Topik: pohon tumbang

  • BMKG Ingatkan Warga Mojokerto Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Akhir Desember

    BMKG Ingatkan Warga Mojokerto Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Akhir Desember

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengingatkan masyarakat Kabupaten dan Kota Mojokerto untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode 21 hingga 31 Desember 2025. Wilayah Mojokerto termasuk dalam daerah yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, koordinator BMKG Provinsi Jawa Timur, Taufiq Hermawan menjelaskan bahwa saat ini seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Mojokerto, telah memasuki musim hujan dan beberapa daerah diperkirakan sudah berada pada puncaknya.

    “Dalam 11 hari ke depan diprakirakan terjadi peningkatan potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat, termasuk di wilayah Mojokerto. Seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es,” ungkapnya, Minggu (21/12/2025).

    Ia mengungkapkan, kondisi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh aktifnya monsun Asia serta munculnya bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia selatan Jawa Barat. Meski tidak berdampak langsung, fenomena tersebut memicu peningkatan intensitas hujan di Jawa Timur.

    “Selain itu, suhu muka laut di Selat Madura yang masih cukup tinggi serta kondisi atmosfer lokal yang labil turut mendukung pertumbuhan awan konvektif. Hal ini berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” katanya.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat Mojokerto, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir dan daerah dengan topografi curam atau perbukitan, agar lebih waspada terhadap potensi bencana seperti longsor, banjir bandang, pohon tumbang, jalan licin, hingga berkurangnya jarak pandang.

    “Masyarakat diharapkan selalu memantau informasi cuaca terkini dan peringatan dini dari BMKG, serta mengantisipasi perubahan cuaca yang bisa terjadi secara mendadak. Sebagai langkah antisipasi, BMKG menyediakan layanan pemantauan cuaca melalui radar cuaca WOFI di laman resmi Stasiun Meteorologi Juanda,” ujarnya.

    Selain itu, lanjutnya, peringatan dini cuaca tiga harian dan 2–3 jam ke depan yang disebarkan melalui website, media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan telepon dan WhatsApp 24 jam. Pihaknya berharap kewaspadaan dini tersebut dapat meminimalkan risiko dan dampak cuaca ekstrem bagi masyarakat Mojokerto menjelang akhir tahun 2025. [tin/suf]

  • Jakarta Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 26 Desember 2025

    Jakarta Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 26 Desember 2025

    Berdasarkan analisis BMKG, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Tangerang bagian tengah dan selatan, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak bagian timur dan selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

    Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi terjadi di Kabupaten Pandeglang serta Kabupaten Serang bagian barat dan selatan.

    Selain hujan, BMKG memperingatkan potensi angin kencang hingga 45 km/jam di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang bagian barat dan selatan, Kabupaten Lebak bagian utara dan selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

    Masyarakat diimbau tetap tenang namun waspada, khususnya di wilayah rawan banjir, longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang. BMKG mendorong langkah antisipatif. Semisal, memastikan saluran air tidak tersumbat, menghindari perjalanan ke daerah rawan, serta mengamankan barang penting.

    Hartanto menekankan pentingnya informasi resmi dari BMKG.

    “Percayai informasi resmi dan jangan mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. Pantau informasi terkini melalui aplikasi InfoBMKG dan kanal sosial media @bmkgwilayah2,” ujarnya.

    BMKG menekankan kesiapsiagaan warga dan pemerintah daerah agar dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan, terutama di kawasan perkotaan dan wilayah pesisir yang padat penduduk.

  • Polres Magetan Siaga 5 Pos Amankan Titik Rawan Nataru, 163 Personel Dikerahkan

    Polres Magetan Siaga 5 Pos Amankan Titik Rawan Nataru, 163 Personel Dikerahkan

    Magetan (beritajatim.com)– Polres Magetan menyiapkan pengamanan terpadu Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan mengerahkan 163 personel gabungan serta mendirikan lima pos operasi di sejumlah titik rawan pergerakan masyarakat. Kesiapan itu ditandai melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Terpusat Lilin Semeru 2025 di halaman Mapolres Magetan, Jumat (19/12/2025).

    Pengamanan Nataru di Magetan akan berlangsung 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Fokus utama diarahkan pada kelancaran arus lalu lintas, keamanan ibadah Natal, pengamanan lokasi wisata, pusat keramaian, serta perayaan malam pergantian tahun.

    Sebagai pusat kendali di lapangan, lima pos operasi disiagakan, terdiri dari 1 Pos Pelayanan (Posyan Maospati) dan 4 Pos Pengamanan (Pospam) yang tersebar di Sarangan, Refugia, Alun-alun Magetan, serta Rest Area Tol KM 597 B. Lokasi-lokasi ini dinilai strategis sekaligus rawan kepadatan karena menjadi jalur transportasi utama dan tujuan wisata favorit selama libur akhir tahun.

    Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menyampaikan, penempatan pos disesuaikan dengan peta kerawanan wilayah, termasuk potensi lonjakan kendaraan, kerumunan massa, hingga risiko cuaca ekstrem. “Seluruh pos disiapkan untuk pengamanan gereja, kawasan wisata, pusat perbelanjaan, jalur transportasi, dan titik perayaan malam tahun baru,” ujarnya.

    Dari sisi personel, 163 petugas gabungan dilibatkan, terdiri atas 91 personel Polres Magetan, 6 personel TNI/Kodim 0804, 10 personel Satpol PP dan Damkar, 2 personel Pom AD, 2 personel Pom AU, 8 personel Dishub, 4 personel Dinkes, 1 unit BPBD, 2 personel Jasa Marga beserta 1 unit tim kesehatan, serta 17 personel dari unsur ormas dan siswa. Komposisi ini disusun untuk memastikan respons cepat di setiap titik pengamanan.

    Selain kepadatan lalu lintas dan aktivitas wisata, bencana hidrometeorologi menjadi perhatian khusus. Tingginya curah hujan berpotensi memicu genangan, pohon tumbang, hingga gangguan jalan, terutama di jalur pegunungan dan kawasan wisata Sarangan. Antisipasi dilakukan melalui kesiapsiagaan personel, peralatan pendukung, serta koordinasi lintas instansi.

    Operasi Lilin Semeru 2025 disebut sebagai operasi kemanusiaan yang mengedepankan pencegahan dan pelayanan. Kapolres menegaskan pentingnya sinergi seluruh unsur agar pengamanan berjalan efektif dan masyarakat dapat merayakan Nataru dengan aman dan nyaman di Kabupaten Magetan. [fiq/aje]

  • Hujan Deras Disertai Angin, Pohon Tumbang Timpa Warung Warga di Ngawi

    Hujan Deras Disertai Angin, Pohon Tumbang Timpa Warung Warga di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa warung milik warga di Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, akibat hujan deras yang disertai angin kencang. Insiden tersebut mengakibatkan satu orang mengalami luka dan sempat mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.

    Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, Partoyo, menyampaikan bahwa warung yang tertimpa pohon diketahui milik Winarti, warga Dusun Ngalarangan, Desa Kandangan.

    “Pohon tumbang diduga kuat akibat hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin. Pohon roboh dan menimpa bangunan warung milik Bu Winarti,” jelas Partoyo saat dikonfirmasi.

    Dalam peristiwa tersebut, seorang pria berinisial A (34), warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, mengalami luka di bagian kepala. Korban diduga berada di sekitar lokasi saat kejadian berlangsung. “Korban mengalami luka di kepala dan sudah mendapatkan penanganan. Kondisinya saat ini dalam keadaan aman,” imbuhnya.

    Petugas BPBD Ngawi bersama unsur terkait segera melakukan penanganan cepat dengan mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan material yang menutup badan jalan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah risiko lanjutan dan memastikan aktivitas warga kembali normal.

    “Alhamdulillah, situasi sudah terkendali. Jalan raya yang sempat terganggu kini sudah kembali lancar dan aman dilalui,” pungkas Partoyo.

    BPBD Ngawi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama saat cuaca ekstrem, dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, khususnya pohon-pohon besar yang rawan tumbang. [fiq/kun]

  • Cuaca Ekstrem, 4 Kabupaten di Banten Dilanda Bencana Banjir hingga Longsor

    Cuaca Ekstrem, 4 Kabupaten di Banten Dilanda Bencana Banjir hingga Longsor

    Menurut Lutfi, longsor juga terjadi di Kecamatan Panimbang dan sempat menutup akses jalan sebelum dilakukan pembersihan oleh warga dan aparat setempat.

    “Tim reaksi cepat telah melakukan monitoring dan penyaluran logistik ke lokasi kejadian,” terang dia.

    Sementara itu, lanjut Lutfi, di Kota Cilegon, hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan beberapa kejadian rumah roboh dan pohon tumbang.

    Salah satu insiden pohon tumbang di Jalan Kembar Cilegon–Merak menutup akses jalan dan menyebabkan satu pengendara sepeda motor meninggal dunia. BPBD setempat telah melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi.

    Lutfi menyampaikan, BPBD Provinsi Banten mengoordinasikan penanganan lintas sektor dengan melibatkan BPBD kabupaten/kota, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, relawan, dan unsur masyarakat.

    “Penanganan dilakukan secara terpadu untuk memastikan keselamatan warga serta percepatan respons darurat,” kata dia.

    BPBD juga merekomendasikan penerbitan status siaga darurat yang dapat ditingkatkan menjadi tanggap darurat sesuai hasil analisis lapangan, sekaligus pemenuhan kebutuhan mendesak warga terdampak, seperti terpal, makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan bayi.

    Selain penanganan darurat, BPBD Banten mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan seiring masih berlangsungnya hujan di sejumlah wilayah.

    “Kami mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BPBD dan BMKG,” pungkas Lutfi.

  • PMI Jember Normalkan 11 Sumur Warga yang Terdampak Banjir

    PMI Jember Normalkan 11 Sumur Warga yang Terdampak Banjir

    Jember (beritajatim.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) menormalkan sebelas sumur milik warga di Kecamatan Pakusari dan Kaliwates, dengan menggunakan mesin pompa air kapasitas besar, Rabu (17/12/2025).

    Sumur-sumur terdampak banjir yang terjadi pada Senin (15/12/2025). PMI Jember mengerahkan sepuluh personel yang mengerjakan normalisasi di empat sumur di Kecamatan Pakusari dan enam sumur di Kelurahan Kepatihan, Kaliwates.

    “Kegiatan ini untuk membantu warga terdampak bencana banjir yang terjadi di jember senin kemarin,” kata Imam Muslim, Kepala Markas PMI Jember yang memimpin langsung Tim Wash PMI Jember.

    Tim PMI menguras air sumur yang tercemar dan membersihkan dinding sumur. “Lalu kami beri kaporit untuk sterilisasi bakteri sehingga air kembali layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Imam.

    Ketua PMI Kabupaten Jember Zainollah berupaya secepat mungkin mengembalikan fungsi sumur warga. “Air bersih adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda, terutama setelah rumah-rumah mereka terdampak genangan,” katanya.

    Pembersihan sumur merupakan prioritas utama pasca banjir untuk mencegah munculnya penyakit berbasis air seperti diare dan penyakit kulit.

    Berdasarkan keterangan resmi BPBD Jember, Hujan ringan – sedang hingga lebat disertai angin di wilayah kabupaten Jember pada Senin kemarin mulai pukul 11.00 WIB dan mengakibatkan luapan air hujan di beberapa sungai meluber seperti Sungai Kalijompo, Sungai Rembangan, Sungai Mayang, Sungai Gila, Sungai Bedadung, Sungai Dinoyo, dari luapan Aliran Sungai Bedadung di pemukiman rumah warga. Hujan juga menyebabkan terjadinya longsor dan pohon tumbang. [wir/beq]

  • Jember Darurat Banjir, Ratusan Rumah Terendam Air pada Malam Hari

    Jember Darurat Banjir, Ratusan Rumah Terendam Air pada Malam Hari

    Jember (beritajatim.com) – Kabupaten Jember, Jawa Timur, darurat banjir. Ratusan rumah terendam luapan air sungai, Senin (15/12/2025) malam. Selain itu ada jembatan yang jebol diterpa air bah.

    Hujan berintensitas tinggi mengguyur Jember diiringi tiupan angin kencang sejak pukul 12.50 WIB. Sebuah pohon tumbang menimpa kabel listrik yang menyebabkan kemacetan di Jalan Ahmad Tani, Kelurahan Keparihan, Kecamatan Kaliwates.

    Kawasan pusat kota dikepung banjir. Polisi terpaksa menutup sementara jalan yang melewati jembatan Jalan Sumatra. “Di Jalan Sumatera, puluhan rumah terendam. Sebagian teras belakang rumah yang difungsikan sebagai dapur warga juga hanyut terbawa air,” kata David Handoko Seto, Komandan Baret Rescue.

    Sementara itu tiga rumah di Jalan Wahid Hasyim juga terendam banjir. Sebuah jembatan di Kecamatan Pakusari dan jembatan di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, jebol diterpa air sungai yang meluap deras.

    Wahyu Prayudi Nugroho, seorang anggota DPRD Kabupaten Jember, mengatakan, sebuah rumah di dekat Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Patrang, tergerus air. “Kondisi air sudah agak turun. Semoga tidak ada hujan lagi. Sekarang warga sedang membersihkan sisa-sisa banjir,” katanya.

    Masih di kawasan kota, sedikitnya 41 rumah di Jalan Ciliwung terendam air lumpur. “Tingginya kurang lebih dua meter,” kata Martin Rachmanto, warga Jember.

    Hingga berita ini ditulis, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama para relawan sedang bekerja keras untuk membantu warga yang menjadi korban banjir.

    David Handoko Seto, komandan Baret Rexcue, mengatakan, hujan deras menyebabkan debit air Sungai Bedadung dan Kali Jompo meningkat. “Kami belum bisa melaporkan detail, karena memang hasil asesmen per jam ini masih sedang berjalan. Namun ada ratusan rumah terdampak di kota, termasuk di tempat mantan Bupati Hendy Siswanto,” katanya.

    David mencatat banjir terjadi di Kampung Kopian dan kawasan Gladak Kembar yang terletak di pusat kota juga terkena banjir. ”

    Menurut David, BPBD sudah mendirikan tiga tenda untuk pengungsian warga. Dinas Sosial juga sudah menyediakan nasi bungkus. “Insyaallah besok akan dilakukan pengerahan personel baik dari TNI, Polri, BPBD maupun teman-teman relawan untuk melaksanakan kerja bakti bersih-bersih,” katanya.

    David meminta warga untuk berhati-hati dan tetap waspada selama musim hujan. “Arus sungai masih sangat besar dan masuk ke rumah-rumah warga. Bahkan sebagian bangunan jebol termasuk musala,” katanya. [wir]

  • Detik-detik Mobil di Margonda Depok Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

    Detik-detik Mobil di Margonda Depok Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

    Liputan6.com, Jakarta – Angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kota Depok, salah satunya di Jalan Raya Margonda, Beji. Akibatnya, sebuah minibus dengan pelat nomor B 1201 DZK yang sedang melintas, tertimpa pohon tumbang dan merusak bagian depan mobil.

    Salah seorang korban, Narti mengatakan, saat kejadian mobil yang dikemudikan suaminya sedang melintas di Jalan Raya Margonda dari arah Jakarta Selatan memasuki wilayah Depok. Sekira pukul 14.45 WIB, tepatnya di Jalan Raya Margonda dekat gang Kober, pohon tumbang tepat jatuh di depan mobilnya.

    “Iya, pas depan mobil, suami langsung rem mendadak,” ujar Narti sambil terduduk lemas, Senin (15/12/2025).

    Narti menjelaskan, akibat pohon tumbang bagian depan mobilnya mengalami kerusakan cukup parah karena terkena dahan pohon. Adapun bagian yang rusak yakni pada bagian bumper depan mobil ringsek dan tangan suaminya mengalami lecet akibat benturan rem mendadak.

    “Bagian depan mobil rusak, pas kejadian rem mendadak itu di belakang lagi enggak ada mobil, kalau ada khawatir di tabrak dari belakang,” jelas Narti.

    Akibat kejadian tersebut Narti terpaksa membatalkan perjalanannya menuju wilayah Sukmajaya, Depok dan menepikan kendaraannya.

    Narti akan menunggu kedatangan anaknya untuk menjemputnya, sekaligus melihat secara detail kerusakan mobil yang tertimpa batang pohon.

    “Kejadiannya cepat, angin kencang bengat, ini sambil nunggu anak mau datang jemput,” ucap Narti.

    Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi membenarkan adanya laka tunggal akibat pohon tumbang di Jalan Raya Margonda. Pohon tumbang disebabkan humbasan angin kencang sehingga dahan pohon tidak dapat menahan terpaan angin.

    “Infonya ada dua orang di dalam mobil, satu orang hanya luka lecet pada tangannya,” terang Made.

    Made mengungkapkan, Satlantas Polres Metro Depok sudah mendatangi lokasi mobil tertimpa pohon tumbang, untuk melakukan evakuasi kepada korban. Dahan pohon tumbang sudah di bawa ke pinggir jalan bersama dengan mobil korban.

    “Saat ini lalu lintas sudah kembali berjalan dengan normal, Satlantas Polres Metro Depok sudah melakukan pengaturan arus lalu lintas di Jalan Margonda,” ungkap Made.

    Made meminta, masyarakat maupun pengendara dapat selalu waspada saat melintas di jalan ketika angin kencang, baik saat melintas di bawah pohon rindang dan fly over. Pengendara dapat selalu waspada dan menguasai kendaraannya, serta dapat menjaga kecepatan kendaraan.

    “Selalu waspada dan patuhi peraturan lalu lintas, jaga jarak aman saat berkendara,” tutur Made.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, terjangan angin kencang masih terjadi hingga pukul 16.30 WIB, sejumlah papan reklame tampak bergoyang menahan terpaan angin kencang.

  • Jakarta Dilanda Rob Hingga Puting Beliung, Pramono: Tak Usah Salahkan Cuaca

    Jakarta Dilanda Rob Hingga Puting Beliung, Pramono: Tak Usah Salahkan Cuaca

    JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara rutin menyampaikan peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem kepada masyarakat.

    Pramono menilai antisipasi bersama jauh lebih penting sebagai langkah mitigasi. Sehingga, Pramono tak mau sekedar menyalahkan fenomena alam atas bencan hidrometeorologi yang terjadi di Jakarta beberapa waktu belakangan.

    Pernyataan itu diberikan Pramono saat dimintai tanggapan terkait serangkaian kejadian bencana akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir, seperti banjir rob, angin puting beliung, dan pohon tumbang di sejumlah titik.

    “Ya, kami selalu sebenarnya menyampaikan kepada publik tentang cuaca ekstrem. Tetapi mari kita tidak usah menyalahkan cuaca ekstrem, kita semua harus mengantisipasi,” kata Pramono di Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu, 14 Desember.

    Pramono kemudian menjelaskan beberapa fenomena pemicu bencsna hidrometeorologi yang telah diprediksi dan diinformasikan jauh hari, namun ternyata belum semua masyarakat mengetahui informasi tersebut.

    “Seperti penanganan rob lalu, 15 hari sebelumnya sudah kami umumkan. Termasuk sebenarnya yang puting beliung kemarin yang terjadi di Ancol, kami sudah umumkan juga. Tetapi kan, apa ya, masyarakat belum sepenuhnya menggunakan informasi itu,” ujarnya.

    Namun, yang jelas, Pramono menegaska upaya penanganan dampak cuaca buruk terus dilakukan dengan cepat oleh petugas di lapangan.

    “Tetapi alhamdulillah baik kemarin puting beliung maupun Rob, maupun apa, cuaca yang tinggi, hujan yang tinggi, ya ada di beberapa spot terjadi banjir, ada juga yang pohon roboh seperti misalnya kemarin di dekat Masjid Sunda Kelapa. Tapi segera kita tangani dengan baik,” urai Pramono.

    Dalam beberapa pekan terakhir, wilayah pesisir utara Jakarta dilaporkan kembali mengalami banjir rob. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat puluhan RT di Jakarta Utara tergenang air laut akibat rob, terutama pada awal Desember 2025.

    Air rob sempat masuk ke sejumlah ruas jalan dan permukiman dengan ketinggian bervariasi, namun sebagian besar genangan disebut sudah menyusut atau surut setelah beberapa jam berlangsung.

    BPBD mengaitkan banjir rob kali ini dengan fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perigee (supermoon), yang meningkatkan ketinggian muka laut di pesisir utara. BMKG sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (rob) sejak awal bulan, mengingat potensi cuaca tersebut sudah diprediksi.

    Selain rob, angin puting beliung melanda kawasan Ancol, Jakarta Utara pada Jumat, 12 Desember. Peristiwa itu menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan atap tenda roboh di area wisata tersebut.

    Meski insiden berlangsung singkat, dampaknya sempat menghambat akses jalan dan memerlukan penanganan cepat oleh petugas. Tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut.

  • BMKG Juanda Peringatkan Ancaman Cuaca Ekstrem, Mojokerto Raya Masuk Zona Waspada

    BMKG Juanda Peringatkan Ancaman Cuaca Ekstrem, Mojokerto Raya Masuk Zona Waspada

    Mojokerto (beritajatim.com) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menetapkan Kabupaten dan Kota Mojokerto sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Potensi cuaca ekstrem tersebut dikeluarkan selama periode 11–20 Desember 2025.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, mengatakan bahwa dalam 10 hari ke depan diprakirakan terjadi peningkatan intensitas hujan di sejumlah daerah, termasuk Mojokerto Raya, yakni Kabupaten dan Kota Mojokerto. Hal ini seiring aktifnya dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Mojokerto. Dampaknya bisa berupa banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Beritajatim.com, Sabtu (13/12/2025).

    Ia menjelaskan, hampir seluruh wilayah Jawa Timur saat ini telah memasuki musim hujan. Kondisi tersebut diperkuat oleh kemunculan Bibit Siklon Tropis 935 di Samudra Hindia selatan NTB yang memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan suplai uap air ke wilayah Jawa Timur.

    Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Low, Kelvin, dan Rossby, serta suhu muka laut Selat Madura yang masih hangat, turut mendukung pertumbuhan awan-awan hujan yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. BMKG Juanda mengimbau masyarakat Mojokerto, khususnya yang berada di wilayah rawan banjir dan perbukitan.

    “Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi. Pengguna jalan juga diminta berhati-hati karena hujan lebat berpotensi menyebabkan jalan licin dan jarak pandang terbatas. Masyarakat juga diharapkan rutin memantau informasi cuaca terkini dan peringatan dini dari BMKG,” katanya.

    Tujuannya agar dapat melakukan langkah antisipasi lebih awal. Taufiq menambahkan, informasi cuaca dan peringatan dini dapat diakses melalui laman resmi BMKG Juanda maupun kanal media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan informasi cuaca 24 jam. [tin/kun]