja, sebelum memeriksa rumahnya dan menemukan ke mana mobilnya hanyut. Menurutnya semua orang ingin pulang.

    “Ini rumah kami. Ke mana lagi kami bisa pergi?,” ujarnya.

    Foto: Mobil-mobil yang rusak tergeletak, menyusul banjir yang dibawa oleh Topan Super Ragasa di Hualien, Taiwan, 24 September 2025. (REUTERS/Ann Wang)
    Mobil-mobil yang rusak tergeletak, menyusul banjir yang dibawa oleh Topan Super Ragasa di Hualien, Taiwan, 24 September 2025. (REUTERS/Ann Wang)

    Filipina

    Filipina sebenarnya sudah merasakan Topan Super Ragasa pada hari Senin. Angin kencang maksimum mencapai 205 kilometer per jam di pusat badai pada pukul 23.00 Minggu, dengan hembusan mencapai 250 kilometer per jam saat bergerak menuju negara kepulauan tersebut.

    Pemerintah Filipina menutup kantor dan sekolah pada hari Senin di Metro Manila. Langkah ini diikuti 29 provinsi lain.

    “Para pejabat setempat tidak boleh membuang waktu untuk mengevakuasi keluarga dari zona bahaya”, ujar Menteri Dalam Negeri Jonvic Remulla dalam sebuah pernyataan.

    Di Taiwan, pihak berwenang mengatakan hampir 300 orang akan dievakuasi dari Kabupaten Hualien di wilayah timur. Ia menambahkan bahwa angka tersebut dapat berubah tergantung pada pergerakan topan.

    “Kami memperkirakan peringatan topan darat akan dikeluarkan malam ini… dan besok pagi pukul 6 pagi topan akan mendekati lepas pantai Taiwan,” kata Badan Meteorologi Pusat.

    Filipina adalah daratan besar pertama yang menghadapi sabuk siklon Pasifik, dan negara kepulauan ini dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang membuat jutaan orang di daerah rawan bencana berada dalam kondisi kemiskinan yang terus-menerus. Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat seiring dengan pemanasan global yang sebagian disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

    Foto: Hujan lebat imbas Topan Super Ragasa, di Apalit, Provinsi Pampanga, Filipina, Selasa (23/9/2025). (REUTERS/Lisa Marie David)
    Hujan lebat imbas Topan Super Ragasa, di Apalit, Provinsi Pampanga, Filipina, Selasa (23/9/2025). (REUTERS/Lisa Marie David)

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah-Tutup Jalan di Bogor

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah-Tutup Jalan di Bogor

    Bogor

    Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan bencana pohon tumbang di sejumlah titik di Kota Bogor, Jawa Barat. Pohon tumbang menimpa rumah hingga menutup akses jalan warga.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Dimas Tiko menyebutkan, tiga titik pohon tumbang terjadi di Kecamatan Bogor Barat. Pohon tumbang menimpa atap rumah warga dan kontrakan.

    “Pohon jenis hanjuang dengan tinggi 8 meter tumbang dan menimpa atap rumah milik warga di Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat,” kata Dimas Tiko dalam keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).

    Dimas menyebutkan, pohon jenis trambesi setinggi 25 meter juga tumbang di Yonif 315 Gunung Batu, Kota Bogor. Pohon tumbang sudah ditangani dan dievakuasi.

    “(Kemudian) pohon dengan tinggi 15 meter tumbang menimpa atap rumah kontrakan di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. Korban luka maupun jiwa, nihil,” imbuhnya.

    Dimas menyebutkan, pohon tumbang juga terjadi di Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Pohon duren setinggi 20 meter tumbang hingga menutup aliran Kali Cipakancilan.

    “Pohon duren dengan tinggi 20 meter, diameter 10 centimeter tumbang menimpa aliran Kali Pakancilan,” kata Dimas.

    “(Kemudian) di Kelurahan Pasir Mulya, dilaporkan pohon jenis jati dengan tinggi 10 meter tumbang dan menutup jalan akses komplek,” kata Dimas.

    (sol/lir)

  • Hujan Disertai Angin Kencang di Madiun Rusakkan Puluhan Rumah

    Hujan Disertai Angin Kencang di Madiun Rusakkan Puluhan Rumah

    Madiun (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/9/2025) sore. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu mengakibatkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan di sejumlah titik wilayah Kecamatan Dagangan.

    Angin kencang yang datang tiba-tiba dari arah timur merobohkan pohon hingga menimpa bagian teras salah satu rumah warga. Beberapa rumah lain juga dilaporkan mengalami kerusakan di bagian atap akibat genteng beterbangan.

    “Sejak kemarin sampai sekarang warga masih membersihkan rumah masing-masing. Yang terdampak ada di bagian teras depan dan genteng rumah,” kata Sarkus, warga RT 07 Desa Ngranget, Senin (22/9/2025).

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan membuat sejumlah penghuni rumah harus menata ulang bangunan yang terdampak. Warga bersama perangkat desa terlihat bergotong-royong menyingkirkan pohon tumbang serta membersihkan puing-puing rumah.

    Hingga saat ini, pemerintah desa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait jumlah kerusakan rumah yang terdampak puting beliung. Data ini akan menjadi dasar untuk langkah penanganan dan bantuan bagi warga yang terdampak. [rbr/beq]

  • Sebuah pohon tumbang di Rawa Barat

    Sebuah pohon tumbang di Rawa Barat

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah petugas gabungan melakukan penanganan terhadap sebuah pohon yang tumbang di Jalan Ciasem III, RW 04, Kelurahan Rawa Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Penyebab karena hujan dan intensitas lebat, disertai angin kencang,” kata Komandan Pleton Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan Muhammad Nur saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Lurah Rawa Barat, Merinta Hendri Purnomo mengatakan, pohon berjenis Glodogan Tiang ini tumbang sekitar pukul 12.21 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

    “Pohon setinggi 12 meter dengan diameter 75 sentimeter itu tumbang dan mengenai kabel-kabel udara di bawahnya,” katanya.

    Petugas gabungan itu terdiri dari BPBD, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Rawa Barat dan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan.

    Dalam melakukan penanganan pohon tumbang itu, pihaknya mengerahkan sembilan personil PPSU dibantu enam personel Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan.

    Hendri menambahkan, evakuasi yang dilakukan dengan menggunakan alat manual serta mesin tersebut selesai dilakukan pada pukul 13.35 WIB.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, untuk kabel-kabel yang terdampak sudah kami minta penanganannya oleh pihak terkait,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Fenomena Kemarau Basah Landa Lumajang, Banjir dan Longsor Mengancam

    Fenomena Kemarau Basah Landa Lumajang, Banjir dan Longsor Mengancam

    Lumajang (beritajatim.com) – Fenomena kemarau basah yang melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meningkatkan sejumlah risiko bencana hidrometeorologi.

    Intensitas curah hujan sedang hingga tinggi selama masa kemarau basah tercacatat sudah menyebabkan beberapa titik wilayah Lumajang terlanda bencana tanah longsor hingga banjir genangan.

    Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena kemarau basah masih akan berlangsung hingga Oktober 2025.

    Selain itu, terdapat juga potensi pohon tumbang hingga banjir lahar Gunung Semeru yang harus ikut diwaspadai.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang memetakan sejumlah titik wilayah Lumajang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) sesuai potensinya.

    Wilayah rawan longsor dan pohon tumbang diantaranya seperti di Desa Argosari, Ranupane dan Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Bencana longsor juga sering melanda kawasan jalur Piket Nol yang menghubungkan Lumajang-Malang.

    Sementara itu, untuk wilayah yang rawan banjir genangan titiknya meliputi Kecamatan Rowokangkung dan Sukodono.

    Sedangkan ancaman banjir lahar tersebar di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Semeru seperti sungai Curah Kobokan, sungai Glidik, sungai Besuk Sat, hingga sungai Rejali.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, imbas curah hujan yang turun di musim kemarau atau dikenal dengan kemarau basah sudah menyebabkan beberapa bencana melanda wilayah Lumajang.

    Diakui, bencana yang paling sering terjadi belakang ini salah satunya longsoran material seperti di jalur Piket Nol.

    Selain itu, banjir genangan akibat hujan dengan intensitas sedang hingga deras juga sering melanda wilayah kota Lumajang.

    “Imbasnya terjadi longsor di Piket Nol, terus juga banjir seperti di Desa Kutorenon, utamanya Dusun Biting, dengan luapan sungai Curah Menjangan dengan Kali Biting. Ini sering merendam sekitar 60 sampai 100 rumah warga,” terang Yudhi, Selasa (16/9/2025).

    Menurutnya, kesiapsiagaan masyarakat, utamanya warga yang tinggal di kawasan rawan menjadi penting diperhatikan.

    Sebagai antisipasi, koordinasi juga dilakukan BPBD Lumajang dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) agar selalu memantau informasi cuaca dan melaporkan jika terjadi kondisi darurat.

    Selain itu, penempatan relawan di sejumlah titik rawan juga ikut dilakukan untuk membantu pemantauan serta melaporkan perkembangan berkala.

    “Penting untuk diwaspadai semua potensi bencana selama masa kemarau basah ini, jadi kami imbau masyarakat untuk tetap waspada mengikuti arahan pihak berwenang dan menjaga keselamatan diri,” ungkap Yudhi. (has/but)