Topik: Penyelenggaraan Haji

  • Mengintip Tenda Mina Bernuansa Ala Indonesia! Begini Isi Dalamnya

    Mengintip Tenda Mina Bernuansa Ala Indonesia! Begini Isi Dalamnya

    Jakarta: Mina bukan lagi sekadar tempat transit jemaah saat melaksanakan rangkaian ibadah haji.Tahun ini, sejumlah tenda jemaah haji Indonesia di Mina tampil beda dan lebih nyaman.
     
    Sentuhan ala Indonesia seperti bunga segar, rumput sintetis, hingga perabotan yang diimpor langsung dari Tanah Air memberi nuansa baru yang menyegarkan.
     
    Langkah ini merupakan upaya dari berbagai syarikah (perusahaan penyedia layanan haji) yang berlomba meningkatkan fasilitas bagi jemaah, agar tetap nyaman meski cuaca panas menyengat di Arab Saudi.
    Ada bunga, rumput sintetis, dan meubel Indonesia!
    Salah satu tenda yang dikunjungi adalah milik syarikah Al Bait Guests. Di maktab ini, teras tenda tampak unik. Dipenuhi bunga segar, beralaskan rumput sintetis, dan dilengkapi atap dari ranting bambu dan pohon-pohon rindang, tenda ini seakan membawa nuansa tropis Indonesia ke padang pasir Mina.

    Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

    Happy

    Inspire

    Confuse

    Sad

    Tak hanya itu, ada juga tenda dengan atap gypsum yang membuat bangunan terasa lebih kokoh dan tahan panas.

    Tambahan fasilitas untuk kenyamanan jemaah
    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI, Hilman Latief, langsung meninjau kondisi tenda-tenda tersebut.
     
    Ia menyambut baik berbagai inovasi dari syarikah yang menghadirkan suasana lebih nyaman untuk jemaah.
     
    “Kami memang meminta kepada syarikah untuk membuat fasilitas tambahan, agar jemaah merasa nyaman di tengah cuaca yang sangat panas. Semua syarikah tampak berupaya memberikan kenyamanan dengan konsep yang berbeda-beda,” ujar Hilman saat kunjungan ke Arafah dan Mina, dikutip dari laman Kemenag, Rabu, 28 Mei 2025.
    Warna hijau jadi konsep Sejuk
    Konsep warna hijau yang menyejukkan dipilih untuk menambah kenyamanan visual jemaah. Hal ini sejalan dengan semangat syarikah yang ingin menghadirkan kesan sejuk, tenang, dan ramah.
     
    “Kita tadi juga sudah melihat, desain tenda dan teras dengan konsep yang sejuk, warna hijau, yang bisa memberikan kenyamanan kepada jemaah,” kata Hilman.
     
    Tak hanya soal tampilan, aspek kebersihan juga diperhatikan. Menurut Hilman, telah ada penambahan sanitasi dan toilet bertingkat yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi, meski belum merata ke semua maktab.
     
    “Kemarin kita sudah melihat ada tambahan sanitasi toilet bertingkat dari pemerintah Arab Saudi. Walaupun itu belum merata di semua maktab,” imbuh Hilman.
     
    Meski apresiasi diberikan untuk berbagai fasilitas baru, Hilman juga memberi masukan. Salah satunya soal penataan kasur yang terlalu rapat.
     
    “Kita melihat ada barang-barang baru yang disediakan oleh syarikah. Pada tanggal 1 Zulhijjah, semuanya akan dipasang untuk menyambut jemaah,” ucap Hilman.
     
    Hilman berharap persaingan antarsyarikah tetap sehat, karena tujuannya adalah meningkatkan kenyamanan jemaah haji Indonesia.
    Jika terus ditingkatkan, bukan tidak mungkin tenda-tenda di Mina akan makin menyerupai penginapan nyaman ala hotel.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Proses Visa Haji 2025 Ditutup, Dirjen PHU: 41 Tak Terbit

    Proses Visa Haji 2025 Ditutup, Dirjen PHU: 41 Tak Terbit

    Bisnis.com, JEDDAH — Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief memastikan Pemerintah Arab Saudi sudah menutup proses pemvisaan jemaah haji. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh jenis visa haji, baik reguler, haji khusus, mujamalah, dan lainnya.

    Hilman menerangkan dari total kuota reguler sebesar 203.320 jemaah, ada 203.279 visa haji yang sudah terbit ketika proses itu ditutup, menyisakan 41 lainnya yang tidak bisa dilanjutkan prosesnya.

    “Saat pemvisaan ditutup, ada 203.279 visa jemaah yang sudah terbit dan siap berangkat, termasuk di dalamnya batal ganti. Saat ditutup, masih ada 41 visa yang masih dalam proses pemvisaan. Ini artinya sudah tidak memungkinkan dilanjutkan prosesnya,” kata Hilman di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (28/5/2025).

    Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, lanjutnya, menutup proses pemvisaan haji per 26 Mei 2025 pukul 13:50 Waktu Arab Saudi. Penutupan ini berlaku bagi seluruh jenis visa haji, termasuk haji reguler dan haji khusus.

    Diketahui, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Menurut Hilman, untuk haji reguler, Kementerian Agama telah memproses visa bagi 204.770 jemaah.

    “Jadi meski kuota haji reguler hanya 203.320, visa yang diproses mencapai 204.770. Ini karena ada jemaah yang sudah terbit visanya tapi batal berangkat karena berbagai alasan,” paparnya.

    Jumlah yang batal berangkat ini mencapai 1.450 jemaah reguler. Dia menuturkan, sampai dengan penutupan, pihaknya dalam penyiapan visa berkejar-kejaran dengan proses batal ganti. Setiap ada jemaah yang sudah terbit visanya namun membatalkan keberangkatan, segera diproses penggantinya.

    Hal ini terus dilakukan sampai pada titik di mana tidak dimungkinkan lagi dilakukan proses penggantian. Karena saat ini sudah ditutup, berarti peluang pengurusan visa bagi pengganti jemaah yang batal berangkat juga sudah tidak memungkinkan.

    Hilman berharap, jemaah yang sudah tervisa bisa berangkat ke Tanah Suci. Artinya, tidak ada lagi yang membatalkan keberangkatan sampai akhir masa pemberangkatan jemaah haji reguler pada 31 Mei 2025.

    “Sehingga kuota haji tahun ini terserap maksimal, per hari ini tersisa 41 visa,” katanya.

    Sementara itu untuk haji khusus, Hilman menjelaskan dari 17.680 kuota yang tersedia, telah terbit 17.532 visa. Proses pengajuan visa haji khusus dilakukan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) pemegang user id e-hajj. Ada enam pemegang user id, diantaranya PT Makassar Toraja Internasional, PT Patuna Mekar Jaya, PT Penata Rihlah, PT Aruna, PT Kafilah Maghfirah Wisata, dan PT Mega Citra Intinamandiri.

  • Pengurusan Visa Haji 2025 Hampir Rampung, Kemenag Sebut 99% Sudah Terbit

    Pengurusan Visa Haji 2025 Hampir Rampung, Kemenag Sebut 99% Sudah Terbit

    Bisnis.com, MAKKAH — Pengurusan visa haji jemaah reguler Indonesia hampir rampung. Kementerian Agama RI mencatat sebanyak 203.279 visa jemaah reguler telah terbit. 

    Direktur Layanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Muhammad Zain mengatakan masih ada 41 visa haji lainnya sedang dalam proses pemvisaan.  Artinya, sampai dengan H-3 penutupan pemberangkatan jemaah dari Tanah Air, penerbitan visa haji telah mencapai 99,98%. 

    “Hingga saat ini, ada 203.279 visa yang terbit dan 41 lainnya dalam proses pemvisaan. Sehingga total 203.320 visa,” sebut Muhammad Zain saat konferensi pers di Makkah, Rabu (28/5/2025).

    Tahun ini, Indonesia mendapat 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. 

    Sementara itu, total visa haji yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi untuk jemaah Indonesia sejumlah 204.770. Angka itu juga mencakup 1.450 visa reguler jemaah yang batal berangkat karena berbagai sebab. 

    “Visa yang kami proses memang jika ditotal jumlahnya sudah melebihi kuota jemaah haji reguler. Ini karena dalam proses nya ada jemaah yang sudah tervisa namun tidak jadi berangkat karena berbagai sebab. Sehingga kami harus memproses visa penggantinya sesuai dengan ketentuan berlaku,” katanya.  

    Upaya ini dilakukan, sebagai upaya Kementerian Agama untuk memaksimalkan serapan kuota haji tahun ini dan memperpendek masa tunggu jemaah.

    Proses keberangkatan jemaah haji reguler akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Muhammad Zain berharap tidak ada lagi jemaah haji Indonesia yang sudah terbit visanya lalu membatalkan keberangkatan. Sebab, proses pemvisaan sudah ditutup sehingga tidak bisa lagi diproses penggantinya.

    “Semoga tidak ada lagi yang membatalkan keberangkatan sampai akhir masa pemberangkatan jemaah haji reguler pada 31 Mei 2025. Kita berharap kuota haji tahun ini terserap maksimal,” kata Zain.

  • 95 Persen Jemaah Haji Asal Lamongan Sudah Terima Kartu Nusuk

    95 Persen Jemaah Haji Asal Lamongan Sudah Terima Kartu Nusuk

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025, sebanyak 95 persen jemaah haji asal Kabupaten Lamongan telah menerima kartu nusuk yang berfungsi sebagai identitas sekaligus tiket layanan haji.

    Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lamongan, Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa kartu nusuk penting untuk kelancaran seluruh tahapan ibadah di Arab Saudi. “Bagi jemaah yang belum mendapatkan kartu nusuk, mereka sementara waktu menggunakan nusuk digital yang dapat diunduh,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).

    Ghofur menyebut pihak Kerajaan Arab Saudi juga memungkinkan penggunaan visa haji sebagai pengganti kartu nusuk dalam kondisi tertentu. Sementara itu, petugas kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah lebih dulu melakukan survei lokasi di Armuzna guna memastikan kesiapan infrastruktur dan kelancaran layanan saat puncak ibadah haji.

    Ia juga mengimbau seluruh jemaah, terutama lansia, untuk menjaga kondisi tubuh agar mampu menjalankan seluruh rukun haji. “Khusus bagi jemaah lansia, saya menganjurkan agar tidak melaksanakan salat berjamaah di masjid, melainkan cukup di hotel untuk menghindari kelelahan,” pesannya.

    Di tengah kondisi cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi, jemaah juga diminta untuk memperbanyak minum air, mengonsumsi oralit, dan mengikuti instruksi dari tim kesehatan haji. “Saya meminta jemaah untuk taat dengan tim kesehatan,” tegas Ghofur.

    Sebagai langkah antisipasi, PPIH telah melakukan pemetaan dan mitigasi data terhadap jemaah lansia, penyandang disabilitas, serta jemaah yang mengalami gangguan kesehatan. Mereka disiapkan untuk mengikuti skenario murur dan tanazul yang disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing.

    “Alhamdulillah kondisi seluruh jemaah haji asal Lamongan dalam keadaan sehat, meskipun terdapat beberapa jemaah yang mengalami sakit ringan, seperti batuk dan pilek. Semoga semuanya berjalan lancar,” tutup Ghofur. [fak/beq]

  • Timwas Haji DPR Sebut RI Akan Lebih Mudah Minta Kuota Tambahan ke Saudi dengan Skema Ini

    Timwas Haji DPR Sebut RI Akan Lebih Mudah Minta Kuota Tambahan ke Saudi dengan Skema Ini

    Bisnis.com, JEDDAH — Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI menyebut skema tanazul yang digagas Kementerian Agama pada musim haji tahun ini berpotensi memudahkan Indonesia untuk meminta kuota tambahan kepada Pemerintah Arab Saudi. 

    Anggota Timwas Haji DPR yang juga Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang optimistis skema tanazul akan membantu mengurai kepadatan jemaah haji Indonesia ketika mabit alias bermalam di Mina. Menurutnya, jika hal itu terlaksana, akan lebih mudah bagi Indonesia untuk meminta tambahan kuota haji kepada Pemerintah Arab Saudi. 

    Skema tanazul diketahui memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah, untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah. 

    Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina, tetapi tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan. Skema ini akan dikhususkan bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. 

    Tahun ini Indonesia diketahui mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah, terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Jumlah itu turun dari 2024 sebanyak 241.000 jemaah, terdiri atas 221.720 haji reguler dan 19.280 haji khusus. 

    “Kalau sudah bisa tanazul, maka kita punya moral untuk minta tambahan kuota. Selama ini kan 221.000 [kuota tahun ini] dengan 203.000 jemaah [haji reguler] di Mina. Kalau kita urai menjadi tanazul, [sebagian] tidur di hotel, kita punya keberanian untuk meminta lagi 20.000 atau 30.000 [tambahan kuota haji],” katanya ketika tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasa (27/5/2025) malam. 

    Marwan mendarat bersama anggota Tim Pengawas Haji 2025 DPR RI lainnya dan akan ikut mengawasi operasional penyelenggaraan haji tahun ini hingga rampung. 

    Sementara itu selain tanazul, pemerintah juga memperkenalkan skema murur dan safari wukuf. Dengan safari wukuf, jemaah akan diperjalankan dengan kendaraan, baik ambulans atau bus, yang melintasi Padang Arafah dan tetap berada di dalam kendaraan selama waktu wukuf berlangsung. 

    Jemaah tidak perlu menempati tenda di Arafah tetapi tetap dapat memenuhi kewajiban wukuf. Adapun murur adalah skema yang dilakukan setelah wukuf di Arafah, yaitu dengan melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan dan kemudian langsung menuju Mina. 

    Marwan melanjutkan, jelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) kepastian layanan bagi jemaah haji akan menjadi fokus utama pengawasan. 

    Hal itu terutama usai dinamika penerapan layanan berbasis syarikah, yang berimbas pada terpisahnya jemaah dengan anggota keluarga dan/atau pendampingnya di satu kelompok terbang (kloter). 

    “Kalau dari komitmennya syarikah, Kementerian Haji [Arab Saudi], saya punya keyakinan ini bisa kita urai, bisa kita tangani dengan baik,” ujarnya. 

  • Timwas DPR minta Kemenag kerja keras selesaikan persoalan jemaah haji

    Timwas DPR minta Kemenag kerja keras selesaikan persoalan jemaah haji

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025 DPR RI meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk betul-betul kerja ekstra melayani jemaah haji Indonesia, sebab sejauh ini masih ada keluhan yang didengar oleh DPR RI.

    Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal mengatakan salah satu keluhan yang didengar adalah soal jemaah suami istri yang penginapannya terpisah, walaupun berangkat satu kloter.

    “Pastikan tidak ada lagi cerita jemaah yang satu kloter bisa terbagi jadi 5 rumah, 6 rumah. Dan ini memang sudah nggak bisa dihindari karena yang kontrak kan mereka (Kemenag),” kata Cucun di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.

    Jika persoalan ini tidak diselesaikan segera oleh Pemerintah, menurut dia, akan terjadi kericuhan saat pelaksanaan puncak haji.

    Untuk itu, dia mengatakan, Timwas bakal berkoordinasi untuk menangani masalah penginapan guna menghindari jemaah yang tercecer.

    “Apakah bisa ditangani ketika nanti puncak haji nggak? Kalau nggak bisa ditangani, harus bisa diselesaikan. Masih ada waktu seminggu lah untuk menata ini semua,” kata dia.

    Dia menyampaikan bahwa Timwas Haji DPR RI sudah mulai berangkat mulai Selasa ini ke Arab Saudi. Gelombang pertama Timwas Haji akan segera melakukan evaluasi penyelenggaraan haji secara langsung, termasuk dalam rangka menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    “Kami DPR akan memastikan bahwa mereka (Kemenag) sudah sanggup siap menata ini dan tidak ada permasalahan,” kata dia.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Azhari
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dekorasi Bambu Hiasi Maktab Jemaah Haji Indonesia di Mina

    Dekorasi Bambu Hiasi Maktab Jemaah Haji Indonesia di Mina

    Bisnis.com, MAKKAH — Sebanyak 8 syarikah yang melayani jemaah calon haji Indonesia tahun ini berlomba-lomba menghadirkan inovasi layanan. Syarikah Albait Guest misalnya, menyediakan gazebo dengan dekorasi bambu di salah satu maktab jemaah Indonesia di Mina. 

    Seperti diketahui, tahun ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menjalin kerja sama dengan 8 syarikah, di antaranya Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.

    Jaelani asal Cianjur, Jawa Barat, merupakan satu dari tiga pengrajin yang bertugas mengerjakan dekorasi tersebut bersama satu orang lainnya dari Indonesia, dan satu pengrajin dari Yaman.   

    “Bambunya dikirim dari Indonesia, waktu pengerjaan kira-kira satu minggu,” kata Jaelani, ditemui di maktab syarikah Albait Guest di Mina, Selasa (27/5/2025). 

    Dekorasi bambu, lanjut Jaelani, dirancang untuk menghadirkan suasana Nusantara bagi jemaah haji. Selain diharapkan menambah kenyamanan, juga dimaksudkan agar para jemaah merasakan nuansa yang familiar bagi mereka. 

    “Buat jemaah haji di sini, biar lebih nyaman.Di sana alamnya begitu [bernuansa bambu], datang ke sini, [agar jemaah merasa] kok ada semacam ini di Makkah,” ujarnya. 

    Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief dalam peninjauan langsung ke Mina mengatakan pihaknya memang meminta para syarikah untuk memberikan layanan tambahan bagi jemaah. Selain menyediakan gazebo bernuansa bambu, syarikah lain ada pula yang memberikan fasilitas sanitasi tambahan. 

    “Kita tahu Arafah dan Mina itu panas sekali. Kami juga ingin suasananya, lingkungannya, warna2-warna hijau, itu sudah membantu memberikan kenyamanan. Syarikah yang lain juga [menyediakan fasilitas tambahan] tetapi dengan konsep berbeda,” jelas Hilman. 

    Jemaah calon haji Indonesia akan mulai diberangkatkan dari Makkah ke Arafah pada 4 Juni 2025 yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 Hijriah, untuk kemudian melaksanakan wukuf di Arafah pada 5 Juni 2025. 

    Hingga Selasa (27/5/2025) pukul 15:00 Waktu Arab Saudi, sudah sebanyak 179.951 jemaah calon haji Indonesia tiba di Tanah Suci, atau 88,51% dari total rencana kedatangan sebesar 203.320. 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 166.986 jemaah di antaranya telah berada di Makkah, dan 3.720 lainnya sedang dalam perjalanan. 

  • Dirjen PHU Pastikan Jemaaah Haji Indonesia Dapat Fasilitas Sanitasi Tambahan di Arafah dan Mina

    Dirjen PHU Pastikan Jemaaah Haji Indonesia Dapat Fasilitas Sanitasi Tambahan di Arafah dan Mina

    Bisnis.com, MAKKAH — Jemaah calon haji akan mendapatkan fasilitas sanitasi tambahan di Arafah dan Mina saat puncak ibadah nanti. Direktur Jenderal Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama Hilman Latief, untuk kedua kalinya meninjau kesiapan fasilitas tenda dan maktab yang akan ditempati jemaah calon haji Indonesia. 

    Hilman mengatakan pihak syarikah dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menambah fasilitas sanitasi untuk jemaah Indonesia pada penyelenggaraan haji tahun ini. 

    “Beberapa syarikah juga memberikan sanitasi tambahan untuk kenyamanan jemaah,” katanya usai peninjauan, Selasa (27/5/2025). 

    Sementara itu, Kerajaan Arab Saudi juga menambah fasilitas sanitasi dengan dua lantai, meskipun belum di semua maktab. 

    “Ada maktab yang memang tahun ini sudah dibangun dua lantai untuk sanitasinya, tetapi ada juga yang masih seperti tahun kemarin. Mungkin nanti bertahab,” lanjutnya. 

    Lebih lanjut pada hari kedua ini, dia masih mencatat beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh pihak syarikah. Antara lain penataan kasur agar lebih memudahkan jemaah untuk bergerak. 

    Dia juga mengatakan dari 8 syarikah penyedia layanan haji bagi jemaah Indonesia, seluruhnya telah siap. Di antara sejumlah syarikah tersebut, Hilman mengakui adanya persaingan untuk menghadirkan layanan kepada jemaah. 

    “Kami harapkan persaingan ini bisa menjadi lebih sehat, persaingan dalam arti memberikan layanan terbaik untuk jemaah haji Indonesia,” katanya. 

    Hingga Selasa (27/5/2025) pukul 15:00 Waktu Arab Saudi, sudah sebanyak 179.951 jemaah calon haji Indonesia tiba di Tanah Suci, atau 88,51% dari total rencana kedatangan sebesar 203.320. 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 166.986 jemaah di antaranya telah berada di Makkah, dan 3.720 lainny sedang dalam perjalanan. 

    Jemaah calon haji Indonesia akan mulai diberangkatkan dari Makkah ke Arafah pada 4 Juni 2025 yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 Hijriah, untuk kemudian melaksanakan wukuf di Arafah pada 5 Juni 2025. 

  • 131.200 Kartu Nusuk Untuk Jemaah Haji Indonesia Telah Dibagikan

    131.200 Kartu Nusuk Untuk Jemaah Haji Indonesia Telah Dibagikan

    Jeddah (beritajatim.com) – Bagi jemaah haji 2025, kartu Nusuk jadi bagian administratif penting agar proses haji para jemaah berjalan lancar, nyaman, dan tanpa kendala.

    Oleh karena itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Syarikah berupaya maksimal melakukan percepatan pembagian kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia. Hingga Kamis (22/5/2025) kemarin, sebanyak 131.200 kartu Nusuk telah diserahkan kepada jemaah haji Indonesia.

    Kartu Nusuk merupakan identitas digital yang harus digunakan oleh seluruh jemaah haji selama berada di Arab Saudi. Kartu ini jadi semacam “paspor perhajian” yang digunakan untuk mengakses lokasi dan layanan perhajian, termasuk di Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

    Kartu Nusuk dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi dan syarikah, yang berfungsi sebagai identitas sekaligus ‘tiket’ yang memberikan akses terhadap berbagai layanan dan digunakan dalam setiap tahap pelaksanaan ibadah haji.

    “Berdasar data dari Kementerian Haji Arab Saudi, hingga hari ini sudah ada 131.200 jemaah haji Indonesia yang telah menerima kartu Nusuk,” kata Konsul Haji pada KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, di Jeddah, Kamis (22/2025) mengutip Kemenag.go.id, Jumat (23/5/2025).

    Kartu Nusuk diterbitkan Syarikah penyedia layanan jemaah haji. Pada musim haji 2025, PPIH menjalin kerja sama dengan delapan syarikah: Rifadah, Rawaf Mina, Mashariq Dzahabiyah atau Sana Mashariq, Rifad, Mashariq Mutamayyizah atau Rakeen Mashariq, Dluyuful Bait, Rehlat wa Manafea, dan MCDC.

    Rata-rata untuk setiap Syarikah, sekitar 86 persen dari jemaah yang sudah hadir di Tanah Suci yang sudah menerima kartu Nusuk. Distribusi kartu Nusuk kepada jemaah haji Indonesia harus diselesaikan sebelum puncak haji tiba. Sehingga masing-masing jemaah haji memegang kartu Nusuk.

    “Setiap hari, ketua kloter meng-update jumlah dan nama jemaah yang belum mendapatkan kartu Nusuk untuk kita koordinasikan dengan Syarikah. Kita juga mengadakan rapat evaluasi dengan Kementerian Haji Saudi dan Syarikah, salah satu agendanya membahas perkembangan distribusi kartu Nusuk,” ungkapnya.

    Sementara itu, Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Haji 2025 Kementerian Agama telah tiba di Arab Saudi pada Rabu sore. Tujuan tim ini mengawal secara langsung pelaksanaan layanan jemaah haji Indonesia di berbagai titik krusial penyelenggaraan haji.

    Ketua Tim Monev Haji 2025, Saiful Mujab, mengatakan, tim terdiri dari 21 orang dari unsur pimpinan Kantor Wilayah Kemenag, para rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan unsur lain di Kemenag. Tim Monev terbagi di tiga Daerah Kerja (Daker): Daker Makkah, Daker Madinah, dan Daker Bandara.

    Adapun sembilan titik layanan yang menjadi fokus tim Monev antara sektor lain, daker, kloter, dan titik-titik penting pergerakan jemaah, seperti di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), dan layanan perpindahan jemaah dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, hingga Mina. Layanan murur dan tanazul juga jadi bagian dari pengawasan Tim Monev. Tim ini direncanakan berada di Saudi selama 25 sampai 30 hari. [air]

  • Satu Keluarga Jemaah Haji Ponorogo Tertunda Berangkat karena Foto Visa Tertukar

    Satu Keluarga Jemaah Haji Ponorogo Tertunda Berangkat karena Foto Visa Tertukar

    Ponorogo (beritajatim.com) – Satu keluarga jemaah haji asal Kabupaten Ponorogo harus bersabar lebih lama untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci. Mereka gagal berangkat bersama rombongan awal akibat kesalahan administrasi pada dokumen visa.

    Ketiga anggota keluarga ini seharusnya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 53. Namun, satu visa tercetak dengan foto milik orang lain, sehingga proses keberangkatan terpaksa dibatalkan. Mereka pun memilih menunda keberangkatan secara bersama-sama.

    “Karena foto pada visa berbeda, maka proses pemberangkatan tidak bisa dilanjutkan. Akhirnya mereka sepakat untuk menunggu bersama,” ujar Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Ponorogo, Marjuni, Rabu (21/5/2025).

    Awalnya, mereka dijadwalkan masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Jumat (16/5/2025). Namun insiden pada visa membuat jadwal mereka mundur, dan kini direncanakan bergabung dengan kloter 72 pada Kamis (22/5/2025).

    “Saat kami cancel, pembaruan visa keluar. Akhirnya tidak bisa berangkat dengan kloter 53. Dan direncanakan berangkat ke Tanah Suci bergabung dengan kloter 72,” kata Marjuni.

    Kloter 72 merupakan gabungan jemaah dari Bali, Tuban, Surabaya, Ngawi, dan Bojonegoro, dan dijadwalkan berangkat ke Makkah pada Jumat (23/5/2025) dini hari. Marjuni memastikan bahwa seluruh urusan bagasi dan akomodasi untuk keluarga tersebut telah disesuaikan.

    “Koper ikut rombongan baru. Kami pastikan tidak ada kendala untuk urusan bagasi maupun akomodasi di Tanah Suci,” tegasnya.

    Kasus ini menjadi pengingat pentingnya ketelitian dalam pengurusan dokumen haji. Meski keberangkatan tertunda beberapa hari, semangat keluarga ini untuk menunaikan ibadah haji tetap menyala. [end/beq]