Topik: penyakit jantung

  • Manisnya Anggur Muscat & Red Globe Diskon di Transmart Full Day Sale

    Manisnya Anggur Muscat & Red Globe Diskon di Transmart Full Day Sale

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anggur merupakan salah satu buah yang dapat meningkatkan kesehatan jantung. Ini mengingat, buah tersebut kaya akan antioksidan dan flavonoid yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

    Anggur juga mampu mengurangi risiko kanker karena mengandung senyawa yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dan mengurangi risiko kanker tertentu.

    Anggur menjadi salah satu buah yang bisa kamu dapatkan dalam gelaran Transmart Full Day Sale yang berlangsung pada Minggu, 14 September 2025. Promo ini hanya berlangsung mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00 di seluruh Transmart di Indonesia.

    Diskon besar-besaran dari Transmart berlaku bagi para pelanggan yang menggunakan Allo Bank atau kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, kartu kredit Bank Syariah Indonesia, dan kartu kredit Bank Mandiri.

    Berikut harga anggur muscat di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah:

    -Jabodetabek Rp 7.192

    -Padang Rp 36.720

    -Palembang Rp 34.000

    -Lampung Rp 5.960

    -Medan Rp 5.960

    Berikut harga anggur red globe dan red globe aus di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah:

    -Jawa Barat Rp 4.792

    -Jawa Timur & Jawa Tengah Rp 5.992

    -Balikpapan Rp 4.000

    -Makassar Rp 4.072

    -Pangkal Pinang Rp 39.920

    -Gresik Rp 4.792

    -Trans Icon Rp 6.040

    -Denpasar Rp 3.81

    Tak hanya anggur, pear century juga didiskon gede-gedean di Transmart Full Day Sale. Berikut harga pear century di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah:

    -Denpasar Rp 2.000

    -Jabodetabek Rp 1.832

    -Jawa Barat Rp 2.072

    -Jawa Timur Rp 1.960

    -Jawa Tengah Rp 2.392

    -Balikpapan Rp 1.840

    -Makassar Rp 1.912

    -Padang Rp 1.912

    -Palembang Rp 2.392

    -Lampung Rp 2.152

    -Pangkal Pinang Rp 2.392

    -Medan Rp 1.592

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jalan Kaki Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi, Pakar Beberkan Caranya

    Jalan Kaki Bisa Turunkan Kolesterol Tinggi, Pakar Beberkan Caranya

    Jakarta

    Banyak orang ingin menurunkan kolesterol dan melindungi kesehatan jantung, tetapi jarang sekali berolahraga. Untuk meningkatkan kadar lemak darah (LDL, HDL, trigliserida) dan membantu sistem kardiovaskular, para ahli menyarankan untuk berjalan kaki setiap hari.

    Ahli jantung intervensi Dr Bradley Serwer menjelaskan kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama yang dapat memicu penyakit arteri koroner. Dengan mengelola kadar kolesterol dapat membantu menghindari atau mengurangi serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.

    Trigliserida merupakan bahaya lain, sebab dapat meningkat sendiri atau bersamaan dengan kolesterol. Hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung.

    Manfaat Jalan Kaki untuk Kolesterol

    Dikutip dari Economic Times, berjalan kaki dapat menurunkan kolesterol jahat atau LDL, yang merupakan lemak lilin yang menumpuk di arteri. Ahli jantung dan profesor kedokteran di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, memperingatkan bahwa LDL tinggi meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung dengan membentuk plak di pembuluh darah vital.

    Penelitian menemukan wanita dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang berjalan kaki selama 4 minggu menurunkan kolesterol total dan LDL sekitar 7 mg/dL. Sementara, pria yang melakukan olahraga sedang selama 12 minggu mengalami penurunan LDL sebesar 5-7 persen.

    Studi pada orang dewasa berusia 40-65 tahun yang berjalan kaki selama lebih dari tiga bulan menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa mengalami perubahan kolesterol atau trigliserida, dan beberapa lainnya tidak.

    Berjalan kaki mendukung kolesterol baik atau HDL, yang membersihkan kolesterol dari arteri, mencegah oksidasi berbahaya, mengurangi peradangan, dan dapat menurunkan risiko pembekuan darah. HDL yang lebih tinggi biasanya berarti memiliki risiko jantung yang lebih rendah.

    Dr Serwer mengatakan olahraga aerobik, seperti berjalan kaki, tidak hanya meningkatkan HDL tetapi juga meningkatkan pematangan dan kerja partikel HDL.

    Berjalan kaki menurunkan trigliserida

    Lemak ini bersirkulasi dalam darah, yang jika terlalu banyak meningkatkan risiko kardiovaskular. Berjalan kaki dapat membantu karena otot membakar trigliserida sebagai energi selama berolahraga.

    Studi menghubungkan berjalan kaki secara teratur dengan penurunan kadar trigliserida.

    Seberapa Banyak Langkah yang Perlu Dilakukan?

    Berdasarkan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), merekomendasikan 150 menit olahraga sedang per minggu. Itu sekitar 30 menit per hari yang dilakukan selama lima hari.

    Jalan cepat dengan kecepatan 3-4 mph juga penting. Berjalan kaki lebih banyak, sekitar 300 menit per minggu dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi jantung.

    Menurut Dr Rozanski, berjalan kaki dalam waktu singkat sekitar lima menit per hari dapat meningkatkan kesehatan.

    Tips Berjalan Kaki Agar Lebih Efektif

    Cobalah berjalan kaki 10-15 menit setelah makan. Ini membantu metabolisme lipid dan pemrosesan kolesterol.
    Selanjutnya, cobalah berjalan agak menanjak atau memberikan beban tangan untuk mengaktifkan lebih banyak otot dan membakar lebih banyak lemak.

    Padukan jalan kaki dengan makanan penurun kolesterol. Misalnya seperti mengonsumsi oatmeal untuk sarapan dan camilan biji-bijian atau kacang-kacangan setelah jalan kaki.

    Para ahli menekankan bahwa perubahan kecil yang dilakukan setiap hari dapat memberikan manfaat besar bagi jantung seiring waktu. Mulailah dengan 10 menit sehari saja dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan pikiran.

    “Jantung Anda tidak peduli seberapa cepat Anda bergerak, yang penting Anda terus bergerak,” tegas para ahli.

    Semakin awal memulai berjalan kaki setiap hari, semakin cepat pula manfaatnya bagi jantung dan tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Terlalu Banyak Asupan Protein, Catat Batasannya

    Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Terlalu Banyak Asupan Protein, Catat Batasannya

    Jakarta

    Protein merupakan asupan nutrisi yang sangat penting bagi kehidupan. Setiap sel dalam tubuh mengandung protein. Nutrisi ini mendukung pertumbuhan hingga perkembangan tubuh, sehingga begitu penting bagi anak-anak, atlet, hingga lansia yang mau mempertahankan massa dan kekuatan ototnya seiring bertambahnya usia.

    Kendati demikian, asupan protein yang terlalu banyak juga tidak baik. Pola makan kaya protein bisa menimbulkan risiko kesehatan, terutama jika terlalu bergantung pada daging merah dan produk hewani berlemak.

    Dikutip dari laman Times of India, sebuah studi mengaitkan asupan protein yang sangat tinggi dengan batu ginjal, risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, hingga kanker usus besar. Di sisi lain, pola makan yang kaya protein nabati tampaknya jauh lebih aman, bahkan mungkin bersifat protektif.

    Dalam jangka pendek, konsumsi protein shake atau porsi daging yang terlalu besar bisa menyebabkan sembelit, kembung, dan sakit perut. Ketidaknyamanan ini bisa menjadi tanda bahwa sistem pencernaan kesulitan mengatasi kelebihan beban.

    Berapa Banyak Protein yang Dibutuhkan Tubuh?

    Recommended Dietary Allowance (RDA) atau angka kecukupan gizi berada di sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan. Untuk berat badan 60 kg jumlah tersebut setara dengan sekitar 51 gram protein per hari.

    Target ini bisa dipenuhi dengan satu porsi yoghurt rendah lemak, sepotong dada ayam ukuran sedang, dan semangkuk sereal dengan susu. Bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat, jumlah ini lebih dari cukup untuk menghindari defisiensi protein.

    Ahli diet di Houston Methodist mengatakan, ketika orang mulai menargetkan satu gram protein per pon berat badan, saat itulah masalah muncul.

    “Sangat jarang seseorang membutuhkan protein sebanyak itu, bahkan di antara orang dewasa yang aktif dan juga atlet,” katanya.

    Sementara, pedoman diet Amerika Serikat merekomendasikan 10-35 persen kalori harian berasal dari protein. Namun, jenis protein yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan. Daging tanpa lemak seperti salmon, kacang-kacangan, hingga yoghurt mengandung protein tanpa lemak jenuh berlebih yang sering ditemukan pada daging merah dan daging olahan.

    Berapa Batasan Protein yang Aman?

    Untuk rata-rata orang dengan indeks massa tubuh normal, para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi melebihi 2 gram protein per kg berat badan per hari. Untuk orang dengan berat 60 kg batasnya adalah sekitar 125 gram.

    Kebanyakan orang tidak bisa mencapai asupan sebanyak ini secara alami, kecuali, mereka sengaja menambahkan suplemen dan beberapa makanan padat protein.

    (elk/naf)

  • 7 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Jalan Kaki

    7 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Jalan Kaki

    Jakarta

    Banyak orang menganggap olahraga harus dilakukan dengan sulit atau peralatan khusus. Padahal, ada satu aktivitas fisik yang bisa dilakukan setiap hari dan di mana saja, yaitu jalan kaki.

    Meski terlihat sepele, berjalan kaki rutin ternyata memiliki peran penting dalam menjaga tubuh tetap bugar dan mencegah berbagai gangguan kesehatan serius. Tidak heran jika para ahli sering menyebutnya sebagai salah satu kunci hidup panjang dan berkualitas.

    Manfaat Jalan Kaki Tiap Hari

    Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh tubuh jika rajin jalan kaki. Berikut beberapa di antaranya:

    1. Nyeri Sendi

    Beberapa studi menyebutkan kebiasaan jalan kaki dapat mengurangi nyeri akibat radang sendi. Jalan 8-10 km per minggu bahkan disebut dapat mencegah timbulnya radang sendi.

    Jalan kaki melindungi sendi, terutama lutut dan pinggul yang rentan terkena osteoartritis. Efek perlindungan ini muncul melalui mekanisme melumasi sendi dan memperkuat otot-otot penyangga.

    2. Flu

    Jalan kaki juga melindungi tubuh dari ancaman flu di musim sakit. Sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 pria dan wanita menemukan mereka yang jalan kaki setidaknya 20 menit sehari, minimal 5 hari per minggu, mengalami 43 persen lebih sedikit hari sakit dibanding mereka yang jarang olahraga.

    Ini menunjukkan jalan kaki dapat meningkatkan fungsi imun tubuh. Kalaupun sakit, durasinya akan lebih singkat dan gejala lebih ringan.

    3. Diabetes

    Rajin jalan kaki juga dapat menurunkan risiko diabetes melitus. Salah satu mekanismenya melalui penurunan keinginan untuk mengonsumsi makan manis.

    Dua studi dari University of Exeter menemukan jalan kaki 15 menit dapat mengurangi keinginan makan cokelat, bahkan menurunkan jumlah cokelat yang dikonsumsi saat stres. Penelitian baru juga menegaskan jalan kaki bisa mengurangi keinginan dan konsumsi berbagai camilan manis lainnya.

    4. Kanker Payudara

    Dalam sebuah studi yang dilakukan American Cancer Society, jalan kaki dapat menurunkan risiko kanker payudara. Penelitian itu menyebut perempuan yang jalan 7 jam atau lebih dalam waktu seminggu memiliki risiko kanker payudara 14 persen lebih rendah, dibanding mereka yang jalan 3 jam atau kurang.

    Mereka menambahkan manfaat jalan kaki ini tetap terlihat meskipun wanita memiliki faktor risiko kanker payudara, seperti kelebihan berat badan atau penggunaan terapi hormon tambahan.

    5. Obesitas

    Ilmuwan di Harvard meneliti 32 gen pemicu obesitas pada lebih dari 12 ribu orang untuk melihat seberapa besar pengaruh gen-gen ini terhadap berat badan. Ditemukan, peserta yang rajin jalan kaki cepat selama satu jam sehari dapat mengurang efek gen obesitas ini hingga setengahnya.

    6. Penyakit Jantung

    Jalan kaki juga baik untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Ini meliputi tekanan darah lebih stabil, berat badan ideal, dan menjaga kesehatan sel endotel yang melapisi sel pembuluh darah.

    Semakin sering jalan kaki, makan semakin besar juga penurunan risiko penyakit jantung.

    7. Depresi

    Jalan kaki tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental. Dikutip dari Healthline, studi menunjukkan jalan kaki dapat mengurangi kecemasan, depresi, dan suasana hati yang negatif.

    Jalan kaki juga meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi gejala penarikan diri secara sosial.

    (avk/suc)

  • 6 Manfaat Pepaya, Sehatkan Jantung hingga Pencernaan

    6 Manfaat Pepaya, Sehatkan Jantung hingga Pencernaan

    Jakarta

    Pepaya dikenal sebagai salah satu buah tropis yang mudah ditemukan di Indonesia. Rasanya manis, segar, dan harganya pun relatif terjangkau sehingga digemari banyak orang.

    Tak hanya enak dimakan langsung, pepaya juga sering diolah menjadi jus atau campuran hidangan penutup. Menariknya, buah ini juga menyimpan berbagai kebaikan untuk tubuh.

    Manfaat Pepaya untuk Kesehatan

    Pepaya cocok untuk dikonsumsi tiap hari. Berikut ini sederet manfaat yang bisa didapatkan dari rutin mengonsumsi pepaya:

    1. Menjaga Penglihatan

    Pepaya mengandung beta-karoten alami berupa karotenoid yang memberi warna oranye pada buah. Satu cangkir pepaya yang sudah diiris mengandung sekitar 68 mikrogram vitamin A, sekitar sepertiga dari kebutuhan harian.

    “Tubuh Anda mengubah beta-karoten menjadi vitamin A. Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan mata,” kata ahli gizi Julia Zumpano, RD, dikutip dari Cleveland Clinic, Jumat (12/9/2025).

    2. Mencegah Kanker

    Konsumsi pepaya secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa penyakit kronis seperti kanker paru, payudara, dan pankreas. Manfaat ini didapatkan dari kandungan vitamin C yang tinggi.

    Pepaya juga mengandung fitonutrien seperti likopen, yang menurut studi juga membantu melawan kanker. Vitamin C juga dikaitkan dengan berbagai manfaat lain seperti melindungi penglihatan, menjaga kesehatan sendi, membentuk kolagen pada rambut, kuku, dan kulit, serta membantu penyembuhan luka.

    3. Mencegah Peradangan

    Pepaya mengandung enzim papain yang membantu mengurangi stres oksidatif. Stres oksidatif terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup antioksidan untuk melawan radikal bebas.

    “Kerusakan sel yang dihasilkan dapat memicu peradangan kronis, yang meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan,” ujar Zumpano.

    Sebuah tinjauan kecil dari beberapa studi menemukan fitonutrien dan ekstrak pepaya dapat melindungi diri dari penuaan, alzheimer, kanker, diabetes, penyakit gusi, dan peradangan kronis.

    4. Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Pepaya sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Penelitian menunjukkan konsumsi pepaya fermentasi dapat meningkatkan kesehatan usus.

    Makanan fermentasi alami mengandung probiotik yang mendukung keseimbangan mikrobioma usus. Kandungan serat yang ada dalam pepaya juga sangat baik dalam menjaga kesehatan pencernaan.

    Pepaya fermentasi juga dapat menurunkan kadar gula darah. Ini membuat pepaya cocok untuk orang-orang dengan kondisi pre-diabetes, tapi kurang baik untuk pengidap diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula darah.

    “Anda bisa mengalami gula darah terlalu rendah, atau disebut hipoglikemia,” kata Zumpano mengingatkan.

    6. Melindungi Jantung

    Satu pepaya kecil yang diiris mengandung sekitar 286 miligram kalium atau sekitar 6 persen kebutuhan harian. Menurut Zumpano, kalium sangat baik untuk kesehatan kardiovaskular.

    “Makanan tinggi kalium membantu melemaskan pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah,” kata Zumpano.

    Kandungan vitamin C yang tinggi pada pepaya juga membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan. Penelitian juga menemukan likopen dalam pepaya dapat mencegah penyakit jantung dan stroke dengan cara menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ low-density lipoprotein (LDL).

    Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (avk/suc)

  • Cuma Jalan 30 Menit Bisa Cegah Penyakit Jantung, Begini Saran Dokter

    Cuma Jalan 30 Menit Bisa Cegah Penyakit Jantung, Begini Saran Dokter

    Jakarta

    Berjalan kaki adalah olahraga paling sederhana, mudah dilakukan, serta memberikan manfaat yang sangat besar untuk kesehatan. Ahli jantung Dr Shailesh Singh viral di media sosial setelah menjelaskan kekuatan luar biasa dari berjalan kaki setiap hari.

    Menurut Dr Singh, berjalan kaki singkat mungkin tampak sederhana. Namun, jika dilakukan secara konsisten setiap hari, manfaatnya untuk kesehatan dapat mengubah hidup.

    Rutin berjalan kaki dapat memperkuat jantung, meningkatkan energi, mengurangi stres, dan melindungi diri dari penyakit kronis. Dr Singh menekankan bahwa tindakan kecil dan konsisten sangat berdampak seiring waktu.

    Bagaimana Caranya?

    Dikutip dari Times of India, ia merekomendasikan untuk mencatat jadwal jalan kaki di kalender dan menandai setiap hari dengan tanda X. Hal itu secara alami memotivasi otak untuk mempertahankan kebiasaan tersebut.

    Penguatan visual ini menyentuh sisi psikologis, menciptakan rasa pencapaian yang nyata.

    “Ganti waktu untuk menggulirkan layar ponsel selama 30 menit dengan berjalan kaki, termasuk untuk memasak makanan sehat,” jelas Dr Singh.

    “Jangan lupa untuk tidur lebih awal yang dapat memberi manfaat lebih besar bagi jantung daripada sekadar memberikan like, komentar, atau menonton tayangan di ponsel selama berjam-jam,” sambungnya.

    Formula sederhana untuk kesehatan seumur hidup adalah komitmen dan kebiasaan. Salah satu strategi Dr Singh adalah komitmen.

    Dengan menjadwalkan jalan kaki bersama teman atau keluarga, membuat kegiatan ini jauh lebih menyenangkan. Pergeseran psikologis yang halus ini membuat tubuh yang sehat menjadi lebih mudah dicapai.

    “Berhentilah berpikir ‘saya harus berjalan kaki’. Mulailah berkata ‘saya bisa berjalan kaki’, membingkai kegiatan ini sebagai kebiasaan,” sambungnya.

    Manfaat Lain Berjalan Kaki

    Menurut penelitian, berjalan kaki dalam jumlah kecil atau waktu yang tidak terlalu lama setiap hari secara signifikan meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Manfaat jangka pendeknya meliputi:

    Meningkatkan kebugaran kardiovaskular.Memperbaiki komposisi tubuh.Menurunkan tekanan darah.Memperbaiki kadar kolesterol.

    Rekomendasi Lain Para Ahli

    Berjalan kaki secara teratur dalam jangka panjang dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner, kejadian jantung mayor, dan kematian dini. Para ahli merekomendasikan setidaknya 150 menit berjalan kaki per minggu, sebuah target yang aman, berkelanjutan, dan sangat efektif.

    Tidak seperti olahraga intens, berjalan kaki memiliki risiko cedera yang minimal sekaligus memberikan manfaat substansial bagi kesehatan secara keseluruhan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • ​Lebihi Batas Aman, BPA pada Galon Bisa Berisiko bagi Kesehatan

    ​Lebihi Batas Aman, BPA pada Galon Bisa Berisiko bagi Kesehatan

    Jakarta: Paparan bahan kimia berbahaya Bisphenol A (BPA) secara terus-menerus dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, apalagi jika jumlahnya melebihi ambang batas aman. 

    BPA dikenal sebagai senyawa yang dapat mengganggu sistem hormon (endokrin) dan berisiko memicu gangguan reproduksi, masalah perkembangan otak pada anak, hingga meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
    BPA Ada di Sekitar Kita
    BPA banyak ditemukan pada kemasan plastik berbahan polikarbonat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti galon guna ulang air minum, botol bayi, wadah makanan, hingga lapisan dalam kaleng. Karena kemasan ini dipakai berulang kali, risiko pelepasan BPA ke dalam makanan atau minuman semakin tinggi.

    “Pelepasan BPA terjadi akibat peluruhan material plastik saat bersentuhan dengan air pada suhu dan waktu tertentu,” jelas Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer dari Universitas Indonesia. 

    “Proses ini berpotensi terjadi selama distribusi galon dari pabrik ke konsumen, terutama karena galon digunakan berulang kali,” tambahnya.
     

     

    Temuan BPOM dan Riset Internasional
    Hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan enam daerah dengan kadar BPA pada galon guna ulang melebihi ambang batas aman 0,06 bagian per sejuta (ppm). Keenam daerah tersebut adalah Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah.

    Sejumlah riset internasional juga menunjukkan BPA dapat luruh ke dalam makanan dan minuman. Studi Harvard yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives (2009) mencatat penggunaan kemasan polikarbonat selama satu minggu dapat meningkatkan kadar BPA dalam urin hingga 69 persen.

    Penelitian lain dalam Food Additives and Contaminants (2008) menemukan migrasi BPA hingga 4,83 nanogram per sentimeter persegi per jam pada suhu 70°C. Sementara itu, studi di Chemosphere (2010) menunjukkan migrasi BPA dari botol bayi polikarbonat meningkat signifikan setelah penggunaan berulang.

    Temuan ini semakin mengkhawatirkan setelah European Food Safety Authority (EFSA) pada 2023 memperketat ambang batas paparan harian BPA menjadi hanya 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari, atau 20.000 kali lebih ketat dari standar sebelumnya. Beberapa hasil penelitian bahkan menunjukkan paparan BPA ribuan kali lipat di atas ambang batas ini.

    Perlunya Pelabelan dan Pengawasan Ketat
    BPOM kini mewajibkan label peringatan bahaya pada galon berbahan polikarbonat yang mengandung BPA. Menurut Profesor Chalid, pelabelan ini penting agar konsumen memahami risiko yang ada dan dapat membuat pilihan yang lebih aman.

    Dengan semakin banyak bukti ilmiah dan standar internasional yang semakin ketat, evaluasi ulang terhadap keamanan kemasan BPA menjadi mendesak. Langkah pengawasan dan pencegahan yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari paparan BPA berlebihan.

    Jakarta: Paparan bahan kimia berbahaya Bisphenol A (BPA) secara terus-menerus dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, apalagi jika jumlahnya melebihi ambang batas aman. 
     
    BPA dikenal sebagai senyawa yang dapat mengganggu sistem hormon (endokrin) dan berisiko memicu gangguan reproduksi, masalah perkembangan otak pada anak, hingga meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
    BPA Ada di Sekitar Kita
    BPA banyak ditemukan pada kemasan plastik berbahan polikarbonat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti galon guna ulang air minum, botol bayi, wadah makanan, hingga lapisan dalam kaleng. Karena kemasan ini dipakai berulang kali, risiko pelepasan BPA ke dalam makanan atau minuman semakin tinggi.
     
    “Pelepasan BPA terjadi akibat peluruhan material plastik saat bersentuhan dengan air pada suhu dan waktu tertentu,” jelas Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer dari Universitas Indonesia. 

    “Proses ini berpotensi terjadi selama distribusi galon dari pabrik ke konsumen, terutama karena galon digunakan berulang kali,” tambahnya.
     

     

    Temuan BPOM dan Riset Internasional
    Hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan enam daerah dengan kadar BPA pada galon guna ulang melebihi ambang batas aman 0,06 bagian per sejuta (ppm). Keenam daerah tersebut adalah Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah.
     
    Sejumlah riset internasional juga menunjukkan BPA dapat luruh ke dalam makanan dan minuman. Studi Harvard yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives (2009) mencatat penggunaan kemasan polikarbonat selama satu minggu dapat meningkatkan kadar BPA dalam urin hingga 69 persen.
     
    Penelitian lain dalam Food Additives and Contaminants (2008) menemukan migrasi BPA hingga 4,83 nanogram per sentimeter persegi per jam pada suhu 70°C. Sementara itu, studi di Chemosphere (2010) menunjukkan migrasi BPA dari botol bayi polikarbonat meningkat signifikan setelah penggunaan berulang.
     
    Temuan ini semakin mengkhawatirkan setelah European Food Safety Authority (EFSA) pada 2023 memperketat ambang batas paparan harian BPA menjadi hanya 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari, atau 20.000 kali lebih ketat dari standar sebelumnya. Beberapa hasil penelitian bahkan menunjukkan paparan BPA ribuan kali lipat di atas ambang batas ini.
     
    Perlunya Pelabelan dan Pengawasan Ketat
    BPOM kini mewajibkan label peringatan bahaya pada galon berbahan polikarbonat yang mengandung BPA. Menurut Profesor Chalid, pelabelan ini penting agar konsumen memahami risiko yang ada dan dapat membuat pilihan yang lebih aman.
     
    Dengan semakin banyak bukti ilmiah dan standar internasional yang semakin ketat, evaluasi ulang terhadap keamanan kemasan BPA menjadi mendesak. Langkah pengawasan dan pencegahan yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari paparan BPA berlebihan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Lebihi Batas Aman, Pelabelan Bahaya BPA pada Galon Perlu Dipercepat

    Lebihi Batas Aman, Pelabelan Bahaya BPA pada Galon Perlu Dipercepat

    Jakarta

    Paparan bahan kimia berbahaya Bisphenol A (BPA) secara terus-menerus dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, apalagi jika jumlahnya melebihi ambang batas aman. Pakar Polimer dari Universitas Indonesia, Profesor Mochamad Chalid mengungkapkan bahwa pelepasan BPA terjadi ketika material plastik bersentuhan dengan air pada suhu dan durasi tertentu.

    “Pelepasan BPA terjadi akibat peluruhan material plastik saat bersentuhan dengan air pada suhu dan waktu tertentu,” ujar Chalid dalam keterangannya, Kamis (11/9/2025).

    Sekadar diketahui, BPA dikenal sebagai senyawa yang dapat mengganggu sistem hormon (endokrin) dan berisiko memicu gangguan reproduksi, masalah perkembangan otak pada anak, hingga meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

    BPA banyak ditemukan pada kemasan plastik berbahan polikarbonat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti galon guna ulang air minum, botol bayi, wadah makanan, hingga lapisan dalam kaleng. Karena kemasan ini dipakai berulang kali, risiko pelepasan BPA ke dalam makanan atau minuman semakin tinggi.

    Ia menambahkan, perpindahan galon dari pabrik ke tangan konsumen dapat memicu risiko pelepasan zat berbahaya. Hal ini terutama disebabkan oleh penggunaan galon yang dilakukan berulang kali.

    “Proses ini berpotensi terjadi selama distribusi galon dari pabrik ke konsumen, terutama karena galon digunakan berulang kali,” tambahnya.

    Temuan BPOM dan Riset Internasional

    Hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan enam daerah dengan kadar BPA pada galon guna ulang melebihi ambang batas aman 0,06 bagian per sejuta (ppm). Keenam daerah tersebut adalah Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah.

    Sejumlah riset internasional juga menunjukkan BPA dapat luruh ke dalam makanan dan minuman. Studi Harvard yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives (2009) mencatat penggunaan kemasan polikarbonat selama satu minggu dapat meningkatkan kadar BPA dalam urin hingga 69 persen.

    Penelitian lain dalam Food Additives and Contaminants (2008) menemukan migrasi BPA hingga 4,83 nanogram per sentimeter persegi per jam pada suhu 70°C. Sementara itu, studi di Chemosphere (2010) menunjukkan migrasi BPA dari botol bayi polikarbonat meningkat signifikan setelah penggunaan berulang.

    Temuan ini semakin mengkhawatirkan setelah European Food Safety Authority (EFSA) pada 2023 memperketat ambang batas paparan harian BPA menjadi hanya 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari, atau 20.000 kali lebih ketat dari standar sebelumnya. Beberapa hasil penelitian bahkan menunjukkan paparan BPA ribuan kali lipat di atas ambang batas ini.

    Perlunya Percepat Pelabelan Bahaya BPA

    BPOM kini mewajibkan label peringatan bahaya pada galon berbahan polikarbonat yang mengandung BPA. Menurut Chalid, pelabelan ini penting agar konsumen memahami risiko yang ada dan dapat membuat pilihan yang lebih aman.

    Dengan semakin banyak bukti ilmiah dan standar internasional yang semakin ketat, evaluasi ulang terhadap keamanan kemasan BPA menjadi mendesak. Langkah pengawasan dan pencegahan yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari paparan BPA berlebihan.

    (akn/ega)

  • Asma Anak Kambuh? Dokter Spesialis Anak Mayapada Siap Layani 24 Jam

    Asma Anak Kambuh? Dokter Spesialis Anak Mayapada Siap Layani 24 Jam

    Jakarta

    Kondisi gawat darurat pada anak tentu harus ditangani dengan segera, salah satunya Asma, yang menghambat aliran udara masuk dan keluar paru-paru. Saat asma kambuh, saluran napas akan mengalami peradangan dan penyempitan karena otot yang menegang (bronkokonstriksi), dan produksi lendir berlebih akan menyumbat saluran napas.

    Dokter Spesialis Pediatri Konsultan Paru & Pernapasan Anak Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A (K), menyampaikan bahwa orang tua harus waspada ketika anak kerap kali batuk, terutama saat malam hari atau sedang beraktivitas disertai dengan gejala lainnya.

    “Segera bawa ke rumah sakit jika anak sering batuk, terutama malam hari atau saat beraktivitas, sesak napas, atau terdengar mengi seperti siulan. Pemeriksaan dini penting untuk mencegah kondisi yang lebih serius,” ujar dr. Madeleine dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).

    Anak dengan asma perlu diwaspadai, terutama jika muncul bibir atau wajah kebiruan, yang menandakan tubuh kekurangan oksigen dan membutuhkan penanganan segera. Risiko ini lebih tinggi pada anak dengan riwayat keluarga dengan penyakit asma, alergi, dan eksim (atopi), yang bisa muncul sejak usia dini.

    Penanganan asma pada anak harus segera! Ingat, Mayapada Hospital Jakarta Selatan punya layanan Pediatric Emergency (IGD) dan memiliki Dokter Spesialis Anak yang standby on-site 24 jam di rumah sakit.

    Setelah penanganan awal di IGD, pemeriksaan lanjutan di Pediatric Center akan dilakukan dengan teknologi seperti spirometri atau peak flow untuk anak di atas 5 tahun, dan analisis gejala untuk usia di bawah 5 tahun.

    Asma pada anak bisa dikendalikan dengan menghindari pemicunya, antara lain menjaga kebersihan rumah secara rutin, menghindari penggunaan karpet, dan menggunakan sprei anti-debu. Pastikan anak tidak terpapar asap rokok atau polusi udara, serta catat gejala yang muncul dan konsultasikan dengan dokter bila perlu tes alergi.

    Ia menambahkan bahwa serangan asma dapat ditangani dengan salbutamol sebagai obat pereda cepat. Untuk kontrol harian digunakan kortikosteroid inhalasi, sedangkan kasus berat bisa memerlukan antikolinergik atau terapi biologik saat kadar oksigen pada anak menurun.

    “Saat serangan asma muncul, Anda bisa andalkan obat pereda cepat seperti salbutamol (Ventolin). Untuk pengendalian harian umumnya menggunakan kortikosteroid inhalasi, atau dikombinasikan dengan LABA atau leukotrien modifier. Pada kasus yang lebih berat menggunakan antikolinergik atau terapi biologik. Jika kadar oksigen anak menurun (hipoksia), segera berikan terapi oksigen,” jelasnya.

    Jangan tunda jika anak menunjukkan gejala asma! Segera manfaatkan layanan Pediatric Emergency 24 Jam, yang terintegrasi dengan Pediatric Center, pusat layanan komprehensif khusus anak.

    Layanan ini mampu menangani berbagai kondisi, mulai dari alergi, autoimun, penyakit metabolik, gangguan saluran cerna, kanker, penyakit jantung anak, hingga tindakan pembedahan, dengan dukungan tim dokter multidisiplin. Untuk booking konsultasi dokter dapat menghubungi call center 150770 atau aplikasi MyCare.

    MyCare juga dilengkapi fitur Health Articles & Tips berisikan informasi dan tips seputar kesehatan anak, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (ega/ega)

  • Rahasia di Balik Madu, Bisa Bikin Pria Lebih Perkasa di Ranjang?

    Rahasia di Balik Madu, Bisa Bikin Pria Lebih Perkasa di Ranjang?

    JAKARTA – Belakangan ini, madu sedang jadi menjadi tren di media sosial. Bukan sekadar karena khasiat alami, tapi ada klaim produk madu bisa meningkatkan performa seksual pria.

    Hal ini tentu membuat penasaran banyak orang, sekaligus menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli kesehatan.

    Meski tampak seperti madu biasa, sebagian produk madu ternyata mengandung tadalafi, yakni zat aktif yang juga digunakan dalam obat disfungsi ereksi dari resep dokter yaitu Cialis.

    “Ini bukan masalah baru. Banyak suplemen bebas yang mengandung bahan tersembunyi. Memang bisa memberi efek, tapi risikonya besar untuk sebagian pria,” dr. Jared Bieniek, ahli urologi sekaligus direktur Tallwood Men’s Health, dikutip dari laman Hartford Healthcare.

    Mengonsumsi madu sachet dengan kandungan tersembunyi seperti tadalafil tanpa arahan dokter bisa berbahaya. Terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat lain.

    “Kekhawatiran terbesar adalah interaksi dengan obat nitrate yang biasa dipakai untuk penyakit jantung atau nyeri dada,” jelas dr. Bieniek.

    Nitrate dan tadalafil sama-sama melebarkan pembuluh darah. Bila dikonsumsi bersamaan, tekanan darah bisa turun drastis dan berisiko fatal.

    Selain itu, penggunaan berlebihan bisa memicu sakit kepala, gangguan penglihatan, hingga ereksi berkepanjangan.

    Jika mengalami disfungsi ereksi, sebaiknya jangan buru-buru mencoba produk madu atau suplemen sembarangan. Lebih aman berkonsultasi dengan tenaga medis.

    “Penyebab disfungsi ereksi berbeda-beda tergantung usia. Pada pria muda, kami sering mengecek kemungkinan penyakit jantung dini, kadar testosteron rendah, atau faktor psikologis,” ujar dr. Bieniek.