Topik: penyakit jantung

  • Tanda-tanda Punya Masalah Jantung-Liver yang Bisa Terlihat di Kaki

    Tanda-tanda Punya Masalah Jantung-Liver yang Bisa Terlihat di Kaki

    Jakarta

    Masalah kesehatan di kaki sebaiknya jangan dianggap sepele. Dalam beberapa kasus, munculnya gejala di kaki bisa menjadi masalah serius seperti penyakit jantung dan liver.

    Gejala yang dimaksud adalah pembengkakan pada area pergelangan atau kaki yang disebut juga dengan edema. Kondisi ini biasanya ditandai dengan kaki atau tungkai yang membengkak, nampak padat, hingga kulit mengkilap atau terasa kencang.

    Tanda lain yang mungkin muncul seperti perubahan warna kulit, rasa tidak nyaman, kaku, serta munculnya lekukan ketika bagian bengkak ditekan.

    Secara umum kondisi edema dapat disebabkan oleh panas lingkungan yang membuat pembuluh darah melebar hingga memicu penumpukan cairan di jaringan tubuh kaki. Meski begitu, kondisi ini juga bisa menjadi tanda penyakit hati berlemak dan gagal jantung.

    Penyakit Hati Berlemak

    Penyakit hati berlemak atau fatty liver disebabkan oleh penumpukan lemak secara berlebihan di hati. Fatty liver seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.

    Hal ini berbahaya karena penyakit ini dapat berkembang menjadi sirosis. Salah satu tanda sirosis adalah edema atau pembengkakan pada kaki.

    “Jika sirosis berkembang, Anda bisa mengalami gejala yang lebih parah, seperti kulit dan bagian putih mata menguning atau jaundice, kulit gatal, serta pembengkakan di tungkai, pergelangan kaki, kaki, atau perut (edema),” kata pihak National Health Service (NHS) Inggris.

    Kerusakan liver dapat memicu tekanan pada vena portal, pembuluh darah pembawa darah dari saluran cerna, kantung empedu, pankreas, dan limpa ke liver. Ini yang memicu penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh.

    Beberapa gejala penyerta yang mungkin muncul akibat fatty liver meliputi:

    Nyeri tumpul atau rasa tidak nyaman di perut kanan atas (sekitar bawah tulang rusuk kanan).Kelelahan ekstrem.Penurunan berat badan tanpa sebab.Tubuh terasa lemah.

    Gagal Jantung

    Gagal jantung merupakan salah satu bentuk penyakit kardiovaskular yang terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh otot jantung yang lemah dan kaku.

    Selain gejala nyeri dada dan sesak napas, salah satu gejala yang dikaitkan dengan gagal jantung adalah pembengkakan kaki atau pergelangan kaki.

    Gagal jantung kongestif menyebabkan satu atau kedua bilik bawah jantung tidak memompa darah dengan baik. Akibatnya, darah bisa kembali menumpuk di kaki, pergelangan kaki, dan kaki, sehingga menyebabkan edema.

    Selain itu, pembengkakan kaki yang disebabkan gagal jantung biasanya disertai dengan gejala berikut:

    Sesak napas – bisa muncul setelah aktivitas fisik atau bahkan saat istirahat; biasanya lebih parah saat berbaring, bahkan bisa membuat terbangun tengah malam karena sulit bernapas.Kelelahan – tubuh terasa lemah terus-menerus dan aktivitas fisik jadi sangat melelahkan.Pusing atau pingsan.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Tak Kalah dari yang Segar, Ini Manfaat Sehat Mengonsumsi Udang Beku

    Tak Kalah dari yang Segar, Ini Manfaat Sehat Mengonsumsi Udang Beku

    JAKARTA – Udang beku merupakan salah satu produk seafood kemasan yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Udang beku biasanya dijual dalam kondisi sudah bersih, terlepas dari ekor dan kulitnya, sehingga sangat praktis.

    Mengenai nutrisi, udang beku juga tidak kalah dengan udang segar. Udang beku bernutrisi tinggi yang baik dikonsumsi untuk kesehatan tubuh.

    Dikutip dari India Fish Company, pada Rabu, 3 September 2025, udang beku termasuk sumber protein tinggi. Satu porsi udangnya menyediakan protein berkualitas tinggi dalam jumlah yang signifikan, ideal untuk perbaikan dan pertumbuhan otot.

    Selain protein, udang beku juga kaya akan vitamin dan mineral, seperti B12, selenium, dan seng. Berikut manfaat lengkap mengonsumsi udang beku yang harus Anda ketahui.

    1. Meningkat sistem kekebalan tubuh

    Udang beku merupakan sumber selenium dan seng baik. Kandungan tersebut penting untuk produksi energi, fungsi kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, tubuh akan lebih mudah melawan infeksi.

    2. Mendukung pertumbuhan dan perbaikan otot

    Kandungan protein yang tinggi dalam udang beku membantu memperbaiki jaringan dan mendukung pertumbuhan otot. Konsumsinya sangat bagus bagi mereka yang berkegiatan aktif atau suka olahraga.

    3. Mendukung kesehatan jantung

    Udanga beku kaya akan asam lemak omega-3, yang dikenal dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan risiko penyakit jantung. Memasukkan udang ke dalam makanan harian dapat meningkatkan kesehatan jantung dan fungsi kardiovaskular secara keseluruhan.

    Dengan demikian, secara umum konsumsi udang beku aman karena tidak ada bedanya dengan udang segar. Ketika diolah, disimpan, dan dimasak dengan tepat, udang beku akan mempertahankan rasa dan tekstur, serta manfaat terbaiknya.

    Dalam memilih udang beku berkualitas, pilihlah yang udangnya berwarna alami dan minim es kristal. Kemudian cek label untuk sertifikasi dan pastikan produk udang beku tidak mengandung pengawet buatan.

    Pilih udang beku yang diolah dengan teknik individually quick-frozen (IQF) untuk memastikan kesegarannya. Kemudian, simpan udang beku di freezer dengan suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah.

  • Tukang Becak Asal Pacitan Meninggal Diduga Kena Gas Air Mata saat Demo di Solo

    Tukang Becak Asal Pacitan Meninggal Diduga Kena Gas Air Mata saat Demo di Solo

    Pacitan (beritajatim.com) – Seorang tukang becak asal Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur, meninggal dunia di tengah situasi kericuhan di Solo, Jumat (29/8) malam. Korban diketahui bernama Sumari (60).

    Camat Donorojo, Nasrul Hidayat, membenarkan bahwa almarhum adalah warganya yang bekerja sebagai tukang becak di Surakarta. Dan meninggal dunia saat ada kerusuhan demontrasi.

    “Kami turut berbelasungkawa. Almarhum memang memiliki riwayat penyakit jantung dan asma. Kecamatan juga sudah memberikan pendampingan kepada keluarga, termasuk dalam proses pemakaman,” ujarnya, ditulis Rabu (3/9/2025).

    Jenazah telah dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Sendang, pada Sabtu (30/8). Pihak keluarga menyebut almarhum memiliki riwayat penyakit jantung dan asma.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika Sumari yang tengah beristirahat di atas becaknya di kawasan Pasar Gede, diduga terpapar gas air mata yang terbawa angin dari arah Bundaran Gladak.

    Sekitar pukul 23.00 WIB, saksi melihat korban dalam kondisi lemas di dekat gedung parkir Ketandan. Ia sempat muntah sambil memegangi dada sebelum akhirnya dibawa warga ke RSUD dr Moewardi, namun nyawanya tidak tertolong.

    Video evakuasi korban sempat beredar luas di media sosial. Warga terlihat membawa tubuh Sumari dengan becak motor menuju fasilitas kesehatan terdekat.

    Sementara itu, kericuhan yang terjadi di pusat Kota Solo membuat kawasan Pasar Gede terdampak. Meski bukan lokasi bentrokan, gas air mata menyebar hingga Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Urip Sumoharjo. Sejumlah warga setempat dilaporkan mengalami sesak napas akibat paparan tersebut. (tri/ian)

  • Stetoskop AI Bisa Deteksi Kelainan Jantung dalam 15 Detik

    Stetoskop AI Bisa Deteksi Kelainan Jantung dalam 15 Detik

    Jakarta

    Peneliti di Imperial College London, Inggris, mengembangkan stetoskop yang dilengkapi AI. Apa saja kecanggihannya?

    Stetoskop pertama ditemukan pada 1816, dan sejak saat itu menjadi salah satu alat paling penting untuk memeriksa kesehatan tubuh manusia. Kini, sekelompok peneliti mengembangkan stetoskop baru yang dilengkapi kemampuan AI.

    Stetoskop AI tersebut bisa mendiagnosa tiga jenis kelainan jantung dalam waktu 15 detik, yaitu gagal jantung, penyakit katup jantung, dan detak jantung abnormal.

    Stetoskop AI ini dikembangkan oleh peneliti di Imperial College London dan Imperial College Healthcare NHS. Stetoskop ini bisa menganalisa perbedaan yang sangat kecil dalam detak jantung dan aliran darah, yang tak terdengar oleh telinga manusia. Juga bisa melakukan elektrokardiogram (ECG) secara bersamaan.

    Hasil temuan ini dipresentasikan di hadapan ribuan dokter di European Society of Cardiology, pertemuan tahunan yang pada tahun 2025 ini digelar di Madrid, Spanyol, demikian dikutip detikINET dari The Guardian, Selasa (2/9/2025).

    Selama masa pengembangan, tim peneliti melibatkan sekitar 12 ribu pasien di Inggris, yang semuanya memperlihatkan gejala sesak nafas dan kelelahan.

    Hasil diagnosis pasien yang diperiksa menggunakan stetoskop AI ini dua kali lebih banyak terdiagnosis mengalami gagal jantung dibanding pasien yang diperiksa menggunakan stetoskop konvensional.

    Pasien-pasien itu juga tiga kali lebih banyak terdiagnosis mengalami atrial fibrillation atau detak jantung tidak normal, yang berisiko mengalami stroke. Kemudian diagnosis penyakit katup jantung juga dua kali lebih banyak dibanding menggunakan stetoskop konvensional.

    Dr Patrik Bachtiger dari National Heart and Lung Institute milik Imperial College London menyebut sampai saat ini desain dari stetoskop tidak pernah berubah selama 200 tahun.

    “Jadi stetoskop pintar yang sangat hebat ini hanya membutuhkan 15 detik pemeriksaan, dan AI bisa menghasilkan hasil yang cepat apakah seseorang mengalami gagal jantung, atrial fibrillation, atau penyakit katup jantung,” ujarnya.

    Stetoskop AI ini diproduksi oleh Eko Health, perusahaan asal California, Amerika Serikat. Ukurannya hanya sebesar kartu remi, dan pemakaiannya mirip dengan stetoskop konvensional. Yaitu ditempelkan di ada pasien untuk merekam ECG dan menggunakan mikrofon internal untuk merekam suara aliran darah yang melewati jantung.

    Hasil pengujiannya kemudian dikirim ke cloud untuk dianalisa menggunakan algoritma AI yang bisa mendeteksi masalah jantung yang tak terdengar oleh manusia.

    Lalu hasilnya dikirimkan kembali ke ponsel, yaitu menentukan apakah pasien tersebut berisiko terkena tiga penyakit jantung yang bisa dideteksi tersebut.

    Namun harus diakui, penggunaan stetoskop ini juga punya risiko besar untuk memberikan diagnosis yang salah pada pasien yang sehat. Untuk itulah pembuatnya menekankan penggunaan stetoskop ini hanya untuk pasien yang menunjukkan gejala kelainan jantung, bukan pada pengecekan rutin di pasien yang sehat.

    (asj/fay)

  • Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Jakarta

    Bawang putih telah digunakan baik sebagai obat maupun sebagai bahan makanan dan penyedap sejak awal sejarah tertulis. Teks medis kuno dari Mesir, China, India, Yunani, hingga Romawi membahas kegunaan bawang putih untuk kesehatan.

    Meski berasal dari Asia Tengah, siung bawang putih berusia lebih dari 3.000 tahun pernah ditemukan di makam Raja Tutankhamun di Mesir. Bawang putih termasuk dalam genus Allium, bersama dengan bawang merah, bawang bombay, bawang prei, dan kucai.

    Beberapa anggota lain dari genus ini juga memiliki khasiat kesehatan yang mirip dengan bawang putih. Dalam makanan, bawang putih biasanya digunakan dalam jumlah kecil dan hanya mengandung sedikit kalori, lemak, protein, maupun karbohidrat. Khasiat kesehatannya berasal dari enzim serta senyawa unik yang dikandungnya.

    Satu siung bawang putih mengandung:

    Kalori: 4

    Protein: 0 gram

    Lemak: 0 gram

    Karbohidrat: 1 gram

    Serat: 0 gram

    Tanaman ini diyakini bermanfaat bagi kesehatan jantung, serta memiliki sifat antimikroba dan antikanker. Lantas, apakah bawang putih bisa menurunkan kadar gula darah hingga kolesterol? Berikut jawabannya.

    Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah?

    Sebuah meta-analisis terhadap 22 penelitian sebelumnya yang mencakup 29 uji coba terkontrol acak, dilakukan oleh peneliti dari Southeast University dan Xizang Minzu University di China. Hasilnya, konsumsi bawang putih berhubungan dengan kadar gula darah yang lebih rendah serta penurunan beberapa jenis molekul lemak.

    Glukosa dan lipid merupakan nutrisi penting bagi tubuh, berperan sebagai sumber energi sekaligus bahan dasar pembentuk berbagai komponen tubuh. Namun, pola makan modern sering kali membuat asupan berlebih, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan. Pilihan gaya hidup lain, seperti konsumsi alkohol maupun pola olahraga, juga memengaruhi kadar gula dan lemak dalam tubuh.

    “Pada individu sehat, metabolisme glukosa dan lipid diatur dengan sangat ketat,” tulis para peneliti dalam publikasi mereka yang dipublikasikan di jurnal Nutrients, dikutip dari Science Alert.

    “Gangguan metabolisme glukosa dan lipid dapat memicu sejumlah penyakit kronis, termasuk aterosklerosis, diabetes, dan penyakit hati berlemak.”

    Bawang putih sendiri sejak lama dikaitkan dengan kesehatan, termasuk pengaturan kadar lipid dan gula darah. Ketika semua penelitian tersebut ditinjau bersama, hasilnya tetap konsisten, yakni konsumsi bawang putih dikaitkan dengan kadar gula darah lebih rendah, kontrol glukosa jangka panjang yang lebih baik, peningkatan kolesterol ‘baik’ (HDL), penurunan kolesterol ‘jahat’ (LDL), serta penurunan kolesterol total.

    Menariknya, kadar trigliserida tidak menunjukkan perubahan signifikan. Meski begitu, data yang ada belum cukup kuat untuk membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, bahwa makan bawang putih otomatis bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

    Namun, hubungannya sangat menunjukkan bahwa bawang putih bisa menjadi cara alami untuk membantu menjaga kadar gula dan lipid atau lemak darah.

    Peneliti menekankan diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain lebih fokus untuk memahami mekanisme pastinya. Uji coba yang dianalisis dalam meta-analisis ini berlangsung antara tiga minggu hingga satu tahun, dengan penggunaan berbagai bentuk bawang putih: bawang putih segar, ekstrak bawang putih tua, hingga tablet bubuk bawang putih.

    “Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang putih memberikan efek positif terhadap gula darah dan lipid darah pada manusia, dan hubungan tersebut signifikan secara statistik,” tulis para peneliti.

    Mengenai mekanisme kerjanya, diduga senyawa aktif dalam bawang putih membantu melalui berbagai cara, termasuk mengurangi stres oksidatif, kerusakan sel yang bisa memicu penyakit kardiovaskular.

    Bawang putih juga mengandung senyawa antioksidan bernama alliin, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan pengendalian gula darah, lipid darah, serta kesehatan mikrobioma usus. Kemungkinan, kombinasi berbagai efek inilah yang menghasilkan manfaat yang terlihat.

    Jelas bahwa pola makan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan, baik ke arah positif maupun negatif. Kini, semakin banyak alasan untuk menambahkan bawang putih ke dalam daftar makanan yang sebaiknya ada di menu sehari-hari.

    “[Penelitian ini] memberikan ide-ide baru untuk pengembangan produk alami melawan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme glikosida,” tulis para peneliti.

    (suc/suc)

  • Daftar Durasi Tidur Negara-negara di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

    Daftar Durasi Tidur Negara-negara di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

    Jakarta

    Tidur dengan durasi yang cukup memiliki peranan yang penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Di setiap negara di dunia, durasi tidur bisa berbeda-beda.

    Dikutip dari Jagran Rosh, pola tidur global sangat bervariasi. Ini dipengaruhi oleh budaya, pekerjaan, dan teknologi. Beberapa negara memandang istirahat merupakan sesuatu yang penting.

    Berikut daftar 10 negara dengan rata-rata durasi tidur terlama di dunia:

    1. Selandia Baru (7 jam 27 menit)
    2. Belanda (7 jam 24 menit)
    3. Finlandia (7 jam 23 menit)
    4. Inggris (7 jam 22 menit)
    5. Australia (7 jam 20 menit)
    6. Belgia (7 jam 18 menit)
    7. Irlandia (7 jam 37 menit)
    8. Swedia (7 jam 15 menit)
    9. Prancis (7 jam 14 menit)
    10. Denmark (7 jam 14 menit)

    Daftar 10 negara dengan rata-rata durasi tidur paling sedikit di dunia:

    50. Jepang (5 jam 52 menit)
    49. Arab Saudi (6 jam 2 menit)
    48. Korea Selatan (6 jam 2 menit)
    47. Filipina (6 jam 8 menit)
    46. Kuwait (6 jam 15 menit)
    45. Taiwan (6 jam 21 menit)
    44. Indonesia (6 jam 25 menit)
    43. Qatar (6 jam 26 menit)
    42. Malaysia (6 jam 27 menit)
    41. Singapura (6 jam 34 menit)

    Manfaat Tidur yang Cukup

    Dikutip dari Healthline, mendapatkan waktu tidur yang cukup dapat berdampak baik bagi kesehatan. Rata-rata, seseorang membutuhkan waktu tidur 7 hingga 9 jam per hari.

    Ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan jika seseorang tidur dengan cukup, di antaranya:

    1. Mengontrol Berat Badan

    Sebuah analisis tahun 2020 menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Efek tidur terhadap penambahan berat badan diyakini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk hormon dan motivasi untuk berolahraga.

    Kekurangan tidur meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan kadar leptin. Ghrelin adalah hormon yang membuat kita merasa lapar sementara leptin membuat kita merasa kenyang.

    2. Meningkatkan Konsentrasi

    Kognisi, konsentrasi, produktivitas, dan kinerja semuanya terpengaruh negatif oleh kekurangan tidur. Lalu, durasi tidur yang cukup telah terbukti meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan kinerja baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

    3. Mencapai Level Kebugaran Terbaik

    Tidur yang cukup dapat meningkatkan keterampilan motorik halus, waktu reaksi, kekuatan otot, daya tahan otot, dan keterampilan memecahkan masalah. Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan risiko cedera dan menurunkan motivasi untuk berolahraga.

    4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Kualitas tidur yang rendah dan durasi tidur yang singkat dapat meningkatkan risiko terkait penyakit jantung.

    Satu analisis dari 19 penelitian menemukan bahwa tidur kurang dari 7 jam per hari mengakibatkan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 13 persen.

    5. Memperbaiki Suasana Hati

    Durasi tidur yang cukup dapat membantu seseorang dalam memperbaiki suasana hatinya. Pasalnya, saat kurang tidur, maka bisa berdampak pada susahnya mengelola emosi. Ketika tidak cukup tidur, seseorang mungkin menjadi pemurung dan mudah tersinggung.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Rekomendasi Makanan yang Bisa Bikin Kualitas Tidur Lebih Baik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Dokter Jantung Meninggal Akibat Serangan Jantung, Inikah Pemicunya?

    Dokter Jantung Meninggal Akibat Serangan Jantung, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Dokter bedah jantung di India bernama dr Gradlin Roy (39) tiba-tiba pingsan akibat serangan jantung saat menjalani pemeriksaan rutin di rumah sakit. Rekan-rekannya berusaha keras untuk menyelamatkannya, tapi dokter tersebut tak tertolong.

    Dikutip dari Times of India, rekan-rekan dr Roy di Rumah Sakit Medis Saveetha di Chennai merasa terpukul. Ini juga menjadi ‘alarm’ bahwa penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, bahkan pada mereka yang ahli di bidangnya.

    Mengapa dokter bedah jantung yang lebih sering menangani kasus terkait penyakit kardiovaskular bisa mengalami serangan jantung?

    Ahli saraf yang belajar di CMC Vellore, dr Sudhir Kumar mengatakan di media sosialnya, bahwa beberapa tahun ke belakang terdapat banyak kasus tenaga kesehatan muda yang mengalami kondisi berat di awal usia 30 atau 40-an. Kondisi ini seringkali berujung pada serangan jantung mendadak.

    “Ironisnya, mereka yang mendedikasikan hidup untuk menyelamatkan jantung orang lain seringkali mengabaikan jantung mereka sendiri,” tulis dr Sudhir, dikutip detikcom dari akun X-nya, Minggu (31/8/2025).

    Untuk diketahui, serangan jantung atau infark miokard (IM) disebabkan oleh penurunan atau penghentian total aliran darah di bagian miokardium. Saat ini, IM dapat bersifat ‘diam’ dan seringkali tidak terdeteksi hingga akhirnya terlambat.

    Mengapa Dokter Lebih Rentan Kena Serangan Jantung?

    Menurut dr Sudhir, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung di kalangan dokter.

    “Jam kerja yang panjang dan tidak menentu, kurang tidur kronis, gangguan ritme sirkadian. Tingkat stres tinggi, kelelahan dalam mengambil keputusan, tekanan pasien atau keluarga yang terus-menerus, kekhawatiran medis-hukum,” tulis dr Sudhir.

    dr Sudhir juga menyoroti gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Ini karena dokter bisa berdiri lama di ruang operasi atau duduk dalam waktu lama, dengan sedikit melakukan gerakan-gerakan aerobik.

    Dokter juga rentan tidak menjaga pola makan yang sehat. Menurut dr Sudhir, mereka cenderung makan tidak teratur, hanya makan di kantin rumah sakit, dan sering mengonsumsi kafein.

    “Mengabaikan perawatan pencegahan, banyak dokter menunda pemeriksaan kesehatan mereka sendiri dan mengabaikan tanda-tanda peringatan dini,” tulis dr Sudhir.

    “Beban psikologis, kelelahan, depresi, dan kelelahan emosional menambah risiko kardiovaskular. Meningkatnya angka penyalahgunaan rokok dan alkohol,” sambungnya.

    dr Sudhir mendorong untuk para dokter lebih rutin memeriksa kesehatan diri sendiri seperti pemeriksaan tahunan untuk tekanan darah, lipid, diabetes, EKG, dan tes stres bila diindikasikan.

    Gaya hidup sehat, lanjut dr Sudhir juga penting dilakukan seperti jam tidur, nutrisi, manajemen stres, istirahat yang cukup, dan lebih ‘mendengar’ tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • Terungkap Alasan Orang Terlihat Sehat Bisa Kena Sakit Jantung-Stroke

    Terungkap Alasan Orang Terlihat Sehat Bisa Kena Sakit Jantung-Stroke

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan alasan mengapa ada banyak kasus penyakit jantung dan stroke dialami oleh orang-orang ‘sehat’. Dalam beberapa kasus, terkadang orang yang rajin olahraga, makan sehat, dan tidak merokok justru mengalami masalah kardiovaskular.

    Hal ini mendorong Mass General Brigham untuk menyelidiki cara mengidentifikasi kelompok yang berisiko, tapi tidak terdeteksi dengan algoritma pemeriksaan saat ini.

    Dikutip dari Daily Mail, penelitian dilakukan menggunakan data Women’s Health Study pada 12.530 wanita perempuan sehat tanpa faktor risiko standar. Peneliti mencoba melacak kadar biomarker bernama hsCRP, yang berkaitan dengan peradangan pada tubuh, selama 30 tahun.

    Meski responden tidak memiliki faktor risiko umum, mereka yang memiliki kadar hsCRP tinggi mengalami peningkatan risiko penyakit jantung koroner hingga 77 persen. Mereka juga mengalami peningkatan risiko stroke hingga 39 persen, serta peningkatan 52 persen penyakit kardiovaskular apapun.

    Penelitian yang dilakukan secara terpisah menemukan pasien yang memiliki sedikit faktor risiko tapi mengalami peradangan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke hingga 38 persen melalui terapi statin. Peneliti menyebut terapi sebaiknya dimulai sejak usia paruh baya, yaitu 40 tahun, pada perempuan.

    Statin merupakan kelompok obat yang dirancang untuk menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ low-density lipoprotein (LDL) dalam darah. Obat ini diserap oleh sistem pencernaan, lalu bekerja menurunkan produksi LDL di hati.

    “Meski mereka yang mengalami peradangan harus secara agresif melakukan upaya pencegahan lewat gaya hidup dan perilaku, terapi statin juga bisa berperan penting dalam membantu menurunkan risiko pada kelompok ini,” kata ahli kardiologi Heart and Vascular Institute, Mass General Brigham, Paul Ridker, MD, MPG.

    Perlu diingat penerapan gaya hidup sehat untuk mencegah faktor risiko penyakit kardiovaskular tetap penting dilakukan. Seperti yang diketahui, penyakit jantung dan stroke juga menjadi dua masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.

    (avk/kna)

  • Jessie J Jalani Operasi Kedua Kanker Payudara, Begini Kondisinya

    Jessie J Jalani Operasi Kedua Kanker Payudara, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Penyanyi Jessie J telah terpaksa menunda tur konser lantaran dirinya mendadak perlu menjalani operasi kedua pengobatan kanker payudaranya.

    Wanita berusia 37 itu pertama kali mengumumkan diagnosis kanker payudara ke publik pada Juni, ketika memulai perawatan.

    “Sayangnya, saya harus menjalani operasi kedua, tidak terlalu serius, tetapi harus dilakukan sebelum akhir tahun, dan sayangnya itu jatuh tepat di tengah-tengah tur yang telah saya pesan,” beber Jessie J dalam unggahan video di akun Instagramnya, Kamis (28/8/2025).

    Jessie J seharusnya tampil di Inggris dan Eropa pada Oktober dan di AS pada November. Ia mengatakan jadwal konser di Inggris dan Eropa akan dijadwal ulang menjadi April 2026, sementara tur AS telah dibatalkan.

    “Jadi begitulah adanya, dan saya minta maaf,” katanya.

    “Saya merasa frustrasi dan sedih. Saya harus menjadi lebih baik, saya harus disembuhkan, dan saya tahu ini adalah keputusan yang tepat.”

    Saat didiagnosis, ia memutuskan untuk membicarakannya secara terbuka agar iadapat memproses berita tersebut dan menunjukkan solidaritas dengan sesama pejuang kanker payudara.

    Riwayat kesehatan Jessie J

    Jessie J menghadapi tantangan kesehatan serius dalam hidupnya. Ia didiagnosis mengidap penyakit jantung di usia delapan tahun, mengalami stroke ringan pada 18 tahun, dan kehilangan pendengarannya untuk sementara waktu pada 2020.

    Pada 2023, ia melahirkan putranya, Sky Safir Cornish Colman, setelah keguguran pada November 2021.

    Penyanyi-penulis lagu ini telah menduduki puncak tangga lagu Inggris tiga kali dengan lagu Domino, Price Tag, dan Bang Bang.

    Pada 2011, ia memenangkan empat penghargaan Mobo, termasuk Best UK Act dan Best Album untuk Who You Are, serta Brit Award untuk Rising Star. Ia dinominasikan untuk Grammy pada tahun 2015 atas kolaborasinya dengan Ariana Grande dan Nicki Minaj dalam lagu Bang Bang.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Jessie J Ungkap Kondisi Setelah Operasi Kanker Payudara”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Baik Diminum Pagi Hari?

    Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Baik Diminum Pagi Hari?

    Jakarta

    Tak sedikit orang memiliki kebiasaan minum kopi atau teh setelah bangun tidur. Minum kopi atau teh di pagi hari juga bisa jadi rutinitas sebagian orang sebelum memulai aktivitas agar lebih fresh.

    Kedua minuman tersebut juga bisa dinikmati di sela-sela menyantap roti, telur, nasi, atau membaca berita sebelum beraktivitas. Namun, manakah yang lebih baik diminum di pagi hari, kopi atau teh?

    1. Manfaat Minum Kopi

    Secangkir kopi ternyata menyimpan banyak manfaat. Ahli gizi Maddie Pasquariello, MS, RDN, menjelaskan kopi yang diseduh mengandung antioksidan, termasuk asam klorogenat dan berbagai polifenol.

    Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi melindungi tubuh dari kerusakan sel dengan menetralisir radikal bebas. Mekanisme ini berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

    “Antioksidan dalam kopi juga dapat mendukung kesehatan otak , fungsi metabolisme, dan jalur detoksifikasi hati,” jelas ahli diet Samantha Peterson, MS, RD, dikutip dari Real Simple, Kamis (28/8/2025).

    Bahkan kafein dalam kopi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, karena dapat membantu melindungi dari peradangan.

    2. Manfaat Minum Teh

    Seperti halnya kopi, teh berkafein, seperti teh hijau dan teh hitam juga menjadi pilihan populer di pagi hari. Kedua jenis teh ini memiliki daftar manfaat yang tidak kalah mengesankan.

    Peterson menyebutkan teh hijau dan teh hitam merupakan sumber antioksidan yang sangat kuat karena kaya akan katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG) pada teh hijau dan theaflavin pada teh hitam.

    Antioksidan tersebut berperan dalam menjaga kesehatan jantung, mendukung metabolisme, menyeimbangkan hormon, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

    “Selain itu, teh memberikan dorongan energi yang lebih lembut berkat kandungan L-theanine-nya, yang mendorong kewaspadaan yang tenang dan terfokus tanpa rasa gelisah atau lonjakan kortisol yang dialami sebagian orang saat minum kopi.” tutur Peterson.

    3. Lebih Baik Kopi atau Teh di Pagi Hari?

    Jika dibandingkan, ternyata tidak ada jawaban mutlak apakah kopi atau teh lebih baik untuk diminum di pagi hari. Menurut Pasquariello, perbedaan antara mengganti kopi dengan teh atau sebaliknya sebenarnya tidak akan berdampak besar pada kesehatan secara keseluruhan, selama faktor lain tetap sama.

    Meskipun kopi hitam mungkin menawarkan lebih banyak polifenol dan kafein dibandingkan teh hitam atau teh hijau, kesehatan tidak ditentukan oleh satu kebiasaan saja.

    “Kesehatan Anda terdiri dari lebih banyak kebiasaan dan komponen, [jadi] Anda mungkin tidak akan merasakan perbedaan yang signifikan dalam hal pencegahan penyakit kronis atau peningkatan kesehatan secara keseluruhan,” tambah Pasquariello.

    Begitu juga pilihan mengonsumsi kopi dan teh disesuaikan dengan kebutuhan individu. Peterson menyarankan agar faktor seperti kestabilan energi, suasana hati, fokus, pencernaan, dan kualitas tidur dijadikan pertimbangan. Menurutnya, tidak ada yang benar atau salah, melainkan bagaimana seseorang menyesuaikan dengan kebutuhan unik tubuhnya.

    Bila membutuhkan dorongan kognitif yang lebih kuat atau sedang menghadapi aktivitas mental maupun fisik intens di pagi hari, kopi dapat menjadi pilihan tepat karena memberikan energi yang lebih cepat. Kopi juga cocok untuk mereka yang mampu memetabolisme kafein dengan baik dan tidak mengalami efek samping seperti kecemasan, gangguan pencernaan, atau kesulitan tidur.

    Sebaliknya, teh cenderung memberi energi yang lebih stabil dan tenang. Pilihan ini bisa lebih tepat bagi mereka yang merasa mudah gelisah setelah minum kopi, sulit meminumnya saat perut kosong, atau memiliki metabolisme kafein yang lambat.

    Teh juga dianjurkan bagi individu yang sedang fokus pada keseimbangan hormon, kesehatan adrenal, atau pemulihan usus. Selain itu, teh dapat membantu menjaga hidrasi, meskipun air putih tetap menjadi pilihan terbaik.

    “Pada akhirnya, pilihan yang tepat bergantung pada tubuh Anda, tujuan Anda, dan bagaimana Anda merespons kafein,” simpul Peterson.

    (suc/suc)