Pengemudi Mobil Tewas Tertimpa Pohon di Dharmawangsa Jaksel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang pengemudi mobil meninggal dunia setelah tertimpa pohon yang tumbang di Jalan Dharmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2025) sore.
“Korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina),” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, kepada wartawan, Kamis.
Selain korban meninggal, satu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
Yohan menjelaskan, pohon jenis rengas itu tumbang karena hujan deras disertai angin kencang.
“Penyebab pohon tumbang diakibatkan hujan intensitas deras dan angin kencang,” ujarnya.
Sementara itu, Satpol PP Kelurahan Kramat Pulo, Hendri, menyebut ada empat mobil dan satu sepeda motor yang tertimpa pohon di depan Restoran Plataran.
“Empat mobil, Lexus satu, Avanza dua, Alphard satu, sama motor Scoopy satu. Perkiraan (kejadian) jam 15.00,” kata Hendri.
Tak jauh dari lokasi kejadian, pohon lain juga dilaporkan tumbang di Jalan Dharmawangsa X dan menimpa dua unit mobil yang sedang terparkir.
Petugas gabungan telah mengevakuasi pohon tumbang dan kendaraan yang rusak akibat kejadian tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: pohon tumbang
-

BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025
Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Jawa Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode 30 Oktober hingga 5 November 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menyatakan bahwa selama periode tersebut, sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Bencana yang diwaspadai meliputi hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.
“Peningkatan cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan ini diprakirakan akan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (30/10/2025).
Menurut Taufiq, fenomena ini bisa terjadi didorong oleh beberapa faktor, terutama karena adanya aktivitas atmosfer dan kondisi laut yang mendukung pembentukan awan hujan skala luas.
“Saat ini, sebagian wilayah Jawa Timur berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya telah memasuki awal musim hujan,” urainya.
Menurut prakiraan BMKG, gangguan atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi Jawa Timur saat ini, turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif.
“Selain itu, suhu muka laut yang masih hangat di sekitar Selat Madura (24-31 derajat Celsius dengan anomali mencapai +2 derajat) juga meningkatkan penguapan, sehingga memperbesar peluang terbentuknya hujan lebat,” rincinya.
Wilayah yang diimbau untuk waspada antara lain mencakup Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan, Jember, Probolinggo. Kemudian, Blitar, Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.
Secara khusus, BMKG juga mengingatkan wilayah dengan topografi curam atau bergunung agar lebih waspada terhadap dampak bencana lanjutan, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga jarak pandang terbatas.
“Oleh karena itu, masyarakat dan instansi terkait untuk senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang,” tegas Taufiq.
Untuk memantau kondisi terkini, BMKG Juanda menyediakan citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan telepon dan WhatsApp 24 jam. (rma/ted)
-

BPBD Jaksel tangani pohon tumbang akibat hujan
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Jakarta Selatan menangani satu pohon berjenis Angsana setinggi lima meter dengan diameter 15 sentimeter yang tumbang di Jalan Bangka VII, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, akibat hujan pada Rabu (29/10).
“Pohon tumbang sudah ditangani oleh unsur terkait dan berhasil tuntas dievakuasi. Sejak semalam, akses jalan sudah tidak ada gangguan,” kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan Muhammad Nur di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan seluruh genangan yang terjadi di 35 RT pagi ini juga dinyatakan surut total setelah hujan berintensitas tinggi dengan durasi cukup lama pada Rabu (29/10).
“Kali Ciliwung, Kali Mampang, Kali Krukut, dan Kali Uangan meluap hingga menyebabkan genangan di lingkungan permukiman warga maupun jalan,” ucap Nur.
Dia menjelaskan dari 35 RT yang tergenang, hanya ada tiga wilayah yang tinggi muka airnya lebih dari 30 sentimeter (cm), yaitu di Kompleks Polri, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, setinggi 70 cm.
Kemudian, di Jalan Tegal Parah Selatan, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan dengan ketinggian air 60 cm, serta di Jalan Poncol II, Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak dengan genangan setinggi 40 cm.
“Genangan sudah mulai perlahan surut pada pukul 02.00 WIB, dan pagi ini dinyatakan sudah kering,” ungkap Nur.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Pram sebut penanganan banjir di Jakarta lebih cepat
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan penanganan banjir dan genangan di ibu kota lebih cepat dibandingkan daerah lainnya.
“Mohon maaf, bukan apa-apa, kalau dibandingkan dengan daerah-daerah sekitar, Jakarta pasti lebih cepat penanganannya, dan kemarin relatif cepat penanganannya,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis.
Pram, sapaan akrabnya, mengakui genangan air di Jakarta selalu ada, terlebih dalam beberapa hari terakhir mengingat Jakarta kerap diguyur hujan.
Meski demikian, dia telah meminta kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) agar menyiagakan seluruh pompa yang yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dengan begitu, lanjut dia, genangan air serta banjir yang terjadi di Jakarta dapat ditangani dengan cepat.
“Seperti yang saya janjikan berulang kali, kemarin sebelum hujan, semua air saya minta untuk dipompa. Jadi, sumber daya air sekarang ini 600 pompa yang kemarin dipersiapkan,” jelas Pramono.
Diketahui pada Rabu (29/10), sempat terjadi genangan di beberapa titik di Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur menyiagakan 30 personel beserta perahu karet untuk mengantisipasi potensi banjir serta genangan air di sejumlah titik rawan.
Personel tersebut disiagakan untuk memastikan penanganan cepat dilakukan jika terjadi genangan air, pohon tumbang, maupun peristiwa kebencanaan lain akibat cuaca ekstrem.
BPBD DKI Jakarta juga sebelumnya melaporkan sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-70 sentimeter (cm) pada Rabu (29/10).
Namun, kondisi tersebut dapat segera diatasi. Pada pukul 20.00 WIB, genangan air di 26 RT di Kelurahan Petogogan dipastikan sudah surut, dan warga mulai membersihkan rumah mereka masing-masing.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Mojokerto
Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten dan Kota Mojokerto. Peringatan ini berlaku untuk periode 30 Oktober hingga 5 November 2025.
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer dalam sepekan ke depan berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi, mulai dari hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
“Wilayah Mojokerto perlu mewaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Masyarakat di daerah rawan seperti lereng perbukitan, tepi sungai, serta kawasan padat pohon besar diminta untuk lebih waspada,” ungkapnya, Rabu (29/10/2025).
Taufiq menuturkan, potensi peningkatan curah hujan ini dipengaruhi oleh gangguan gelombang atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintas di wilayah Jawa Timur. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Selat Madura juga memicu pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagian wilayah Jawa Timur sudah memasuki awal musim hujan, sedangkan sebagian lainnya masih dalam masa pancaroba. Kondisi transisi ini membuat cuaca dapat berubah secara cepat dan ekstrem, sehingga masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi dampaknya terhadap aktivitas harian.
“Kami mengimbau masyarakat Mojokerto agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak dan selalu memperbarui informasi prakiraan serta peringatan dini cuaca dari BMKG Juanda. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini yang diperbarui setiap beberapa jam di situs resmi BMKG Juanda,” tegasnya.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon (031) 8668989, atau WhatsApp 0895800300011. Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem, BMKG Juanda berharap masyarakat serta instansi terkait di Mojokerto dapat lebih siaga dalam mengantisipasi risiko banjir lokal, jalan licin, pohon tumbang, maupun gangguan jarak pandang akibat hujan deras. [tin/beq]
-

Awal Musim Hujan, BPBD Ponorogo Catat 8 Bencana dalam Sepekan
Ponorogo (beritajatim.com) – Memasuki awal musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo mencatat peningkatan aktivitas bencana alam di wilayah Bumi Reog. Dalam kurun waktu 21 hingga 27 Oktober 2025, tercatat delapan peristiwa bencana terjadi di berbagai kecamatan.
Dari data BPBD, enam kejadian berupa tanah longsor dan dua lainnya merupakan peristiwa cuaca ekstrem. Seluruh kejadian tersebut menimbulkan kerusakan ringan hingga sedang tanpa menelan korban jiwa.
“Dari enam bencana longsor di Bumi Reog, lima di antaranya menimpa bangunan rumah warga. Beruntung tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, Selasa (28/10/2025).
Satu kejadian longsor lainnya mengakibatkan talud jalan poros di Kecamatan Sawoo ambrol. Berdasarkan pendataan, longsor tercatat melanda Desa Tempuran dan Desa Sawoo di Kecamatan Sawoo, Desa Wagir Kidul di Kecamatan Pulung, Desa Wonodadi di Kecamatan Ngrayun, serta Desa Pupus di Kecamatan Ngebel.
Sementara dua bencana cuaca ekstrem dilaporkan terjadi di Desa Karangan dan Sambirejo Kecamatan Balong, serta Desa Sempu Kecamatan Ngebel. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan sejumlah atap rumah warga mengalami kerusakan ringan.
“Di awal-awal musim penghujan ini memang sering kali terjadi cuaca ekstrem, diikuti dengan angin kencang, lalu hujan begitu lebat. Nah, kombinasi ini mengakibatkan longsor terutama di daerah lereng yang awalnya kering. Kemudian angin kencang tadi mengakibatkan pohon-pohon roboh,” jelas Masun.
Masun mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi di awal musim hujan. Warga yang tinggal di kawasan perbukitan atau lereng diminta rutin memeriksa kondisi drainase di sekitar rumah agar air hujan tidak menggenang dan meresap ke tanah.
Menurutnya, drainase yang buruk menjadi salah satu penyebab utama terjadinya longsor. “Jadi sering kali longsor itu terjadi akibat drainase yang buruk, meskipun ada faktor kemiringan,” tambahnya.
BPBD Ponorogo kini terus memantau kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan pemerintah desa di wilayah rawan bencana. Petugas lapangan juga disiagakan untuk melakukan langkah cepat bila terjadi kejadian serupa dalam beberapa hari mendatang, terutama di wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi seperti Ngebel, Pulung, dan Sawoo. [end/beq]
/data/photo/2025/10/30/690341aa296c0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5212451/original/089350800_1746613551-WhatsApp_Image_2025-05-06_at_10.12.17.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)