Topik: perselingkuhan

  • Suami di Bangkalan Gerebek Istri Ngamar Bersama Pria Lain

    Suami di Bangkalan Gerebek Istri Ngamar Bersama Pria Lain

    Bangkalan (beritajatim.com) – RF, seorang suami di Bangkalan menggerebek istrinya, A (29) di sebuah hotel. Wanita itu kedapatan satu kamar dengan pria lain yang diduga selingkuhannya.

    RF semula curiga dengan gerak gerik istrinya. Ditambah ia mendengar kabar jika istrinya berselingkuh dengan pegawai sekantornya inisial D (26).

    Bachtiar Pradinata, kuasa hukum RF mengatakan, kliennya yang sudah mengendus adanya perselingkuhan itu lalu mencoba mengikuti dan membuntuti A saat sedang bersama D. Keduanya lalu pergi ke sebuah hotel di Surabaya dan memesan satu kamar.

    Setelah A dan D masuk ke dalam kamar tersebut, RF lalu meminta bantuan managemen hotel dan berhasil menemukan istrinya di salah satu kamar bersama D. Bahkan, saat pintu dibuka, D masih sibuk memperbaiki baju dan celananya.

    Aksi perselingkuhan itu juga direkam oleh RF sebagai bukti jika A dan D berselingkuh karena berada dalam satu kamar. Tak cukup sampai di situ, RF juga melaporkan perbuatan istrinya itu ke Polrestabes Surabaya.

    “Klien kami sudah membuat laporan polisi atas perzinahan dan saat ini prosesnya masih berjalan,” terangnya, Jumat (15/3/2024).

    Ia juga menambahkan, saat dilakukan pengrebekan A dan D masih mengenakan seragam dinas ketika di salah satu hotel di Surabaya.

    “Saat digerebek keduanya masih memakai baju dinas,” tandasnya. [sar/beq]

  • Skandal Perselingkuhan Terungkap, Miss Jepang Kelahiran Ukraina Lepas Gelar

    Skandal Perselingkuhan Terungkap, Miss Jepang Kelahiran Ukraina Lepas Gelar

    Tokyo

    Pemenang kontes kecantikan Miss Jepang kelahiran Ukraina telah menyerahkan mahkotanya setelah sebuah tabloid melaporkan perselingkuhannya dengan seorang dokter yang sudah menikah.

    Karolina Shiino, 26, dinobatkan sebagai Miss Jepang dua minggu lalu tetapi kemenangannya memicu debat publik karena ia bukan keturunan Jepang.

    Meskipun ada beberapa yang menyambut penobatan warga naturalisasi itu, ada pula mereka yang mengatakan dia tidak mewakili standar kecantikan tradisional Jepang.

    Di tengah kehebohan itu, sebuah tabloid lokal menerbitkan laporan yang menuduh Shiino terlibat dalam perselingkuhan.

    Artikel Shukan Bunshun melaporkan bahwa Shiino telah menjalin hubungan dengan seorang influencer sekaligus dokter yang sudah menikah. Pria itu belum memberikan komentar publik.

    Dalam tanggapan awalnya pada laporan itu minggu lalu, pihak penyelenggara kontes kecantikan membela Shiino. Mereka mengatakan Shiino tidak tahu pria itu sudah menikah.

    Namun pada Senin (06/02), penyelenggara kontes mengatakan Shiino telah mengakui bahwa ia tahu pria itu sudah menikah dan mempunyai keluarga.

    Shiino juga meminta maaf kepada para penggemarnya dan masyarakat umum dalam sebuah pernyataan pada Senin lalu. Ia mengatakan dia bertindak seperti itu karena takut dan panik saat menanggapi laporan tersebut.

    “Saya benar-benar minta maaf atas masalah besar yang saya sebabkan dan karena mengkhianati mereka yang mendukung saya,” katanya.

    Gelar Miss Jepang akan tetap kosong untuk sepanjang tahun ini, meskipun ada beberapa pemenang kedua.

    Penobatan Karolina Shiino sebagai Miss Jepang memicu perdebatan.

    “Ada hambatan soal ras dan sulit untuk diterima sebagai orang Jepang.”

    Itulah yang diucapkan Karolina Shiino dalam bahasa Jepang yang lancar sambil menangis setelah dia dinobatkan sebagai Miss Jepang pada Senin (22/01).

    Kompetisi tersebut menobatkan Shiino pada 22 Januari orang pertama yang keturunan Eropa yang diberi kehormatan tersebut.

    Ia lahir di Ukraina sebelum pindah bersama ibunya ke Jepang ketika dia berusia lima tahun dan mengambil nama belakang milik ayah tirinya yang merupakan orang Jepang.

    Karolina Shiino adalah warga naturalisasi Jepang pertama yang memenangkan kontes kecantikan Miss Jepang (Miss Japan Association)

    Ia bisa berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang dengan lancar dan menjadi warga negara naturalisasi pada 2022.

    Setelah menerima gelar tersebut, ia mengatakan dalam pidatonya: “Saya telah ditolak sebagai orang Jepang berkali-kali, tetapi saya dipenuhi dengan rasa syukur karena diakui sebagai orang Jepang hari ini.”

    Kemenangan Carolina terjadi hampir 10 tahun setelah Ariana Miyamoto menjadi wanita blasteran pertama yang dinobatkan sebagai Miss Jepang pada 2015.

    Sebagai perempuan yang memiliki ibu orang Jepang dan ayah keturunan Afrika-Amerika, kemenangan Miyamoto menimbulkan pertanyaan: apakah seseorang dari ras campuran berhak memenangkan kompetisi tersebut?

    Ariana Miyamoto menjadi wanita blasteran pertama yang dinobatkan sebagai Miss Jepang pada 2015 (Getty Images)

    ‘Di mana Jepangnya?’

    Tapi itu tahun 2015. Kini, sejumlah warga Jepang lebih geram dan menumpahkannya di media sosial karena Karolina Shiino bukan keturunan Jepang sama sekali.

    “Orang yang terpilih sebagai Miss Jepang ini bahkan bukan campuran orang Jepang, tapi 100% murni Ukraina. Baiklah dia cantik, tapi ini ‘Miss Japan’. Di mana Jepangnya?” sebut seorang warganet di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

    “Kalau dia setengah [Jepang], tentu tidak masalah. Tapi secara etnis dia 0% Jepang dan bahkan tidak lahir di Jepang,” komentar warganet lainnya.

    Baca juga:

    Ada pula yang mengatakan kemenangan Karolina Shiino mengirimkan “pesan yang salah” kepada orang-orang Jepang.

    “Saya pikir orang Jepang secara alami (akan) mendapat pesan yang salah ketika orang berpenampilan Eropa disebut sebagai orang Jepang paling cantik.”

    Yang lain mempertanyakan apakah memilih model kelahiran Ukraina merupakan keputusan politik.

    “Jika dia lahir di Rusia, dia tidak akan menang. Tidak mungkin. Tentu saja kriterianya sekarang adalah keputusan politik. Sungguh hari yang menyedihkan bagi Jepang,” tulis salah satu warganet dengan nada menuduh.

    ‘Dia lebih orang Jepang dari kami’

    Ai Wada, penyelenggara kontes Miss Jepang Grand Prix mengatakan kepada BBC bahwa para juri telah memilih Karolina Shiino sebagai pemenang dengan “keyakinan penuh”.

    “Dia berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang yang indah dan sopan,” kata Ai Wada. “Dia lebih orang Jepang daripada kami.”

    Karolina Shiino lahir di Ukraina kemudian pindah ke Jepang pada usia lima tahun dan dibesarkan di Nagoya (Miss Japan Association)

    Karolina Shiino telah mengumumkan di Instagram awal tahun lalu ketika dia menerima kewarganegaraan Jepang, bahwa dia “mungkin tidak terlihat seperti orang Jepang”, tetapi dia telah “menjadi orang Jepang” karena dirinya besar di Jepang.

    Dan saat menerima gelar Miss Jepang 2024, dia berujar bahwa memenangkan gelar tersebut adalah “sebuah mimpi”.

    “Diakui sebagai orang Jepang dalam kompetisi ini membuat saya merasa bersyukur.”

    Reportase tambahan oleh Chie Kobayashi

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 20 Kasus KDRT Diproses Polres Bojonegoro Sepanjang 2023

    20 Kasus KDRT Diproses Polres Bojonegoro Sepanjang 2023

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sepanjang 2023 di wilayah hukum Polres Bojonegoro mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya (2022). Kebanyakan, penyebab KDRT itu karena perselingkuhan dan ekonomi.

    “Penyebab terjadinya keretakan rumah tangga dan KDRT, terbanyak terutama karena faktor perselingkuhan dan ekonomi,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, Jumat (29/12/2023).

    Kasus KDRT yang ditangani Polres Bojonegoro sepanjang 2023 sebanyak 20 perkara. Sedangkan untuk tahun 2022 ada 13 perkara. Selain KDRT, jumlah kejahatan perempuan dan anak yang lain juga meningkat.

    “Untuk penanganan perkara KDRT tahun ini mengalami peningkatan sebesar 53,84 persen jika dibanding tahun 2022,” ujar lulusan Akpol (Akademi Polisi) 2004 itu.

    Sedangkan untuk kasus kejahatan perempuan dan anak yang lain, seperti persetubuhan meningkat 17,64 persen dari tahun 2022 ada 17 perkara dan tahun 2023 terdapat 20 perkara. Kasus lain, seperti pencabulan stabil dengan jumlah 3 perkara.

    “Penganiayaan anak mengalami penurunan, dari tahun 2022 sebanyak 16 kasus, menjadi 6 kasus pada 2023,” ungkapnya.

    Selain itu tren kasus pemerkosaan mengalami penurunan, dari tahun 2022 ada 3 perkara menjadi hanya 1 perkara di tahun 2023.  Sedangkan kasus pengeroyokan stabil pada 8 perkara dan satu kasus pembuangan bayi pada 2022.

    Meningkatnya jumlah perkara kekerasan perempuan dan anak ini, pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi dengan masyarakat maupun organisasi yang bergerak di bidang perlindungan anak dan perempuan agar kasusnya bisa ditekan.

    “Hukuman terhadap pelaku ini semoga juga bisa membuat efek jera bagi pelaku maupun yang lain agar tidak melakukan kasus yang sama,” pungkasnya.

    Sementara salah satu perkara KDRT yang saat ini masih dalam proses penanganan yakni laporan dari korban seorang dosen yang melaporkan suaminya karena diduga melakukan KDRT. Kasus tersebut rencananya akan digelar perkara pada awal 2024.

    Menanggapi meningkatnya jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pengurus Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jawa Timur, Nafidatul Himah mengatakan, sudah saatnya negara hadir untuk melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    “Melihat dua data itu dan keduanya naik terutama kasus KDRT berarti secara tidak langsung Bojonegoro ini sudah darurat kekerasan perempuan dan anak,” ungkapnya.

    Sehingga pihaknya sangat menyayangkan dengan tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak ini belum menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah. “Sudah saatnya negara hadir untuk melindungi masyarakatnya,” pungkasnya. [lus/suf]

  • Diselingkuhi, Suami di Surabaya Bakar Istri dan Anak Tiri

    Diselingkuhi, Suami di Surabaya Bakar Istri dan Anak Tiri

    Surabaya (beritajatim.com) – Sutikno, warga Sambikerep duduk di kursi pesakitan di PN Surabaya. Dia didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah melakukan penganiayaan terhadap istri siri dan anak tirinya dengan cara dibakar. Akibatnya, korban mengalami luka bakar hampir 90 persen.

    Dalam persidangan, terdakwa Sutikno didakwa melanggar Pasal 340, Pasal 351 ayat 3, Pasal 80 ayat 2 KUHP tentang perlindungan anak. Selain melukai istri sirinya, pembakaran tersebut juga melukai anak tirinya.

    Usai membacakan dakwaan, JPU menghadirkan tiga saksi yang salah satunya yaitu anak tiri terdakwa bernama Dimas. Dimas mengaku melihat ibunya tidur di ruang tamu dan tiba-tiba ada api yang menyambar sang ibu.

    “Waktu itu saya belum melihat api, ibu saya saat itu lagi tidur di ruang tamu. Tidak lama kemudian saya melihat sambaran api dan kaca pecah, dipecah terdakwa,” kata Dimas memberikan keterangan di persidangan.

    BACA JUGA:
    Pasangan Selingkuh Bunuh Istri di Surabaya Dituntut 12 Tahun

    Meskipun dirinya juga turut terbakar, Dimas mencoba untuk memadamkan api yang membakar ibunya. Dan mencoba keluar berteriak minta tolong. “Saya lompat keluar dari jendela yang pecah dan minta tolong pada warga,” tambahnya.

    Untuk diketahui, Peristiwa kebakaran itu terjadi di rumah di Dukuh Bulu Gang Kinco RT 01 RW 04 Kelurahan Lontar pada Jumat (13/4/2023) sekitar pukul 23.30 WIB malam hari. Kejadian itu bermula dari sakit hati karena dugaan perselingkuhan.

    Akibat kejadian itu, istri NNZ (37) dan kedua anak tirinya DR (17) dan AB (8) menderita luka bakar serius sehingga dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sementara pelaku juga menderita luka bakar sehingga dirawat di Rumah Sakit BDH.

    BACA JUGA:
    Surabaya Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi

    Sosok Sutikno dikenal warga sebagai salah satu juragan tanaman hias atau pedagang bunga hias atau penjual Kembang Hias di kawasan Jalan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya.

    Sedangkan, istri sirinya dikenal sebagai penjual jajanan ringan gorengan yang memiliki lapak di Pasar Pradah, Kelurahan Lontar Surabaya. Sejak 2021, NNZ dipersunting oleh Sutikno yang berstatus duda usai bercerai dengan istri sahnya. [uci/beq]

  • Bonceng Istri Orang, Pria Sumenep Tewas Dianiaya

    Bonceng Istri Orang, Pria Sumenep Tewas Dianiaya

    Sumenep (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan yang mengakibatkan nyawa melayang terjadi di depan SDN Pragaan Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Penganiayaan terjadi karena dugaan perselingkuhan.

    “Pelaku penganiayaan berinisial TJ (32), warga Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan. Sedangkan korban berinisial ZH (30), warga Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Minggu (26/11/2023).

    Penganiayaan itu berawal ketika pelaku mendengar informasi bahwa istrinya telah menjalin hubungan asmara dengan korban. Saat itu pelaku mendapati istrinya tengah berboncengan dengan korban.

    Pelaku pun langsung mengejar korban. Dia melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menggunakan senjata tajam (sajam).

    “Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka parah dan akhirnya meninggal,” ujar Widiarti.

    Mendengar informasi tersebut, Unit Resmob Polres Sumenep dipimpin Kanit Resmob Ipda Sirat langsung mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan terhadap keberadaan pelaku.

    “Pelaku dibawa Kepala Desa Prenduan dan diserahkan kepada aparat Kepolisian untuk diproses hukum,” terang Widiarti.

    BACA JUGA:

    Gadis 25 Tahun di Sumenep Jadi Korban Rudapaksa Mantan Pacar

    Polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya baju korban. Sedangkan sepeda motor pelaku dan pisau yang digunakan menganiaya korban masih dalam pencarian.

    “Pelaku dijerat pasal 340 subsider 338 KUHP juncto 351 ayat 3 KUHP. Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara,” pungkasnya. [tem/but]

  • Sekdes di Tuban Dibunuh, Istri Datangi Polres Minta Pelaku Dihukum Setimpal

    Sekdes di Tuban Dibunuh, Istri Datangi Polres Minta Pelaku Dihukum Setimpal

    Tuban (beritajatim.com) – Sepekan pasca kasus pembunuhan seorang Sekretaris Desa (Sekdes) Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban bernama Agus Sutrisno (33) yang dibacok oleh Jano (45) pria warga Desa Guwoterus Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban ini membuat geram oleh pihak keluarga korban.

    Istri korban bernama Yayuk Sri Kasiyani (30) datang bersama 2 anaknya dengan didampingi Kepala Dusun (Kasus) setempat, mendatangi Polres Tuban senin (30/10/2023) meminta agar pelaku dihukum seberat – beratnya.

    Dihadapan Polisi, istri korban meneteskan air mata menceritakan suaminya yang telah dibunuh oleh pelaku dengan keji sampai 7 kali bacokan di bagian kepala, tubuh dan lengan.

    Tak hanya itu, istri korban pun meyakini dugaan lebih dari satu orang pelaku, sehingga selain menghukum seberat – beratnya terhadap tersangka bernama Jano juga ia menuntut pihak Kepolisian menyelidiki lebih dalam terkait dugaan pelaku lainnya.

    “Saya yakin kalau pelaku pembunuhan suami saya bukan 1 pelaku saja, namun lebih dari 1 orang,” ucap Yayuk sapanya.

    Dalam ceritanya dihadapan polisi Satreskrim Polres Tuban, sebelumnya sang suami juga mendapati ancaman dan percobaan pembunuhan sekitar 2 tahun yang lalu, namun aksi tersebut gagal.

    “Sekitar 1 atau 2 tahun yang lalu itu pernah ditabrak, tapi juga Alhamdulillah tidak kenapa-napa. Tapi yang untuk kali ini, suami saya ditabrak lalu dikeroyok dan diperlakukan sekeji itu saya sangat tidak terima,” tegas Yayuk.

    Pihaknya meminta pihak Kepolisian dalam hal ini Satreskrim Polres Tuban agar memberikan hukuman seberat-beratnya terhadap tersangka, sebab korban merupakan ayah dan tulang punggung dari 2 anaknya yang kini anaknya harus menjadi anak yatim.

    ” Anak kami 2, yang cewek itu umur 14 tahun, kelas 8. Yang kedua ini usia 5 tahun, baru TK A,” imbuhnya.

    Sementara itu, disinggung soal motif pembunuhan tersebut didasari oleh perselingkuhan istri pelaku dengan korban, Yayuk enggan memberikan tanggapan sebab hal tersebut belum bisa dibuktikan. [ayu/ted]

  • Selingkuh Jadi Motif Kekerasan Berujung Maut di Pamekasan

    Selingkuh Jadi Motif Kekerasan Berujung Maut di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Kasus kekerasan berujung maut di Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Selasa (24/10/2023) kemarin. Terjadi akibat perselingkuhan.

    Hal tersebut disampaikan Kapolres Pamekasan, AKBP Satria Permana melalui Kasi Humas Polres Pamekasan, IPTU Sri Sugiarto disela penangkapan tersangka kasus tersebut.

    Peristiwa tersebut berawal saat korban inisial AS (39) warga Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, diketahui pelaku inisial R (38), warga Desa Blaban, Batumarmar, saat bersama istri pelaku dalam sebuah kamar di rumah pelaku.

    “Mengetahui istinya bersama korban, pelaku mendobrak pintu dan langsung berusaha melukai korban. Namun korban langsung melarikan diri,” kata Sri Sugiarto, Rabu (25/10/2023).

    Saat korban melarikan diri, pelaku seketika langsung mengejar korban hingga di Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Selanjutnya pelaku menyabetkan celurit dan mengenai bagian punggung dan paha korban, sehingga mengakibatkan korban jatuh berlumuran darah,” ungkapnya.

    “Melihat kondisi korban tidak berdaya, pelaku langsung meninggalkan korban di TKP. Motif pelaku melakukan aksi itu karena sakit hati mengetahui istrinya berada dalam satu kamar bersama korban (diduga selingkuh),” jelasnya.

    Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebuah baju milik korban, sebilah celurit pelaku dengan bercak darah. “Akibat perbuatan itu, pelaku terancam Pasal 338 KUHP Sub 351 Ayat 3,” pungkasnya. [pin/ted]

  • Pembunuhan Sekdes Sidonganti Tuban Diduga Akibat Selingkuh

    Pembunuhan Sekdes Sidonganti Tuban Diduga Akibat Selingkuh

    Tuban (beritajatim.com) – Pembunuhan Sekretaris Desa (Sekdes) Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Agus Sutrisno (33) diduga dilatarbelakangi motif perselingkuhan. Pelaku yang akhirnya menyerahkan diri, Jano (45), dendam lantaran cemburu akibat istrinya berselingkuh dengan korban.

    Kapolres Tuban AKBP Suryono menyampaikan, sekitar pukul 09.00 WIB selasa 24 Oktober 2023 di Desa Hargoretno, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban telah terjadi pembunuhan sekdes dilakukan oleh seorang pelaku yang sempat kabur dan akhirnya menyerahkan diri di Polsek Grabagan.

    “Motif pembunuhan dilakukan karena adanya dugaan bahwa istri pelaku menjalin hubungan dengan korban yaitu dalam hal ini seorang Sekdes,” ucap AKBP Suryono.

    Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut dari 2 hari sebelumnya. Pelaku sampai menyewa mobil pikap L300 yang digunakan untuk membuntuti korban.

    BACA JUGA:
    Pelaku Pembacokan Sekdes Sidonganti Tuban Menyerahkan Diri

    Pada saat itu, korban yang hendak pergi rapat di kantor Kecamatan Kerek dengan mengendarai motor trail tiba-tiba ditabrak dari belakang, setelah itu pelaku turun dari mobilnya sambil membawa senjata tajam jenis parang.

    “Korban melarikan diri sampai ke ladang dan pelaku langsung membacok sebanyak 7 kali di bagian kepala, bahu dan tubuh,” kata AKBP Suryono.

    Saat ini pihak Kepolisian masih mendalami kasus berapa lama perselingkuhan korban dengan istri pelaku yang menjadi motif dari pembunuhan tersebut. Termasuk, mengamankan barang bukti berupa parang, kemudian mobil yang diduga untuk menabrak korban dan satu motor yang dikendarai oleh korban.

    “Bahwa korban dan pelaku bukan kerabat. Tahu karena mendapatkan kabar bahwa istri pelaku berselingkuh dengan korban. Sehingga pelaku 2 hari yang lalu merencanakan pembunuhan tersebut yang sebelumnya sudah dibuntuti,” paparnya.

    BACA JUGA:
    Kronologis Sekdes Sidonganti Tuban Tewas Kena Sajam

    Akibatnya, pelaku ditetapkan Pasal 34 KUHP subsider Pasal 338 KUHP. Ancaman hukumannya seumur hidup.

    “Dikenakan pasal pembunuhan berencana, karena direncanakan 2 hari sebelumnya,” pungkasnya.

    Sebelumnya sempat diberitakan, bahwa pelaku bernama Jano (45) warga Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban menyerahkan diri setelah sempat kabur sekitar 10 jam usai membacok seorang Sekdes bernama Agus Sutrisno (33) hingga tewas. [ayu/beq]

  • Pelaku Pembacokan Sekdes Sidonganti Tuban Menyerahkan Diri

    Pelaku Pembacokan Sekdes Sidonganti Tuban Menyerahkan Diri

    Tuban (beritajatim.com) – Pelaku utama kasus pembacokan terhadap Sekretaris Desa (Sekdes) Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban akhirnya menyerahkan diri setelah sebelumnya sempat kabur sekira 10 jam.

    Diketahui, pelaku bernama Jano (45) warga Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban merasa ketakutan setelah membunuh korban seorang Sekdes bernama Agus Sutrisno (33) dengan cara dibacok.

    Kapolres Tuban AKBP Suryono menyampaikan, sekitar pukul 09.00 WIB selasa 24 Oktober 2023 di Desa Hargoretno, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban telah terjadi pembunuhan oleh sekdes dilakukan oleh seorang pelaku yang sempat kabur dan akhirnya menyerahkan diri di Polsek Grabagan.

    “Alasan pelaku menyerahkan diri karena memang sudah tahu ya dikejar – kejar polisi, ketakutan mau kabur tidak jelas dan akhirnya menyerahkan diri di Polsek Grabagan,” ucap AKBP Suryono, Rabu (25/10/2023).

    Lanjutnya, dari hasil pemeriksaan saksi – saksi dan olah TKP mengindikasi kepada salah satu pelaku, sehingga dilakukan pengejaran dari Polres dan Polsek. Sehingga kurang lebih 10 jam, akhirnya tersangka menyerahkan diri.

    “Pelaku melakukan pembunuhan karena diduga istri pelaku ini berhubungan atau selingkuh dengan korban sehingga dendam,” kata AKBP Suryono.

    Kemudian, pada saat itu pelaku sengaja mengikuti atau membuntuti korban saat perjalanan ke kantor Kecamatan kerek yang akan melaksanakan rapat. Namun, sesampainya di pertengahan jalan yang sepi, korban ditabrak mobil pick up L300 oleh pelaku.

    Setelah tertabrak pelaku keluar dari mobil, sedangkan korban sempet lari ke ladang tapi dikejar dan dilakukan pembacokan disana, ada luka bacok sebanyak 7 kali yakni di kepala, bahu dan badan korban.

    “Saat ini kita mengamankan barang bukti berupa parang, kemudian mobil yang diduga untuk menabrak korban dan satu motor yang dikendarai oleh korban,” imbuhnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa korban dan pelaku bukan kerabat. Tahu karena mendapatkan kabar bahwa istri pelaku berselingkuh dengan korban. Sehingga pelaku 2 hari yang lalu merencanakan dengan menyewa kendaraan, membuntuti korban dan menghabisi korban.

    “Untuk peristiwa perselingkuhan ini masih kita dalami. Karena tiba di Polres hanya pemeriksaan awal, jadi lama korban berhubungan dengan istri pelaku ini masih kita dalami,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Kepolisian menduga ada 2 pelaku yakni tersangka utama Jano yang mengendarai mobil L300 menabrak si korban dan membacok. Kemudian, ada satu tersangka lainnya yang mengendarai motor.

    “Dimungkinkan ada 2 tersangka, berdasarkan pemeriksaan dari saksi, belum diketahui identitasnya, masih dilakukan pengejaran,” ujar dia.

    Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku ditetapkan pasal 34 KUHP subsider 338 KUHP yang mana ancaman hukumannya seumur hidup dan juga 20 tahun.

    “Dikenakan pasal pembunuhan berencana, akan direncanakan 2 hari sebelumnya,” tutup Suryono. [ayu/ted]

  • Kenapa Selingkuh? Studi Ungkap Motifnya Selain Seks

    Kenapa Selingkuh? Studi Ungkap Motifnya Selain Seks

    Jakarta, CNN Indonesia

    Perselingkuhan tak cuma urusan hubungan seks. Sejumlah studi memperlihatkan bahwa masalah psikologis yang terbangun dalam rumah tangga berkontribusi.

    Belakangan, isu perselingkuhan menerpa vokalis Maroon 5 Adam Levine dan personel Weird Genius Reza Arap belakangan ini. Dua nama itu, dan pasangannya, pun menghiasi jajaran trending topic Twitter dalam beberapa hari terakhir.

    Isu perselingkuhan Reza bermula dari beberapa kicauan istrinya Wendy Walters yang diduga menyindir sang suami, Selasa (20/9).

    “Apa iya ada alasan yang cukup menjustifikasi perselingkuhan di saat perempuan udah berusaha jadi istri yang baik, diam di rumah dan enggak macem-macem? Apa iya capek hati bisa sembuh dengan f*ck around? Bukannya kunci hubungan itu komunikasi? Bukan f*ck around?” tulis Wendy Walters pada akun Twitternya pada hari ini, Selasa (20/9).

    Wendy juga sempat me-retweet beberapa unggahan yang membahas soal laki-laki yang tak bisa komitmen dan membiarkan Tuhan membalas kejahatan itu.

    Sementara, isu perselingkuhan Adam Levine dari pasangannya yang merupakan supermodel, Behati Prinsloo, muncul usai pengakuan dari seorang model medsos bernama Sumner Stroh.

    Levine sudah membantahnya meski berbagai pengakuan dari selebritas lain muncul, misalnya pesan pribadi yang bernada rayuan.

    Apa sebenarnya yang melatarbelakangi perselingkuhan?

    Lewat studi yang diunggah Tandfonline, Dylan Shelterman dkk. dari Departemen Psikologi University of Maryland AS mengungkap sejumlah alasan perselingkuhan.

    Studi berjudul What Do People Do, Say, and Feel When They Have Affairs? Associations between Extradyadic Infidelity Motives with Behavioral, Emotional, and Sexual Outcomes itu diunggah pada Desember 2020 dan melibatkan 495 responden. Sebanyak 87,9 persen responden merupakan heteroseksual dari universitas AS.

    Para peserta mengaku pernah selingkuh dalam hubungan mereka dan menjawab pertanyaan yang menjadi akar misteri: kenapa Anda selingkuh?

    Peneliti mengungkapkan sebenarnya ada delapan alasan utama perselingkuhan. Yaitu kemarahan, harga diri, kurangnya cinta, komitmen rendah, kebutuhan akan variasi, pengabaian, hasrat seksual, dan situasi atau keadaan.

    Meskipun sebagian besar perselingkuhan melibatkan seks, sebagian besar peserta merasakan beberapa bentuk keterikatan emosional dengan pasangan selingkuh.

    Secara signifikan, perselingkuhan lebih sering terjadi pada mereka yang melaporkan kurangnya perhatian atau kurangnya cinta dalam hubungan utama mereka, demikian dikutip dari laporan Scientific American.

    Uniknya, sekitar dua pertiga partisipan (62,8 persen) mengaku merasa sayang kepada pasangan baru mereka. Sekitar empat dari 10 (37,6 persen) melakukan percakapan intim, sementara satu dari 10 (11,1 persen) mengatakan, “Aku mencintaimu.”

    Mereka yang melaporkan merasa kurang terhubung dengan pasangan utama mereka mengalami keintiman emosional yang lebih besar dalam perselingkuhan, kemungkinan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan psikis itu.

    Peneliti menilai selingkuh lebih mungkin untuk mengakhiri suatu hubungan karena muncul dari kemarahan, kurangnya cinta, komitmen rendah atau pengabaian.

    Sementara, perselingkuhan yang mengarah ke hubungan serius terbilang jarang terjadi. Hanya satu dari 10 orang (11,1 persen) yang akhirnya berubah menjadi komitmen penuh, menurut laporan Interesting Engineering.

    Berdasarkan survei terhadap 500 orang dewasa muda yang diterbitkan dalam Journal of Sex Research, peneliti mengungkap sejumlah alasan utama perselingkuhan:

    – Tidak puas dengan hubungan mereka saat ini;

    – Merasa diabaikan oleh pasangannya;

    – Marah dengan pasangannya;

    – Jatuh cinta atau hanya naksir orang lain;

    – Tidak merasa berkomitmen pada pasangan;

    – Ingin meningkatkan popularitas mereka;

    – Penipu menginginkan lebih banyak variasi di kamar tidur, dan;

    – Mabuk dan tidak berpikir jernih.

    Ada sejumlah alasan yang tumpang tindih. Namun, pada prinsipnya ada keinginan untuk “melepaskan hubungan secara emosional” dari pasangannya.

    “Salah jika menyimpulkan bahwa semua urusan (dan perilaku terkait perselingkuhan) sama-sama dihasilkan dari defisit dalam hubungan utama,” menurut para penulis penelitian.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]