Topik: penyakit jantung

  • Menkes: Masyarakat Jangan Panik, HMPV Seperti Flu Biasa dan Tidak Mematikan – Halaman all

    Menkes: Masyarakat Jangan Panik, HMPV Seperti Flu Biasa dan Tidak Mematikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak panik dengan kemunculan informasi wabah HMPV atau Human Metapneumovirus (HMPV) yang kini sedang melanda China. Ia menegaskan, HMPV memiliki gejala yang mirip seperti flu biasa dan tidak mematikan seperti Covid19.

    “Kalau virus baru Covid19, tubuh manusia belum tahu bagaimana meresponsnya. Akibatnya, kalau menyerang tubuh, tubuh bingung bagaimana merespons Covid-19. Sehingga kemungkinan besar risiko fatalitynya tinggi. HMPV ini tidak mematikan. Sama seperti flu biasa,” kata dia saat ditemui di Ditjen Tenaga Kesehatan, Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Ia mengatakan, virus tersebut sudah ada sejak tahun 2001 dan menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Berbagai referensi menyatakan, HMPV merupakan virus yang sudah lama ada sehingga respons imun tubuh bisa biasa mengenali dan melawan virus tersebut.

    “Seperti itu (HMPV) supaya tidak panik. Semua orang bisa terkena flu. Kalau daya tahan tubuh  baik, HMPV itu otomatis akan bisa ditahan oleh sistem imun kita,” ujar eks dirut Bank Mandiri ini.

    Meski tidak mematikan, Budi pun mengingatkan agar waspada dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Makan yang cukup, olahraga dan istirahat yang cukup.

    Saat mulai batuk, pilek segeralah beristirahat. “Tips-nya 3M. Menjaga jarak, mencuci tangan, pakai masker. Sama seperti Covid-19,” ujar BGS.

    Diketahui, virus HMPV memiliki risiko tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

    Virus ini menyebar melalui percikan pernapasan, kontak langsung, atau menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi.

    Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

     

  • Menkes Kirim Dokter Jantung-Saraf Belajar ke China dan Jepang, Ini Alasannya

    Menkes Kirim Dokter Jantung-Saraf Belajar ke China dan Jepang, Ini Alasannya

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengirimkan sebanyak total 27 dokter spesialis jantung dan spesialis saraf untuk belajar di China dan Jepang. Sebanyak dua dokter spesialis jantung akan ditempatkan di Jepang dan sisanya akan ditempatkan di beberapa rumah sakit di China.

    Menkes Budi menuturkan bahwa masalah kardiovaskular merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular dengan kasus kematian tertinggi di Indonesia. Ia menyebut setiap tahun ada sekitar 500 ribu orang meninggal akibat masalah kardiovaskular.

    Menurutnya, salah satu faktor tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskular adalah masih kurangnya dokter spesialis jantung yang memiliki kompetensi intervensi. Tercatat hingga saat ini baru ada sekitar 1.500 dokter spesialis jantung dengan hanya 30 persen di antaranya yang memiliki kompetensi dalam kardiologi intervensi.

    “Minimal kalau mau tiga shift sehari kan 3 dokter butuhnya, ini butuh 1 dokter 1 kota aja kita kurangnya 350-400 dokter. Kalau mau yang bener kan 3 shift, itu kurangnya 1500 berarti. Kursi yang tersedia itu pendidikan itu cuma 30-50 per tahun yang tersedia di Indonesia, itu sebabnya kita kirimkan ke luar negeri,” kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).

    Menkes Budi menyinggung adanya ‘golden period’ dalam penanganan masalah kardiovaskular. Golden period atau periode emas merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jangka waktu emas dalam penanganan medis.

    Periode itu merupakan waktu yang krusial untuk dilakukan intervensi medis agar pengobatan dapat optimal dan komplikasi bisa dicegah. Untuk kasus penyakit jantung biasanya berdurasi 2 jam setelah serangan dan untuk stroke selama 1 jam.

    Apabila jumlah dokter terbatas, maka penanganan pasien yang mengalami masalah kardiovaskular darurat bisa sangat terhambat. Ini juga harus memerhatikan faktor fasilitas medis yang diperlukan setiap daerah.

    “Yang di level rumah sakit itu alatnya sudah akan datang sampai tahun 2027, di 514 kabupaten dan kota. Kenapa harus ada di 514 kabupaten dan kota, karena ada golden periodnya,” ujarnya.

    “Penyakit ini harus ditangani idealnya di bawah 2 jam untuk jantung atau di bawah 1 jam untuk stroke. Maksimal jantung untuk 6 jam, maksimal stroke 4,5 jam, jadi kan nggak mungkin ditaruh di provinsi, makanya kabupaten dan kota. Alatnya namanya cath lab. Operasi di jantung namanya PCI (Percutaneous Coronary Intervention), kalau di stroke itu trombektomi, itu sebabnya kita siapkan alatnya di kabupaten kota,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • 7 Jenis Tanaman Obat Berkhasiat Paling Populer di Indonesia, Sebaiknya Ada di Rumah! – Halaman all

    7 Jenis Tanaman Obat Berkhasiat Paling Populer di Indonesia, Sebaiknya Ada di Rumah! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Indonesia menjadi salah satu negara yang kaya akan sumber tanaman obat. Dengan banyaknya jenis yang tumbuh subur, tanaman obat ini sering digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan obat tradisional, seperti jamu, obat herbal, atau bahkan produk fitomartika.

    Tanaman obat di Indonesia mudah dibudidayakan. Bahkan, Indonesia termasuk salah satu negara eksportir tanaman obat yang telah dikenal di pasar internasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2022, Indonesia mengekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah sebanyak 279,3 ribu ton, meningkat sebesar 5,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy). Adapun nilai total ekspor tersebut mencapai USD607,86 miliar.

    Tanaman obat di Indonesia juga mudah ditemukan di pekarangan rumah. Masyarakat sering kali meramu dan mengolahnya sendiri untuk kebutuhan kesehatan sehari-hari. Tanaman obat ini biasanya dijadikan alternatif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

    Berikut ini dirangkum dari berbagai sumber, Senin (6/1/2025), tujuh jenis tanaman obat berkhasiat yang paling populer, berkhasiat, dan sebaiknya ada di pekarangan rumahmu, Tribunners!

    1. Jahe

    Jahe atau Zingiber officinale merupakan tanaman rimpang yang sudah tidak perlu diragukan lagi khasiatnya bagi kesehatan. Tanaman obat ini sering dikonsumsi oleh banyak orang karena kandungan gingerol yang dimilikinya. Kandungan ini memiliki sifat anti radang dan anti-oksidan yang tinggi, di mana dinilai ampuh untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

    Jahe dikenal memiliki banyak senyawa yang bermanfaat dan telah digunakan sejak lama dalam pengobatan tradisional. Tanaman ini sering dimanfaatkan untuk meredakan pilek, mual, migrain, serta membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Dalam praktik modern, jahe paling umum digunakan untuk mengatasi mual akibat kehamilan, efek samping kemoterapi, maupun setelah prosedur operasi.

    2. Temulawak

    Kemudian, ada temulawak atau Curcuma xanthorrhiza yang menjadi tanaman herbal asli Indonesia berkhasiat dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Bahkan, temulawak sudah ditetapkan sebagai obat tradisional unggulan di Tanah Air. 

    Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,  ditetapkannya temulawak sebagai tanaman obat tradisional unggulan, didasarkan pada banyaknya kandungan dalam yang terdapat di dalam tanaman tersebut.

    Mulai dari zat besi, vitamin, kalsium, sodium dan asam folat. Selain itu, temulawak juga mengandung banyak zat aktif salah satunya kurkuminoid, di mana berkhasiat untuk mencegah berbagai penyakit hati seperti fatty liver, sirosis, hingga kanker hati.

    Adapun manfaat lain dari temulawak di antaranya adalah dapat membantu meningkatkan fungsi pencernaan, meredakan kelelahan pada otot, berperan sebagai antioksidan dan anti-radang, meningkatkan imunitas, hingga mengatasi osteoarthritis.

    3. Mengkudu

    Mengkudu juga menjadi tanaman obat yang paling banyak dicari oleh masyarakat. Meski memiliki bau yang kurang sedap, tanaman yang identik berwarna hijau muda mengkilap serta berbintik ini kaya akan nutrisi, Tribunners!

    Mengkudu mengandung berbagai mineral penting, termasuk antioksidan dan terpenoid, yang berperan dalam memperbaiki serta memulihkan sel-sel tubuh. Selain itu, mengkudu juga kaya akan zat anti-bakteri yang efektif melawan bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa , Bacillus subtilis dan Escherichia coli, yang biasanya menjadi penyebab infeksi.

    Bukan hanya buah, daun, batang, dan akar mengkudu juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai terapi. Di antaranya mengatasi asam urat, meredakan nyeri sendi, menjaga kesehatan jantung, mengurangi kejang otot, menghilangkan rasa lelah, meningkatkan imunitas, dan berkhasiat untuk menjaga kesehatan kulit.

    4. Daun Sirih

    Bisa dibilang, daun sirih merupakan tanaman obat mujarab dari masa ke masa. Sejak zaman nenek moyang, daun sirih dikenal ampuh untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. 

    Seperti menjaga kesehatan saluran pencernaan, menyembuhkan luka, menjaga kesehatan gigi dan mulut, mencegah kadar gula darah meningkat, hingga kandungan fitokimianya yang dapat membantu melawan kanker mulut dan kanker usus besar.

    Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa daun sirih memiliki sifat antiseptik dan antijamur yang dapat membunuh bakteri serta jamur penyebab keputihan. Oleh karena itu, daun sirih sering dimanfaatkan sebagai tanaman untuk membantu menjaga kebersihan organ intim wanita.

    Daun sirih juga diketahui ampuh melawan Candida albicans , yaitu jamur yang menyebabkan infeksi pada area vagina. Untuk mendapatkan manfaat ini, cukup gunakan air rebusan daun sirih untuk membasuh area kewanitaan.

    5. Lidah Buaya

    Lidah buaya atau lidah buaya adalah salah satu tanaman yang banyak dicari di Indonesia karena manfaatnya yang luar biasa untuk kesehatan dan kecantikan.

    Gel lidah buaya dikenal efektif untuk melembabkan kulit, mengatasi jerawat, menutrisi rambut, hingga mengurangi bekas luka bakar. Manfaat ini berasal dari kandungan vitamin A, C, dan E yang bersifat antioksidan, serta mineral seperti kalsium, magnesium, dan natrium. 

    Tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis, semi tropis, dan kering, sehingga mudah dibudidayakan. Khasiatnya juga meliputi penyembuhan luka bakar, meredakan sakit tenggorokan, dan mendukung kesehatan umum.

    Lidah sering digunakan dalam berbagai produk kesehatan herbal, suplemen makanan, pengobatan tradisional, hingga produk kecantikan, menjadikannya tanaman yang sangat bernilai. 

    6. Kunyit

    Kunyit dikenal kaya akan kurkumin, senyawa yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, serta mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, kunyit juga sering dimanfaatkan dalam dunia kecantikan karena mampu mencerahkan kulit dan berperan sebagai antioksidan alami.

    Sebagai tanaman herbal, kunyit memiliki beragam khasiat berkat kandungan kurkumin dan minyak atsirinya. Senyawa ini berperan sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, hingga antiracun. 

    Secara tradisional, tanaman yang termasuk dalam famili Zingiberaceae ini telah digunakan di berbagai negara untuk mengobati berbagai penyakit, seperti gangguan pencernaan (diare, sembelit, kembung), masalah hati, asma, gigitan serangga, cacar, penyakit kulit, gatal-gatal, hingga mengurangi rasa nyeri.

    7. Kumis Kucing

    Kumis kucing memiliki berbagai manfaat kesehatan berkat sifat antiradang, antioksidan, antibakteri, dan antidiabetes yang dimilikinya. Khasiat ini berasal dari senyawa alami seperti flavonoid, triterpenoid, fenolik, sinensetin, eupatorin, glikosida, dan saponin. 

    Sebagai tanaman obat yang populer, kumis kucing dapat digunakan untuk mengobati asam urat, diabetes, kencing batu, dan melancarkan saluran kemih. Tanaman ini juga bermanfaat untuk meringankan rematik, alergi, dan batuk, mencegah tekanan darah tinggi, mengurangi keparahan perlemakan hati non-alkohol, menghilangkan batu ginjal, serta meredakan masuk angin dan keputihan.

    Untuk mengolahnya menjadi obat, daun kumis kucing dapat direbus sebanyak 5 lembar dengan 3 gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, air rebusan ini diminum setengah gelas sebanyak tiga kali sehari.

    Itu dia deretan jenis tanaman obat yang cukup populer dan berkhasiat bagi kesehatan.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

  • Virus HMPV di China Makin Meluas, Kemenkes: Belum Masuk Indonesia – Halaman all

    Virus HMPV di China Makin Meluas, Kemenkes: Belum Masuk Indonesia – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh meminta pemerintah mencegah masuknya virus Human Metapneumovirus (HMPV) ke Indonesia.

    Virus ini tengah mewabah secara cepat di China.

    Kata Nihayatul, pemerintah harus bisa mengantisipasi terjadinya penyebaran wabah tersebut di Indonesia. Salah satunya dengan memperketat pemantauan di pintu-pintu masuk negara.

    “Pemerintah perlu meningkatkan sistem pemantauan di pintu-pintu masuk negara, seperti bandara dan pelabuhan, untuk memeriksa gejala-gejala yang mirip dengan infeksi saluran pernapasan akut.”

    “Ini termasuk penggunaan tes diagnostik yang tepat untuk mendeteksi virus HMPV lebih awal,” ujar Nihayatul dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).

    Pemerintah kata dia juga perlu berkoordinasi dengan World Health Organization (WHO) dan negara lain untuk mendapatkan informasi mengenai penyebaran virus HMPV dan vaksinasi yang diperlukan.

    Menurut dia, upaya itu menjadi salah satu deteksi dini bagi pemerintah untuk bisa mengantisipasi terjadinya penyebaran virus secara masif.

    “Pemerintah perlu terus berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan negara-negara yang terdampak untuk mendapatkan informasi terkini mengenai virus ini, termasuk pola penyebaran, tingkat virulensi, dan vaksinasi yang diperlukan,” jelas Nihayatul.

    Pemerintah juga perlu mengedukasi kepada masyarakat tanpa memberi rasa khawatir.

    “Edukasi Masyarakat tanpa memberikan rasa khawatir: Menyampaikan informasi yang jelas dan tepat kepada masyarakat mengenai cara-cara pencegahan infeksi, seperti mencuci tangan, menggunakan masker jika sakit, dan menjaga kebersihan lingkungan, tetap penting untuk mencegah penyebaran virus,” kata dia.

    Meski wabah HMPV ini belum menunjukkan ancaman sebesar Covid-19 namun kata dia, pemerintah perlu menerapkan langkah-langkah pencegahan yang proaktif dan berbasis data. 

    Kepastian rumah sakit dan tenaga kesehatan untuk siap menangani virus HMPV juga harus menjadi salah satu fokus.

    HMPV merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas.  

    Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

    Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Virus Human Metapneumovirus (HMPV) merebak di China (Kolase Tribunnews/net)

    Termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

    Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV.  

    Meski demikian, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.

    Terkait hal tersebut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, drg. Widyawati, MKM  menyebut jika saat ini belum ada laporan kasus virus HMPV di Indonesia.  

    “Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia,” ungkap Widyawati.

    Walau begitu, pihaknya mengimbau pada masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan.  

    “Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” jelas Widyawati.

    Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus ahli paru Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan, wabah Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China  tidak sama dengan Covid-19.

    “Banyak yang ‘mensejajarkan’ infeksi HMPV ini mirip dengan Covid-19. Itu pernyataan yang tidak tepat,” kata dia.

    Prof Tjandra menyebut, HMPV bukanlah virus atau varian baru. HMPV sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Sementara, Covid-19 adalah varian baru dari virus korona.

    “Jika gejalanya adalah serupa, seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada dan kalau memberat dapat masuk rumah sakit.”

    “Perlu diketahui bahwa semua infeksi paru dan saluran napas memang gejalanya seperti itu,” tutur Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini.

    Dia menuturkan, peningkatan kasus HMPV di China yang dikhawatirkan sama seperti Covid-19 juga tidak tepat. Hal ini karena dari waktu ke waktu, selalu saja ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China. 

    “Sehingga tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengkorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” jelas dia.

    HMPV pertama kali dilaporkan di jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2001 yang berjudul “A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease”.

    Pasca temuan di berbagai negara seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan juga tentu China, para peneliti bahkan memperkirakan HMPV sudah puluhan tahun bersirkulasi.

    Virus ini tidak hanya ada pada manusia melainkan juga pada hewan atau Animal Metapneumovirus. AMPV bahkan sudah lebih awal ditemukan, yaitu di tahun 1978 di Afrika Selatan, yang awalnya diberi nama “Turkey Rhinotracheitis Virus” (TRTV)  lalu menjadi AMPV Animal Metapneumovirus.

    Ini adalah penyakit pada unggas, yang punya 4 sub tipe, dari A sampai D. Para pakar berpendapat bahwa penyakit pada manusia akibat HMPV nampaknya akibat evolusi dari AMPV sub tipe C. (Tribun Network/ais/rin/riz/wly)

  • Kelamaan Tak Bercinta Bisa Picu 6 Dampak Buruk, Ini Temuan Riset

    Kelamaan Tak Bercinta Bisa Picu 6 Dampak Buruk, Ini Temuan Riset

    Jakarta

    Bercinta menjadi momen yang penting untuk pasangan suami istri. Selain memberikan dampak yang baik untuk kesehatan mental dan fisik, nyatanya bercinta dapat menjadi faktor besar keharmonisan rumah tangga.

    Namun, apa jadinya bila pasangan suami istri terlalu lama tidak bercinta? Dikutip dari WebMD, berikut ini beberapa dampak dari terlalu lama tidak berhubungan intim:

    1. Kecemasan

    Bercinta bersama pasangan bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi kecemasan. Seks dapat mengurangi hormon yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap stres.

    Kehidupan seks yang aktif dapat membuat seseorang lebih bahagia dan sehat. Ini penting untuk meredakan kecemasan.

    2. Risiko Gangguan Jantung

    Penelitian mengatakan orang yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang melakukannya dua kali seminggu atau lebih. Peneliti menduga ini berkaitan dengan tingkat stres yang lebih rendah hingga aktivitas fisik lebih baik.

    Bercinta dengan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Salah satu alasannya adalah karena seks dapat meningkatkan kadar zat pembasmi kuman yang disebut imunoglobulin A atau IgA.

    Orang yang berhubungan seks lebih dari dua kali seminggu memiliki kadar IgA yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak berhubungan seks.

    4. Keharmonisan Memburuk

    Bercinta dapat ‘membasahi’ otak dengan zat sisa kimiawi yang dapat membantu diri lebih terikat dengan pasangan sekitar dua hari. Apabila dilakukan secara rutin, ini tentu saja baik untuk hubungan yang lebih baik jangka panjang.

    Hubungan seksual yang sehat dan sama-sama bahagia, dapat membangun kepercayaan dan pengertian antara diri dan pasangan. Jadi pasangan suami istri sebaiknya jangan sampai kelamaan skip bercinta.

    5. Jam Tidur Berkurang

    Tanpa seks, tubuh dapat kehilangan hormon yang dapat membantu tidur dengan nyenyak. Beberapa di antaranya seperti prolaktin dan oksitosin.

    Misalnya seperti oksitosin merupakan ‘hormon cinta’ yang ketika dilepaskan dapat memberikan rasa rileks dan mengurangi stres. Hal tersebut yang akhirnya membuat tubuh menjadi lebih mudah tidur.

    6. Tekanan Darah Naik

    Bercinta secara rutin juga baik untuk membantu mengontrol tekanan darah. Seks yang sehat dapat melibatkan sedikit latihan aerobik hingga pembentukan otot, serta baik untuk meredakan tingkat stres.

    Hal-hal tersebut yang akhirnya dapat membantu mengontrol tekanan darah yang lebih baik.

    (avk/naf)

  • Virus HMPV Mewabah di China, Apa Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Kata Kemenkes  – Halaman all

    Virus HMPV Mewabah di China, Apa Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Kata Kemenkes  – Halaman all

    Wabah Virus HMPV Merebak di China, Apakah Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Kata Kemenkes 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

    Virus ini menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara. 

    Lantas, apakah virus HMPV sudah ada di Indonesia? 

    Terkait hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, drg. Widyawati, MKM beri jawaban. 

    Ia mengungkapkan jika saat ini belum ada laporan kasus virus HMPV di Indonesia. 

    “Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia,” ungkap Widyawati pada keterangannya, Minggu (5/1/2024). 

    Walau begitu, pihaknya mengimbau pada masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan. 

    “Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” jelas Widyawati.

    Sebagai informasi, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. 

    Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

    Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

    Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. 

    Meski begitu, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.

    Kemenkes mengajak masyarakat untuk tetap memantau informasi resmi terkait perkembangan virus ini. 

    Pemerintah juga menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menerapkan langkah pencegahan.

     

    Jangan lupa segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.

     

     HMPV Tidak Sama dengan Covid-19, HMPV Bukan Virus atau Varian Baru

    Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara sekaligus ahli paru Prof Tjandra Yoga Aditama menegaskan, wabah Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China tidak sama dengan Covid-19.

    “Banyak yang ‘mensejajarkan’ infeksi HMPV ini mirip dengan Covid-19. Itu pernyataan yang tidak tepat,” kata Tjandra Yoga kepada wartawan, Sabtu (4/1/2024).

    Prof Tjandra menyebut, HMPV bukanlah virus atau varian baru.

    HMPV sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

    Sementara, Covid-19 adalah varian baru dari virus corona.

    “Jika gejalanya adalah serupa, seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada dan kalau memberat dapat masuk rumah sakit. Perlu diketahui bahwa semua infeksi paru dan saluran napas memang gejalanya seperti itu,” tutur Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini.

    Lebih jauh ia menuturkan, peningkatan kasus HMPV di China yang dikhawatirkan sama seperti Covid-19 juga tidak tepat.

    Hal ini dikarenakan dari waktu ke waktu, selalu saja ada peningkatan kasus infeksi saluran napas, apalagi di musim dingin di negara empat musim seperti China.

    “Sehingga tidak tepatlah kalau kita terlalu cepat mengkorelasikan kenaikan kasus HMPV ini dengan Covid-19, walaupun tentu kita perlu tetap waspada,” jelas dia.

    Asal Usul HMPV

    HMPV pertama kali dilaporkan di jurnal ilmiah di Belanda pada Juni 2001 yang berjudul “A newly discovered human pneumovirus isolated from young children with respiratory tract disease”.

    Pasca temuan di berbagai negara seperti Norwegia, Rumania, Jepang dan juga tentu China, para peneliti bahkan memperkirakan HMPV sudah puluhan tahun bersirkulasi.

    Virus ini tidak hanya ada pada manusia melainkan juga pada hewan atau Animal Metapneumovirus.

    AMPV bahkan sudah lebih awal ditemukan, yaitu di tahun 1978 di Afrika Selatan, yang awalnya diberi nama “Turkey Rhinotracheitis Virus” (TRTV)  lalu menjadi AMPV Animal Metapneumovirus.

    Ini adalah penyakit pada unggas, yang punya 4 sub tipe, dari A sampai D.

    Para pakar berpendapat bahwa penyakit pada manusia akibat HMPV nampaknya akibat evolusi dari AMPV sub tipe C.

  • Virus HMPV Mewabah di China, Apa Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Kata Kemenkes  – Halaman all

    Virus HMPV Menyebar Luas di China, Kemenkes Imbau Masyarakat Indonesia Waspada – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang merebak di China telah menjadi perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. 

    Virus ini menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara.

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan guna mencegah risiko penularan virus ini. 

    Juru Bicara Kemenkes RI, drg. Widyawati, MKM,  menyampaikan langkah-langkah pencegahan  yang perlu dilakukan. 

    “Menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular,”ungkap Widyawati pada keterangannya, Minggu (5/1/2024). 

    Pemerintah Indonesia saat ini masih terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain. 

    Langkah antisipasi dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara.

    Termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif. Upaya ini dilakukan agar virus ini tidak masuk ke Indonesia,” kata Widyawati pada keterangannya, Minggu (5/12/2024). 

    Sebagai informasi, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. 

    Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

    Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

    Termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

    Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. 

    Meski demikian, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.

    Kemenkes mengajak masyarakat untuk tetap memantau informasi resmi terkait perkembangan virus ini. 

    Pemerintah juga menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menerapkan langkah pencegahan.

    Dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.

     

  • 5 Hal yang Terjadi di Tubuh saat Rutin Konsumsi Sirsak

    5 Hal yang Terjadi di Tubuh saat Rutin Konsumsi Sirsak

    Jakarta

    Sirsak atau buah hijau berduri dengan tekstur lembut rupanya kaya manfaat. Seporsi buah sirsak rendah kalori dan tinggi kandungan serat serta vitamin C.

    Dalam 100 gram sirsak mengandung 66 kalori, 1 gram protein, 16,8 gram karbohidrat, 3,3 gram serat, vitamin, kalium, magnesium, hingga sedikit folat dan zat besi.

    Banyak bagian buah sirsak selama ini juga dipakai untuk obat, termasuk daun, buah, hingga batangnya. Sirsak juga dipakai untuk masakan dan beberapa kali dioleskan ke kulit.

    Berikut hal yang terjadi di tubuh saat rutin mengonsumsi buah sirsak, dikutip dari Healthline:

    Antioksidan Tinggi

    Antioksidan adalah senyawa yang membantu menetralkan senyawa berbahaya yang disebut radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan sel.

    Beberapa penelitian menunjukkan antioksidan dapat berperan dalam mengurangi risiko beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

    Satu penelitian tabung reaksi mengamati sifat antioksidan sirsak dan menemukan sirsak mampu secara efektif melindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.

    Penelitian tabung reaksi lainnya mengukur antioksidan dalam ekstrak sirsak dan menunjukkan sirsak membantu mencegah kerusakan sel. Sirsak juga mengandung beberapa senyawa tanaman yang bertindak sebagai antioksidan, termasuk luteolin, quercetin, dan tangeretin.

    Bunuh Sel Kanker

    Meskipun sebagian besar penelitian saat ini terbatas pada penelitian tabung reaksi, beberapa riset telah menemukan sirsak berpotensi membantu menghilangkan sel kanker.

    Satu penelitian tabung reaksi mengobati sel kanker payudara dengan ekstrak sirsak. Hal yang cukup menarik, ekstrak sirsak mampu mengurangi ukuran tumor, membunuh sel kanker, dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh.

    Penelitian tabung reaksi lainnya mengamati efek ekstrak sirsak pada sel leukemia, yang ditemukan dapat menghentikan pertumbuhan dan pembentukan sel kanker.

    Melawan Bakteri

    Selain sifat antioksidannya, beberapa penelitian menunjukkan sirsak mungkin juga mengandung sifat antibakteri yang kuat.

    Dalam satu penelitian tabung reaksi, ekstrak sirsak dengan berbagai konsentrasi digunakan pada berbagai jenis bakteri yang diketahui menyebabkan penyakit mulut.

    Sirsak mampu membunuh berbagai jenis bakteri secara efektif, termasuk jenis bakteri yang menyebabkan radang gusi, kerusakan gigi, dan infeksi jamur.

    Kurangi Peradangan

    Beberapa studi pada hewan menemukan bahwa sirsak dan komponennya mungkin dapat membantu melawan peradangan.

    Peradangan adalah respons imun normal terhadap cedera, tetapi semakin banyak bukti menunjukkan bahwa peradangan kronis dapat menyebabkan penyakit.

    Dalam satu studi, tikus diobati dengan ekstrak sirsak, yang ditemukan dapat mengurangi pembengkakan dan meredakan peradangan.

    Studi lain memiliki temuan yang sama, menunjukkan bahwa ekstrak sirsak mengurangi pembengkakan pada tikus hingga 37 persen.

    Meskipun penelitian saat ini terbatas pada penelitian hewan, ini mungkin sangat bermanfaat dalam pengobatan gangguan inflamasi seperti radang sendi.

    Faktanya, dalam satu penelitian hewan, ekstrak sirsak ditemukan dapat menurunkan kadar penanda inflamasi tertentu yang terlibat dalam radang sendi.

    Jaga Kadar Gula Darah

    Sirsak telah terbukti membantu mengatur kadar gula darah dalam beberapa penelitian hewan.

    Dalam satu penelitian, tikus diabetes disuntik dengan sirsak selama dua minggu. Mereka yang menerima ekstrak tersebut memiliki kadar gula darah lima kali lebih rendah daripada kelompok yang tidak diobati.

    Studi lain menunjukkan pemberian ekstrak sirsak pada tikus pengidap diabetes menurunkan kadar gula darah hingga 75 persen.

    Namun, studi hewan ini menggunakan jumlah ekstrak sirsak yang terkonsentrasi, melebihi apa yang mungkin didapatkan melalui makanan.

    (naf/naf)

  • Ada Wabah Virus HMPV di China, Kemenkes Imbau Warga RI

    Ada Wabah Virus HMPV di China, Kemenkes Imbau Warga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) saat ini tengah mewabah di China dan menyita perhatian internasional dalam beberapa waktu terakhir. Virus ini masuk dalam kategori virus yang menyebar dengan sangat luas dan cepat khususnya di China bagian utara.

    Menanggapi adanya virus tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan guna mencegah risiko penularan virus ini.

    Juru Bicara Kemenkes RI Widyawati menjelaskan bahwa langkah-langkah preventif bisa dilakukan oleh masyarakat seperti dengan menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular.

    “Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Meski begitu, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan berbagai virus yang berpotensi mengancam kesehatan,” jelas Widyawati dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (4/1/2025).

    Adapun pemerintah RI juga terus memantau perkembangan situasi wabah virus HMPV di China hingga di negara-negara lain.

    Widyawati menyebutkan, langkah antisipasi bisa dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif. Upaya ini dilakukan agar virus ini tidak masuk ke Indonesia,” tambahnya.

    Asal tahu saja, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

    Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.

    Sayangnya, hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Meski demikian, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.

    (fsd/fsd)

  • Nasib Tersangka Utama Kasus Pabrik Uang Palsu Annar Salahudin Makin Memburuk, Dirawat di Kamar VVIP

    Nasib Tersangka Utama Kasus Pabrik Uang Palsu Annar Salahudin Makin Memburuk, Dirawat di Kamar VVIP

    TRIBUNJATIM.COM – Tersangka utama kasus ‘pabrik’ uang palsu yang kini kondisi kesehatannya semakin memburuk.

    Sosok tersangka utama itu adalah Annar Salahuddin Sampetoding yang dirawat di RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan.

    Diketahui, ia menjadi tersangka yang dirawat di kamar VVIP dengan penjagaan petugas kepolisian.

    Hanya orang tertentu saja yang dibolehkan untuk masuk, seperti anak, istri dan kuasa hukumnya.

    Annar dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan kasus uang palsu pada Sabtu (28/12/2024) lalu.

    Kuasa hukum Annar, Saparuddin Boy, menyatakan kondisi kesehatan kliennya terus menurun.

    Fisiknya juga mulai berubah terutama di bagian wajah yang semakin tirus.

    “Dia semakin kurus,” ucapnya, Jumat (3/1/2025).

    Di kamar VVIP tersebut Annar mendapat sejumlah fasilitas seperti single bed, pendingin atau AC, kulkas, televisi, wifi, sofa hingga toilet.

    Sebelum ditetapkan tersangka, Annar memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat sehingga kondisinya semakin parah.

    Diketahui, pengusaha asal Makassar tersebut merupakan tersangka utama pembuatan uang palsu di UIN Alaudin Makassar.

    Annar berperan sebagai investor dan menjalankan aksinya sejak 2022.

    Akibat perbuatannya, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp 50.000.000.000.

    Sebelumnya, Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan sakit yang dialami Annar Salahudin tidak menghalangi proses penyidikan.

    “Proses hukum tetap berjalan. Ada sedikit penundaan, tapi tidak menghambat penyidikan,” tegasnya.

    Reonald memastikan seluruh barang bukti aman meski tersangka utama sakit.

    “Kami yakin bukti sudah cukup. Dia juga memberikan keterangan secara kooperatif,” sambungnya.

    Pengakuan Operator Mesin

    Syahruna, seorang wiraswasta asal Ujung Pandang Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan memiliki peran penting dalam pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

    Syahruna diperintah Annar Salahuddin Sampetoding membujuk Andi Ibrahim agar mesin pencetak uang masuk ke kampus.

    Pembuatan uang palsu di UIN Alauddin dilakukan sejak 2022 dan sebelumnya dibuat di rumah Annar Salahuddin Sampetoding di Makassar.

    Syahruna menjelaskan 19 tahapan pembuatan uang palsu sebelum diedarkan ke masyarakat.

    “Ada 19 tahapan, kalau ada salah satu tahapan rusak, maka gagal dan dibuang.”

    “Dari 19 tahapan itu harus lulus semua,” ucapnya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (31/12/2024).

    Pria yang belajar mencetak uang palsu secara otodidak ini mengatakan ada dua tahapan penting yang harus dilakukan yakni pembuatan benang pengaman dan tanda air.

    “Setelah itu cetak UV-nya dan magnetik agar lolos dari mesin (cek uang palsu),” terangnya.

    Produksi uang palsu dilakukan secara bertahap dari satu rim atau 500 lembar kemudian bertambah.

    Ia menambahkan seluruh bahan produksi didatangkan dari China termasuk mesin pencetak uang palsu seharga Rp600 juta.

    Syahruna sebagai operator mesin pencetak uang palsu, sedangkan Andi Ibrahim selaku koordinator.

    Mesin tersebut berada di dekat kamar mandi perpustakaan UIN Alauddin.

    “Dikasih peredam agar nggak kedengeran. Jendela semua ditutup,” lanjutnya.

    Proses produksi dilakukan sejak pukul 11.00 WITA hingga 17.00 WITA.

    Menurut Syahruna, Andi Ibrahim meminta para tersangka bekerja sesuai jam yang telah ditentukan karena ada satpam yang rutin berkeliling kampus.

    Syahruna mengaku terjerumus dalam kasus ini karena permintaan bosnya sendiri, Annar Salahuddin Sampetoding.

    Ia tergiur iming-iming yang ditawarkan Annar sehingga membantu mencarikan mesin pencetak uang hingga mempelajarinya secara otodidak.

    “Dijanjikan juga dibelikan tanah dan rumah,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com