Topik: penyakit jantung

  • Riset Harvard Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Badan Masih Bugar di Usia Tua

    Riset Harvard Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Badan Masih Bugar di Usia Tua

    Jakarta

    Sebuah tim peneliti yang dipimpin para ilmuwan Harvard T.H. Chan School of Public Health mengungkap apa yang terjadi pada tubuh seseorang di usia lanjut atau lansia, dibandingkan dengan kebiasaan makan mereka saat muda.

    Riset dilakukan dalam waktu tiga dekade kepada para peserta sejak usia 40-an, ke 50, hingga 60-an. Hasil penelitian yang dipublikasikan 24 Maret di jurnal Nature Medicine menemukan pola makan sehat di awal kehidupan menunjukkan penuaan yang lebih sehat, bahkan setelah memperhitungkan faktor gaya hidup lain, termasuk aktivitas fisik dan status merokok.

    Tim studi kemudian mengklasifikasikan konsumsi makanan, mengukur seberapa dekat pola konsumsi tersebut dengan delapan jenis pola makan sehat dan dengan konsumsi makanan ultraproses yang tidak sehat.

    Pada akhir periode studi tiga dekade kemudian, para peneliti menemukan 9.771 dari 105.015 peserta, atau sekitar 9,3 persen di antaranya, mencapai apa yang mereka definisikan sebagai ‘healthy aging’ atau menua dengan sehat, berhasil hidup hingga usia 70 tahun tanpa penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, serta tidak memiliki gangguan kesehatan kognitif, fisik, atau mental.

    Tim studi menemukan untuk masing-masing dari delapan pola makan sehat, kepatuhan yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan penuaan secara sehat yang lebih besar.

    Selain itu, para peneliti menemukan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, lemak tak jenuh, dan produk susu rendah lemak yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan penuaan sehat lebih besar.

    Semenatra di sisi lain, konsumsi lemak trans, natrium, minuman manis, dan daging merah atau olahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peluang penuaan sehat yang lebih rendah.

    “Meskipun sebagian besar fokus penelitian adalah pada jenis diet dan makanan yang dikaitkan secara positif dengan penuaan sehat, ada juga makanan yang dikaitkan secara negatif. Khususnya, ini termasuk minuman manis, seperti soda dan minuman buah dengan tambahan gula, serta makanan dan barang ultraproses dengan kadar natrium dan lemak trans yang tinggi,” tutur pakar kesehatan dr Leana Wen, dikutip dari CNN, Senin (7/4/2025).

    “Setiap orang dapat melakukan upaya sadar untuk mengurangi konsumsi soda, minuman buah, dan minuman manis lainnya. Mereka juga dapat mencoba mengurangi konsumsi makanan ultraproses, yang telah dikaitkan dalam banyak penelitian lain dengan risiko kematian lebih tinggi,” sambung dia.

    (naf/naf)

  • Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Jakarta, Beritasatu.com – Perayaan Idulfitri identik dengan sajian makanan khas yang lezat, tetapi perubahan pola makan saat Lebaran dapat berdampak pada kesehatan. Karena itu, penting untuk melakukan cek kesehatan guna menjaga kondisi tubuh tetap prima.

    Setelah masa perayaan berakhir, banyak orang tidak menyadari kebiasaan makan yang berubah, misalnya meningkatnya konsumsi gula, garam, dan lemak, dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

    Cek kesehatan pasca-Lebaran menjadi langkah preventif yang sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh dan mengantisipasi masalah yang mungkin muncul.

    Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang disarankan setelah Lebaran.

    Cek Kesehatan yang Disarankan setelah Lebaran

    1. Pemeriksaan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT)

    Konsumsi makanan berlebihan saat Lebaran dapat meningkatkan risiko obesitas. Dengan memantau berat badan dan menghitung IMT, Anda bisa mengetahui apakah berat badan sudah dalam batas ideal atau perlu dikontrol.

    2. Tes kadar gula darah

    Setelah banyak mengonsumsi makanan manis dan karbohidrat, pemeriksaan kadar gula darah menjadi penting untuk mendeteksi potensi diabetes tipe 2. Jika kadar gula menunjukkan angka tinggi, perlu dilakukan perubahan pola makan dan gaya hidup.

    3. Pemeriksaan tekanan darah

    Makanan tinggi garam dan lemak bisa memicu hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah dapat membantu mengetahui risiko penyakit jantung atau strok yang bisa timbul bila tekanan darah tidak terkontrol.

    4. Pemeriksaan profil lipid

    Jenis makanan selama Lebaran bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Melalui tes profil lipid, Anda bisa mengetahui risiko penyakit jantung dan segera mengambil tindakan jika diperlukan.

    5. Pemeriksaan fungsi ginjal

    Pola makan tinggi lemak dan natrium bisa membebani ginjal. Tes kreatinin dan urinalisis bisa mendeteksi apakah ada gangguan fungsi ginjal yang perlu ditangani sejak dini.

    6. Pemeriksaan tambahan untuk pencernaan

    Jika mengalami gangguan pencernaan setelah Lebaran, seperti perut kembung atau nyeri, sebaiknya lakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

    Sebagai langkah pencegahan, kontrol porsi makan dan pilihlah makanan yang sehat serta seimbang sangat dianjurkan setelah perayaan. Tidak kalah penting, lakukan cek kesehatan secara berkala agar kondisi tubuh tetap optimal dan risiko penyakit akibat perubahan pola makan bisa diminimalkan.

  • Siloam Hospitals Kebon Jeruk Perkuat Layanan Jantung Terintegrasi melalui Siloam Heart Institute – Halaman all

    Siloam Hospitals Kebon Jeruk Perkuat Layanan Jantung Terintegrasi melalui Siloam Heart Institute – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, dengan angka kejadian yang terus meningkat setiap tahunnya. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah setiap tahun.

    Di Indonesia sendiri, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 jiwa per tahun, terdiri dari stroke (331.349 kematian), penyakit jantung koroner (245.343 kematian), penyakit jantung hipertensi (50.620 kematian), dan penyakit kardiovaskular lainnya (Institute for Health Metrics and Evaluation, 2019).

    Sebagai bentuk kepedulian terhadap tingginya angka penyakit jantung dan untuk menyediakan layanan kesehatan jantung yang komprehensif di setiap fase kehidupan, Siloam Hospitals Kebon Jeruk menghadirkan kampanye “Strong Hearts, Bright Futures”. Kampanye ini menyoroti keunggulan layanan Siloam Heart Institute di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, yang menawarkan perawatan jantung menyeluruh mulai dari pencegahan, skrining, diagnosis, hingga tindakan medis terkini untuk semua usia, termasuk bayi dan anak-anak.

    Sebagai bagian dari kampanye ini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk menggelar serangkaian health talk bertajuk “Setiap DETAK Berharga”, menghadirkan para ahli di bidang kardiologi dan bedah jantung. Dalam salah satu sesi, dr. Maizul Anwar, SpBTKV (K), menjelaskan bahwa perkembangan teknologi telah membawa dampak besar dalam prosedur bedah jantung. “Dengan teknologi terkini, prosedur bedah jantung kini lebih aman dan minimal invasif sehinggamemungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan efektif bagi pasien. Hasil akhirnya pun lebih baik untuk menunjang kualitas hidup pasien,” ujarnya.

    Selain itu, dr. Tito Phurbojoyo, SpJP (K), FIHA, turut berbagi wawasan mengenai inovasi dalam pengobatan jantung. “Terobosan dalam pengobatan jantung terus berkembang, membawa harapan baru bagi pasien dengan kondisi jantung kronis melalui terapi yang lebih personal dan efisien,” ungkapnya.

    Sebagai rumah sakit yang menyediakan layanan kesehatan jantung yang menyeluruh, Siloam Hospitals Kebon Jeruk dalam hal ini Siloam Heart Institute memiliki sejumlah keunggulan utama, antara lain:

    Perawatan oleh Dokter dan Ahli Bedah Jantung Terbaik – Didukung oleh tim dokter spesialis jantung dan bedah jantung terbaik dan berpengalaman di Indonesia.
    Spesialis Jantung Anak – Layanan spesialis jantung dan bedah jantung anak pada kasus penyakit jantung bawaan. Deteksi dini pada anak dengan penyakit jantung bawaan memberikan hasil yang lebih baik untuk tumbuh kembang anak di kemudian hari. Fasilitas
    Perawatan Jantung Canggih – Fasilitas modern dengan teknologi medis terkini untuk diagnosis dan pengobatan penyakit jantung.
    Prosedur Invasif Minimal dan Penanganan Kasus Jantung Kompleks – Prosedur dengan teknik minimal invasif serta penanganan penyakit jantung kompleks untuk hasil terbaik dengan masa pemulihan lebih singkat.
    Rehabilitasi Jantung Komprehensif dan Terintegrasi – Program rehabilitasi jantung terintegrasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien setelah pengobatan dan prosedur.

    dr. Melisa, Hospital Director of Siloam Hospitals Kebon Jeruk, menegaskan bahwa kampanye ini merupakan wujud nyata komitmen rumah sakit dalam menyediakan perawatan jantung yang berkualitas, komprehensif, dan mudah diakses bagi setiap tahap kehidupan.

    “Karena setiap detak jantung berharga, kami di Siloam Hospitals Kebon Jeruk berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan jantung yang menyeluruh. Dengan fasilitas modern dan tim ahli terbaik, kami ingin memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan optimal demi masa depan yang lebih sehat,” ujarnya.

    Dengan semakin meningkatnya angka penyakit jantung di Indonesia, langkah proaktif dalam pencegahan dan pengobatan menjadi sangat krusial. Pemilihan layanan heart care yang tepat juga menjadi faktor utama dalam memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien.

    Siloam Heart Institute – Siloam Hospitals Kebon Jeruk hadir untuk memberikan solusi kesehatan jantung terbaik bagi masyarakat Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan jantung terintegrasi dari Siloam Heart Institute, hubungi hotline Siloam Hospitals Kebon Jeruk di 08155340188.

  • Warga Singapura Banyak yang Kolesterol Tinggi, Aturan Mi Instan-Bumbu Dapur Diperketat

    Warga Singapura Banyak yang Kolesterol Tinggi, Aturan Mi Instan-Bumbu Dapur Diperketat

    Jakarta

    Aturan label Nutrigrade di Singapura bakal diperluas, tidak hanya berkaitan dengan kandungan tinggi gula di minuman. Mulai 2027, mi instan, bumbu dapur, dan minyak goreng wajib mencantumkan nilai gizi yang menjadi tanda seberapa sehat produk mereka.

    Pelabelan gizi Nutrigrade memberi nilai produk A, B, C, atau D, untuk setiap produk. Produk A paling sehat, dan D paling tidak sehat.

    Penetapan label yang diperluas mencakup seberapa tinggi kandungan natrium dan lemak jenuh. Ini juga akan diberlakukan pada produk makanan yang merupakan sumber utama natrium dan lemak jenuh warga Singapura.

    Meskipun wacana ini sudah diumumkan pada bulan Agustus tahun lalu oleh Kementerian Kesehatan Singapura, rincian tentang bagaimana hal itu akan diluncurkan baru dirilis pada Minggu (6/5/2025), oleh Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung.

    Dalam sebuah acara yang menandai ulang tahun ke-55 Singapore Heart Foundation (SHF) di Galeri Nasional Singapura, Ong mengatakan jumlah warga Singapura yang didiagnosis dengan penyakit jantung telah meningkat dalam dekade terakhir.

    Pada 2022, 36 warga Singapura didiagnosis infark miokard akut atau serangan jantung setiap hari.

    “Itu lebih dari satu orang setiap jam. Sepuluh tahun sebelumnya, jumlahnya 25 per hari,” kata Ong, dikutip dari CNA.

    “Ini bukan sekadar statistik, karena setiap korban adalah anggota keluarga, teman, atau kolega.”

    Selain deteksi dini melalui pemeriksaan rutin, warga Singapura harus mewaspadai tiga penyakit utama termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Berdasarkan statistik nasional terbaru pada 2022, prevalensi hipertensi dan kolesterol darah tinggi di antara penduduk Singapura tetap tinggi, kata MOH.

    Lebih dari satu dari tiga atau sekitar 37 persen warga Singapura mengalami hipertensi, atau tekanan darah tinggi, jumlahnya hampir dua kali lipat sejak 2010. Hampir sepertiga atau 31,9 persen mengalami kolesterol tinggi, atau hiperlipidemia.

    Mengonsumsi terlalu banyak garam dan lemak jenuh merupakan faktor risiko utama untuk kondisi kronis ini.

    Sembilan dari 10 penduduk Singapura mengonsumsi lebih dari jumlah natrium yang direkomendasikan, yaitu 2.000 mg per hari. Jumlah natrium yang mereka konsumsi juga meningkat menjadi 3.620 mg per hari dari 3.480 mg pada 2019.

    Asupan lemak jenuh warga Singapura juga melebihi pedoman. Lemak jenuh membentuk 36 persen dari total asupan lemak makanan penduduk Singapura, yang lebih tinggi dari batas atas 30 persen yang direkomendasikan. Sumber utama lemak jenuh dalam makanan mereka adalah minyak goreng.

    “Dalam hal diet, sebagian besar warga Singapura akan mendapat manfaat besar, bukan dengan mengikuti program diet mewah apa pun, tetapi (dengan) sekadar mengurangi konsumsi ‘tiga S’ – gula, natrium, lemak jenuh,” kata Ong.

    (naf/naf)

  • 7 Tanda Tubuh Overdosis Garam, Sering Haus hingga Susah Tidur

    7 Tanda Tubuh Overdosis Garam, Sering Haus hingga Susah Tidur

    Jakarta

    Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang seringkali digunakan untuk menambah cita rasa makanan. Kendati demikian, konsumsi garam dalam jumlah tinggi tidak direkomendasikan karena dapat memicu beragam masalah kesehatan.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merekomendasikan batas konsumsi garam tidak lebih dari 2.000 miligram atau sekitar 1 sendok teh per hari. Konsumsi garam yang berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, penyakit jantung, hingga kanker.

    Kadar garam yang terlalu tinggi dalam tubuh juga akan menimbulkan gejala-gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dikutip dari WebMD, berikut sejumlah tanda-tanda tubuh kelebihan garam.

    1. Kembung

    Perut kembung merupakan salah satu dampak jangka pendek akibat konsumsi garam berlebihan. Kembung dapat terjadi ketika tubuh menahan cairan (retensi cairan), mengakibatkan lebih banyak cairan yang menumpuk.

    Kembung dapat membuat perut terlihat buncit dan menimbulkan rasa tidak nyaman hingga menyakitkan.

    2. Tekanan Darah Meningkat

    Kadar garam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Perubahan tekanan darah ini terjadi melalui ginjal.

    Terlalu banya garam membuat ginjal lebih sulit membuang cairan yang tidak dibutuhkam tubuh. Inilah yang kemudian membuat tekanan darah meningkat.

    3. Bengkak di Bagian Tubuh

    Retensi cairan juga dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pada sejumlah anggota tubuh, seeprti wajah, tangan, dan kaki. Jika bagian tubuh lebih bengkak dari biasanya, perhatikan berapa banyak garam yang telah dikonsumsi.

    4. Sering Haus

    Sering haus juga dapat menjadi pertanda mengonsumsi terlalu banyak garam. Kelebihan garam dapat membuat tubuh menahan dan menarik cairan yang tersimpan. Akibatnya, tubuh kekurangan cairan sehingga mengakibatkan rasa haus sebagai sinyal adanya ketidakseimbangan dalam tubuh.

    5. Berat Badan Meningkat

    Retensi cairan juga dapat memicu terjadinya peningkatan berat badan. Jika berat badan bertambah dengan cepat dalam seminggu atau beberapa hari, itu bisa jadi disebabkan mengonsumsi terlalu banyak garam.

    6. Sering Buang Air Kecil

    Konsumsi garam yang berlebihan dapat membuat seseorang lebih sering buang air kecil. Ini dapat terjadi karena garam memicu rasa haus dan mendorong untuk minum lebih banyak. Alhasil, seseorang mungkin harus lebih sering buang air kecil dibandingkan biasanya.

    7. Susah Tidur

    Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Tanda-tandanya dapat berupa tidur tidak nyenyak, sering terjaga di malam hari, hingga kelelahan saat bangun pagi.

    (ath/kna)

  • Manfaat Kesehatan Rutin Mengonsumsi Matcha, Minuman Viral Favorit Gen Z

    Manfaat Kesehatan Rutin Mengonsumsi Matcha, Minuman Viral Favorit Gen Z

    Jakarta

    Matcha semakin populer di kalangan generasi Z. Bubuk teh khas Jepang ini tersedia dengan beragam jenis, mulai dari matcha latte, matcha shot sampai dijadikan bahan tambahan untuk kue.

    Seperti teh hijau, matcha berasal dari tanaman Camellia sinensis. Namun, tanaman ini tumbuh secara berbeda dan memiliki profil nutrisi yang unik.

    Matcha mengandung kafein dan antioksidan daripada yang biasanya ada dalam teh hijau. Penelitian tentang matcha dan komponen-komponennya beragam, mulai dari membantu melindungi hati, meningkatkan kesehatan jantung, dan bahkan membantu penurunan berat badan.

    Dikutip dari Healthline, berikut manfaat rutin mengonsumsi matcha.

    1. Menjaga kesehatan hati

    Organ hati sangat penting bagi kesehatan dan berperan penting dalam membuang racun, memetabolisme obat, dan memproses nutrisi.

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa matcha dapat mencegah kerusakan hati dan menurunkan risiko penyakit hati. Namun, penelitian tambahan diperlukan untuk melihat efeknya pada manusia secara keseluruhan.

    2. Meningkatkan fungsi otak

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa komponen dalam matcha dapat membantu meningkatkan fungsi otak. Satu penelitian terhadap 23 orang mengamati bagaimana orang melakukan serangkaian tugas yang dirancang untuk mengukur kinerja otak. Mereka yang mengonsumsi matcha menunjukkan peningkatan dalam perhatian, waktu reaksi, dan memori dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi plasebo.

    Matcha telah terbukti meningkatkan perhatian, memori, dan waktu reaksi. Matcha juga mengandung kafein dan L-theanine, yang dapat meningkatkan beberapa aspek fungsi otak.

    3. Mencegah kanker

    Matcha mengandung beberapa senyawa yang telah dikaitkan dengan pencegahan kanker yang dibuktikan pada penelitian dengan hewan. Misalnya, matcha mengandung epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang tinggi, sejenis katekin yang mungkin memiliki sifat antikanker yang kuat.

    Beberapa penelitian laboratorium dan hewan menunjukkan bahwa matcha dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.

    4. Memperkuat jantung

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau, yang memiliki profil nutrisi yang mirip dengan matcha, dapat membantu melindungi terhadap penyakit jantung.

    Konsumsi teh hijau telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, dibandingkan dengan kopi, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan komplikasi lain pada orang dengan penyakit jantung.

    5. Melindungi sel-sel tubuh

    Antioksidan dalam teh hijau, seperti matcha, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah beberapa kondisi kesehatan kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

    (kna/kna)

  • Jalan Kaki Bisa Hempaskan Lemak Perut, Begini Cara Memaksimalkan Manfaatnya

    Jalan Kaki Bisa Hempaskan Lemak Perut, Begini Cara Memaksimalkan Manfaatnya

    Jakarta

    Meskipun kelihatannya sederhana, jalan kaki bisa menjadi salah satu alternatif aktivitas fisik untuk mengurangi lemak dalam tubuh. Menyimpan terlalu banyak lemak perut dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung.

    Pria yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 100 cm dan wanita lebih dari 88 cm dianggap mengalami obesitas perut. Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi lemak perut adalah dengan rutin mengikuti latihan aerobik, seperti jalan kaki.

    Dikutip dari Healthline, dalam tinjauan sistematis peneliti menemukan aktivitas aerobik tingkat sedang bermanfaat untuk mengurangi jaringan adiposa visceral. Selain itu, berolahraga 3 kali seminggu selama 12-16 minggu dan aktivitas aerobik selama 30-60 menit mengurangi jaringan adiposa visceral.

    Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan pembakaran lemak dengan jalan kaki. Pertama adalah dengan menambah kecepatan langkah.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam Medicine & Science in Sports and Exercise menunjukkan orang yang berjalan lebih cepat membakar lebih banyak kalori. Studi ini juga menyebut kelompok pelari memiliki berat badan lebih sedikit secara keseluruhan dibanding pejalan kaki. Ini memperlihatkan adanya pengaruh kecepatan langkah dengan proses pembakaran lemak.

    Meski begitu, tidak selalu harus berlari untuk meningkatkan kecepatan. Jalan kaki dengan pace buru-buru (brisk walk) juga dapat meningkatkan kecepatan langkah dengan lebih mudah.

    Selain dengan menambah kecepatan langkah, intensitas juga bisa ditingkatkan dengan menambahkan beban atau melalui jalan menanjak. Membawa beban saat jalan kaki membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan tanpa beban.

    Sebuah studi mengungkap jalan kaki sambil mengenakan rompi pemberat membakar 12 persen kalori lebih banyak. Rompi yang digunakan memiliki beban 15 persen dari berat badan.

    Terakhir, usahakan memperbanyak jalan kaki di setiap kesempatan. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara sederhana misal lebih sering naik tangga daripada lift, posisikan parkir kendaraan jauh dari lokasi tujuan, hingga jalan kaki untuk pergi ke tempat yang dekat.

    Jalan kaki jarak pendek tiga kali sehari juga membantu pembakaran kalori. Ini bisa menjadi alternatif bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan waktu untuk jalan kaki jarak jauh dalam sehari.

    (avk/up)

  • 7 Minuman yang Bisa Atasi Kecanduan Gula, Ini Daftarnya

    7 Minuman yang Bisa Atasi Kecanduan Gula, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Sebagian orang mungkin suka sekali mengonsumsi makanan atau minuman manis. Namun, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti obesitas, sakit gigi, diabetes, stroke, hingga penyakit jantung.

    Maka dari itu, asupan gula perlu dikendalikan agar terhindar dari ketergantungan gula atau sering dikenal sebagai sugar craving.

    Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi keinginan untuk mengonsumsi makanan manis, seperti faktor psikologis, fluktuasi hormon, dan pilihan makanan. Meski begitu, masih ada minuman yang dapat membantu mengatasi kecanduan gula atau makanan manis.

    Dikutip dari Eat This, Not That, berikut beberapa minuman yang dapat membantu mengendalikan kecanduan gula:

    1. Air putih

    Minuman yang paling disarankan untuk mengendalikan kecanduan gula adalah air putih. Sebagian orang mengira mereka lapar, padahal sebenarnya haus.

    Jadi, minum air putih saat menginginkan makanan manis muncul dapat membantu menahan rasa haus, yang pada akhirnya dapat mengelola keinginan makan gula.

    2. Jus semangka

    Satu gelas jus semangka mengandung 8 ons atau sekitar 28,6 ml, yang dibuat hanya dari buah semangka, mengandung sekitar 70 kalori dan nol gram gula tambahan.

    Jus semangka mengandung magnesium alami. Kekurangan magnesium dapat berperan penting mendorong keinginan untuk makan gula, karena mineral ini penting untuk metabolisme glukosa.

    Tanpa magnesium yang cukup, tubuh dapat kesulitan mengatur kadar gula darah, yang menyebabkan peningkatan keinginan untuk makan makanan manis sebagai sumber energi cepat.

    3. Matcha

    Matcha, bubuk halus yang terbuat dari daun teh hijau ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan. Kemampuannya untuk membantu mengelola keinginan makan gula berasal dari kandungan L-theanine yang tinggi, asam amino yang meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan kecemasan yang biasanya menjadi pemicu keinginan untuk makan makanan manis.

    Jika tidak terlalu suka matcha, bisa diganti dengan teh hijau tradisional yang dikonsumsi dengan cara yang sama.

    4. Infused water

    Infused water merupakan minuman yang terbuat dari air dingin dengan campuran buah dan rempah. Proses ini tidak hanya meningkatkan rasa dari air, itu juga dapat mengelola keinginan untuk mengonsumsi gula.

    Rasa manis alami dari buah-buahan, seperti beri, semangka, atau jeruk tanpa perlu tambahan gula dapat membantu mengendalikan keinginan untuk makan makanan manis.

    5. Kombucha

    Kombucha merupakan teh fermentasi yang rasanya asam dan banyak manfaat untuk kesehatan, terutama untuk membantu mengelola kadar gula darah. Ini dapat dikaitkan dengan adanya asam asetat, yang diproduksi selama proses fermentasi.

    Asam asetat yang diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan tubuh untuk memanfaatkan glukosa secara lebih efektif dan berpotensi menurunkan kadar gula darah.

    Selain itu, kombucha juga mengandung probiotik, yang berkontribusi pada mikrobioma usus yang lebih sehat. Faktor ini yang terkait dengan peningkatan metabolisme glukosa dan keinginan, serta hasrat terhadap makanan tertentu.

    Data dari Universitas Georgetown menunjukkan bahwa meminum kombucha tertentu dengan beragam bakteri probiotik dapat mengurangi gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Saat memilih kombucha, pastikan untuk memilih kombucha yang mengandung bakteri hidup yang berasal dari berbagai jenis, dan mengandung asam asetat.

    6. Teh herbal

    Dikutip dari Times of India, teh herbal seperti peppermint, chamomile, atau rooibos dapat menjadi alternatif pilihan minuman manis yang beraroma alami.

    Minuman ini dapat diseduh dengan air panas dan bebas kafein. Selain itu, teh herbal juga dapat menenangkan serta menghidrasi yang memuaskan keinginan terhadap makanan manis tanpa perlu menambahkan gula.

    7. Air kelapa

    Air kelapa adalah minuman manis yang dapat menghidrasi alami dengan menawarkan elektrolit, seperti kalium dan magnesium. Minuman ini rendah kalori, bebas gula tambahan, dan dapat memuaskan keinginan terhadap gula.

    (sao/naf)

  • Turunkan Kolesterol Setelah Lebaran dengan 5 Minuman Alami Ini

    Turunkan Kolesterol Setelah Lebaran dengan 5 Minuman Alami Ini

    JAKARTA – Lebaran identik dengan aneka hidangan lezat yang kaya lemak, seperti opor ayam, rendang, gulai, dan berbagai kue manis. Sayangnya, makanan ini sering kali mengandung kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.

    Setelah menikmati hidangan Lebaran, penting untuk kembali menjaga keseimbangan tubuh dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

    Salah satu cara alami dan efektif adalah mengonsumsi minuman mengandung bahan-bahan alami yang terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

    Berikut adalah 5 minuman alami yang bisa dikonsumsi setelah Lebaran untuk membantu menormalkan kembali kadar kolesterol, seperti dilansir VOI dari laman Medical News Today pada Jumat, 4 April.

    1. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin dan antioksidan lain yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan total. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa epigallocatechin gallate (EGCG), salah satu antioksidan dalam teh hijau, dapat menurunkan kadar kolesterol LDL. Studi lain di tahun 2021 juga menunjukkan teh hitam bisa memberikan manfaat serupa terhadap kolesterol.

    2. Susu Kedelai

    Kedelai memiliki kandungan rendah lemak jenuh. Menggantikan lemak jenuh dengan minum susu kedelai bisa membantu mengontrol kadar kolesterol. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan konsumsi 25 gram protein kedelai per hari sebagai bagian dari pola makan rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

    Sebaiknya, pilih susu kedelai yang minim pemrosesan dan tidak mengandung tambahan gula, garam, atau lemak. Disarankan minum susu kedelai sebanyak 2–3 gelas susu kedelai dengan ukuran 250 ml.

    3. Susu Oat

    Oat mengandung beta-glucan yang membantu menghambat penyerapan kolesterol. Studi tahun 2018 menunjukkan susu oat lebih efektif dalam menurunkan kolesterol dibandingkan produk oat padat. Satu gelas (250 ml) susu oat mengandung sekitar 1 gram beta-glucan. Periksa label produk untuk memastikan kandungan beta-glucan dalam setiap sajian.

    4. Jus Tomat

    Tomat kaya akan likopen, senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar LDL. Mengolah tomat menjadi jus meningkatkan kandungan likopen. Jus tomat juga mengandung serat dan niasin yang membantu menurunkan kolesterol.

    5. Smoothie Buah Beri

    Buah beri mengandung antioksidan dan serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Salah satu antioksidan kuat dalam buah beri, yaitu antosianin terbukti bermanfaat untuk kolesterol. Buah beri juga rendah kalori dan lemak.

    Beberapa contoh buah beri yang bisa digunakan yakni stroberi, blueberry, blackberry, dan raspberry. Untuk membuat smoothie, campurkan sekitar 80 gram buah beri dengan 1/2 cangkir susu rendah lemak atau yogurt, serta 1/2 cangkir air dingin. 

  • Studi Ungkap Penyebab Banyak Anak Muda yang Mulai Kena Stroke

    Studi Ungkap Penyebab Banyak Anak Muda yang Mulai Kena Stroke

    Jakarta

    Penyakit stroke dapat dialami oleh semua kalangan, termasuk usia muda. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), melaporkan adanya peningkatan risiko stroke sebesar 15 persen pada orang yang berusia di bawah 65 tahun selama 10 tahun terakhir.

    Prevalensi stroke meningkat sebesar 14,6 persen pada mereka yang berusia 18-44 tahun dan 15,7 persen pada orang dengan usia 45-64 tahun.

    Stroke ditandai dengan mati rasa atau kelemahan yang terjadi tiba-tiba pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, kebingungan, kehilangan keseimbangan, masalah penglihatan, hingga sakit kepala parah tanpa penyebab yang jelas.

    Terapis cedera otak Natalie Mackenzie dan ahli saraf Dr Rena Sukhdeo Singh mengungkap penyebab di balik peningkatan kasus stroke pada usia muda ini.

    “Selama karier saya, saya melihat peningkatan kasus stroke pada orang dewasa muda, yang berkaitan dengan gaya hidup buruk, seperti pola makan buruk, kurang olahraga, kurangnya pengobatan sleep apnea, penggunaan zat terlarang, dan obesitas,” jelas Dr Singh, dikutip dari Newsweek.

    Dr Singh yang merupakan Direktur Medis Primary Stroke Center di University of Maryland Shore Medical Center di Easton, menjelaskan bahwa risiko stroke masih lebih tinggi pada orang dewasa yang usianya di atas 55 tahun. Hal itu karena ‘keausan arteri di otak’, bersama dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes.

    “Namun, meskipun kejadian stroke lebih tinggi pada populasi orang dewasa yang lebih tua, ada peningkatan kejadian stroke pada pasien di bawah usia 50 tahun,” terangnya.

    Kedua ahli itu pun mengidentifikasi faktor utama yang berkontribusi terhadap stroke di kalangan anak muda, yakni:

    1. Kegemukan atau Obesitas

    CDC menyatakan bahwa lebih dari 2 dari 5 orang dewasa di AS mengalami kegemukan, bersama dengan 1 dari 5 anak yang berusia 2-19 tahun. Hal ini disertai dengan masalah kesehatan, seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang membuat orang lebih rentan terhadap stroke.

    Masalah-masalah ini dapat dikelola dengan pilihan gaya hidup yang lebih sehat, pola makan, dan pengendalian berat badan yang didukung oleh olahraga.

    “Jelas bahwa peningkatan berat badan berkontribusi terhadap kejadian stroke. Diabetes secara umum diketahui meningkatkan risiko stroke karena dampaknya pada pembuluh darah dan jantung, mirip dengan efek tekanan darah tinggi serta obesitas,” jelas Mackenzie.

    Dr Singh pun menyoroti kebiasaan orang-orang muda yang kurang bergerak atau kurang aktif saat bekerja.

    2. Kebiasaan Makan Junk Food

    Dr Singh juga menyebutkan bahwa kebiasaan orang-orang usia muda makan junk food atau makanan cepat saji juga bisa menjadi pemicu stroke. Hal ini dapat berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, bahkan sleep apnea.

    Sleep apnea merupakan suatu gangguan yang menyebabkan pernapasan berulang kali terhenti atau dangkal saat tidur.

    “Masing-masing kondisi tersebut secara independen meningkatkan risiko stroke,” tutur Dr Singh,

    3. Faktor Stres

    Menurut Dr Singh, stres pada anak muda yang terus meningkat dapat memicu stroke. Stres ini meningkatkan kadar kortisol dan mengakibatkan tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan aterosklerosis pembuluh darah dan tekanan pada jantung.

    “Tubuh kita tidak dirancang untuk menjadi aktif dan ‘sibuk’ seperti ini, dan dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental cukup besar,” terang Mackenzie.

    Menurut survei Stress in America 2023 yang dilakukan secara daring oleh The Harris Poll atas nama American Psychological Association, stres berkepanjangan ini terjadi sejak COVID-19 yang mendorong peningkatan penyakit kronis dan masalah kesehatan mental.

    “Stres yang meningkat mempengaruhi tekanan darah dan dapat menyebabkan kondisi kesehatan kronis, menyebabkan kurangnya waktu untuk menjalani pilihan gaya hidup sehat, dan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan,” beber Mackenzie.

    “Pilihan makanan cepat saji karena kurangnya waktu (sering kali mengandung kadar garam tinggi, faktor risiko lainnya), ketidakmampuan untuk berolahraga secara teratur, dan lonjakan kondisi kesehatan mental bukanlah kondisi yang optimal bagi tubuh, karenanya menambah peningkatan risiko stroke,” pungkasnya.

    (sao/naf)