Topik: Penyelenggaraan Haji

  • Kepala BP Haji: Transformasi Layanan Haji Saudi Jadi Momentum Perbaikan Sistem Indonesia – Halaman all

    Kepala BP Haji: Transformasi Layanan Haji Saudi Jadi Momentum Perbaikan Sistem Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. 

    Menurutnya langkah ini merupakan respons terhadap transformasi besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi dalam pelayanan haji dan umrah.

    Dirinya menyebut bahwa perubahan yang berlangsung di Arab Saudi yang merupakan bagian dari Saudi Vision 2030 telah mengangkat layanan haji. 

    “Transformasi layanan haji dan umrah di Saudi sangat progresif, mulai dari digitalisasi sistem, modernisasi infrastruktur, hingga efisiensi manajemen jemaah internasional. Ini bukan hanya tantangan, tapi peluang emas bagi Indonesia untuk menyempurnakan sistem kita,” ujar Gus Irfan. 

    Hal itu disampaikan Gus Irfan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsolidasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 di Asrama Haji Bekasi, Rabu (23/4/2025). 

    Dirinya menekankan bahwa Indonesia harus bisa menyelaraskan diri dengan standar global tanpa kehilangan nilai dasar pelayanan yang berorientasi pada pengabdian. 

    Terlebih, lanjutnya, jemaah Indonesia berasal dari latar belakang yang sangat beragam, baik dari segi usia, budaya, hingga kondisi kesehatan.

    “Teknologi informasi terus berkembang. Kita tidak boleh hanya mengikuti, tapi harus bisa mengelola dan mengoptimalkannya. Di sinilah pentingnya peningkatan profesionalisme di semua lini,” tegasnya.

    Irfan memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, terutama para Kepala Kanwil, Kepala Bidang, dan Kepala Seksi Haji di daerah yang disebutnya sebagai garda terdepan pelayanan. 

    Dirinya menilai kualitas layanan pra, saat, dan pasca haji harus terus dijaga sebagai bentuk pengabdian kepada tamu-tamu Allah.

    Dalam sambutannya, Irfan juga menyampaikan dukungan penuh BP Haji terhadap seluruh agenda strategis Kementerian Agama dalam penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M, baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi.

     Dukungan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 154 Tahun 2024, serta respons atas arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menghendaki layanan haji yang lebih efektif dan nyaman.

    “Mari jadikan Rakernas ini ruang strategis untuk merumuskan terobosan, menyempurnakan sistem, dan menyatukan langkah demi menghadirkan layanan terbaik bagi para duyufurrahman. Semoga apa yang kita susun di sini menjadi amal jariah bagi umat dan bangsa,” pungkasnya.

    Rakernas kemudian dibuka secara simbolis bersama Menteri Agama, Nasarudin Umar.

  • Simak, Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025

    Simak, Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025

    Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) telah merilis jadwal rencana perjalanan haji (RPH) tahun 2025.

    Dalam jadwal tersebut, kloter pertama calon jamaah haji akan diberangkatkan pada 2 Mei 2025. Sebelumnya, mereka dijadwalkan masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.

    Direktur Jenderal PHU, Hilman Latief, mengimbau para calon jamaah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari sisi pengetahuan maupun fisik. Menurutnya, kesiapan yang matang akan menunjang kelancaran serta kekhusyukan dalam menjalankan rukun Islam kelima tersebut. 

    “Kemandirian ini diharapkan dapat mendukung ketahanan jamaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci,” ujar Hilman Latief melansir NU Online. 
     

    Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota jamaah haji. Jumlah ini terdiri atas 201.063 jamaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 adalah pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jamaah haji khusus. 

    Masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji akan berlangsung selama 30 hari. Sementara rata-rata masa tinggal jamaah haji Indonesia di Arab Saudi adalah 41 hari. 
    Berikut ini rencana perjalanan ibadah haji atau jadwal haji 2025:

    1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446): Jamaah haji masuk asrama haji 
    2 Mei 2025 (4 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    11 Mei 2025 (13 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    16 Mei 2025 (18 Dzulqa’dah 1446: Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    17 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah 1446: Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    25 Mei 2025 (27 Dzulqa’dah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Closing date KAAIA Jeddah (Pukul 24.00 WAS) 
    4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446): Pemberangkatan jamaah haji dari Makkah ke Arafah 
    5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446): Wukuf di Arafah 
    6 Juni 2025 (10 Zulhijjah 1446): Idhul Adha 1446 Hijriah 
    7 Juni 2025 (11 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik I 
    8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik II (Nafar Awal) 
    9 Juni 2025 (13 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik III (Nafar Tsani) 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal pemulangan jemaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal kedatangan jemaah haji gelombang I di Tanah Air 
    18 Juni 2025 (22 Dzulhijjah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    25 Juni 2025 (29 Dzulhijjah 1446): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Tahun baru 1447 Hijriah 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Awal pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    2 Juli 2025 (7 Muharram 1447): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    10 Juli 2025 (15 Muharram 1447): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    11 Juli 2025 (16 Muharram 1447): Akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Tanah Air

    Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) telah merilis jadwal rencana perjalanan haji (RPH) tahun 2025.
     
    Dalam jadwal tersebut, kloter pertama calon jamaah haji akan diberangkatkan pada 2 Mei 2025. Sebelumnya, mereka dijadwalkan masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.
     
    Direktur Jenderal PHU, Hilman Latief, mengimbau para calon jamaah untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari sisi pengetahuan maupun fisik. Menurutnya, kesiapan yang matang akan menunjang kelancaran serta kekhusyukan dalam menjalankan rukun Islam kelima tersebut. 

    “Kemandirian ini diharapkan dapat mendukung ketahanan jamaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci,” ujar Hilman Latief melansir NU Online. 
     

     
    Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota jamaah haji. Jumlah ini terdiri atas 201.063 jamaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 adalah pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jamaah haji khusus. 
     
    Masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji akan berlangsung selama 30 hari. Sementara rata-rata masa tinggal jamaah haji Indonesia di Arab Saudi adalah 41 hari. 

    Berikut ini rencana perjalanan ibadah haji atau jadwal haji 2025:

    1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446): Jamaah haji masuk asrama haji 
    2 Mei 2025 (4 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    11 Mei 2025 (13 Dzulqa’dah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    16 Mei 2025 (18 Dzulqa’dah 1446: Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah 
    17 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah 1446: Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    25 Mei 2025 (27 Dzulqa’dah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah 
    31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446): Closing date KAAIA Jeddah (Pukul 24.00 WAS) 
    4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446): Pemberangkatan jamaah haji dari Makkah ke Arafah 
    5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446): Wukuf di Arafah 
    6 Juni 2025 (10 Zulhijjah 1446): Idhul Adha 1446 Hijriah 
    7 Juni 2025 (11 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik I 
    8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik II (Nafar Awal) 
    9 Juni 2025 (13 Dzulhijjah 1446): Hari Tasyrik III (Nafar Tsani) 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal pemulangan jemaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah 1446): Awal kedatangan jemaah haji gelombang I di Tanah Air 
    18 Juni 2025 (22 Dzulhijjah 1446): Awal pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    25 Juni 2025 (29 Dzulhijjah 1446): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Tahun baru 1447 Hijriah 
    26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Awal pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    2 Juli 2025 (7 Muharram 1447): Akhir pemberangkatan jamaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah 
    10 Juli 2025 (15 Muharram 1447): Akhir pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air 
    11 Juli 2025 (16 Muharram 1447): Akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Tanah Air

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Berangkat 30 April, Kuota CJH Asal Tulungagung Belum Diketahui Pasti

    Berangkat 30 April, Kuota CJH Asal Tulungagung Belum Diketahui Pasti

    Tulungagung (beritajatim.com) – Ratusan Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Tulungagung dijadwalkan akan diberangkatkan pada 30 April mendatang. Mereka akan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) awal pemberangkatan haji tahun 2025. Namun hingga saat ini, jumlah pasti kuota CJH yang akan berangkat dari Tulungagung masih belum diketahui.

    Ketidakpastian tersebut disebabkan oleh perpanjangan masa pelunasan biaya haji tahap kedua yang kini ditetapkan hingga 25 April 2025. Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tulungagung, Suryani, menjelaskan bahwa kuota resmi untuk setiap kabupaten dan kota belum diumumkan secara detail oleh pemerintah pusat.
    “Yang ada saat ini baru kuota haji Jawa Timur, belum diturunkan ke Kabupaten,” ujarnya pada Senin (21/04/2025).

    Sementara itu, berdasarkan data pelunasan tahap pertama, terdapat sekitar 800 CJH dari Tulungagung yang dipastikan akan berangkat ke tanah suci tahun ini. Namun, angka tersebut masih bisa berubah tergantung hasil pelunasan tahap kedua.

    Ketidakpastian ini berdampak pada persiapan teknis yang dilakukan oleh pihak terkait, terutama dalam pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksinasi kepada jemaah. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, menyatakan bahwa stok vaksin meningitis hanya disiapkan untuk CJH yang sudah dipastikan berangkat.

    “Waktunya sudah sangat mepet karena jemaah kita berangkat tanggal 30 April dan hingga saat ini belum ada data pasti jumlah yang berangkat,” tuturnya.

    Meski demikian, Kemenag Tulungagung tetap melaksanakan manasik haji sebagai bagian dari persiapan. Dalam kegiatan tersebut, para CJH diberikan pembekalan mengenai hal-hal teknis dan fisik yang perlu dipersiapkan, mengingat keberangkatan mereka termasuk kloter awal dan durasi tinggal di tanah suci cukup lama.

    “Apalagi jumlah petugas haji tahun ini berkurang, harus memperhatikan kebutuhan air agar tidak dehidrasi,” pungkasnya. [nm/aje]

  • BP Haji Desak Polri dan Imigrasi Tindak Jamaah Haji Ilegal

    BP Haji Desak Polri dan Imigrasi Tindak Jamaah Haji Ilegal

    Bisnis.com, Jakarta — Badan Penyeleggara Haji mendesak Kepolisian untuk menindak para oknum yang menawarkan paket haji ilegal.

    Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan penertiban jamaah haji ilegal harus segera dilakukan oleh Kepolisian sehingga kualitas layanan haji bisa semakin baik dan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh jamaah haji yang resmi.

    “Kami juga berkoordinasi dengan Polri dan kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, agar bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang menawarkan dan menyelenggarakan paket haji Ilegal,” ujarnya di Jakarta, Minggu (20/4).

    Dia menuturkan sejak dibentuk Badan Penyelenggara Haji di Indonesia, pihaknya langsung bergerak cepat dan berkordinasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk menangani masalah jamaah haji ilegal asal Indonesia.

    “Alhamdulillah di tahun 2025 ini Arab Saudi sudah mulai lakukan berbagai kebijakan pengetatan,” katanya.

    Berkaitan dengan itu, Dahnil juga mengapresiasi pihak kepolisian dan imigrasi yang berhasil menggagalkan keberangkatan 10 orang calon jemaah haji non prosedural (ilegal) yang hendak menuju Tanah Suci dengan menggunakan visa kerja.

    “Langkah cepat dan tegas dari kepolisian dan imigrasi ini menunjukkan keseriusan negara menjaga martabat penyelenggaraan haji Indonesia dan melindungi para calon jemaah dari potensi risiko,” ucapnya. 

    Dia menjelaskan terdapat 10 calon jamaah haji ilegal tersebut kini tengah diselidiki guna mendalami pihak lain yang terlibat.

    “Kini, para calon jemaah tengah menjalani pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut untuk menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam upaya keberangkatan ilegal ini,” tutur Dahnil.

    Dia mengimbau kepada masyarakat agar untuk lebih berhati-hati jika ingin haji ke Arab Saudi. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi sudah menerapkan kebijakan ketat menjelang musim haji 2025, termasuk larangan kunjungan ke Kota Makkah dengan visa selain visa haji resmi, yang mulai berlaku pada 23 April 2025.

    “Masyarakat harus waspada dan tidak mudah tergoda dengan tawaran haji murah atau cepat tanpa antrean namun tidak resmi. Haji adalah ibadah suci, maka harus dijalani secara sah dan sesuai prosedur,” katanya.

  • 80 Jemaah Haji di Purwakarta Batal Berangkat ke Tanah Suci karena Tidak Mampu Lunasi Ongkos – Halaman all

    80 Jemaah Haji di Purwakarta Batal Berangkat ke Tanah Suci karena Tidak Mampu Lunasi Ongkos – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA – Sebanyak 80 orang calon jemaah haji di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terpaksa batal berangkat ke Tanah Suci, Mekkah. Hal tersebut karena mereka tidak mampu melunasi ongkos berangkat haji.

    Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Purwakarta, Syamsi Mufti mengatakan meski terbilang banyak warga yang batal berangkat ibadah haji, namun angka tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 98 orang. Kendati demikian, tetap saja batal berangkatnya puluhan jemaah haji tersebut menyisakan duka.

    Sebab, harapan yang sudah dibangun selama bertahun-tahun tersebut kini harus ditangguhkan setidaknya hingga musim haji 2026. “Ada 80 orang yang mengundurkan diri. Sebagian besar karena belum mampu melunasi ongkos naik haji,” kata Mufti di sela gelaran bimbingan manasik haji di Masjid Baing Yusuf Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (20/4/2025).

    Selain terkendala biaya, Mufti mengatakan, beberapa calon jemaah juga batal berangkat karena takdir berkata lain, delapan orang wafat sebelum sempat menginjakkan kaki di Tanah Suci. 

    Sementara tiga orang lainnya, lanjut dia, memilih beralih ke ibadah umrah karena tak kuat menunggu masa antrean yang panjang.

    Dari 741 calon jemaah haji Purwakarta tahun ini, Mufti mengatakan, sebanyak 727 orang telah berhasil melunasi biaya haji. Masih tersisa sebagian orang yang berpacu dengan waktu. 

    Tenggat pembayaran ditetapkan hingga Jumat (25/4/2025). Jika tidak, mereka pun terancam ikut antre di musim haji berikutnya. “Posisi yang ditinggalkan jemaah yang batal sudah kami isi dari daftar cadangan, tetapi belum terisi maksimal,” ujar Mufti. 

    Ia berharap, proses penggantian dapat segera rampung agar tidak ada kursi haji yang terbuang sia-sia. Tahun ini, kata dia, calon jamaah dari Purwakarta akan diberangkatkan dalam dua gelombang, yakni kloter 5 yang berangkat pada 6 Mei 2025 dari Bandara Kertajati, dan kloter 23 pada 25 Mei 2025 dari bandara yang sama.

    Diketahui, mengacu pada kesepakatan raker Kemenag dan Komisi VIII DPR, BPIH 1446 H/2025 M, biaya haji 2025 reguler berkisar Rp 89.410.258,79. BPIH sendiri terdiri dari 2 komponen, yakni komponen yang dibayar langsung oleh jemaah haji atau Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Kedua, komponen nilai manfaat yang bersumber dari hasil optimalisasi dana setoran awal jemaah haji.

    Berikut rincian biaya BPIH 2025 yang terdiri dari:

    Rp 55.431.750,78 dibayar oleh calon jemaah sebagai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Rp 33.978.508,01 yang ditanggung dari nilai manfaat dana haji.

    Jadi, calon jemaah haji reguler 2025 perlu mempersiapkan dana pelunasan sekitar Rp 30 jutaan. Pelunasan biasanya dilakukan beberapa bulan sebelum keberangkatan.

    Jumlah jemaah Purwakarta tahun ini menurun dibandingkan 2024 yang mencapai 800 orang. 

    Dari total 741 calon haji, termasuk pembimbing dan tim medis, mayoritas berusia lanjut antara 40 hingga 70 tahun. Mufti mengimbau agar seluruh calon jemaah menjaga kesehatan fisik demi kelancaran ibadah.

    Sementara itu, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menunjukkan komitmennya dalam mendukung para tamu Allah tersebut.

    Pemerintah daerah, kata pria yang akrab dipanggil Om Zein itu, akan memfasilitasi penjemputan calon jemaah haji dari rumah masing-masing menggunakan kendaraan dinas pejabat.

    “Ini kami lakukan agar tidak terjadi kemacetan akibat banyaknya kendaraan pengantar. Semua demi kenyamanan jamaah kita,” ujarnya.

  • Manasik Haji Nasional Pecahkan Rekor MURI, Arahan Prabowo Terbukti

    Manasik Haji Nasional Pecahkan Rekor MURI, Arahan Prabowo Terbukti

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejarah baru tercipta dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) sukses memecahkan rekor museum rekor dunia Indonesia (MURI) lewat bimbingan manasik haji nasional serentak yang digelar hybrid, Sabtu (19/4/2025). Arahan Presiden Prabowo Subianto soal peningkatan kualitas layanan haji terbukti nyata dalam momen monumental ini.

    Tak tanggung-tanggung, manasik ini diikuti 1.500 peserta secara luring di Jakarta dan lebih dari 141.139 calon jemaah haji dari berbagai daerah secara daring, terhubung dalam lebih dari 500 lokasi di seluruh Indonesia.

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menyebut manasik nasional ini tak sekadar bimbingan teknis, tetapi bagian dari revolusi mental dan spiritual calon jemaah agar lebih siap, mandiri, dan cerdas dalam menjalankan ibadah di Tanah Suci.

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan, capaian manasik haji nasional ini adalah bukti sinergi pemerintah dalam mewujudkan pelayanan haji profesional dan inklusif, sekaligus langkah transformasi menuju sistem haji berbasis teknologi.

    “Ini adalah perwujudan dari komitmen mewujudkan jemaah haji yang mandiri, cerdas, dan tangguh,” ujarnya.

    Selain mencetak sejarah baru lewat manasik, Kemenag juga mencatat prestasi lain, yaitu pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) melebihi kuota, visa ribuan jemaah telah rampung, dan istithaah kesehatan jemaah sudah tuntas.

    Dengan suksesnya manasik haji nasional ini, Kemenag memastikan jemaah haji Indonesia siap berangkat dengan kesiapan fisik dan mental yang matang, sekaligus menjadi pelopor sistem pelayanan ibadah yang modern di mata dunia.

  • 100 Ribu Visa Haji Terbit, Jemaah Masuk Asrama 1 Mei

    100 Ribu Visa Haji Terbit, Jemaah Masuk Asrama 1 Mei

    loading…

    Sebanyak 100.000 visa haji dari total 203.320 jemaah haji reguler telah diterbitkan. Dengan terbitnya visa haji maka jemaah masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Foto: Binti Mufarida

    JAKARTA – Sebanyak 100.000 visa haji dari total 203.320 jemaah haji reguler telah diterbitkan. Dengan terbitnya visa haji maka jemaah masuk asrama haji pada 1 Mei 2025.

    “Dan pada 2 Mei akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief, Minggu (20/4/2025).

    Dia berharap seluruh proses persiapan keberangkatan jemaah berjalan lancar. Jumlah calon jemaah haji reguler yang telah melunasi biaya haji mencapai 208.000 orang. Angka ini menunjukkan surplus 5.000 jemaah.

    “Alhamdulillah, meskipun sebelumnya kita sempat khawatir terkait pelunasan biaya haji yang belum selesai, saat ini jemaah haji reguler bahkan sudah surplus lebih dari 5.000 orang. Jemaah haji khusus juga sudah menyelesaikan pelunasan. Dari jemaah yang melunasi itu juga sudah dinyatakan istitha’ah oleh Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.

    Dia juga melaporkan proses penerbitan visa bagi jemaah haji terus dipercepat. Dengan berbagai persiapan yang terus dimatangkan diharapkan keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci dapat berjalan lancar dan khusyuk.

    (jon)

  • Prabowo Titip Pesan ke BP Haji: Jangan Sampai Ibadah Haji Dikorupsi dan Pungli

    Prabowo Titip Pesan ke BP Haji: Jangan Sampai Ibadah Haji Dikorupsi dan Pungli

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR – Badan Penyelenggara (BP) Haji mengungkap pesan Presiden RI Prabowo Subianto terkait pelaksanaan ibadah haji agar dapat menjadi lebih baik.

    Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo menginginkan agar pelaksanaan ibadah haji nantinya tidak sekadar menjadi ritual ibadah semata.

    “Presiden menginginkan penyelenggaraan haji tidak berhenti menjadi ibadah ritual. Berangkat, pulang, dapat gelar haji. Tidak sekadar simbolisasi,” kata Dahnil di Asrama Haji Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

    Merujuk dari amanat Prabowo itu, BP Haji yang akan menjadi penyelenggara haji terhitung tahun 2026 mendatang menyampaikan sudah merumuskan tiga pilar sukses penyelenggaraan haji,

    Pertama pilar sukses ritual, yakni bagaimana agar penyelenggaraan haji dapat berjalan sesuai syariat Islam, efisien, aman, dan nyaman bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

    Efisien yang dimaksud dalam hal ini bagaimana penyelenggaraan haji bebas dari praktik korupsi, bebas pungutan liar (Pungli), dan tidak terjadi manipulasi saat pelaksanaan.

    “Itu yang diingatkan Presiden, jangan sampai ibadah Haji masih dikorupsi, ibadah haji masih dipungli, ibadah haji masih dimanipulasi. Itu yang tidak diinginkan Presiden,” ujarnya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Lokasi Delapan Parkir liar di Jakarta yang Sempat Viral. Terungkap Tarif Parkir liar itu Mulai dari Rp 10 ribu Hingga Rp 300 ribu.

    Dahnil menuturkan pilar sukses kedua yakni sukses ekonomi haji, artinya penyelenggaraan ibadah haji harus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih luas.

    Menurutnya hal ini memungkinkan karena berdasarkan data, total uang jemaah haji yang kini dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) saja tercatat sebanyak Rp179 triliun.

    “Kalau kita mendorong gerakan ekonomi, gerakan ekonomi syariah, ekonomi halal dari sektor perhajian akan cukup bisa membantu mendorong kesejahteraan rakyat Indonesia,” tuturnya.

    Sementara pilar ketiga yakni sukses peradaban dan keadaban, artinya penyelenggaraan ibadah haji dapat meningkatkan kualitas kebangsaan dan memperkuat nasionalisme.

    Penyelenggaraan ibadah haji diharapkan memperkuat Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama umat Islam, memperkuat Ukhuwah Basyariyah atau persaudaraan sesama manusia.

    “Tidak cukup Ukhuwah Islamiyah tapi juga Ukhuwah Basyariyah, kemanusiaan. Memperkuat juga Ukhuwah Wathaniyah, Ukhuwah kebangsaan. Itu yang diharapkan oleh Presiden,” lanjut Dahnil.

    (TribunJakarta)

  • Calon Petugas Haji Gelar Simulasi, Bersiap Sambut-Layani Jemaah di Saudi

    Calon Petugas Haji Gelar Simulasi, Bersiap Sambut-Layani Jemaah di Saudi

    Jakarta

    Calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 2025 terus melakukan persiapan melayani jemaah haji. Kementerian Agama (Kemenag) pun menggelar simulasi penyambutan hingga pelayanan jemaah di Arab Saudi.

    Simulasi digelar sebagai rangkaian Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH di Asrama Haji Jakarta, Pondok Gede, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025). Sebagai informasi, Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah haji untuk tahun ini.

    Jumlah itu terdiri dari 203.320 jemaah reguler yang dilayani Kemenag. Kemenag pun telah menyiapkan sekitar 2.210 petugas untuk melayani jemaah selama di Saudi.

    Para petugas terbagi lagi di berbagai tugas dan fungsi, mulai akomodasi, bimbingan ibadah, konsumsi, transportasi hingga media center haji. Para calon petugas haji telah mengikuti bimtek sejak Senin (14/4) dan akan berakhir Minggu (20/4).

    Simulasi petugas haji 2025 Foto: Haris Fadil/detikcom

    Skema-skema itu disiapkan untuk jemaah haji Indonesia yang mengalami sakit, lanjut usia dan disabilitas. Dalam safari wukuf, jemaah yang sakit, lansia dan berisiko tinggi akan dibawa ke Arafah untuk wukuf secukupnya di atas kendaraan lalu dibawa kembali ke hotel transit.

    Skema berikutnya ialah murur atau melintas di Muzdalifah. Kemenag menargetkan ada 25% jemaah haji yang mengikuti murur tahun ini.

    Simulasi petugas haji 2025 Foto: Haris Fadil/detikcom

    Tanazul akan diikuti sekitar 37 ribu jemaah. Mereka yang mengikuti tanazul akan diinapkan di hotel terdekat dengan Jamarat atau lokasi melempar jumrah. Mereka akan menginap di hotel dan dibawa ke Jamarat saat hendak melempar jumrah pada hari tasrik.

    “Petugas yang di Mina dan jemaah yang mabit di Mina akan lempar jumrah dari lantai 3,” ujar Kolonel Harun Alrasyid selaku fasilitator dalam Bimtek PPIH.

    Dia mengatakan petugas dan jemaah yang mabit dan hendak melempar jumrah akan melewati terowongan dan jalanan menanjak untuk menuju lantai 3. Pada 10 Zulhijah, jemaah akan melempar jumrah Aqobah.

    Kemudian, jemaah haji akan melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqobah pada 11, 12 dan 13 Zulhijah. Petugas haji bakal ditempatkan di sejumlah area melempar jumrah untuk membantu jemaah.

    “Yang 10 Zulhijah jemaah begitu keluar menuju Aqobah, tujuh kali lempar, selesai kembali lagi menuju tenda Mina,” ujarnya.

    Simulasi juga digelar terkait situasi di tiga daerah kerja (Daker), yakni Bandara, Makkah dan Madinah. Simulasi di Daker Bandara berfokus pada proses penyambutan jemaah saat tiba di Bandara Madinah dan Jeddah hingga masuk bus menuju hotel.

    Simulasi penyambutan jemaah di Madinah dan Makkah terdiri dari penyambutan jemaah saat tiba dengan bus, masuk ke hotel, makan, menjalankan ibadah, hingga persiapan dari penginapan menuju Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jemaah di Madinah, yang merupakan jemaah gelombang pertama, akan melakukan salat di Masjid Nabawi dan ziarah makam Rasulullah lebih dulu.

    Jemaah dari Madinah akan bergerak ke Makkah menjelang puncak haji. Sementara, jemaah di Makkah yang datang pada gelombang kedua akan langsung menjalani umrah wajib di Masjidil Haram. Jemaah akan kembali ke hotel setelah umrah dan berakvitas di Makkah sambil menunggu puncak haji.

    Kemenag bertekad memberi pelayanan terbaik bagi jemaah dan menjadikan ibadah haji ramah untuk jemaah lansia serta disabilitas. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menegaskan haji ramah lansia dan disabilitas bukan sekadar tagline.

    “Kita friendly untuk lansia dan disabilitas tetap kita dorong ya semangat dari layanan itu,” ucap Hilman pada Kamis (17/4).

    (haf/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BP Haji Siap Jadi Penyelenggara Haji di Tahun 2026, Standar Tinggi Bakal Diterapkan

    BP Haji Siap Jadi Penyelenggara Haji di Tahun 2026, Standar Tinggi Bakal Diterapkan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR – Badan Penyelenggara (BP) Haji menyampaikan kesiapan menggantikan Kementerian Agama sebagai penyelenggara ibadah haji mulai tahun 2026.

    Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya sudah melakukan serangkaian persiapan termasuk belajar dari Kementerian Agama selaku penyelenggara sebelumnya.

    “Kami dari Badan Penyelenggara Haji tentu banyak belajar dari Kementerian Agama. Ada proses persiapan dan pelaksanaan haji kali ini,” kata Dahnil di Asrama Haji Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

    Menurutnya saat peralihan penyelenggaraan haji ke BP Haji, seluruh jajaran Kementerian Agama mulai dari tingkat pusat hingga daerah turut membantu mengasistensi proses.

    Namun untuk proses peralihan resmi penyelenggaraan haji masih menunggu proses perubahan UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

    “Setelah proses perubahan UU tuntas. Jadi pada tahun-tahun berikutnya tanggung jawab penyelenggaraan haji itu ada di bawah satu badan yang namanya Badan Penyelenggara Haji,” ujarnya.

    Sementara terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025, Dahnil optimis pelaksanaan tahun ini akan menjadi tonggak penting untuk memulai penyelenggaraan haji yang lebih baik.

    Pihaknya berharap penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 yang ditangani Kementerian Agama dapat menjadi tolok ukur bagi BP Haji untuk menetapkan standar penyelenggaraan haji.

    “Mudah-mudahan kami dituruni, diwarisi, kemudian kami bisa menggunakan standar tinggi yang dilakukan pak Menteri Agama pada periode berikutnya,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya