Topik: pohon tumbang

  • Angin Puting Beliung Hantam Desa Nglambangan Madiun, Beberapa Rumah Rusak

    Angin Puting Beliung Hantam Desa Nglambangan Madiun, Beberapa Rumah Rusak

    Madiun (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Madiun, khususnya Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, Jumat (17/10/2025) sore.

    Salah satu rumah yang paling terdampak adalah milik Bari Harianto, yang tertimpa pohon besar yang tumbang akibat angin kencang.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, ketika hujan lebat mengguyur desa tersebut selama lebih kurang setengah jam. Sebuah pohon besar yang tumbuh dekat rumah Bari tumbang dan menimpa bagian teras rumah.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Bari, yang baru saja pulang dari sawah, menceritakan pengalamannya. “Saat kejadian saya baru pulang dari sawah. Begitu sampai rumah, pohon sudah tumbang dan menimpa teras. Untung keluarga sudah sempat keluar rumah lebih dulu,” ujar Bari saat ditemui di lokasi kejadian.

    Kepala Desa Nglambangan, Rudy Kristianto, mengungkapkan bahwa hujan deras dan angin kencang yang terjadi kali ini menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga. Selain pohon tumbang, banyak rumah yang mengalami kerusakan mulai dari genteng yang beterbangan hingga atap rumah yang jebol.

    “Durasi hujannya memang tidak lama, tapi anginnya sangat kencang. Beberapa rumah warga lain juga terdampak,” jelas Rudy.

    Pasca kejadian, warga bersama perangkat desa langsung bergotong royong membersihkan sisa-sisa reruntuhan dan menyingkirkan pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Pemerintah desa juga segera mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa, mengingat cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun pun telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan asesmen kerusakan. Selain Kecamatan Wungu, angin kencang juga dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Jiwan dan Sawahan.

    Bencana cuaca ekstrem ini menjadi peringatan bagi warga untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana serupa. Pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Madiun juga terus melakukan langkah-langkah untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak. [rbr/suf]

  • Cuaca Ekstrem, BPBD Bangkalan Imbau Waspada Angin Kencang

    Cuaca Ekstrem, BPBD Bangkalan Imbau Waspada Angin Kencang

    Bangkalan (beritajatim.com) – Cuaca tak menentu mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bangkalan. Kondisi itu seiring mulai masuknya pada masa pancaroba.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, terutama angin puting beliung yang kerap datang tanpa tanda.

    Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, M. Zainul Qomar, menjelaskan bahwa saat ini Bangkalan tengah berada dalam masa peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Kondisi itu sering memicu cuaca ekstrem seperti angin kencang disertai hujan deras.

    “Puting beliung pekan lalu merusak puluhan rumah dan warung, terutama di kawasan Suramadu, Kapor, dan Perumahan Tunjong. Banyak pohon tumbang, kabel listrik putus, dan genteng rumah beterbangan,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

    Berdasarkan data BPBD, terdapat 77 bangunan terdampak, sebagian besar mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Wilayah lain seperti Pengeranan Asri dan Bancaran juga ikut merasakan dampaknya, meski dalam skala kecil.

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menyebarkan imbauan melalui berbagai kanal informasi resmi. Warga diingatkan agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau tiang listrik saat hujan deras, karena berisiko tertimpa tumbangan atau tersengat listrik.

    Meski demikian, BPBD Bangkalan juga menyiagakan armada dan personel di sejumlah titik rawan guna mempercepat respons jika bencana kembali terjadi.

    “Keselamatan harus diutamakan. Jika ada potensi bahaya di lingkungan sekitar, segera laporkan agar bisa kami tindaklanjuti,” tegas Zainul. [sar/but]

  • BPBD: Dua Orang Meninggal Saat Bencana Angin Kencang di Jember
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    BPBD: Dua Orang Meninggal Saat Bencana Angin Kencang di Jember Surabaya 13 Oktober 2025

    BPBD: Dua Orang Meninggal Saat Bencana Angin Kencang di Jember
    Editor
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan, dua korban meninggal dunia saat terjadi bencana angin kencang disertai hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (13/10/2025) sore.
    “Dua korban yang meninggal dunia yakni Siaman (64) dan anaknya Saiful Rohman (29) warga Jalan Jawa VII, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Z. Wahyudi Hidayat di kabupaten setempat.
    Hujan deras yang disertai hujan es dan angin kencang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember, sehingga banyak pohon tumbang yang menimpa kendaraan, rumah, hingga kandang ternak yang menyebabkan dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
    “Kedua korban saat kejadian berada di kandang ternak miliknya, namun akibat hujan deras dan angin kencang menyebabkan serumpun pohon bambu roboh menimpa kandang ternak tersebut,” katanya.
    Setelah mendapatkan laporan, petugas BPBD, Polri, TNI, Tagana, sukarelawan dan masyarakat sekitar segera mengevakuasi kedua korban dari reruntuhan kandang ternak miliknya.
    Di Kecamatan Sumbersari, terdapat beberapa titik pohon tumbang, di antaranya Jalan Letjen Panjaitan, Letjen S Parman, dan di kawasan Kampus Universitas Jember (Unej).
    Tidak hanya di Kecamatan Sumbersari, pohon tumbang dilaporkan menimpa rumah dan menutup akses jalan di Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Ajung.
    “Kami masih melakukan
    asessment
    dan pendataan di sejumlah lokasi yang terdampak bencana angin kencang yang tersebar di beberapa titik di Jember,” ujarnya.
    Kapolsek Sumbersari Kompol Suhartanto mengatakan, hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan banyak pohon tumbang yang menimpa rumah, kendaraan dan menutup akses jalan.
    “Untuk korban yang meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan. Kami mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan waspada dengan cuaca ekstrem,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Amankan Kambing, Bapak dan Anak di Jember Tewas Tertimpa Rumpun Bambu

    Amankan Kambing, Bapak dan Anak di Jember Tewas Tertimpa Rumpun Bambu

    Jember (beritajatim.com) – Bapak dan anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal dunia karena tertimpa rumpun bambu, pada saat hujan deraa, Senin (13/10/2025) sore.

    Korban yang meninggal dunia adalah Siaman (64) dan Saiful Rohman (29). Mereka warga Jalan Jawa VII, Lingkungan Tegalbpto Lor, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari.

    Informasi yang diperoleh dari sejumlah tetangga, Siaman dan Saiful sedang mengamankan 13 ekor kambing yang di kandang yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumah mereka.

    Saat itu hujan deras dan berangin. “Pak Umar (sapaan akrab Siaman) sudah diminta tidak keluar rumah,” kata salah satu tetangga.

    Tiba-tiba rumpun bambu dekat kandang itu ambruk menimpa Siaman dan Saiful. Keduanya meninggal di tempat bersama tiga ekor kambing yang hendak mereka amankan.

    Para tetangga memanggil petugas pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember. Butuh wakru lama untuk mengevakuai dua jenazah karena petugas harus memotong rumpun bambu agar bisa diangkat.

    Jenazah Saiful bisa dievakuasi pukul 16.00 WIB. Sementara jenazah Siaman baru bisa dievakuasi pukul 17.30 WIB.

    Siaman selama ini dikenal sebagai petugas kebersihan. “Pagi harinya sebelum meninggal, beliau sempat membersihkan rumput di sini” kata Muhammad Iqbal, warga Perumahan Jawa Asri.

    Selain kejadian di Jalan Jawa VII yang tak jauh dari kampus Universitas Jember, dua pohon tumbang pada saat yang sama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Satu pohon merusak pagar dan sebatang lagi menimpa mobil pegawai FISIP. [wir/ian]

  • AS Kirim 200 Tentara ke Israel untuk Awasi Kesepakatan Damai

    AS Kirim 200 Tentara ke Israel untuk Awasi Kesepakatan Damai

    Anda sedang menyimak laporan Dunia Hari Ini edisi Jumat, 10 Oktober 2025.

    Kami membukanya dengan perkembangan terakhir terkait kesepakatan perdamaian di Gaza

    Pembebasan sandera dilakukan segera

    Kabinet Israel sudah menyetujui kerangka kerja pembebasan para sandera, menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Sementara para pemimpin Hamas menyetujui kesepakatan tersebut dalam negosiasi di Mesir, dengan mengatakan Amerika Serikat telah berjanji akan mengakhiri perang.

    Pemerintah Israel mengatakan para sandera akan dibebaskan pada hari Senin, dengan tahanan Palestina dipulangkan ke Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari kesepakatan.

    Amerika Serikat juga mengirimkan satuan tugas, terdiri dari 200 tentara, termasuk dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab, untuk mengawasi tahap awal rencana gencatan senjata.

    Pemerintah Israel mengatakan gencatan senjata akan berlaku 24 jam setelah persetujuan kabinet, di mana militer Israel akan menarik sebagian pasukan di Gaza.

    Tidak ada visa bagi belasan atlet Israel

    Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada semua atlet Israel yang akan berlaga di Artistic Gymnastics World Championship 2025.

    Ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, yang mengatakan sikap ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Setidaknya 12 atlet Israel hendak mengikuti kompetisi tersebut, menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman kepada Kompas.

    Pembatalan visa dilakukan setelah Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) meminta imigrasi membatalkan visa orang-orang Israel.

    Warga Tasmania bersiap hadapi angin kencang

    Layanan Darurat Negara Bagian Tasmania mengingatkan warga untuk bersiap menghadapi kondisi cuaca berbahaya Sabtu besok.

    Badan Meteorologi mengatakan angin berkekuatan 125 kilometer per jam diperkirakan terjadi di pesisir utara dan barat, serta hingga 100 kilometer per am di Hobart dan Launceston.

    Badan itu juga menyebut, meskipun angin kencang ini jarang terjadi, kondisi ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Tasmania pada musim semi.

    “Ini benar-benar dapat menyebabkan kerusakan, sehingga banyak pohon tumbang, kerusakan infrastruktur, pemadaman listrik,” kata meteorolog senior Alex Melitsis.

    László Krasznahorkai dianugerahi Hadiah Nobel Sastra

    Pengumuman ini disampaikan oleh Komite Nobel Akademi Swedia, Kamis kemarin, waktu setempat.

    Hadiahnya termasuk hadiah uang tunai sebesar 11 juta kronor Swedia (A$1,7 juta).

    László adalah seorang novelis dan penulis skenario asal Hungaria yang dikenal karena menggabungkan tema-tema distopia dan melankolis ke dalam karyanya.

    Beberapa novelnya, termasuk Satantango dan The Melancholy of Resistance, sudah diadaptasi menjadi film.

    Sebelumnya, ia juga dianugerahi Penghargaan Man Booker International pada tahun 2015.

  • Angin Kencang Terjang Bondowoso, Pohon Tumbang di Halaman SMPN 1

    Angin Kencang Terjang Bondowoso, Pohon Tumbang di Halaman SMPN 1

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Cuaca ekstrem berupa angin kencang melanda wilayah Kabupaten Bondowoso pada Kamis sore (9/10/2025) sekitar pukul 17.04 WIB.

    Hembusan angin cukup kuat itu mengakibatkan satu pohon tumbang di halaman SMPN 1 Bondowoso, Kelurahan Blindungan, Kecamatan Bondowoso.

    Meski sempat menimbulkan kepanikan, peristiwa tersebut tidak menyebabkan korban jiwa maupun kerusakan bangunan.

    Pohon tumbang langsung ditangani oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso.

    Plt Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kristianto, mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian melalui pesan WhatsApp dari warga sekitar.

    Tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) segera menindaklanjuti laporan tersebut dan berkoordinasi dengan unsur terkait di lapangan.

    “Begitu laporan kami terima pukul 17.04 WIB, tim langsung menuju lokasi. Bersama kepala sekolah dan masyarakat, pohon yang tumbang berhasil dievakuasi dengan cepat. Tidak ada korban jiwa, dan situasi kini aman terkendali,” terang Kristianto, Kamis (9/10/2025) malam.

    Penanganan di lokasi melibatkan unsur BPBD Bondowoso, agen bencana Jawa Timur, pihak SMPN 1 Bondowoso, serta warga setempat.

    Berdasarkan hasil asesmen, hanya satu pohon yang tumbang dan tidak ada kerusakan fasilitas sekolah lainnya.

    Cuaca di wilayah Kelurahan Blindungan saat kejadian terpantau mendung dan berangin, namun tanpa hujan lebat.

    BPBD Bondowoso terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

    “Kami minta masyarakat waspada terhadap pohon besar yang sudah tua atau miring, terutama di area sekolah dan fasilitas umum. Jika melihat kondisi berpotensi bahaya, segera lapor ke BPBD agar dapat kami tindaklanjuti,” imbau Kristianto. [awi/aje]

  • Tenda Pernikahan di Mojokerto Roboh Diterjang Angin Kencang

    Tenda Pernikahan di Mojokerto Roboh Diterjang Angin Kencang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah tenda resepsi pernikahan milik warga di Dusun Kemantren, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, roboh setelah diterjang angin kencang pada, Rabu (8/10/2025). Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Tenda tersebut merupakan tempat resepsi pernikahan putri pasangan Bambang dan Eni Kurniati. Kejadian angin kencang dan hujan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Mendung tebal datang dari arah timur dan diikuti tiupan angin kencang serta hujan deras.

    Tiba-tiba tenda resepsi pernikahan tepat di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Terusan tersebut roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun akibatnya tenda resepsi pernikahan tersebut porak poranda. Tampak sejumlah pekerja langsung melakukan perbaikan.

    “Diawali mendung hitam dari timur, kemudian angin kencang dan tak lama turun hujan. Tenda pernikahan langsung roboh setelah diterjang angin. Alhamdulillah tidak ada korban, temu manten tadi pagi,” ungkap salah satu warga, Hadi Prayitno (56), Rabu (8/10/2025).

    Diketahui, tenda tersebut digunakan untuk acara pernikahan Mega dan Bagus, anak dari pasangan Bambang dan Eni Kurniati. Pernikahan tersebut berlangsung di rumah mempelai perempuan. Rencananya, acara menuju pengantin pria akan dilaksanakan pada, Sabtu mendatang.

    Selain di wilayah Kecamatan Gedeg, angin kencang disertai hujan juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto pada waktu yang sama. Di beberapa kecamatan, terjadi pohon tumbang sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu-lintas.

    Seperti yang terjadi di sepanjang Jalan Raya Desa Terusan di Kecamatan Gedeg hingga Desa Mlirip Kecamatan Jetis. Sejumlah pohon tumbang sempat menutup sebagian badan jalan dan menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Arus lalu-lintas dari arah Jombang ke Surabaya merayap.

    Hingga Rabu sore, petugas bersama warga melakukan pembersihan material pohon tumbang dan memastikan kondisi jalan kembali normal. Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto masih melakukan pendataan dampak dari angin kencang tersebut. [tin/ian]

  • Pohon Beringin di Halaman SMAN 2 Kota Mojokerto Tumpang, Tiga Motor Guru Rusak Parah

    Pohon Beringin di Halaman SMAN 2 Kota Mojokerto Tumpang, Tiga Motor Guru Rusak Parah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah pohon beringin di halaman depan SMAN 2 Kota Mojokerto tumbang pada, Rabu (8/10/2025) sore. Insiden yang menyebabkan tiga sepeda motor mengalami kerusakan parah tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut.

    Pohon beringin berdiameter sekitar 120 sentimeter itu menimpa lima sepeda motor yang terparkir di halaman depan sekolah. Dua motor berhasil diselamatkan, sementara tiga unit kendaraan mengalami kerusakan parah, yakni Honda Scoopy S 3909 NCI, Shogun S 5982 VE, dan Honda Scoopy warna putih.

    Seluruh kendaraan yang tertimpa diketahui milik guru, karena area tersebut merupakan parkiran khusus guru. Tak lama setelah kejadian, petugas dari BPBD Kota dan Kabupaten Mojokerto, relawan PMI, serta Tagana langsung datang ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi pohon tumbang dan pembersihan area sekolah.

    Wakil Kepala SMAN 2 Kota Mojokerto, Agus Dwi Santoso menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba. “Sekitar pukul 14.30 WIB mulai turun hujan, lalu tiba-tiba angin kencang. Dari dalam terdengar seperti suara angin puting beliung. Sekitar pukul 15.00 WIB pohon beringin di halaman depan tumbang,” ungkapnya, Rabu (8/10/2025).

    Saat kejadian, seluruh siswa masih berada di dalam kelas mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut Agus, aktivitas belajar mengajar tidak terganggu dan berjalan normal lantaran citivitas sekolah baru mengetahui pohon di halaman depan sekolah tumbang saat jam pelajaran telah usai.

    “Anak-anak belum pulang, masih di kelas. Baru setelah bel pulang sekitar pukul 15.15 WIB, mereka tahu kalau pohon depan sudah tumbang. Alhamdulillah tidak ada korban. Insya Allah kegiatan sekolah tetap berjalan seperti biasa. Nanti kita pastikan area aman setelah pohon selesai dipotong dan dievakuasi,” ujarnya.

    Agus menyebut jika halaman depan tersebut memang digunakan untuk parkir kendaraan milik ibu bapak guru, meski di halaman dalam juga ada. Sementara untuk kendaraan para siswa seluruhnya ada di halaman dalam sehingga ia memastikan tidak ada kendaraan siswa di halaman depan.

    “Di halaman belakang juga ada parkiran guru juga cuma memang untuk mempercepat akses, bapak ibu guru biasanya parkir di halaman depan. Untuk kendaraan siswa kita masukkan ke dalam. Alhamdulilah aktivitas belajar mengajar tidak terganggu. Semoga nanti tidak ada masalah. Besok kita cek lagi setelah semuanya dipotong, kita pastikan semuannya aman,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan bahwa pohon tersebut sebenarnya sudah rutin dipangkas setiap tahun sebagai bagian dari perawatan lingkungan sekolah. Termasuk pohon tersebut telah dilakukan pemangkasan untuk menghindari pohon tumbang namun ternyata akar pohon tak kuat menahan beban.

    “Sekolah kami Adiwiyata, jadi memang banyak pohon di halaman. Biasanya menjelang musim hujan kami lakukan pemangkasan dahan dan ranting. Pohon di tengah sekolah sudah kami pangkas lebih dulu karena diantara dua ruang kelas. Yang tumbang ini sebenarnya sudah dipotong juga sebelumnya,” jelasnya. [tin/ian]

  • Sejumlah Pohon di Beberapa Titik di Kota Mojokerto Tumbang

    Sejumlah Pohon di Beberapa Titik di Kota Mojokerto Tumbang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kota Mojokerto pada, Rabu (8/10/2025). Akibatnya, sejumlah pohon tumbang di beberapa titik dan menimpa sejumlah kendaraan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Agen Informasi, Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Achmad Kurniawan, menyampaikan bahwa hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah kota. Hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 15.02 WIB.

    “Laporan masyarakat yang masuk ke call center 112 menyebutkan adanya pohon tumbang di beberapa ruas jalan utama Kota Mojokerto. Sejumlah lokasi terdampak antara lain Jalan Pahlawan, Jalan Benteng Pancasila, Jalan Cinde, Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Miji Baru 3, serta halaman SMAN 2,” ungkapnya, Rabu (8/10/2025).

    Di kawasan sekolah di Jalan Raya Ijen Kecamatan Magersari tersebut, sebuah pohon beringin besar dengan diameter sekitar 120 cm tumbang dan menimpa enam sepeda motor milik guru. Tim gabungan dari BPBD Kota Mojokerto, BPBD Jawa Timur, Polsek setempat, Koramil, DLH, relawan, serta pihak sekolah segera diterjunkan ke lokasi.

    “Petugas gabungan ke lokasi untuk melakukan evakuasi pohon tumbang dan pembersihan material. Penanganan di sejumlah ruas jalan selesai sekitar pukul 15.45 WIB, sementara proses evakuasi di halaman SMAN 2 Mojokerto masih berlangsung karena ukuran pohon yang cukup besar,” katanya.

    Wawan (sapaan akrab, red) menambahkan, hingga Rabu sore kondisi cuaca di Kota Mojokerto berawan dan hujan telah reda. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan. [tin/ian]

  • Hujan Angin di Cibinong dan Citeureup Bogor: Pohon Tumbang, Atap Ambruk, Warga Berlarian
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Oktober 2025

    Hujan Angin di Cibinong dan Citeureup Bogor: Pohon Tumbang, Atap Ambruk, Warga Berlarian Bandung 7 Oktober 2025

    Hujan Angin di Cibinong dan Citeureup Bogor: Pohon Tumbang, Atap Ambruk, Warga Berlarian
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Hujan disertai angin kencang melanda Kecamatan Cibinong dan Citeureup, Kabupaten Bogor, pada Selasa (7/10/2025) sore.
    Cuaca ekstrem ini menyebabkan sejumlah pohon tumbang, genteng berjatuhan, serta atap bangunan beterbangan dan ambruk.
    Video yang beredar di media sosial menunjukkan situasi mencekam saat angin berputar kencang menerjang permukiman warga.
    Dalam rekaman tersebut, terlihat pohon-pohon tumbang, atap bangunan beterbangan, dan warga berlarian menyelamatkan diri di tengah hujan deras, sementara genteng rumah jatuh ke jalan.
    Sejumlah warga juga tampak mengevakuasi barang-barang mereka pasca-peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 hingga 16.30 WIB.
    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, sedikitnya terdapat 12 titik lokasi yang terdampak angin kencang di kedua kecamatan tersebut.
    Dampak paling signifikan dilaporkan di wilayah Cibinong, meliputi Kelurahan Cirimekar, Cibinong, Nanggewer, Ciriung, hingga Pakansari.
    “Sebagian besar kejadian berupa pohon tumbang dan atap bangunan yang rusak. Kami langsung melakukan penanganan di lapangan bersama dinas terkait,” ujar Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, kepada Kompas.com, Selasa malam.
    Jalaluddin menjelaskan, beberapa titik, seperti di SMAN 4 Cibinong dan sekitar Komplek Tegar Beriman, masih dalam proses pembersihan material pohon tumbang.
    Di Kecamatan Citeureup, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di Desa Puspanegara, Puspasari, Sanja, dan Karang Asem Barat.
    Angin kencang yang hanya berlangsung selama tiga menit tersebut telah merusak atap bangunan toko dan warung.
    Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Desa Leuwinutug, yang sempat menutup akses jalan desa.
    Jalaluddin menuturkan, petugas BPBD bersama warga setempat segera menyingkirkan material longsoran agar jalan kembali bisa dilalui.
    Hingga Selasa malam, tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa ini.
    Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan asesmen di lapangan untuk memastikan jumlah kerusakan rumah dan fasilitas umum.
    BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.