Topik: penyakit jantung

  • 8 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula

    8 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula

    Jakarta – Gula secara alami terdapat dalam semua makanan yang mengandung karbohidrat, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu. Mengonsumsi makanan utuh dengan kandungan gula alami justru baik bagi tubuh, karena dicerna secara perlahan dan memberikan pasokan energi yang stabil ke sel-sel tubuh.

    Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), asupan tinggi buah, sayur, dan biji-bijian juga terbukti dapat menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

    Masalah muncul ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, gula yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk meningkatkan rasa atau memperpanjang masa simpan.

    Tanpa disadari, banyak makanan seperti kue, biskuit, permen, minuman ringan, jus buah, dan makanan olahan lainnya mengandung gula tambahan. Bahkan, gula tambahan juga bisa ditemukan pada makanan yang tidak terasa manis, seperti sup, roti, daging olahan, dan saus tomat.

    Asupan gula yang berlebihan dikaitkan dengan beberapa penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan jantung.

    8 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Konsumsi Gula

    Dikutip dari Eating Well, berikut hal yang dapat terjadi pada tubuh saat berhenti konsumsi gula yang berlebihan.

    1. Penurunan Berat Badan Lebih Cepat

    Dengan mengonsumsi makanan tanpa tambahan gula, total asupan kalori yang masuk ke tubuh akan berkurang. Hal ini dapat mempercepat penurunan berat badan.

    Menurut penelitian, konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan. Oleh karena itu, mengganti makanan tinggi gula tambahan dengan pilihan yang rendah atau tanpa gula bisa membantu mengurangi asupan kalori secara signifikan.

    Menurut penelitian, konsumsi gula yang tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Berat badan bisa bertambah saat mengonsumsi banyak kalori dalam bentuk gula tambahan.

    Kelebihan berat badan atau obesitas sering kali disertai dengan gangguan pengendalian gula darah dan menurunnya sensitivitas insulin, yang dapat memicu diabetes tipe 2. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula tambahan dapat membantu mengelola berat badan sekaligus menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal. Kedua hal ini berperan penting dalam menurunkan risiko terkena diabetes.

    3. Memperlambat Proses Penuaan Kulit

    Mengurangi asupan gula tambahan dan menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal dapat membantu memperlambat proses penuaan kulit.

    Pola makan yang mengandung banyak gula bisa menyebabkan produksi AGEs (Advanced Glycation End Products) yang berhubungan dengan percepatan proses penuaan kulit.

    Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula bisa memperlambat efek penuaan yang ditimbulkan AGE’s pada kulit. Pilih makan makanan buah dan sayur yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.

    Peradangan kronis tingkat rendah berhubungan dengan hampir semua penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup dan proses penuaan, seperti radang sendi, gangguan saluran pencernaan, dan sindrom metabolik. Sebuah penelitian yang mengamati data lebih dari 5.000 orang dewasa menemukan, konsumsi minuman manis oleh penderita pra-diabetes berkaitan dengan peningkatan kadar protein C-reaktif, yaitu indikator utama peradangan.

    Penelitian tersebut menunjukkan konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat memperparah peradangan. Oleh karena itu, menghindari gula tambahan dapat membantu mengurangi peradangan yang sudah ada sekaligus mencegah terjadinya peradangan baru. Dengan begitu, fungsi kekebalan tubuh pun meningkat dan tubuh menjadi lebih efektif dalam melawan patogen.

    Asupan gula tambahan yang tinggi dikaitkan dengan kemungkinan risiko mengalami episode depresi, kecemasan, dan kesehatan mental lainnya. Menurut peneliti, hal ini berasal dari peradangan otak yang dipicu oleh indeks glikemik gula yang lebih tinggi.

    Mengurangi asupan gula juga bisa membantu menjaga daya ingat yang tetap baik seiring bertambahnya usia. Sebuah studi yang melibatkan 3.623 orang Amerika berusia 60 tahun ke atas, menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dengan tingkat keparahan hilangnya daya ingat.

    6. Nafsu Makan Berkurang

    Leptin, hormon utama yang mengatur nafsu makan, memberi sinyal ke otak tentang kapan harus makan, berhenti makan, serta kapan metabolisme harus dipercepat atau diperlambat. Namun, pada orang dengan obesitas dan resistensi insulin, tubuh menjadi kurang responsif terhadap sinyal bahwa sudah merasa kenyang.

    Oleh karena itu, memperbaiki pengelolaan glukosa bisa membantu memulihkan peran leptin dalam tubuh. Caranya adalah dengan mengurangi konsumsi gula tambahan.

    7. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Beberapa penelitian observasional menunjukkan orang yang mengonsumsi gula tambahan berlebihan berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Pola makan tinggi gula bisa meningkatkan peradangan dan menyebabkan hati memompa lemak berbahaya ke aliran darah. Hal tersebut bisa berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kardiovaskular.

    Gula bisa menyebabkan gigi berlubang. Jika tak menyikat gigi, gula dan karbohidrat lain pada gigi akan menjadi makanan bakteri yang hidup di mulut. Akibatnya, kondisi tersebut dapat menghasilkan asam yang menghilangkan mineral dari enamel gigi dan kemudian menyebabkan lubang.

    (elk/suc)

  • Bahaya Konsumsi Kulit Ayam Berlebihan, Waspada Obesitas hingga Serangan Jantung

    Bahaya Konsumsi Kulit Ayam Berlebihan, Waspada Obesitas hingga Serangan Jantung

    JAKARTA – Kulit ayam terkenal dengan rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah, konsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan.

    Di balik kelezatannya, kulit ayam menyimpan berbagai risiko yang dapat memicu gangguan kesehatan serius. Berikut beberapa bahaya yang bisa timbul jika terlalu sering mengonsumsi kulit ayam:

    1. Tinggi Lemak Jenuh dan Kalori

    Kulit ayam mengandung banyak lemak jenuh dan kalori. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

    2. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

    Lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang menjadi faktor utama dalam penyakit jantung dan stroke.

    3. Menimbulkan Gangguan Pencernaan

    Kulit ayam yang digoreng menyerap banyak minyak. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung, mual, dan diare.

    4. Berpotensi Memicu Diabetes Tipe 2

    Asupan lemak jenuh dalam jumlah besar dapat mengganggu sensitivitas insulin, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

    5. Memicu Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

    Proses pengolahan kulit ayam yang sering menggunakan garam dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan lonjakan kadar natrium, yang memicu tekanan darah tinggi.

    6. Mengganggu Fungsi Hati

    Lemak jenuh berlebih memberikan beban tambahan pada organ hati, berisiko menyebabkan perlemakan hati non-alkoholik dan kerusakan fungsi hati.

    7. Meningkatkan Risiko Kanker

    Proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, yang berpotensi meningkatkan risiko kanker, terutama jika dikonsumsi secara rutin dan dalam jumlah banyak.

  • Jangan Abaikan! Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Tanda Masalah Jantung

    Jangan Abaikan! Disfungsi Ereksi Bisa Jadi Tanda Masalah Jantung

    Jakarta – Masalah disfungsi ereksi masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Padahal, kondisi ini bukan hanya menyangkut performa seksual, tetapi juga bisa menjadi tanda awal adanya penyakit serius seperti gangguan jantung.

    Dokter Spesialis Urologi Mayapada Hospital Surabaya, dr. Aditya Pramanta, Sp.U menjelaskan ereksi adalah respons alami tubuh pria ketika aliran darah meningkat ke penis akibat rangsangan seksual atau kontak fisik, yang menyebabkan penis mengeras.

    Namun, jika terjadi gangguan pada proses ini, maka terjadilah disfungsi ereksi yang ditandai dengan kesulitan dalam mempertahankan ereksi, tidak mendapatkan ereksi, berkurangnya hasrat seksual, hingga rasa tidak puas saat berhubungan seksual.

    “Disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh faktor organik karena penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas. Bisa juga karena faktor psikogenik karena masalah psikologis, atau perpaduan kedua faktor,” jelas dr. Aditya dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

    Terdapat pula faktor risiko yang memicu disfungsi ereksi seperti faktor usia di atas 50 tahun, faktor gaya hidup seperti merokok dan konsumsi alkohol, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, dan kurangnya olahraga.

    Sementara itu, Dokter Spesialis Urologi di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Akbari Wahyudi Kusumah, Sp.U juga menjelaskan bahwa pria yang mengalami gangguan ereksi memiliki risiko terkena serangan jantung, maka dari itu harus segera dikonsultasikan ke dokter speasialis.

    “Pria yang mengalami gangguan ereksi memiliki risiko terkena serangan jantung dalam 3 hingga 5 tahun ke depan. Karena itu, jika mengalami gangguan ereksi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis urologi atau andrologi, bukan mencari pengobatan alternatif,” jelasnya.

    “Penting diingat, bahwa ereksi bukan hanya penting untuk kesehatan seksual, tetapi juga mencerminkan kondisi fisik dan psikologis pria secara keseluruhan.” sambungnya.

    Gangguan ereksi dapat diperiksa dengan Erection Hardness Score (EHS) yaitu metode pengukuran tingkat kekerasan ereksi yang terbagi menjadi empat derajat.

    Derajat pertama digambarkan seperti tahu, di mana penis membesar namun tidak keras.Derajat kedua seperti pisang kupas, yakni penis mengeras tapi belum cukup untuk penetrasi.Derajat ketiga seperti pisang, di mana penis cukup keras, namun belum maksimal.Derajat keempat seperti timun, yakni penis keras sepenuhnya dan optimal untuk aktivitas seksual.

    Tak perlu khawatir, disfungsi ereksi dapat ditangani secara medis dengan terapi bernama Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT). Hal tersebut dijelaskan oleh dr. Akbari bahwa ESWT merupakan gelombang kejut yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah di sekitar jaringan penis.

    “ESWT dilakukan dengan menggunakan gelombang kejut yang ditempel ke sekitar jaringan penis untuk meningkatkan aliran darah ke penis, merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru, dan memperbaiki fungsi ereksi.” jelasnya.

    Dengan metode ESWT, pasien tidak perlu disuntik atau dibius, tidak memerlukan pembedahan, tidak meninggalkan luka, durasi prosedur berlangsung cepat, dan tanpa komplikasi. Meski begitu, dr. Akbari menekankan pentingnya pemeriksaan menyeluruh untuk dapat menentukan penanganan terbaik bagi masalah disfungsi ereksi yang dialami.

    Masalah disfungsi ereksi ini perlu dikonsultasikan bersama dokter spesialis urologi di layanan yang menangani masalah saluran kemih dan reproduksi, seperti Tahir Uro Nephrology Center Mayapada Hospital yang khusus untuk menangani gangguan pada ginjal dan saluran kemih secara komprehensif mulai dari deteksi dini, diagnosis, penanganan non-invasif dan minimal invasif.

    Jika Anda atau pasangan Anda mengalami gejala disfungsi ereksi dan ingin mendapatkan pemeriksaan yang komprehensif di Tahir Uro Nephrology Center Mayapada Hospital, Anda dapat melakukan penjadwalan pemeriksaan melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Aplikasi ini dilengkapi fitur seperti Healthy Lifestyle yang terkoneksi dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau aktivitas olahraga dan kebugaran Anda. Berbagai informasi kesehatan juga lengkap terangkum dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare.

    Dengan aplikasi MyCare, pasien dapat mengakses layanan dengan cepat karena dapat memperoleh nomor antrean lebih awal dengan proses transaksi layanan yang praktis di berbagai kanal pembayaran.

    Aplikasi MyCare dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store, pengguna yang baru pertama kali registrasi akan mendapat point reward untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

    (akn/ega)

  • Trump Depak Para Ilmuwan, Negara Lain Siap Menampung

    Trump Depak Para Ilmuwan, Negara Lain Siap Menampung

    Washington

    Ilmuwan di Amerika Serikat tak tenang. Pemerintahan Donald Trump memangkas miliaran dolar pendanaan penelitian ilmiah, ribuan ilmuwan di AS kehilangan pekerjaan atau hibah. Nah, pemerintah serta universitas di seluruh dunia melihat peluang tersebut.

    Program Canada Leads yang diluncurkan April, ingin merekrut para peneliti biomedis pemula dari AS ke Kanada. Universitas Aix-Marseille di Prancis memulai program Safe Place for Science bulan Maret. Mereka berjanji menyambut ilmuwan dari AS yang merasa terancam atau terhalang risetnya.

    Global Talent Attraction Program Australia, diumumkan bulan April, menjanjikan gaji kompetitif dan paket relokasi. “Menanggapi apa yang terjadi di AS, kami melihat peluang tak tertandingi untuk menarik beberapa pemikir terpintar di sini,” kata Anna-Maria Arabia, kepala Australian Academy of Sciences.

    Sejak Perang Dunia II, AS menginvestasikan sejumlah besar uang dalam penelitian ilmiah yang dilakukan di universitas-universitas independen dan lembaga-lembaga federal. Pendanaan tersebut membantu AS menjadi kekuatan ilmiah terkemuka di dunia.

    Temuan yang dihasilkan termasuk ponsel dan internet serta cara-cara baru untuk mengobati kanker, penyakit jantung, dan stroke. Namun, kini sistem tersebut tengah terguncang.

    Sejak Trump menjabat, pemerintahannya menyebut ada pemborosan pengeluaran sains dan memotong besar-besaran staf dan hibah di National Science Foundation, National Institutes of Health, NASA, dan lainnya.

    Dana penelitian ke beberapa universitas swasta juga dipangkas. Beberapa universitas pun berhenti merekrut, memberhentikan staf, atau berhenti menerima mahasiswa pascasarjana baru.

    “Ada ancaman terhadap sains di AS. Ada banyak sekali bakat, seluruh kelompok yang terpengaruh oleh momen ini.”” kata Brad Wouters, dari University Health Network di Kanada yang meluncurkan program perekrutan Canada Leads, dikutip detikINET dari AP.

    Masih terlalu dini untuk mengatakan berapa banyak ilmuwan yang memilih meninggalkan AS. Terlebih, AS memimpin soal pendanaan penelitian dan pengembangan. Bahkan pemotongan besar pun tetap memungkinkan program-program penting tetap berjalan. Di 2023, negara itu mendanai 29% dari R&D dunia.

    Beberapa lembaga di luar negeri melaporkan minat awal yang signifikan dari para peneliti di AS. Hampir setengah dari aplikasi di Prancis, berasal dari para ilmuwan yang berbasis di AS, termasuk peneliti AI dan astrofisikawan.

    (fyk/afr)

  • Video: Data BPJS Kesehatan: Penyakit Jantung Paling Bikin Boncos

    Video: Data BPJS Kesehatan: Penyakit Jantung Paling Bikin Boncos

    Jakarta – Direktur BPJS Kesehatan, Prof Ali Ghufron Mukti, menyebut dalam kurun waktu 11 tahun BPJS telah mengeluarkan biaya jaminan pelayanan kesehatan Rp 1.087,4 triliun. Rp 235 triliun di antaranya untuk pengobatan penyakit katastropik.

    Dalam data yang dipaparkan di DPR, penyakit jantung memakan porsi anggaran tertinggi yaitu 79,42 persen. Di posisi kedua ada penyakit stroke dengan 15,68 persen.

    (/)

  • RSUD Gambiran Kediri Resmikan Faskes Modern, dari Jantung hingga TBC

    RSUD Gambiran Kediri Resmikan Faskes Modern, dari Jantung hingga TBC

    Kediri (beritajatim.com) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kediri menandai babak baru dalam transformasi layanan kesehatan. Pada Senin, 26 Mei 2025, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, S.H., M.Kn., meresmikan sejumlah fasilitas vital yang menjadi bagian dari pengembangan sistem pelayanan di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

    Tiga unit utama yang diresmikan antara lain instalasi gizi, instalasi diagnostik intervensi kardiovaskular, dan klinik tuberkulosis resistan obat.

    “Hari ini menjadi langkah penting dalam perjalanan pelayanan kesehatan di Kota Kediri. Kita menyaksikan bersama bahwa RSUD Gambiran Kediri ini terus berinovasi, bertransformasi dan juga meneguhkan diri sebagai pusat layanan kesehatan rujukan yang tidak hanya modern, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar Vinanda dalam sambutan.

    Instalasi gizi terbaru dibangun di atas lahan seluas lebih dari 620 meter persegi. Gedung dua lantai ini dilengkapi peralatan semi modern dan dirancang untuk menunjang efisiensi pelayanan gizi rumah sakit berstandar akreditasi.

    “Instansi ini tidak hanya mengedepankan efisiensi dan standar pelayanan rumah sakit terakreditasi, tetapi juga mengedepankan prinsip higienis sanitasi,” tambah Vinanda.

    Lebih jauh, hadirnya instalasi diagnostik intervensi kardiovaskular disebut sebagai langkah besar dalam penguatan layanan jantung dan pembuluh darah di Kota Kediri. Fasilitas ini menawarkan layanan angiografi, angioplasti, pemasangan ring, hingga katerisasi jantung.

    “Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penyakit jantung ini pembunuh nomor satu di dunia. Maka dari itu, dengan adanya instansi tersebut, bentuk komitmen dari pemerintah untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan, sehingga ke depan harapannya ke depan tidak ada masyarakat Kota Kediri yang terkena penyakit penyakit jantung,” tegasnya.

    Sementara itu, perhatian terhadap penyakit menular juga ditunjukkan melalui peresmian klinik tuberkulosis resistan obat. Fasilitas ini menjadi bagian dari strategi Pemkot Kediri dalam menanggulangi tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks.

    “Tak kalah pentingnya di RSUD Gambiran juga sudah ada klinik tuberkulosis resistan obat, ini juga komitmen RSUD Gambiran dalam menanggulangi tantangan kesehatan yang serius. Karena kita ketahui saat ini banyak masyarakat yang terkena TBC. Ini merupakan upaya pemkot Kediri dan RSUD Gambiran agar supaya ke depan tidak ada lagi yang kena TBC,” tutur kepala daerah termuda ini.

    Dengan klinik tersebut, pasien diharapkan mendapatkan layanan yang tidak hanya menyeluruh, tetapi juga efektif dan mudah dijangkau. “Dengan hadirnya klinik ini, kita berharap pasien dapat pelayanan yang komprehensif, efektif dan mudah dijangkau, sehingga proses penyembuhan bisa berjalan optimal,” lanjutnya.

    Selain peresmian tiga fasilitas utama, pembangunan Gedung I RSUD Gambiran juga resmi dimulai. Gedung ini dirancang sebagai investasi jangka panjang yang akan memperkuat pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

    “Saya ingin menekankan bahwa peresmian hari ini bukanlah garis finis, melainkan merupakan titik awal kita semua untuk optimalisasi fungsi gedung dengan SDM yang kompeten, serta alat kesehatan yang memadai,” kata Mbak Wali.

    Ia juga menekankan pentingnya kesinambungan inovasi dan perluasan akses sebagai pilar RSUD Gambiran dalam menjadi rumah sakit rujukan yang bisa diandalkan.

    “Sektor kesehatan merupakan pilar utama dari pembangunan SDM yang unggul. Apalah artinya ketika pendidikannya tinggi, ekonominya maju, tetapi masyarakatnya tidak sehat. Oleh karena itu dalam visi kota Kediri MAPAN, pembangunan kesehatan bukan hanya prioritas, melainkan ini fondasi utama,” tambahnya.

    Direktur RSUD Gambiran Kediri, dr. Aditya Bagus Djatmiko, M.Kes., menilai momentum ini sebagai lompatan strategis rumah sakit untuk melayani masyarakat secara lebih optimal.

    “Hari ini RSUD Gambiran punya gawe sebagai salah satu batu loncatan kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Sebuah rumah sakit menang harus berkembang, semata mata untuk memenuhi kebutuhan pelayanan bagi masyarakat. Sebuah rumah sakit yang statis sudah puas dengan pelayanan yang ada, tidak akan mampu untuk memenuhi pelayanan kesehatan yang dari hari ke hari semakin Komplek dan semakin canggih,” katanya.

    Acara ini dihadiri Forkopimda Plus Kota Kediri, Kepala RS Bhayangkara Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri, Kepala OPD Pemkot Kediri, Direktur PT Jaya Etika Beton, Konsultan Perencana Kuasa Pembangunan Gedung I Kuasa PSO, serta sejumlah tamu undangan lainnya. [nm/beq]

  • Allianz bayar klaim Rp560 miliar terkait penyakit kritis pada 2024

    Allianz bayar klaim Rp560 miliar terkait penyakit kritis pada 2024

    Jakarta (ANTARA) – PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) membayarkan klaim manfaat perlindungan penyakit kritis kepada nasabah sebesar Rp560 miliar untuk lebih dari 2.800 kasus klaim pada tahun lalu.

    Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Alexander Grenz di Jakarta, Kamis, menuturkan selama tiga tahun terakhir, terdapat peningkatan pengajuan klaim penyakit kritis, terutama terkait kanker, penyakit jantung, dan stroke.

    Ia juga menuturkan selama periode 2022-2024, pihaknya mencatat 35 persen klaim penyakit kritis diajukan oleh nasabah yang berusia di bawah 40 tahun.

    Berdasarkan data tersebut, pihaknya menyadari pentingnya upaya untuk meningkatkan inklusi asuransi bagi generasi muda.

    Untuk membantu para generasi muda dalam mengelola dampak finansial dari kondisi kesehatan yang tak terduga tersebut, Allianz Life memperkenalkan produk Asuransi Allianz Critical Plus.

    “Melalui Asuransi Allianz Critical Plus, kami berharap dapat membantu lebih banyak keluarga Indonesia meminimalisir risiko dampak finansial dan tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mereka dapat fokus pada hal yang paling penting, yakni pemulihan kesehatan,” kata Alexander Grenz.

    Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Cheang Khai Au mengatakan bahwa Asuransi Allianz Critical Plus dirancang untuk memberikan perlindungan ekstra bagi nasabah, terutama bagi generasi muda di usia produktif yang sudah memahami pentingnya perlindungan kesehatan sejak dini.

    Ia menyatakan produk asuransi tersebut memberikan manfaat yang mencakup perlindungan penyakit kritis lengkap, sejak tahap awal, meninggal dunia, serta manfaat akhir kontrak. Selain itu, terdapat pula pengembalian premi jika tertanggung masih hidup hingga akhir masa perlindungan.

    “Asuransi Allianz Critical Plus hadir sebagai solusi inovatif yang memberikan manfaat ekstra untuk memberikan keamanan finansial bagi keluarga di masa sulit,” ucap Cheang.

    Certified Financial Planner (Perencana Keuangan) Aliyah Natasya menyampaikan bahwa banyak keluarga di Indonesia masih belum memiliki ketahanan finansial yang cukup untuk menghadapi risiko penyakit kritis.

    Ia mengatakan anggota keluarga dari pasien penyakit kritis seringkali mengalami tekanan finansial karena banyaknya biaya lain yang dibutuhkan untuk mendukung pengobatan,

    Hal tersebut semakin menyulitkan keluarga pasien ketika yang mengalami penyakit kritis adalah pencari nafkah, yang mana mengakibatkan mereka tidak bisa memperoleh penghasilan selama sakit.

    Sementara itu, tidak semua orang memiliki tabungan atau aset likuid yang cukup dipakai saat darurat.

    “Penting untuk dipahami bahwa perencanaan keuangan itu krusial dan yang tidak bisa ditunda adalah perlindungan. Karena itu, mitigasi risiko seperti dana darurat dan asuransi menjadi fondasi penting dalam perencanaan keuangan keluarga, dan harus disiplin agar rencana masa depan keluarga tidak terganggu,” ujar Aliyah.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Padat: Kasus Pneumonia Jamaah Haji Melejit Tajam, Tembus 22 Ribu

    Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Padat: Kasus Pneumonia Jamaah Haji Melejit Tajam, Tembus 22 Ribu

    Makkah (beritajatim.com) – Lonjakan jumlah jamaah haji Indonesia yang terserang pneumonia atau radang paru-paru di Makkah menjadi perhatian serius Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

    Hingga Senin (19/5/2025), tercatat sebanyak 22.000 kasus pneumonia di kalangan jamaah haji.

    Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran melansir portal resmi Kementerian Agama, Rabu (21/5/2025), menjelaskan bahwa meningkatnya kasus ini seiring dengan terus berdatangannya jamaah dari seluruh dunia. Padatnya aktivitas, kondisi cuaca ekstrem, dan mobilitas tinggi menjadi faktor pemicu penyebaran penyakit pernapasan, khususnya di kota suci Makkah.

    “Per 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, total kunjungan ke layanan kesehatan haji Indonesia sudah mencapai 25.189 kasus, dengan pneumonia sebagai kasus terbanyak, disusul ISPA, hipertensi, dan diabetes,” ujar dr. Imran di Kantor Daker Makkah.

    Selain pneumonia yang mendominasi, lebih dari 1.000 jamaah juga tercatat mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

    93 Jamaah Dirawat di Klinik, 270 di Rumah Sakit Arab Saudi

    Data Kesehatan Haji juga mencatat bahwa sebanyak 93 jamaah saat ini tengah menjalani perawatan inap di klinik-klinik kesehatan haji Indonesia. Tiga penyakit utama yang menyebabkan rawat inap adalah diabetes, pneumonia, dan penyakit paru kronis.

    Sementara itu, jumlah jamaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi tercatat sebanyak 270 orang. Kasus terbanyak meliputi pneumonia, penyakit paru kronis, serta penyakit jantung koroner.

    Tak hanya itu, hingga 18 Mei 2025, tercatat 28 jamaah haji asal Indonesia wafat di Tanah Suci. Mayoritas disebabkan oleh penyakit jantung dan infeksi sistemik (sepsis) akibat kondisi tubuh yang sudah lemah.

    PPIH Imbau Jamaah Waspada dan Terapkan Langkah Pencegahan

    Guna menekan risiko penyakit dan menjaga kesehatan jamaah selama menjalankan ibadah, dr. Imran menyampaikan empat imbauan penting:

    Istirahat cukup setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib, agar tubuh punya waktu beradaptasi.

    Hindari aktivitas di luar ruangan pada jam-jam terik, terutama antara pukul 10.00–16.00 waktu Arab Saudi.

    Perbanyak konsumsi air putih atau air zam-zam, minimal satu gelas setiap jam saat berada di luar ruangan.

    Gunakan masker setiap keluar hotel, terutama bagi jamaah yang mengalami batuk atau pilek, untuk mencegah penularan dan perlindungan dari debu serta virus.

    “Kesadaran menjaga daya tahan tubuh dan mematuhi imbauan kesehatan sangat penting demi kelancaran ibadah,” tegas dr. Imran.

    Peningkatan kasus ini menjadi pengingat penting bahwa ibadah haji bukan hanya membutuhkan kesiapan spiritual, tetapi juga fisik yang prima di tengah tantangan lingkungan dan keramaian jutaan manusia. [aje]

  • Duduk rebahan tak boleh lebih dari satu jam

    Duduk rebahan tak boleh lebih dari satu jam

    Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr. Fauzan Nanggadita, Sp.KO mengingatkan masyarakat bahwa duduk rebahan tak boleh lebih dari satu jam kecuali tidur malam agar tak terkena masalah kesehatan.

    “Duduk rebahan tidak boleh lebih dari satu jam kecuali tidur malam. Minimal 20 menit bangun. Duduk satu jam, setelah satu jam kita harus melakukan gerak,” ujarnya di Jakarta, Senin.

    Hal itu disampaikan dalam acara bertema “Aktif di Tempat Kerja: Kesehatan Dimulai dari Kursi Anda dan Risiko Kesehatan di balik Kenyamanan AC dari sisi Radiologi” yang diadakan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta.

    Duduk terlalu lama diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas dan masalah metabolisme.

    Arsip foto – Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta bekerja pada hari pertama kerja di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

    Karena itu, saat sudah duduk selama satu jam, Fauzan menyarankan orang-orang untuk bangkit berdiri, misalnya, dengan mengelilingi satu ruangan sebanyak dua atau tiga kali.

    Namun, apabila mengelilingi ruangan tak memungkinkan, maka bisa melakukan gerakan duduk dan bangkit dari kursi sebanyak 10 kali atau ditambah kegiatan mendorong kursi.

    “Duduk, bangun 10 kali saja. Kalau kurang, angkat saja kursinya, dorong ke atas,” ujar Fauzan.

    Khusus para pekerja kantor yang menggunakan komputer, disarankan mengetik sambil berdiri dan mengurangi paparan gawai saat istirahat.

    Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr. Fauzan Nanggadita, Sp.KO dalam acara bertema “Aktif di tempat kerja : Kesehatan di mulai dari Kursi Anda dan Resiko Kesehatan di balik Kenyamanan AC dari sisi Radiologi” yang diadakan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta di Jakarta, Senin (19/5/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Dia mengingatkan, orang-orang harus memperbanyak gerak sekalipun sedang sibuk bekerja. Sejumlah cara yang bisa dilakukan termasuk dengan menaiki angkutan umum atau parkir di lokasi yang jauh.

    Kemudian alih-alih lift, pilihlah naik dan turun dengan tangga serta membuat jadwal aktivitas fisik bersama rekan kerja.

    “NEPA atau ‘Non-Exercise Physical Activity’ seperti naik angkutan umum, banyak jalan, parkir yang jauh,” katanya.

    Di kantor jangan pakai lift, naik-turun tangga supaya pahanya terlatih. “Kemudian buat jadwal aktivitas fisik bersama seperti senam atau jalan,” ujar Fauzan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    713 Jemaah Haji Asal Banyuwangi Masuk Kategori Berisiko, Mayoritas Hipertensi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 713 dari total 1.143 jemaah haji asal Banyuwangi yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci tergolong sebagai jemaah berisiko. Kategori ini ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi terhadap 1.168 orang yang terdiri dari jemaah dan petugas haji.

    Pemeriksaan tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar jemaah mengalami kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi kelancaran ibadah. Dari total peserta yang diperiksa, terdiri atas 537 laki-laki dan 630 perempuan, hipertensi menjadi penyakit terbanyak yang diderita.

    “Enam penyakit terbanyak, yang pertama hipertensi 321 orang, kedua penyakit metabolik 293 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, melalui Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Hadi Sutoyo, Kamis (15/5/2025).

    Selain hipertensi dan penyakit metabolik, penyakit lain yang umum diidap oleh jemaah haji Banyuwangi meliputi diabetes melitus sebanyak 173 orang, penyakit jantung 89 orang, anemia aplastic 24 orang, dan gastritis 18 orang.

    Dari total 713 jemaah yang dikategorikan berisiko, 23 orang dinyatakan istitha’ah atau mampu menunaikan ibadah haji dengan syarat mendapatkan pendampingan dari keluarga karena keterbatasan aktivitas fisik. Sementara 690 jemaah lainnya tetap dapat menjalankan ibadah haji namun harus membawa obat-obatan pribadi dari tanah air dan berada dalam pengawasan serta pendampingan petugas haji.

    “Sebanyak 23 orang harus didampingi dari keluarga karena keterbatasan aktivitas, sementara 690 orang karena penyakit komorbid harus membawa obat dari tanah air selain didampingi petugas haji,” jelas Hadi.

    Sebagai langkah preventif, Dinas Kesehatan juga memberikan vaksinasi kepada jemaah haji. Berdasarkan data terakhir, sebanyak 97,6 persen jemaah telah menerima vaksin meningitis, sementara 96,6 persen telah menerima vaksin polio.

    “Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penularan penyakit selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini,” pungkasnya. [alr/beq]