Topik: penyakit jantung

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Seseorang Meninggal

    Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Seseorang Meninggal

    Jakarta

    Kematian adalah momen ketika tubuh fisik berhenti berfungsi untuk mempertahankan hidup. Pada titik ini, seseorang menghembuskan napas terakhir, jantung berhenti berdetak, otak berhenti bekerja, dan organ vital seperti ginjal serta hati juga berhenti berfungsi. Semua sistem tubuh yang ditopang organ-organ tersebut akhirnya ikut terhenti, sehingga tidak lagi mampu menjalankan proses kehidupan.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk meninggal berbeda-beda. Lama proses menuju kematian dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, pengobatan yang diterima, serta penyebab kematian.

    Henti jantung mendadak yang tidak segera ditangani, misalnya, dapat menyebabkan kematian hanya dalam hitungan menit. Sementara itu, pada penyakit kronis, tubuh bisa memerlukan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk benar-benar berhenti berfungsi.

    Penyakit-penyakit yang umum menjadi penyebab kematian di seluruh dunia, seperti penyakit jantung, penyakit paru kronis, dan kanker, umumnya dapat ditangani dengan pengobatan. Perawatan ini tidak hanya menunda kematian, tetapi juga memperpanjang proses sekarat. Proses ini membuat tanda-tanda mendekatnya kematian lebih mudah dikenali.

    Apa yang terjadi pada tubuh saat meninggal?

    Pada saat kematian, fungsi vital tubuh berhenti sepenuhnya. Jantung tak lagi berdetak, pernapasan terhenti, dan otak berhenti bekerja.

    Beberapa penelitian menunjukkan, aktivitas otak dapat bertahan beberapa menit setelah seseorang dinyatakan meninggal. Namun, aktivitas ini tidak sama dengan kesadaran atau kewaspadaan. Artinya, seseorang tidak benar-benar menyadari bahwa dirinya telah meninggal.

    Tanda-tanda kematian biasanya meliputi:

    Tidak ada denyut nadi.Tidak ada napas.Refleks tidak lagi merespons pemeriksaan.Pupil mata tidak mengecil saat terkena cahaya terang.

    Setelah kematian, tubuh mengalami serangkaian perubahan alami saat menyesuaikan diri dengan keadaan barunya. Perubahan ini berlangsung cukup cepat, dalam hitungan hari.

    1. Otot mengendur

    Segera setelah kematian, otot menjadi rileks. Hal ini dapat melepaskan tekanan pada usus maupun kandung kemih, sehingga sebagian besar orang buang air besar atau kecil saat meninggal. Kulit juga bisa terlihat lebih kendur, membuat struktur tulang di baliknya lebih jelas.

    Suhu tubuh berangsur-angsur turun sekitar 0,8 derajat celcius per jam, hingga akhirnya menyesuaikan dengan suhu lingkungan sekitar.

    3. Darah mengumpul ke bawah

    Gravitasi menarik darah ke bagian bawah tubuh. Kulit pada area yang terkena aliran ini bisa tampak merah keunguan.

    4. Tubuh mengeras (rigor mortis)

    Kekakuan tubuh biasanya dimulai dari wajah dan leher. Kemudian berlanjut secara bertahap ke batang tubuh, tangan, kaki, hingga jari-jari.

    5. Tubuh kembali mengendur

    Beberapa hari setelah meninggal, jaringan tubuh mulai terurai sehingga bagian tubuh yang kaku perlahan melunak kembali.

    (suc/suc)

  • Kemasan BPA Mengancam Kesehatan, Forum PBB Usulkan Pelarangan Total

    Kemasan BPA Mengancam Kesehatan, Forum PBB Usulkan Pelarangan Total

    Jakarta: Zat kimia Bisfenol A (BPA) yang banyak digunakan pada kemasan plastik polikarbonat terbukti membahayakan kesehatan. Penelitian menunjukkan 93 persen populasi dunia memiliki jejak BPA di tubuh mereka, yang berisiko memicu gangguan hormon, kerusakan otak anak, hingga kanker.

    Kekhawatiran ini menjadi sorotan 85 negara dalam pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5) – forum resmi PBB untuk mengatasi polusi plastik. Selain polusi plastik, forum ini juga membahas bahan kimia berbahaya pada kemasan plastik untuk manusia dan lingkungan. Salah satu agenda utama adalah finalisasi larangan total BPA secara global.

    BPA telah digunakan sejak 1950-an untuk membuat plastik keras seperti galon guna ulang, botol minum, dan wadah makanan. Zat ini mudah berpindah ke makanan atau minuman, apalagi jika terkena panas, sinar matahari, pH asam, atau digunakan berulang. Galon yang dipakai lebih dari setahun tercatat mengalami migrasi BPA dalam jumlah berbahaya.

    “BPA akan luruh saat bersentuhan dengan air, dan prosesnya semakin cepat jika terkena panas atau dicuci berulang,” ujar Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer Universitas Indonesia.

    BPA meniru hormon estrogen, memicu ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada kesuburan, metabolisme, dan fungsi otak. Anak-anak serta ibu hamil menjadi kelompok paling rentan. Studi juga mengaitkan BPA dengan penurunan kecerdasan, gangguan perilaku, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
     

    Pada pertemuan INC-5.1 di Busan, Korea Selatan, 85 negara sepakat memasukkan BPA ke “Daftar 1 Bahan Kimia Berbahaya” dan mendorong larangan total. Proposal yang dipimpin Norwegia ini didukung Uni Eropa, Australia, Kanada, dan negara-negara Afrika. Naskah negosiasi juga mengatur kewajiban pelabelan kandungan BPA untuk memberi konsumen informasi jelas.

    Indonesia sudah mengatur kewajiban label peringatan pada galon polikarbonat melalui Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024. Namun aturan itu baru berlaku 2028, memberi masa transisi empat tahun bagi produsen.

    Pertemuan INC-5.2 yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada bulan Agustus menjadi momen penentu untuk menetapkan jadwal penghapusan bertahap, dukungan teknis bagi negara berkembang, serta sistem pemantauan.

    Upaya ini diharapkan membuka jalan menuju era kemasan plastik yang lebih aman, melindungi kesehatan masyarakat, dan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya di seluruh dunia.

    Jakarta: Zat kimia Bisfenol A (BPA) yang banyak digunakan pada kemasan plastik polikarbonat terbukti membahayakan kesehatan. Penelitian menunjukkan 93 persen populasi dunia memiliki jejak BPA di tubuh mereka, yang berisiko memicu gangguan hormon, kerusakan otak anak, hingga kanker.
     
    Kekhawatiran ini menjadi sorotan 85 negara dalam pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5) – forum resmi PBB untuk mengatasi polusi plastik. Selain polusi plastik, forum ini juga membahas bahan kimia berbahaya pada kemasan plastik untuk manusia dan lingkungan. Salah satu agenda utama adalah finalisasi larangan total BPA secara global.
     
    BPA telah digunakan sejak 1950-an untuk membuat plastik keras seperti galon guna ulang, botol minum, dan wadah makanan. Zat ini mudah berpindah ke makanan atau minuman, apalagi jika terkena panas, sinar matahari, pH asam, atau digunakan berulang. Galon yang dipakai lebih dari setahun tercatat mengalami migrasi BPA dalam jumlah berbahaya.

    “BPA akan luruh saat bersentuhan dengan air, dan prosesnya semakin cepat jika terkena panas atau dicuci berulang,” ujar Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer Universitas Indonesia.
     
    BPA meniru hormon estrogen, memicu ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada kesuburan, metabolisme, dan fungsi otak. Anak-anak serta ibu hamil menjadi kelompok paling rentan. Studi juga mengaitkan BPA dengan penurunan kecerdasan, gangguan perilaku, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
     

     
    Pada pertemuan INC-5.1 di Busan, Korea Selatan, 85 negara sepakat memasukkan BPA ke “Daftar 1 Bahan Kimia Berbahaya” dan mendorong larangan total. Proposal yang dipimpin Norwegia ini didukung Uni Eropa, Australia, Kanada, dan negara-negara Afrika. Naskah negosiasi juga mengatur kewajiban pelabelan kandungan BPA untuk memberi konsumen informasi jelas.
     
    Indonesia sudah mengatur kewajiban label peringatan pada galon polikarbonat melalui Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024. Namun aturan itu baru berlaku 2028, memberi masa transisi empat tahun bagi produsen.
     
    Pertemuan INC-5.2 yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada bulan Agustus menjadi momen penentu untuk menetapkan jadwal penghapusan bertahap, dukungan teknis bagi negara berkembang, serta sistem pemantauan.
     
    Upaya ini diharapkan membuka jalan menuju era kemasan plastik yang lebih aman, melindungi kesehatan masyarakat, dan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya di seluruh dunia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Cara Penanganannya

    Ciri-ciri Luka Diabetes Basah di Kaki dan Cara Penanganannya

    Jakarta

    Diabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah atau glukosa terlalu tinggi dalam darah. Kondisi ini terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak memproduksi sama sekali insulin. Insulin merupakan hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa untuk digunakan sebagai energi.

    Diabetes terjadi ketika tubuh tidak merespons efek insulin dengan baik. Diabetes harus dikendalikan dengan baik agar tidak menimbulkan komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, gangguan mata, hingga infeksi akibat luka yang sulit sembuh.

    Ada dua jenis diabetes, yakni tipe satu dan tipe dua. Pada diabetes tipe satu, pasien memiliki masalah autoimun, ketika kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas dengan alasan yang tidak diketahui.

    Sedangkan, diabetes tipe dua dialami ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel tubuh tidak merespons insulin secara normal atau resisten. Ini adalah jenis diabetes yang paling umum dan paling erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat.

    Ciri Luka Diabetes Basah

    Diabetes basah sebenarnya bukanlah istilah resmi medis. Menurut spesialis penyakit dalam dr Benedict Sastro, SpPD, diabetes sebenarnya tidak dibagi menjadi tipe kering dan tipe basah. Menurutnya, itu hanya istilah awam saja.

    “Secara medis, tidak ada pembagian diabetes kering atau basah. Mungkin yang dimaksudkan basah itu ada yang luka. Sedangkan yang kering itu tidak. Itu istilah awam saja,” kata dr Ben saat berbincang dengan detikcom dalam sebuah kesempatan.

    Berikut ini ciri-ciri luka diabetes basah yang mungkin bisa muncul:

    1. Luka Bernanah

    Salah satu ciri tanda diabetes adalah munculnya ulkus atau luka bernanah. Ini terjadi akibat kadar glukosa yang terus menerus tinggi, membuat tubuh lebih rentan diserang bakteri dan luka sulit sembuh.

    “Luka pada diabet merupakan komplikasi diabet yang sudah lama, sehingga sudah ada kerusakan pembuluh darah,” ucap dr Ben.

    2. Luka Lama Sembuh

    Dikutip dari Medical News Today, infeksi lebih rentan terjadi pada pasien diabetes yang mengalami luka. Ketika infeksi muncul, proses penyembuhan yang lambat dapat berdampak buruk pada kesehatan keseluruhan dan kualitas hidup seseorang.

    Luka atau cedera pada kaki membuat berjalan menjadi sulit dan menimbulkan rasa nyeri ketika berolahraga.

    3. Nyeri Berkurang

    Luka yang muncul seringkali berkurang rasa nyerinya akibat kondisi neuropati diabetik. Kondisi ini muncul ketika kadar gula darah tidak terkontrol merusak saraf dan mengurangi sensasi pada area tertentu.

    Kondisi ini mungkin bisa membuat pasien diabetes tidak menyadari adanya luka, terutama di kaki. Ini dapat memperlambat penanganan luka dan meningkatkan risiko komplikasi yang berbahaya.

    Pencegahan dan Penanganan Luka Diabetes

    Pengidap diabetes harus memiliki strategi khusus untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan luka agar tak sembuh. Ini meliputi pengelolaan kadar gula darah, perawatan kaki yang baik, dan merawat luka sesegera mungkin setelah muncul.

    Berikut perawatan kaki yang bisa dilakukan setiap hari untuk mencegah infeksi meliputi:
    Mencuci kaki setiap hari.

    Mengeringkan kulit dengan menepuk lembut sebelum mengoleskan pelembap.Menghindari berjalan tanpa alas kaki.Memotong kuku kaki dengan hati-hati.Memakai sepatu yang nyaman.Memeriksa kaki serta bagian dalam sepatu setiap hari.Meminta dokter memeriksa kaki pada setiap kunjungan.

    Apabila luka muncul, segera tangan sebelum meluas, bernanah, atau menjadi sangat nyeri. Bersihkan luka terlebih dulu, lalu tutupi dengan perban bersih, dan menggantinya secara rutin setiap hari.

    Jangan lupa berjalan dengan alas kaki dan kaus kaki untuk mencegah luka terpapar potensi patogen. Berjalan tanpa alas kaki meningkatkan risiko infeksi.

    (suc/suc)

  • Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak, Dokter Mayapada Hospital Siaga 24 Jam

    Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak, Dokter Mayapada Hospital Siaga 24 Jam

    Jakarta

    Kondisi gawat darurat bisa saja terjadi pada anak-anak seperti demam, kejang, menelan benda asing, sesak nafas, infeksi, diare dan dehidrasi. Tak jarang, kondisi ini memerlukan penanganan cepat dari dokter.

    Untuk menangani kondisi ini, Mayapada Hospital memiliki layanan Pediatric Emergency 24 jam, salah satunya yang terdapat di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dengan standar internasional dan Dokter Spesialis Anak dan Penyakit Dalam yang siaga.

    Berada di rumah sakit selama, para dokter spesialis anak siaga selama 24 jam untuk memastikan diagnosis dilakukan dengan cepat dan akurat, tindakan medis tepat waktu, serta meminimalkan risiko komplikasi.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menjelaskan seluruh layanan emergency, termasuk Pediatric Emergency, dijalankan sesuai standar internasional sesuai akreditasi Joint Commission International (JCI).

    “Tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga 24 jam, baik di layanan Poliklinik dari pukul 08.00 hingga 21.00, dan pada malam hari, dari pukul 20.00 hingga 08.00 pagi. Kesiagaan ini memberi rasa aman dan tenang bagi orang tua, karena mereka tahu akan ada tenaga ahli yang selalu siap sedia menangani situasi darurat maupun keluhan yang memerlukan keahlian khusus. Ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga soal kualitas dan keselamatan dalam perawatan,” jelas dr. Fiktor dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    Dokter Fiktor menambahkan pihaknya memahami kondisi darurat pada anak bisa sangat mengkhawatirkan bagi orang tua.

    “Oleh karena itu, kami memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience) melalui layanan Pediatric Emergency yang dirancang khusus, berupa ruang IGD bernuansa animasi untuk anak-anak, fokus pada kebutuhan anak, ramah anak, serta mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care),” tuturnya.

    Pada kebanyakan rumah sakit, dokter spesialis dan subspesialis akan datang ke IGD saat dipanggil (on call), namun di Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan mereka selalu selalu siaga, standby, dan berada di rumah sakit.

    Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan didukung oleh tim Dokter Spesialis Anak yang siaga menangani kegawatdaruratan anak. Selain itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Anestesi juga standby di rumah sakit untuk menangani berbagai kasus.

    Jika buah hati mengalami kondisi gawat darurat yang mengkhawatirkan, segera datang ke Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang dapat diakses dengan menghubungi kontak emergency 150990 atau melalui Emergency Call button di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Layanan Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga merupakan bagian dari Pediatric Center, pusat layanan unggulan dan komprehensif khusus anak yang didukung dokter spesialis dan subspesialis.

    Berbagai masalah kesehatan anak, mulai dari alergi, autoimun, gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, kanker, penyakit jantung anak, infeksi anak, pemeriksaan radiologi anak, pemeriksaan mata anak, hingga tindakan pembedahan dapat ditangani di sini.

    Pediatric Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga melayani pasien anak dengan kebutuhan khusus seperti disleksia atau kesulitan belajar, dan anak-anak dengan autisme.

    Layanan ini dapat diakses melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare untuk melihat jadwal dokter dan melakukan reservasi. Gunakan aplikasi MyCare untuk:

    Cek jadwal dokter & rumah sakit

    Booking konsultasi

    Pantau kebugaran lewat fitur Personal Health

    Akses artikel kesehatan & promo layanan

    #JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (anl/ega)

  • Mayapada Hospital Hadirkan IGD Anak 24 Jam Berstandar Internasional

    Mayapada Hospital Hadirkan IGD Anak 24 Jam Berstandar Internasional

    Jakarta

    Orang tua kerap dilanda panik ketika anak tiba-tiba sakit atau mengalami kondisi darurat. Untuk itu, penting mengetahui fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan cepat dan tepat.

    Mayapada Hospital Jakarta Selatan menghadirkan Pediatric Emergency dengan layanan dokter spesialis anak yang siaga 24 jam. Layanan ini siap menangani berbagai kegawatdaruratan, mulai dari anak menelan benda asing, gangguan pencernaan, kejang, demam, hingga asma kambuh.

    Salah satu kasus darurat yang sering ditemui di Pediatric Emergency adalah anak menelan benda asing (corpus alienum). Kondisi ini berisiko menyumbat atau melukai saluran cerna sehingga membutuhkan penanganan segera. Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital yang standby 24 jam siap memberikan tindakan, bahkan didukung dokter spesialis anestesi bila diperlukan operasi.

    “Saat anak menelan benda asing, pertolongan pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah melakukan Heimlich Maneuver dengan menepuk punggung anak dan jika anak mulai sesak napas atau lemas, segera bawa ke rumah sakit.” jelas Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Kuningan, Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A(K), dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025)

    Dr Eva menuturkan ia pernah menangani pasien anak usia 4 tahun 10 bulan yang menelan koin seribu rupiah. Setelah 4 jam tidak keluar, tim medis melakukan endoskopi minim nyeri untuk mengeluarkan koin tanpa operasi besar. Tindakan ini melibatkan dokter anestesi anak dan dr. Amalia Evianti Sp.Rad(K), Spesialis Radiologi Konsultan Radiologi Anak.

    “Pasien anak memerlukan perlakuan khusus agar anak rileks untuk mendukung pemeriksaan yang akurat untuk diagnosis. Tindakan pembedahan pun dipertimbangkan jika ada potensi sumbatan di saluran cerna,” ungkapnya.

    Proses endoskopi hanya berlangsung 15 menit. Keberhasilan ini berkat kolaborasi tim spesialis berpengalaman yang terbiasa menangani pasien anak dengan pendekatan ramah agar anak tidak takut.

    Selain kasus menelan benda asing, Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga siap menangani kejang demam, sesak napas, diare, hingga dehidrasi. Layanan darurat berstandar internasional ini dapat diakses melalui nomor 150990 atau tombol Emergency Call di aplikasi MyCare.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM mengatakan pihaknya memahami kondisi darurat anak bisa terjadi kapan saja.

    “Kami memahami bahwa kondisi darurat anak bisa terjadi kapan pun, sehingga kami menyiagakan tim dokter spesialis dan subspesialis kami selama 24 jam, baik di layanan Poliklinik dari pukul 08.00 hingga 21.00, dan pada malam hari, dari pukul 20.00 hingga 08.00 pagi, agar si kecil dapat ditangani dengan cepat dan tepat,” jelasnya.

    Menurut dr Fiktor, layanan Pediatric Emergency juga mengusung standar akreditasi Joint Commission International (JCI). IGD anak didesain bernuansa animasi agar pasien kecil merasa nyaman.

    “Seluruh tim medis kami selalu mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien, selalu memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience),” tegasnya.

    Layanan Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga merupakan bagian Pediatric Center Mayapada Hospital, yaitu pusat layanan komprehensif khusus anak yang didukung dokter spesialis dan subspesialis. Mulai dari alergi, autoimun, gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, kanker, penyakit jantung anak, infeksi anak, pemeriksaan radiologi anak, pemeriksaan mata anak, hingga tindakan pembedahan dapat ditangani di sini.

    Pediatric Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga melayani pasien anak dengan kebutuhan khusus seperti disleksia atau kesulitan belajar, dan anak-anak dengan autisme. Untuk reservasi layanan hubungi call center 150770 atau melalui MyCare.

    Untuk informasi lebih lanjut dan reservasi, orang tua dapat menghubungi call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare.

    (akn/ega)

  • Nyeri Dada Tiba-tiba Perlu Segera Periksa? Ini Penjelasan Dokter

    Nyeri Dada Tiba-tiba Perlu Segera Periksa? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Nyeri dada bisa dialami siapa pun dan kapanpun bahkan terjadi secara tiba-tiba. Nyeri dada yang terjadi tiba-tiba tentunya harus diwaspadai. Apalagi jika disertai sesak napas, nyeri menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang, keringat dingin, serta rasa tertekan dan berdebar hebat tanpa sebab.

    Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Jeffrey D. Adipranoto, Sp.JP (K), FIHA, FESC, FSCAI menjelaskan keluhan tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung sehingga harus diperiksakan sedini mungkin. Pemeriksaan dapat dilakukan salah satunya di layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital, yang dapat mendeteksi dan menangani nyeri dada secara tepat dan menyeluruh.

    “Keluhan nyeri dada harus segera diperiksa terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Sekalipun tidak memiliki keluhan nyeri dada, tetap disarankan untuk periksa kondisi jantung secara berkala,” ujar dr. Jeffrey dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

    “Gangguan jantung juga bisa terjadi meski tanpa riwayat penyakit jantung, terutama dengan pola hidup tidak sehat seperti merokok, stres berlebihan, kurang tidur, atau konsumsi zat stimulan,” imbuhnya.

    dr. Jeffrey mengungkapkan keluhan nyeri dada juga perlu diwaspadai jika muncul saat berolahraga, melakukan aktivitas berat, atau bahkan saat sedang beristirahat. Sebab, kondisi ini pernah dialami seorang pasien muda berusia 29 tahun di Mayapada Hospital Kuningan.

    Saat itu, pasien merasakan nyeri dada saat berolahraga ringan. Setelah menjalani pemeriksaan, pasien diketahui mengalami serangan jantung jenis unstable angina. Dengan kondisi ini, pasien harus segera menjalani tindakan pemasangan ring untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah jantung.

    Oleh karena itu, keluhan nyeri dada, baik ringan maupun berat, sebaiknya tidak diabaikan dan perlu segera diperiksakan. Pemeriksaan awal dapat dilakukan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital secara gratis jika terbukti tidak ada gangguan jantung. Namun, jika ditemukan ada masalah pada jantung, pasien dapat ditangani sesuai protokol medis oleh Dokter Spesialis Jantung yang siaga dan standby 24 jam.

    Layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital juga terintegrasi dengan layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Dengan begitu, pasien dengan penyakit jantung bisa mendapat penanganan tepat oleh tim dokter spesialis dan subspesialis jantung berpengalaman dalam melakukan tindakan advanced seperti ablasi jantung, operasi bypass, dan tindakan lainnya.

    Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga memiliki layanan kegawatdaruratan jantung Cardiac Emergency yang siaga 24 jam menangani kasus serangan jantung dengan tindakan Primary PCI sesuai protokol internasional door-to-balloon kurang dari 90 menit. Layanan ini dapat diakses melalui call center 150990 atau fitur emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Berbagai informasi kesehatan jantung dan promo layanan dapat diakses melalui fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula, fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, footsteps, dan Body Mass Index (BMI).

    Segera unduh MyCare dan kumpulkan bonus reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital. Untuk konsultasi dengan tim dokter Cardiovascular Center, dapat dilakukan melalui call center 150770 atau melalui MyCare.

    (akn/ega)

  • 5 Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Ternyata Simpel Banget!

    5 Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang, Ternyata Simpel Banget!

    Jakarta

    Jepang dikenal sebagai rumah bagi centenarian, orang dengan usia terpanjang di dunia. Saat ini terdapat 90.526 centenarian, orang yang berusia 100 tahun ke atas. Jumlah tersebut lebih dari lima kali lipat dibandingkan dua dekade lalu, menurut laporan Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang tahun 2022.

    Salah satu wilayah yang paling menonjol adalah Okinawa, sebuah pulau kecil dan terpencil di Jepang, yang dikenal memiliki konsentrasi penduduk berusia seratus tahun tertinggi di dunia.

    Asako Miyashita, MS, RDN, CDN, seorang ahli diet dan gizi bersertifikat dengan pengalaman 20 tahun dalam penelitian mengenai umur panjang, membagikan lima makanan dari pola makan tradisional Jepang yang ia dan keluarganya konsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan dan mendukung umur panjang.

    Makanan Rahasia Panjang Umur Orang Jepang

    Dikutip dari CNBC, berikut makanan yang dikonsumsi warga Jepang untuk panjang umur. Mau coba?

    1. Ubi Manis Jepang

    Berasal dari Okinawa, ubi ungu Jepang (disebut imo dalam bahasa Jepang) sering dikonsumsi sebagai camilan atau hidangan penutup.

    Ubi ini kaya akan karbohidrat sehat dan antosianin, yaitu kelompok antioksidan yang terdapat pada sayuran berwarna merah dan ungu yang dikenal memiliki sifat anti-penuaan.

    Sejumlah penelitian juga menunjukkan konsumsi ubi ungu dapat membantu mengontrol kadar gula darah serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    2. Sup Miso

    Pola makan tradisional Jepang kaya akan hidangan fermentasi, dan salah satu yang paling populer adalah sup miso. Miso sendiri merupakan pasta yang dibuat dari kedelai dan biji-bijian yang difermentasi.

    Probiotik, bakteri atau ragi hidup yang terkandung dalam makanan fermentasi, dapat membantu menjaga keseimbangan kesehatan usus sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Sebuah studi menemukan pria dan wanita yang paling banyak mengonsumsi kedelai fermentasi (seperti miso, tahu, dan tempe) memiliki risiko 10 persen lebih rendah untuk mengalami kematian dini akibat berbagai penyebab, dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi makanan tersebut.

    3. Lobak Daikon

    Sayuran umbi sangat populer dalam masakan Jepang dan menawarkan beragam manfaat kesehatan.

    Lobak daikon dikenal dapat membantu mencegah masuk angin serta mendukung sistem kekebalan tubuh. Satu buah lobak daikon bahkan mengandung hingga 124 persen dari kebutuhan harian vitamin C.

    Beberapa jenis umbi sehat lainnya, yang lebih mudah ditemukan di banyak pasar modern, antara lain wortel, bit, parsnip, dan lobak putih.

    4. Rumput Laut

    Rumput laut kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, folat, dan magnesium.

    Konsumsi rumput laut setiap hari juga menambah asupan serat dalam pola makan. Asupan serat yang cukup telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

    Selain itu, rumput laut mengandung antioksidan seperti fukosantin dan fukoidan, yang memiliki sifat anti-inflamasi, anti-penuaan, dan anti-kanker.

    5. Ikan

    Protein, khususnya dari ikan berlemak seperti salmon dan tuna, menjadi bagian penting dalam pola makan tradisional Jepang. Kandungan lemak omega-3 pada ikan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar trigliserida, serta meredakan peradangan.

    Tak hanya itu, di Jepang, terdapat tradisi mengucapkan “itadakimasu” sebelum makan, yang berarti “saya dengan rendah hati menerima,” sebagai bentuk penghargaan terhadap hewan dan para petani. Miyashita meyakini Praktik makan penuh kesadaran seperti ini berkontribusi pada kesehatan sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

    (suc/suc)

  • Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Jakarta

    Olahraga lari memang menyehatkan. Apalagi, lari memiliki sejumlah manfaat seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik, menjaga berat badan, dan mengurangi stres.

    Tapi, apakah lari, apalagi marathon, selalu aman untuk jantung? Kapan lari menjadi sahabat terbaik, dan kapan bisa berubah jadi ancaman diam-diam bagi jantung?

    “Olahraga lari dapat meningkatkan kekuatan otot jantung, memperlancar peredaran darah, serta mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung. Namun, sama seperti olahraga lainnya, lari juga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu,” jelas Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Tangerang dr Aron Husink, SpJP (K), FIHA.

    “Kami kerap menemui individu yang belum pernah memeriksakan kesehatan jantungnya, dan langsung mengikuti program latihan dan event lari, kemudian tiba-tiba menderita serangan jantung yang dapat berakibat fatal. Mereka yang menjalani latihan berlebih tanpa pemulihan yang cukup juga dapat menyebabkan stres dan peradangan sistemik pada tubuh, dan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner dan serangan jantung,” sambungnya.

    Menurut dr Aron, risiko jantung tersebut biasanya dialami oleh individu dengan riwayat penyempitan pembuluh jantung dan faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, serta riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner di usia muda. Lebih lanjut, dr Aron mengingatkan adanya beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai saat berlari, karena bisa menjadi sinyal gangguan pada jantung dan alasan untuk segera menghentikan aktivitas.

    “Perhatikan gejala seperti nyeri dada saat berlari, sesak napas, detak jantung yang terlalu cepat atau tidak beraturan, pusing, hampir pingsan, atau adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” jelas dr Aron.

    Supaya lari tetap aman untuk jantung, dr. Aron membagikan beberapa tips penting. Ia menyarankan untuk memeriksa faktor risiko dan kondisi jantung, termasuk potensi penyempitan pembuluh atau kelainan jantung, sebelum memulai program latihan atau mengikuti event lari marathon bagi calon pelari yang berusia di atas 30-35 tahun.

    Selain itu, ia juga menyarankan untuk melakukan latihan secara bertahap, menjaga hidrasi dan asupan nutrisi, serta istirahat cukup, dan selalu dengarkan sinyal tubuh seperti nyeri atau kelelahan berlebihan. Jika memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung, konsultasi dan lakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis jantung terlebih dahulu.

    “Pemeriksaan jantung yang umum meliputi elektrokardiogram (ECG) dan Treadmill test, yang dapat mendeteksi sumbatan dan serangan jantung dengan akurasi 70%, serta gangguan irama jantung saat aktivitas fisik. Pemeriksaan lanjutan seperti ekokardiografi (EKG) dilakukan bila ada indikasi khusus untuk menilai struktur dan fungsi jantung lebih detail,” kata dr Aron.

    Apabila merasakan nyeri dada saat berolahraga lari dan ingin memastikan penyebabnya, segera periksakan diri ke layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital untuk memberikan pemeriksaan awal. Bila setelah dievaluasi tidak ada indikasi jantung, pasien tidak akan dikenakan biaya.

    Sedangkan, pasien yang terindikasi memiliki penyakit jantung, akan dirujuk ke Dokter Spesialis dan Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced. Chest Pain Unit beroperasi selama 24 jam di layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital yang ada di Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung.

    Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, Anda dapat membuat jadwal konsultasi dokter di Cardiovascular Center melalui call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare untuk penanganan cepat dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

    Temukan juga tips kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

    (hnu/ega)

  • Bagi kelompok sensitif, hati-hati! Hari ini kualitas udara Jakarta tidak sehat

    Bagi kelompok sensitif, hati-hati! Hari ini kualitas udara Jakarta tidak sehat

    Ilustrasi – Aktivis Greenpeace Indonesia membentangkan poster yang menampilkan angka indeks kualitas udara yang buruk saat menggelar aksi di kawasan Bundaran HI, Jakarta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/am.

    Bagi kelompok sensitif, hati-hati! Hari ini kualitas udara Jakarta tidak sehat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara Kota Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif sehingga mereka disarankan mengenakan masker saat berada di luar rumah, demikian seperti dinyatakan dalam laman IQAir dengan pembaruan pada pukul 05.00 WIB, Senin.IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 112 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 39,8 mikrogram per meter kubik atau delapan kali lebih tinggi nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    PM 2,5 merupakan partikel berukuran lebih lebih kecil 2,5 mikron (mikrometer) yang ditemukan di udara termasuk debu, asap dan jelaga. Paparan partikel ini dalam jangka panjang dikaitkan dengan kematian dini, terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru kronis.

    Rekomendasi kesehatan terkait kualitas udara saat ini bagi kelompok sensitif selain mengenakan masker, juga menghindari beraktivitas di luar ruangan, menutup jendela demi menghindari udara luar yang kotor, dan menyalakan penyaring udara.

    Adapun kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua terburuk di Indonesia, setelah Tangerang Selatan; Banten dengan poin 118. Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong kerja sama konkret dengan daerah-daerah penyangga untuk bersama-sama menurunkan emisi, khususnya dari sektor industri yang aktivitasnya turut memengaruhi udara di Jakarta.

    Upaya lain yang juga dilakukan yakni penegakan hukum terhadap kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi. Upaya ini, kata Pemprov DKI menjadi bentuk nyata keseriusan kami dalam menjaga kualitas udara. Ke depan, Pemprov DKI Jakarta akan memperluas pelaksanaan uji emisi dan penindakan bagi kendaraan kategori N dan O sebagai bagian dari komitmen mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

    Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan uji emisi secara gratis terhadap sebanyak 1.692.618 kendaraan roda empat maupun roda dua sejak tahun 2020 hingga 2024. Dari jumlah ini sebanyak 1.544.773 merupakan kendaraan roda empat. Sedangkan sisanya, yakni 147.845 adalah kendaraan roda dua

    Tingkat kelulusan untuk kendaraan roda empat yang diuji mencapai 98,2 persen, sementara kendaraan roda dua sebesar 82,3 persen. Uji emisi dilakukan guna mengukur kepatuhan masyarakat khususnya pemilik kendaraan bermotor terkait kelayakan efisiensi pembakaran mesin kendaraan dan kadar polutan yang dihasilkan. Di sisi lain, pemerintah ingin membangun kesadaran warga tentang andil mereka terhadap kondisi kualitas udara.

    Sumber : Antara

  • Berapa Langkah Jalan Kaki Agar Jantung Tetap Sehat? Segini Kata Studi

    Berapa Langkah Jalan Kaki Agar Jantung Tetap Sehat? Segini Kata Studi

    Jakarta

    Banyak studi yang mengungkapkan untuk mendapatkan manfaat dari jalan kaki harus mencapai 10 ribu langkah dalam sehari. Tetapi, ternyata tidak harus sebanyak itu.

    Sebuah studi besar di Inggris menunjukkan bagaimana jumlah langkah yang sederhana dapat memberikan perbedaan yang positif, terutama jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.

    Para peneliti menggunakan data lebih dari 36 ribu orang dengan hipertensi dari studi Biobank Inggris. Peserta menggunakan akselerometer pergelangan tangan 24/7, untuk mencatat langkah dan intensitas berjalan mereka selama seminggu.

    Kemudian, kesehatan mereka dipantau selama hampir delapan tahun. Para ahli berfokus pada apakah jumlah langkah dan kecepatan berjalan berkaitan dengan risiko masalah jantung, seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.

    Hasil Temuan Peneliti

    Berjalan lebih dari 3 ribu langkah dalam sehari sudah mulai bisa menurunkan risiko masalah jantung. Setiap seribu langkah tambahan, sekitar 10 ribu per hari, dapat memangkas risiko kejadian jantung hingga 17 persen.

    Untuk gagal jantung, setiap seribu langkah tambahan menurunkan risiko sebesar 22 persen. Untuk stroke, lebih dari seribu langkah dapat menurunkan risiko hampir 25 persen.

    Setelah sekitar 10 ribu langkah, manfaatnya mulai berkurang. Tetapi, tidak ada peningkatan risiko bagi orang yang melangkah lebih banyak.

    Selain jumlahnya, intensitasnya juga perlu diperhatikan. Para peneliti mengamati irama puncak 30 menit, yang berarti rata-rata langkah per menit selama 30 menit setiap hari.

    Orang yang melangkahnya lebih cepat, meskipun hanya untuk beberapa kali jalan singkat sehari, juga mengalami risiko yang lebih rendah terhadap semua dampak buruk pada jantung ini. Artinya, jalan santai ataupun jalan cepat akan berdampak baik pada kesehatan.

    Tidak Hanya untuk Orang dengan Hipertensi

    Meskipun kelompok utama adalah orang dengan hipertensi, para peneliti juga melakukan perhitungan untuk orang tanpa hipertensi menggunakan metode yang sama. Pengurangan risikonya kurang lebih sama.

    Jadi, intinya tidak perlu 10 ribu langkah. Sekitar 2.300-6.600 langkah sehari dapat menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan. Bagi rata-rata orang dewasa yang sibuk, hal itu masih dalam jangkauan, sehingga masih bisa berolahraga meski tidak ke tempat gym.

    Mengapa Berjalan dapat Bermanfaat untuk Kesehatan?

    Dikutip dari Times of India, berjalan terutama dengan langkah cepat dapat memberikan berbagai manfaat, seperti:

    Membantu mengontrol tekanan darah.Menurunkan kolesterol “jahat”.Mengurangi kekakuan pembuluh darah.Mengurangi peradangan.Membantu mengelola berat badan.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: 8,6 Juta Orang Ikut Cek Kesehatan Gratis, Paling Banyak Perempuan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)