Topik: perselingkuhan

  • Pelaku Penyiraman Air Keras di KBB Ditangkap di Bali

    Pelaku Penyiraman Air Keras di KBB Ditangkap di Bali

    JABAR EKSPRES – Pelaku penyiraman air keras terhadap istrinya di Kampung Pasir Bisoro, Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), akhirnya ditangkap oleh jajaran Polres Cimahi.

    Pelaku, Dodi Suhendar (30), yang melarikan diri usai melakukan aksi keji tersebut, diamankan di sebuah hotel di Denpasar Barat, Bali, pada 21 Januari 2025.

    Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengungkapkan bahwa kejadian tragis tersebut terjadi pada 14 Januari 2025. Dalam insiden itu, korban, AFF (29), yang merupakan istri sah pelaku, mengalami luka serius di wajah akibat disiram air keras.

    “Kurang dari seminggu, pelaku berhasil diamankan oleh tim Sat Reskrim Polres Cimahi setelah aksi penyiraman air keras tersebut viral di media. Laporan kejadian masuk pada 14 Januari 2025, dan pelaku kami tangkap pada 21 Januari 2025,” ujar Tri dalam konferensi pers di Mapolres Cimahi, Jumat (24/1/2025).

    BACA JUGA:Motif Penyiraman Agus Salim Disiram Air Keras oleh Rekan Kerja, Berawal dari Sakit Hati Karena Sering Ditegur Hal Sepele

    Tri menjelaskan, kasus ini bermula dari konflik rumah tangga yang dipicu oleh permintaan cerai korban terhadap pelaku akibat perselingkuhan.

    Pelaku, lanjut Tri, merasa sakit hati karena diusir dari rumah, dan pelaku sengaja menyiapkan air aki untuk melukai korban jika permintaannya ditolak.

    “Pelaku berusaha membujuk korban agar tidak bercerai. Namun, setelah korban tetap menolak, pelaku menyiramkan air aki yang sudah disiapkan dalam botol,” kata Tri.

    Tri juga mengungkapkan, setelah melukai istrinya, pelaku menjual mobil Honda Brio milik mereka senilai Rp108 juta untuk modal melarikan diri. Pelaku kemudian mengganti ponselnya dan terbang ke Bali melalui Bandara Soekarno Hatta.

    BACA JUGA:Viral! Link Petisi Pengembalian Dana Donasi Agus Korban Penyiraman Air Keras, Para Donatur Ingin Uang Kembali

    “Tersangka ditangkap di sebuah hotel di Denpasar Barat. Ia juga dikenakan Pasal 43 ayat 2 Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun,” jelasnya.

    Dalam pengakuannya, Dodi mengaku menyiapkan air aki sejak lama sebagai ancaman jika keinginannya tidak dituruti. Ia juga mengakui bahwa penyebab konflik rumah tangganya adalah perselingkuhan yang dilakukannya.

  • Kuasa Hukum Paula Verhoeven Bantah Tuduhan Selingkuh dari Baim Wong: Ngobrol di Ruang Terbuka Memang Salah?

    Kuasa Hukum Paula Verhoeven Bantah Tuduhan Selingkuh dari Baim Wong: Ngobrol di Ruang Terbuka Memang Salah?

    Jakarta, Beritasatu.com – Kuasa hukum Paula Verhoeven, Alvon Kurnia Palma meminta kepada pihak Baim Wong untuk tidak mengada-ada dalam menghadirkan fakta di persidangan gugatan perceraian yang diajukan Baim Wong terhadap kliennya di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan.

    “Seyogyanya pihak sana (Baim Wong) janganlah sesuatu yang fakta itu dilebih-lebihkan dari yang sebenarnya. Jangan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan dianggap menjadi hal negatif,” ungkap Kuasa hukum Paula Verhoeven, Alvon Kurnia Palma dikutip dari channel YouTube, Rabu (22/1/2025).

    Alvon Kurnia Palma mengatakan, penambahan saksi baru yang diajukan pihak Baim Wong untuk menguatkan tuduhan perselingkuhan Paula Verhoeven. Namun, pada fakta di persidangan tidak terbukti secara jelas adanya perselingkuhan yang terjadi antara kliennya dengan pria lain.

    “Kalau misalnya memang dalil dia seperti itu, toh tidak terbukti apa-apa. Tidak ada apa-apa gitu,” tambahnya.

    Pengacara Paula Verhoeven itu menyebut, penjelasan dua saksi yang diajukan Baim dianggapnya terlalu berlebihan apalagi disebut kliennya berduaan sampai pagi.

    “Kalau semisal orang ada di ruang terbuka gitu, misalnya contohnya yang dikatakan tadi, bukan muhrim. Nah, dia tidak melakukan apa-apa. Apakah itu kesalahan? Misalkan orang itu adalah personal trainer, dan Paula juga enggak pernah ada perasaan apa-apa, apa itu salah?” ucap Alvon Kurnia Palma membantah tuduhan Baim Wong terkait Paula Verhoeven dituduh sleingkuh.

    Sebelumnya, pada sidang lanjutan gugatan perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven yang digelar di PA Jakarta Selatan, Baim Wong mengajukan dua saksi baru.

    Dua saksi dari Baim Wong menjelaskan, bahwa saksi melihat Paula Verhoeven kerap berduaan dengan seorang pria bukan muhrimnya hingga dini hari.

  • Akhir Kasus Viral ASN Jadi Korban KDRT Istri di Bandung Barat, Kini Sepakat Berdamai – Halaman all

    Akhir Kasus Viral ASN Jadi Korban KDRT Istri di Bandung Barat, Kini Sepakat Berdamai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Bandung Barat – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung Barat yang sebelumnya viral karena diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh istrinya, resmi mencabut laporan polisi.

    Kasus ini menarik perhatian publik setelah ASN berinisial C dilaporkan menghilang pasca insiden tersebut.

    Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, mengonfirmasi bahwa C memang sempat menghilang setelah menerima tindakan KDRT dari istrinya.

    “Awalnya, dia melapor ke Polsek Ciparay, tetapi kemudian mencabut pengaduannya dan tidak pulang,” ungkap Aldi pada Selasa, 21 Januari 2025.

    Pihak kepolisian kemudian melakukan pencarian setelah menerima permintaan dari keluarga korban.

    “Kami mendeteksi melalui media sosial dan membentuk tim untuk mencari korban. Alhamdulillah, sudah ketemu,” tambahnya.

    Penyelesaian Secara Kekeluargaan

    Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, kasus ini diketahui berkaitan dengan masalah keluarga.

    Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

    “Masalah sudah selesai, sudah clear. Awalnya terkait masalah rumah tangganya, dan kami kembalikan lagi ke keluarganya. Jadi korban saat ini sudah kembali ke orangtuanya,” jelas Aldi.

    Terkait isu perselingkuhan yang diduga menjadi penyebab KDRT, Aldi menyatakan bahwa pihaknya tidak mendalami hal tersebut karena kedua keluarga sepakat untuk berdamai.

    “Soal isu yang lain, kami tidak dalami ya. Mereka fokus untuk menyelesaikan secara kekeluargaan,” tutupnya.

    Dengan demikian, kasus KDRT yang sempat viral ini berakhir dengan penyelesaian damai antara kedua belah pihak.

    (TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Akhir Kasus Viral ASN Jadi Korban KDRT Istri di Bandung Barat, Kini Sepakat Berdamai – Halaman all

    Sosok Istri Diduga Aniaya Suami di Bandung Barat, Disebut Buat Wajah Korban Lebam dan Mata Berdarah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dialami seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, bernama Calvin.

    Kasus ini viral setelah beredar foto wajah Calvin penuh luka lebam disebut akibat dianiaya istrinya, Rana.

    Kakak Calvin, Aditya, sempat membuat unggahan adiknya menghilang dari rumah dan tak dapat dihubungi setelah mengalami KDRT.

    Aditya juga menggunggah video kondisi Calvin setelah ditemukan pihak keluarga di akun Instagramnya @adityaarthaz.

    Ia tak menyangka wanita yang dinikahi adiknya dapat melakukan penganiayaan hingga wajah korban penuh lebam serta mata berdarah.

    Pihak keluarga mendampingi Calvin membuat laporan ke Polsek Ciparay pada Rabu (15/1/2025) lalu.

    Namun, Calvin mencabut laporan tersebut pada Sabtu (18/1/2025).

    Kakak korban menceritakan Calvin kenal dengan Rana melalui aplikasi kencan online.

    Setelah saling berkenalan, Rana meminta dinikahin dan pihak keluarga sempat menolak.

    “Kami keluarga sebenarnya dari awal kurang merestui karena baru kenal dan datang ke rumah hanya beberapa kali.”

    “Setelah menikah kejanggalan mulai terjadi,” tulis Aditya di akun Instagramnya.

    Selama menikah, Rana sering menjelekkan keluarganya dan tak pernah mendatangi rumah mertua.

    Rana memblokir seluruh kontak anggota keluarga Calvin dan meminta suaminya meninggalkan grup WhatsApp keluarga.

    Ia juga mendapat cerita adiknya sering tak memegang uang saat bekerja.

    Seluruh keuangan diatur Rana, bahkan keputusan untuk pindah rumah dari Padalarang ke Ciparay.

    Laporan Dicabut

    Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, mengatakan laporan tersebut dicabut sebelum istri menjalani pemeriksaan.

    Setelah mencabut laporan, korban menghilang dan penyidik menemukan lokasi persembunyian korban.

    “Ketika kami mendeteksi dari media sosial, saya langsung cek dan membentuk tim untuk mencari korban.”

    “Alhamdulillah kemarin sudah ketemu korbannya, kemudian kami bawa ke Polresta Bandung, ke Unit PPA,” bebernya, Senin (20/1/2025).

    Ia menerangkan korban tak berkoordinasi dengan keluarganya saat mencabut laporan.

    “Kemudian datang keluarga korban dan akhirnya keluarga sepakat untuk mencabut pengaduan,” sambungnya.

    Menurutnya, keluarga korban bersepakat untuk tidak memperpanjang masalah dan untuk sementara Calvin pisah rumah dengan istrinya.

    “Masalah sudah selesai, sudah clear. Terkait masalah rumah tangganya, dikembalikan ke keluarganya. Jadi, si korban sudah kembali ke orang tuanya,” tandasnya.

    Petugas kepolisian tidak mendalami dugaan perselingkuhan yang dilakukan korban.

    Sebelumnya, korban mengaku telah melakukan kesalahan sehingga istrinya marah dan berujung KDRT.

    “Soal isu yang lain kami tidak dalami ya karena kemarin mereka fokus untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, kami tidak terlalu menggali ke sana,” lanjutnya.

    Awal Mula Terbongkar

    Sementara itu, Kadispora Bandung Barat, Imam Santoso, mengatakan kasus KDRT terungkap setelah para karyawan tak pernah melihat Calvin bekerja.

    Calvin juga tak dapat dihubungi sehingga rekan kerjanya semakin curiga.

    Saat membuka komputer di ruang kerja Calvin, ditemukan pesan WhatsApp dari istrinya yang meminta untuk berobat ke puskesmas.

    “Pas hari Senin (13/1/2025) ada WhatsApp yang masuk di komputer, ada bahasa dari istrinya, kamu berobat ke puskesmas tapi ada foto Cavin itu (yang lebam),” jelasnya.

    Rekan kerja bersepakat untuk mendatangi rumah Calvin dan menghubungi keluarganya.

    “Begitu masuk, kaget istrinya, staf saya bilang katanya sakit kita mau nengok. Saat itu, Calvin pakai hoodie, dicek dijelaskan ada ini ini dan lain sebagainya,” bebernya.

    Di hadapan rekan kerjanya, Calvin diberi kesempatan untuk menjelaskan kejadian yang dialaminya.

    Calvin kemudian melaporkan kasus KDRT dengan sejumlah bukti.

    “Ke Polsek Ciparay sama staf saya juga. Di Polsek dia mengakui bahwa dia mengalami kekerasan oleh istrinya.”

    “Karena harus dilengkapi dengan data, direkomendasikan oleh polsek untuk melakukan visum, dan lain sebagainya,” tuturnya.

    Melihat kondisi Calvin yang babak belur, pihak kantor memintanya untuk istirahat dan segera menyelesaikan permasalahan rumah tangga.

    “Kami tentu memberikan waktu untuk penyembuhan dan menyelesaikan masalah tersebut. Kalau pekerjaan tidak terganggu, karena tugasnya ada yang mengcover,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul ASN Bandung Barat yang Jadi Korban KDRT oleh Istrinya Cabut Laporan, Polisi Ungkap Sebabnya

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Adi Ramadan) (Kompas.com/Elgana Mubarokah)

  • Tak Masalah Calon Suami Dulu Pernah Dipenjara, Nindy Ayunda Siap Dinikahi Dito Mahendra: Surprise

    Tak Masalah Calon Suami Dulu Pernah Dipenjara, Nindy Ayunda Siap Dinikahi Dito Mahendra: Surprise

    TRIBUNJATIM.COM – Masih ingat penyanyi Nindy Ayunda?

    Ia dikabarkan akan segera menikah kembali usai bercerai dengan Askara Parasady Harsono pada 6 Mei 2021 silam.

    Nindy diketahui menjalin hubungan dengan seorang pengusaha bernama Dito Mahendra.

    Dito sendiri sempat menjadi perbincangan hingga jadi buron.

    Ia kemudian ditangkap polisi dan ditahan lantaran kepemilikan senjata api dan amunisi tanpa izin.

    Dito Mahendra yang sempat buron selama 4 bulan, lalu ditahan selama 7 bulan mulai September 2023 kemudian bebas pada Maret 2024.

    Kini, Nindy Ayunda mengaku siap menikah dengan sang kekasih.

    Ia mulai terang-terangan membagikan foto mesra dengan Dito Mahendra di media sosialnya.

    Namun ibu 2 anak kelahiran 10 Januari 1989 itu tak mengungkap kapan ia akan menikah.

    “Iya (mau nikah), insya Allah,” kata Nindy Ayunda di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2025), dikutip dari Tribun Solo.

    Ia masih merahasiakan tanggal dan tempat pernikahannya dengan Dito Mahendra.

    “Surprise,” ucap Nindy Ayunda.

    Nindy lantas menegaskan calon suaminya adalah Dito Mahendra.

    “(Menikah) Sama orang yang dulu heboh,” ujar Nindy Ayunda.

    Nindy Ayunda dan Dito Mahendra akan menikah. (Instagram)

    Persahabatan Nindy Ayunda dan Ashanty hancur

    Persahabatan Nindy Ayunda dan Ashanty akhirnya hancur berkeping-keping.

    Pertemanan keduanya sedang diuji dengan adanya persoalan soal perselingkuhan mantan suami Nindy Ayunda.

    Ternyata, Ashanty ada di balik isu soal perselingkuhan tersebut karena melibatkan keponakannya.

    Seperti diketahui, Nindy Ayunda dan Ashanty memang menjalin persahabatan.

    Bahkan Nindy Ayunda dan Ashanty juga tergabung dalam geng artis bersama Olla Ramlan, Ussy Sulistiawaty, dan Ririn Ekawati.

    Geng artis tersebut sempat jadi sorotan hingga wara-wiri di layar kaca.

    Mereka juga kerap meluangkan waktu bersama untuk makan maupun mengobrol bersama.

    Bahkan mereka juga sempat melakukan photoshot bersama.

    Sayangnya hubungan tersebut akhirnya merenggang sampai sekarang.

    Ditambah lagi muncul konflik antara Nindy Ayunda dan Olla Ramlan.

    Hal itu diketahui dari unggahan di kanal YouTube The Ramlans Family pada Selasa (05/12/2023), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.com.

    Di podcast tersebut, Nindy Ayunda awalnya membahas soal masa terpuruknya di tahun 2018 silam.

    Saat itu Nindy Ayunda mengaku baru tahu suaminya telah berselingkuh.

    Nindy Ayunda juga membahas soal rasa kecewanya dengan Ashanty.

    “Aku terpaksa menceritakannya, dan ini pertama kalinya, aku belum pernah menceritakan pada siapapun,” ucap Nindy Ayunda.

    “Ini menyangkut rumah tangga aku, saat itu di tahun 2018 adalah tahun yang berat banget buat aku,” imbuhnya.

    Ashanty jelaskan alasan tak beritahu Nindy Ayunda saat Askara selingkuh. (via Bangka Pos)

    “Aku tahu Aska berselingkuh, satu tahun itu aku dibukakan satu dua tiga, bermacam-macam,” tutur Nindy Ayunda.

    Selama setahun itu, Nindy Ayunda mengaku cukup sering bertengkar dengan suaminya.

    Namun Nindy Ayunda tak bisa menceritakan hal itu pada orang lain.

    “Di situ aku enggak pernah cerita sama orang tua, sama kamu, sama semuanya, enggak ada,” ungkapnya.

    “Seiring berjalannya waktu, kita syuting pagi-pagi di TRANS TV.”

    “Aku pagi-pagi enggak tidur habis ribut sama Aska, dia ketahuan ada perempuan,” bebernya.

    Hingga akhirnya Nindy Ayunda terkejut saat suaminya disebut berselingkuh dengan keponakan Ashanty, Millen Cyrus. 

    Nindy Ayunda pun berusaha menanyakan hal itu langsung pada istri Anang Hermansyah.

    “Aku bagian kecewa sama Ashanty. Ini aku cerita, buka semua ya.”

    “Karena memang Aska ada sesuatu dengan keponakan dia, aku dikasih tahunya sama kak Ririn (Ekawati)” ucap Nindy Ayunda.

    Namun Nindy Ayunda kecewa dengan reaksi Ashanty.

    Ia pun bertanya-tanya mengapa Ashanty tak bisa memberi jawaban selayaknya seorang teman.

    “Aku sedih dan cari tahu ke Ashanty. Ternyata jawaban Ashanty tidak selayaknya seorang teman,” terang Nindy Ayunda.

    “Karena dia tahu, dia bahkan memberitahu itu ke Kak Ririn, tapi dia enggak cerita ke aku, pertanyaan aku cuma why, harusnya dia kasih tahu,” imbuhnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Warga Kesal Pak Kades Ngamar bareng Istri Orang di Hotel, Suami Malah Legowo: Terima Kelakuannya

    Warga Kesal Pak Kades Ngamar bareng Istri Orang di Hotel, Suami Malah Legowo: Terima Kelakuannya

    TRIBUNJATIM.COM – Warga kesal bukan main ketika mengetahui kepala desanya main api dengan istri orang.

    Bukan mendapatkan hukuman setimpal, kepala desa itu malah lepas dari jerat hukum.

    Seorang kepala desa di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang berinisial KM lepas dari jerat hukum setelah tepergok meniduri istri orang.

    Hal itu lantaran sang suami dari wanita yang kepergok bersama Kades itu memilih legowo.

    Suami dari wanita tersebut, memutuskan tidak memperpanjang lagi masalah perselingkuhan istrinya dengan oknum kepala desa itu.

    Kesepakatan damai keluar setelah sebelumnya dilakukan proses musyawarah.

    Akibat adanya perdamaian itu, aparat Polsek Kragilan menghentikan proses hukum.  

    KM dan YL menjalin asmara perselingkuhan saat suami YL bekerja di luar negeri.  

    Mereka diduga kerap ngamar di sebuah hotel yang ada di Kota Serang. 

    Perselingkuhan mereka terendus oleh warga, hingga akhirnya warga menggerutu kediaman KM.

    Kades itu pun diamankan di Polsek Kragilan, pada Kamis 16 Januari 2025. 

    Kapolsek Kragilan, Kompol Etang Cahyadi mengatakan, kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polresta Serang Kota. Akan tetapi, pihak YL tak membuat laporan kepolisian. 

    “Iya sudah kita limpahkan, cuma berujung damai dan korban (YL) tidak membuat laporan,” mata Etang melalui sambungan telepon, Minggu (19/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Wartakotalive, Senin (20/1/2025).

    Etang menyebut, suami YL bisa menerima kelakuan istrinya dan berdasarkan hasil musyawarah dengan para tokoh terjadi perdamaian. 

    Ilustrasi selingkuh (Wartakota)

    “Itu dimusyawarahkan oleh para tokoh di sini sehingga damai,” ungkapnya. 

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin menyebut kasus tersebut dihentikan karena pihak korban tak membuat laporan. 

     “Iya awalnya sudah dilimpahkan, tapi saat kita tangani. Tiba-tiba pelaku dijemput lagi, karena sudah damai dengan pihak korban,” katanya.

    Sementara itu, nasib kades lain agak berbeda.

    Diketahui kades itu merupakan Kepala Desa Seko Besar, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, berinisial TS.

    Ia akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.

    TS diduga terlibat perselingkuhan dengan bendahara desa, AF.

    Kejadian ini menjadi sorotan warga setempat setelah pengerebekan yang dilakukan oleh warga pada Senin, 6 Januari 2025, sekitar pukul 24.00 WIB.

    Warga desa merasa resah dengan perilaku Kades yang sering berkunjung ke rumah bendahara desa hingga larut malam.

    Pengerebekan tersebut dilakukan ketika warga mencurigai adanya hubungan yang tidak semestinya antara Kades dan bendahara desa.

    Camat Pauh, Jupri, mengonfirmasi bahwa Kades Seko Besar telah mengajukan pengunduran diri.

    “Iya, beliau mengundurkan diri. Kita tunggu surat dari BPD desa atas permohonan pemberhentian Kades ke Camat,” ujar Jupri pada Jumat, 10 Januari 2025.

    Tindakan Selanjutnya
     
    Setelah pengunduran diri Kades, Camat Jupri akan melaporkan surat dari BPD desa ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

    “Pengunduran itu atas permintaan sendiri, selanjutnya kita laporkan ke DPMD,” tambahnya.

    Kepala Dinas PMD Sarolangun, Mulyadi, juga memberikan tanggapan terkait masalah ini.

    Ia menegaskan bahwa jika terbukti bersalah, Kades akan dikenakan sanksi.

    “Kalau terbukti, kita berhentikan. Yang penting ada usulan dari BPD-nya,” ungkap Mulyadi melalui WhatsApp pada Kamis, 9 Januari 2025.

    Sementara itu, kasus serupa juga pernah terjadi di Sleman, Yogyakarta.

    Seorang Dukuh di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, kini dituntut untuk dipecat karena dugaan kasus perselingkuhan.

    Terlebih Dukuh Dukuh Koroulon Kidul, Tri Mulyanto itu juga dipertanyakan kinerjanya.

    Hal ini membuat ratusan warga Koroulon Kidul, Bimomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, menggelar unjuk rasa di depan kantor Kalurahan setempat pada Senin (6/12/2025).

    Mereka menuntut karena Tri Mulyanto dianggap mencoreng nama baik kampung.

    “Kami menuntut agar Pak Dukuh segera dipecat,” kata Purwanto, salah satu warga RT 02 RW 26 di Kalurahan Bimomartani.

    Dalam aksi tersebut, warga membawa mobil komando dan spanduk yang berisi tuntutan.

    Setelah menyampaikan orasi, perwakilan massa aksi diterima oleh pihak Kalurahan dan Kapanewon Ngemplak untuk melakukan audiensi.

    Audiensi yang Alot
     
    Namun, audiensi tersebut berjalan alot dan belum mencapai kesepakatan.

    Warga merasa kecewa karena Dukuh yang bersangkutan tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

    Persoalan asusila yang melibatkan Dukuh juga telah menjadi perbincangan di kalangan warga.

    “Perselingkuhan sudah terjadi lama, kurang lebih 8 bulan. Kami sudah memberikan teguran, tetapi itu tidak diindahkan. Akhirnya, terjadi penggerebekan di rumah janda,” ungkap Purwanto.

    Setelah audiensi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

    Namun, mereka mengancam akan menggelar unjuk rasa kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak jika tuntutan pemberhentian Dukuh tidak ditindaklanjuti.

    Aksi ini mencerminkan kekecewaan warga terhadap kepemimpinan Dukuh yang dianggap tidak memenuhi harapan masyarakat.

    Tanggapan Pak Dukuh

    Dukuh Koroulon Kidul Tri Mulyanto, saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, mengaku belum bisa berkomentar banyak.

    Tribun Jogja diminta untuk mengonfirmasi persoalan tersebut kepada penasehat hukumnya. 

    Hubungin (advokat saya) saja ya, kulo wes gak iso mikir (saya sudah tidak bisa berfikir),” katanya.

    Tribun Jogja mencoba menghubungi nomor Penasehat Hukum yang bersangkutan. 

    Melalui penasehat hukumnya, Hillarius Ngaji Merro, tuduhan tersebut dibantah karena dianggap tidak terbukti. 

    “Tadi saya bicara sama klien sama. Saya bicara dari hati ke hati, saya sampaikan bahwa tuntutan warga itu yang tahu Pak Tri sendiri, karena sifatnya pribadi, asusila. 

    “Kemudian dia mengatakan kepada saya, semua tuduhan itu sama sekali tidak benar versi klien saya,” ujar Hillarius, Senin (6/1/2025). 

    Menurut dia, kliennya beberapa bulan yang lalu telah mencoba menyelesaikan tuduhan tersebut dan dianggap tidak terbukti. 

    Ia mengklaim, tidak ada perbuatan hukum yang membuktikan Dukuh Tri Mulyanto melakukan perselingkuhan. 

    Namun kasus tersebut muncul kembali selepas Pilkada. 

    Hillarius mengaku tidak mengetahui motif dibalik cerita tersebut. 

    Namun Ia berasumsi bahwa tuduhan berkembang karena ada muatan politik pasca Pilkada sehingga dalam hal ini kliennya merasa difitnah. 

    Hillarius kemudian bercerita, dirinya bersama kliennya sore tadi telah bertemu dengan Bu Lurah Bimomartani Tutik Wahyuningsih di Balai Kalurahan. 

    Pertemuan tersebut didampingi Kapolsek dan Danramil untuk berdiskusi, mencari solusi atas persoalan yang terjadi.  

    Apalagi situasi di masyarakat juga sudah memanas. 

    “Dalam diskusi itu, klien saya secara legowo mengatakan, dia dengan resiko apapun bersedia mundur dari jabatannya, menerima tuntutan warga, tapi dengan sarat bahwa harkat dan martabat dia dan keluarganya harus dipulihkan dari tuduhan karena sama sekali tidak terbukti,” kata Hillarius. 

    Rencananya menurut dia akan ada mediasi.

    Mediasi digelar di kantor Kalurahan Bimomartani dan mengundang seluruh RT RW, unsur pemuda, muspika, dan tokoh masyarakat.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Awal Mula Perselingkuhan Kades di Pati Terungkap, Ngaku Nikah Siri saat Digerebek Warga – Halaman all

    Awal Mula Perselingkuhan Kades di Pati Terungkap, Ngaku Nikah Siri saat Digerebek Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, digegerkan dengan dugaan asusila yang dilakukan Kepala Desa (Kades) bernama Sukanto.

    Para warga menggerebek rumah Sukanto pada Jumat (17/1/2025), lantaran tinggal dengan wanita berinisial M tanpa ikatan pernikahan.

    Bahkan, M diduga hamil, padahal Sukanto masih memiliki istri.

    Sukanto kemudian dibawa ke Balai Desa Tanjungrejo untuk diperiksa Camat Margoyoso, Moelyanto.

    Seorang warga bernama Atik, mengatakan Sukanto tak dapat menunjukkan buku nikah saat digerebek di rumahnya.

    “Kami ke rumah Pak Kades untuk menanyakan surat nikah resmi.”

    “Mereka sudah berbulan-bulan hidup bersama, bahkan perempuannya sampai hamil,” ucapnya, dikutip dari TribunJateng.com.

    Di hadapan warga, Sukanto menyatakan telah menikah siri dengan M, namun tak ada bukti pernikahan.

    “Katanya sudah nikah siri dan suratnya masih dalam proses.”

    “Sudah berbulan-bulan (hidup bersama), kok masih proses, kemarin-kemarin ke mana,” sambung Atik.

    Warga meminta Sukanto mundur dari jabatannya karena berbuat asusila selama berbulan-bulan.

    Camat Margoyoso, Moelyanto, mengaku tak dapat mencopot Sukanto karena bukan wewenangnya.

    “Kami tidak bisa memutuskan. Segera akan melapor ke Pj Bupati Pati agar bisa ditindaklanjuti ke Inspektur Daerah. Semua warga jadi saksinya,” ujarnya.

    Sementara itu, Inspektur Kabupaten Pati, Agus Eko Wibowo, akan menyelidiki dugaan perselingkuhan yang dilakukan Sukanto.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Camat. Kami tindak lanjuti dengan mengirimkan surat kepada Pj Bupati Pati,” bebernya.

    Setelah membuat laporan ke Pj Bupati Pati, pihaknya akan membentuk tim investigasi.

    “Saat ini, kami fokus dengan Pulbaket (pengumpulan bahan keterangan),” terangnya.

    Sanksi akan diberikan ke Sukanto setelah proses penyelidikan selesai.

    Inspektur Kabupaten Pati akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) serta Bagian Hukum Setda Kabupaten Pati untuk merumuskan sanksi yang tepat.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Buntut Warga Gerebek Rumah Kades Tanjungrejo, Diduga Kumpul Kebo

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka Hauzan)

  • Kasus Dugaan KDRT oleh Istrinya, Polisi: Korban Cabut Laporan

    Kasus Dugaan KDRT oleh Istrinya, Polisi: Korban Cabut Laporan

    JABAR EKSPRES – Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono menanggapi terkait adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh seorang ASN Kabupaten Bandung Barat, yang diduga dilakukan oleh istrinya hingga viral di media sosial.

    Menurut Kapolres, kasus tersebut kini sudah dilakukan pencabutan oleh korban setelah sebelumnya melapor ke Polsek Ciparay. Kemudian setelah melakukan pelaporan, korban pun diduga hilang.

    “Awalnya melapor ke Polsek Ciparay, kemudian si korban mencabut pengaduan kemudian hilang atau ‘gak pulang,” ujarnya saat ditemui di Soreang, Senin (20/1).

    Aldi menjelaskan, setelah korban menghilang dirinya pun langsung melakukan pencarian terhadap korban dan mendeteksi dari media sosial.

    BACA JUGA:Seorang ASN di KBB Diduga Alami KDRT oleh Istrinya hingga Alami Luka Lebam di Wajah, Begini Kronologinya Kata Polisi!

    “Saya langsung mengecek dan menyuruh tim untuk mencari korban,” katanya.

    Dan tak berselang lama, korban akhirnya berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke Mapolresta Bandung ke bagian unit PPA.

    Kemudian pihaknya juga langsung menghubungi keluarga korban untuk datang ke Polresta Bandung.

    “Kemudian datang keluarga korban, kemudian tetap keluarga sepakat untuk mencabut pengaduan. Dan masalah sudah selesai sudah clear karena masalah keluarga jadi dikembalikan ke kedua belah pihak. Jadi si korban sudah kembali ke orang tuanya,” ungkapnya.

    BACA JUGA:Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di KBB Meningkat Signifikan, Didominasi KDRT

    Adapun terkait alasan korban mencabut laporannya, Aldi mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami. Lantaran akan dilakukan secara kekeluargaan.

    “Ini kita masih dalami terkait pencabutan, karena mereka fokus untuk penyelesaian secara kekeluargaan kita tidak bisa kendali kesana. Intinya laporan sudah dicabut,” terangnya.

    Terkait adanya dugaan perselingkuhan dari korban, Adli menyebut pihaknya hanya fokus pada pencarian korban.

    “Kami belum kesana karena awalnya fokus mencari korban yang dinyatakan tidak pulang, setelah kami temukan dan kami temukan dengan keluarga korban bersama Polresta Bandung setelah itu mereka sepakat tidak melanjutkan perkaranya,” tutupnya.

    BACA JUGA:Sebelum Tewas, Korban KDRT di Ciwastra Sempat Disuruh Keluarga Lapor ke Polisi

  • Alasan Marshanda Main Film Lagi setelah 3 Tahun Vakum

    Alasan Marshanda Main Film Lagi setelah 3 Tahun Vakum

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Marshanda mengaku bahagia bisa Kembali dipercaya bermain dalam sebuah film berjudul La Tahzan seusai 3 tahun vakum dari layar lebar. Hal itu diungkapkan mantan kekasih Baim Wong itu saat dijumpai di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

    “Pastinya senang saat pertama kali ditawari main di film ini dan Ketika baca premis filmnya, aku nyadar kok ada kesamaan kisahnya dengan jalan hidupku. Hal itu yang bikin aku tambah yakin aku mau main dalam film ini karena aku ngerti rasanya jadi Alina (tokoh yang diperankannya),” terang Marshanda.

    Marshanda melanjutkan, selain ada kisah yang sama dengan kisah di filmnya, ia  juga mengakui jalan cerita dalam film yang akan dibintanginya membuatnya merasa tertantang memerankan tokoh yang diberikan kepadanya.

    “Setelah aku baca skripnya dan langsung jatuh cinta,” tambahnya.

    Marshanda sendiri tak mau mengambil pusing dengan kemungkinan filmnya akan menuai pro dan kontra di masyarakat terlebih jalan ceritanya tentang perselingkuhan.

    “Ya kalau aku sebagai pemain ya berusaha untuk berperan dan berakting sebaik mungkin saja, terlepas dari hal-hal yang viral,” tandasnya.

    Dalam film ini layar lebar ini, Marshanda akan bermain artis Deva Mahenra, Ariel Tatum, Rachel Mikhayla, Asri Welas, Benidictus Siregar, Patricia Gouw, Reza Nangin, Ayu Dyah Pasha, Elma Theana dan beberapa artis berbakat lainnya.

    Rencananya film layar lebar dengan bintang Marshanda ini akan mulai syuting akhir Januari 2025 ini di beberapa tempat di Jakarta dan direncanakan akan mulai tayang pada akhir 2025 mendatang.

  • Deva Mahenra Mengaku Takut “Dirujak” Penonton setelah Terima Tawaran Main Film Tentang Perselingkuhan

    Deva Mahenra Mengaku Takut “Dirujak” Penonton setelah Terima Tawaran Main Film Tentang Perselingkuhan

    Jakarta, Beritasatu.com – Aktor muda Deva Mahenra mengaku agar khawatir menerima tawaran bermain dalam film La Tahzan. Pasalnya, film ini adalah film keduanya yang akan bercerita tentang cinta segitiga dan perselingkuhan setelah sebelumnya dirinya sukses memerankan tokoh Aris di film Ipar adalah Maut.

    Kekhawatirannya memerankan tokoh yang kontroversial itu diungkapkan pria kelahiran Makassar, 19 April 1990, saat hadir dalam syukuran produksi film La Tahzan di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

    “Jujur saya pas ketemu Pak Manoj ditawari untuk kembali memainkan peran (perselingkuhan), yang akan dirujak dan digeprek sama seluruh penonton Indonesia. Saya sangat terkejut dan sangat khawatir yah,” ungkap Deva.  

    Ditambahkan Deva Mahendra, sebelum menerima tawaran bermain dalam film ini, ia mengaku sempat menolak Ketika diminta memerankan tokoh Utama di film garapan Hanung Bramantyo itu.

    “Awalnya gue ditawari, gue sempat ngomong ke beliau (Manoj Punjabi) ‘are u sure pak?’ dan  beliau bilang iya serius,” ucapnya.

    Namun, Deva Mahendra mengaku enggan awalnya untuk bermain di film ini. Hal ini karena karena peran di film Ipar adalah Maut masih banyak penonton Indonesia yang kesal.

    “Ini mau ditambah lagi main dengan film  perselingkuhan. Gue sempat takut ada dendam pribadi entah ke gue langsung lewat karakternya,” ucapnya.

    “Namun, Ketika saya pikir lagi ini buat challenge, karena artinya peran gue bagus dan ini bisa jadi ruang buat gue untuk membuktikan bahwa gue bisa,” tambahnya.

    Deva mengaku tak takut apabila nantinya banyak dimusuhi seperti aktor Fedi Nuril yang kini dicap sebagai pria yang mendukung poligami berkat aktingnya di beberapa film bertema poligami.

    “Kalau si abang (Fedi Nuril) kan perannya yang sah-sah meskipun mendua, ini gue yang enggak halal. Gue malah takutnya jadi berimbas ke diri gue, tetapi balik lagi gue percaya kalau memang banyak yang nyinyir, artinya gue sukses memerankan karakter itu dan gue yakin orang juga paham bahwa itu hanya akting. Jadi life must go on,” tandasnya.

    Dalam film ini, Deva Mahendra akan bermain artis Marshanda, Ariel Tatum , Rachel Mikhayla, Asri Welas, Benidictus Siregar, Patricia Gouw, Reza Nangin, Ayu Dyah Pasha, Elma Theana dan beberapa artis berbakat lainnya.