Topik: penyakit jantung

  • Sarapan Terlalu Pagi Bisa Picu Asam Lambung? Ini Faktanya

    Sarapan Terlalu Pagi Bisa Picu Asam Lambung? Ini Faktanya

    Jakarta

    Sarapan pagi sebenarnya baik dilakukan untuk orang yang memiliki masalah asam lambung seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Makanan di pagi hari membantu menetralkan asam lambung yang mengendap semalaman dan mencegahnya naik ke kerongkongan.

    Tapi muncul pertanyaan, apakah sarapan terlalu pagi bisa memicu masalah asam lambung? Begini penjelasan lengkapnya.

    GERD dan Pentingnya Sarapan

    GERD terjadi ketika sfingter esofagus, yang berfungsi sebagai penjaga asam lambung agar tidak naik, menjadi terlalu rileks atau mendapatkan tekanan berlebih. Situasi ini membuat asam lambung naik dan memicu gejala seperti heartburn.

    Ada beberapa hal yang memicu asam lambung naik ketika pagi hari. Salah satunya, makan terlalu banyak sebelum tidur. Makan terlalu banyak sebelum tidur membuat lambung terlalu meregang dan memperlambat proses pencernaan.

    Ahli gizi Jennifer Mitchel Wilson menuturkan sarapan memberi sinyal pada metabolisme untuk mulai bekerja dan memberikan energi bagi tubuh. Sarapan menjadi semakin penting bagi mereka yang memiliki masalah GERD. Kenapa demikian?

    1. Mengurangi Gejala GERD

    Wilson menuturkan sarapan sangat penting bagi pengidap GERD. Menurutnya sarapan dapat mengurangi gejala GERD seperti heartburn akibat asam lambung.

    “Sarapan membantu menetralkan asam di lambung dan mencegahnya merusak saluran pencernaan,” katanya dikutip dari Health Central.

    2. Mencegah Keparahan GERD

    Menurut Wilson, orang yang sarapan cenderung makan lebih sedikit sepanjang hari. Orang yang tidak sarapan biasanya malah berusaha ‘menebus’ kekurangan kalori sehingga meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.

    “Ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan, yang merupakan salah satu pemicu utama dari gejala asam lambung yang lebih parah,” tambahnya.

    3. Mencegah Makan Banyak Sekaligus

    Wilson menuturkan sarapan adalah titik awal untuk memulai pola makan porsi kecil tapi frekuensi sering. Pola makan tersebut dinilai lebih ‘ramah’ pada asam lambung.

    Kebiasaan sarapan mencegah makan dalam jumlah besar sekaligus, yang seringkali memicu GERD.

    Perhatikan Waktu Sarapan

    Meski makan pagi bermanfaat, memperhatikan waktu sarapan juga penting. Makan terlalu pagi atau terlalu cepat setelah bangun mungkin akan memicu masalah asam lambung bagi beberapa orang, khususnya orang-orang yang sudah memiliki GERD.

    Kondisi ini dapat diperparah, bila menu sarapan yang dikonsumsi justru memicu masalah asam lambung. Beberapa menu sarapan yang kurang disarankan untuk pengidap GERD seperti cokelat, gorengan, makanan tinggi lemak, pedas, kopi, hingga hidangan bersifat asam seperti makanan yang berbahan dasar tomat.

    Dalam sebuah studi di tahun 2023 yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, peneliti menyimpulkan jam 9 pagi adalah waktu terbaik sarapan. Sebagian penelitian lain menyebut waktu terbaik untuk sarapan adalah jam 8-9 pagi.

    Selain baik untuk lambung, sarapan di jam tersebut dinilai dapat menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

    Pengidap GERD Harus Bagaimana?

    Hal yang harus dilakukan pengidap GERD adalah menghindari berbagai pencetus masalah GERD di pagi hari. Misalnya seperti tidak makan terlalu banyak sebelum tidur, menghindari makanan atau minuman yang memicu gejala GERD di pagi hari.

    “Ini termasuk kopi serta jus buah sitrus seperti jeruk. Keduanya mengandung senyawa yang meningkatkan kadar asam lambung, sekaligus melemahkan sfingter. Akibatnya, asam lambung lebih mudah mengalir naik ke kerongkongan,” kata spesialis gastroenterologi Dr Aditi Stanton.

    Untuk mencegah masalah asam lambung naik, coba sarapan di waktu-waktu yang sudah disarankan seperti jam 8-9 pagi.

    Jika baru bangun setelah pukul 8-9 pagi, sangat disarankan untuk menunggu satu atau dua jam setelah bangun sebelum memulai sarapan. Jeda waktu ini berguna untuk memastikan sistem metabolisme dan pencernaan sudah lebih siap untuk menerima makanan yang masuk.

    (avk/tgm)

  • Segini Batas Kolesterol Tinggi pada Pria dan Wanita yang Bisa Picu Penyakit Jantung

    Segini Batas Kolesterol Tinggi pada Pria dan Wanita yang Bisa Picu Penyakit Jantung

    Jakarta

    Kadar kolesterol yang tinggi dan tak terkontrol bisa memicu penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung. Kondisi ini tak hanya dialami oleh lanjut usia, tetapi mereka yang berusia muda juga bisa mengalaminya.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), mengatakan risiko seseorang bisa terkena penyakit jantung bisa dilihat dari kadar Low Density Lipoprotein (LDL) atau disebut kolesterol ‘jahat’.

    Kadar LDL yang melebihi batas normal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Risiko ini semakin besar jika disertai pola hidup tidak sehat, sehingga penyakit jantung dapat muncul di usia yang lebih muda.

    “Kita fokus pada kolesterol LDL (sering disebut kolesterol ‘jahat’) karena inilah salah satu penyebab penyumbatan pembuluh darah,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (2/7/2025).

    Mengacu pada pedoman terbaru dari European Society of Cardiology (ESC), dr Vito mengatakan untuk pria dan wanita usia muda dengan risiko rendah, idealnya memiliki kadar LDL di bawah 100 mg/ dL. Apabila memiliki riwayat penyempitan pembuluh darah, target LDL bisa lebih ketat yakni di bawah 70 mg/dL.

    “Batas aman kolesterol total? Umumnya dianggap aman jika kolesterol total di bawah 200 mg/dL,tapi yang lebih penting adalah proporsi antara LDL, HDL, dan trigliserida, bukan angka total saja. Jadi jangan terpaku angka kolesterol total normal bila LDL-nya tinggi,” ucapnya lagi.

    Senada, spesialis jantung dan pembuluh darah dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP mengatakan batas kadar kolesterol LDL dikatakan tinggi lebih besar dari atau sama dengan 160 mg/dL.

    “Cut-off LDL dikatakan tinggi lebih dari atau sama dengan 160 di mana risiko penyakit jantung meningkat signifikan, dengan nilai optimal

    (suc/kna)

  • Studi Ungkap Kebiasaan Minum Teh Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung-Stroke

    Studi Ungkap Kebiasaan Minum Teh Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung-Stroke

    Jakarta

    Teh menjadi salah satu minuman yang digemari banyak orang di seluruh dunia. Menariknya, kenikmatan dari secangkir teh ternyata juga bisa berdampak baik bagi kesehatan jantung dan mencegah stroke. Bagaimana caranya?

    Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di International Journal of Cardiology Cardiovascular Risk and Prevention, menunjukkan minum dua cangkir teh per hari tanpa tambahan pemanis dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga 21 persen.

    “Namun, bila teh ditambahkan gula atau pemanis, manfaatnya akan hilang,” kata peneliti yang dikutip dari Daily Mail, Selasa (1/7/2025).

    Peneliti dari Nantong University, China, menganalisis data dari 177.810 orang dewasa di Inggris dengan usia rata-rata sekitar 55 tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 147.903 orang tercatat rutin mengonsumsi teh, dan sekitar 68,2 persen di antaranya tidak menambahkan gula atau pemanis.

    Semua partisipan dalam kondisi sehat saat awal penelitian. Namun, selama masa tindak lanjut rata-rata 12,7 tahun, tercatat 15.003 orang mengalami penyakit kardiovaskular.

    Dalam studi tersebut, diketahui sebanyak 2.679 orang juga mengalami stroke dan 2.908 orang didiagnosis gagal jantung.

    “Mereka yang minum hingga dua cangkir teh tanpa pemanis sehari memiliki risiko gagal jantung sebesar 21 persen lebih rendah, peluang 14 persen lebih rendah untuk terserang stroke, dan 7 persen lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis menderita penyakit jantung koroner,” tulis peneliti.

    “Tidak ditemukan efek seperti itu pada teh yang diberikan pemanis,” sambungnya.

    Menurut penelitian, diperkirakan secangkir teh tanpa pemanis lebih baik dalam mengawetkan senyawa aktif biologis. Itu termasuk polifenol dalam teh yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi.

    Para ahli mengungkapkan baik gula maupun pemanis buatan dapat meningkatkan resistensi insulin dan disregulasi metabolik. Hal itu merupakan salah satu faktor dari penyakit kardiovaskular.

    (sao/suc)

  • 5 Minuman Segar Pengganti Soda untuk Jaga Gula Darah

    5 Minuman Segar Pengganti Soda untuk Jaga Gula Darah

    Jakarta

    Menjaga kadar gula darah tetap stabil bukan hanya untuk pengidap diabetes, tapi semua orang. Gula darah yang tidak terkendali dapat memicu berbagai komplikasi penyakit serius seperti kerusakan ginjal, penyakit jantung, hingga gangguan penglihatan.

    Salah satu langkah paling mudah untuk menjaga kadar gula darah stabil adalah dengan memilih minuman sehat. Minuman bersoda misalnya, dalam satu hidangan bisa mengandung sampai 30-40 gram gula.

    Padahal menurut anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, asupan gula tambahan harian per hari maksimal sebanyak 50 gram. Jumlah tersebut sudah hampir memenuhi batas rekomendasi asupan gula harian dari Kemenkes.

    Jika sering dikonsumsi, minuman bersoda tentu meningkatkan risiko kenaikan gula darah (hiperglikemia), hingga diabetes melitus.

    Pengganti Minuman Bersoda

    Beberapa waktu lalu, sempat viral kisah seorang pria di Malaysia mengidap diabetes hingga kakinya harus diamputasi akibat komplikasi yang dialami. Pria bernama Azlan itu mengaku minum manis setiap hari, termasuk minuman bersoda.

    Bahkan dalam sehari, ia bisa beberapa kali mengonsumsi minuman manis.

    “Saya menyukai ‘Teh Tarik’ dan selalu meminumnya setiap hari di pagi, siang, dan malam hari. Selain itu, saya juga sering mengonsumsi minuman berkarbonasi,” ungkap pria asal Malaysia bernama Azlan dalam sebuah video akun TikTok-nya yang viral.

    Daripada mengonsumsi minuman bersoda, coba minum minuman ini untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil:

    1. Kopi

    Kopi tanpa gula bisa menjadi salah satu pilihan sehat untuk menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah tinjauan studi di 2018, konsumsi kopi dikaitkan dengan peningkatan metabolisme, serta menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    “Kopi tanpa pemanis tambahan bagus untuk kadar gula darah. Minum kopi hitam sudah lama dikaitkan dengan risiko diabetes tipe dua yang lebih rendah serta memperlambat perkembangan penyakit tersebut,” kata ahli gizi Erin Palinski-Wade, RD dikutip dari EatWell.

    Meski bermanfaat, konsumsi kopi tetap perlu diatur. Para ahli menyarankan minum kopi tidak lebih dari 3-4 cangkir per hari atau sekitar 400 mg kafein, agar tetap aman bagi tubuh.

    2. Teh Hijau

    Dikutip dari Health, kandungan katekin dalam teh hijau dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol jumlah glukosa dalam darah.

    Konsumsi katekin bisa menjadi metode pendukung yang efektif dalam mengelola kadar gula darah. Tapi perlu diingat, metode ini bukan pengganti dari pengobatan medis yang diresepkan oleh tenaga kesehatan.

    Coba minum teh hijau di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Secara umum, mengonsumsi hingga delapan cangkir teh hijau setiap hari masih dianggap aman, kecuali sedang hamil atau menyusui. Ibu hamil dan menyusui bisa minum hingga enam cangkir teh hijau setiap hari.

    3. Jus Tomat

    Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan likopen dalam tomat dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Likopen merupakan antioksidan karotenoid, yang penting untuk mencegah komplikasi diabetes dan resistensi insulin.

    Pastikan jus tomat yang dikonsumsi tidak menggunakan gula tambahan. Minum 2-3 cangkir jus tomat sehari sudah memenuhi rekomendasi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.

    4. Teh Hitam

    Antioksidan dalam teh hitam dapat menurunkan risiko diabetes dengan cara mengatur kadar gula darah dan mencegah peradangan. Dalam sebuah studi, ditemukan minum lebih dari 1 cangkir teh hitam per hari dapat menurunkan risiko diabetes hingga 14 persen.

    Studi lain menemukan kandungan theaflavin dalam teh hitam juga mengurangi efek radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan dalam jangka panjang meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, seperti diabetes.

    5. Air Putih

    Minum air putih dalam jumlah yang cukup terbukti membantu menurunkan kadar gula darah, melumasi sendi, dan memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan air bisa bervariasi pada tiap orang, tergantung jenis kelamin, berat badan, dan usia.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri menyarankan konsumsi setidaknya delapan gelas atau sekitar 2 liter air putih setiap hari.

    Lebih Baik Kurangi Minuman Manis

    Spesialis penyakit dalam dr Andi Khomeini Takdir, SpPD menuturkan mengonsumsi minuman manis tidak serta merta mengakibatkan diabetes. Tapi konsumsi secara berlebih ditambah dengan gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risikonya.

    “Tidak serta merta dengan mengkonsumsi minuman manis memang menjadi diabetes. Cuma risikonya memang lebih besar. Apalagi kalau ada faktor keturunan,” terang dr Koko dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    “Ini yang kita minta supaya orang mencegah dengan mengurangi konsumsi gula harian. Kemudian olahraga teratur, istirahat yang cukup, kemudian menjaga berat badan ideal,” tandasnya.

    (elk/tgm)

  • Anggota DPRD Bandung Barat Lili Suhaeli Meninggal Saat Haji, Dimakamkan di Tanah Suci
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        1 Juli 2025

    Anggota DPRD Bandung Barat Lili Suhaeli Meninggal Saat Haji, Dimakamkan di Tanah Suci Bandung 1 Juli 2025

    Anggota DPRD Bandung Barat Lili Suhaeli Meninggal Saat Haji, Dimakamkan di Tanah Suci
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB),
    Lili Suhaeli
    , meninggal dunia saat menjalankan
    ibadah haji
    di Madinah, Arab Saudi, Selasa (1/7/2025) pukul 03.00 waktu setempat.
    Lili dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dirawat selama dua hari di Rumah Sakit King Fahd akibat penyakit jantung yang sudah lama dideritanya.
    Lili yang tergabung dalam Kloter JKS-54 merupakan perwakilan Fraksi Partai Golkar di
    DPRD Bandung Barat
    dan sedang menunaikan ibadah haji bersama rombongan jemaah asal Kabupaten Bandung Barat.
    Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat, Tedi Ahmad Junaedi, yang menyatakan almarhum wafat dalam kondisi sudah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah wajib.
    “Telah berpulang ke rahmatullah Bapak H. Lili Suhaeli di Rumah Sakit King Fahd Madinah pada pukul 03.00 WAS,” ujar Tedi saat dikonfirmasi, Selasa (1/7/2025).
    Tedi menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Lili mulai menurun sejak dua hari sebelumnya hingga akhirnya harus dirawat secara intensif oleh tim medis di rumah sakit tersebut.
    “Informasi dari petugas haji menyebutkan beliau sudah sekitar dua hari menjalani perawatan sebelum akhirnya wafat dan dimakamkan di sana,” ungkap Tedi.
    Ia memastikan bahwa seluruh rukun dan wajib haji yang harus dijalani almarhum telah ditunaikan dengan sempurna sebelum yang bersangkutan jatuh sakit.
    “Beliau sudah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan tinggal menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air yang rencananya akan berlangsung pada 7 Juli nanti,” kata Tedi menambahkan.
    Kepulangan jemaah haji asal Kabupaten Bandung Barat, termasuk Kloter JKS-54, memang dijadwalkan pada gelombang terakhir sehingga Lili seharusnya kembali ke Indonesia dalam waktu kurang dari sepekan.
    Kemenag Bandung Barat
    menyampaikan dukacita mendalam dan berharap almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan setelah wafat dalam keadaan suci di Tanah Haram.
    “Kami turut berdukacita atas meninggalnya Pak Lili, semoga almarhum husnul khotimah dan seluruh amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT,” ucap Tedi.
    Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat, Dadan Supardan, menyebut kabar kepergian Lili merupakan pukulan berat bagi keluarga besar partai berlambang pohon beringin tersebut.
    “Kami sudah bertakziah ke kediaman almarhum di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, dan tentu saja kabar ini menjadi duka mendalam bagi kami semua,” kata Dadan.
    Menurut Dadan, Lili yang baru menjabat sebagai anggota DPRD untuk periode pertamanya dikenal sebagai sosok yang gigih, meski harus menjalani aktivitas politik di tengah kondisi kesehatan yang tidak selalu stabil.
    “Beliau memang memiliki riwayat penyakit jantung dan rutin melakukan pengobatan, tapi semangatnya dalam mewakili aspirasi masyarakat tidak pernah surut,” ujar Dadan.
    Ia berharap semangat pengabdian Lili Suhaeli yang wafat saat menunaikan rukun Islam kelima dapat menjadi inspirasi sekaligus diteruskan oleh para kader Golkar di parlemen Bandung Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Konsumsi Buah Sebelum Makan yang Aman untuk Lambung

    Cara Konsumsi Buah Sebelum Makan yang Aman untuk Lambung

    Jakarta

    Buah mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Serat dalam buah membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

    Konsumsi buah secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Buah juga membantu menjaga keseimbangan cairan dan mendukung fungsi organ tubuh agar lebih optimal.

    Sebenarnya aman nggak sih konsumsi buah sebelum makan besar? Begini penjelasan lengkapnya.

    Cara Makan Buah Sebelum Makan

    Pada dasarnya buah bisa dimakan sepanjang hari. Mengonsumsi buah yang tinggi serat sebagai makanan pembuka bisa memperlambat proses pencernaan dan membuat rasa kenyang lebih lama.

    Mengonsumsi buah sebelum makan juga membantu penyerapan nutrisi yang lebih baik. Buah mengandung gula alami yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Jika dibandingkan dengan makan buah setelah makan berat, tentu makan buah sebelum makan berat akan lebih cepat penyerapan nutrisinya.

    “Sistem pencernaan kita sudah diciptakan dengan sempurna. Maka makan buah dapat kapan saja, baik sebelum atau sesudah makan,” kata spesialis gizi Dr dr Samuel Oetoro, SpGK dalam sebuah wawancara.

    Jika masih was-was makan buah dalam keadaan perut kosong bisa berpengaruh ke lambung, berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan dikutip dari berbagai sumber:

    1. Pilih Buah yang Tepat

    Ada beberapa buah yang mungkin dapat mempengaruhi kesehatan lambung. Misalnya, buah-buahan yang bersifat asam seperti lemon, jeruk nipis, dan nanas.

    Daripada mengonsumsi buah-buahan seperti itu, coba pilih buah pisang, pepaya, semangka, apel, atau melon. Selain memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh, buah-buah ini juga lebih ‘ramah’ untuk lambung.

    Pisang misalnya merupakan sumber kalium, serat, vitamin C, antioksidan, dan fitonutrien yang baik untuk tubuh. Serat yang ada dalam pisang mampu meningkatkan fungsi pencernaan dan mengurangi risiko refluks asam di lambung.

    2. Pastikan Buah dalam Keadaan Matang

    Buah yang matang lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Ini disebabkan oleh contohnya enzim alami papain pada buah pepaya.

    Papain merupakan enzim proteolitik yang membantu memecah protein menjadi peptida dan asam amino, sehingga mendukung pencernaan lebih efisien, mengurangi gejala kembung, dan sembelit.

    Pada studi in vitro, pepaya matang menunjukkan aktivitas enzim papain yang lebih tinggi dan menghasilkan disolusi ‘meat bolus’ yang maksimal. Artinya, pepaya matang lebih efektif membantu memecah makanan dalam lambung dibanding pepaya muda.

    Sebaliknya, pepaya muda mengandung latex dan papain dalam kadar tinggi dapat mengiritasi esofagus dan lambung.

    3. Atur Porsinya

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi sayur dan buah minimal 400 gram sehari. Agar seimbang dengan sayuran, konsumsi buah bisa dilakukan dalam 2-3 porsi sehari (80 gram per porsi).

    Untuk orang yang sehat dan aktif, jumlah konsumsi buah bisa ditingkatkan menjadi 4-5 porsi. Tapi untuk orang dengan masalah lambung sensitif bisa mengonsumsi sesuai buah dengan porsi standar WHO, yaitu 2-3 porsi sehari.

    (avk/tgm)

  • Kepala Terasa Berat Pagi Hari? Bisa Jadi Kolesterol Tinggi

    Kepala Terasa Berat Pagi Hari? Bisa Jadi Kolesterol Tinggi

    Jakarta

    Kepala terasa berat di pagi hari bisa jadi menandakan kadar kolesterol tinggi. Tapi penting dicatat, selalu butuh pemeriksaan untuk memastikan karena pada dasarnya peningkatan kadar kolesterol tidak memiliki gejala spesifik.

    “Kita harus pemeriksaan kolesterol lengkap. Harus memang pemeriksaan darah,” kata praktisi kesehatan dr Muthmainnah, SpPD-KAI, dalam wawancara dengan detikcom, Rabu (28/5/2025).

    “Intinya sakit kepala itu bukan satu-satunya gejala yang disebabkan oleh kolesterol atau hipertensi,” tegasnya.

    Kadar Kolesterol Normal

    Dikutip dari WebMD, berikut kadar kolesterol normal yang diharapkan:

    Kolesterol total: di bawah 200 mg/dLLDL (Low Density Lipoprotein): di bawah 100 mg/dL atau di bawah 70 mg/dL jika punya riwayat penyakit jantung atau diabetesHDL (High Density Lipoprotein): 40 mg/dL ke atas pada pria, 50 mg/dL ke atas pada wanitaTrigliserida: di bawah 150 mg/dLKaitan Kolesterol Tinggi dengan Kepala Terasa Berat

    Kadar kolesterol tinggi sebagai penyebab sakit kepala memang masih menjadi perdebatan, sejauh ini tidak ada bukti adanya hubungan kausatif atau sebab-akibat. Namun keterkaitan antara keduanya bukan berarti tidak ada sama sekali.

    Sebuah penelitian tahun 2015 berjudul Correlation between Migraine Severity and Cholesterol Levels pernah mencoba mengungkapnya. Hasilnya menunjukkan, ada keterkaitan positif yang signifikan antara frekuensi dan intensitas migrain dengan kadar kolesterol total maupun LDL (low density lipoprotein).

    Penelitian lain pada 2011 juga mengamati kadar lipid atau lemak darah dengan migrain. Dari pengamatan terhadap 925 partisipan, ditemukan kaitan kuat antara kadar kolesterol total dengan keluhan migrain.

    “Kesimpulan umumnya memang ada kaitan jika kita bicara tentang sakit kepala migrain,” kata Like Laffin, MD, seorang ahli jantung, dikutip dari Cleveland Clinic.

    Namun Laffin mengingatkan, riset tersebut hanya mengungkap adanya keterkaitan dan tidak menyimpulkan kolesterol sebagai penyebabnya. Menurutnya, secara umum tidak ada bukti kuat kolesterol menyebabkan keluhan sakit kepala.

    “Otak memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan tekanan darah dalam waktu singkat. Tapi jika meningkat, maka sakit kepala bisa muncul,” jelasnya.

    Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi disebutnya sebagai faktor risiko atherosclerosis. Plak kolesterol yang terbentuk di arteri memicu tekanan darah tinggi, yang terkadang tidak hanya berkaitan dengan keluhan sakit kepala tapi juga stroke.

    (up/up)

  • Tangan Sering Dingin? Ini Penjelasan Medisnya

    Tangan Sering Dingin? Ini Penjelasan Medisnya

    Jakarta

    Tangan sering dingin kerap diartikan sebagai gejala penyakit jantung. Ada benarnya sedikit, tapi lebih banyak tidak tepatnya. Begini penjelasannya secara medis.

    Terkait gejala penyakit jantung, dr Vireza Pratama, SpJP, Subsp.IKKv(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, menegaskan tangan sering terasa dingin bukan gejala yang spesifik. Artinya, ada banyak kemungkinan penyebab di luar penyakit jantung.

    “Tidak ada keterkaitan ilmiah bahwa telapak tangan sering basah atau sering dingin itu pasti ada hubungannya dengan penyakit jantung. Tidak ada bukti ilmiah,” tegasnya dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    Memang, tidak menutup kemungkinan tangan dingin tersebut memang dialami oleh pasien penyakit jantung. Namun untuk memastikan kondisi tersebut merupakan indikasi jantung bermasalah, tidak ada bukti kuat untuk mendukungnya.

    “Hal itu bisa saja terjadi. Tangannya basah, tangannya dingin, dan sebagainya, sebagai dampak dari penyakit jantungnya,” jelasnya, menegaskan bahwa keterkaitan antara keduanya tidak bisa dipastikan.

    Menurut dr Vireza, ada banyak kemungkinan penyebab tangan dingin selain penyakit jantung. Di antaranya gangguan tiroid dan riwayat diabetes mellitus.

    Penyebab Tangan Terasa Dingin

    Dikutip dari Mayo Clinic, ada banyak penyebab tangan terasa dingin, terlebih jika hanya sesekali dirasakan. Sesimpel habis berada di ruangan yang dingin atau sejuk bisa menjadi penyebabnya, yang menandakan tubuh berusaha mengontrol temperaturnya.

    Namun demikian, tangan yang selalu dingin bisa jadi menandakan ada masalah pada aliran darah di tangan. Dikutip dari Cleveland Clinic, darah mengalir dari jantung ke tangan melalui ulnar artery dan radial artery di lengan bawah. Saat terpapar dingin, otot di sekitar pembuluh darah berkontraksi sehingga aliran darah dikonsentrasikan ke organ dalam seperti jantung.

    Terkadang, pembuluh darah menyempit atau konstriksi secara tiba-tiba meski tidak sedang kedinginan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut vasospasm. Mekanisme ini membuat tangan terasa dingin meski temperatur di sekitarnya normal. Pada kasus langka, vasospasm yang terlalu sering bisa memicu kerusakan jaringan dan melukai kulit.

    Gejala penyerta yang perlu diwaspadai

    Umumnya, tangan terasa dingin tidak menjadi persoalan serius. Namun sebaiknya periksa jika disertai gejala lain yakni:

    luka (ulcers)nyerikesemutanmengalami perubahan pada kulit, terutama jika terasa kencang atau mengeras, atau berubah warnasering terasa dingin juga di kaki dan jari-jari.Bisa Juga Dipicu Penyakit

    Beberapa penyakit atau kondisi kesehatan juga dapat disertai gejala tangan sering terasa dingin. Di antaranya:

    1. Raynoud’s syndrome

    Sindrom ini menyebabkan pembuluh darah di jari dan jempol mengalami konstriksi mendadak. Kulit tangan dan jari juga akan berubah warna menjadi biru, putih, atau ungu.

    2. Hipotiroidisme

    Terjadi ketika kelenjar tiroid tidak melepas hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Dampaknya, metabolisme melambat sehingga tubuh gampang merasa dingin meski temperatur di sekitarnya normal.

    3. Lupus

    Merupakan gangguan autoimun yang dapat memicu radang di berbagai bagian tubuh. Dapat pula terjadi di kulit dan pembuluh darah sehingga menjadi sensitif terhadap temperatur.

    4. Scleroderma

    Scleroderma juga termasuk gangguan autoimun yang menyebabkan kulit di jemari dan tangan lebih tebal dari seharusnya. Pengidapnya umumnya juga memiliki riwayat Raynoud’s syndrom.

    Mengatasi Tangan Selalu Dingin

    Berdasarkan pemeriksaan, dokter mungkin bisa meresepkan obat atau terapi untuk mengatasi penyebab. Sedangkan untuk mengatasi gejala tangan terasa dingin, beberapa tips berikut bisa diikuti.

    mengurangi paparan suhu dinginmemakai sarung tangan atau semacamnyamengelola stres dan anxiety atau kegelisahanmembatasi asupan alkohol, atau menghindari sama sekali akan lebih baikmelakukan perawatan kulit.

    (up/up)

  • Ternyata Jalan Kaki Seperti Ini Bisa Turunkan Risiko Sakit Jantung

    Ternyata Jalan Kaki Seperti Ini Bisa Turunkan Risiko Sakit Jantung

    Jakarta

    Jalan kaki ternyata bisa menjadi cara sederhana dan efektif untuk menjaga kesehatan jantung. Adalah pola jalan kaki 6-6-6, yang membagi waktu jalan di 6 pagi, 6 sore, selama 60 menit, dengan 6 menit pemanasan dan 6 menit pendinginan. Total sekitar 72 menit sehari yang bisa membawa perubahan besar pada kesehatan jantung.

    Jalan kaki pagi hari, tepatnya pukul 6 pagi, punya efek luar biasa, mengacu penelitian The Heart Foundation, berjalan kaki selama 30 menit saja bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 35 persen.

    Udara yang masih segar di pagi hari membantu paru-paru bekerja lebih baik, dan oksigen yang masuk ke dalam darah lebih maksimal. Jalan kaki pagi juga bisa mempercepat detak jantung secara alami, tanpa membuat jantung ‘kaget’. Ini sangat baik untuk memperkuat otot jantung secara bertahap.

    Selain itu, aktivitas fisik pagi hari juga berperan dalam menurunkan tekanan darah dan menjaga kadar kolesterol tetap stabil, dua faktor penting dalam mencegah penyakit jantung koroner.

    Stres adalah salah satu musuh utama jantung. Setelah seharian beraktivitas, tubuh sering membawa sisa ketegangan yang memengaruhi sistem kardiovaskular. Nah, jalan kaki pukul 6 sore bisa menjadi waktu terbaik untuk menurunkannya.

    Saat kamu berjalan di sore hari, tubuh secara alami mengurangi kadar hormon stres seperti kortisol. Ini membuat tekanan darah turun dan denyut jantung menjadi lebih tenang. Aktivitas fisik ringan seperti ini juga membantu memperbaiki ritme sirkadian tubuh, yang berperan besar dalam kualitas tidur dan pemulihan fungsi jantung di malam hari.

    Kombinasi jalan pagi dan sore ini membentuk siklus sehat, pagi untuk aktivasi, sore untuk relaksasi. Keduanya memberi manfaat langsung ke kesehatan jantung.

    Kelebihan dari aturan 6-6-6 adalah konsistensinya. Kamu tidak perlu olahraga berat, tidak perlu alat, dan tidak harus ke gym. Cukup jalan kaki secara teratur, dan biarkan tubuh bekerja memperkuat jantung secara perlahan tapi pasti.

    Dengan 60 menit jalan kaki per sesi, tubuh memasuki fase pembakaran lemak dan peningkatan sirkulasi darah. Ini berarti aliran darah ke jantung dan organ vital menjadi lebih lancar, mencegah penumpukan plak pada pembuluh darah.

    Tak hanya itu, pemanasan 6 menit sebelum jalan membantu mempersiapkan jantung agar tidak kaget dengan aktivitas fisik. Sedangkan pendinginan 6 menit setelahnya membantu jantung kembali ke ritme normal secara bertahap, keduanya mengurangi risiko aritmia dan tekanan darah melonjak tiba-tiba.

    Aturan 6-6-6 bukan cuma soal olahraga. Ini soal menjaga ritme hidup yang mendukung kerja jantung. Dengan jalan kaki rutin dua kali sehari, kamu memberi waktu bagi jantung untuk bekerja optimal dan pulih dengan baik. Tanpa sadar, kamu juga menurunkan risiko hipertensi, stroke, hingga serangan jantung.

    (naf/naf)

  • Kesalahan Umum Saat Masak Daging yang Bikin Gagal Sehat

    Kesalahan Umum Saat Masak Daging yang Bikin Gagal Sehat

    Jakarta

    Meski kelihatannya sepele, memasak daging dengan cara yang tidak benar bisa berdampak besar bagi kesehatan. Proses masak yang keliru bukan hanya mengurangi nilai gizi, tapi memicu risiko penyakit tertentu.

    Oleh karena itu, penting untuk mengetahui metode masak atau berbagai bahan yang bisa ditambahkan dalam olahan daging.

    Kesalahan saat Masak Daging

    Cara mengolah daging berperan krusial dalam menjaga nutrisi dan manfaatnya. Jangan sampai, daging yang seharusnya sehat dan bergizi justru berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini beberapa kesalahan yang jangan dilakukan:

    1. Memakai Santan

    Pakar kesehatan masyarakat Universitas Airlangga, Lailatul Muniroh menuturkan pengolahan daging dengan cara memakai santan adalah kesalahan yang paling sering dilakukan. Menambahkan santan pada hidangan daging, khususnya potongan yang tinggi lemak, dapat memicu lonjakan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

    “Orang-orang cenderung mengonsumsi daging dalam jumlah banyak, terutama jeroan yang tinggi dalam kandungan kolesterol. Mereka sering memasaknya dengan cara tidak sehat, seperti digoreng atau menggunakan santan,” kata Muniroh dikutip dari laman resmi Unair.

    Pengolahan makanan dengan cara ditambahkan santan dapat meningkatkan jumlah lemak, yang berkaitan erat dengan peningkatan kadar kolesterol tubuh.

    2. Digoreng

    Sama halnya dengan penambahan santan, daging yang diolah dengan cara digoreng atau menggunakan banyak minyak dapat meningkatkan kadar lemak trans.

    Konsumsi lemak trans dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan serius seperti penyakit jantung, stroke, obesitas, hingga kanker. Penggunaan minyak berulang juga dapat meningkatkan kadar lemak trans di dalam daging.

    3. Dibakar hingga Gosong

    Spesialis gizi Dr dr Nurul Ratna Mutu Manikam, MGizi, SpKG menuturkan pengolahan daging merah yang tidak tepat, seperti dibakar hingga gosong, dapat meningkatkan risiko kanker. Pengolahan daging dengan suhu yang terlalu tinggi dapat mengeluarkan senyawa karsinogenik seperti Heterocyclic amines dan Polycyclic aromatic hydrocarbons sehingga berbahaya dikonsumsi, khususnya jangka panjang.

    “Jadi risiko kanker payudaranya naik, kanker lambung naik, kanker usus besar naik, kanker rektum juga naik. Itu nanti melalui saluran cerna sehingga dapat menyebabkan kanker di area yang terpajan. Misalnya tenggorokan, lambung, sampai usus besar,” kata dr Nurul ketika ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

    4. Diolah Terlalu Pedas

    Bagi pengidap GERD, daging yang diolah dengan santan dan pedas bisa menjadi pemicu kambuhnya gejala. Beberapa gejala yang mungkin muncul seperti heartburn, regurgitasi, nyeri ulu hati, kembung, sendawa, hingga sesak napas.

    Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menambahkan, tidur setelah makan daging bersantan dan pedas dapat memperparah gejalanya.

    “Kebiasaan langsung rebahan setelah makan daging akan memperparah gejala GERD. Ini bisa memicu heartburn pada 4 dari 5 pasien GERD,” ujarnya.

    Tips Makan Daging Agar Tetap Sehat

    Agar tetap aman, dr Nurul mengimbau konsumsi daging sebaiknya dilakukan secara moderat atau tidak berlebihan. Ia menyarankan konsumsi daging merah sekitar 350-500 gram setiap minggu.

    Sedangkan untuk pengolahan daging merah, ia lebih menganjurkan metode tumis, kukus, atau rebus. Menurutnya, metode tersebut relatif lebih aman dan sehat untuk daging merah.

    “Kalau misalnya masak sup, sup daging, sup merah, dengan kacang merah itu nggakpapa ya. Bikin empal asem, empal gentong nggakpapa. Tapi begitu dibakar di atas api langsung, itu menyebabkan risiko kankernya naik,” kata dr Nurul.

    Memadukan daging dengan sayur dan buah juga bisa dilakukan. Serat dalam buah dan sayur dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko gangguan metabolisme.

    Departemen pertanian Amerika Serikat, United States Department of Agriculture (USDA) telah menetapkan panduan resmi suhu internal minimal yang harus dicapai saat memasak daging. Panduan ini dibuat agar daging yang dimasak terhindar dari bakteri berbahaya seperti Salmonella, E.Coli, dan Listeria.

    Daging sapi, kambing, atau domba harus dimasak hingga suhu internal minimal mencapai 63 derajat celsius. Lalu diamkan selama 3 menit sebelum dimakan agar panas menyebar ke seluruh bagian daging dan membunuh sisa bakteri yang mungkin masih ada.

    Sedangkan untuk daging giling, suhu internal minimal yang harus dicapai adalah 71 derajat celsius.

    (avk/tgm)