Topik: penyakit jantung

  • Ahli Ungkap Dampak pada Tubuh Jika Kebanyakan Duduk, Bisa Picu Penyakit Ini

    Ahli Ungkap Dampak pada Tubuh Jika Kebanyakan Duduk, Bisa Picu Penyakit Ini

    Jakarta

    Terlalu banyak duduk atau kurang gerak (mager) ternyata berdampak sangat buruk bagi kesehatan. Menurut ahli jantung dari NYU Langone, Stephen Williams, kebiasaan malas bergerak bisa sama berbahayanya dengan kebiasaan merokok.

    Stephen menjelaskan aktivitas fisik atau olahraga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan. Aktivitas fisik bermanfaat untuk mengelola berat badan, menurunkan tekanan darah, menjaga kadar kolesterol tetap stabil, memperkuat tulang dan otot, serta membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

    Aktivitas fisik juga meningkatkan fungsi otak yang berkaitan penurunan stres, kecemasan, dan depresi.

    Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, kurang dari sepertiga orang dewasa yang beraktivitas fisik sedang 150 menit tiap minggu. Selain itu, sebanyak satu dari empat orang dewasa duduk lebih dari 8 jam sehari.

    Sementara itu menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sekitar 33,5 persen orang Indonesia menghabiskan duduk lebih dari 6 jam tiap hari.

    Terlalu banyak duduk dikaitkan dengan masalah penyakit jantung, diabetes, peningkatan berat badan, depresi, hingga beberapa jenis kanker. Faktanya, sebuah penelitian bahkan menemukan adanya keterkaitan antara duduk terlalu lama dengan peningkatan risiko kematian dini.

    “Gaya hidup yang tidak banyak bergerak kini dianggap sebagai ‘gaya hidup merokok baru’. Seburuk itu,” kata Williams dikutip dari Mirror, Minggu (13/4/2025).

    “Jika Anda telah berkonsultasi dengan dokter dan diizinkan untuk aktif, penting untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari,” sambungnya.

    Williams menekankan masyarakat tidak perlu pergi ke gym selama berjam-jam atau berlari jarak jauh setiap hari. Menjaga kesehatan bisa dilakukan sesederhana dengan berolahraga minimal 30 menit sehari.

    “Jika Anda benar-benar tidak banyak bergerak, bahkan berjalan-jalan pun bermanfaat,” kata Williams.

    Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari jalan kaki, kecepatan bisa ditingkatkan seperti jalan buru-buru. American Heart Association menyarankan jalan kaki setidaknya 4 km/jam untuk meningkatkan intensitas.

    (avk/suc)

  • 7 Khasiat Rutin Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit, Ada Efek Sampingnya?

    7 Khasiat Rutin Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit, Ada Efek Sampingnya?

    Jakarta

    Jahe dan kunyit termasuk rimpang yang banyak dipakai di Tanah Air. Selain digunakan sebagai bumbu masakan, keduanya kerap dijadikan obat herbal yang diyakini bisa mengatasi migrain, batuk, pilek, hingga kelelahan.

    Air rebusan jahe-kunyit menjadi olahan populer dari kedua rimpang. Kunyit dan jahe direbus selama beberapa waktu, sisa airnya kemudian diminum rutin atau beberapa hari sekali.

    Namun, benarkah air rebusan keduanya bermanfaat? Apa saja khasiatnya? Apakah konsumsi air rebusan jahe dan kunyit mempunyai efek samping jika diminum rutin?

    Khasiat Air Rebusan Jahe dan Kunyit

    Air rebusan kunyit-jahe memiliki banyak manfaat, mulai dari mengurangi peradangan hingga berpotensi mencegah kanker. Dilansir Health, berikut penjelasannya:

    1. Bersifat Antioksidan

    Antioksidan dapat mencegah stres oksidatif akibat radikal bebas. Seiring berjalannya waktu, stres oksidatif bisa menyebabkan diabetes, obesitas, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

    Jahe dan kunyit mengandung senyawa bersifat antioksidan kuat seperti gingerol, shogaol, dan kurkumin. Penelitian menunjukkan rempah-rempah ini dapat menawarkan potensi antioksidan lebih besar jika dikombinasikan.

    2. Mengurangi Peradangan

    Peradangan jangka panjang (peradangan kronis) dikaitkan dengan berkembangnya kondisi kesehatan, seperti depresi, diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, serta asma. Gejala rheumatoid arthritis dan penyakit radang usus juga bisa memburuk akibat inflamasi kronis.

    Antioksidan dalam jahe dan kunyit memiliki sifat anti peradangan kuat yang dapat mencegah peradangan jangka panjang ini. Shogaol pada jahe dan kurkumin kunyit menjadi senyawa utama yang bantu mengurangi peradangan, menurut sebuah studi.

    3. Meningkatkan Imun Tubuh

    Efek anti peradangan serta antioksidan dari jahe dan kunyit dapat menjaga sistem kekebalan tubuh. Jahe dan kurkumin juga memiliki sifat antimikroba kuat yang bantu membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri.

    Beberapa penelitian menunjukkan jahe, khususnya, berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh. Kurkumin juga dapat mempengaruhi sel darah putih sehingga memperkuat pertahanan alami tubuh.

    4. Meredakan Nyeri Kronis

    Baik jahe dan kunyit bantu mengurangi rasa sakit akibat peradangan, terutama radang sendi.

    Penelitian terhadap 60 pengidap osteoartritis lutut membandingkan efek ekstrak kunyit, lada hitam, dan jahe dengan Aleve (naproxen). Ditemukan bahwa kombinasi ketiga herbal sama efektifnya dengan Aleve dalam mengurangi rasa sakit dan peradangan jika dikonsumsi 2 kali sehari selama 4 minggu.

    5. Mengatasi Mual dan Gangguan Pencernaan

    Jahe sudah digunakan sejak lama untuk mengatasi mual akibat kemoterapi, morning sickness, operasi, hingga mabuk perjalanan. Kandungan gingerol dan shogaolnya diduga membantu perut lebih cepat kosong dan melancarkan pencernaan.

    Di sisi lain, kunyit bantu mengatasi refluks asam. Penelitian 2023 menemukan kurkumin sama efektifnya dengan Prilosec (omeprazole) dalam menghambat pompa proton (PPI) yang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.

    6. Menjaga Kesehatan Jantung

    Kunyit dan jahe bantu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan peradangan yang menjadi penyebab penyakit jantung.

    Menurut studi 2016, konsumsi 2-4 gram jahe segar setiap hari bantu menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Tekanan darah tinggi diketahui termasuk salah satu faktor utama penyakit jantung.

    Penelitian lainnya menunjukkan risiko kematian akibat penyakit jantung lebih rendah pada orang yang rutin mengkonsumsi kunyit. Kunyit bekerja dengan mencegah atau memperlambat penumpukan plak di arteri. Saat plak menumpuk maka arteri menyempit sehingga mengurangi aliran darah dan bisa menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.

    7. Berpotensi Mencegah Kanker

    Mengutip Canadian Digestive Health Foundation, kurkumin bantu menurunkan risiko terkena kanker kolorektal pada orang dengan risiko tinggi. Senyawa yang ditemukan pada kunyit ini juga bisa meningkatkan kesehatan umum pengidap kanker usus besar.

    Untuk jahe, penelitian 2011 menemukan bahwa konsumsi 2 gram jahe setiap hari dapat menurunkan eikosanoid, penanda inflamasi yang berkaitan dengan kanker, di usus besar.

    Efek Samping Air Rebusan Jahe dan Kunyit

    Meskipun secara umum aman dikonsumsi, air rebusan jahe dan kunyit yang diminum berlebihan dapat menimbulkan efek samping atau risiko. Efek yang bisa terjadi meliputi maag, diare, sakit kepala, ruam kulit, rasa tidak nyaman di perut, serta iritasi mulut dan tenggorokan. Efek samping yang dialami setiap orangnya bisa berbeda.

    Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), konsumsi lebih dari 4 gram jahe saja setiap hari dapat menyebabkan aritmia (detak jantung tidak teratur), reaksi alergi, masalah pencernaan, depresi sistem saraf pusat, dan pendarahan berkepanjangan.

    Jahe juga dapat mengurangi proses pembekuan darah dan mengganggu pengencer darah jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Jika mengalami efek samping ini sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

    (azn/row)

  • Manisnya Anggur Red Globe Murah di Transmart

    Manisnya Anggur Red Globe Murah di Transmart

    Jakarta, CNBC Indonesia– Anggur menjadi buah yang dapat meningkatkan Kesehatan Jantung. Sebab buah ini kaya akan antioksidan dan flavonoid yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung

    Anggur juga mampu mengurangi risiko kanker karena mengandung senyawa yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dan mengurangi risiko kanker tertentu.

    Anggur Red Globe menjadi buah yang bisa kamu dapatkan dalam gelaran Transmart Full Day Sale yang berlangsung pada Minggu, 13 April 2025. Promo ini hanya berlangsung mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00 di seluruh Transmart di Indonesia.

    Dalam program ini, pengunjung bisa mendapatkan anggur dan mangga dengan harga miring karena diskon mencapai 50% dari toko buka sampai tutup. Diskon akan bertambah 20% jika pembayaran menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank.

    Berikut harga anggur red globe per 100 gram di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah

    -Denpasar Rp 5,600

    -Jabodetabek Rp 7,192

    -Jawa Barat Rp 6,560

    -Jawa Timur Rp 4,200

    -Jawa Tengah Rp 6,480

    -Karawang Rp 7,192

    -Pontianak Rp 4,544

    -Balikpapan Rp 4,800

    -Makassar Rp 7,480

    -Padang Rp 6,392

    -Palembang dan Pangkal Pinang Rp 4,792

    -Lampung Rp 4,792

    -Medan Rp 4,552

    -Pekanbaru Rp 6,792

    Jadi, tunggu apa lagi? segera serbu Transmart Full Day Sale di seluruh gerai Transmart se-Indonesia pada Minggu, 13 April 2025. Jangan sampai ketinggalan!

    (rah/rah)

  • 4 Perbedaan Nyeri Dada karena Asam Lambung dan Serangan Jantung

    4 Perbedaan Nyeri Dada karena Asam Lambung dan Serangan Jantung

    YOGYAKARTA – Penyakit asam lambung (sebutan lain untuk GERD/Gastro Eshophageal Reflux Disease) dan penyakit jantung, sama-sama bisa menimbulkan nyeri dada pada penderitanya. Lantas, apa perbedaan nyeri dada karena asam lambung dan serangan jantung?

    Dikutip dari AI-Care, GERD merupakan sebuah kondisi di mana cairan lambung yang mengandung asam secara terus-menerus mengalir kembali ke kerongkongan (saluran yang menghubungkan mulut dan lambung).

    Gejala GERD yang paling sering dirasakan adalah rasa tidak nyaman di dada yang biasanya terasa seperti nyeri yang membakar, dimulai dari ulu hati dan bergerak naik ke atas serta tenggorokan. Rasa terbakar, tertekan, atau nyeri ulu haati bisa berlangsung selama 2 jam.

    Sekilas, gejala GERD cukup mirip dengan gejala serangan jantung, sebuah kondisi di mana aliran darah ke jantung sangat berkurang karena ada penyumbatan di dalam arteri koroner.

    Seseorang yang mengalami serangan jantung umumnya mengalami nyeri dada yang terasa seperti ditekan dan sesak.

    Nah, untuk mengetahui perbedaan nyeri dada karena asam lambung dan serangan jantung, simak ulasan di bawah ini.

    Perbedaan Nyeri Dada karena Asam Lambung dan Serangan Jantung

    Dihimpun dari berbagai sumber, perbedaan nyeri dada karena asam lambung dan penyakit jantung dapat kenali melalui beberapa faktor, mulai dari rasa nyeri yang timbul, waktu kemunculan, hingga riwayat penyakit penderitanya. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

    Rasa nyeri di dada

    Rasa nyeri dada yang disebabkan oleh penyakit asam lambung digambarkan seperti sensasi terbakar di dada atau nyeri pada ulu hati. Dalam medis, kondisi ini dikenal dengan istilah heartburn.

    Pada serangan jantung, nyeri dada yang dirasakan penderita terasa seperti ditekan, diremas, atau tertimpa benda berat di bagian dada kiri. Selain itu, sakit dada yang disebabkan oleh sakit jantung bisanya menjalar hingga ke lengan bagian kiri. Kondisi ini dikenal dengan istilah angin duduk alias angina pectoris.

    Waktu kemunculan

    Beda nyeri dada karena asam lambung dan serangan jantung yang berikutnya bisa dikenali dari waktu kemunculannya.

    Nyeri dada yang disebabkan oleh asam lambung biasanya muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu atau ketika belum makan sama sekali. Selain itu, gejala GERD juga dapat dipicu oleh stres yang berlebih, serta kebiasaan berbaring atau tidur setelah makan.

    Pada serangan jantung, rasa nyeri di dada yang muncul tidak berkaitan dengan konsumsi makanan atau pola waktu makan. Umumnya, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba atau saat melakukan aktivitas fisik berat.

    Gejala penyerta

    Nyeri dada akibat GERD dan serangan jantung memiliki gejala penyerta yang berbeda. Pada penderita GERD, gejala penyerta yang muncul dapat berupa:

    Perut kembung.Sendawa terus-menerus.Rasa pahit di mulut.Nyeri saat menelan.

    Sementara pada serangan jantung, nyeri dada dapat disertai gejala berikut:

    Sesak napas.Keringat dingin.Sensasi seperti tercekik pada leher.Jantung berdebar.Sakit kepala atau pusing.Mual dan muntah.

    Riwayat penyakit penderitanya

    Perbedaan nyeri dada karena asam lambung dan serangan jantung yang terakhir, bisa dilihat dari riwayat penyakit penderitanya.

    Nyeri dada akibat asam lambung sering kali dialami oleh seseorang yang memiliki riwayat gangguan sistem pencernaan serta pola makan tidak teratur.

    Sementara nyeri dada akibat serangan jantung rentan terjadi pada penderita diabetes, hipertensi, ataupun obesitas.

    Demikian informaasi tentang perbedaan nyeri dada akibat asam lambung dan serangan jantung. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.  

  • Terbukti Ilmiah, Ini 8 Kebiasaan yang Bisa Bikin Panjang Umur

    Terbukti Ilmiah, Ini 8 Kebiasaan yang Bisa Bikin Panjang Umur

    Jakarta

    Hidup sehat dan panjang umur adalah impian setiap orang. Kabar baiknya, mencapai semua itu tidaklah sesulit yang dibayangkan.

    Sejumlah kebiasaan sehari-hari yang dilakukan dapat menjadi kunci untuk berumur panjang. Beberapa kebiasaan tertentu, seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat, dapat membantu memangkas risiko penyakit kronis, yang turut berkontribusi dalam meningkatkan peluang panjang umur.

    Lantas, apa saja hal-hal yang bisa membantu seseorang berumur panjang? Dikutip dari WebMD, berikut daftarnya.

    Tips panjang umur

    1. Menerapkan Diet Mediterania

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, pola makan sehat dan seimbang merupakan salah satu kunci panjang umur. Salah satu pola makan yang kerap dikaitkan dengan panjang umur adalah diet Mediterania.

    Diet Mediterania adalah pola makan yang fokus pada konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, minyak zaitun, dan ikan. Pola makan ini juga dapat membantu memangkas risiko sindrom metabolik, yaitu sejumlah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, seperti obesitas, gula darah tinggi, hipertensi, dan lain sebagainya.

    2. Berteman

    Sejumlah studi menunjukkan interaksi sosial memberikan dampak positif bagi kesehatan, termasuk dalam peluang panjang umur.

    Kendati demikian, jangan sembarangan pilih teman. Lingkungan pertemanan yang tepat dapat menularkan hal-hal positif yang baik bagi kesehatan.

    3. Stop Merokok

    Sudah bukan rahasia lagi kalau merokok menjadi salah satu faktor pemicu berbagai macam penyakit, termasuk yang bisa mengancam nyawa.

    Sebuah studi di Inggris selama 50 tahun menunjukkan bahwa berhenti merokok pada usia 30 tahun dapat memperpanjang hidup selama satu dekade. Sementara itu, menghentikan kebiasaan merokok pada usia 40, 50, atau 60 tahun dapat memperpanjang hidup masing-masing selama 9, 6, atau 3 tahun.

    4. Tidur Siang

    Penelitian telah menunjukkan tidur siang dapat membantu seseorang hidup lebih lama.

    Satu penelitian menemukan mereka yang tidur siang secara teratur memiliki risiko 37 persen lebih kecil meninggal karena penyakit jantung. Para peneliti berpendapat tidur siang dapat membantu jantung dengan menekan hormon stres.

    Berat badan yang sehat dan ideal membantu melindungi dari beragam penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kondisi lain yang dapat memperpendek usia.

    Lemak yang menumpuk di area perut dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Usahakan untuk meningkatkan asupan serat dan berolahraga secara teratur untuk memangkas lemak di area tersebut.

    6. Olahraga Secara Teratur

    Olahraga merupakan salah satu kunci utama untuk hidup sehat dan panjang umur. Berbagai penelitian telah menunjukkan mereka yang berolahraga rata-rata hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tidak.

    Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker tertentu. Olahraga secara teratur juga dapat membantu menjaga otak dan kognitif tetap tajam di usia tua.

    7. Tidak Menyimpan Dendam

    Belajarlah untuk memaafkan dan tidak menyimpan dendam terhadap orang lain. Kemarahan kronis dapat memicu munculnya beragam penyakit, seperti penyakit jantung, masalah paru-paru, dan kondisi medis lainnya.

    Memaafkan juga mengurangi kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan membantu melancarkan pernapasan.

    8. Kelola Stres dengan Baik

    Seseorang tidak akan pernah bisa terhindar sepenuhnya dari stres. Kuncinya adalah belajar untuk mengelola stres agar tidak mengganggu ke kehidupan sehari-hari dan memengaruhi kesehatan.

    Cobalah untuk melakukan yoga, meditasi, atau pernapasan dalam beberapa menit sehari untuk membantu menurunkan tingkat stres.

    (ath/kna)

  • Pengalaman Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Selengkap Apa Sih?

    Pengalaman Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas, Selengkap Apa Sih?

    Jakarta

    Program cek kesehatan gratis (CKG) yang disediakan oleh pemerintah dinilai menjadi salah satu langkah penting pencegahan berbagai penyakit berbahaya. Sejak pertama kali dimulai Februari 2025, sudah ada 1,5 juta orang di seluruh Indonesia yang memanfaatkan program ini.

    Untuk merasakannya secara langsung, saya mencoba daftar CKG di Puskesmas Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Mendaftar melalui aplikasi SatuSehat, saya mendapat slot untuk Jumat (11/4/2025).

    Jika mengikuti ketentuan awal, sebenarnya saya baru bisa mendaftar pada November 2025, sesuai tanggal ulang tahun. Namun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kebijakan tersebut dilonggarkan sejak 1 Maret 2025 sehingga saya bisa merasakan CKG lebih awal tanpa harus menunggu ulang tahun. Kini, CKG bisa dilakukan kapanpun selama ketersediaan kuota masih ada.

    Proses pendaftaran relatif mudah. Setelah memilih tanggal dan memasukkan nomor ponsel, saya diminta untuk memilih fasilitas kesehatan (faskes) tempat CKG. Ini menjadi poin plus, karena saya dibebaskan untuk memilih faskes manapun.

    Tapi, nampaknya masih ada error pada penunjuk sisa kuota CKG di aplikasi. Ada beberapa faskes yang menunjukkan kuota ‘tersedia’, tapi ketika mencoba daftar, tiba-tiba tertulis ‘penuh’.

    Setelah berhasil mendaftar, aplikasi meminta saya untuk menjawab pertanyaan ‘skrining mandiri’. Isinya terbagi menjadi beberapa kategori meliputi demografi, riwayat kesehatan hati, status kesehatan jiwa, perilaku merokok, tingkat aktivitas fisik, hingga riwayat tuberkulosis.

    Keesokan harinya, saya datang ke puskesmas tepat pukul 9 pagi. Proses pendaftaran ulang berjalan cepat, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan. Petugas bertanya kembali terkait riwayat kesehatan keluarga, status aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol.

    Salah satu petugas menuturkan bahwa beberapa waktu terakhir antusiasme masyarakat untuk cek kesehatan gratis meningkat. Ia menyebut sebelumnya masih banyak orang yang belum tahu terkait program ini.

    “Akhir-akhir ini mulai meningkat yang ikut cek kesehatan gratis. Hari ini yang baru datang 6 sih. Cuma ini meningkat dibandingkan lalu-lalu. Mungkin karena setelah lebaran juga sama sebelumnya pada belum tahu,” katanya.

    Setelahnya, saya diarahkan untuk pergi ke pemeriksaan laboratorium. Karena saya masuk kategori dewasa di bawah 40 tahun, pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek darah (hemoglobin dan hematokrit), gula darah sewaktu, dan hepatitis B (HBsAG).

    Proses pemeriksaan lab menjadi yang paling lama lantaran antrean digabung dengan pasien lain. Pemeriksaan lab dilakukan sekitar 10-15 menit per pasien. Total waktu yang saya habiskan untuk menunggu antrean adalah satu jam sampai pukul 10.30.

    Sembari menunggu hasil laboratorium, saya melanjutkan pemeriksaan di poli gigi dan poli umum. Di poli umum saya menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan telinga.

    Pemeriksaan di poli gigi berjalan dengan cepat tanpa antrean. Dokter hanya melihat sebentar kondisi gigi saya dan langsung memberikan catatan-catatan medis yang perlu dilakukan.

    Serupa, pemeriksaan mata dan telinga di poli umum juga sangat cepat. Untuk pemeriksaan telinga, dokter melakukan tes suara dengan menjentikkan jari di kedua telinga saya, satu per satu. Sedangkan, pemeriksaan mata dilakukan dengan pengamatan langsung dan tes sederhana menggunakan snellen chart.

    Selama pemeriksaan, saya tidak melihat ada satupun poster informasi soal alur proses cek kesehatan gratis. Hal ini mungkin dapat mempersulit sebagian orang, terlebih prosesnya ada di banyak ruangan berbeda.

    Untungnya, tenaga medis yang ada bisa menjelaskan alurnya dengan jelas dan baik.

    Tepat pukul 11.00 hasil laboratorium keluar dan petugas membacakan hasil pemeriksaannya. Sejak saya datang, total waktu yang diperlukan untuk CKG hingga selesai mencapai 2 jam.

    NEXT: Bisa cek kanker di Puskemas

    Meski waktu yang dibutuhkan cukup panjang, layanan CKG di puskemas yang saya datangi menyediakan fasilitas yang cukup baik. Mereka juga menyediakan pemeriksaan kanker hingga pemeriksaan kadar kolesterol untuk faktor risiko penyakit jantung.

    Namun demikian, tidak semua pemeriksaan tersebut saya jalani. Sesuai ketentuan, pemeriksaan kanker serviks dan kanker payudara diberikan pada wanita berusia di atas 30 tahun dan pemeriksaan faktor risiko jantung dan jenis kanker lain seperti paru serta usus besar hanya untuk usia di atas 40 tahun.

    “Pemeriksaan kanker ada ya untuk orang tua. Misalnya untuk perempuan ada sadanis (pemeriksaan payudara secara klinis) untuk kanker payudara, lalu IVA (inspeksi visual asam asetat) untuk kanker serviks. Selain itu kita juga ada EKG (elektrokardiogram) ya untuk memeriksa penyakit jantung,” ucap dokter umum yang bertugas.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam sebuah kesempatan menuturkan CKG merupakan langkah preventif penyakit berbahaya. Penyakit yang ditemukan lebih cepat cenderung lebih mudah untuk diobati sehingga dapat menekan pembiayaan kesehatan untuk penyakit-penyakit tersebut.

    “Pemeriksaan-pemeriksaan ini yang stadium awal ini baru berdampak pada pengurangan pembiayaan kesehatan di masa yang akan datang. Mungkin sekarang puskesmasnya menjadi sibuk, tapi nanti antrean BPJS di rumah sakit untuk gejala parah itu nanti lebih sedikit,” katanya.

  • Waspadai Kolesterol Tinggi, si Pembunuh Senyap yang Picu Serangan Jantung dan Stroke

    Waspadai Kolesterol Tinggi, si Pembunuh Senyap yang Picu Serangan Jantung dan Stroke

    JAKARTA – Kondisi tubuh harus sangat diperhatikan karena terdapat berbagai masalah kesehatan terjadi tanpa disadari. Salah satunya adalah hiperlipidemia atau kolesterol tinggi, kondisi di mana kadar lipid atau lemak dalam darah melebihi batas normal.

    Pada banyak kasus, hiperlipidemia tidak menimbulkan gejala sehingga tidak disadari. Namun, hiperlipidemia harus diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bisa berujung kematian.

    Mengenal Hiperlipidemia

    Hiperlipidemia sebenarnya adalah istilah medis akan kondisi kolesterol tinggi atau trigliserida. Kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yakni kolesterol baik (high density lipoprotein atau HDL) dan kolesterol jahat (low density lipoprotein atau LDL).

    Hiperlipidemia disebabkan karena terlalu banyaknya kolesterol jahat dalam darah dan tidak memiliki cukup kolesterol baik untuk membersihkannya. Kondisi ini akhirnya menyebabkan sumbatan atau plak dada di dinding pembuluh darah, yang dapat meluas dan menyumbat arteri hingga menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

    Gejala Hiperlipidemia

    Hiperlipidemia sebenarnya hampir tidak menunjukkan tanda dan gejala. Timbulnya gejala juga sering tidak disadari dan dianggap sepele, seperti kram kaki terutama di betis dan nyeri pada jari kaki.

    Namun, pada hiperlipidemia turunan dapat muncul gejala seperti pertumbuhan lemak kekuningan di sekitar mata dan persendian. Untuk komplikasi hiperlipidemia gejala yang muncul nyeri dada, kesulitan bernapas, tekanan darah tinggi, pusing, hingga mati rasa atau kesemutan di berbagai anggota tubuh.

    Faktor Risiko Terjadinya Hiperlipidemia

    Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya hiperlipidemia, salah satunya adalah gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan berlemak, kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, hingga malas berolahraga yang membuat kolesterol jahat meningkat pesat.

    Faktor risiko lainnya yang menyebabkan hiperlipidemia adalah konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan. Kemudian faktor kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, hingga faktor genetik atau keturanan.

    Penanganan Hiperlipidemia

    Kolesterol tinggi sebenarnya dapat diatasi dengan sederhana, yakni mengubah dan menerapkan gaya hidup sehat. Namun, pada beberapa kasus hiperlipidemia yang sudah parah harus ditangani oleh medis dan biasanya mengharuskan pasien untuk mengonsumsi obat dengan rutin.

  • 1,5 Juta Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis, Penyakit Ini Paling Banyak Ditemukan

    1,5 Juta Warga RI Ikut Cek Kesehatan Gratis, Penyakit Ini Paling Banyak Ditemukan

    Jakarta

    Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah dinikmati oleh banyak masyarakat Indonesia. Hingga 10 April 2025, tercatat sebanyak 1,5 juta warga di seluruh Indonesia sudah mengikuti program ini.

    Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono berharap program ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mengetahui kondisi kesehatan dirinya atau keluarganya.

    Menurutnya, jika seseorang teridentifikasi penyakit lebih dini, maka pengobatan bisa segera dilakukan, sehingga peluang untuk sembuh menjadi lebih besar.

    “Temuannya cek kesehatan gratis banyak ya, ada yang hipertensi banyak, yang diabetes, kelainan gigi, kelainan telinga juga banyak,” kata Dante di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/4/2025).

    “Pemeriksaan lab yang berhubungan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah juga banyak,” lanjut dia.

    Dante menambahkan bahwa pemeriksaan dini ini akan memberikan efek positif kepada pembiayaan kesehatan Indonesia di masa yang akan datang.

    “Mungkin sekarang puskesmasnya menjadi sibuk, tapi nanti antrean BPJS di RS untuk gejala parah itu nanti lebih sedikit,” tutupnya.

    (avk/kna)

  • Titiek Puspa Sempat Alami Pendarahan Otak, Bisakah Kondisi Itu Dicegah? – Halaman all

    Titiek Puspa Sempat Alami Pendarahan Otak, Bisakah Kondisi Itu Dicegah? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Artis senior Titiek Puspa menghembuskan napas terakhir pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 di RS Medistra, Jakarta.

    Penyanyi legendaris itu sempat pingsan dan kemudian dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) pada tanggal 26 Maret 2025.

    Saat itu dokter menemukan ada pendarahan otak di bagian kiri kepala yang cukup serius pada perempuan berusia 87 tahun ini.

    Bisakah kondisi pendarahan pada otak dicegah?

    Dilansir webMD, pendarahan otak adalah salah satu jenis stroke.

    Pendarahan ini terjadi ketika pembuluh darah yang melemah di otak mulai bocor atau tiba-tiba pecah. Akibatnya, sel-sel otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

    Hal ini berdampak pada kondisi serius.

    Karena pendarahan otak dapat menyebabkan kecacatan atau mengancam jiwa, sangat penting untuk segera mendapatkan pertolongan medis jika merasa mengalaminya.

    Adapun penyebab pendarahan otak berupa hipertensi, aneurisma, kelainan pembuluh darah, penggunaan obat pengencer darah.

    Di samping beberapa faktor di atas, faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko stroke hemoragik di antaranya: merokok, penggunaan kontrasepsi oral (terutama dengan kadar estrogen tinggi), asupan alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang, serta komorbid lainnya seperti diabetes, kolesterol tinggi, obesitas dan penyakit jantung.
    Mengutip RSUI, langkah utama dalam mencegah kasus perdarahan otak adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat.

    1. Hindari konsumsi garam yang berlebihan;

    2.  Olahraga secara teratur untuk dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien;

    3. Berhenti merokok, hindari konsumsi minuman beralkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang;

    4. Menggunakan alat pengaman saat berolahraga, berkendara atau saat bekerja di lingkungan yang berisiko menimbulkan cedera kepala, serta memastikan lantai tidak basah dan licin, memasang pegangan besi di kamar mandi dan di samping tangga agar tidak berisiko terpeleset.

    Gejala yang mengarah pada perdarahan otak adalah
    1. Se : Senyum tidak simetris.

    2 Ge : Gerak separuh tubuh melemah tiba-tiba atau tidak terasa

    3. Ra : Bicara pelo, tidak dapat berbicara, atau bicara tidak jelas/nyambung.

    4. Ke : Kebas atau baal separuh tubuh yang dirasakan tiba-tiba

    5. R : Rabun mata/pandangan kabur yang dialami mendadak

    6. S : Sakit kepala hebat yang tiba-tiba muncul.

    Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan). Gejala lainnya seperti penurunan kesadaran dan muntah. 

  • Ini Penyebab Pendarahan Otak yang Dialami Titiek Puspa, Begini Tanda dan Cara Mencegahnya – Halaman all

    Ini Penyebab Pendarahan Otak yang Dialami Titiek Puspa, Begini Tanda dan Cara Mencegahnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB di usia 87 tahun.

    Putri sulung Titiek Puspa yakni Petty Tunjungsari Murdago, mengungkapkan bahwa sang ibunda sebelumnya mengalami pendarahan otak sebelah kiri atau pecahnya pembuluh darah di otak pada Rabu (26/3/2025) malam, hingga pingsan.

    Saat itu kata Petty, Titiek Puspa baru saja usai menyelesaikan syuting tiga episode program Lapor Pak! di Trans 7.

    Sehingga Titiek Puspa langsung dilarikan ke RS Medistra, Jakarta Selatan.

    “Dan ternyata setelah diperiksa, ada pe​ndarahan otak di sebelah kiri, kepala kiri. Nah itu memang termasuk yang serius karena Ibu Titiek usianya 87 tahun,” jelas Petty.

    Setelah menjalani perawatan selama dua pekan di rumah sakit akibat pendarahan otak, Titiek Puspa menghembuskan napas terakhirnya, Kamis sore, hari ini.

    Dikutip dari situs alodokter.com, pembuluh darah pecah di otak atau pendarahan di otak merupakan kondisi yang bisa berakibat fatal.

    Tidak hanya merusak otak, kondisi ini juga dapat membahayakan nyawa.

    Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab pecahnya pembuluh darah otak agar dapat segera ditangani.

    Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan darah yang berisi oksigen dan nutrisi ke seluruh sel, jaringan, serta organ tubuh.

    Karena perannya yang begitu penting, sangat berbahaya bila pembuluh darah tidak berfungsi atau bahkan pecah.

    Jika pembuluh darah pecah di otak, kondisi ini dapat memicu pendarahan otak.

    Perdarahan ini bisa berakibat fatal karena mengakibatkan pembengkakan otak dan matinya sel otak.

    Pembuluh darah pecah di otak dapat dialami siapa saja dari segala usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia.

    Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab atau pemicu pecahnya pembuluh darah di otak atau pendarahan otak, yaitu:

    1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

    Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami selama bertahun-tahun bisa menyebabkan dinding pembuluh darah di otak menjadi rapuh. Jika tidak segera diobati, hipertensi bisa menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan otak.

    2. Gaya hidup tidak sehat

    Kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, dan penggunaan obat-obatan terlarang seperti ganja dan kokain, bisa mengakibatkan terganggunya fungsi otak.

    Tidak hanya mengganggu fungsi otak, senyawa berbahaya yang terkandung di dalam rokok, minuman beralkohol, dan narkoba juga dapat memicu pembuluh darah pecah di otak.

    3. Cedera kepala

    Cedera kepala adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya pembuluh darah pecah di otak pada orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun. Cedera di kepala dapat terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan lalu lintas.

    4. Aneurisma

    Aneurisma adalah kondisi ketika terjadi pembesaran pembuluh darah akibat lemahnya dinding pembuluh darah. Jika sudah parah, kondisi ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak dan membuat banyak darah masuk ke otak sehingga menimbulkan stroke.

    Penyebab lemahnya dinding pembuluh darah disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi, gaya hidup tidak sehat, dan kelainan pembentukan pembuluh darah otak.

    5. Angiopati amiloid

    Angiopati amiloid juga bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak. Kondisi ini disebabkan adanya kelainan dinding pembuluh darah akibat penumpukan protein beta amiloid. Angiopati amiloid kerap dialami oleh lansia dan penderita demensia atau penyakit Alzheimer.

    6. Kelainan pembuluh darah

    Kondisi yang bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak selanjutnya adalah kelainan pada pembuluh darah. Kelainan ini bisa berupa lemahnya pembuluh darah di sekitar otak atau pembuluh darah terlalu besar. Kelainan ini bisa diderita sejak lahir meski jarang terjadi.

    7. Gangguan hati

    Pada penyakit hati berat, gangguan pada produksi faktor pembekuan darah bisa terjadi. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan internal di berbagai bagian tubuh, termasuk otak, dan menyebabkan pembuluh darah pecah di otak.

    8. Kelainan darah

    Kelainan darah atau kelainan pembekuan darah, seperti hemofilia dan anemia sel sabit, bisa berdampak pada terjadinya penurunan kadar trombosit darah dan pembekuan darah. Jika tidak segera diobati, seiring berjalannya waktu kondisi ini juga bisa menyebabkan pembuluh darah pecah di otak.

    Selain beberapa penyebab di atas, ada pula faktor risiko lain yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuluh darah pecah di otak, yaitu adanya tumor otak dan efek samping obat pengencer darah.

    Gejala ​dan Tanda

    Gejala pecahnya pembuluh darah pecah di otak bisa berbeda-beda pada tiap penderitanya. Meski begitu, ada beberapa gejala yang umumnya terjadi jika seseorang mengalami pembuluh darah pecah di otak.

    Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

    ​1. Sakit kepala hebat yang datang secara mendadak

    ​2. Kesemutan atau kelumpuhan di wajah, lengan, atau kaki secara mendadak

    ​3. Gangguan penglihatan, baik pada salah satu mata atau keduanya

    ​4. Sulit menelan

    ​5. Sulit mengendalikan koordinasi tubuh dan hilang keseimbangan

    ​6. Muntah-muntah

    ​7. Hilang kesadaran, lesu, mengantuk, dan tidak sadar akan keadaan di sekitarnya

    ​8. Kesulitan menulis, bicara, membaca, atau memahami sesuatu

    ​9. Sering kebingungan

    ​Cara Penanganan 

    Pasien dengan pembuluh darah pecah di otak perlu segera mendapat penanganan dari dokter.

    Hal ini karena pecahnya pembuluh darah di otak tidak hanya dapat merusak otak, tetapi juga membahayakan nyawa.

    Untuk memastikan dan memberikan penanganan pembuluh darah pecah di otak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, MRI, CT scan, maupun angiografi.

    Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan beberapa penanganan untuk mengatasi pembuluh darah pecah di otak.

    Berikut ini adalah beberapa penanganan yang diberikan oleh dokter:

    ​1. Obat-obatan

    Dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius akibat pembuluh darah pecah di otak. Jenis obat-obatan yang diberikan dapat berupa obat antihipertensi, berfungsi untuk menurunkan tekanan darah.

    Jenis obat antihipertensi yang bisa diberikan adalah antagonis kalsium, ACE inhibitor, ARB (angiotensin II receptor blockers), dan diuretik.

    Obat anti nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen, bisa menjadi pilihan anti nyeri awal untuk meredakan keluhan sakit kepala yang dialami penderita pembuluh darah pecah di otak.

    Obat anti kejang, untuk meredakan kejang akibat pembuluh darah yang pecah. Obat anti kejang yang diberikan bisa berupa carbamazepine, valproic, levetiracetam, dan phenytoin.

    2. Operasi pemasangan shunt

    Pembuluh darah pecah di otak bisa menyebabkan perdarahan pada otak. Ketika terjadi, kondisi ini dapat memicu penumpukan cairan yang bisa meningkatkan tekanan di otak, bahkan menyebabkan kerusakan di jaringan otak yang dikenal dengan hidrosefalus.

    Nah, salah satu cara untuk menangani hidrosefalus adalah dengan memasang selang khusus (shunt) di dalam kepala. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan dan mengalirkan cairan otak ke rongga perut agar mudah terserap ke dalam aliran darah.

    ​3. Kraniotomi

    Selain dengan pemasangan shunt, pendarahan dan pembengkakan pada otak akibat pembuluh darah pecah juga bisa diatasi dengan melakukan operasi kraniotomi.

    Melalui operasi ini, dokter akan membuat sayatan di kulit kepala pasien dan melubangi tengkorak dengan alat bor khusus untuk memperbaiki atau mengangkat pembuluh darah otak yang pecah.

    Pencegahan Pendarahan

    Pembuluh darah pecah di otak bisa dicegah jika Anda mengetahui faktor risiko apa yang dimiliki dan melakukan pengobatan sejak dini.

    Untuk mencegah terjadinya kondisi medis atau penyakit yang bisa memicu pembuluh darah pecah di otak, disarankan untuk menghentikan kebiasaan buruk, seperti berhenti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

    Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga penting dilakukan, yaitu dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga secara rutin setidaknya 30 menit setiap hari.

    Bagi Anda yang menderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, mengobati keduanya akan memperkecil risiko terjadinya pembuluh darah pecah di otak.

    Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah normal juga bisa mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.

    Pembuluh darah pecah di otak adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang perlu segera mendapat penanganan di rumah sakit.

    Oleh karena itu, jika Anda mencurigai adanya gejala pembuluh darah pecah di otak, segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang sesuai.