Topik: penyakit jantung

  • Bukan Penurunan Hormon Testosteron, Dokter Beberkan Perubahan Ini Jadi Penyebab Disfungsi Ereksi

    Bukan Penurunan Hormon Testosteron, Dokter Beberkan Perubahan Ini Jadi Penyebab Disfungsi Ereksi

    JAKARTA – Selama bertahun-tahun, penurunan kadar testosteron dianggap sebagai kambing hitam menurunnya performa seksual pria seiring bertambahnya usia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan penyebab utamanya bukanlah testosteron, melainkan perubahan metabolisme ringan seperti naiknya kadar gula darah.

    Hal ini diungkapkan oleh Dr. Michael Zitzmann, seorang profesor dan dokter seksologi dari University Hospital di Muenster, Jerman.

    “Meskipun usia dan kadar testosteron telah lama dianggap sebagai pemicu penurunan kesehatan seksual pria, penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan ini lebih erat kaitannya dengan peningkatan kadar gula darah dan perubahan metabolik lainnya yang bersifat ringan,” ujar Dr. Michael, dikutip dari laman New York Post.

    Penelitian yang berlangsung dari tahun 2014 hingga 2020 ini melibatkan 200 pria sehat berusia antara 18 hingga 85 tahun. Di akhir penelitian, 117 peserta tetap aktif, dan semuanya bebas dari diabetes, penyakit jantung, atau kanker. Hal ini memungkinkan para peneliti memfokuskan analisis pada perubahan metabolisme ringan tanpa pengaruh penyakit kronis.

    Hasilnya mengejutkan. Meskipun kadar hormon dan kualitas sperma sebagian besar tetap normal, fungsi ereksi menurun tajam, terutama pada pria yang mengalami peningkatan ringan kadar gula darah, meskipun masih berada di bawah ambang batas diabetes.

    “Kami menemukan fungsi ereksi memburuk secara nyata seiring dengan naiknya kadar gula darah yang hanya sedikit saja di atas normal. Namun, kadar testosteron tidak menunjukkan korelasi dengan kemampuan ereksi, meski tetap berkaitan dengan tingkat gairah seksual,” jelas Zitzmann.

    Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan ENDO 2025 yang diselenggarakan oleh Endocrine Society di San Francisco, California.

    Zitzmann menekankan disfungsi ereksi bukanlah takdir yang tidak dapat diubah. Dengan gaya hidup sehat dan intervensi medis yang sesuai, pria tetap bisa menjaga kesehatan seksualnya di usia lanjut.

    “Kami berharap hasil dari studi ini dapat membantu dokter dan pasien menyusun rencana pemeliharaan kesehatan seksual pria yang efektif,” ujar Zitzmann.

    “Kini kita tahu bahwa menjaga fungsi seksual dan reproduksi pada pria tetap berada dalam jangkauan, bahkan seiring usia yang bertambah,” lanjutnya.

    Penemuan ini muncul di tengah maraknya penggunaan terapi pengganti testosteron (TRT), yang menjadi populer di kalangan pria paruh baya meski mengandung risiko efek samping jangka panjang. Temuan ini memberi alternatif baru bagi pria yang khawatir akan penurunan performa seksual mereka.

    Selain itu, sebuah studi lain bahkan menunjukkan bahwa jus anggur dapat meningkatkan libido secara signifikan. Ini merupakan sebuah pengingat bahwa nutrisi dan gaya hidup memainkan peran penting dalam kesehatan seksual.

    Para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif, diantaranya:

    – Hindari konsumsi gula berlebih

    – Menjaga berat badan ideal dan hindari obesitas

    – Berhenti merokok

    – Batasi konsumsi alkohol

    – Rutin berolahraga

    – Periksa kadar gula darah secara berkala

    Melakukan pola hidup sehat, pria tidak hanya menjaga kesehatan seksual, tetapi juga menghindari risiko penyakit metabolik yang lebih serius seperti diabetes dan penyakit jantung.

  • Studi: ‘Monday Blues’ Tingkatkan Risiko Kena Serangan Jantung di Hari Senin

    Studi: ‘Monday Blues’ Tingkatkan Risiko Kena Serangan Jantung di Hari Senin

    Jakarta

    Beberapa orang mungkin merasa ‘takut’ atau panik saat menghadapi hari Senin. Kondisi yang kerap disebut sebagai ‘Monday blues’ ini ternyata bisa sangat berbahaya bagi kesehatan, khususnya jantung.

    Para ahli mengungkapkan rasa takut akan awal di minggu baru dapat memicu stres jangka panjang dan berdampak buruk pada kesehatan jantung. Kecemasan ini tidak hanya berkaitan dengan tempat kerja, tetapi orang-orang yang sudah pensiun pun menunjukkan tanda stres yang meningkat di hari Senin.

    Para peneliti dari Universitas Hong Kong menjulukinya sebagai Senin ‘Anxious Monday’ atau ‘Kecemasan di hari Senin’. Menurut para ahli, ini menunjukkan bahwa disregulasi manajemen stres tubuh, yang diketahui memicu penyakit jantung, terlepas dari status pekerjaan.

    “Penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan 19 persen serangan jantung dan kematian jantung mendadak pada hari Senin,” tulis para ahli dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Affective Disorders.

    Dalam studi tersebut, mereka percaya bahwa lonjakan kasus serangan jantung di hari Senin kemungkinan besar tidak terjadi secara acak. Penulis utama studi, Profesor Tarani Chandola dari departemen sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial di Hong Kong University (HKU) mengatakan hari Senin me jadi salah satu budaya penguat stres.

    “Bagi sebagian lansia, transisi minggu memicu kaskade biologis yang berlangsung selama berbulan-bulan. Ini bukan tentang pekerjaan, tetapi ini tentang seberapa dalam hari Senin tertanam dalam fisiologi stres kita, bahkan setelah karier berakhir,” jelasnya yang dikutip dari The Sun, Senin (14/7/2025).

    Perasaan stres dan cemas terkait dengan penyakit kardiovaskular melalu mekanisme biologis utama yang disebut disregulasi aksis hipotalamus hipofisis adrenal atau hypothalamus pituitary adrenal (HPA). Aksis HPA adalah cara utama tubuh merespons stres dan mengakibatkan pelepasan kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres di dalam tubuh.

    “Kondisi disregulasi aksis HPA ditandai dengan kadar produksi kortisol yang berlebihan, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan kematian yang lebih tinggi,” jelas para peneliti.

    “Disregulasi aksis HPA juga diketahui berkontribusi terhadap hipertensi, resistensi insulin, dan disfungsi imun. Tim peneliti bertujuan untuk meneliti apakah diregulasi aksis HPA lebih besar pada hari Senin dibandingkan hari-hari lainnya, dan apakah hubungan ini lebih besar antara orang dewasa yang bekerja dan yang tidak bekerja”, tulis mereka.

    Para ahli juga menilai data lebih dari 3.500 lansia yang berpartisipasi dalam Studi Longitudinal Inggris tentang Penuaan, termasuk sampel rambut yang menunjukkan kadar kortisol dalam tubuh partisipan.

    Orang yang melaporkan merasa lebih cemas pada hari Senin memiliki kadar kortisol 23 persen lebih tinggi dalam sampel rambut mereka, dibandingkan mereka yang merasa cemas pada hari-hari lainnya.

    Hal ini juga terlihat di kalangan pensiunan, yang menantang asumsi bahwa stres di tempat kerja saja yang menyebabkan kondisi ini.

    “Studi ini menemukan bukti kuat adanya hubungan antara pelaporan kecemasan pada hari Senin dan disregulasi aksis HPA,” terang para ahli.

    “Hubungan antara kecemasan pada hari Senin dengan disregulasi aksis HPA yang diukur selanjutnya terbukti pada lansia yang bekerja dan tidak bekerja, tanpa penurunan hubungan pada mereka yang tidak bekerja,” sambungnya.

    Terkait dengan tuntutan pekerjaan

    Temuan ini juga menunjukkan adanya pola sosial, yang artinya bukan hanya karena tuntutan pekerjaan, yang melekat dalam fisiologi manusia dengan risiko kesehatan yang berkelanjutan.

    Studi sebelumnya telah menunjukkan kadar hormon stres yang lebih tinggi pada orang-orang di hari kerja dibandingkan akhir pekan. Tetapi, penelitian terbaru ini adalah yang pertama kali menunjukkan bahwa hari Senin memiliki tingkat gangguan yang unik.

    Para peneliti berharap mengatasi stresor khusus hari Senin dapat membuka jalan bagi strategi baru untuk memerangi penyakit jantung. Mereka menyarankan rumah sakit dan klinik perlu merencanakan peningkatan kejadian penyakit kardiovaskular pada hari Senin.

    “Kebanyakan orang harus beradaptasi dengan perasaan cemas mereka di hari Senin selama masa kerja mereka,” terang para ahli.

    “Namun, bagi sebagian orang, terdapat kurangnya adaptasi terhadap kecemasan hari Senin, dan hal ini tampaknya tidak berkurang ketika mereka berhenti bekerja,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Langkah Kecil Menuju Kesehatan Jantung yang Lebih Baik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • 16 Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes, Enak dan Mudah Didapat

    16 Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes, Enak dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Buah dikenal sebagai sumber alami vitamin dan antioksidan. Namun, banyak pengidap diabetes ragu untuk mengonsumsinya karena kandungan gula alami yang dimiliki. Padahal, buah tetap penting dalam pola makan sehari-hari, termasuk bagi mereka yang hidup dengan diabetes.

    Meskipun buah mengandung karbohidrat yang akan diproses tubuh menjadi gula, karbohidrat tersebut tergolong sehat dan dibutuhkan untuk mendukung fungsi otak serta sel darah merah. Kandungan serat yang tinggi dalam buah juga membantu menyeimbangkan kadar gula alami yang terkandung di dalamnya.

    “Serat memperlambat pencernaan,” jelas Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD, ahli diet dari Cleveland Clinic.

    “Itu membantu kita merasa kenyang lebih lama dan mencegah lonjakan gula darah.”

    Selain itu, buah juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang berperan dalam menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.

    Buah yang Baik untuk Pengidap Diabetes

    Semua buah pada dasarnya baik dikonsumsi, bahkan bagi pengidap diabetes. Namun, agar lebih aman dan tepat, pemilihan buah sebaiknya mempertimbangkan indeks glikemik (IG), yakni ukuran seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah.

    Indeks glikemik diukur dalam skala 0 hingga 100. Makanan dengan nilai IG rendah, memiliki angka 50 atau kurang, dianggap tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara signifikan.

    Beberapa contoh buah dengan indeks glikemik rendah yang aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes antara lain:

    ApelCeriPersikRaspberryAprikotPirAnggurJerukStroberiBlueberryJeruk baliDelimaAraNectarineKiwiAlpukat

    Secara umum, buah terbaik untuk pengidap diabetes atau siapapun adalah buah segar. Buah utuh dalam kondisi segar atau beku sebaiknya menjadi pilihan utama karena kaya akan serat dan berbagai nutrisi penting.

    “Buah dan sayur dengan warna berbeda memiliki vitamin, mineral, dan antioksidan yang berbeda pula,” ujar Patton.

    “Untuk mendapatkan semua manfaatnya, carilah buah dan sayur yang berwarna-warni, mulai dari stroberi merah hingga blackberry ungu tua dan semua warna di antaranya.”

    (suc/suc)

  • Batas Waktu Aman Simpan Daging Rendang di Freezer Menurut Ahli

    Batas Waktu Aman Simpan Daging Rendang di Freezer Menurut Ahli

    Jakarta

    Rendang merupakan salah satu makanan favorit orang Indonesia. Jika disimpan dengan benar, maka rendang yang lezat bisa bertahan lama.

    Lantas apa yang perlu diperhatikan agar rendang bisa lebih awet untuk disimpan? Begini penjelasannya.

    Masa Simpan Rendang di Freezer

    Dokter spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK menuturkan freezer adalah salah satu tempat penyimpanan yang cocok untuk rendang. Menyimpan masakan di tempat yang dingin memperlambat pertumbuhan bakteri serta mikroorganisme yang menyebabkan makanan cepat basi.

    Menurutnya, rendang yang disimpan dalam freezer bisa bertahan sampai 6 bulan. Jika dikonsumsi dalam waktu yang lebih lama, rendang mungkin akan mengalami penurunan kualitas rasa dan tekstur.

    Ketika memanaskan rendang yang sudah disimpan lebih dari 6 bulan, pastikan juga tidak ada tanda-tanda pembusukan.

    “Rendang yang sudah dimasak matang dan disimpan dengan benar di dalam freezer bisa bertahan cukup lama, yaitu 3 hingga 6 bulan. Namun, untuk kualitas rasa dan tekstur terbaik, disarankan untuk mengonsumsinya dalam waktu 1-3 bulan,” jelas dr Raissa ketika dihubungi detikcom.

    “Lewat dari 6 bulan, rendang mungkin masih aman dikonsumsi, tetapi kualitas rasanya bisa menurun dan teksturnya mungkin jadi kurang baik,” sambungnya.

    Cara Menyimpan Rendang yang Aman

    dr Raissa membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyimpan rendang dalam freezer. Berikut beberapa di antaranya:

    Simpan dalam wadah tertutup rapat.Simpan dalam kemasan-kemasan kecil, sesuai porsi yang dibutuhkan.Berikan catatan tanggal penyimpanan.Pastikan suhu freezer tetap stabil.Jika daging sudah dipanaskan, konsumsi hari itu juga, dan jangan dibekukan kembali.

    Selain memengaruhi rasa dan tekstur makanan, penyimpanan terlalu lama dalam freezer juga dapat memengaruhi nutrisi di dalamnya.

    “Penurunan nutrisi bisa terjadi meskipun minimal, jika disimpan dalam keadaan benar. Terutama vitamin larut air. Namun, yang utama berubah adalah rasa dan tekstur dari daging tersebut,” tandas dr Raissa.

    Dalam kesempatan terpisah, pakar teknologi pangan sekaligus Ketua Umum Pergizi Pangan Prof Dr Ir Hardinsyah, MS menambahkan, jika daging rendang bertipe basah, ada baiknya dipisahkan dulu dari bumbu atau kuahnya. Ia mengatakan ini akan menambah masa simpan dari rendang.

    “Misalnya juga rendang itu kan ada dua tipe, rendang yang berkuah itu dipisah dulu bumbunya. Atau rendang yang memang sudah kering, yang nggak lengket, berarti ya itulah yang dimasukkan (disimpan),” katanya.

    Efek Menyimpan Daging Masak Terlalu Lama

    Berikut ini sederet efek yang ditimbulkan jika masakan berbahan dasar daging disimpan dalam freezer terlalu lama:

    1. Freezer Burn

    Freezer burn merupakan istilah untuk hilangnya kelembapan dari makanan beku. Dikutip dari WebMD, ini terjadi ketika daging disimpan terlalu lama dalam freezer sehingga kehilangan kelembapan, berubah warna, dan mengerut.

    Ada dua penyebab mengapa daging dan makanan beku bisa mengalami freezer burn. Pertama, karena makanan terlalu lama dalam kondisi beku, sehingga banyak molekul air berpindah dari permukaan. Kedua, karena daging tidak dibungkus dengan rapat sebelum masuk freezer.

    2. Perubahan Tekstur dan Rasa

    Masakan daging yang mengalami freezer burn, akan mengalami perubahan rasa dan tekstur setelah dicairkan. Tekstur daging akan terasa keras, kasar, dan kering. Rasa makanan juga cenderung hambar dan aneh, karena oksigen dari udara di sekitar telah menarik rasa dan warna dari jaringan daging.

    Daging yang mengalami freezer burn biasanya juga berubah warna menjadi abu-abu, cokelat, atau abu-abu kecokelatan.

    3. Oksidasi Lemak

    Selain memicu freezer burn, masakan daging yang disimpan terlalu lama dalam freezer juga bisa mengalami oksidasi lemak. Dalam sebuah studi tahun 2019, disebutkan proses pembekuan dapat membentuk kristal es yang menusuk dan merusak dinding sel serta membran sel otot daging.

    Kondisi tersebut lebih rentan terjadi bila pembekuan berlangsung lambat atau suhu freezer tidak stabil. Proses oksidasi ini menimbulkan efek tengik pada daging, menurunkan kualitas tekstur dan rasa, serta memicu pembentukan radikal bebas dan senyawa berbahaya seperti Malondialdehyde (MDA).

    Dalam banyak penelitian, MDA berkaitan dengan peningkatan berbagai risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit neurodegeneratif, dan beberapa jenis kanker.

    (avk/tgm)

  • Jangan Asal Pakai Lagi! Ini Batas Aman Minyak Goreng Bekas untuk Kesehatan Menurut Ahli

    Jangan Asal Pakai Lagi! Ini Batas Aman Minyak Goreng Bekas untuk Kesehatan Menurut Ahli

    Jakarta

    Salah satu kebiasaan memasak yang banyak dilakukan masyarakat adalah menyimpan minyak goreng sisa. Ketika minyak bekas penggorengan masih tersisa banyak, rasanya sayang untuk membuang semuanya.

    Perlu jadi perhatian, nyatanya penggunaan minyak goreng bekas ada batas amannya. Jika tetap digunakan secara berlebihan, ini tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan, khususnya sistem kardiovaskular.

    Berapa Kali Minyak Bekas Boleh Dipakai Lagi?

    Minyak yang digunakan untuk menggoreng akan mengalami peningkatan suhu sangat tinggi. Pakar teknologi pangan dan Ketua Umum Pergizi Pangan Prof Dr Ir Hardinsyah, MS menuturkan suhu yang tinggi dapat mengubah kandungan dari dalam minyak goreng.

    Salah satu perubahan yang berbahaya adalah munculnya asam lemak trans. Konsumsi lemak trans berkaitan erat dengan kenaikan risiko kesehatan kardiovaskular, seperti penyakit jantung.

    “Apalagi kalau deep frying yang minyak suhu tinggi sampai 200-an derajat celsius. Itu banyak perubahan terjadi pada minyaknya jadi ya asam-asam lemaknya jadi berubah, trans fat namanya, lemak minyak trans itu bahaya buat kesehatan,” kata Prof Hardinsyah ketika dihubungi detikcom.

    Oleh karena itu, ia menyarankan minyak bekas atau jelantah sebaiknya tidak dipakai lebih dari dua kali atau total tiga kali sejak minyak goreng pertama kali digunakan.

    “Kalau untuk orang yang mampu, saya sarankan sih sekali aja jelantahnya digunakan. Kalau kurang mampu, ya maksimum sampai dua kali lah, jangan sampai lebih dipakai lagi,” sambungnya.

    Tanda Minyak Sudah Jelek

    Menurut Prof Hardinsyah, salah satu tanda fisik paling umum dari minyak yang sudah jelek adalah warna yang kehitaman. Selain itu, makanan yang digoreng menggunakan minyak berulang biasanya juga menyisakan sensasi gatal atau serak di tenggorokan.

    Ketika dihubungi terpisah, dokter spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, SpGK menambahkan beberapa tanda lain yang menunjukkan minyak sudah buruk kualitasnya.

    “Tandanya warna berubah gelap, berbau tengik, menghasilkan asap berlebihan saat dipanaskan, tekstur lebih kental, berbusa saat dipanaskan, terdapat endapan atau sisa makanan hangus, dan makanan cepat gosong,” katanya.

    Bahaya Menggunakan Minyak Bekas Berulang

    Hati-hati, ada banyak dampak kesehatan yang mengancam jika tetap nekat menggunakan minyak bekas secara berulang. Berikut beberapa di antaranya:

    1. Memicu Lemak Trans

    Seperti yang sudah disinggung, penggunaan minyak goreng berulang memicu munculnya lemak trans. Lemak trans merupakan jenis lemak tidak sehat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol ‘jahat’ low-density lipoprotein (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol ‘baik’ high-density lipoprotein.

    Mengonsumsi lemak trans dalam jumlah banyak dan rutin, lalu dikombinasikan dengan gaya hidup tidak sehat, sangat berisiko meningkatkan kemungkinan penyakit jantung.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, ditemukan minyak goreng yang digunakan lebih dari dua kali sudah mengalami peningkatan kadar asam lemak.

    “Semakin warnanya pekat dan menghitam, maka semakin tinggi kandungan asam lemak transnya,” kata peneliti dari Prodi Teknologi Laboratorium Medis UM Surabaya, Vella Rohmayani dikutip dari laman resmi kampus.

    2. Merusak Nutrisi Makanan

    Minyak goreng yang digunakan berkali-kali juga dapat menurunkan nutrisi makanan serta menimbulkan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi pada minyak goreng membuat warna makanan menjadi jelek, berbau tengik, dan merusak kandungan vitamin dan mineral.

    3. Merusak Jaringan Tubuh

    Minyak goreng yang digunakan berulang juga memicu terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan.

    Paparan radikal bebas biasanya muncul dari paparan polusi, asam rokok, hingga radiasi.

    “Selain itu, reaksi oksidasi juga dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel dan jaringan tubuh ketika kita mengkonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng bekas,” tandas Vella.

    4. Meningkatkan Risiko Kanker

    Dalam sebuah penelitian tahun 2020, ditemukan penggunaan minyak goreng secara berulang dikaitkan dengan munculnya senyawa karsinogenik (bersifat kanker) seperti polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).

    Disebutkan, konsumsi minyak yang digunakan berulang menyebabkan tingginya insiden gentokoksik (kerusakan materi genetik), mutagenik (mutasi DNA), tumorigenik (memicu tumor), serta berbagai jenis kanker. Beberapa jenis kanker dikaitkan dengan penggunaan minyak berulang meliputi kanker paru, kolorektal, payudara, dan prostat.

    (avk/tgm)

  • 9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    Jakarta

    Air kelapa bukan hanya menjadi pelepas dahaga alami, tapi juga menyimpan segudang manfaat. Minuman ini diyakini mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung.

    Salah satunya adalah potassium atau kalium. Laman American Heart Association menyebut, kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi efek natrium, salah satu unsur dalam garam dapur yang dikaitkan dengan risiko hipertensi.

    Tapi apa saja sebenarnya kandungan dan manfaat air kelapa?

    Kandungan Air Kelapa

    Dikutip dari Nutritionvalue.org, dalam 100 gram air kelapa terkandung nutrisi sebagai berikut:

    Kalori: 19Lemak total: 0 gramNatrium: 12 mgKarbohidrat total: 4,6 gramGula: 4,6 gramProtein: 0 gramKalsium: 8 mgKalium: 196 mikrogramManfaat Air Kelapa untuk Jantung

    Air kelapa diyakini punya manfaat bagi kesehatan jantung, di antaranya membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan HDL, dan melancarkan aliran darah.

    Kandungan kalium yang tinggi dalam air kelapa bisa membantu mengatur tekanan darah. Sebuah riset di New England Journal of Medicine mengungkap, kadar natrium yang tinggi dan kadar kalium yang rendah berhubungan dengan risiko stroke dan serangan jantung.

    Namun demikian, tidak berarti jantung akan makin sehat jika minum air kelapa berlebihan. Terkait kandungan kalium, air kelapa hendaknya dikonsumsi sewajarnya saja.

    “Kadar kalium di dalam tubuh kita tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih, karena dapat menyebabkan gangguan irama jantung dan komplikasi lainnya,” kata dr Yuri Afifah, SpJP, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2025).

    2. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik atau High-Density Lipoprotein (HDL)

    Dalam sebuah tulisan di Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, para ilmuwan di India menyebut air kelapa dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. Sebaliknya, high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, meningkat karenanya.

    Kadar LDL yang rendah dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Demikian juga dengan trigliserida dan kolesterol total, makin rendah nilainya maka efeknya makin baik untuk jantung.

    Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko penyakit jantung. Air kelapa relatif lebih rendah kalori dibandingkan dengan minuman lainnya seperti soda atau jus, hanya 19 kalori dalam 100 gram. Karenanya, air kelapa bisa menjadi minuman yang membantu menurunkan berat badan.

    Pastikan tidak ada gula atau pemanis yang ditambahkan.

    5. Mengatur Kadar Gula Darah

    Memiliki kadar gula darah yang terus menerus di atas kisaran normal bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Dikutip dari laman Heart Foundation, seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi akibat diabetes bisa merusak pembuluh darah di jantung.

    Penelitian menunjukkan bahwa air kelapa bisa membantu mengatur gula darah dan meringankan gejala diabetes. Air kelapa merupakan sumber mangan yang baik, yang bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Tapi, pastikan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan air kelapa ke menu harian.

    6. Menghidrasi Tubuh

    Air kelapa yang kaya akan elektrolit yang membantu menjaga hidrasi. Hal ini sangat penting untuk aliran darah yang lancar. Dikutip dari laman Heart Research Institute, jika tubuh mengalami dehidrasi, jumlah darah yang beredar di tubuh berkurang. Jantung akan mencoba mengimbanginya dengan meningkatkan detaknya. Proses ini bisa membebani jantung karena harus bekerja lebih keras dari biasanya.

    7. Meningkatkan Elastisitas Pembuluh Darah

    Diet rendah kalium sejak lama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular seperti hipertensi hingga stroke. Sebuah riset di jurnal JCI Insight menunjukkan adanya kalsifikasi pembuluh darah pada tikus yang menjalani diet rendah kalium.

    Apakah air kelapa banyak mengandung kalium? Tentu saja.

    8. Mengurangi Stres Oksidatif

    Air kelapa juga mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh. Dikutip dari laman Sahyadri Hospitals, antioksidan bisa membantu mengurangi stres oksidatif yang diketahui bisa menyebabkan masalah kardiovaskular.

    9. Melancarkan Aliran Darah

    Air kelapa dikenal sebagai sumber kalium dan magnesiumnya. Selain mengatur keseumbangan cairan tubuh, kalium bisa membantu mengurangi peradangan, melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, dan memperkuat fungsi jantung. Meski demikian, dikutip dari laman Healthgrades, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, sebelum air kelapa direkomendasikan sebagai obat atau tindakan pencegahan penyakit kardiovaskular.

    (elk/up)

  • Harus Jalan Berapa Langkah Tiap Hari? Idealnya Sih Begini Menurut Riset

    Harus Jalan Berapa Langkah Tiap Hari? Idealnya Sih Begini Menurut Riset

    Jakarta

    Memperbanyak aktivitas demi tubuh bugar tidak melulu berkaitan dengan olahraga intensitas berat, cukup dengan rutin jalan kaki setiap hari. Secara umum, orang dewasa disarankan untuk menempuh 8.000 hingga 10.000 langkah per hari. Rekomendasi ini berasal dari meta-analisis 2022 yang mengkaji 15 studi.

    US Center for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan 10.000 langkah setara dengan sekitar 8 kilometer per hari. Sayangnya, rata-rata orang di AS hanya melangkah sekitar 4.774 langkah per hari, tergolong gaya hidup sedentari atau kurang gerak.

    Tren di Indonesia jauh lebih rendah, mengacu studi 2022 yang dianalisis para peneliti Stanford University, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan sekitar 3.513 langkah per hari. Jauh di bawah rata-rata global sekitar 5.000 langkah per hari.

    Padahal, beragam manfaat jalan kaki termasuk meningkatkan kekuatan otot, melancarkan aliran darah, mencegah penyakit jantung, menjaga fleksibilitas tubuh, mengurangi kekakuan sendi, hingga bisa membantu menjaga berat badan ideal.

    Berjalan kaki juga dapat membantu mencegah berbagai kondisi, seperti obesitas, osteoporosis, dan penurunan fungsi memori akibat usia. Sebuah studi tahun 2022 menunjukkan semakin banyak langkah yang ditempuh, semakin rendah risiko kematian akibat berbagai sebab.

    Jumlah langkah kaki yang dibutuhkan pria dan wanita, apakah berbeda?

    Tidak ada bukti kuat bahwa jenis kelamin memengaruhi jumlah langkah ideal. Karenanya, 10.000 langkah per hari adalah target yang relevan untuk laki-laki dan perempuan.

    Bahkan selama kehamilan, berjalan kaki dalam intensitas sedang tetap aman dan dianjurkan. CDC merekomendasikan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu untuk ibu hamil.

    Namun, bila dikategorikan berdasarkan usia, aktivitas fisik memang bisa berbeda, berikut panduan CDC:

    Anak usia 3 – 5 tahun:

    Dianjurkan aktif sepanjang hari melalui aktivitas bermain. Tidak ada angka pasti langkah, tapi aktivitas fisik harus berlangsung setiap hari.

    Usia 6 – 17 tahun:

    Disarankan melakukan aktivitas fisik aerobik dan penguatan otot minimal 60 menit per hari. Ini setara dengan sekitar 11.290-12.512 langkah, jadi target 12.000 langkah per hari bisa menjadi panduan yang baik.

    Dewasa muda dan lansia:

    Studi tahun 2022 menemukan bahwa manfaat maksimal bisa didapat dengan 6.000-8.000 langkah per hari. Target 7.000 langkah sudah cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan.

    Namun, perlu dicatat bahwa studi tersebut bersifat observasional dan sebagian besar dilakukan pada populasi berpenghasilan tinggi, sehingga hasilnya mungkin tidak mewakili semua kelompok masyarakat.

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh Anda Jika Berjalan Sejauh 1,6 Km Setiap Hari

    Ini yang Terjadi pada Tubuh Anda Jika Berjalan Sejauh 1,6 Km Setiap Hari

    Jakarta

    Banyak orang yang tidak menyadari bahwa berjalan kaki juga merupakan latihan menahan beban. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari jalan kaki, meski hanya sekitar 1 mil atau 1,6 km per hari.

    “Berjalan adalah latihan menahan beban, meskipun Anda tidak sedang mengangkat beban atau memakai pemberat pergelangan kaki, itu tetaplah latihan menahan beban,” kata wakil presiden pemrograman dan pendidikan di Stride, Steve Stonehouse.

    Saat berjalan kaki, seseorang tak hanya mendapatkan manfaat kardio dan pernapasan, tapi juga otot juga karena harus menopang berat badan.

    Dikutip dari laman Well+Good, Steve dan seorang pelatih pribadi bernama Amy Schemper membagikan beberapa manfaat dari berjalan kaki 1,6 km. Berikut di antaranya.

    1. Memperkuat Otot

    Meski berjalan tidak sama dengan latihan kekuatan, olahraga ini bisa membangun kekuatan dengan melibatkan otot-otot di seluruh tubuh.

    “Kita menganggap jalan kaki terutama sebagai latihan kardiovaskular-dan memang demikian! Namun, jalan kaki juga melatih seluruh tubuh bagian bawah, termasuk kaki, betis, dan pinggul,” kata Amy Schemper.

    Secara umum, jalan kaki membutuhkan stabilitas inti yang signifikan, sehingga otot perut terlibat di setiap langkah. Sementara , berjalan menanjak akan melatih otot bokong dan paha belakang.

    Sebab jalan kaki menjaga inti tubuh tetap aktif, manfaat jalan 1,6 km sehari juga mungkin mencakup postur tubuh yang lebih baik.

    2. Meningkatkan Kesehatan Tulang

    Tulang merespon gerakan yang dilakukan, terutama jika gerakan tersebut menahan beban, seperti berjalan sejauh 1,6 km. Menurut National Institute of Health, jaringan tulang merespons dan tubuh lebih kuat ketika berolahraga. Memprioritaskan olahraga, seperti berjalan kaki sejauh 1,6 km juga bisa membantu mencegah pengeroposan tulang seiring bertambahnya usia.

    3. Meningkatkan Kesehatan Kardiorespirasi

    Menurut studi tahun 2019 dalam Preventing Chronic Disease, berjalan sejauh 1,6 km atau jarak berapapun akan meningkatkan detak jantung, yang merupakan dorongan besar bagi kesehatan jantung.

    Setiap kali bergerak, tubuh harus mendorong darah dan cairan ke seluruh sistem tubuh lebih banyak dibandingkan tidak berjalan. Dorongan tersebut membuat jantung bekerja lebih aktif. Bahkan, berjalan kaki bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 30 persen.

    4. Menetapkan Rutinitas yang Sehat

    Berjalan kaki bisa menjadi cara yang bagus untuk menghirup udara segar dan menikmati waktu untuk diri sendiri. Selain manfaat fisik, berjalan kaki memberi waktu untuk berpikir, mendengarkan lagu, atau mengobrol dengan teman,

    Tips Mencegah Cedera dari Berjalan Kaki

    Salah satu masalah yang sering ditemui Stonehouse pada klien yang dilatihnya adalah rasa sakit da gangguan akibat terlalu memaksakan diri saat berolahraga, terutama jika sebelumnya tidak aktif. Padahal, berjalan sejauh 1,6 km saja sebaiknya dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing dan tingkatkan secara bertahap.

    Pastikan juga menggunakan otot yang tepat saat berjalan. Postur tubuh yang tidak benar bisa memunculkan cedera. Jalan dengan bahu dan pinggul sejajar satu sama lain. Stonehouse juga menyarankan agar lengan terus bergerak.

    Secara alami kaki akan bergulir ke bagian tengah lalu ke depan. Jadi, idealnya gerakan berjalan mengikuti urutan tumit, tengah kaki, lalu jempol kaki.

    (elk/kna)

  • Ini Tanda Minyak Goreng Bekas Sudah Melebihi Batas Aman Menurut Dokter

    Ini Tanda Minyak Goreng Bekas Sudah Melebihi Batas Aman Menurut Dokter

    Jakarta

    Tak sedikit orang menganggap minyak hasil penggorengan yang masih sisa sayang untuk dibuang. Akhirnya, minyak goreng digunakan berulang kali sampai warnanya menghitam atau bahkan habis diserap makanan yang digoreng.

    Penting untuk mengetahui tanda minyak goreng sudah melebihi batas aman. Begini penjelasan lengkap dari dokter gizi.

    Tanda Minyak Bekas Melebihi Batas Aman

    Dokter spesialis spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, M.Gizi, SpGK menjelaskan ada beberapa tanda fisik pada minyak yang sudah melewati batas aman. Tanda yang paling nampak seperti warnanya yang berubah gelap dan menghasilkan bau tengik.

    “Selain itu, tandanya menghasilkan asap berlebihan saat dipanaskan, lalu tekstur minyak menjadi lebih kental, lalu berbusa saat dipanaskan,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom.

    “Selain itu, juga terdapat endapan atau sisa makanan hangus dan makanan juga menjadi cepat gosong,” sambungnya.

    Dampak Minyak Bekas pada Kesehatan

    dr Raissa menjelaskan penggunaan minyak bekas secara berulang dapat memengaruhi kesehatan. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, khususnya pada sistem kardiovaskular.

    Menurutnya, ini disebabkan oleh kandungan lemak trans yang terbentuk ketika minyak dipakai berulang kali.

    “Minyak jika dipakai berulang kali akan berubah jadi minyak trans. Lemak trans adalah jenis lemak jahat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya,” jelasnya.

    Selain itu, berikut beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari penggunaan minyak goreng secara berulang:

    1. Meningkatkan Kadar Asam Lemak

    Peneliti dari Prodi Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella Rohmayani, menuturkan penggunaan minyak goreng sebaiknya hanya digunakan dua kali. Vella menuturkan penggunaan minyak secara berulang dapat meningkatkan kadar asam lemak dan berdampak pada kesehatan.

    “Berdasarkan hasil penelitian, kadar asam lemak yang terkandung dalam minyak goreng yang sudah dipakai lebih dari dua kali melebihi ambang batas normal yaitu sebesar 0,30 persen,” katanya dikutip dari laman resmi UM Surabaya.

    Ia menambahkan, penggunaan minyak goreng secara berulang juga memengaruhi nilai gizi makanan dan memicu oksidasi. Reaksi oksidasi yang terjadi pada minyak goreng membuat makanan berbau tengik, berwarna tak menarik, tidak enak, serta merusak beberapa vitamin dan asam lemak esensial yang terkandung dalam minyak.

    “Selain itu, reaksi oksidasi juga memicu terbentuknya radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel dan jaringan tubuh ketika kita mengonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng bekas,” sambungnya.

    3. Meningkatkan Kolesterol

    Minyak yang dipakai berulang kali dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam makanan. Ini belum ditambah kandungan asam lemak trans pada minyak yang biasanya ditandai dengan warna yang menghitam.

    “Semakin warnanya pekat dan menghitam, maka semakin tinggi kandungan asam lemak transnya. Lebih baik gunakan hanya satu kali, jangan berulang-ulang, apalagi sampai warnanya menghitam,” tandas Vella.

    Sebagai tambahan, tidak disarankan juga mencampurkan minyak goreng bekas dan baru. Dikutip dari Scientific India, minyak goreng bekas mengalami oksidasi dan polimerisasi dari pemanasan berulang. Proses tersebut menghasilkan senyawa-senyawa aldehida, peroksida, dan radikal bebas yang bebahaya.

    Dalam sebuah studi pada tahun 2019, peneliti di Iran menemukan 66 persen restoran cepat saji mencampurkan minyak baru ke dalam minyak lama di penggorengan. Mereka menemukan sebagian besar minyak yang digunakan sudah sangat terdegradasi dengan nilai p-anisidin (p-AV) sebagai indikator oksidasi, sangat tinggi. Ini menunjukkan kerusakan minyak tetap akan mendominasi, meski sudah ditambah minyak baru.

    “Semua sampel minyak bekas yang diuji menunjukkan tingkat kerusakan yang sangat tinggi berdasarkan nilai p-anisidin (p-AV) dan TPC (Total Polar Compounds). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara parameter ketengikan minyak (rancidity), penambahan minyak baru (replenishment), penyaringan, dan frekuensi penyaringan,” tulis peneliti.

    (avk/tgm)

  • 7 Kebiasaan Sehat Mahathir Mohamad, Eks PM Malaysia yang Bugar di Usia 100

    7 Kebiasaan Sehat Mahathir Mohamad, Eks PM Malaysia yang Bugar di Usia 100

    Jakarta

    Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad menjadi salah satu tokoh dunia yang dikenal karena kepemimpinannya. Dia menjadi PM Malaysia yang menjabat paling lama.

    Mantan PM ini baru saja berulang tahun ke 100 pada 10 Juli 2025. Tentunya, menginjak umur 100 tahun tentunya bukanlah hal mudah, terutama bagi seseorang yang menjalani hidup di hadapan publik, penuh tujuan, dan juga tekanan.

    Di usianya yang sudah lagi tidak muda itu, Mahathir bahkan tetap aktif dan menginspirasi. Lantas, apa saja kebiasaan yang dilakukan Dr Mahathir dalam menjalani hidupnya?

    1. Tetap Tenang di Bawah Tekanan

    Puluhan tahun memimpin, berarti Mahathir Mohamad menghadapi kritik hingga krisis internasional. Namun, Mahathir jarang membiarkan stres menguasai dirinya.

    Meski tidak secara eksplisit berbicara tentang meditasi atau kesadaran, tapi pengaturan emosinya yang disiplin dan tetap tenang di bawah tekanan, mungkin membantu melindungi tubuhnya dari stres kronis.

    Dikutip dari laman Economic Times, stres kronis bisa mempercepat penuaan pada tingkat sel, sementara, pengendalian emosi melindungi kesehatan otak dan jantung.

    2. Hindari Kebiasaan Buruk

    Dr Mahathir menghindari rokok dan alkohol, serta makan secukupnya. Dia tidak mengikuti tren seperti diet dan asupan nutrisi yang keat, namun tetap berpegang pada pola makan seimbang dan hidup bersih.

    Pengendalian kalori, terutama di usia lanjut akan mendukung kesehatan metabolisme dan mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup, seperti diabetes dan jantung.

    3. Tetap Ingin Tahu dan Terus Belajar

    Bahkan di usianya yang ke 100, Mahathir masih mencari ilmu, berbincang dengan anak muda, dan terus mengikuti perkembangan terkini. Rasa ingin tahu merupakan alat yang ampuh untuk menua dengan baik.

    4. Tidak Sepenuhnya Pensiun

    Setelah meninggalkan jabatan resmi, Mahathir terus menulis, memberi nasihat, dan berpartisipasi dalam diskusi publik. Banyak yang membayangkan pensiun sebagai pelepasan dari tanggung jawab. Namun, Mahathir tidak pernah menganggap pensiun sebagai pemutusan hubungan, tapi sebagai pengalihan.

    Orang-orang yang tetap terhubung dengan tujuan hidup memiliki kesehatan mental yang lebih baik, lebih sedikit penyakit kronis, dan umur yang lebih panjang. Aktivitas bermakna di usia lanjut menjadi faktor kuat bagi kesejahteraan secara keseluruhan.

    5. Tidak Makan Terlalu Banyak

    Dikutip dari laman World of Buzz, dalam podcast dengan Coffee With Ryan, Mahathir menyarankan untuk berhenti saat merasa makanan terasa lezat atau setidaknya makan secukupnya.

    “Meskipun makanannya enak, aku bilang pada diriku sendiri, sudah cukup. Aku harus berhenti,” kata Mahathir.

    Dr Mahathir mengakui akan sulit untuk berhenti makan saat makanan terasa lezat pada awalnya.

    “Anggaplah diri Anda beruntung jika tidak menderita penyakit mematikan seperti kanker. Penyakit jantung bisa disembuhkan, tetapi intinya adalah menghindari makan berlebihan yang bisa menyebabkan obesitas,” ungkapnya.

    6. Terus Bergerak

    Dr Mahathir tidak mengikuti gym berintensitas tinggi. Tapi, dia tetap aktif berjalan kaki, dan menjaga mobilitas fisik.

    “Anda harus tetap aktif, duduk, dan tidak melakukan apa pun yang buruk bagi kesehatan Anda,” kata Dr Mahathir kepada The Straits Times.

    Gerakan ringan setiap hari dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi kehilangan massa otot, dan mencegah jatuh. Semuanya merupakan masalah yang sering dialami oleh orang yang bertambah usia. Kuncinya adalah konsistensi, bukan intensitas.

    7. Melatih Otak Setiap Hari

    Dr Mahathir tidak membiarkan otaknya menganggur. Dengan menulis opini, dialog, ataupun membaca berita harian, dia memastikan otaknya terantang secara aktif.

    “Jika Anda tidak menggunakan otak, ia akan mulai mengalami kemunduran, mulai melupakan banyak hal, Saya membaca. Saya menulis. Saya berbicara dengan orang lain. Saya memberi kuliah,” jelas Dr. Mahathir.

    Aktivitas mental diketahui bisa mendukung daya ingat dan menunda penurunan kognitif. Bukan untuk menjadi brilian, hal ini untuk tetap ingin tahu dan terlibat secara mental.

    (elk/kna)