Topik: penyakit jantung

  • Jalan Kaki Pagi vs Lari Malam, Mana yang Lebih Sehat Buat Jantung?

    Jalan Kaki Pagi vs Lari Malam, Mana yang Lebih Sehat Buat Jantung?

    Jakarta

    Olahraga seperti jalan kaki dan lari malam diketahui akan meningkatkan fungsi jantung jika dilakukan rutin dan dalam porsi yang tepat. Namun, di antara keduanya, mana yang lebih baik untuk kesehatan jantung?

    Dikutip dari Times of India, meningkatkan kesehatan jantung memang tidak bisa ditawar. Pasalnya, masalah pada jantung masih menjadi masalah utama secara global terkait kematian.

    Dengan rutin berjalan kaki atau sedikit menambah intensitas dengan berlari, ini sudah efektif dalam meningkatkan fungsi jantung, meningkatkan sirkulasi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup secara keseluruhan.

    Lalu, terkait jalan kaki pagi dan jogging malam hari mana yang lebih efektif dalam meningkatkan kesehatan jantung?

    Manfaat Jalan Kaki Pagi

    Aktivitas fisik ini merupakan latihan paling sederhana, namun memiliki manfaat yang baik bagi jantung. Jalan pagi dapat merangsang sirkulasi darah, mengatur tekanan darah, dan memperkuat otot jantung.

    Peran lain dari jalan kaki pagi adalah meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak. Penelitian menunjukkan berolahraga dalam keadaan puasa di pagi hari dapat mendorong tubuh menggunakan lemak yang tersimpan sebagai bahan bakar, sehingga sedikit banyak akan mengelola berat badan.

    Paparan sinar matahari di pagi hari juga membantu memproduksi vitamin D yang penting bagi jantung, kekebalan tubuh, dan kekuatan tulang. Selain itu, dapat menyelaraskan ritme sirkadian tubuh, sehingga meningkatkan kualitas tidur.

    Jalan kaki pagi juga dapat meningkatkan relaksasi tubuh, sehingga memberi dampak terhadap kesejahteraan mental. Latihan ini dapat meningkatkan suasana hati dengan meningkatkan produksi serotonin dan endorfin.

    Manfaat Lari Malam

    Lari malam merupakan latihan yang lebih intens jika dibandingkan dengan jalan kaki. Hal ini tentu lebih berdampak dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan pembakaran kalori. Lari melibatkan jantung lebih intens daripada berjalan, membantu memperkuat otot jantung, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan meningkatkan stamina.

    Penelitian menunjukkan bahwa suhu tubuh dan fungsi otot mencapai puncaknya di sore dan malam hari, sehingga latihan di waktu-waktu ini lebih efektif untuk performa dan daya tahan.

    Mereka yang memiliki masalah dengan kadar gula darah yang tinggi atau gangguan metabolisme bisa memilih lari malam untuk membantu mengaturnya. Ini karena tubuh dapat memproses kadar gula lebih baik, mengurangi resistensi insulin dan menurunkan risiko diabetes yang menjadi risiko utama penyakit jantung.

    Baik jalan kaki di pagi hari atau lari di malam hari memiliki manfaat tersendiri bagi jantung. Mana yang lebih baik bisa disesuaikan dengan tingkat kebugaran masing-masing, tujuan yang ingin dicapai pada latihannya, dan ketersediaan waktu.

    Kedua bentuk olahraga ini dapat berkontribusi positif terhadap kesehatan sistem kardiovaskular. Pilihannya tergantung dengan gaya hidup, tujuan, dan kondisi kesehatan.

    (dpy/suc)

  • Rutin Minum Air Rebusan Kunyit dan Jahe Setiap Hari? Ini 4 Manfaat yang Bisa Didapat

    Rutin Minum Air Rebusan Kunyit dan Jahe Setiap Hari? Ini 4 Manfaat yang Bisa Didapat

    Jakarta

    Kunyit dan jahe sering dijadikan sebagai minuman tradisional atau jamu untuk menjaga kesehatan tubuh. Dua rempah ini bisa diolah menjadi minuman hangat ataupun dingin untuk mendapatkan manfaatnya.

    Dikutip dari Very Well Health dan Healthline, ahli gizi di Rutgers University Stephani Johnson, DCN RDN mengatakan jamu yang dibuat dari bahan-bahan alami memang menyimpan banyak nutrisi dan memberikan manfaat kesehatan.

    Manfaatnya sangat luas. Selain mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh , jamu dapat membantu pencernaan, mengatasi mual, dan peradangan, serta berbagai manfaat lainnya.

    Namun, perlu diingat, meskipun campuran kunyit dan jahe menyimpan banyak manfaat bagi tubuh, seseorang tetap wajib memerhatikan porsinya. Pasalnya, minum jamu secara berlebihan tentu akan mendapatkan efek samping.

    Lalu, apa saja manfaat yang bisa didapatkan saat seseorang rutin mengonsumsi jamu kunyit dicampur jahe setiap hari?

    1. Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Jahe merupakan rempah yang dikenal dapat meningkatkan sekresi enzim pencernaan dan mengurangi rasa mual. Sementara kunyit dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan.

    Rutin mengonsumsi air rebusan dari dua rempah ini dapat meredakan rasa tidak nyaman pada perut, sehingga membantu mengatasi berbagai masalah pada sistem pencernaan.

    2. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh

    Campuran dua bahan herbal ini dipercaya dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menghindari gejala pilek atau flu. Menurut penelitian, jahe memiliki khasiat yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

    Kunyit dan jahe juga dapat menurunkan tingkat peradangan, yang dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

    3. Meredakan Nyeri

    Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa jahe dan kunyit memang memiliki kemampuan untuk meredakan nyeri kronis. Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin, bahan aktif dalam kunyit, sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh radang sendi.

    Jahe juga terbukti dapat mengurangi nyeri kronis yang berhubungan dengan radang sendi, bersama dengan beberapa kondisi lainnya.

    4. Mengurangi Peradangan

    Peradangan kronis diduga memainkan peran utama dalam berkembangnya kondisi seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Peradangan kronis juga dapat memperburuk gejala yang berhubungan dengan kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan penyakit radang usus.

    Jahe dan kunyit memiliki sifat anti-peradangan yang kuat yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan melindungi terhadap penyakit.

    (dpy/suc)

  • Video: Mitos atau Fakta: Gigi Berlubang Berisiko Kena Penyakit Jantung

    Video: Mitos atau Fakta: Gigi Berlubang Berisiko Kena Penyakit Jantung

    Video: Mitos atau Fakta: Gigi Berlubang Berisiko Kena Penyakit Jantung

  • Terapi Sel Punca, Solusi untuk Berbagai Penyakit Degeneratif yang Sebelumnya Sulit Diobati – Halaman all

    Terapi Sel Punca, Solusi untuk Berbagai Penyakit Degeneratif yang Sebelumnya Sulit Diobati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Inovasi dalam bidang medis semakin berkembang, dan terapi sel punca atau stem cell menjadi salah satu terobosan terbesar dalam dunia kesehatan.

    Kini, terapi canggih ini dapat diakses langsung di Indonesia, tanpa perlu pergi ke luar negeri.      

    Pendiri Celltech Stem Cell Centre, Prof. Dr. Deby Vinski, mengatakan terapi sel punca telah terbukti efektif dalam membantu mengobati lebih dari 80 jenis penyakit, termasuk gangguan neurologis seperti stroke, Alzheimer, dan Parkinson.

    Juga berbagai penyakit kronis seperti diabetes, autoimun, gagal ginjal, penyakit jantung, kanker, dan autisme.

    “Teknologi ini bekerja dengan menggantikan sel yang rusak dengan sel sehat yang memiliki kemampuan regenerasi tinggi, memberikan harapan baru bagi pasien yang sebelumnya sulit diobati,” kata Deby saat penandatanganan kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman di Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Acara penandatanganan ini dihadiri oleh Kepala Rumah Sakit Kolonel Ckm Dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS beserta tim dari RSPPN, serta Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, PhD bersama tim dari Celltech Stem Cell Centre.

    Kerja sama antara Celltech dan RSPPN adalah langkah penting dalam menyediakan solusi medis regeneratif yang berkelanjutan, yang diharapkan dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Indonesia, membuka peluang baru dalam pengobatan, serta memperkuat ketahanan bangsa menuju Indonesia Emas.

    Dikatakan Deby, terapi sel punca memberikan solusi medis yang memungkinkan tubuh untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel yang rusak, mempercepat proses penyembuhan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

    “Kami percaya bahwa terapi ini akan membuka peluang besar dalam pengobatan berbagai penyakit degeneratif, meningkatkan kualitas hidup, dan memperpanjang usia harapan hidup pasien,” ujar Deby Vinski.

    Ditambahkan Deby, salah satu aspek penting dalam pemanfaatan teknologi sel punca adalah penyimpanan tali pusat bayi saat lahir.

    “Tali pusat mengandung sel punca yang dapat diproses dan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes, gangguan saraf, dan penyakit autoimun,” katanya.

    Kepala Rumah Sakit RSPPN Dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS, menyatakan, pihaknya berharap melalui kolaborasi ini, teknologi sel punca dapat semakin dioptimalkan.

    “Pelayanan juga bisa dilakukan di RSPPN dengan stem cell dari Celltech untuk mendukung layanan kesehatan bagi anggota pertahanan negara dan masyarakat umum,” katanya.

     

  • Daftar 10 Gejala Awal Ginjal Bermasalah yang Kerap Tak Disadari

    Daftar 10 Gejala Awal Ginjal Bermasalah yang Kerap Tak Disadari

    Jakarta

    Salah satu organ yang penting untuk tubuh adalah ginjal. Organ ini berfungsi untuk menyeimbangkan kadar air, membuang racun, hingga menyaring darah di dalam tubuh.

    Ginjal yang tidak sehat memicu penumpukan racun di tubuh, juga berdampak pada sejumlah kondisi, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga gagal ginjal.

    Kepala petugas medis di National Kidney Foundation di New York dr Joseph Vassalotti, mengungkapkan penyakit ginjal kerap tidak disadari. Sebab, orang yang mengalaminya cenderung jarang mengalami gejala.

    Akibatnya, sebagian besar kasus penyakit ginjal baru diketahui saat sudah memasuki tahap stadium akhir.

    “Orang dengan penyakit ginjal cenderung tidak mengalami gejala hingga stadium akhir. Inilah alasan mengapa hanya 10 orang dengan penyakit ginjal kronis yang mengetahui bahwa mereka mengalaminya,” beber dr Vassalotti, dikutip dari National Kidney Foundation.

    Salah satu cara untuk mengetahui kondisi kesehatan ginjal adalah dengan melakukan pemeriksaan khusus dan menyadari gejala awal ginjal bermasalah.

    Gejala Awal Ginjal Bermasalah

    1. Sulit Berkonsentrasi

    Penurunan fungsi ginjal yang parah dapat menyebabkan penumpukan racun dan kotoran dalam darah. Hal ini dapat membuat orang sering merasa lelah dan sulit berkonsentrasi.

    Komplikasi lain dari penyakit ginjal adalah anemia, yang dapat memicu seseorang merasa lemah dan lelah.

    2. Kesulitan tidur

    Ketika ginjal tidak menyaring dengan baik, racun tetap berada dalam darah dan tidak keluar melalui urine. Hal ini membuat seseorang sulit tidur.

    Selain itu, ada juga hubungan antara obesitas dan penyakit ginjal kronis, serta sleep apnea. Kondisi ini lebih umum terjadi pada mereka yang mengalami penyakit ginjal.

    3. Kulit kering dan gatal

    Ginjal yang sehat memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Tugasnya yaitu membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh, membantu membuat sel darah merah, menjaga tulang tetap kuat, serta bekerja mempertahankan jumlah mineral yang tepat dalam darah.

    Kulit kering yang gatal dapat menjadi tanda penyakit mineral dan tulang yang sering menyertai penyakit ginjal. Bisa juga terjadi karena ginjal tidak lagi mampu menjaga keseimbangan mineral dan nutrisi yang tepat dalam darah.

    4. Buang air kecil lebih sering

    Buang air kecil yang lebih sering, terutama di malam hari, dapat menjadi gejala awal ginjal bermasalah. Saat filter ginjal rusak, keinginan untuk buang air kecil akan meningkat.

    Terkadang, kondisi ini juga bisa menjadi pertanda infeksi pada saluran kemih atau pembesaran prostat pada pria.

    5. Darah dalam urine

    Ginjal yang sehat biasanya akan menahan sel darah di dalam tubuh saat menyaring limbah untuk urine. Tetapi, bila filter ginjal rusak, sel darah ini bisa mulai ‘bocor’ ke dalam urine.

    Selain menjadi gejala awal ginjal bermasalah, darah dalam urine dapat dianggap sebagai sinyal awal tumor, batu ginjal, atau infeksi.

    6. Urine berbusa

    Urine yang berbusa dapat menandakan adanya protein dalam urine atau albumin. Kondisi ini dapat menjadi gejala awal ginjal bermasalah.

    7. Bengkak di area mata

    Adanya protein dalam urine merupakan tanda awal bahwa filter ginjal mengalami kerusakan. Akibatnya, protein dapat bocor ke dalam urine.

    Bengkak di sekitar mata dapat disebabkan ginjal yang mengeluarkan sejumlah besar protein dalam urine. Ini menjadi salah satu gejala awal ginjal bermasalah.

    8. Pergelangan kaki dan telapak tangan bengkak

    Fungsi ginjal yang menurun dapat menyebabkan retensi natrium atau garam, yang menyebabkan pembengkakan pada telapak kaki dan pergelangan tangan. Selain itu, pembengkakan pada ekstremitas bawa juga dapat menjadi tanda penyakit lain, seperti penyakit jantung, penyakit hati, dan masalah pembuluh darah vena kronis.

    Gejala awal ginjal bermasalah yang kerap dikeluhkan adalah nafsu makan yang memburuk atau menurun. Ini disebabkan adanya penumpukan racun akibat berkurangnya fungsi ginjal.

    10. Kram pada otot

    Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi akibat gangguan fungsi ginjal. Misalnya, seperti kadar kalsium yang rendah dan fosfor yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan kram otot.

    (sao/naf)

  • 12 Manfaat Tomat untuk Kesehatan, Bikin Jantung Sehat dan Kulit Glowing

    12 Manfaat Tomat untuk Kesehatan, Bikin Jantung Sehat dan Kulit Glowing

    Jakarta – Tomat merupakan buah yang sering dimanfaatkan sebagai sayur dalam masakan. Bukan hanya memberi rasa sedap, manfaat tomat ternyata sangat luar biasa untuk kesehatan.

    Buat detikers yang penasaran dengan manfaat tomat, simak terus ulasannya di bawah ini. Sebelum itu, ketahui juga apa saja kandungan tomat hingga mampu memberikan manfaat yang besar.

    Kandungan Tomat

    Dilansir dari Healthline, tomat mengandung 95% air dan sisanya adalah karbohidrat dan serat. Namun nutrisi yang terkandung di dalamnya bermacam-macam. Berikut kandungan nutrisinya dalam 100 gram tomat:

    Kalori: 18Air: 95%Protein: 0,9 gramKarbohidrat: 3,9 gramGula: 2,6 gramSerat: 1,2 gramLemak: 0,2 gram

    Selain itu, terdapat kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, antara lain sebagai berikut:

    Vitamin C. Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan.Vitamin K1 yang penting untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang.Folat (vitamin B9), termasuk satu vitamin B, penting untuk pertumbuhan jaringan normal dan fungsi sel.Senyawa tanaman lainnya seperti likopen, beta karoten, naringenin, asam klorogenat, klorofil dan karotenoid.Manfaat Tomat

    Berikut ini 12 manfaat tomat yang dirangkum dari situs Verywell Health, WebMD, dan Health:

    1. Menyehatkan Mata

    Tomat mengandung lutein dan zeaxanthin yang dapat membantu melindungi mata dari cahaya biru yang berasal dari perangkat digital seperti smartphone dan komputer. Tomat juga membantu menjaga mata agar tidak merasa lelah.

    2. Mencegah Pembekuan Darah

    Tomat baik untuk pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah. Hal ini penting karena jika aliran darah yang terhambat ke otak bisa menyebabkan stroke.

    3. Menyehatkan Jantung

    Kandungan likopen dalam tomat dapat membantu menurunkan kadar LDL alias kolesterol jahat, serta tekanan darah. Dengan demikian, faktor penyebab penyakit jantung dapat dihindari.

    Selain itu, kandungan vitamin B dan E, serta antioksidan yang disebut flavonoid, juga dapat meningkatkan kesehatan jantung.

    4. Menyehatkan Paru-paru

    Tomat telah diteliti dapat membantu penderita asma dan bisa membantu mencegah emfisema, yaitu kondisi yang secara perlahan merusak kantung udara di paru-paru.

    Jika dikonsumsi rutin, kandungan likopen, lutein, dan zeaxanthin, serta antioksidan lain dalam tomat akan mampu melawan penyebab emfisema, seperti zat-zat berbahaya dalam asap rokok.

    5. Mencegah Diabetes

    Serat dari tomat dapat membantu mengelola gula darah penderita diabetes dan memperbaiki pergerakan usus. Buah rendah glikemik ini juga cocok menjadi cemilan yang baik untuk menghindari lonjakan gula darah.

    6. Meningkatkan Kesehatan Mulut

    Likopen dalam tomat juga dapat membantu mengatasi penyakit gusi seperti radang gusi dan periodontitis yang bisa muncul akibat radikal bebas. Tapi perlu diketahui, makan banyak tomat mentah dapat merusak enamel pada gigi karena tinggi asam. Jika suka mengkonsumsinya, jangan langsung menyikat gigi, tapi sebaiknya tunggu setidaknya 30 menit.

    7. Bikin Kulit Glowing dan Sehat

    Likopen yang mampu mencegah radikal bebas juga dapat melindungi kulit layaknya tabir surya. Kandungan vitamin dan mineral dalam tomat akan bekerja pada sel-sel dari dalam, bikin kulit terlihat glowing dan sehat.

    8. Mencegah Demensia

    Tomat mengandung kalium yang dapat menjaga kesehatan jantung dan saraf seluruh tubuh, termasuk otak. Mengonsumsi tomat yang dimasak memberikan kadar lutein dan zeaxanthin yang lebih tinggi dalam darah, sehingga menurunkan risiko demensia.

    9. Membantu Mencegah Kanker Prostat

    Memasak tomat mungkin akan mengurangi kandungan vitamin C-nya, tetapi dapat meningkatkan ketersediaan beberapa antioksidan penting yang dapat melindungi diri dari pertumbuhan kanker, terutama kanker prostat.

    Likopen dan pigmen tanaman lainnya (karotenoid) juga dianggap dapat melindungi diri dari pertumbuhan kanker karena sifat antioksidannya. Likopen dan antioksidan lain dalam tomat juga bermanfaat bagi kesuburan pria.

    10. Mencegah Sembelit

    Sembelit terjadi karena asupan serat yang kurang. Tomat bisa menjadi sumber serat larut dan tidak larut yang dapat membantu masalah sembelit.

    Serat larut akan menahan air untuk menciptakan tekstur seperti gel selama proses pencernaan, sementara serat tidak larut akan menambah volume feses.

    11. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Manfaat tomat yang lebih umum adalah dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena kandungan likopennya bisa menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

    12. Mendukung Pemulihan Setelah Olahraga

    Terakhir, tomat juga mengandung beberapa elektrolit, yang penting untuk fungsi dasar sel. Kalium, natrium, magnesium, dan fluorida, sehingga dapat membantu mengurangi nyeri otot dan kelelahan setelah berolahraga.

    Itulah tadi kandungan tomat dan 12 manfaat tomat bagi kesehatan. Untuk mengonsumsinya, tomat bisa diolah sebagai bahan utama atau pendukung. Tomat juga bisa dikonsumsi dalam bentuk segar atau jus, tanpa tambahan gula dan bahan lainnya.

    (bai/row)

  • Gejala Masalah Jantung yang Muncul di Kaki, Bengkak hingga Mati Rasa

    Gejala Masalah Jantung yang Muncul di Kaki, Bengkak hingga Mati Rasa

    Jakarta

    Masalah kesehatan yang muncul di kaki terkadang masih diabaikan oleh masyarakat. Jangan sampai lengah, gejala yang muncul di kaki bisa saja menjadi tanda penyakit berbahaya, misalnya pada jantung.

    Kaki seringkali menjadi bagian tubuh pertama yang terpengaruh oleh penyebab paling umum masalah jantung, misalnya lemak yang menyumbat pembuluh darah. Ketika darah dan oksigen tidak dapat mengalir dengan baik dari dan ke jantung, risiko serangan jantung hingga stroke dapat meningkat drastis.

    Kaki memiliki pembuluh darah yang sangat kecil. Hal ini membuat pembuluh darah di area tersebut lebih mudah tersumbat.

    Gejala yang dapat muncul meliputi kaki menjadi dingin, mati rasa, nyeri, hingga bengkak. Pasokan darah ke kaki yang terganggu juga dapat membuat kuku menjadi rapuh dan tebal.

    “Kita perlu mengawasi kesehatan kaki kita, termasuk kuku kaki kita, karena hal itu dapat mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan dan menjadi tanda masalah kesehatan yang serius,” ucap ahli kesehatan di Inggris Noel Wicks dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/2/2025).

    Penelitian menemukan sekitar satu dari empat orang ‘sehat’ berusia di atas 60 tahun memiliki penyakit jantung yang tidak terdiagnosis.

    Penumpukan lemak di pembuluh darah yang dikenal sebagai penyakit arteri perifer juga dapat menyebabkan masalah di kaki. Misalnya seperti nyeri yang menyakitkan saat berjalan dan hilang setelah beberapa menit beristirahat.

    “Kedua kaki sering kali terkena pada saat yang sama, meskipun rasa sakitnya mungkin lebih parah di satu kaki,” sambungnya.

    Kesemutan, terbakar, kulit kering, kulit pecah-pecah, melepuh atau luka yang tidak kunjung sembuh, infeksi jamur, dan kutu air juga merupakan gejala pada kaki yang harus diwaspadai.

    Masalah pada kaki juga bisa menjadi tanda adanya masalah diabetes tipe dua. Kadar gula darah yang sangat tinggi dapat merusak pembuluh darah halus di kaki.

    Kerusakan pembuluh darah dapat memicu kehancuran saraf yang menyuplai kaki. Pengidapnya jadi sulit menyadari jika mengalami cedera atau luka, yang mengakibatkan luka tidak kunjung sembuh. Karena alasan yang serupa, pengidap diabetes juga lebih rentan terhadap infeksi jamur seperti kutu air dan jamur kuku kaki.

    Mesti digarisbawahi bahwa gejala-gejala tersebut tidak serta merta menandakan seseorang pasti memiliki masalah jantung atau diabetes. Pemeriksaan tetap perlu dilakukan untuk memastikan apakah gejala pada kaki yang dialami memang berkaitan dengan masalah jantung atau diabetes.

    (avk/naf)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Jalan Kaki 40 Menit, Nggak Cuma Bikin Bugar

    Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Jalan Kaki 40 Menit, Nggak Cuma Bikin Bugar

    Jakarta

    Berjalan kaki merupakan latihan intensitas rendah yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Kegiatan ini termasuk olahraga jenis aerobik yang dapat dilakukan setiap hari.

    Olahraga ini dapat dilakukan oleh semua kelompok usia karena tidak terlalu membebani sendi. Hal yang dibutuhkan adalah alas kaki yang tepat agar nyaman digunakan selama berjalan.

    Tidak perlu lama-lama berjalan untuk dapat merasakan manfaatnya. Rutin berjalan kaki selama 40 menit per hari juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.

    Dikutip dari Times of India, berikut empat manfaat yang bisa dirasakan dengan rutin berjalan kaki 40 menit sehari:

    1. Menjaga Kesehatan Jantung

    Berjalan kaki selama 40 menit sehari sangat bermanfaat bagi jantung dan sistem peredaran darah. Sebab, kegiatan ini dapat meningkatkan detak jantung tanpa terlalu membebani tubuh.

    Jalan kaki secara teratur juga dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah, sirkulasi darah menjadi lebih baik, dan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

    Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Berjalan kaki merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stres dan ketegangan, terutama saat berada di luar ruangan.

    Kombinasi ritme berjalan kaki dengan ruang terbuka dan udara segar membantu tubuh melepaskan hormon endorfin, yang memberikan rasa senang dan mengurangi depresi serta kecemasan.

    Untuk melakukannya, cobalah untuk fokus berjalan sambil mengatur pernapasan, melihat lingkungan sekitar, atau mendengarkan musik favorit.

    Berjalan kaki merupakan salah satu cara yang tepat untuk menurunkan berat badan. Dengan berjalan kaki selama 40 menit, dapat membakar sekitar 200-300 kalori, tergantung pada berat badan, kecepatan, dan kondisi jalan.

    Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, cobalah untuk konsisten dalam menjalankannya. Hal ini dapat meningkatkan metabolisme yang membantu tubuh membakar kalori lebih efisien sepanjang hari.

    Berjalan kaki juga membantu menjaga berat badan yang sehat dari waktu ke waktu, dan membantu pembakaran lemak secara progresif.

    4. Memperpanjang Umur

    Rutin berjalan kaki juga kerap dikaitkan dengan harapan hidup atau panjang umur. Dengan rutin jalan kaki 40 menit dapat membuat kesehatan tubuh menjadi lebih baik.

    Hal ini dapat menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker. Selain itu, berjalan kaki juga dapat meningkatkan kepadatan tulang, mengurangi risiko osteoporosis, dan menjaga otot tetap kencang, terutama di tubuh bagian bawah.

    Berjalan kaki setiap hari dapat meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Itu merupakan dua hal yang sangat penting seiring bertambahnya usia.

    (sao/suc)

  • Serba-serbi Hari Pertama Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Februari 2025

    Serba-serbi Hari Pertama Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang Regional 22 Februari 2025

    Serba-serbi Hari Pertama Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Ratusan kepala daerah telah tiba di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti kegiatan retret yang dimulai pada Jumat (21/2/2025).
    Kedatangan mereka terjadi hanya sehari setelah dilantik secara serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta.
    Dalam rangkaian kegiatan retret yang dijadwalkan berlangsung hingga 28 Februari mendatang, Kompas.com mencatat beberapa  hal menarik pada hari pertama.
    1.
    Lapangan Rindam IV/Diponegoro, Magelang, menjadi titik kumpul bagi ratusan kepala daerah sebelum berangkat ke Akmil.
    Mereka diangkut menggunakan belasan bus milik Akmil.
    Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyatakan persiapannya menghadapi retret yang berlangsung selama delapan hari ke depan.
    “Retret ini cuma menyiapkan kondisi tubuh tetap sehat karena acaranya nanti dari pagi sampai malam,” tuturnya di Rindam.
    2.
    Salah satu kewajiban bagi kepala daerah dalam kegiatan retret adalah mengenakan seragam Komponen Cadangan (Komcad) yang bermotif loreng khas tentara.
    Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, adalah salah satu peserta yang mengenakan seragam tersebut dan menyatakan bahwa ia merasa nyaman.
    “Seru dan keren,” ujarnya saat ditanya tentang kesan mengenakan seragam itu.
    3.
    Selama berkumpul di lapangan Rindam IV/Diponegoro, kepala daerah menerima gelang indikator kesehatan yang dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kondisi kesehatan.
    Gelang berwarna hijau menandakan peserta dalam keadaan sehat dan fit, kuning menunjukkan perlu observasi, sedangkan merah mengindikasikan perlu perhatian khusus.
    Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memperoleh gelang hijau.
    “Sudah cek tensi,” katanya ketika ditanya mengenai kesehatannya.
    Sementara itu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, tidak mendapatkan gelang dan tidak mengetahui penyebabnya.
    “Sudah dicek (kesehatan) sebenarnya. Seharusnya sehat,” tuturnya.
    Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri, terdapat 19 kepala daerah yang menerima gelang merah.
    “Tetapi, mereka bersemangat untuk hadir. Tentu kami izinkan dengan atensi yang sangat serius dan dispensasi pada kegiatan-kegiatan tertentu,” jelas Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto.
    Kepala daerah yang menggunakan gelang merah memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes melitus, asma, hingga berada dalam kondisi pasca-operasi.
    4.
    Kementerian Dalam Negeri mencatat bahwa dari 503 kepala daerah yang terdaftar, 450 di antaranya melakukan registrasi untuk mengikuti retret.
    Dari jumlah tersebut, terdapat 53 orang yang absen, terdiri atas enam orang yang memiliki izin dan 47 orang tanpa alasan yang jelas.
    Kepala daerah yang izin absen harus digantikan oleh wakil kepala daerah.
    Jika wakil kepala daerah juga tidak dapat hadir, maka akan digantikan oleh sekretaris daerah.
    Hal ini juga berlaku bagi 47 kepala daerah yang tidak memberikan kabar hingga saat ini.
    “Karena acara ini sangat penting untuk memastikan program-program pusat sinkron dengan program-program di daerah,” cetus Bima Arya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenal Cacar Api: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya – Halaman all

    Mengenal Cacar Api: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cacar Api atau Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan Cacar Air. 

    Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama individu berusia di atas 50 tahun atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. 

    Jika tidak ditangani dengan baik, Cacar Api bisa menimbulkan komplikasi serius yang berdampak pada kualitas hidup penderitanya.

    Penyebab dan Cara Penularan

    Setelah seseorang sembuh dari Cacar Air, virus Varicella-Zoster tidak hilang sepenuhnya dari tubuh, melainkan tetap dorman (tidak aktif) di dalam saraf. 

    Seiring waktu, virus ini dapat aktif kembali dan menyebabkan Cacar Api. 

    “Faktor pemicunya bisa bermacam-macam, seperti stres, penuaan, atau kondisi medis yang melemahkan sistem imun, seperti diabetes, kanker, dan penyakit autoimun,” kata dr. Johan Wijoyo, Head of Medical Adult Vaccine, GSK Indonesia di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).

    Meski demikian, Cacar Api tidak bisa menular langsung dari satu orang ke orang lain. 

    Namun, seseorang yang belum pernah mengalami Cacar Air bisa tertular virus Varicella-Zoster dari penderita Cacar Api yang sedang dalam fase ruam melepuh. 

    Jika tertular, orang tersebut tidak akan langsung terkena Cacar Api, melainkan mengalami Cacar Air terlebih dahulu.

    Untuk mencegah penularan, individu yang sedang mengalami Cacar Api aktif dianjurkan untuk menutup ruamnya dan menghindari kontak langsung dengan kelompok rentan, seperti lansia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. 

    Setelah ruam melepuh mengering, risiko penularan virus pun hilang.

    Gejala Cacar Api

    Cacar Api umumnya muncul sebagai ruam merah yang terasa gatal dan menyakitkan pada satu sisi tubuh atau wajah. 

    Ruam ini biasanya berkembang menjadi lepuhan berisi cairan yang dapat sembuh dalam waktu 2 hingga 4 minggu. Sebelum ruam muncul, penderita sering kali mengalami gejala awal seperti:

    Sensasi terbakar atau nyeri pada area tertentu di tubuh seperti demam ringan, sakit kepala, dan kelelahan

    Selain itu, beberapa kasus Cacar Api yang muncul di sekitar mata dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan jika tidak ditangani dengan cepat.

    Komplikasi Cacar Api yang Perlu Diwaspadai

    Salah satu komplikasi paling umum dari Cacar Api adalah Nyeri Pascaherpes (NPH), yaitu nyeri saraf yang terjadi di lokasi ruam setelah ruamnya sembuh. 

    NPH dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, terutama pada lansia.

    “Sekitar 10-18 persen penderita Cacar Api akan mengalami Nyeri Pascaherpes (NPH), dengan risiko yang lebih tinggi pada pasien lansia,” ujar dr. Johan Wijoyo, Head of Medical Adult Vaccine, GSK Indonesia.

    “Selain itu, individu dengan penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan autoimun juga lebih rentan mengalami komplikasi yang lebih berat,” lanjutnya. 

    Selain NPH, komplikasi lain yang dapat terjadi akibat Cacar Api meliputi:

    Gangguan penglihatan, jika cacar api muncul di sekitar mata.
    Gangguan pendengaran, jika infeksi terjadi di sekitar telinga.
    Radang otak (ensefalitis), pada kasus yang jarang terjadi.
    Infeksi paru-paru (pneumonia)

    Menurut dr. Johan, Cacar Api tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga mempengaruhi kualitas hidup pasien secara keseluruhan. 

    “Beberapa pasien yang mengalami komplikasi Cacar Api bahkan kehilangan kemandiriannya dan membutuhkan bantuan dari keluarga atau pengasuh. Aktivitas seperti tidur dan interaksi sosial juga bisa terganggu,” jelasnya.

    Pencegahan Cacar Api

    Karena Cacar Api dapat menimbulkan komplikasi yang serius, langkah pencegahan menjadi sangat penting. 

    Selain menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan bergizi, olahraga teratur, dan manajemen stres, vaksinasi juga menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini.

    “Dengan meningkatnya jumlah penduduk lansia di Indonesia, kita perlu semakin sadar akan risiko penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi, termasuk Cacar Api. Pencegahan dengan vaksin adalah investasi kesehatan jangka panjang,” pungkas dr. Johan.