Topik: penyakit jantung

  • Habis Lebaran Kolesterol Naik? Ini 6 Cara Alami untuk Menurunkannya

    Habis Lebaran Kolesterol Naik? Ini 6 Cara Alami untuk Menurunkannya

    JABAR EKSPRES – Idul Fitri adalah momen yang dinantikan umat Islam untuk berkumpul bersama keluarga dan menikmati hidangan khas Lebaran. Namun, di balik kelezatan opor ayam, rendang, dan kue-kue manis, ada risiko kesehatan yang mengintai—lonjakan kadar kolesterol.

    Konsumsi makanan bersantan dan berlemak secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke jika dibiarkan. Oleh karena itu, penting untuk segera mengembalikan kadar kolesterol ke tingkat normal dengan cara alami. Berikut enam langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan setelah Lebaran:

    1. Perbanyak Konsumsi Serat

    Makanan tinggi serat dapat membantu menyerap kolesterol berlebih dalam tubuh. Anda bisa mengonsumsi sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, serta biji-bijian. Beberapa pilihan buah yang baik untuk menurunkan kolesterol adalah alpukat, apel, tomat, semangka, dan jeruk nipis.

    2. Minum Air Lemon di Pagi Hari

    Lemon kaya akan vitamin C dan antioksidan yang mampu membersihkan lemak dalam darah serta membantu mengurangi kadar kolesterol. Meminum segelas air lemon hangat di pagi hari bisa menjadi kebiasaan sehat setelah Lebaran.

    3. Rutin Berolahraga

    Selama bulan Ramadhan, banyak orang mengurangi aktivitas fisik. Setelah Lebaran, penting untuk kembali berolahraga secara teratur. Anda bisa mulai dengan berjalan kaki, bersepeda, atau berenang agar tubuh tetap bugar dan kolesterol terkontrol.

    4. Konsumsi Lemak Sehat

    Sebagai pengganti lemak jenuh dari makanan bersantan, pilihlah lemak sehat yang terdapat dalam alpukat, minyak zaitun, ikan salmon, dan tuna. Lemak sehat ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).

    5. Minum Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Mengonsumsi secangkir teh hijau di pagi hari bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan jantung.

    6. Kurangi Gorengan dan Makanan Olahan

    Gorengan adalah camilan yang hampir selalu hadir selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Sayangnya, konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sebagai gantinya, mulailah menerapkan metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang.

    Menurunkan kolesterol setelah Lebaran tidak harus selalu dengan obat-obatan. Dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif, Anda bisa menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit berbahaya. Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang jadi, mulai dari sekarang, terapkan pola hidup yang lebih baik.

  • Dokter di Jepang Usia 100 Tahun Ungkap 3 Cara Mudah agar Panjang Umur

    Dokter di Jepang Usia 100 Tahun Ungkap 3 Cara Mudah agar Panjang Umur

    Jakarta

    Dr Shigeaki Hinohara, merupakan dokter di Jepang yang hidup hingga usia 105 tahun. Ia terkenal dengan bukunya berjudul ‘Living Long, Living Good’. Ada beberapa poin menarik di balik keberhasilannya menjalani hidup sehat hingga menginjak 100 tahun.

    Termasuk salah satunya larangan pensiun. Memang mengapa ya? Berikut ulasannya, dikutip dari CNBC:

    1. Jangan Pensiun Terlalu Awal

    Hinohara punya pandangan berbeda soal pensiun. Ia tidak menyarankan hal ini, tetapi bila memang ingin dilakukan, minimal pada usia setelah 65 tahun.

    Dalam wawancaranya dengan The Japan Times pada 2009, usia pensiun disebutnya berdampak pada umur panjang seseorang.

    “Usia pensiun saat ini ditetapkan pada usia 65 tahun setengah abad yang lalu, saat harapan hidup rata-rata di Jepang adalah 68 tahun dan hanya 125 orang Jepang yang berusia di atas 100 tahun.”

    Saat ini, jelasnya, orang-orang hidup jauh lebih lama. Harapan hidup di AS pada 2020, misalnya, adalah 78,93 tahun, meningkat 0,08 persen dari tahun 2019. Oleh karena itu, ia meyakini pensiun harus di usia yang lebih tua.

    Hinohara tentu saja mempraktikkan apa yang ia yakini. Hingga beberapa bulan sebelum kematiannya di 2017, ia masih merawat pasien, membuat buku janji temu dengan pasien untuk lima tahun lagi, dan bekerja hingga 18 jam sehari.

    2. Menjaga Berat Badan

    Hinohara menekankan pentingnya aktivitas fisik terutama olahraga teratur. Di usianya yang sudah senja, ia bahkan sering menaiki tangga.

    “Saya naik dua anak tangga sekaligus, untuk menggerakkan otot-otot saya,” katanya.

    Selain itu, Hinohara membawa sendiri paket dan barang bawaannya, dan memberikan 150 ceramah setahun, biasanya berbicara selama 60 hingga 90 menit di depan umum sambil berdiri.

    “Agar tetap kuat,” katanya.

    Ia juga menunjukkan bahwa orang-orang yang berumur sangat panjang memiliki kesamaan. Mereka tidak kelebihan berat badan. Bahkan, obesitas secara luas dianggap sebagai salah satu faktor risiko paling signifikan untuk peningkatan morbiditas dan mortalitas.

    “Untuk sarapan, saya minum kopi, segelas susu, dan sedikit jus jeruk dengan satu sendok makan minyak zaitun di dalamnya.”

    Penelitian telah menemukan minyak zaitun menawarkan banyak manfaat kesehatan, seperti menjaga arteri tetap bersih dan menurunkan risiko penyakit jantung.

    “Makan siang adalah susu dan beberapa kue, atau tidak makan apa pun saat saya terlalu sibuk untuk makan,” lanjutnya.

    “Saya tidak pernah merasa lapar karena saya fokus pada pekerjaan saya. Makan malam saya terdiri dari sayur-sayuran, sedikit ikan dan nasi, dan, dua kali seminggu, 100 gram daging tanpa lemak.”

    3. Aktivitas Padat

    Menurut Hinohara, tidak memiliki jadwal yang padat adalah cara yang pasti untuk menua lebih cepat dan meninggal lebih cepat. Namun, penting untuk tetap sibuk bukan hanya demi tetap sibuk, tetapi juga untuk aktif dalam kegiatan yang membantu mencapai tujuan.

    Hinohara menemukan tujuannya sejak dini, setelah nyawa ibunya diselamatkan oleh dokter keluarga.

    Janit Kawaguchi, seorang jurnalis yang menganggap Hinohara sebagai mentor, berkata, “Ia percaya bahwa hidup adalah tentang kontribusi, jadi ia memiliki dorongan yang luar biasa untuk membantu orang lain, untuk bangun pagi-pagi dan melakukan sesuatu yang luar biasa bagi orang lain. Inilah yang memotivasinya dan membuatnya tetap hidup.”

    “Sungguh luar biasa untuk hidup lama,” kata Hinohara dalam wawancara tersebut.

    “Sampai usia 60 tahun, mudah untuk bekerja bagi keluarga dan mencapai tujuan. Namun, di usia lanjut, kita harus berusaha untuk berkontribusi bagi masyarakat. Sejak usia 65 tahun, saya bekerja sebagai relawan. Saya masih bekerja 18 jam tujuh hari seminggu dan menikmati setiap menitnya.”

    (naf/kna)

  • Kualitas udara Jakarta hari ini berada pada kategori sedang

    Kualitas udara Jakarta hari ini berada pada kategori sedang

    Suasana Monas berlatar belakang gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Kamis (6/3/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/nym.

    Kualitas udara Jakarta hari ini berada pada kategori sedang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 03 April 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara Kota Jakarta tercatat kategori sedang pada Kamis atau H+2 Lebaran 2025 dan kelompok sensitif disarankan mengurangi aktivitas luar ruang, demikian dinyatakan dalam laman IQAir yang diperbaharui pada pukul 05.00 WIB. IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 69 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 19 mikrogram per meter kubik atau 3,8 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Adapun PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan mengingat kualitas udara saat ini, yakni menghindari beraktivitas di luar ruangan bagi kelompok sensitif, mengenakan masker saat berada di luar bagi kelompok sensitif, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan kelompok sensitif sebaiknya menyalakan pembersih udara.

    Jakarta berada di peringkat lima teratas kota dengan kualitas udara terburuk se-Indonesia. Peringkat pertama hingga empat berturut-turut yakni Depok, Jawa Barat dengan poin 142, Tangerang Selatan, Banten (102), Bandung, Jawa Barat (71), dan Surabaya, Jawa Timur (71).

    Sumber : Antara

  • 6 Rekomendasi Jus Penurun Kolesterol yang Enak dan Mudah Didapat

    6 Rekomendasi Jus Penurun Kolesterol yang Enak dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Kolesterol tinggi merupakan salah satu kondisi medis yang dialami oleh banyak orang. Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, mulai dari mengubah pola makan, berolahraga, menjaga berat badan, hingga mengonsumsi jus penurun kolesterol.

    Kolesterol merupakan senyawa sejenis lemak yang ada di dalam tubuh. Secara umum, kolesterol dibagi menjadi dua, yaitu kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein). LDL seringkali disebut sebagai ‘kolesterol jahat’ karena dapat menyebabkan penumpukan plak dan penyakit kardiovaskular. Sedangkan, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’ karena membantu membersihkan pembuluh darah dari kolesterol berlebih.

    Seseorang disebut memiliki kolesterol tinggi ketika kadar LDL dan total kolesterolnya melebihi batas wajar, yaitu di atas 100 mg/dl untuk LDL dan di atas 200 mg/dl untuk total kolesterol.

    Jika dibiarkan terus-menerus, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, mulai dari penyakit arteri perifer, penyakit jantung koroner, stroke, hingga serangan jantung.

    Karenanya, penting untuk menjaga kadar LDL dan total kolesterol tetap di batas wajar. Mengonsumsi minuman penurun kolesterol tidak hanya membantu mencegah kadar kolesterol meroket, tapi juga memberikan sejumlah manfaat lain yang tak kalah penting untuk pengelolaan kadar kolesterol.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut jus penurun kolesterol yang dapat dicoba.

    1. Jus Apel

    Jus apel merupakan salah satu jus penurun kolesterol yang efektif. Dikutip dari Health, apel mengandung serat tinggi yang dapat memperlambat penyerapan kolesterol di sistem pencernaan, sehingga membantu mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.

    Tinjauan pada 2020 menemukan mengonsumsi satut apel utuh dapat mengurangi total kolesterol, LDL, tekanan darah sistolik, dan penanda peradangan.

    2. Jus Pisang

    Jus pisang dapat menjadi salah satu opsi minuman untuk menurunkan kolesterol. Dikutip dari Medical News Today, pisang kaya akan serat yang dapat mengurangi penyerapan kolesterol di sistem pencernaan.

    Pisang juga kaya akan kalium, yang bermanfaat dalam mengatur keseimbangan tekanan darah.

    3. Jus Tomat

    Jus tomat kaya akan senyawa bernama likopen. Dikutip dari Medical News Today, likoped dapat membantu mengendalikan kadar lipid dan mengurangi LDL dalam tubuh.

    Penelitian menunjukkan tomat yang dijus memiliki kadar likopen yang lebih tinggi. Selain itu, tomat juga kaya akan serat dan niasin yang turut berperan dalam menurunkan kadar kolesterol.

    4. Jus Wortel

    Jus wortel mengandung senyawa karotenoid, seperti beta-karoten. Dikutip dari Hindustan Times, penelitian pada hewan menunjukkan beta-karoten dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

    Meskipun begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk memastikan efek ini.

    5. Jus Buah Beri

    Buah beri, seperti blueberry, stroberi, dan blackberry kaya akan serat yang baik untuk mengendalikan kadar kolesterol.

    Penelitian telah menunjukkan mengonsumsi buah beri dapat mengurangi kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol HDL. Buah beri juga dapat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi arteri, dan melindungi dari kerusakan sel.

    6. Jus Delima

    Buah delima memiliki senyawa polifenol yang disebut punicalagin atau ellagitannin. Dikutip dari WebMD, antioksidan ini membantu mencegah penebalan dinding arteri dan mengurangi penumpukan kolesterol dan plak.

    Jus buah delima juga mengandung antosianin dan antoxantin yang mendukung kesehatan jantung. Jus buah delima juga dapat membantu mengurangi LDL sekaligus meningkatkan HDL.

    (ath/kna)

  • Libur Lebaran Sering Rebahan? Awas, Bisa Begini Dampaknya ke Kesehatan

    Libur Lebaran Sering Rebahan? Awas, Bisa Begini Dampaknya ke Kesehatan

    Jakarta

    Libur Lebaran kerap dimanfaatkan untuk bepergian, baik ke rumah sanak saudara ataupun tempat rekreasi. Meskipun begitu, tak sedikit pula yang menghabiskan waktu lebaran dengan rebahan dan bersantai di rumah.

    Libur Lebaran memang cenderung membuat sebagian mager dan malas beraktivitas. Hanya saja, keseringan rebahan sebenarnya memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.

    Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dr Yoyok Bekti Prasetyo, MKep, SpKom, menjelaskan saat posisi rebahan, ada bagian tubuh yang mengalami tekanan besar. Akibatnya, terjadi masalah pada tulang.

    “Hal ini juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk tulang, pergeseran tulang, patah tulang hingga kelainan tulang seperti scoliosis, kifosis, dan lordosis,” kata dr Yoyok dikutip dari laman resmi UMM, Rabu (2/4/2025).

    Dia menambahkan sering rebahan juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis di kemudian hari.

    “Beberapa diantaranya adalah nyeri pada otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker dan yang tak kalah berbahaya adalah obesitas,” terangnya.

    Tak hanya saat rebahan, bangun dari posisi rebahan juga dapat menyebabkan seseorang merasa pusing. Menurut dr Yoyok, hal ini disebabkan oleh tekanan darah yang berubah secara cepat atau yang dikenal juga sebagai hipotensi ortotastik.

    Hipotensi ortotastik juga dapat menjadi gejala dari penyakit tertentu, seperti gangguan jantung dan penyakit pada syaraf. Karenanya, dr Yoyok berpesan agar masyarakat, khususnya anak muda, menghindari kebiasaan rebahan serta meningkatkan aktivitas fisik.

    “Jangan rebahan dengan kurun waktu yang lama. Biasakan diri melakukan kegiatan fisik seperti berjalan dan olahraga tipis setiap harinya,” tandasnya.

    (ath/kna)

  • Manfaat Minum Air Rebusan Daun Kelor bagi Kesehatan, Bantu Kontrol Gula Darah

    Manfaat Minum Air Rebusan Daun Kelor bagi Kesehatan, Bantu Kontrol Gula Darah

    TRIBUNJATENG.COM – Daun Kelor lebih dikenal sebagai daun penangkal hal mistik.

    Siapa sangka, tanaman dengan nama latin Moringa Oleifera ini memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan tubuh.

    Biasanya, daun kelor dibuat menjadi olahan sayur bening.

    Masyarakat juga merebus daun kelor dan meminum airnya.

    Berikut ini 7 manfaat baik dari daun kelor bagi kesehatan.

    1. Menurunkan kolesterol tinggi

    Daun kelor juga memiliki kandungan alami yang dapat menurunkan kolesterol tinggi.

    Beberapa penelitian yang melibatkan hewan dan manusia membuktikan daun kelor memiliki kemampuan untuk menurunkan kolesterol tinggi.

    Sehingga risiko penyakit jantung juga akan berkurang

    2. Menurunkan tekanan darah tinggi

    Daun kelor memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

    Bahkan, konsumsi 120 gram daun kelor matang selama satu minggu sudah terbukti dapat mengalami penurunan tekanan darah dua jam setelah makan.

    3. Mengontrol gula darah

    Beberapa penelitian sudah membuktikan daun kelor dapat membantu untuk mengatasi kadar gula darah tinggi.

    Para ahli percaya bahwa kandungan daun kelor, seperti isothiocyanates, dapat menurunkan peningkatan gula darah.

    Serta kadar gula darah puasa, khususnya pada penderita diabetes.

    4. Anti inflamasi

    Inflamasi kronis dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung dan kanker.

    Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut mengenai manfaat ini sangat diperlukan karena penelitian sebelumnya hanya melibatkan hewan sebagai objeknya.

    5. Mencegah Kanker

    Daun kelor memiliki beberapa kandungan alami, seperti niazimicin, yang dapat mencegah perkembangan sel kanker.

    Bahkan, beberapa ahli berpendapat daun kelor dapat membunuh sel kanker, seperti kanker payudara, liver, usus, dan jenis kanker lainnya.

    6. Mengatasi gangguan pencernaan

    Daun kelor dapat dikonsumsi untuk mengatasi beberapa gangguan pencernaan, seperti sembelit dan tukak lambung.

    Pasalnya, daun kelor memiliki efek pencahar dan dapat menurunkan asam lambung sehingga akan menyehatkan saluran pencernaan.

    7. Meredakan asma

    Daun kelor memiliki molekul yang dapat membantu untuk mengelola atau mencegah asma, bronkokonstriksi, dan inflamasi saluran pernapasan.

    Bahkan, sebuah penelitian pada hewan membuktikan kesehatan paru-paru bisa meningkat setelah mengonsumsi ekstrak daun kelor.

    (*)

  • Tips untuk Menurunkan Kolesterol Usai Konsumsi Makanan Lebaran

    Tips untuk Menurunkan Kolesterol Usai Konsumsi Makanan Lebaran

    JAKARTA – Makanan yang berlimpah di momen Lebaran kadang membuat seseorang makan dengan banyak. Hal ini dapat membuat kadar kolesterol dalam tubuh meningkat drastis, terlebih makanan khas Lebaran banyak yang mengandung lemak.

    Namun, tak perlu khawatir karena terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

    Ini beberapa tipsnya yang bisa Anda coba, dikutip dari Healthline, pada Selasa, 1 April 2025.

    1. Konsumsi lemak tak jenuh tunggal.

    Lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan menjaga kadar kolesterol baik dalam tubuh. Lemak tak jenuh tunggal dapat diperoleh dengan mengonsumsi minyak zaitun, minyak canola, kacang almond, alpukat, hingga kacang mete.

    2. Perbanyak konsumsi serat

    Mengonsumsi serat bisa menjadi solusi lain untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Ini karena serat menyerap kolesterol ke dalam darah. Beberapa makanan berserat tinggi adalah apel, pil, sayuran hijau, kubis, hingga kacang merah.

    3. Olahraga dengan rutin

    Jika mengonsumsi banyak makanan, maka harus diimbangi dengan olahraga yang rutin. Olahraga dapat membantu pembakaran lemak penyebab kolesterol naik, yang bisa menyumbat aliran darah. Oleh karena itu, usahakan untuk olahraga minimal 30 menit dalam sehari.

    4. Batasi konsumsi gula dan makanan manis

    Makanan-makanan manis yang mengandung gula tinggi sebaiknya dihindari, karena bisa semakin meningkat kadar kolesterol jahat. Untuk menghindari ini, sebaiknya periksa kadar gula pada label makanan atau minuman yang dikonsumsi.

    5. Hentikan kebiasaan merokok

    Merokok dapat menyebabkan kolesterol jahat dalam tubuh meningkat. Hal ini bisa terjadi karena zat nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menghambat perjalanan kolesterol menuju hati untuk proses penyaringan.

    Hal tersebut mengakibatkan kolesterol menumpuk di pembuluh darah, menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Gejala Kolesterol yang Bisa Muncul di Mulut, Jarang Diketahui

    Gejala Kolesterol yang Bisa Muncul di Mulut, Jarang Diketahui

    Jakarta

    Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, stroke, dan gangguan pada ginjal. Umumnya, kolesterol yang tinggi tidak menyebabkan gejala signifikan sampai memicu komplikasi.

    Dikutip dari Times of India, dampak dari kolesterol tinggi bisa muncul di mulut. Tanda-tandanya bisa bervariasi dan tidak sedikit yang terkadang tidak menyadarinya.

    Kolesterol tinggi membuat seseorang rentan mengalami radang gusi dan periodontitis. Radang gusi atau gingivitis ditandai dengan gusi merah, bengkak, dan berdarah.

    Jika tidak diobati, maka kondisi ini dapat menyebabkan periodontitis, yakni infeksi gusi serius yang merusak jaringan tulang penopang gigi.

    Selain itu, mulut kering juga bisa menjadi tanda-tanda peringatan kolesterol tinggi. Ini karena kelenjar ludah tidak dapat menghasilkan cukup air liur, sehingga berdampak pada sulitnya mengunyah dan berbicara.

    Kolesterol tinggi juga dikenal sebagai ‘silent killer’. Ini karena tidak adanya gejala spesifik sampai semuanya menjadi terlambat, sehingga pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin perlu diperhatikan.

    Tanda-tandanya biasanya baru muncul saat kondisi semakin memburuk yang mengakibatkan masalah kesehatan serius seperti serangan jantung dan stroke.

    (dpy/suc)

  • 5 Minuman Alami Penurun Kolesterol, Usai Lebaran Tak Perlu Was-was

    5 Minuman Alami Penurun Kolesterol, Usai Lebaran Tak Perlu Was-was

    Jakarta

    Pola makan kaya akan lemak dan gula saat Lebaran tentunya dapat meningkatkan kadar kolesterol. Hal ini membuat munculnya keluhan seperti leher menjadi kencang setelah atau bahkan saat hari Lebaran, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai gejala melonjaknya kolesterol.

    Kolesterol dibagi menjadi dua, yakni LDL (Low-density Lipoprotein) sebagai kolesterol jahat dan HDL (High-density Lipoprotein) sebagai kolesterol baik.

    Kolesterol baik (HDL) akan terserap oleh organ hati kemudian membuang sisanya ke tubuh. Sementara kolesterol jahat (LDL) jika terlalu berlebihan akan menyumbat pembuluh darah.

    Dikutip dari Medical News Today, tingginya kolesterol dalam tubuh dapat memicu pembentukan plak yang mempersempit dan menghambat aliran darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Lalu apa saja minuman penurun kolesterol yang efektif dan mudah untuk didapatkan?

    1. Teh Hijau

    Minuman ini mengandung katekin dan senyawa antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein).

    Sebuah studi di tahun 2020 menemukan bahwa epigallocatechin gallate (EGCG), yakni antioksidan dalam teh hijau dapat membantu menurunkan LDL atau kolesterol jahat.

    2. Jus Tomat

    Tomat diketahui kaya akan senyawa yang disebut lycopene (likopen). Senyawa ini dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL.

    Penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus dapat meningkatkan kandungan likopennya. Jus tomat juga kaya akan serat penurun kolesterol dan niasin.

    3. Berry Smoothies

    Beberapa buah beri memang dikenal kaya akan antioksidan dan serat, sehingga cocok dijadikan minuman penurun kolesterol. Beberapa buah beri yang bisa dipilih adalah strawberry, blueberry, blackberry, dan raspberry.

    NEXT: Susu oat dan susu kedelai

    4. Susu Oat (Oat Milk)

    Oat mengandung beta-glukan yang dapat menciptakan zat seperti gel di dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.

    Sebuah tinjauan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa minuman oat, seperti susu oat, dapat menawarkan penurunan kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat. Segelas susu oat 250 mL dapat menyediakan 1 gram beta-glukan.

    5. Susu Kedelai

    Kedelai diketahui rendah lemak jenuh. Mengganti lemak jenuh dengan produk kedelai dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.

    The Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

    Selain itu, lebih baik untuk mengonsumsi kedelai dalam bentuk utuh dan diolah secara minimal dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, garam, dan lemak.

  • Cuman 1 Menit, Tes Sederhana Ini Bisa Memprediksi Pendek-Panjang Usia

    Cuman 1 Menit, Tes Sederhana Ini Bisa Memprediksi Pendek-Panjang Usia

    Jakarta

    Sebuah tes sederhana yang dilakukan cukup hanya satu menit bisa mengungkap rahasia kesehatan. Bahkan, tes ini bisa memprediksi panjang atau pendeknya umur seseorang.

    Dikutip dari Daily Mail UK, ‘tes genggaman’ atau grip test telah lama dianggap sebagai cara sederhana untuk mengetahui kekuatan otot, kesehatan otak, hingga umur panjang secara keseluruhan, terutama pada orang tua.

    Cara seseorang menggenggam atau meremas benda bisa mencerminkan kesehatan mereka. Pasalnya, aktivitas ini membutuhkan kekuatan dari banyak otot dan sendi lengan.

    Kekuatan genggaman yang kuat telah dikaitkan dengan berkurangnya risiko kematian akibat sejumlah penyakit terkait usia. Mulai dari penyakit jantung dan diabetes tipe 2, hingga radang sendi, dan kanker tertentu.

    Semakin lemah genggaman seseorang, maka bisa menjadi tanda bahwa dirinya kehilangan otot. Pada akhirnya ini bisa mengakibatkan hilangnya mobilitas dan berdampak pada berbagai kondisi kesehatan.

    Ahli gizi di Amerika Serikat, Ed Jones mengatakan bahwa kekuatan genggaman seseorang bisa menjadi penanda kesehatan.

    “Jika Anda tidak dapat memegang dumbel seberat tiga perempat berat tubuh Anda selama satu menit, Anda akan meninggal lebih awal dibandingkan jika Anda lebih kuat,” ujar Ed Jones kepada Nutrition World Podcast.

    Menurut Ed Jones, tubuh yang kuat dan tangguh akan menua lebih lambat dan lebih kecil risiko terkena penyakit. Untuk mengikuti tes tersebut, Jones menyarankan untuk memegang beban atau objek yang sangat berat selama satu menit terus-menerus, misalnya dumbel, yang beratnya tiga perempat berat tubuh.

    Namun, perlu diperhatikan bahwa mengangkat beban yang berat bisa mengakibatkan cedera pada punggung. Opsi lain minim risiko untuk menguji kekuatan genggaman adalah dengan melakukan pull up.

    Kekuatan genggaman telah lama digunakan oleh dokter untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko terkena berbagai masalah kesehatan sejak dini, termasuk penyakit kardiovaskular, bahkan demensia.

    Pada tahun 2016, penelitian yang melibatkan hampir 7.000 orang oleh University College London (UCL) menemukan bahwa mereka yang memiliki kekuatan genggaman yang lebih lemah pada awal penelitian selama 17 tahun memiliki tingkat kematian dini yang lebih tinggi dari rata-rata akibat semua penyebab.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning tahun 2024, mereka yang memiliki kekuatan otot paling sedikit hampir 150 persen lebih mungkin meninggal lebih awal.

    (dpy/up)