Topik: penyakit jantung

  • Pakar dari Harvard Ungkap Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Penyakit Jantung

    Pakar dari Harvard Ungkap Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Penyakit Jantung

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ vital di tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengenali sederet faktor risiko dan yang membuatnya terserang penyakit.

    Ahli jantung Harvard dan dokter di Brigham and Women’s Hospitals, dr Haider Warraich, mengungkapkan kebiasaan yang ia lakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Salah satunya adalah berolahraga secara rutin.

    “Saya berolahraga lima hingga enam kali seminggu. Saya menggunakan sepeda statis selama 30 menit lalu melakukan latihan ketahanan selama 30 menit,” kata Warraich dikutip dari News Week, Sabtu (29/3/2025).

    Jantung adalah otot yang perlu dilatih. Warraich menuturkan latihan aerobik seperti jalan kaki, lari, berenang, hingga menari dapat menyehatkan jantung sekaligus menurunkan tekanan darah.

    Latihan yang direkomendasikan untuk orang dewasa setidaknya 2 jam 30 menit setiap pekan. Untuk anak-anak dan remaja, durasi aktivitas fisik yang disarankan sekitar 1 jam setiap hari.

    Selain itu, Warraich juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan sehat. Beberapa jenis makanan seperti makanan tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

    “Saya merekomendasikan diet Mediterania dan sebagian besar mencoba untuk memiliki diet tinggi protein dengan sedikit tambahan gula, natrium, dan lemak jenuh,” kata Warraich.

    Warraich sangat menyukai kopi. Selain enak, minuman beraroma sedap ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kardiovaskular.

    US Food and Drug Administration (FDA), semacam badan pengawas obat dan makanan di AS, merekomendasikan batas konsumsi kafein per hari sebanyak 400 mg per hari, sertara 4-5 cangkir kopi. Perlu digarisbawahi, kopi yang dimaksud adalah kopi hitam tanpa gula atau tambahan apapun.

    “Kopi jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar tampaknya memiliki manfaat kesehatan. Namun, terlalu banyak kopi dapat merugikan kesehatan, dan membuat seseorang sangat bergantung padanya,” ujar Warraich.

    Ia juga meminta masyarakat untuk membatasi konsumsi alkohol. Banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi alkohol dengan risiko kesehatan jantung.

    Konsumsi alkohol secara teratur dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi, yang dapat membebani otot jantung.

    “Sayangnya, sebagian besar data terkini menunjukkan alkohol dalam jumlah berapapun dapat membahayakan kesehatan jantung, dan risikonya meningkat seiring dengan asupan,” kata Warraich.

    (avk/suc)

  • 15 Buah Penurun Kolesterol, Cegah BB Naik Usai Lebaran

    15 Buah Penurun Kolesterol, Cegah BB Naik Usai Lebaran

    Jakarta

    Saat Lebaran, detikers mungkin akan tergoda menyantap berbagai hidangan di rumah maupun di tempat-tempat yang dikunjungi. Padahal biasanya, makanan-makanan ini banyak yang bersantan atau tinggi lemak.

    Sebut saja opor, rendang, semur, hingga gulai. Jika detikers kalap makan masakan ini, tentu lemak jahat atau low density lipoprotein (LDL) bisa menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan berat badan naik, bahkan meningkatkan berbagai risiko penyakit.

    Salah satu cara mencegahnya adalah dengan mengonsumsi buah penurun kolesterol. Sajikan beberapa buah di bawah ini di meja makan untuk melawan kolesterol yang masuk ke tubuh.

    Aneka Buah Penurun Kolesterol

    Berikut ini 15 buah penurun kolesterol yang bisa kamu pilih sesuai dengan kesukaan kamu:

    1. Alpukat

    Dikutip dari Medical News Today, alpukat dikenal sebagai superfood. Buah ini kaya akan nutrisi yang menyehatkan jantung. Satu cangkir alpukat mengandung 14,7 g lemak tak jenuh tunggal, yang bermanfaat mengurangi kadar kolesterol LDL dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    2. Apel

    Apel juga ampuh menurunkan kolesterol, karena mengandung serat larut yang sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Sebaiknya makan apel secara langsung, tapi jika ingin dibuat jus, jangan hilangkan seratnya.

    Dalam penelitian European Journal of Nutrition, disebutkan bahwa orang yang makan 550 gram apel sehari memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah.

    3. Kakao

    Kakao atau buah cokelat mungkin dikenal mengandung kolesterol tinggi, tetapi kenyataannya justru mengandung kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) yang tinggi. Tentu detikers tidak akan makan langsung buah kakao. Sebelum membeli produk olahan kakao, cek dulu kadar nutrisi di labelnya. Pastikan kandungan lemak jenuh, gula, dan garamnya.

    4. Delima

    Dalam situs Florida Premier Cardiology, dijelaskan buah delima memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidannya membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. Buah delima enak dibuat jus atau menjadi isian minuman.

    5. Pir

    Dikutip dari Health Shots, pir mirip dengan apel yang mengandung banyak serat. Serat ini bisa menurunkan tekanan darah dan membuat seseorang kenyang lebih lama.

    “Buah-buahan yang tinggi serat larut (pektin) diketahui membantu menurunkan kolesterol. Makanan kaya serat yang bisa dimakan adalah buah pir,” ujar kepala ahli diet dan gizi, Delnaz Chanduwadia.

    6. Pisang

    Pisang biasa tersaji di meja makan. Selain mudah dimakan, buah ini mengandung banyak manfaat. Kandungannya antara lain vitamin, mineral penting, serta gula alami (sukrosa, fruktosa, dan glukosa).

    Selain itu, pisang juga merupakan sumber potasium dan serat yang baik dalam membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

    7. Anggur

    Kandungan pektin pada anggur dapat menurunkan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL). Oleh karenanya, buah ini cocok dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol setelah Lebaran.

    8. Jeruk

    Jeruk juga merupakan buah penurun kolesterol. Kandungan vitamin C dan seratnya bermanfaat menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida yang berbahaya, yang sekaligus meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL) yang sehat.

    9. Stroberi

    Berbagai buah beri dapat menurunkan kolesterol karena kaya akan serat, salah satunya stroberi. Stroberi banyak mengandung serat larut dan rendah gula. Ini membuatnya bisa menurunkan kadar kolesterol LDL.

    10. Blueberry

    Blueberry juga termasuk buah beri yang kaya akan serat larut untuk menurunkan kadar kolesterol jahat. Blueberry juga mengandung banyak antioksidan dan anti inflammatory yang bermanfaat bagi tubuh.

    11. Buah Naga

    Buah naga mengandung zat antosianin yang merupakan salah satu jenis flavonoid. Manfaat kandungan zat tersebut antara lain bisa menurunkan kadar kolesterol total.

    12. Nanas

    Nanas merupakan buah tropis yang kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan bromelain yang dapat memecah kolesterol dalam arteri.

    13. Tomat

    Buah tomat mengandung likopen yang bermanfaat sebagai penurun kadar kolesterol jahat.

    14. Semangka

    Semangka juga mengandung likopen seperti tomat, yang memiliki sifat penurun lipid. Kandungan ini membantu menurunkan kolesterol total dan LDL.

    15. Jeruk Nipis

    Terakhir ada jeruk nipis yang mengandung senyawa flavonoid. Kandungan ini dapat membantu menurunkan tingkat produksi kolesterol. Tentu kebanyakan orang tak mau minum sari jeruk nipis secara langsung. Sarinya enak dibuat minuman yang menyegarkan.

    Itulah tadi 15 buah penurun kolesterol yang bisa dikonsumsi saat Lebaran dan sebaiknya rutin dikonsumsi setelahnya. Jangan lupa untuk membatasi porsi makanan tinggi kolesterol dan rajin berolahraga.

    (bai/row)

  • Prabowo Ungkap Banyak Warga Tak Ingin Cek Kesehatan Gratis: Takut Hasilnya

    Prabowo Ungkap Banyak Warga Tak Ingin Cek Kesehatan Gratis: Takut Hasilnya

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto buka suara soal program cek kesehatan gratis yang kini telah berjalan. Prabowo berharap masyarakat mengikuti program tersebut demi kesehatan.

    “Sudah kita gelar cek kesehatan gratis. Semua warga negara harus, kita anjurkan harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan satu kali setahun pada hari ulang tahun warga negara tersebut ini sudah kita siapkan,” kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/3/2025).

    Prabowo mendapat laporan banyak warga yang tak ingin ikut program itu karena takut dengan hasilnya. Namun, menurutnya, program itu penting untuk deteksi dini penyakit.

    “Tapi saya dapat laporan masih banyak yang belum mau periksa kesehatan. Mungkin takut hasilnya. Justru harus tahu supaya dilakukan langkah-langkah dini,” ujarnya.

    Adapun Program cek kesehatan gratis (CKG) dimulai sejak Senin (10/2/2025), serentak di seluruh puskesmas Indonesia, terkecuali bagi anak usia sekolah rentang 7 hingga 17 tahun. Pemerintah menyesuaikan pemberian cek kesehatan gratis pada kelompok tersebut dengan periode ajaran baru Juli 2025.

    Program ini ditargetkan untuk 280 juta penerima dengan total anggaran mencapai Rp 4,7 triliun yang disiapkan pemerintah. Cek kesehatan gratis akan diberikan ketika masyarakat berulang tahun.

    Jenis pemeriksaan dalam CKG sangat bervariasi, mulai dari skrining kekurangan hormon, penyakit jantung bawaan, hingga pemeriksaan gizi, telinga, mata, dan tekanan darah. Untuk usia dewasa dan lansia, fokus pemeriksaan akan mencakup risiko stroke, jantung, kanker, serta kesehatan mental dan fisik.

    (eva/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

    Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

    Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, dengan niat tertentu, mulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Puasa yang dikerjakan dengan ikhlas, bukan saja akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda, tapi juga akan menghapuskan berbagai dosa, baik yang terlanjur kita kerjakan di masa lalu maupun yang akan datang.

    Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk sistem enzim maupun hormon. Dalam keadaan tidak berpuasa, sistem pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kulit, mencegah penuaan, dan penyakit jantung. Puasa juga bisa mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya sebagai manusia itu sendiri.

    Puasa telah menjadi populer beberapa tahun terakhir. Para ahli percaya bahwa puasa suatu hari nanti bisa diresepkan sebagai pengobatan. Metode tersebut menjadi harapan di masa depan untuk mengobati penyakit inflamasi kronis, penyakit gastrointestinal (penyakit pencernaan) menular, bahkan hingga penyakit jantung koroner dan diabetes.

    Sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa puasa rutin berkala berdampak positif bagi kesehatan. Puasa rutin berkala dapat menurunkan kolesterol yang notabene diketahui bahwa kolesterol tinggi merupakan pemicu penyakit jantung koroner. Puasa rutin berkala juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan gangguan pencernaan, dan yang terbaru, puasa dapat membantu mengobati penyakit inflamasi kronis.

    Bruce Vallance, peneliti di Departemen Pediatri di Rumah Sakit Anak, University of British Columbia, mengatakan penelitian lebih lanjut tentang terapi puasa diperlukan. Vallance adalah salah satu ilmuwan yang beberapa tahun terakhir fokus pada penelitian tentang puasa. Vallance dan rekan penelitinya telah menunjukkan bahwa terapi puasa atau pembatasan kalori memiliki potensi untuk memodulasi penyakit pencernaan menular dan berpotensi tidak secara menguntungkan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صوموا تصحوا

    Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”

    Kalimat “niscaya kalian akan sehat” menjelaskan jaminan kesehatan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa dengan baik. Hadis ini berbicara manfaat, dan tidak berbicara proses. Artinya, puasa seperti apa yang menghasilkan kesehatan?

    Pola Makan yang Seimbang

    Memang, berpuasa dapat mempunyai pengaruh yang baik bagi sistem imun, tetapi dengan beberapa catatan. Antara lain, puasa dilakukan dengan memperhatikan pola makan seimbang ketika berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stres, dan olahraga cukup.

    Puasa Meningkatkan Imunitas

    Para ahli kesehatan tidak meragukan manfaat ibadah puasa dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

    Beberapa penelitian mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan, antara lain:

    Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh).Puasa juga bisa mengurangi kadar lemak tubuh. Kelebihan lemak tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Lemak yang banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh, memicu munculnya penyakit pembuluh darah, dan masalah kesehatan lainnya.Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi. Para peneliti menyebutkan bahwa puasa berfungsi sebagai “pembalik sakelar regeneratif” yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah yang menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh. Kondisi ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi hormon. Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan sinyal lapar. Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel.

    Oleh karena itu, marilah kita menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan, serta dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang seimbang agar puasa dapat meningkatkan imunitas spiritual dan imunitas tubuh.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • Menikah Bikin Pria Makin Gemuk? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiah di Baliknya

    Menikah Bikin Pria Makin Gemuk? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiah di Baliknya

    Jakarta

    Menurut sebuah penelitian terbaru, pernikahan dapat melipatgandakan risiko obesitas pada pria, tetapi tidak untuk wanita. Secara global, angka obesitas telah meningkat dua kali lipat sejak 1990.

    Saat ini, lebih dari 2,5 miliar orang dewasa dan anak-anak dikategorikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas. Diperkirakan bahwa pada tahun 2050, lebih dari setengah populasi orang dewasa dan sepertiga anak-anak di dunia akan mengalami kondisi tersebut.

    Meskipun pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, paparan racun lingkungan, dan kondisi kesehatan tertentu diketahui dapat meningkatkan risiko obesitas, para peneliti di National Institute of Cardiology di Warsawa, Polandia, ingin mempelajari apakah ada faktor lain yang juga berperan.

    Dikutip dari The Guardian, para peneliti menganalisis data medis dan kesehatan umum dari 2.405 orang dengan usia rata-rata 50 tahun. Mereka menggunakan analisis statistik untuk mengidentifikasi hubungan antara peningkatan berat badan dengan usia, status perkawinan, kesehatan mental, serta faktor lainnya.

    Studi yang dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas tahun ini di Málaga, Spanyol, menemukan bahwa pria yang menikah memiliki risiko 3,2 kali lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan pria yang tidak menikah.

    Namun, tidak ditemukan peningkatan risiko obesitas pada wanita yang sudah menikah. Selain itu, pernikahan juga meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan sebesar 62 persen pada pria dan 39 persen pada wanita.

    Temuan ini sejalan dengan studi yang dilakukan di Tiongkok pada tahun 2024, yang menunjukkan bahwa indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) pria meningkat selama lima tahun pertama setelah menikah.

    Peningkatan ini dikaitkan dengan asupan kalori yang lebih tinggi dan kurangnya aktivitas fisik. Studi tersebut menemukan bahwa pernikahan berhubungan dengan peningkatan 5,2 persen pada pria yang kelebihan berat badan dan peningkatan 2,5 persen pada pria yang mengalami obesitas.

    Penelitian sebelumnya dari Universitas Bath juga menemukan rata-rata, pria yang sudah menikah memiliki berat badan 1,4 kg lebih tinggi dibandingkan pria yang belum menikah. Sementara itu, penelitian di Warsawa menunjukkan bahwa usia juga berperan dalam kenaikan berat badan.

    Setiap pertambahan usia satu tahun meningkatkan risiko kelebihan berat badan sebesar 3 persen pada pria dan 4 persen pada wanita, serta meningkatkan risiko obesitas sebesar 4 persen pada pria dan 6 persen pada wanita.

    Sementara itu pada wanita, terdapat faktor lain yang mempengaruhi risiko obesitas, semisal kondisi depresi menggandakan risiko obesitas, rendahnya literasi kesehatan meningkatkan risiko sebesar 43 persen, dan wanita yang tinggal di komunitas kecil cenderung lebih rentan mengalami obesitas. Namun, faktor-faktor ini tidak berdampak pada pria.

    Direktur Obesity Health Alliance, Katharine Jenner, menegaskan, kelebihan berat badan bukan hanya soal pilihan pribadi. Berat badan, kata ia, dipengaruhi oleh campuran kompleks faktor sosial, psikologis, dan lingkungan.

    “Studi ini menunjukkan bagaimana kebiasaan dan ekspektasi sosial, seperti pernikahan, bisa mempengaruhi kesehatan, terutama pada pria,” ujarnya.

    Dosen ekonomi bisnis dari University of Bath, Joanna Syrda, menyebut hasil ini mengkonfirmasi temuannya pada 2017. Menurutnya, BMI pria meningkat setelah menikah dan menurun menjelang atau setelah perceraian.

    “Pria lajang cenderung lebih berusaha menjaga kebugaran demi mencari pasangan. Mereka yang berada dalam suatu hubungan mungkin makan lebih teratur dan/atau makanan yang lebih kaya karena kewajiban sosial, yang mungkin timbul karena pernikahan,” kata Syrda.

    Konsultan dari Men’s Health Forum, Jim Pollard, mengingatkan agar temuan ini tidak ditafsirkan secara berlebihan. Menurutnya, kenaikan berat badan pada pria menikah bisa juga dipicu gaya hidup yang padat, stres pekerjaan, dan pola makan tidak sehat.

    “Pria lebih rentan meninggal dini karena penyakit jantung dan kanker, dan berat badan adalah faktor utama. Kita butuh pendekatan khusus dalam menangani obesitas pada pria dan perempuan,” ucapnya lagi.

    (suc/suc)

  • 7 Tips Menjaga Pola Makan Setelah Lebaran agar Tetap Sehat

    7 Tips Menjaga Pola Makan Setelah Lebaran agar Tetap Sehat

    Jakarta

    Puasa selain sebagai ibadah juga bermanfaat bagi kesehatan. Pola makan yang telah dijaga dengan baik selama sebulan ini jangan sampai sia-sia setelah Lebaran tiba.

    Sudah menjadi tradisi bahwa Lebaran menjadi momen berkumpul keluarga sambil menikmati berbagai hidangan. Namun banyak yang lupa dan kalap karena banyak makanan yang menggoda selera.

    Tentu hal ini akan menjadi kebiasaan buruk jika terus dilakukan setelah Lebaran. Untuk mencegah badan melar dan tetap sehat, simak berbagai tips menjaga pola makan setelah Lebaran berikut ini.

    Tips Menjaga Pola Makan Setelah Lebaran

    Dirangkum dari situs Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia UGM dan Dinkes Pohuwato, berikut ini 7 tips menjaga pola makan setelah Lebaran:

    1. Batasi Makanan dan Asupan Kalori

    Meski banyak makanan tersaji, tetaplah sadar untuk membatasi jumlah makanan yang masuk ke tubuh kita. Jika ingin mencicipi, makanlah dengan sedikit porsi.

    Selain itu, batasi juga porsi makanan yang tinggi kalori, misalnya masakan bersantan dan tinggi lemak. Jika kebanyakan bisa meningkatkan berat badan, kolesterol, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

    2. Batasi Asupan Gula

    Saat Lebaran juga pasti banyak tersaji makanan manis, seperti aneka kue dan roti. Belum lagi minuman seperti sirup, es buah, hingga teh manis.

    Boleh saja mencicipinya, tetapi perhatikan lagi jumlahnya. Jika dikonsumsi terlalu banyak maka akan meningkatkan risiko karies gigi, diabetes, hingga obesitas.

    Jangan lupa banyak air putih setelah makan dan minum yang manis untuk mengurangi kadar gulanya.

    3. Makan Sayur dan Buah

    Usahakan untuk rutin mengonsumsi sayur dan buah saat Lebaran. Lanjutkan kebiasaan ini setelah Lebaran untuk memenuhi asupan serat, vitamin, mineral, karotenoid, fitosterol, flavonoid, senyawa fenolik, dan antioksidan.

    WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran setidaknya 400 gram/orang setiap hari. Manfaatnya antara lain mencegah beberapa penyakit berikut ini:

    Penyakit jantungDiabetes mellitusKankerRadang sendi (arthritis)Penyakit kulitObesitasPenyakit neurodegenerative, seperti Alzheimer dan Parkinson.

    4. Penuhi Kebutuhan Cairan

    Minum cukup air putih setiap hari. Usahakan sedikitnya minum 2 liter atau 8 gelas setiap hari. Hindari minuman manis, bersoda, kafein, dan alkohol.

    5. Pilih Jenis Makanan yang Tepat

    Dari banyaknya pilihan makanan, pilih jenis makanan yang tepat, yakni yang mengandung semua zat gizi makronutrien (karbohidrat, protein atau lemak), mikronutrien (vitamin mineral) dan cairan harian terpenuhi.

    Daripada nasi putih, pilihlah nasi merah, roti gandum atau oatmeal. Daripada gorengan atau junk food, makanan yang dimasak tanpa minyak.

    6. Terapkan Prinsip Diet

    Jangan lupa untuk menerapkan prinsip diet 4J, yaitu Jumlah, Jadwal, Jenis dan Jurus Masak. Jurus memasak yaitu memilih cara pengolahan yang bervariasi, seperti kukus, rebus, panggang, dan pepes daripada menggoreng. Menggoreng boleh saja, tetapi maksimal dua kali seminggu.

    7. Berolahraga

    Dan yang pasti adalah tubuh harus bergerak aktif. Usahakan untuk berolahraga 30 menit sehari atau 150 menit per minggu. Olahraga tidak perlu yang memerlukan alat dan biaya besar. Kamu bisa senam di rumah atau lari pagi di sekitar rumah.

    (bai/row)

  • Manfaat Makan Kurma Sebelum Tidur, Efeknya ke Tubuh Nggak Main-main

    Manfaat Makan Kurma Sebelum Tidur, Efeknya ke Tubuh Nggak Main-main

    Jakarta

    Kurma adalah salah satu buah paling populer di dunia. Tidak hanya lezat, buah yang tumbuh subur di Timur Tengah ini memiliki kandungan nutrisi yang begitu lengkap, seperti serat, gula, protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, kalium, magnesium, vitamin B6, hingga antioksidan.

    Karena kandungan nutrisinya, kurma sangat cocok dikonsumsi sebagai camilan malam sehat sebelum tidur. Dikutip dari Healthline, konsumsi kurma sebelum tidur dapat membantu mencegah rasa lapar yang muncul tengah malam.

    Manfaat ini berasal dari kandungan serat yang cukup tinggi dalam kurma. Dalam 100 gram kurma, ada sekitar 8 gram serat di dalamnya.

    Meskipun kurma mengandung gula dalam jumlah tinggi, konsumsi kurma tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat seperti makanan dengan gula tambahan. Oleh karena itu, kurma juga cocok dikonsumsi sebelum berolahraga. Cobalah makan 2-4 butir kurma sekitar 30-60 menit sebelum berolahraga.

    Terlepas dari waktu makannya, berikut ini sederet manfaat rutin mengonsumsi kurma untuk tubuh:

    1. Meningkatkan Kesehatan Otak

    Penelitian menemukan bahwa kurma dapat menurunkan penanda inflamasi di otak, seperti interleukin 6 (IL-6). Kadar IL-6 berlebih dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif yang lebih tinggi.

    Selain itu, studi lain pada hewan menunjukkan kurma bermanfaat mengurangi aktivitas protein beta amiloid yang dapat membentuk plak di otak. Plak yang menumpuk dapat mengganggu komunikasi antara sel otak, yang seiring berjalan waktu memicu kematian sel otak hingga alzheimer.

    2. Menjaga Kadar Gula Darah

    Serat yang terkandung dalam kurma dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Serat memperlambat kinerja pencernaan dan membantu mencegah lonjakan gula darah terlalu tinggi.

    Selain itu, serat dalam kurma juga berperan dalam mencegah sembelit. Konsumsi serat mendorong pergerakan usus lebih teratur yang berkontribusi pada pembentukan feses.

    3. Memperlancar Persalinan

    Penelitian menunjukkan konsumsi kurma selama beberapa minggu terakhir sebelum melahirkan dapat mempercepat dilatasi serviks. Konsumsi kurma juga dikaitkan dengan durasi persalinan yang lebih pendek.

    Sebuah meta-analisis pada 2011 juga menunjukkan hasil serupa. Ibu hamil yang rutin makan kurma menjalani durasi persalinan yang lebih singkat dibanding mereka yang tidak mengonsumsi.

    Hal ini diduga karena kurma mengandung senyawa yang dapat berikatan dengan reseptor oksitosin, hormon yang bertugas merangsang kontraksi rahim saat persalinan.

    4. Mencegah Kanker

    Kurma mengandung antioksidan yang penting untuk melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas. Berikut beberapa di antaranya:

    Asam fenolik – bersifat anti-inflamasi yang penting dalam pencegahan kanker dan penyakit jantung.

    Flavonoid – antioksidan yang penting dalam pencegahan diabetes, alzheimer, juga beberapa jenis kanker tertentu.

    Karotenoid – membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mata.

    (avk/naf)

  • Pria Ini Cuma Makan Daging Merah Selama 60 Hari, Begini yang Terjadi Pada Tubuhnya

    Pria Ini Cuma Makan Daging Merah Selama 60 Hari, Begini yang Terjadi Pada Tubuhnya

    Jakarta

    Seorang pria bernama Jake Moscato mencoba diet daging merah selama 60 hari. Ini dilakukan untuk melihat apa yang akan terjadi pada tubuhnya.

    Youtuber berusia 28 tahun itu mulai mengikuti diet karnivora, dengan hanya makan daging sapi dan garam. Dalam beberapa hari, ia menyadari diet tersebut lebih sulit dari dugaannya, sehingga beberapa kali hampir menyerah.

    Pasca 60 hari menjalani diet karnivora, hasil tes Moscato menunjukkan kadar kolesterolnya meningkat 12 mg, dari 157 mg menjadi 169 mg. Kadar kolesterol jahat (LDL) melonjak dari 67 mg menjadi 92 mg, sementara kadar kolesterol baik turun dari 81 mg menjadi 69 mg.

    Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang berlebihan dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak. Plak ini dapat mempersempit arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Di sisi lain, kolesterol high-density lipoprotein (HDL) dikenal sebagai kolesterol ‘baik’ karena membantu membuang bentuk kolesterol lain dari aliran darah dan menurunkan risiko penyakit jantung.

    Pemeriksaan Kadar Testosteron

    Selain kadar kolesterol, ada perubahan yang terjadi pada testosteronnya. Kadar testosteron ikut meningkat dari 748 nanogram (ng) menjadi 800 ng. Kadar zat besinya ikut meningkat dari 88 mikrogram menjadi 176 mikrogram, yang dinilai mengkhawatirkan.

    Mengingat, kelebihan zat besi dapat merusak organ vital seperti hati, jantung, serta pankreas, yang menyebabkan kondisi seperti penyakit hati, diabetes, dan masalah jantung.

    Setelah menjalani tantangan tersebut, Moscato mengaku muak dengan jenis makanan karnivora dan berencana untuk mulai mengonsumsi buah-buahan serta alpukat setelah menerima hasil pemeriksaan kesehatannya.

    “Saya tidak mengharapkan apapun dan merasa muak dengan semua ini, bahkan saya muak dengan daging. Saya mungkin akan menjadi vegan setelah ini,” tutur Moscato, dikutip dari Daily Mail, Rabu (26/2/2025).

    (sao/naf)

  • 5 Tips dari Dokter Agar Penderita Jantung Tetap Aman Berpuasa

    5 Tips dari Dokter Agar Penderita Jantung Tetap Aman Berpuasa

    Jakarta

    Bagi penderita penyakit jantung, keputusan untuk berpuasa harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan risiko besar. Mengingat setiap individu memiliki kondisi dan tingkat keparahan yang berbeda, penting untuk memahami bagaimana kondisi yang aman untuk menjalani puasa tanpa menimbulkan risiko bagi jantung.

    “Bagi penderita penyakit jantung seperti gagal jantung berat dengan keluhan sesak napas dan kelelahan ekstrem, penyakit jantung koroner yang tidak stabil dengan nyeri dada yang sering muncul, gangguan irama jantung (aritmia) yang berisiko mengancam nyawa, atau kelainan katup jantung yang parah, sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk berpuasa. Karena dalam kondisi seperti ini, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup agar fungsi jantung tetap terjaga,” papar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Kuningan, dr. Amir Aziz Alkatiri, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).

    dr. Amir menjelaskan bagi penderita penyakit jantung yang baru saja menjalani operasi jantung seperti operasi pemasangan ring jantung, bypass jantung, atau Coronary Artery Bypass Grafting (CABG), serta yang baru mengalami serangan jantung disarankan untuk menunda puasa dan tetap berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan pemulihan yang optimal.

    “Namun, penderita penyakit jantung masih dapat berpuasa jika kondisi mereka stabil dan terkontrol dengan baik, seperti penyakit jantung koroner yang tidak menunjukkan gejala serius, hipertensi yang sudah terkendali, atau gagal jantung ringan yang ditangani dengan pengobatan yang tepat,” jelas dr. Amir.

    Bagi penderita penyakit jantung dengan kondisi yang stabil yang masih dapat berpuasa, penting untuk menjalankan puasanya sesuai dengan anjuran dokter.

    Sementara itu Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Bogor, dr. Bimo Bintoro, Sp.JP (K) membagikan lima tips penting kepada siapapun yang memiliki penyakit jantung, agar dapat menjalani ibadah puasa dengan aman.

    Pertama, atur pola makan seimbang saat sahur dan berbuka dengan memilih makanan berkarbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal; lemak sehat seperti minyak zaitun, ikan berlemak, kacang-kacangan; serta protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, tempe, atau tahu. Lalu, hindari makanan tinggi lemak jenuh, garam, atau gula.

    Kedua, jaga hidrasi tubuh dengan mengonsumsi air putih, jus buah segar, atau air kelapa, dan hindari minuman berkafein atau beralkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi.

    Ketiga, jika Anda mengonsumsi obat pengontrol tekanan darah atau penyakit jantung lainnya, atur jadwal minum obat sesuai anjuran dokter dan konsultasikan ke dokter jika ada kemungkinan penyesuaian jadwal minum obat selama puasa agar tetap efektif dan aman bagi kesehatan.

    Keempat, penderita penyakit jantung dapat tetap aktif, namun hindari aktivitas fisik berat, terutama pada siang hari. Sebagai alternatif, lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga untuk menjaga kesehatan jantung tanpa memberikan beban berlebih pada tubuh.

    Kelima, hindari stres berlebih melalui beberapa kegiatan seperti beribadah, meditasi, mendengarkan musik, atau berbincang dengan orang terdekat, sehingga kesehatan jantung dapat terjaga selama puasa.

    “Namun, karena setiap kondisi penderita berbeda-beda, alangkah lebih baik jika penderita penyakit jantung berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, untuk memastikan tubuh siap menjalani puasa,” ujar dr. Bimo Sp.JP(K).

    Pastikan Anda atau keluarga yang memiliki penyakit jantung aman berpuasa dengan konsultasi bersama tim dokter spesialis di Cardiovascular Center Mayapada Hospital, yang menawarkan layanan komprehensif untuk kesehatan jantung.

    Dokter Amir, dr. Bimo, dan tim dokter lainnya siap memberikan panduan berpuasa yang aman bagi penderita penyakit jantung. Konsultasi dapat dilakukan di seluruh unit Mayapada Hospital maupun melalui aplikasi MyCare, yang mempermudah akses dan transaksi layanan kesehatan.

    Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga dilengkapi layanan Cardiac Emergency yang siaga 24 jam untuk menangani kegawatdaruratan jantung sesuai protokol Door to Ballon kurang dari 90 menit. Layanan ini dapat diakses melalui call centre 150990 atau melalui fitur tombol Emergency Call di aplikasi MyCare.

    Ada pula fitur Health Articles & Tips di MyCare yang menyediakan informasi seputar kesehatan jantung termasuk berbagai penanganan kasus jantung yang advanced di Cardiovascular Center Mayapada Hospital.

    Aplikasi ini juga dilengkapi fitur Personal Health, yang membantu pengguna memantau kesehatan jantung melalui pengukuran detak jantung, jumlah kalori terbakar, langkah kaki, dan Body Mass Index (BMI). Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store, dan dapatkan reward point saat registrasi pertama, yang dapat digunakan sebagai potongan harga untuk berbagai pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (ega/ega)

  • Waspada! Jangan Langsung Tidur setelah Sahur, Ini 10 Risikonya

    Waspada! Jangan Langsung Tidur setelah Sahur, Ini 10 Risikonya

    Jakarta, Beritasatu.com – Sahur adalah waktu makan yang sangat penting sebagai persiapan menjalani puasa. Namun, tidak sedikit yang merasa kantuk setelah sahur dan memilih untuk langsung tidur. Padahal, risiko tidur setelah sahur bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

    Kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai gangguan, mulai dari refluks asam hingga peningkatan risiko strok.

    Berikut ini 10 dampak negatif langsung tidur setelah sahur yang perlu diwaspadai, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (25/3/2025).

    Risiko Tidur setelah Sahur

    1. Kenaikan berat badan

    Salah satu risiko tidur setelah sahur yang paling umum adalah bertambahnya berat badan. Ketika tidur, metabolisme tubuh melambat, sehingga kalori yang baru dikonsumsi tidak langsung digunakan sebagai energi. Akibatnya, kelebihan kalori ini disimpan dalam bentuk lemak yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau obesitas.

    Selain itu, makan dalam jumlah besar saat sahur tanpa aktivitas fisik setelahnya juga meningkatkan jumlah kalori yang masuk ke tubuh, sehingga risiko kegemukan semakin besar.

    2. Meningkatkan risiko strok

    Beberapa penelitian menunjukkan tidur terlalu cepat setelah makan dapat meningkatkan risiko strok. Hal ini diduga terjadi karena adanya gangguan pada sistem pencernaan yang memengaruhi aliran darah dan tekanan dalam tubuh.

    Selain itu, refluks asam yang sering terjadi akibat langsung tidur setelah sahur dapat menyebabkan iritasi pada kerongkongan, yang dalam jangka panjang berpotensi memengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

    3. Gangguan pencernaan dan perut kembung

    Lambung membutuhkan waktu untuk mencerna makanan dengan baik. Jika seseorang langsung tidur setelah makan sahur, sistem pencernaan bisa melambat, menyebabkan gangguan, seperti perut kembung, keram, gas berlebihan, hingga rasa tidak nyaman di perut.

    Proses pencernaan yang terganggu ini juga bisa mengakibatkan masalah seperti konstipasi atau diare, tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur.

    4. Lonjakan gula darah

    Setelah sahur, terutama jika mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula, kadar gula darah dalam tubuh akan meningkat. Jika langsung tidur setelah makan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar energi, sehingga kadar gula tetap tinggi dalam waktu yang lebih lama.

    Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan resistensi insulin yang meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Oleh karena itu, sebaiknya beri jeda waktu setelah sahur sebelum kembali tidur.

    5. Gangguan pola tidur

    Makan sebelum tidur dapat mengaktifkan sistem pencernaan, sehingga tubuh tetap bekerja mencerna makanan saat seseorang sudah berusaha untuk tidur. Akibatnya, tidur menjadi kurang nyenyak dan kualitas istirahat terganggu.

    Orang yang tidur dalam keadaan perut masih penuh juga lebih rentan mengalami mimpi buruk dan gelisah sepanjang malam.

    6. Refluks asam (gastroesophageal reflux disease/Gerd)

    Salah satu risiko tidur setelah sahur yang paling sering terjadi adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan atau yang dikenal dengan refluks asam (Gerd). Saat seseorang berbaring setelah makan, gravitasi tidak lagi membantu lambung menahan asam, sehingga asam bisa naik ke atas dan menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn). Selain heartburn, Gerd juga bisa menyebabkan rasa pahit pada mulut, batuk kering, dan suara serak di pagi hari.

    7. Asam urat dan nyeri sendi

    Makanan tinggi purin seperti daging merah dan makanan laut yang sering dikonsumsi saat sahur bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Jika langsung tidur setelah sahur, tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengolah zat tersebut, sehingga berisiko mengalami penumpukan asam urat yang dapat menyebabkan nyeri sendi dan pembengkakan.

    Bagi orang yang sudah memiliki riwayat asam urat, kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi dan menimbulkan serangan nyeri yang lebih sering.

    8. Gangguan jantung

    Meningkatnya tekanan dalam sistem pencernaan akibat langsung tidur setelah makan bisa berdampak pada kesehatan jantung, terutama bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau masalah kardiovaskular lainnya.

    Gangguan pencernaan yang terjadi saat tidur setelah sahur juga dapat memengaruhi ritme jantung dan meningkatkan risiko tekanan darah tidak stabil.

    9. Nafas berbau tidak sedap

    Ketika seseorang langsung tidur setelah sahur, proses pencernaan menjadi lebih lambat, sehingga makanan yang belum sepenuhnya dicerna bisa mengalami fermentasi di dalam lambung. Fermentasi ini dapat menghasilkan gas yang naik ke mulut dan menyebabkan bau napas yang tidak sedap.

    Selain itu, saat tidur, produksi air liur berkurang, yang memungkinkan bakteri berkembang lebih cepat di dalam mulut. Hal ini semakin memperburuk masalah bau mulut yang tidak menyenangkan pada pagi hari.

    10. Sleep apnea  memburuk

    Bagi orang yang memiliki masalah tidur, seperti sleep apnea atau mendengkur, langsung tidur setelah sahur dapat memperburuk kondisi ini. Makanan yang belum tercerna dengan baik bisa memberi tekanan lebih pada diafragma dan saluran pernapasan, sehingga membuat napas lebih sulit dan meningkatkan intensitas mendengkur.

    Sleep apnea yang parah bisa menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke otak, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan kesehatan lainnya.

    Langsung tidur setelah sahur bukanlah kebiasaan yang baik karena dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan, peningkatan berat badan, hingga risiko strok.

    Beberapa risiko tidur setelah sahur yang perlu diperhatikan antara lain kenaikan berat badan akibat metabolisme yang melambat, peningkatan risiko strok karena terganggunya aliran darah, dan lainnya. Untuk menghindari risiko tersebut, sebaiknya beri jeda waktu sekitar 1-2 jam setelah sahur sebelum tidur.