Topik: penyakit jantung

  • 9 Manfaat Mengkonsumsi Buah Nanas Bagi Kesehatan

    9 Manfaat Mengkonsumsi Buah Nanas Bagi Kesehatan

    Jakarta

    Nanas (Ananas comosus) adalah buah berwarna kuning dengan rasa asam manis yang berair dan menyegarkan. Buah ini punya tampilan yang unik dengan kulit kasar dan bagian ujungnya berdaun tajam.

    Dalam laman GoodFood, Ahli Gizi Nicola Shubrook menyebut buah tropis ini sebenarnya adalah kumpulan bunga, yang punya mata buah masing-masing kemudian menyatu di sekitar inti bagian tengah, yang membutuhkan waktu tiga tahun untuk matang. Nanas biasanya dimakan dengan cara dipotong segar, dijadikan jus, dipanggang, hingga dibakar.

    Pada laman Healthline dijelaskan, buah nanas punya sederet manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Nanas mengandung nutrisi dan senyawa bermanfaat, seperti vitamin C, mangan, dan enzim.

    9 Manfaat Mengkonsumsi Buah Nanas Bagi Kesehatan

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, buah nanas mengandung beragam nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti serat, vitamin C, vitamin B, mangan, dan mineral lainnya. Nanas juga mengandung enzim bernama bromelain. Pakar Nutrisi Julia Zumpano, RD, LD mengatakan bromelain dapat mendukung proses penyembuhan pada kulit dan jaringan.

    Nanas juga menambah nilai harian yang baik bagi tubuh berupa vitamin B6, tembaga, tiamin, folat, kalium, magnesium, niasin, riboflavin, dan zat besi. Dokter Ahli Farmakologi, Mahammad Juber mengulas dalam laman WebMD bahwa secangkir jus nanas mengandung lebih dari 88% kebutuhan harian vitamin C yang melindungi sel dan membuat kolagen.

    Selain itu, masih banyak manfaat mengkonsumsi buah nanas bagi kesehatan sebagai berikut, dilansir dari laman WebMD, Healthline, dan GoodFood:

    1. Baik untuk Pencernaan

    Banyak yang ragu untuk mengkonsumsi nanas karena adanya kondisi asam lambung atau masalah pencernaan lainnya. Namun, sebetulnya nanas baik untuk pencernaan

    Nanas mengandung serat, sejenis karbohidrat yang dapat membantu melancarkan dan mengatasi masalah pencernaan. Enzim bromelain yang ada pada nanas juga diduga memiliki manfaat untuk kesehatan pencernaan.

    Nanas kerap kali disajikan menjadi pendamping daging karena punya fungsi sebagai pelunak daging, karena bromelain memecah protein dan melembutkan daging. Di dalam tubuh, bromelain memudahkan dalam mencerna makanan dan menyerapnya.

    Bromelain pada nanas, memecah protein dalam makanan menjadi blok penyusun yang lebih kecil berupa asam amino dan peptida. Zat tersebut aktif dalam asam lambung dan kondisi basa usus halus. Kandungan bromelain inilah yang menjadikan nanas sebagai alat bantu pencernaan yang bermanfaat bagi mereka yang tidak dapat memecah makanan dengan baik, terutama bagi mereka yang mengalami insufisiensi pankreas.

    Namun, beberapa orang mungkin juga sensitif terhadap bromelain, sehingga bisa mengalami lidah terbakar, gatal, atau mual. Mereka yang sensitif atau punya asam lambung cukup parah juga mungkin bisa merasa sakit perut, mual, hingga diare jika mengkonsumsi nanas terlalu banyak.

    Meski begitu, belum ada penelitian spesifik terkait hal ini. Pastinya pilih nanas yang matang dengan warna daging yakni kuning sedang, serta kupas bagian luar nanas dengan merata dan benar-benar bersih.

    2. Mengurangi Risiko Kanker

    Nanas kaya akan flavonoid dan asam fenolik, dua antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi kandungan bromelain di dalamnya juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker.

    3. Mengurangi Peradangan

    Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap penyakit. Namun, peradangan yang terlalu banyak dan kronis dapat meningkatkan risiko penyakit yang lebih parah, seperti rematik atau kanker.

    Bromelain yang ada pada nanas dapat membantu melawan peradangan dan mencegah pertumbuhan tumor tertentu. Bromelain juga memiliki sifat antiradang dan pereda nyeri.

    Sehingga saat tubuh mengalami infeksi seperti sinusitis, cedera, terkilir, hingga terbakar, kandungan bromelain dapat meredakannya. Vitamin C dalam jus nanas juga menjaga tingkat peradangan tetap rendah.

    Bromelain memiliki sifat antiperadangan yang sangat kuat. Karenanya, mengonsumsi nanas dapat membantu meredakan gejala nyeri dan bengkak yang disebabkan oleh masalah persendian, seperti osteoarthritis.

    4. Membantu Pemulihan Pasca Cedera

    Anti peradangan pada nanas juga termasuk membantu otot pulih lebih cepat setelah mengalami cedera pasca olahraga. Nyeri dan peradangan dapat terjadi setelah otot melakukan pekerjaan berat, seperti berolahraga.

    Mengkonsumsi nanas setelah berolahraga dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan otot pasca olahraga. Sebab, efek antiperadangan yang ada pada nanas dapat membantu menenangkan otot.

    Mengkonsumsi bromelain dari nanas dapat mengurangi waktu pemulihan pascaoperasi atau olahraga. Buah ini membantu mengisi kembali simpanan karbohidrat setelah berolahraga, beberapa manfaatnya juga disebabkan oleh sifat antiperadangan bromelain.

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bromelain dapat mengurangi peradangan, pembengkakan, memar, dan nyeri yang sering terjadi setelah operasi. Namun perlu diketahui bahwa dalam penelitian yang disertakan oleh laman GoodFood, menggunakan suplemen yang mengandung bromelain dalam jumlah tinggi, sehingga belum jelas apakah mengkonsumsi nanas akan memiliki efek yang sama.

    Studi menemukan bahwa konsumsi nanas setiap hari mengurangi kenaikan berat badan, saat usai mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk mengetahui apakah nanas membakar lemak perut.

    Meski begitu, mengkonsumsi buah-buahan seperti nanas, dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan berat badan. Khasiat ini kemungkinan bisa didapat dari enzim yang terkandung dalam nanas.

    6. Sumber Antioksidan

    Nanas merupakan sumber senyawa tanaman pelindung yang bermanfaat terutama flavonoid, yang dikenal sebagai antioksidan. Mengkonsumsinya secara teratur dapat mengurangi risiko terkena kondisi kesehatan kronis tertentu seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Senyawa antioksidan dari makanan seperti nanas yang juga merupakan sumber serat tidak larut, sehingga memperpanjang efek perlindungan senyawa seperti flavonoid.

    7. Sumber Serat yang Bermanfaat

    Nanas juga kaya akan serat, buah seperti nanas dapat membantu mendukung sistem pencernaan yang sehat dan meningkatkan jumlah komunitas mikroba bermanfaat di dalam usus. Selain sehat untuk pencernaan, nanas sebagai sumber serat juga bagus untuk mencegah sembelit, mengontrol berat badan, hingga menjaga kadar gula darah.

    8. Berguna untuk Penyerapan Zat Besi

    Nanas merupakan sumber vitamin C yang bermanfaat. Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi nanas dapat meningkatkan kadar hemoglobin, di dalamnya terkandung protein yang mengandung zat besi dan merupakan tempat dua pertiga zat besi dalam tubuh. Hemoglobin merupakan komponen utama sel darah merah dan berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sehingga, kerja vitamin C dapat optimal dalam meningkatkan penyerapan zat besi.

    9. Mendukung Kekebalan Tubuh

    Mengkonsumsi nanas juga mencegah risiko tertular infeksi virus atau bakteri, dibanding mereka yang tidak mengkonsumsinya sama sekali. Selain itu, mereka yang mengkonsumsi nanas dalam jumlah lebih banyak, memiliki empat kali lipat jumlah sel imun putih yang melawan infeksi.

    Nah, itulah tadi sederet manfaat nanas jika dikonsumsi tubuh. Semoga membantu, ya! Kalau kamu, lebih suka mengkonsumsi nanas dengan cara apa?

    (aau/fds)

  • Cara Membedakan Nyeri Dada Akibat Penyakit Asam Lambung dan Serangan Jantung

    Cara Membedakan Nyeri Dada Akibat Penyakit Asam Lambung dan Serangan Jantung

    Jakarta

    Ada banyak penyebab rasa nyeri yang terjadi pada bagian dada. Mulai dari gejala penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) sampai serangan jantung.

    Biar tidak bikin bingung, seperti ini cara membedakan nyeri dada akibat penyakit asam lambung dan serangan jantung.

    Dikutip dari Medical News Today, nyeri dada akibat penyakit atau serangan jantung dapat berupa sensasi:

    TekananPerihBeratTerasa penuhTerasa tegangMuncul rasa nyeriMuncul sensasi terbakar

    Sebaliknya, nyeri dada akibat GERD cenderung terasa seperti sensasi menusuk atau terbakar yang intens. Kondisi ini terasa tepat di bawah permukaan kulit.

    Nyeri dada akibat jantung juga dapat memburuk dengan gerakan dan napas berat. Sedangkan nyeri ulu hati biasanya tidak memburuk dengan aktivitas fisik.

    Gejala yang Menyertai

    Gejala yang menyertai nyeri dada menjadi tanda yang penting apakah itu akibat serangan jantung atau bukan. Tanda yang dapat terjadi bersamaan dengan nyeri dada akibat penyakit jantung, meliputi:

    Sesak napas.Detak jantung tidak teratur.Pusing atau kepala terasa ringan.Mati rasa.Nyeri atau ketidaknyamanan di bagian tubuh lain, seperti lengan, leher, rahang, bahu, dan punggung.

    Gejala yang menunjukkan bahwa nyeri dada disebabkan oleh nyeri ulu hati atau GERD, yang meliputi:

    Nyeri atau kesulitan menelan.Kembung.Bersendawa atau cegukan.Bau mulut.Sakit tenggorokan atau iritasi rasa tidak enak atau asam di mulut.

    Lokasi Nyeri Dada

    Lokasi nyeri dada dapat membantu menunjukkan penyebab nyeri dada yang muncul. Tetapi, hal ini tetap perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter untuk memastikan penyebabnya.

    Lokasi nyeri GERD

    Refluks asam terjadi saat asam lambung bocor ke dalam kerongkongan. Salah satu gejala refluks asam yang paling umum adalah nyeri ulu hati.

    Sensasi nyeri akibat GERD teasa seperti sensasi terbakar yang menyakitkan di bagian tengah dada, tepat di belakang tulang dada. Selain itu, rasa mulas cenderung terjadi di salah satu bagian saja, yakni di belakang atau di bawah tulang dada.

    Gejala lain dari refluks asam dan GERD dapat meliputi:

    Rasa asam atau tidak enak di mulut.Bau mulut.Gigi berlubang.Kesulitan menelan.Mual dan muntah.Suara serak.

    Lokasi nyeri dada serangan jantung

    Gejala umum dari serangan jantng adalah nyeri atau ketidaknyamanan yang biasanya terjadi di bagian tengah atau sisi kiri dada. Nyeri ini dapat muncul dan hilang, serta tingkat keparahannya dapat berkisar dari ringan hingga berat.

    Kadang-kadang juga terasa seperti mulas atau gangguan pencernaan.

    Namun, tidak semua orang yang mengalami serangan jantung mengalami nyeri dada. Gejala serangan jantung dapat sangat bervariasi dari orang-orang, dan dapat muncul perlahan atau sangat tiba-tiba.

    Gejala lain dari serangan jantung meliputi:

    Tekanan atau sesak yang hebat di bagian tengah dada.Perasaan berat atau lemah di salah satu atau kedua lengan nyeri, mati rasa, atau sensasi kesemutan di lengan, leher, rahang, bibir, atau perut.Kesulitan bernapas atau sesak napas.Mual dan muntah.Pusing atau pening.Kelelahan.Keringat dingin.

    Bagaimana Kata Dokter?

    Hal tersebut selaras dengan penjelasan dari spesialis jantung dan pembuluh darah dr Basuni Radi, SpJP. Ia menjelaskan GERD dan penyakit jantung memang memiliki gejala yang mirip.

    Namun, rasa nyeri akibat penyakit jantung biasanya berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan.

    “Jadi, GERD memang keluhannya sama seperti rasa nyeri, rasa panas membakar ke dada, terus ada perasaan tertekan di dada. Makanya sering disalahartikan orang yang punya masalah jantung koroner,” tutur dr Basuni saat ditemui di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

    “Tapi, pada umumnya yang punya sakit jantung koroner itu biasanya awal-awal itu timbul pada saat beban jantung naik, misalnya saat jalan, beraktivitas, saat marah, stres. Tapi, kalau lagi istirahat hilang,” lanjut dia.

    Sementara nyeri dada pada GERD biasanya berkaitan dengan asupan makanan. Misalnya terlambat atau terlalu cepat saat makan.

    Selain itu, rasa nyeri akibat GERD cenderung lebih panjang. Ini berbeda dengan nyeri pada masalah jantung yang akan menurun saat sedang beristirahat.

    “Kalau untuk GERD ada juga yang sakit terus. Makanya sering disalahartikan. Lagi sakit jantung disangkanya GERD, atau sebaliknya saat GERD ternyata serangan jantung,’

    Melihat kondisi tersebut, dr Basuni menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter saat mengalami gejala seperti nyeri ulu hati tiba-tiba dan keringat dingin. Kondisi ini bisa terjadi saat otot jantung kekurangan oksigen.

    Saksikan Live DetikSore:

  • Perubahan Pola Tidur Pasca Lebaran Bisa Picu Dampak Serius pada Kesehatan Otak

    Perubahan Pola Tidur Pasca Lebaran Bisa Picu Dampak Serius pada Kesehatan Otak

    JAKARTA – Libur Lebaran sering kali membawa perubahan signifikan pada rutinitas harian, salah satunya adalah pola tidur. Banyak orang cenderung begadang untuk bersilaturahmi, menghadiri acara keluarga, atau sekadar menikmati waktu luang tanpa alarm pagi.

    Namun, perubahan ini tak jarang meninggalkan dampak pada tubuh, terutama setelah masa liburan usai dan aktivitas kembali normal. Pola tidur yang berantakan bisa memicu kelelahan berkepanjangan dan mempengaruhi performa harian.

    Psikolog Klinis Kasandra A. Putranto, lulusan Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa gangguan pada pola tidur dapat menimbulkan dampak negatif, termasuk gangguan kognitif dan percepatan penuaan otak.

    Menurutnya, tidur yang tidak teratur atau kurang tidur dapat melemahkan fungsi otak, seperti konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan berpikir logis.

    “Kurangnya waktu tidur secara konsisten dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan menyerap informasi,” ujar Kasandra seperti dikutip ANTARA.

    Ia juga menambahkan perubahan jam tidur dapat mengacaukan ritme sirkadian tubuh, yaitu sistem internal yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang. Gangguan terhadap ritme ini dapat menyebabkan masalah tidur yang lebih serius dan berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan.

    Tidak hanya itu, pola tidur yang terganggu juga bisa memperbesar risiko gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Suasana hati yang tidak stabil dan ketidakseimbangan emosi juga kerap muncul sebagai akibat dari kualitas tidur yang buruk.

    Terkait dengan kesehatan otak, Kasandra menjelaskan kurang tidur yang berlangsung terus-menerus bisa mempercepat proses degenerasi otak.

    “Ada hubungan kuat antara kurang tidur dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer,” jelasnya.

    Selain berpengaruh pada otak, kebiasaan tidur yang buruk juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Ia menyoroti bahwa salah satu penyebab utama sulit tidur pasca-libur panjang adalah aktivitas sosial yang terlalu padat. Anak-anak termasuk kelompok yang paling rentan, terutama jika mereka mengalami stimulasi berlebihan hingga larut malam.

    “Interaksi sosial yang intens, ditambah stres dan kelelahan, dapat mempersulit anak-anak untuk tidur dengan nyenyak,” tuturnya.

    Sebagai solusi, Kasandra merekomendasikan beberapa langkah untuk memperbaiki pola tidur secara bertahap. Ia menyarankan agar seseorang mulai membiasakan diri tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan, guna membantu tubuh menyesuaikan ritme alaminya.

    Olahraga rutin juga terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas tidur, namun Kasandra mengingatkan agar tidak berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur. Aktivitas relaksasi seperti membaca buku, meditasi, atau mandi air hangat bisa menjadi alternatif yang baik sebelum tidur.

    Ia juga menekankan pentingnya menghindari paparan layar perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar dapat menekan produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur.

    “Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Pastikan ruangan dalam keadaan gelap, tenang, dan sejuk. Gunakan penutup mata, penyumbat telinga, atau alat white noise bila diperlukan,” tambahnya.

    Selain itu, ia menyarankan untuk menghindari konsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur. Kebiasaan tidur siang terlalu lama juga sebaiknya dihindari. Kasandra menyarankan agar tidur siang dibatasi maksimal 20–30 menit, dan tidak dilakukan terlalu sore.

    “Proses menormalkan kembali pola tidur membutuhkan waktu. Yang penting adalah konsistensi dan kesabaran dalam menjalani rutinitas baru,” tutup Kasandra.

  • Polisi yang Tewas Dalam Mobil di Cibinong Diduga Serangan Jantung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 April 2025

    Polisi yang Tewas Dalam Mobil di Cibinong Diduga Serangan Jantung Megapolitan 9 April 2025

    Polisi yang Tewas Dalam Mobil di Cibinong Diduga Serangan Jantung
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com 
    – Bripka SU, anggota Polresta Metro Depok yang ditemukan meninggal dunia di mobilnya yang terparkir di Jalan Raya Dadi Kusmayadi, Kampung Cipayung, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (8/4/2025) memiliki riwayat penyakit jantung.
    “Iya betul (korban punya riwayat penyakit jantung). Yang bersangkutan sudah pernah pasang
    ring
    ,” ujar Kasi Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Rabu (9/4/2025).
    SU yang merupakan Kepala Pos Polisi (Kapospol) Jatimulya, Polsek Sukmajaya ini diduga mengalami serangan jantung saat mengemudi menuju rumahnya di Cilodong, Kota Depok.
    Serangan jantung itu muncul saat korban sedang mengendarai mobil seorang diri dari arah kantor Pemda Bogor, sesaat setelah melewati RSUD Cibinong I.
    “Dia mengendarai mobil seorang diri, kemudian menabrak pohon,” jelas Made.
    Korban kini sudah dimakamkan di TPU Wakaf Keluarga daerah Cilodong pada Rabu (9/4/2025) pagi.
    Adapun jasad Bripka SU pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan rumah sakit yang sedang bertugas di sekitar lokasi kejadian.
    “(Ditemukan) sendirian, korban dinyatakan MD (meninggal dunia),” kata Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu kepada
    Kompas.com,
    Selasa (8/4/2025).
    Setelah dievakuasi dari dalam kendaraan, korban segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cibinong.
    Namun sesampainya di rumah sakit, petugas medis menyatakan bahwa Bripka SU sudah tidak bernyawa.
    Jenazah kemudian dipulangkan ke rumah duka di kawasan Kampung Sawah RT 02 RW 03, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, menggunakan ambulans milik RSUD Cibinong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

    8 Makanan ‘Biang Kerok’ Kolesterol Tinggi yang Jarang Disadari

    Jakarta

    Banyak faktor yang dapat meningkatkan kolesterol, termasuk genetik, gaya hidup, dan pilihan makanan. Umumnya, hati atau liver memproduksi kolesterol yang digunakan untuk mensintesis hormon, memproduksi vitamin, dan membangun membran sel.

    Beberapa orang memproduksi terlalu banyak kolesterol atau mengonsumsi makanan yang meningkatkan kolesterol dalam darah, sehingga mengakibatkan tingginya kadar kolesterol dalam darah.

    Dikutip dari Eat This, Not That, kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Akibatnya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Makanan dapat sangat berdampak langsung pada kadar kolesterol. Makanan pemicu kolesterol, misalnya seperti makanan yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dengan menghambat reseptor yang membuang kolesterol jahat dari darah.

    Dikutip dari beberapa sumber, berikut makanan pemicu kolesterol:

    1. Daging merah

    Makanan pemicu kolesterol yaitu daging merah, terutama yang banyak mengandung lemak. Daging unggas seperti ayam juga mengandung lemak jenuh, jadi pilihlah daging merah atau ayam yang memiliki sedikit atau bahkan tanpa lemak.

    2. Daging olahan

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging olahan, seperti bacon hingga sosis sebagai karsinogen. Dikutip dari CNBC Make It, daging olahan juga mengandung banyak natrium dan lemak jenuh.

    3. Makanan yang digoreng

    Dikutip dari Real Simple, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan sering kali dihidrogenasi. Proses hidrogenasi minyak tak jenuh untuk memadatkannya menghasilkan lemak trans.

    Makanan yang digoreng juga mengandung banyak lemak jenuh. Misalnya seperti kentang goreng ukuran sedang, mengandung 2,7 gram lemak jenuh.

    4. Makanan cepat saji (fast food)

    Ahli diet Alanna Cabrero mengungkapkan tidak ada yang tahu apakah restoran makanan cepat saji menggunakan minyak terhidrogenasi atau terhidrogenasi parsial untuk memasak makanan mereka.

    “Restoran bahkan dapat menggunakan kembali minyak yang mengubah lemak dalam minyak menjadi lemak trans,” tutur Cabrero.

    5. Makanan kemasan

    Makanan olahan kemasan yang beku, seperti pizza, nugget, atau popcorn kemasan dapat mengandung lemak jenuh, minyak terhidrogenasi, atau lemak trans.

    6. Makanan yang dipanggang atau kue kering

    Beragam makanan yang dipanggang, seperti kue kering, kue, atau muffin selain mengandung gula, bisa juga mengandung lemak jenuh.

    Kue coklat berukuran sedang mengandung 1,7 gram lemak jenuh dan croissant mini mengandung 5 gram lemak jenuh.

    7. Minuman manis

    Ahli nutrisi Lisa Andrews, MEd, RD, LD, menyarankan untuk menghentikan konsumsi minuman manis, seperti soda, jika ingin mengendalikan lipid.

    Dikutip dari Eat This, Not That, mengonsumsi minuman manis dalam jumlah yang berlebihan dapat dikaitkan dengan dislipidemia. Itu merupakan kondisi saat kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal dalam darah.

    8. Mentega

    Mentega merupakan makanan yang tidak disarankan bagi orang dengan kolesterol tinggi. Itu merupakan makanan olahan susu berlemak tinggi dengan 7,3 gram lemak jenuh per sendok makan.

    Sebuah studi yang dipublikasi pada 2023 di Cureus menemukan bahwa saat buah alpukat dimasukkan ke dalam menu diet rendah lemak, hal itu dapat menurunkan kadar LDL.

    (sao/naf)

  • 13 Tanda Khas saat Mengidap Penyakit Ginjal, Termasuk Kelelahan-Perubahan Urine

    13 Tanda Khas saat Mengidap Penyakit Ginjal, Termasuk Kelelahan-Perubahan Urine

    Jakarta

    Ginjal merupakan organ yang berbentuk menyerupai kacang yang sangat penting untuk tubuh. Fungsi utama ginjal adalah menyaring cairan, limbah, dan racun dari darah.

    Dikutip dari Healthline, gejala penyakit ginjal terjadi saat ginjal rusak dan tidak dapat menyaring darah dengan baik. Hal ini secara bertahap menyebabkan penumpukan cairan dan limbah beracun dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

    Pada tahap awal, gejala sakit atau penyakit ginjal bisa saja tidak terdeteksi. Tanpa diagnosis atau pengobatan dini, penyakit ginjal dapat memburuk, hingga menyebabkan berbagai gejala.

    “Ada sejumlah tanda fisik penyakit ginjal, tetapi terkadang orang mengaitkannya dengan kondisi lain,” kata Chief Medical Officer di National Kidney Foundation (NKF), Dr Joseph Vassalotti, dikutip dari laman National Kidney Foundation.

    “Mereka yang mengalami penyakit ginjal cenderung tidak mengeluhkan gejala hingga stadium lanjut, yakni saat ginjal mulai gagal berfungsi atau saat terdapat banyak protein dalam urine. Inilah salah satu alasan mengapa hanya 10 persen penderita penyakit ginjal kronis yang tahu bahwa mereka mengidapnya,” terangnya.

    Gejala Sakit Ginjal

    Berikut gejala sakit ginjal yang perlu diwaspadai.

    1. Mengalami Kelelahan

    Gejala sakit ginjal dapat menyebabkan rasa lelah dan lemah. Seseorang mungkin akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.

    Komplikasi yang terkait penyakit ginjal adalah anemia, yang juga dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.

    2. Nyeri Tulang atau sendi

    Orang dengan penyakit ginjal lanjut mungkin mengalami nyeri tulang atau sendi. Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring dan menjaga mineral serta hormon tertentu yang penting untuk kesehatan tulang.

    3. Sesak Napas

    Dikutip dari Healthline, beberapa orang dengan gejala sakit ginjal yang lebih parah mengalami sesak napas yang disebut dispnea. Ini dapat terjadi selama aktivitas fisik dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

    4. Sulit Berkonsentrasi

    Penurunan fungsi ginjal yang parah dapat menyebabkan penumpukan racun dan kotoran dalam darah. Hal ini dapat membuat orang sulit berkonsentrasi.

    5. Kesulitan Tidur

    Ketika ginjal tidak menyaring dengan baik, racun tetap berada di dalam darah dan tidak keluar dari tubuh melalui urine. Hal ini dapat membuat sulit tidur.

    Ada juga hubungan antara obesitas dan penyakit ginjal kronis, dan sleep apnea lebih umum terjadi pada mereka yang mengalami penyakit ginjal.

    6. Kulit Kering dan Gatal

    Ginjal yang sehat melakukan banyak tugas penting, seperti membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuh, membuat sel darah merah, menjaga tulang tetap kuat, dan bekerja mempertahankan jumlah mineral yang tepat dalam darah.

    Kulit kering dan gatal bisa jadi merupakan tanda penyakit mineral dan tulang yang sering menyertai penyakit ginjal stadium lanjut, atau saat ginjal tidak lagi mampu menjaga keseimbangan mineral serta nutrisi di dalam darah.

    7. Lebih Sering Buang Air Kecil

    Ketika merasa lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari, bisa jadi gejala sakit ginjal. Saat filter ginjal rusak, hal itu menyebabkan peningkatan keinginan untuk buang air kecil.

    Terkadang, ini juga bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih atau pembesaran prostat pada pria.

    8. Darah dalam Urine

    Ginjal yang sehat biasanya menyimpan sel darah di dalam tubuh saat menyaring limbah dari darah untuk membuat urine. Tetapi, saat filter ginjal rusak, sel darah ini dapat ‘bocor’ ke dalam urine.

    Selain menandakan penyakit ginjal, darah dalam urine juga dapat menjadi indikasi tumor, batu ginjal, atau infeksi.

    9. Urine Berbusa

    Gelebung atau busa yang berlebihan dalam urine dapat menandakan adanya protein di dalamnya. Busa atau albumin ini mungkin tampak seperti busa telur yang dikocok.

    10. Bengkak di Sekitar Mata

    Protein dalam urine merupakan tanda awal bahwa penyaring ginjal telah rusak, yang memungkinkan protein bocor ke dalam urine. Bengkak sekitar mata ini dapat disebabkan ginjal yang membocorkan sejumlah besar protein dalam urine.

    11. Pergelangan Kaki dan Telapak Tangan Bengkak

    Gejala sakit ginjal selanjutnya adalah pergelangan kaki dan telapak tangan yang bengkak. Hal ini disebabkan fungsi ginjal yang menurun hingga menyebabkan retensi natrium atau garam.

    Pembengkakan pada ekstremitas bawah juga dapat menjadi tanda penyakit jantung, penyakit hati, dan masalah vena kaki kronis.

    12. Nafsu Makan Memburuk

    Gejala sakit ginjal satu ini sangat umum terjadi. Nafsu makan yang memburuk ini dapat disebabkan berkurangnya fungsi ginjal hingga menimbulkan penumpukan racun.

    13. Kram Otot

    Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi akibat gangguan fungsi ginjal. Misalnya, kadar kalsium rendah dan fosfor yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan kram otot.

    (sao/sao)

  • Peneliti: Vaksin Herpes Zoster Berpotensi Kurangi Risiko Demensia

    Peneliti: Vaksin Herpes Zoster Berpotensi Kurangi Risiko Demensia

    Jakarta, Beritasatu.com – Seiring meningkatnya jumlah penderita demensia dan alzheimer, para ilmuwan terus mencari solusi baru untuk menekan dampak penyakit tersebut. Salah satunya, menggunakan vaksin herpes zoster.

    Dilansir dari Medical Daily, pada Selasa (8/4/2025), sebuah penelitian terbaru mengungkap vaksin herpes zoster, yang umumnya digunakan untuk mencegah ruam akibat infeksi virus, juga dapat menurunkan risiko demensia pada kelompok usia lanjut.

    Beberapa studi sebelumnya telah menunjukkan adanya penurunan risiko demensia pada orang yang telah menerima vaksin herpes zoster. 

    Namun, hasil tersebut sempat diragukan karena adanya potensi bias terhadap individu yang divaksin biasanya memiliki kesadaran kesehatan yang lebih tinggi, seperti menjalani pola makan sehat dan aktif berolahraga, sehingga menyulitkan untuk mengetahui apakah manfaat tersebut berasal dari vaksin atau gaya hidup sehat.

    Untuk mengatasi bias ini, peneliti dari Stanford Medicine memanfaatkan kebijakan vaksinasi di Wales yang cukup unik. Pada 2013, program vaksin herpes zoster diberlakukan dengan ketentuan usia yang ketat, yakni hanya warga yang tepat berusia 79 tahun telah memenuhi syarat menerima vaksin tahun itu. 

    Sementara itu, mereka yang telah genap berusia 80 tahun sebelum tanggal tersebut tidak lagi memenuhi kriteria. Kedua kelompok ini memiliki latar belakang pendidikan, kebiasaan menerima vaksin, serta tingkat penyakit penyerta seperti diabetes dan penyakit jantung yang relatif sama. 

    Perbedaan utama hanyalah pada akses terhadap vaksin sehingga memberikan peluang langka bagi peneliti untuk mengamati dampak vaksin secara lebih objektif tanpa campur tangan faktor gaya hidup.

    “Penelitian ini sangat istimewa karena secara tidak langsung menciptakan kondisi seperti uji klinis acak, kelompok kontrol adalah mereka yang terlalu tua untuk menerima vaksin dan kelompok intervensi adalah mereka yang masih memenuhi syarat usia,” ujar Dr Pascal Geldsetzer, peneliti utama studi tersebut.

    Hasil penelitian menunjukkan, seseorang yang menerima vaksin herpes zoster memiliki risiko demensia 20% lebih rendah dalam periode tujuh tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksin. 

    Menariknya, efek perlindungan ini terlihat jauh lebih signifikan pada perempuan dibandingkan laki-laki yang diduga berkaitan dengan perbedaan biologis dalam respons sistem imun atau cara demensia berkembang berdasarkan jenis kelamin.

    “Untuk pertama kalinya kami dapat mengatakan dengan lebih yakin bahwa vaksin herpes zoster memang dapat mengurangi risiko demensia. Jika efek ini bersifat kausal, maka temuan ini sangatlah penting dalam konteks kesehatan masyarakat,” pungkas Geldsetzer.

  • Tak Sempat Jalan Kaki? Latihan Simpel Ini Juga Bisa Turunkan Gula Darah Setelah Makan

    Tak Sempat Jalan Kaki? Latihan Simpel Ini Juga Bisa Turunkan Gula Darah Setelah Makan

    Jakarta

    Kadar gula darah yang melonjak memang berbahaya, ujungnya bisa mengakibatkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Biasanya, gula darah akan melonjak setelah sesi makan.

    Salah satu cara untuk menurunkan kadar gula darah setelah makan adalah dengan berolahraga ringan seperti jalan kaki. Tapi, bagi sebagian orang, latihan sederhana ini terkadang terhalang oleh mager.

    Dikutip dari Times of India, ada latihan sederhana lain yang bisa menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dengan cepat. Bahkan, latihan ini bisa dilakukan dengan duduk.

    Calf raise atau gerakan menaik-turunkan betis dengan duduk bisa membantu tubuh untuk mengontrol glukosa setelah makan. Latihan sederhana ini jika dilakukan dengan intensitas rendah, dapat meningkatkan aliran darah ke anggota tubuh.

    Saraf di tungkai dan kaki paling sering rusak akibat neuropati diabetik. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan mati rasa di tangan, kaki, dan tungkai.

    Otot soleus, yang terletak di bawah otot betis, sangat baik dalam membakar gula darah. Menaik-turunkan betis membuat otot soleus bekerja mengurangi kadar insulin dan gula darah.

    Gerakan simpel tersebut dapat mengurangi kadar gula darah pasca-makan hingga 52 persen. Ini juga meningkatkan sirkulasi dan mencegah pembekuan darah yang bisa mengancam jiwa.

    Bagaimana Cara Melakukannya?

    Letakkan telapak kaki rata saat dudukTekan bagian ujung telapak kaki, sambil menjaga jari-jari tetap di lantaiAngkat tumit setinggi mungkin lalu turunkan kembaliLakukan gerakan ini minimal 50 kali per menitBerapa lama melakukan latihan ini tergantung dengan batas toleransi tubuh masing-masing orang

    (dpy/naf)

  • Riset Harvard Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Badan Masih Bugar di Usia Tua

    Riset Harvard Ungkap Kebiasaan Makan yang Bikin Badan Masih Bugar di Usia Tua

    Jakarta

    Sebuah tim peneliti yang dipimpin para ilmuwan Harvard T.H. Chan School of Public Health mengungkap apa yang terjadi pada tubuh seseorang di usia lanjut atau lansia, dibandingkan dengan kebiasaan makan mereka saat muda.

    Riset dilakukan dalam waktu tiga dekade kepada para peserta sejak usia 40-an, ke 50, hingga 60-an. Hasil penelitian yang dipublikasikan 24 Maret di jurnal Nature Medicine menemukan pola makan sehat di awal kehidupan menunjukkan penuaan yang lebih sehat, bahkan setelah memperhitungkan faktor gaya hidup lain, termasuk aktivitas fisik dan status merokok.

    Tim studi kemudian mengklasifikasikan konsumsi makanan, mengukur seberapa dekat pola konsumsi tersebut dengan delapan jenis pola makan sehat dan dengan konsumsi makanan ultraproses yang tidak sehat.

    Pada akhir periode studi tiga dekade kemudian, para peneliti menemukan 9.771 dari 105.015 peserta, atau sekitar 9,3 persen di antaranya, mencapai apa yang mereka definisikan sebagai ‘healthy aging’ atau menua dengan sehat, berhasil hidup hingga usia 70 tahun tanpa penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, serta tidak memiliki gangguan kesehatan kognitif, fisik, atau mental.

    Tim studi menemukan untuk masing-masing dari delapan pola makan sehat, kepatuhan yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan penuaan secara sehat yang lebih besar.

    Selain itu, para peneliti menemukan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, lemak tak jenuh, dan produk susu rendah lemak yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan penuaan sehat lebih besar.

    Semenatra di sisi lain, konsumsi lemak trans, natrium, minuman manis, dan daging merah atau olahan yang lebih tinggi dikaitkan dengan peluang penuaan sehat yang lebih rendah.

    “Meskipun sebagian besar fokus penelitian adalah pada jenis diet dan makanan yang dikaitkan secara positif dengan penuaan sehat, ada juga makanan yang dikaitkan secara negatif. Khususnya, ini termasuk minuman manis, seperti soda dan minuman buah dengan tambahan gula, serta makanan dan barang ultraproses dengan kadar natrium dan lemak trans yang tinggi,” tutur pakar kesehatan dr Leana Wen, dikutip dari CNN, Senin (7/4/2025).

    “Setiap orang dapat melakukan upaya sadar untuk mengurangi konsumsi soda, minuman buah, dan minuman manis lainnya. Mereka juga dapat mencoba mengurangi konsumsi makanan ultraproses, yang telah dikaitkan dalam banyak penelitian lain dengan risiko kematian lebih tinggi,” sambung dia.

    (naf/naf)

  • Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Jakarta, Beritasatu.com – Perayaan Idulfitri identik dengan sajian makanan khas yang lezat, tetapi perubahan pola makan saat Lebaran dapat berdampak pada kesehatan. Karena itu, penting untuk melakukan cek kesehatan guna menjaga kondisi tubuh tetap prima.

    Setelah masa perayaan berakhir, banyak orang tidak menyadari kebiasaan makan yang berubah, misalnya meningkatnya konsumsi gula, garam, dan lemak, dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

    Cek kesehatan pasca-Lebaran menjadi langkah preventif yang sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh dan mengantisipasi masalah yang mungkin muncul.

    Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang disarankan setelah Lebaran.

    Cek Kesehatan yang Disarankan setelah Lebaran

    1. Pemeriksaan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT)

    Konsumsi makanan berlebihan saat Lebaran dapat meningkatkan risiko obesitas. Dengan memantau berat badan dan menghitung IMT, Anda bisa mengetahui apakah berat badan sudah dalam batas ideal atau perlu dikontrol.

    2. Tes kadar gula darah

    Setelah banyak mengonsumsi makanan manis dan karbohidrat, pemeriksaan kadar gula darah menjadi penting untuk mendeteksi potensi diabetes tipe 2. Jika kadar gula menunjukkan angka tinggi, perlu dilakukan perubahan pola makan dan gaya hidup.

    3. Pemeriksaan tekanan darah

    Makanan tinggi garam dan lemak bisa memicu hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah dapat membantu mengetahui risiko penyakit jantung atau strok yang bisa timbul bila tekanan darah tidak terkontrol.

    4. Pemeriksaan profil lipid

    Jenis makanan selama Lebaran bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Melalui tes profil lipid, Anda bisa mengetahui risiko penyakit jantung dan segera mengambil tindakan jika diperlukan.

    5. Pemeriksaan fungsi ginjal

    Pola makan tinggi lemak dan natrium bisa membebani ginjal. Tes kreatinin dan urinalisis bisa mendeteksi apakah ada gangguan fungsi ginjal yang perlu ditangani sejak dini.

    6. Pemeriksaan tambahan untuk pencernaan

    Jika mengalami gangguan pencernaan setelah Lebaran, seperti perut kembung atau nyeri, sebaiknya lakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

    Sebagai langkah pencegahan, kontrol porsi makan dan pilihlah makanan yang sehat serta seimbang sangat dianjurkan setelah perayaan. Tidak kalah penting, lakukan cek kesehatan secara berkala agar kondisi tubuh tetap optimal dan risiko penyakit akibat perubahan pola makan bisa diminimalkan.