Topik: penyakit jantung

  • Daftar Penyakit yang Diperiksa di Program Kesehatan Gratis

    Daftar Penyakit yang Diperiksa di Program Kesehatan Gratis

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun pada Senin (10/2). Lewat program ini, masyarakat bisa datang untuk memeriksakan kesehatannya saat berulang tahun.

    Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit sedini mungkin. Masyarakat bisa mendatangi Puskesmas dan klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

    Ingin tahu, apa saja daftar penyakit yang diperiksa di program kesehatan gratis? Cek pemeriksaan yang bisa diklaim lewat program tersebut.

    1. Pemeriksaan untuk bayi baru lahir

    Dilansir situs ayosehat.kemenkes.co.id, tidak semua pemeriksaaan bisa dilakukan oleh masyarakat. Dengan kata lain, ada batasan jenis pemeriksaaan disesuaikan dengan usia pasien, mulai dari bayi hingga lansia.

    Berikut daftar penyakit yang diperiksa di program kesehatan gratis untuk bayi baru lahir.

    Penyakit jantung bawaan kritis Skrining untuk memantau pertumbuhan berat badan anak Skrining kekurangan hormon tiroid Kekurangan hormon adrenal bawaan Kelainan saluran empedu G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau definisi enzim G6PD).

    2. Pemeriksaan untuk balita dan anak prasekolah (1-6 tahun)

    Untuk usia di bawah lima tahun (balita) dan anak prasekolah, ada beberapa jenis pemeriksaan pada penyakit yang ditawarkan. Adapun pemeriksaannya, yaitu sebagai berikut:

    Pertumbuhan dan perkembangan Skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru) Pemeriksaan pendengaran Pemeriksaan penglihatan Pemeriksaan kondisi gigi Deteksi thalasemia (kelainan darah) Diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).

    3. Pemeriksaan untuk remaja dan dewasa (18-59 tahun)

    Jika dibandingkan dengan kategori usia lainnya, daftar penyakit yang diperiksa di program kesehatan gratis untuk usia remaja hingga dewasa lebih banyak. Berikut jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan.

    Status gizi Pemeriksaan gigi Pemeriksaan telinga Pemeriksaan kesehatan jiwa Hepatitis B dan C Fibrosis hati Skrining risiko stroke Deteksi penyakit jantung Skrining risiko ginjal Merokok Tingkat aktivitas fisik Tekanan darah Kadar kolesterol Gula darah Pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah) Fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) Deteksi dini kanker payudara Kanker leher rahim Kanker paru Kanker usus.

    4. Pemeriksaan untuk lansia (60 tahun ke atas)

    Bagi masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas, program pemeriksaan kesehatan gratis bisa dilakukan. Ada beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang ditawarkan, yaitu sebagai berikut:

    Pemeriksaan fungsi indra meliputi pendengaran dan penglihatan Kesehatan jiwa Kesehatan hati Geriatri (penilaian kesehatan orang tua) Skrining penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan PPOK Deteksi hepatitis B dan C Fibrosis hati Deteksi gangguan kardiovaskular Pemeriksaan gangguan paru Kanker.

    Kehadiran program kesehatan gratis sangat membantu masyarakat untuk mengakses fasilitas kesehatan di Indonesia. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman mengungkap program ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

    “Dengan adanya program cek kesehatan gratis ini, pemerintah ingin mengubah paradigma layanan kesehatan dari pendekatan kuratif (mengobati setelah sakit) menjadi preventif (pencegahan). Deteksi dini penyakit dapat membantu penanganan yang lebih cepat dan mengurangi beban biaya kesehatan,” ungkap Aji dikutip dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id, Senin (10/2).

    Lebih lanjut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya lewat program satu ini.

    “Jangan lupa lakukan cek kesehatan gratis agar kita selalu hidup sehat. Buat teman-teman yang ulang tahunnya sudah lewat di Januari dan Februari, tidak usah khawatir karena cek kesehatannya bisa dilakukan hingga akhir April,” kata Menkes Budi.

    Itu dia daftar penyakit yang diperiksa di program kesehatan gratis yang dapat disesuaikan dengan usia pasien. Semoga bermanfaat!

  • Menkes: Tambahan Asuransi Swasta Selain BPJS Kesehatan Tidak Wajib, Tapi…

    Menkes: Tambahan Asuransi Swasta Selain BPJS Kesehatan Tidak Wajib, Tapi…

    Jakarta

    Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin buka suara soal kemungkinan tambahan asuransi swasta bagi peserta BPJS Kesehatan kelompok kaya. Menurutnya, penerapan semacam ini lebih ideal dalam konsep asuransi sosial gotong royong, sekaligus mengurangi beban pembiayaan BPJS Kesehatan di tengah potensi defisit.

    Menkes memaparkan sedikitnya dua pemikiran terkait konsep di balik penambahan asuransi swasta. Seperti diketahui, secara keseluruhan, sangat berat untuk BPJS Kesehatan meng-cover atau membiayai seluruh pengobatan kelompok miskin hingga kelompok kaya.

    Karenanya, perlu kombinasi penambahan asuransi swasta. “Ini jangan disalahartikan, karena untuk orang yang mampu. Misalnya mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Pertamina, BUMN, dia kan pasti ambil swasta, begitu ambil swasta, asuransi swasta itu mesti setor ke BPJS, ada porsi untuk BPJS, jadi bayarnya dari satu sisi,” ungkap Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Selasa (11/2/2025).

    Menkes mencontohkan wacana mekanisme penerapan tambahan asuransi swasta. Bila yang bersangkutan mendatangi RS, kelompok kaya umumnya mengambil kelas paling tinggi.

    Misalnya, untuk penyakit jantung, yang di-cover mungkin hanya pasang ring. Jika biayanya lebih dari itu, maka hanya sekitar 70-80 persen yang ditanggung.

    “Sekarang yang namanya combine benefit, jadi benefitnya yang dia bayar misalnya itu Rp 10 juta, dibayarin BPJS Rp 1,4 juta, buat BPJS untung, daripada dia bayar klaimnya Rp 2 juta, sisanya dibayarin asuransi swastanya, asuransi swastanya bayarnya Rp 10 juta dikurang Rp 1,4 juta, untung asuransi swastanya, BPJS untung bayarnya lebih sedikit, pasiennya untung karena dia bisa dapatkan kelas yang lebih mahal tapi bayarnya sekali,” beber Menkes.

    “Jadi maksud asuransi swasta bukan independen sendiri, tapi dalam mekanisme combine benefit, dengan BPJS, nah ini yang harus didorong supaya terjadi, karena yang sekarang terjadi adalah orang kaya-nya ini dia ketika masuk, dia klaimnya semua ke BPJS, obat-obat mahalnya, dan BPJS terpaksa boncos,” sambung dia.

    Menkes Sebut Tak Ada Paksaan, Tapi…

    Penambahan asuransi swasta meski sudah memiliki kepesertaan BPJS Kesehatan memang hanya berupa anjuran. Tentu artinya tidak wajib. Meski begitu, Menkes Budi memberikan catatan kemungkinan pembatasan limit klaim pada kelompok kaya.

    Pada akhirnya, Menkes mengaku lebih menyukai konsep satu kelas lantaran paling sesuai dengan makna asuransi sosial gotong royong.

    “Itu sebabnya saya suka dengan satu kelas karena ini kan asuransi sosial namanya, asuransi sosial gotong royong yang kaya harus bayar lebih, daripada yang miskin, dan dapatnya yang sama, kalau sekarang kan prinsip gotong royongnya tidak begitu, yang kaya harus dapat lebih bagus, itu bukan asuransi sosial dong.”

    “Asuransi sosial bayar lebih untuk nanggung yang miskin, jangan dia bayar lebih, minta lebih, nah itu konsepnya dengan KRIS, karena yang kaya harusnya bayar lebih dia harus dapat sama dengan ini, yang kaya nggak mau ambil asuransi swasta boleh tapi dia ditreatnya sama dong dengan temannya yang miskin, jangan kemudian ditreat lebih tinggi dengan ada perbedaan kelas,” pungkasnya.

    Menkes ingin menerapkan konsep semacam itu dengan kelas rawat inap standar (KRIS) penyesuaian ruang rawat inap dengan dalih menyesuaikan akses kelompok miskin untuk juga mendapatkan pengobatan yang lebih baik.

    (naf/kna)

  • 10 Puskesmas di Jakarta Timur yang Melayani Cek Kesehatan Gratis

    10 Puskesmas di Jakarta Timur yang Melayani Cek Kesehatan Gratis

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Kota Jakarta Timur mencatat bahwa 10 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) kecamatan siap melayani masyarakat dalam program cek kesehatan gratis (CKG). Program ini bertujuan mengubah paradigma layanan kesehatan dari kuratif menjadi preventif.

    Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy, menjelaskan bahwa program ini mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan melakukan pemeriksaan rutin guna mencegah penyakit.

    Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi normal, warga akan diberikan edukasi tentang pola hidup sehat dan pencegahan penyakit. Namun, jika terdapat indikasi masalah kesehatan, mereka akan mendapatkan pengobatan di puskesmas atau rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut (FKTL) melalui BPJS.

    “Program CKG ini bertujuan mengubah paradigma kesehatan kuratif menjadi preventif,” kata Meifendy, dikutip dari Antara, Selasa (11/2/2025).

    Jika ingin mendapatkan layanan kesehatan gratis ini, masyarakat harus men-download aplikasi “Satu Sehat” dan menjadwalkan cek kesehatannya. Dilansir dari laman Antara, berikut puskesmas di Jakarta Timur yang melayani cek kesehatan gratis.

    Puskesmas yang Melayani Cek Kesehatan Gratis di Jakarta TimurPuskesmas Cakung.Puskesmas Cipayung.Puskesmas Ciracas.Puskesmas Duren Sawit.Puskesmas Jatinegara.Puskesmas Kramat Jati.Puskesmas Makasar.Puskesmas Matraman.Puskesmas Pasar Rebo.Puskesmas Pulogadung.Syarat dan Prosedur Pemeriksaan

    Untuk mendapatkan layanan ini, masyarakat perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat dan menjadwalkan pemeriksaan mereka. Program ini terbuka bagi semua kelompok umur dengan layanan yang disesuaikan sebagai berikut:

    Bayi usia 0 tahun: Deteksi dini kekurangan hormon tiroid bawaan, enzim pelindung sel darah merah, hormon adrenal bawaan, serta penyakit jantung bawaan.Anak usia 1-6 tahun: Pemeriksaan gigi, pertumbuhan dan perkembangan, fungsi indera (mata dan telinga), serta risiko tuberkulosis (TB), talasemia, dan diabetes.Remaja usia 7-17 tahun: Deteksi dini diabetes, status gizi, aktivitas fisik, kesehatan jiwa, fungsi indera, serta risiko TB, talasemia, dan hepatitis.Dewasa usia 18-39 tahun: Pemeriksaan untuk pencegahan diabetes, jantung, stroke, obesitas, dan gangguan kejiwaan.Lansia di atas 40 tahun: Pemeriksaan untuk pencegahan stroke, kanker, jantung, dan gangguan aktivitas.

    Dengan adanya program cek kesehatan gratis ini, Pemerintah Kota Jakarta Timur berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala demi meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyakit sejak dini.

  • Polres Kediri Kota Gelar Operasi Semeru 2025 dengan 11 Fokus Penindakan

    Polres Kediri Kota Gelar Operasi Semeru 2025 dengan 11 Fokus Penindakan

    Kediri (beritajatim.com) – Polres Kediri Kota resmi menggelar Operasi Keselamatan Semeru 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 10 hingga 23 Februari 2025.

    Operasi terpusat ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas guna menekan angka kecelakaan dan pelanggaran jalan raya.

    Kegiatan ini diawali dengan apel gelar pasukan dan penyematan pita operasi di Lapangan Mapolres Kediri Kota, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 H.

    Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si., dalam sambutan yang dibacakan Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si menyatakan tertib berlalu lintas sebagai upaya bersama untuk menekankan pentingnya disiplin berkendara sebagai langkah preventif menekan angka kecelakaan lalu lintas.

    “Tertib berlalu lintas sebagai upaya bersama untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas korban,” kata AKBP Bramastyo Priaji, S.H., S.I.K., M.Si, Selasa (11/2/2025).

    Kecelakaan Lalu Lintas: Masalah Serius yang Harus Dicegah
    Berdasarkan data WHO, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner dan TBC.

    Di Jawa Timur sendiri, data Dit Lantas Polda Jatim menunjukkan tren positif dengan penurunan angka kecelakaan sebesar 12,37% dan korban meninggal dunia turun 9,66% pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

    Meski demikian, angka pelanggaran masih tinggi, terutama oleh pengendara roda dua yang kerap melawan arus, menggunakan ponsel saat berkendara, hingga tidak memakai helm berstandar SNI.

    Target Prioritas Operasi Keselamatan Semeru 2025
    Dalam operasi ini, beberapa pelanggaran menjadi fokus utama penindakan, antara lain:

    Penggunaan helm tidak SNI
    Melawan arus
    Menggunakan HP saat berkendara
    Berkendara di bawah pengaruh alkohol/narkoba
    Melebihi batas kecepatan
    Pengendara di bawah umur
    Kendaraan tidak sesuai spesifikasi teknis (termasuk knalpot brong)
    Balap liar
    Boncengan lebih dari satu orang
    Tidak memakai sabuk keselamatan
    Menerobos lampu merah

    Sinergi untuk Keselamatan Lalu Lintas

    Apel gelar pasukan dihadiri oleh TNI, Dishub, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan Kota Kediri, menunjukkan dukungan penuh dari berbagai pihak. Dengan tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Terwujudnya Asta Cita”, operasi ini diharapkan mampu menekan angka pelanggaran dan kecelakaan secara signifikan di Jawa Timur.

    Semoga Operasi Keselamatan Semeru 2025 menjadi langkah nyata dalam menciptakan budaya berkendara yang aman dan tertib bagi seluruh masyarakat. (ted)

  • Menkes Sebut 17 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis di Hari Pertama

    Menkes Sebut 17 Ribu Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis di Hari Pertama

    Jakarta

    Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa lebih dari 17 ribu warga yang memanfaatkan program cek kesehatan gratis di hari pertama peluncurannya 10 Februari 2025.

    “Sudah ada 17 ribu itu yang diperiksa di seluruh Indonesia,” kata Menkes saat memantau program CKG di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari ANTARA, Senin, (10/2/2025).

    Menkes mengatakan program cek kesehatan gratis ini bertujuan agar masyarakat lebih sehat dengan langkah pemeriksaan awal atau deteksi dini tersebut. Dengan adanya deteksi dini, dia berharap penanganan penyakit bisa dilakukan lebih awal dan biaya pengobatan pasien juga bisa ditekan.

    “Semua macam penyakit, kanker, stroke, jantung, ginjal, itu sebenarnya penyakit kronis yang butuh waktu lima tahun sampai benar-benar parah. Kalau ketahuannya sejak dini, itu bisa ditangani dengan baik, jauh lebih murah juga,” ucapnya.

    Jenis pemeriksaan yang didapatkan dalam program cek kesehatan gratis bervariasi sesuai usia, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.

    Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis (CKG)

    1. Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis Melalui SatuSehat Mobile

    Mengunduh aplikasi SatuSehat Mobile melalui Play Store atau App StoreBuka Aplikasi dan cari ikon ‘Periksa Kesehatan Gratis’Mengisi data diri, seperti nama Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, dan lainnyaPilih tanggal dan lokasi fasilitas layanan kesehatanSetelah mengisi, tiket Cek Kesehatan Gratis akan terbit. Klik untuk ‘Lihat Detail’Geser ke Bawah, tekan ‘Isi Skrining’ untuk mulai skrining mandiri

    2. Cara Daftar Melalui WhatsApp Cek Kesehatan Gratis

    Selain melalui aplikasi SatuSehat Mobile, masyarakat juga bisa mendaftarkan diri Cek Kesehatan Gratis (CKG) melalui WhatsApp. Berikut Caranya.

    Kirim pesan ke WhatsApp Kemenkes RI di Nomor 0811-1050-0567Pilih menu ‘Cek Kesehatan Gratis’Mengisi data diri, seperti nama Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, dan lainnyaPilih tanggal dan lokasi fasilitas layanan kesehatanSetelah mengisi, tiket Cek Kesehatan Gratis akan terbit.

    (kna/kna)

  • Program Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun Dimulai Hari Ini, Berikut Cara dan Syaratnya

    Program Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun Dimulai Hari Ini, Berikut Cara dan Syaratnya

    Liputan6.com, Bandung – Pemerintah Indonesia, resmi meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk masyarakat Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah berulang tahun mulai hari ini, Senin (10/2/2025).

    Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas, dr. Maria Endang Sumiwi menyampaikan program tersebut bertujuan untuk menjadi salah satu upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia.

    Pihaknya juga menyebutkan program tersebut menjadi hadiah yang diberikan untuk seluruh lapisan masyarakat mulai dari bayi hingga lansia. Kemudian membantu masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya.

    “Sebagai hadiah ulang tahun untuk masyarakat, program cek kesehatan gratis ini diharapkan bisa memberikan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia,” ucapnya dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (7/2/2025) mengutip dari situs Kemenkes.

    Program Cek Kesehatan Gratis juga diharapkan bisa membantu untuk memeriksa berbagai jenis penyakit yang dapat dicegah melalui deteksi dini. Programnya juga untuk menjawab kebutuhan mendesak terkait tingginya angka kematian akibat penyakit.

    Sementara itu, program CKG bisa dilakukan dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun +30 hari. Jenis pemeriksaan yang dilakukan juga bervariasi mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, pemeriksaan gizi, telinga, mata, hingga tekanan darah.

    Bagi usia dewasa dan lansia juga terdapat fokus pemeriksaan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, hingga kesehatan mental dan fisik.

  • Cek Kesehatan Gratis Juga Layani Pemeriksaan EKG Jantung

    Cek Kesehatan Gratis Juga Layani Pemeriksaan EKG Jantung

    Jakarta – Program cek kesehatan gratis (CKG) juga melayani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) bagi yang punya riwayat masalah jantung. Agus Komar (69), seorang Pasar Minggu, Jakarta Selatan termasuk yang menjalani pemeriksaan tersebut..

    Seperti pasien lainnya, Agus juga mengawali CKG dengan pemeriksaan dasar meliputi cek berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tensi darah. Namun, karena Agus memiliki riwayat penyakit jantung, ia diharuskan melakukan tes elektrokardiogram (EKG).

    “Jadi tadi intinya step-stepnya, pertama kita di data di screening, tensi, EKG karena saya ada jantung. Dari EKG langsung cek darah di lab, hasilnya mungkin besok ya,” jelas Agus saat ditemui detikcom di Puskesmas Pasar Minggu, Senin (10/2).

    “Terus ke poli gigi, ke poli indra untuk memeriksakan mata dan THT. Besok disarankan saya balik lagi untuk cek darah puasa,” lanjutnya.

    Selesai menjalani serangkaian pemeriksaan, hasilnya langsung dibacakan oleh dokter. Agus disarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi dan jantung yang spesifik di Rumah Sakit Pasar Rebo.

    Namun, hal itu harus menunggu hasil tes darah dari laboratorium di puskesmas.

    Terkait pendaftarannya, Agus tidak merasa kesulitan sama sekali. Dibantu istrinya, ia daftar untuk layanan CKG melalui aplikasi Satu Sehat.

    “Oh mudah. Yang penting tidak gaptek ya. Sedikit-sedikit dibantu sama istri saya, tidak ada kendala. Dari awal datang untuk verifikasi data, terus dapet stiker wah cepat,” beber Agus.

    “Tadi kami masih beraktivitas di rumah, tiba-tiba dapat Whatsapp untuk datang langsung ke puskesmas,” sambungnya.

    Merasa terbantu dengan layanan tersebut, Agus berharap CKG dapat terus berlanjut agar masyarakat Indonesia sehat.

    (sao/up)

  • Ikut Cek Kesehatan Gratis, Warga Tak Takut Ketahuan Sakit, Janji Prabowo Dinilai Menolong Rakyat – Halaman all

    Ikut Cek Kesehatan Gratis, Warga Tak Takut Ketahuan Sakit, Janji Prabowo Dinilai Menolong Rakyat – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pemerintah mulai 10 Februari 2025 melaksanakan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    Cek kesehatan gratis diberikan sebagai salah satu program quick win Presiden Prabowo Subianto.

    Berikut penuturan warga Tanah Abang yang mengikuti cek kesehatan gratis perdana yang ditemui Tribunnews.com, Senin (10/2/2024).

    Saut Humishar (63) warga Bendungan Hilir menjadi warga yang pertama mengikuti CKG di Puskesmas Tanah Abang.

    Saut berulang tahun pada 9 Februari kemarin.

    CEK KESEHATAN GRATIS – Saut Humishar (63) warga Bendungan Hilir menjadi warga yang pertama mengikuti CKG di Puskesmas Tanah Abang. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Ia tampak antusias hadir. Berbekal aplikasi SATUSEHAT yang ada di gawainya, Saut meminta panduan kepada petugas keamanan untuk bisa ikut CKG.

    “Saya daftar via aplikasi SATUSEHAT, karena usia lanjut saya gaptek tadi saya dibantu sekuriti” kata dia.

    Saut menghabiskan waktu satu jam untuk bisa mengikuti seluruh rangkaian, mulai dari pengambilan nomor antrean, memasukan data administrasi hingga pemeriksaan.

    Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah cek tekanan darah, gula darah, tinggi badan, berat badan, mata serta pendengaran.

    Dan kemudian dilanjutkan dengan tes lanjutan di laboratorium pada esok hari.

    “Untuk hasilnya bagus dan besok saya masih cek lanjutan dilaboratorium,” tutur dia.

    Bagi Saut, cek kesehatan gratis ini bisa membantu banyak masyarakat yang terkendala biaya untuk memantau kesehatan setiap tahunnya.

    Walaupun sempat mengalami kendala atau eror saat administrasi namun secara keseluruhan kegiatan hari ini berkesan.

    “Sangat berkesan menolong rakyat kecil. Karena jika dilakukan sendiri biayanya mahal. Ini janji Prabowo, bukan omon-omon,” ucap dia.

    CEK KESEHATAN GRATIS -Sri Wahyuni (52) warga Kebon Kacang yang mengikuti CKG di Puskesmas Tanah Abang. (Tribunnews.com/Rina Ayu)

    Sementara bagi Sri Wahyuni (52) warga Kebon Kacang, CKG ini menjadi pemeriksaan kesehatan terlengkap yang pernah dia jalani sepanjang hidup.

    Ia sudah sejak lama antusias ingin mengikuti CKG.

    “Saya tidak takut kalau nanti ketemu misalkan penyakit jantung, diabetes. Ini kan upaya untuk mencegah lebih dini penyakit,” tutur dia.

    Warga Kebon Kacang ini sering memantau media sosial untuk mengetahui update tentang program ini.

    Termasuk mencari tau cara mendaftar secara digital untuk mendapatkan tiket pemeriksaan.

    Sri Wahyuni sangat tertarik mengikuti tes IVA untuk mendeteksi kanker serviks.

    “Sangat membantu soalnya saya belum pernah melakukan pemeriksaan lengkap. Saya ulang tahun pada 18 Januari. Ketika ada informasi pendaftaran dibuka, saya langsung ikut dan mengisi data diaplikasi,” kata dia.

     

  • Penghulu di Banyuasin Sumsel Meninggal saat Akad Nikah, Tiba-Tiba Tertunduk Tak Bergerak di Meja – Halaman all

    Penghulu di Banyuasin Sumsel Meninggal saat Akad Nikah, Tiba-Tiba Tertunduk Tak Bergerak di Meja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral video berdurasi 59 detik yang menunjukkan seorang penghulu tiba-tiba meninggal dunia saat acara pernikahan di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel).

    Diketahui bahwa penghulu tersebut bernama Sarnubi (78), Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Desa (P2UKD) Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin.

    Peristiwa itu terjadi saat Sarnubi baru saja menikahkan pasangan pengantin di Desa Kuala Puntian, Kecamatan Tanjung Lago, pada Jumat (7/2/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Dari video viral yang beredar di media sosial itu, tampak semua prosesi ijab kabul dilaksanakan secara lancar.

    Namun, sesaat setelah prosesi ijab kabul selesai, tiba-tiba Sarnubi tertunduk di meja tempat pelaksanaan akad nikah.

    Pengantin pria dan orang tua mempelai serta para saksi masih belum sadar saat Sarnubi sudah tertunduk di meja dan tidak bergerak. 

    Kemudian, saat pengantin perempuan akan keluar dari kamar, seorang laki-laki mendekat dan memegang Sarnubi.

    Saat itulah semua orang yang ada di dalam ruangan akad nikah mengetahui bahwa Sarnubi telah meninggal dunia.

    “Dari prosesi semuanya sudah berjalan lancar. Tinggal tanda tangan, tetapi tiba-tiba Ustad Sarnubi ini tertunduk dan tak bergerak lagi,” kata Kiman, warga Desa Kuala Puntian, dilansir dari TribunSumsel.com.

    Warga yang mengetahui hal tersebut berupaya memberikan pertolongan dengan membawa Sarnubi ke tempat bidan terdekat.

    Lalu, diketahui bahwa Sarnubi telah meninggal dunia.

    “Tadi sudah di makamkan di pemakaman Desa Kuala Puntian. Karena, beliau merupakan orang Kuala Puntian,” tandasnya.

    Punya Riwayat Jantung

    Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tanjung Lago, Mukhani, mengungkapkan bahwa Sarnubi sebelumnya memang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan sempat menjalani pemeriksaan medis.

    “Setelah memimpin doa, Pak Sarnubi ini meninggal. Saat itu yang menikahkan pengantin tersebut saya,” kata Mukhani, Sabtu (8/2/2025), dilansir dari Kompas.com.

    Jenazah Sarnubi pun telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan pada Sabtu pagi.

    “Sudah dimakamkan (Sabtu) jam 9 pagi tadi di Desa Kuala Puntian karena yang bersangkutan adalah warga sana,” sebutnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Viral Penghulu di Banyuasin Meninggal Dunia Setelah Menikahkan Pengantin di Tanjung Lago

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunSumsel.com/M. Ardiansyah) (Kompas.com/Aji YK Putra)

  • Informasi Cek Kesehatan Gratis yang Dimulai Hari Ini, Cara Daftar hingga Pemeriksaan yang Didapat – Halaman all

    Informasi Cek Kesehatan Gratis yang Dimulai Hari Ini, Cara Daftar hingga Pemeriksaan yang Didapat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut informasi seputar Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) atau PKG (Pemeriksaan Kesehatan Gratis) resmi dimulai pada 10 Februari 2025 hari ini. 

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah.

    Apa saja informasi seputar Program Cek Kesehatan Gratis (CKG)? Berikut ulasan Tribunnews.com. 

    Kado ulang tahun negara untuk rakyat Indonesia

    Program CKG disebut sebagai kado ulang tahun dari negara untuk rakyat agar kesehatan terjaga. 

    Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Maria Endang Sumiwi, MPH mengatakan program CKG hadir sebagai upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia.

    “Sebagai hadiah ulang tahun untuk masyarakat, program cek kesehatan gratis ini diharapkan bisa memberikan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari bayi hingga lansia. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu masyarakat mengetahui kondisi kesehatannya,” ujar dr. Endang dalam konferensi pers pada Jumat (7/2/2025) di gedung Kemenkes, Jakarta.

    Pemeriksaan kesehatan ini mencakup berbagai jenis penyakit yang bisa dicegah melalui deteksi dini. Program ini juga menjawab kebutuhan mendesak terkait tingginya angka kematian akibat penyakit yang seharusnya bisa dicegah.

    “Kita telah memetakan beban penyakit berdasarkan siklus hidup masyarakat Indonesia, mulai dari bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia,” tambah dr. Endang.

    Kapan bisa nikmati fasilitas cek kesehatan gratis?

    ILUSTRASI CEK KESEHATAN – Ilustrasi ini diambil dari situs Freepik pada Minggu (2/2/2025). Menunjukkan ilustrasi stetoskop untuk pemeriksaan kesehatan. Mulai Februari 2025, pemerintah Indonesia meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) untuk seluruh masyarakat. (Freepik)

    CKG akan dilaksanakan berdasarkan siklus hidup masyarakat, dengan fokus utama pada tiga momen yakni, CKG  ulang tahun, CKG sekolah dan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita.

    CKG ulang tahun

    CKG ulang tahun akan dimulai pada 10 Februari 2025 dan melibatkan pemeriksaan untuk anak usia 0-6 tahun serta masyarakat usia 18 tahun ke atas. 

    Pemeriksaan kesehatan ini akan dilakukan di Puskesmas dan nantinya di klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

    CEK KESEHATAN GRATIS – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun untuk masyarakat dari negara resmi dimulai pada 10 Februari 2025. Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Endang dalam konferensi pers yang berlangsung pada Jumat (7/2) di gedung Kemenkes, Jakarta, mengatakan program CKG hadir sebagai upaya preventif terhadap berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. (Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan)

    Masyarakat bisa mendapatkan CKG dalam kurun waktu mulai dari hari ulang tahun + 30 hari. Hal ini diharapkan mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu lama.

    CKG sekolah

    CKG sekolah akan dilaksanakan mulai Juli 2025, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru.

    Pemeriksaan ini akan menyasar anak usia 7-17 tahun yang berada di sekolah-sekolah.

    CKG khusus untuk ibu hamil dan balita

    CKG khusus diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita dengan jadwal pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu.

    SISWA PAUD BELAJAR – Siswa PAUD Anyelir Rw 04 Perumahan Griya Kencana 1, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, kembali mengikuti aktifitas belajar di dalam ruangan posyandu, dengan penuh suka cita, Senin (22/11/2021). Mereka mengapresiasi pembukaan kembali ruangan belajar mereka di dalam posyandu yang sebelumnya disegel. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

    Jenis pemeriksaan dalam CKG sangat bervariasi, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.

    Dr. Endang juga mengungkapkan banyak masyarakat yang merasa takut mengetahui status kesehatannya atau merasa sehat meskipun ada masalah kesehatan yang tidak terdeteksi. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dan datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

    “Jangan tunggu sampai merasa sakit, datanglah dan periksakan kesehatan. Program ini tidak hanya untuk yang sakit, tetapi untuk semua kalangan agar dapat menjaga kesehatan sejak dini,” tambahnya.

    Cara daftar CKG, Via SatuSehat atau WhatsApp

    Satusehat Health Pass Bagi Pelaku Perjalanan Internasional (Kemenkes)

    Untuk mempermudah masyarakat dalam mendaftar untuk CKG, pemerintah telah menyediakan aplikasi SatuSehat Mobile. 

    Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan, Kemenkes Setiaji menjelaskan aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM) memungkinkan masyarakat mendaftar tanpa harus antre di Puskesmas.

    “Untuk mendaftar, masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile. 

    Setelah mengunduh aplikasi, mereka akan menemukan fitur CKG (Cek Kesehatan Gratis) yang aktif mulai besok. 

    Sebelum menggunakan fitur ini, pastikan untuk mengisi profil di aplikasi tersebut,” ujar Setiaji.

    Setelah mengisi profil, masyarakat dapat mendaftar untuk pemeriksaan kesehatan dengan memilih tanggal pemeriksaan, yang harus dilakukan H+30 setelah ulang tahun. 

    Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan keluarga atau anak mereka untuk pemeriksaan yang sama.

    Bagi masyarakat yang tidak menggunakan aplikasi SSM, terdapat alternatif pendaftaran melalui WhatsApp dengan nomor 081110500567. 

    Fitur chatbot pada nomor tersebut akan memandu masyarakat dalam melakukan pendaftaran CKG secara mudah.

    Pemeriksaan kesehatan yang didapat

    Ilustrasi dokter periksa pasien (hudgensmd.com)

    Layanan pemeriksaan gratis ini mencakup 14 jenis penyakit dan dikelompokkan berdasarkan usia, mulai dari balita hingga lansia. 

    Sebagai contoh, pemeriksaan untuk balita meliputi pengujian indra penglihatan serta kesehatan gigi dan mulut. 

    Program ini juga mencakup kelompok usia lainnya, seperti remaja, dewasa, dan lanjut usia. 

    Berikut adalah rinciannya.:

    Cek Kesehatan Gratis pada Balita

    Hipotiroid kongenital
    Penyakit jantung bawaan kritis
    Hiperplasia adrenal kongenital
    Defisiensi G6PD
    Pertumbuhan
    Perkembangan
    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Hepar

    Cek Kesehatan Gratis pada Remaja

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Talasemia
    Anemia
    Obesitas
    Diabetes melitus
    Hipertensi
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Hepar
    Cek Kesehatan Gratis pada Dewasa (18-39 tahun)
    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Faktor risiko jantung stroke
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis
    Cek Kesehatan Gratis pada Dewasa (40-59 tahun):
    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis

    Cek Kesehatan Gratis pada Lansia (60 tahun ke atas):

    Indra pendengaran
    Indra penglihatan
    Gigi dan mulut
    Obesitas
    Diabetes Melitus
    Hipertensi
    Kolesterol
    Faktor risiko stroke
    Faktor risiko jantung
    Penyakit ginjal kronik
    Paru-paru
    Kesehatan jiwa
    Kebugaran
    Kanker payudara
    Kanker leher rahim
    Hepar
    Osteoporosis