Topik: penyakit jantung

  • Apple Ungkap Alasan Pakai Akselerometer untuk Deteksi Sleep Apnea di Apple Watch – Page 3

    Apple Ungkap Alasan Pakai Akselerometer untuk Deteksi Sleep Apnea di Apple Watch – Page 3

    Pada umumnya, gangguan ini ditandai dengan berhentinya pernapasan sementara saat tidur dan dapat memicu stres fisiologis serius.

    Tak hanya itu, risiko penderita untuk menghidap hipertensi, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung semakin meningkat.

    “Kebutuhan untuk tidur tentu saja sangat fundamental untuk kesehatan kita. Itu sebabnya kami ingin memperkenalkan fitur sleep apnea,” kata Deidre Caldbeck, Senior Director of Product Marketing for Apple Watch and Health saat berbicara dengan tim Liputan6.com baru-baru ini.

    Dia menambahkan, “dengan fitur ini pengguna bisa mendapatkan notifikasi bila ada tanda-tanda konsisten sleep apnea sedang hingga berat. 

  • BMKG: Cuaca Jakarta Mayoritas Diprediksi Cerah Berawan Sepanjang Kamis 17 Juli 2025 – Page 3

    BMKG: Cuaca Jakarta Mayoritas Diprediksi Cerah Berawan Sepanjang Kamis 17 Juli 2025 – Page 3

    Sebelumnya, kualitas udara Kota Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Kamis (17/7/2025) dan menduduki peringkat keempat terburuk se-Indonesia. Hal itu seperti disampaikan dalam laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 06.00 WIB.

    “IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 126 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 45,5 mikrogram per meter kubik atau 9,1 kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” ujar laman IQAir, melansir Antara, Kamis (17/7/2025).

    PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap, dan jelaga.

    Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini yakni, kelompok sensitif sebaiknya menghindari beraktivitas di luar ruangan, mengenakan masker saat berada di luar, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan keempat sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 162; Tangerang, Banten (137), dan Bekasi, Jawa Barat (136).

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mendorong kerjasama konkret dengan daerah-daerah penyangga untuk bersama-sama menurunkan emisi, khususnya dari sektor industri yang aktivitasnya turut mempengaruhi udara di Jakarta.

     

  • Ternyata Jenis Olahraga Ini Bisa Perpanjang Umur, Cegah Sakit Jantung-Kanker

    Ternyata Jenis Olahraga Ini Bisa Perpanjang Umur, Cegah Sakit Jantung-Kanker

    Jakarta

    Olahraga rutin yang meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan bisa mengurangi risiko kematian dini akibat penyakit apapun termasuk masalah jantung hingga 40 persen, menurut sebuah meta-analysis dari 85 studi yang melibatkan 7 juta orang di seluruh dunia.

    “Aktivitas fisik mungkin lebih penting untuk kesehatan jangka panjang daripada yang kita duga sebelumnya,” kata Gregore Mielke, salah satu penulis studi dan dosen senior di School of Public Health, University of Queensland, Brisbane, Australia, melalui email.

    Usia tampaknya tidak berpengaruh. Orang yang mulai berolahraga di usia tua juga dapat meningkatkan harapan hidup mereka, demikian penjelasan Ruyi Yu, mahasiswa doktoral di bidang kesehatan masyarakat di University of Brisbane.

    Faktanya, dampak positif dari peningkatan aktivitas fisik sering kali lebih kuat pada lansia. Mengurangi risiko kematian awal hingga 10 sampai 15 persen.

    “Ini menegaskan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai aktif secara fisik, dan memulai kapan saja di masa dewasa masih dapat menghasilkan hidup yang lebih panjang dan sehat,” kata Mielke, dikutip dari CNN.

    Hasil tersebut sebenarnya tidak mengejutkan lantaran aktivitas fisik adalah kunci nomor satu kesehatan, sebut dr Andrew Freeman, direktur pencegahan penyakit jantung dan kebugaran di National Jewish Health, Denver, yang tidak terlibat dalam studi ini.

    “Olahraga benar-benar menurunkan risiko dengan cara yang tidak bisa dicapai dengan obat-obatan. Ini luar biasa,” kata Freeman.

    “Saya selalu bilang ke pasien saya bahwa aktivitas fisik adalah benar-benar kunci awet muda.”

    Harus Seberapa Sering?

    Studi yang diterbitkan Kamis lalu di British Journal of Sports Medicine ini adalah analisis paling komprehensif yang pernah dilakukan mengenai aktivitas fisik sejak masa dewasa awal.

    “Yang membedakan studi ini adalah analisis terhadap penelitian yang memantau aktivitas fisik dalam beberapa titik waktu,” jelasnya. “Ini memungkinkan kami mempelajari pola jangka panjang, seperti tetap aktif, mulai aktif di kemudian hari, atau berhenti berolahraga dan bagaimana pola tersebut memengaruhi risiko kematian.”

    Meskipun pedoman olahraga berbeda-beda di tiap negara, meta-analysis ini mengacu pada rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni setidaknya 150 sampai 300 menit aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 sampai 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi, bisa juga dikombinasi, selama sepekan.

    Olahraga intensitas tinggi seperti jogging atau jalan cepat akan secara signifikan meningkatkan detak jantung, bahkan bisa membuat berkeringat hanya dalam beberapa menit, menurut Mayo Clinic.

    Jenis Olahraga untuk Jantung-Kanker

    Olahraga aerobik teratur paling bermanfaat untuk penyakit jantung, penyebab kematian nomor satu di dunia. Dibandingkan dengan mereka yang sedikit atau tidak aktif sama sekali, orang yang paling aktif berolahraga memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung sekitar 40 persen lebih rendah. Risiko kematian akibat kanker juga turun sebesar 25 persen.

    Manfaat paling besar terhadap umur panjang diperoleh saat seseorang berolahraga secara moderat minimal 300 menit per minggu, kata Yu. “Melakukan lebih dari itu tampaknya tidak memberikan manfaat tambahan yang signifikan untuk umur panjang.”

    Bahkan mereka yang sebelumnya tidak aktif dan mulai berolahraga secara konsisten mengalami manfaat penurunan risiko kematian dini sebesar 22 persen.

    Orang yang melakukan aktivitas fisik di waktu senggang juga mengalami penurunan risiko sebesar 27 persen.

    Sayangnya, mereka yang berhenti berolahraga tampaknya kehilangan manfaat umur panjang, risiko kematian dini mereka menjadi mirip dengan mereka yang tidak pernah aktif.

    “Hasil ini menarik karena menimbulkan pertanyaan penting: apakah manfaat dari aktivitas fisik di masa lalu tetap bertahan jika seseorang berhenti aktif?” kata Yu.

    “Penelitian lebih lanjut jelas dibutuhkan untuk menjawab ini.”

    Cara Memulai Lebih Aktif: Perbanyak Jalan Cepat

    Beberapa orang mungkin merasa kesulitan mengubah kebiasaan dan menjadi lebih aktif.

    Para pakar menyarankan untuk memulai secara perlahan dan hanya setelah berkonsultasi dengan dokter. Cara simpel yang efektif adalah memperbanyak berjalan cepat, minimal 30 menit sehari.

    Setelahnya, bisa menambahkan latihan kekuatan untuk meningkatkan intensitas olahraga.

    “Ketika saya menyarankan orang untuk berjalan, bersepeda, berenang, atau joging, saya biasanya merekomendasikan agar mereka juga menambahkan latihan kekuatan,” ujar Freeman.

    “Bawa beban tangan, gunakan tas punggung berbobot, bersepeda di tanjakan, atau gunakan sirip tangan saat berenang agar ada resistensi di dalam air. Lakukan apa pun yang bisa menggabungkan kardio dengan latihan kekuatan.”

    (naf/kna)

  • Kejagung Segera Masukkan Eks Mantan Stafsus Nadiem Dalam Daftar Red Notice Interpol

    Kejagung Segera Masukkan Eks Mantan Stafsus Nadiem Dalam Daftar Red Notice Interpol

    Bisnis.com, JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) akan segera memasukkan Jurist Tan, tersangka kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022, ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Jurist Tan alias JT telah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek pada era Nadiem Makarim. 

    “Yang jelas, kami tidak lagi melakukan pemanggilan. Mungkin nantinya penyidik berencana akan menetapkan DPO dan nanti ditindaklanjutinya dengan Red Notice Interpol,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Anang Supriatna dikutip dari Antara, Rabu (16/7/2025).

    Terkait waktunya, Anang mengatakan bahwa rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Sementara itu, terkait Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman yang menyebut bahwa Jurist Tan diduga berada di Australia, Anang mengatakan bahwa informasi tersebut akan ditampung terlebih dahulu oleh penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).

    “Semua informasi nanti kami tampung. Nanti kami deteksi keberadaannya, benar atau tidaknya, untuk memastikan,” katanya.

    Dia mengatakan bahwa saat ini penyidik masih memastikan keberadaan posisi Jurist Tan.

    “Nanti kami berkoordinasi dengan negara-negara tetangga atau negara yang dianggap terdeteksi ada keberadaan yang bersangkutan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kejagung menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019–2022.

    Direktur Penyidikan pada Jampidsus Abdul Qohar mengungkapkan bahwa empat tersangka itu adalah JT (Jurist Tan) selaku Staf Khusus (Stafsus) Mendikbudristek tahun 2020–2024 dan IBAM (Ibrahim Arief) selaku mantan konsultan teknologi di Kemendikbudristek.

    Kemudian, SW (Sri Wahyuningsih) selaku Direktur Sekolah Direktur Sekolah Dasar (SD) Direktorat PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Tahun 2020–2021 sekaligus sebagai kuasa pengguna anggaran di lingkungan Direktorat Sekolah Dasar pada tahun anggaran 2020–2021.

    Terakhir, MUL (Mulyatsyah) selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Direktorat PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Tahun 2020–2021 sekaligus sebagai kuasa pengguna anggaran di lingkungan Direktorat Sekolah Menengah pertama tahun anggaran 2020–2021.

    “Dalam pelaksanaan pengadaan tersebut, SW, MUL, JT, dan IBAM telah melakukan perbuatan melawan hukum menyalahgunakan kewenangan dengan membuat petunjuk pelaksanaan yang mengarah ke produk tertentu, yaitu Chrome OS untuk pengadaan TIK pada tahun anggaran 2020–2022,” kata Qohar.

    Akibat perbuatan para tersangka, negara diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp1,9 triliun.

    Untuk selanjutnya, tersangka SW dan MUL akan ditahan di Rutan Kejaksaan Agung Cabang Salemba selama 20 hari ke depan sejak Selasa (15/7).

    Sementara itu, tersangka Ibrahim Arief akan menjadi tahanan kota karena memiliki penyakit jantung kronis, sedangkan keberadaan Jurist Tan masih diburu oleh penyidik.

  • Mitos atau Fakta: Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Naik?

    Mitos atau Fakta: Makan Telur Setiap Hari Bikin Kolesterol Naik?

    Jakarta – Telur dikenal sebagai sumber protein hewani yang praktis dan bergizi tinggi. Ada kandungan kalori, protein, kalium, hingga natrium di dalamnya.

    Banyak orang yang mengandalkan telur sebagai menu sarapan atau lauk harian karena mudah diolah dan rasanya lezat.
    Namun, di balik kepopulerannya, ada yang anggapan bahwa makan telur setiap hari bisa meningkatkan kolesterol. Benarkah demikian?

    Telur Bikin Kolesterol Naik?

    Anggota kelompok kerja nutrisi dan gaya hidup American College of Cardiology, Dr James O’Keefe, mengatakan bahwa semua penelitian baru menyebut bahwa telur tidak akan memperburuk kadar kolesterol.

    “Telur adalah sumber protein dan nutrisi yang sehat, dan Anda dapat menikmatinya dalam jumlah yang tidak berlebihan,” kata Dr O’Keefe yang juga seorang direktur kardiologi preventif di Saint Luke’s Mid America Heart Institute di Kansas City, Missouri.

    Beberapa penelitian memang menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi telur dan penyakit jantung. Namun, mungkin ada alasan lain untuk temuan ini.

    Makanan yang biasa dikonsumsi dengan telur, seperti bacon, sosis dan ham, mungkin lebih meningkatkan risiko penyakit jantung dibandingkan telur. Selain itu, cara memasak telur dan makanan lainnya, terutama jika digoreng dengan minyak atau mentega, kemungkinan lebih berperan dalam peningkatan risiko penyakit jantung dibandingkan telur itu sendiri.

    Dikutip dari laman Healthline, menurut penelitian, mengonsumsi makanan yang digoreng memang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan rendahnya koleserol baik (HDL). Semua merupakan faktor risiko dari penyakit jantung.

    Amankah Makan Telur Setiap Hari?

    Dikutip dari Mayo Clinic, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi makanan kolesterol sesedikit mungkin, dengan asupan di bawah 300 mg per hari. Sementara, satu butir telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol yang hanya ada di kuningnya sehingga dua butir telur setiap hari sudah mencukupi.

    Jadi, jika makanan yang dikonsumsi dalam sehari hanya mengandung sedikit kolesterol, menurut beberapa penelitian, mengonsumsi hingga satu butir telur per hari mungkin bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, jika ingin mengurangi asupan kolesterol, konsumsi putih telurnya saja.

    Banyak orang sehat bisa mengonsumsi hingga tujuh butir telur dalam seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan tingkat konsumsi telur ini bisa membantu mencegah beberapa jenis stroke dan kondisi mata serius yang disebut dengan degenerasi makula, yang bisa menyebabkan kebutaan.

    Dikutip dari laman Skyline Univesity mengenai penelitian telur dan penurunan risiko stroke, disebutkan bahwa telur memiliki banyak nutrisi, termasuk antioksidan yang terbukti mengurangi stres oksidatif dan peradangan. Telur juga merupakan sumber protein yang dikaitkan dengan penurunan tekanan darah.

    Telur juga mengandung lutein dan zeaxnthin, dua antioksidan kuat yang terakumulasi di retina mata. Hal ini lah yang membantu melawan beberapa proses degeneratif yang memengaruhi mata.

    O’Keefe menyebut, mengonsumsi dua butir telur sehari, enam hari seminggu sebagai jumlah yang wajar. Dia mengaku berusaha mencari telur yang diperkaya dengan omega-3, sebab menurutnya telur ini merupakan nutrisi yang penting untuk kesehatan kardiovaskular.

    “Saya pribadi suka telur dan mungkin makan sedikitnya 14 butir telur seminggu. Tetapi, saya membuang setidaknya setengah dari kuning telurnya karena di situlah semua kolesterol berada,” jelas Dr O’Keefe.

    Namun, bagi penderita diabetes atau penyakit jantung, O’Keefe menyarankan untuk membatasinya hingga lima kuning telur dalam seminggu. Kendati demikian, putih telur bisa dikonsumsi sebanyak yang diinginkan karena sama sekali tidak berbahaya

    (elk/tgm)

  • Lansia dan Ketergantungan Aspek Kesehatan

    Lansia dan Ketergantungan Aspek Kesehatan

    Jakarta

    “Seorang nenek Nasikah yang sakit stroke dan berusia 74 tahun, telah diserahkan secara total oleh kedua anaknya ke sebuah griya lansia. Mereka tidak menyesal dan tidak ingin bertemu ibunya lagi. Walaupun pada akhirnya kedua anak ibu Nasikah menjemput kembali ibunya dan diajak pulang, kejadian ini merupakan masalah genting tentang ketergantungan lansia pada aspek kesehatan yang buruk di tanah air”

    Indonesia telah memasuki ageing population sejak 2021 yaitu fase struktur penduduk tua mencapai diatas 10 persen penduduk. Hal ini terkait dengan angka harapan hidup (AHH) manusia sejak lahir di Indonesia pada 2024 mencapai 72,39 tahun. Meski belum mencapai angka global 73,3, namun sudah terjadi peningkatan berarti dibanding dekade sebelumnya 69,81 tahun pada 2010.

    AHH menunjukkan cerminan kesehatan masyarakat, akses layanan kesehatan, nutrisi dan peningkatan standar hidup yang makin baik. Perbaikan program imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta sanitasi mendorong peningkatan AHH Indonesia. Pembangunan kesehatan pasca pandemi covid-19 yang semakin fokus ke perbaikan sistem kesehatan dan integrasi layanan primer.

    Namun demikian jumlah lansia yang meningkat di Indonesia belum menjadi bonus demografi yang dapat menunjang kemajuan bangsa secara produktif. Secara fisik kesehatan, mental dan sosial ketergantungan lansia cukup besar. Tidak cukup berbicara AHH saja, tapi juga healthy life expectancy (HALE) yang mengukur tahun hidup orang dalam kondisi sehat dan produktif. Nah HALE di Indonesia hanya mencapai pada umur 63 tahun.

    Dengan demikian sepuluh tahun terakhir kehidupan lansia di Indonesia diliputi persoalan kesehatan dan penyakit. Hanya 28,4 persen lansia diatas 60 tahun yang sehat (Kemenkes, 2024). Mayoritas lansia di Indonesia hidup dengan penyakit khronis dan kesehatan yang menurun seperti TBC, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke dan gangguan sendi yang membuat ketergantungan lansia pada aspek kesehatan sangat besar.

    Sebuah survey oleh perhimpunan gerontology medik Indonesia (Pergemi) melihat ada 16 penyakit khronis yang diderita lansia. Diantaranya lima besarnya adalah hipertensi (37,8%), diabetes (22,9%), rematik (11,9), jantung (11,4%), dan asma (10,4%). Kesehatan lansia kita buruk dan membuat rumah sakit di Indonesia dipenuhi banyak lansia yang mencari pengobatan. Klinik penyakit tidak menular didominasi para lansia yang tergantung pada obat seumur hidupnya.

    Lansia di Indonesia dihantui penyakit khronis sebagai akibat pola hidup tidak sehat yang terjadi pada usia muda. BPJS sendiri melaporkan bahwa klaim yang menyedot dana paling besar pada delapan penyakit yaitu jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemophilia, leukemia, dan sirosis hati. Jumlah kasus empat besar yang mendapat jaminan BPJS Kesehatan meliputi jantung 20 juta kasus, kanker 3,8 juta kasus, stroke 3,5 juta kasus, dan gagal ginjal 1,5 juta kasus. Merupakan penyakit tidak menular dengan lansia yang paling rentan.

    Lansia selayaknya mempunyai akses luas ke dalam layanan kesehatan yang ramah lansia dan pelayanan publik lainnya. Namun di Indonesia penyakit khronis degeneratif membuat lansia menjadi penduduk rentan dengan mobilitas yang rendah. Tentu kondisi yang terjadi sekarang merupakan wujud investasi kesehatan masa lalu yang kurang memadai. Memprihatinkan upaya preventif promotif sebagai pola hidup sehat belum menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari selama ini.

    Ketergantungan lansia Indonesia dalam kesehatan sekarang dipandang bukan sekadar persoalan pribadi atau keluarga, mainkan isu sosial yang memerlukan perhatian lintas sektor dan seluruh komponen bangsa. Artinya ketergantungan lansia sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Dengan AHH yang meningkat maka beban pada sistem kesehatan juga meningkat. Rumah sakit, puskesmas dan layanan kesehatan primer perlu menyesuaikan sistem agar mampu melayani kebutuhan kesehatan lansia dalam jangka panjang.

    Ketergantungan aktifitas keseharian seperti lansia yang membutuhkan bantuan untuk mandi, makan, minum obat, jadwal ke layanan kesehatan rumah sakit, atau sekadar berjalan ke kamar mandi. Dalam kondisi yang lebih berat lansia dengan penyakit degeneratif seperti Alzheimer atau stroke bisa sepenuhnya sangat bergantung pada perawat atau anggota keluarga.

    Dengan demikian fase ageing population yang terjadi di tanah air belum bisa menjadi bonus demografi yang secara produktif menyumbang kemajuan masyarakat. Di sinilah kita melihat pertama, peran keluarga yang dominan dalam merawat lansia. Di lingkungan keluarga kondisi ini menjadi tantangan tersendiri, bahkan dapat menimbulkan kelelahan fisik dan emosional bagi anggota keluarga yang merawat.

    Fenomena caregiver burnout atau kelelahan pengasuh dalam merawat lansia menjadi isu yang kerapkali tidak dipandang sebagai masalah. Di sinilah keluarga memerlukan dukungan sistem layanan kesehatan dan dukungan sosial lebih dari luar. Jika dibiarkan dalam jangka panjang kondisi demikian tidak hanya berdampak pada keluarga/ pengasuh, tapi juga pada lansia itu sendiri. Mereka beresiko mengalami gangguan mental seperti stress, kecemasan dan depresi.

    Kondisi yang terjadi pada keluarga nenek sakinah tersebut di atas menjadi gambaran banyak kehidupan lansia sekitar kita. Dimana lansia yang sakit tampak menjadi beban keluarga dan minimnya dukungan layanan kesehatan dan kepedulian dari komunitas serta negara dalam mengentaskan ketergantungan kesehatan lansia.

    Jumlah penduduk yang makin menua dengan kondisi kesehatan yang buruk di tengah keluarga harus dijawab dengan strategi mengantisipasi kesehatan sejak usia muda. Kita tidak mengabaikan mereka melainkan menciptakan sistem pendukung yang membuat lansia tetap aktif, mandiri dan bermartabat. Langkah-langkah yang dapat diambil seperti pencegahan melalui gaya hidup sejak dini, penguatan layanan kesehatan dengan memperluas akses layanan geriatri, meningkatkan kapasitas puskesmas dalam menangani lansia, serta program home care berbasis komunitas perlu diperluas.

    Langkah lainnya yaitu perlunya dukungan psikososial dan komunitas lansia yang aktif secara sosial, hadirnya teknologi untuk lansia seperti aplikasi pengingat obat, telekonsultasi, dan perangkat bantu mobilitas. Selanjutnya tersedianya insentif dan dukungan untuk keluarga pengasuh yaitu dukungan moral, pelatihan, dan bahkan insentif dari pemerintah dan komunitas agar perawatan lansia tidak menjadi beban sepihak keluarga. Kesehatan fisik dan mental pengasuh keluarga juga harus menjadi perhatian.

    Ketergantungan dalam aspek kesehatan lansia adalah refleksi dari cara kita semua memandang usia tua dan memperlakukan para sesepuh bangsa. Hadirnya perawatan yang manusiawi dan bermartabat bagi lansia menjadi cermin peradaban manusia. Disini kita membutuhkan secara nyata sinergi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung lansia agar tetap sehat, aktif dan dihargai. Semata karena pada akhirnya kita semua cepat atau lambat akan menjadi menua.

    Noerolandra Dwi S, Surveior FKTP Kemenkes

    (imk/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kejagung Tetapkan Empat Tersangka Kasus Laptop Kemendikburistek Salah Satunya Stafsus Nadiem

    Kejagung Tetapkan Empat Tersangka Kasus Laptop Kemendikburistek Salah Satunya Stafsus Nadiem

    GELORA.CO -Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Selasa malam, 15 Juli 2025.

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar menjelaskan penetapan tersangka berdasarkan alat bukti yang ada.

    “Malam hari ini menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka,” kata Abdul Qohar di Kejagung, Jakarta Selatan.

    Adapun keempat tersangka yakni, Sri Wahyuningsih (SW) selaku Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Mulyatsyah (MUL) selaku Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, Jurist Tan (JT) selaku Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Menteri Nadiem Makarim, dan terakhir Ibrahim Arief (IBAM) selaku konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek, 

    Lanjut Qohar, dua tersangka yakni Sri Wahyuningsih dan Mulyatsyah, langsung ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejagung untuk 20 hari ke depan.

    Sementara Ibrahim menjadi tahanan kota karena mengidap penyakit jantung. 

    “Berdasarkan pemeriksaan dokter, yang bersangkutan mengalami gangguan jantung yang sangat kronis. Sehingga berdasarkan rapat penyidik yang bersangkutan dilakukan penahanan untuk tahanan kota,” jelasnya.

    Lalu, Jurist masih berada di luar negeri. Keempat tersangka dengan Pasal 2 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. 

  • Tim-9 PWNU Jawa Timur Keluarkan Rekomendasi Soal Sound Horeg, Salah Satunya Desak Terbitkan Pergub
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Juli 2025

    Tim-9 PWNU Jawa Timur Keluarkan Rekomendasi Soal Sound Horeg, Salah Satunya Desak Terbitkan Pergub Surabaya 15 Juli 2025

    Tim-9 PWNU Jawa Timur Keluarkan Rekomendasi Soal Sound Horeg, Salah Satunya Desak Terbitkan Pergub
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Tim-9 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur merekomendasikan regulasi berupa Pergub (Peraturan Gubernur) tentang
    sound horeg
    .
    Hal ini untuk mengatur tingkat kebisingan yang mengganggu masyarakat hingga MUI Jatim menghukumi haram.
    “Soal hukum itu bisa haram dan bisa mubah/boleh, kalau memang mudharat atau menimbulkan dampak yang merusak di masyarakat ya haram, karena itu perlu ada regulasi,” kata anggota Tim-9 PWNU Jatim KH Balya Firjaun Barlaman usai rapat, Selasa (15/7/2025).
    Firjaun yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim itu menjelaskan regulasi itu mengatur tingkat kebisingan yang sesuai dengan batas volume suara agar tidak berdampak secara syariah.
    Hal itu sesuai dengan batas maksimal yang diatur Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yakni sekitar 135 desibel.
    Artinya, volume yang melebihi batas maksimal itu dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan hingga menimbulkan kerusakan.
    “Seperti bayi dengan usia kurang dari 1 tahun atau orang usia sepuh yang memiliki penyakit jantung, maka sound horeg itu bisa haram,” katanya.
    Oleh karena itu, Tim-9 PWNU Jatim merekomendasikan Pergub untuk pengguna sound horeg dengan izin dari pihak kepolisian.
    Jajaran kepolisian selama ini belum bisa bertindak, karena belum adanya regulasi untuk sound horeg itu.
    Sementara itu, anggota lain Tim-9 PWNU Jatim KH Ma’ruf Khozin, yang juga Ketua Satgas Aswaja Center, menegaskan bahwa PWNU Jatim tidak langsung memutuskan “haram” seperti MUI Jatim.
    Agar tidak terjadi benturan di masyarakat, karena itu hukum (haram/mubah) itu ditentukan pada melanggar-tidaknya regulasi pemerintah (pergub).
    “Dulu, konser musik dengan sound horeg itu dilakukan di tengah lapangan, bukan di kampung seperti sekarang dengan mengarak sound horeg berkeliling kampung dengan pick up dan truk,” ujar dia.
    “Tapi polisi hingga saat ini belum bertindak, karena itu Polda Jatim berkoordinasi dengan PWNU Jatim dan Tim-9 mengeluarkan rekomendasi pergub itu,” katanya.
    Tim-9 PWNU Jatim terkait ”
    Sound Horeg
    ” itu diketuai KH Abd Matin Djawahir (Wakil Rais Syuriyah) dan KH Azhar Shofwan (Sekretaris Tim-9/Wakil Rais Syuriah) dengan anggota tim yakni Prof Ali Maschan Moesa, KH Azaim, KH Ma’ruf Khozin, KH Balya Firjaun, KH Adib Sholahuddin Anwar, KH Wafiyul Ahdi, dan Dr Hardadi Erlangga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bahaya Minyak Goreng Bekas Jika Dipakai Ulang Terlalu Banyak

    Bahaya Minyak Goreng Bekas Jika Dipakai Ulang Terlalu Banyak

    Jakarta – Minyak goreng merupakan bahan dapur yang hampir selalu digunakan dalam memasak. Namun, sebagian orang memilih untuk menggunakan kembali minyak goreng bekas beberapa kali.

    Seringkali, penggunaan minyak berulang juga ditemukan di makanan yang dibeli di luar rumah. Padahal, kebiasaan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan. Penting untuk mengetahui batas aman penggunaan minyak goreng bekas.

    Berapa Kali Minyak Bekas Boleh Digunakan Lagi?

    Pemanasan minyak biasanya akan mencapai suhu 100 derajat, bahkan lebih. Ketika melakukan deep frying, suhunya bisa mencapai 200-an.

    “Itu banyak perubahan terjadi pada minyaknya, jadi ya asam-asam lemaknya jadi berubah, trans fat namanya, lemak minyak trans itu bahaya buat kesehatan,” kata Ketua Umum PERGIZI Pangan Prof Dr Ir Hardinsyah, MS, kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

    Sehingga, disarankan untuk menggunakan 1-2 kali minyak jelantah. Jangan sampai minyak jelantah dipanaskan lebih dari dua kali.

    “Jadi kalau orang mampu sih, saya sarankan sekali aja jelantahnya digunakan untuk yang lain kalau kurang mampu ya maksimum sampai 2 kali lah jangan sampai lebih dari 2 kali dipakai lagi,” imbuhnya.

    Bahaya Minyak Goreng Bekas Jika Dipakai Ulang Terlalu Banyak

    Minyak yang dipanaskan berulang kali bisa memicu kanker, menyebabkan peradangan, hingga meningkatkan asam lambung.

    1. Membuat Minyak Bersifat Karsinogenik

    Segala sesuatu yang bersifat karsinogenik berpotensi menyebabkan kanker. Dikutip dari laman Times of India, banyak penelitian yang menunjukkan bagaimana aldehida (unsur beracun) terbentuk saat minyak kembali dipanaskan.

    Salah satunya adalah penelitian di tahun 2020 yang bahwa penggunaan minyak goreng secara berulang dikaitkan dengan dengan munculnya senyawa karsinogenik, seperti polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).

    Dikatakan bahwa konsumsi minyak yang digunakan secara berulang menyebabkan tingginya insiden gentokoksik (kerusakan materi genetik), mutagenik (mutasi DNA), tumorigenik (memicu tumor), dan berbagai jenis kanker. Adapun beberapa jenis kanker dikaitkan dengan penggunaan minyak berulang meliputi kanker paru, payudara, kolorektal, dan prostat.

    2. Menyebabkan Peradangan

    Memasak makanan dengan minyak goreng bekas juga bisa meningkatkan radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan. Sebagai informasi, peradangan merupakan akar penyebab dari sebagian besar penyakit, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Peradangan yang tinggi juga bisa menurunkan kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh rentan terkena infeksi.

    3. Meningkatkan Kolesterol LDL

    Makanan yang dimasak dengan minyak yang sudah menghitam dan dipanaskan kembali sepanjang hari bisa meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat. Kadar kolesterol jahat tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan nyeri dada.

    4. Meningkatkan Asam Lambung

    Jika rasa terbakar di perut dan tenggorokan semakin sering terjadi, bisa jadi minyak goreng yang dipanaskan ulang menjadi penyebabnya. Jadi, hindari makan makanan cepat saji dan gorengan jika memiliki asam lambung.

    Cara Mencegah Minyak Dipanaskan Ulang

    Untuk mencegah penggunaan minyak goreng yang dipanaskan ulang, ikuti sejumlah cara berikut:

    1. Masak Makanan dalam Jumlah Kecil

    Cara ini efektif untuk mengurangi penggunaan minyak goreng berlebih. Selain itu, memasak makanan dalam jumlah yang kecil juga bisa membantu dalam mengendalikan porsi makan.

    2. Tidak Mencampurkan Minyak Goreng Bekas dan Baru

    Minyak goreng bekas akan mengalami polimerisasi dari pemanasan berulang. Dikutip dari laman Scienific India, proses tersebut menghasilkan senyawa alheida, peroksida, dan radikal bebas yang berbahaya.

    3. Cukup Pakai Minyak Bekas Dua Kali

    Seperti yang sudah dijelaskan, pemakaian minyak bekas boleh digunakan maksimal dua kali. Sehingga hal ini dapat dilakukan demi mencegah mendapatkan bahaya dari penggunaan minyak berulang.

    (elk/tgm)

  • Rutin Jalan Kaki Bisa Kurangi Risiko Terserang Stroke, Ini Buktinya

    Rutin Jalan Kaki Bisa Kurangi Risiko Terserang Stroke, Ini Buktinya

    Jakarta

    Stroke adalah kondisi saat aliran darah ke otak terganggu atau terhenti. Ini bisa terjadi karena penyumbatan (stroke iskemik) maupun pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

    Salah satu cara yang bisa menurunkan risiko seseorang mengalami stroke adalah dengan berjalan kaki. Dokter spesialis saraf dr Zicky Yombana, SpS, menjelaskan jalan kaki atau aktivitas fisik lainnya memang dapat menurunkan risiko stroke.

    “Jalan kaki bisa, karena jalan kaki, saya lupa berapa banyaknya (jumlah langkah). Pokoknya setiap aktivitas fisik, mau jalan kaki, mau itu berenang, mau apapun, tentunya akan menurunkan faktor resiko namanya sindrom metabolik,” jelas dr Zicky pada detikcom, Sabtu (12/7/2025).

    Hal-hal yang termasuk dalam sindrom metabolik atau faktor risiko yang meningkatkan risiko stroke seperti kegemukan, tekanan darah menjadi lebih stabil, aliran darah menjadi lebih lancar. Selain itu juga jalan kaki dapat membuat lingkar pinggul menjadi lebih kecil.

    “Nah ini adalah faktor-faktor yang memperlambat orang terkena serangan stroke, sambungnya.

    dr Zicky menyoroti kebiasaan orang-orang Indonesia yang mager atau malas gerak. Misalnya seperti memesan taksi online di titik yang dekat dengan tempatnya menunggu.

    “Dia maunya di sini, nggak mau jalan. Mau turun di mal mesti di depan lobby. Jompo amat sih,” tuturnya.

    Lantas, harus berapa lama berjalan kaki untuk menurunkan risiko stroke?

    Menurut sebuah studi baru dari Cambridge University, berjalan cepat selama 11 menit setiap hari atau berjalan 75 menit per minggu akan menurunkan risiko stroke, penyakit jantung, dan sejumlah jenis kanker.

    Dalam studi yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine, para peneliti meninjau 196 artikel yang telah ditinjau sejawat, yang melibatkan lebih dari 30 juta partisipan, untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan kanker, penyakit jantung, serta kematian dini. Mereka menemukan bahwa 75 menit aktivitas sedang seminggu menurunkan risiko kematian dini secara keseluruhan sebesar 23 persen.

    “Kita tahu bahwa aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau bersepeda, baik untuk Anda, terutama jika merasa aktivitas tersebut meningkatkan detak jantung,” kata Profesor James Woodcock, dari Unit Epidemiologi Dewan Riset Medis Cambridge, dikutip dari CBS News.

    “Namun, yang kami temukan adalah ada manfaat substansial bagi kesehatan jantung dan mengurangi risiko kanker meskipun Anda hanya dapat melakukannya 10 menit setiap hari,” sambungnya.

    (sao/kna)