Topik: penyakit jantung

  • Studi Ungkap Waktu Terbaik Minum Kopi untuk Turunkan Risiko Serangan Jantung-Stroke

    Studi Ungkap Waktu Terbaik Minum Kopi untuk Turunkan Risiko Serangan Jantung-Stroke

    Jakarta

    Kopi menjadi salah satu minuman wajib bagi banyak orang sebelum beraktivitas. Penelitian menunjukkan bahwa kopi bisa membantu menurunkan risiko kematian akibat stroke atau serangan jantung.

    Namun, waktu konsumsi kopi juga berperan penting. Penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal menganalisis kebiasaan minum kopi, baik berkafein maupun tanpa kafein, dari sekitar 40 ribu orang dewasa.

    Pada awal studi, tidak ada peserta yang memiliki penyakit jantung atau gangguan peredaran darah. Hasilnya, mereka yang terbiasa minum kopi terutama di pagi hari memiliki risiko kematian 31 persen lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular. Sebaliknya, mereka yang tidak minum kopi justru memiliki risiko lebih tinggi meninggal karena penyakit jantung atau peredaran darah selama periode pemantauan rata-rata 10 tahun.

    “Selain itu, orang yang lebih sering minum kopi setiap pagi juga lebih rendah risikonya untuk meninggal karena sebab apapun,” menurut British Heart Foundation, dikutip dari Mirror UK.

    Sebaliknya, mereka yang minum kopi sepanjang hari tidak menunjukkan risiko kematian yang jauh lebih rendah selama dekade berikutnya, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

    “Para peneliti berspekulasi bahwa mengonsumsi kopi di sore hari, yang berpotensi mengganggu jam biologis seseorang, dapat mengimbangi atau mengurangi manfaat kesehatan lain dari kopi,” tulis mereka.

    Studi ini juga menunjukkan mengonsumsi kopi sebelum tengah hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah. Hal ini karena kopi mengandung zat yang mengurangi peradangan dan beberapa molekul dalam darah, yang menyebabkan peradangan lebih aktif di pagi hari.

    (sao/suc)

  • Kata Riset, Risiko Kena Sakit Jantung Bisa Dilihat Lewat Ukuran Leher

    Kata Riset, Risiko Kena Sakit Jantung Bisa Dilihat Lewat Ukuran Leher

    Jakarta

    Salah satu ukuran yang seringkali dikaitkan dengan masalah kardiovaskular adalah lingkar perut. Ini berkaitan dengan kondisi obesitas sentral alias banyaknya lemak visceral yang memiliki hubungan kuat dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.

    Sedikit berbeda, peneliti dari Kingston University Inggris mencoba mencari indikator lain, yaitu ukuran lingkar leher. Mereka mengungkapkan orang dengan lingkar leher lebih besar lebih berisiko mengalami penyakit serius.

    “Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan leher lebih besar dibanding ukuran tubuhnya memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai penyakit serius,” kata dosen senior Ahmed Elbediwy dan Nadine Wehida dikutip dari IFLScience, Minggu (28/9/2025).

    “Kaitannya terletak pada apa yang diungkap ukuran leher tentang distribusi lemak, khususnya di bagian atas tubuh,” sambungnya.

    Elbediwy dan Wehida juga menyoroti sejumlah penelitian yang menunjukkan lingkar leher berkolerasi dengan tekanan darah tinggi, fibrilasi atrium (irama jantung tidak normal), serta penyakit arteri koroner. Ada juga kaitan dengan diabetes tipe dua dan sleep apnea obstruktif.

    Sebuah studi tahun 2025 juga mengaitkan lingkar leher besar dengan sindrom ovarium polikistik atau PCOS, meski peneliti menekankan perlunya studi lebih lanjut dengan populasi yang lebih beragam.

    Lantas, berapa ukuran leher yang sudah dianggap ‘berisiko’ memicu penyakit serius?

    “Bagi pria, 17 inci (43 cm) atau lebih meningkatkan risiko kesehatan. Bagi wanita, ambang batasnya 14 inci (35,5 cm) atau lebih,” tulis Elbediwy dan Wehida, mengutip data Framingham Heart Study, penelitian jangka panjang tentang penyakit kardiovaskular.

    Penelitian yang dikutip menemukan ukuran leher berkorelasi secara statistik dengan fibrilasi atrium, bahkan setelah indikator lain telah disesuaikan. Indikator lain yang dimaksud meliputi indeks massa tubuh, lingkar pinggang, tinggi badan, dan berat badan, walaupun kaitannya tetap paling kuat pada orang obesitas.

    Peneliti menegaskan masih perlu penelitian mengetahui apakah ada hubungan sebab-akibat.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • Peringati Hari Jantung Sedunia 2025, YJI Gelar Senam-Cek Kesehatan Gratis di CFD

    Peringati Hari Jantung Sedunia 2025, YJI Gelar Senam-Cek Kesehatan Gratis di CFD

    Jakarta

    Yayasan Jantung Indonesia (YJI) kembali mengambil peran dalam mendorong masyarakat untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan jantung.

    Kali ini, dalam peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 dengan tema ‘Don’t Miss a Beat’, YJI menggelar aksi senam jantung sehat dan pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi cek tekanan darah, gula darah, dan kolesterol total untuk 100 orang peserta dan pengunjung CFD Jakarta.

    Ketua Bidang Komunikasi YJI, Iwet Ramadhan mengatakan tugas YJI saat ini adalah bagaimana mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk lebih peduli dan awas terhadap kesehatan jantung.

    “Sehingga kita bisa mencegah penyakit ini (jantung) menyerang. orang-orang di antara kita,” kata Iwet dalam sambutannya di CFD Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2025).

    Iwet menambahkan bahwa terkait penyakit jantung, yang ingin digalakkan adalah terkait edukasi mencegah seseorang jangan sampai jatuh sakit.

    “Artinya kita ada di CFD ini sebuah pilihan yang sangat tepat, kenapa? Karena yang ikut tadi banyak, sehingga mereka lebih aware, lebih tahu soal penyakit jantung. Lalu mereka antusias sekali saat ikutan senam jantung sehat,” katanya.

    “Lalu pada saat pemeriksaan kesehatan gratis, kita lihat kan antreannya panjang sekali. Jadi, kami dari YJI, ini adalah momen yang sangat tepat untuk memasyarakatkan atau mengenalkan kembali kesehatan jantung dan pembuluh darah,” lanjutnya.

    Antusiasme masyarakat cukup tinggi. Puluhan warga tampak memadati area CFD sejak pagi, mulai dari anak muda hingga lansia.

    Salah satunya Solehah (60), warga Jakarta Selatan, yang mengaku senang bisa ikut senam sekaligus mendapatkan edukasi.

    “Senang ya, karena ada senam. Saya diajak teman juga ke sini, bisa tau bagaimana penyakit jantung itu,” ujarnya kepada detikcom.

    Sementara itu, Yana (52), warga Jakarta Pusat mengaku senang dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan YJI. Pasalnya, dirinya menjadi tahu terkait bagaimana kondisi badannya di hari ini.

    “Ya banyak manfaatnya, tadi dicek tensi saya tinggi, biasanya nggak tinggi,” ungkapnya.

    (naf/kna)

  • Kasus Penyakit Jantung di Indonesia Capai 300 Ribu per Tahun, Dokter Ingatkan Deteksi Dini

    Kasus Penyakit Jantung di Indonesia Capai 300 Ribu per Tahun, Dokter Ingatkan Deteksi Dini

    MAKASSAR – Penyakit jantung masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Hal ini diutarakan Spesialis Bedah Jantung, Thoracic, Cardiac dan Vascular (BTVK) sekaligus Konsultan Bedah Jantung Dewasa RS Premier Bintaro, dr Sugisman, SpBTVK (K).

    “Penyakit jantung masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Setiap tahun, tercatat ada sekitar 300 ribu kasus baru penyakit jantung dengan angka kematian mencapai 45 persen,” kata Sugisman pada kegiatan Media Tour 2025 di Makassar, dilansir dari ANTARA, Sabtu, 27 September.

    Menurut dia, tingginya angka kejadian dan kematian akibat penyakit jantung dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari pola hidup, tingkat stres, hingga keterlambatan deteksi dini.

    “Penyakit jantung bukan hanya menyerang usia lanjut. Pasien dengan usia produktif juga semakin banyak ditemukan, sehingga ini menjadi peringatan penting bagi kita semua untuk menjaga kesehatan jantung,” ujarnya.

    Berkaitan dengan hal tersebut, dia menekankan pentingnya langkah pencegahan melalui gaya hidup sehat, olahraga teratur, serta pemeriksaan kesehatan berkala.

    Selain itu, penanganan medis modern di bidang bedah jantung saat ini sudah semakin berkembang dan diharapkan mampu menekan angka kematian.

    Kegiatan Media Tour 2025 di Makassar sendiri menjadi sarana edukasi bagi jurnalis dan masyarakat luas untuk lebih memahami risiko serta penanganan penyakit jantung.

    Pada kesempatan kali ini, kegiatan edukasi tersebut mengusung tema “Perkembangan Bedah Jantung Terkini”.

    Menurut dia, perlu disadari bahwa sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular perlu ditangani dengan teknologi terkini.

    Salah satunya melalui bedah jantung yaitu prosedur medis untuk mengatasi berbagai penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, kelainan katup, kelainan pembuluh darah besar, dan kelainan jantung bawaan.

    Sugisman juga memberikan pemaparan terkait beberapa prosedur operasi jantung diantaranya CABG/OPCAB (operasi bypass koroner), MVR/AVR/DVR (mitral/aortic/double valve replacement/repair), Bentall procedure (operasi perbaikan pada aneurisma aorta), Total arch replacement (operasi perbaikan pada diseksi aorta) MICS(minimally invasive cardiac surgery) Maze procedure (operasi perbaikan irama jantung) dan Robotic cardiac surgery.

    “Melalui kegiatan ini kami juga ingin memperkenalkan layanan unggulan RS Premier Bintaro dimana salah satunya adalah “ Heart Centre “ yang diresmikan pada tahun 2025. Sebagai salah satu pilihan pusat penyedia layanan kesehatan kami terus berkomitmen menjadi rumah sakit unggulan dengan menghadirkan tenaga ahli berpengalaman dan fasilitas modern,” katanya.

    RS Premier Bintaro berharap dapat memperluas edukasi kesehatan secara berkesinambungan kepada seluruh masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Serta bagian dari komitmen kami untuk dapat menerima pasien dari seluruh Indonesia dengan berbagai keluhan penyakit termasuk penyakit jantung.

  • 7 Rahasia Umur Panjang Ala Orang Jepang, Bisa Ditiru Nih

    7 Rahasia Umur Panjang Ala Orang Jepang, Bisa Ditiru Nih

    Jakarta

    Jepang merupakan rumah bagi beberapa orang yang memiliki umur terpanjang di dunia, terutama di Okinawa. Keistimewaan ini didapatkan dari perpaduan kebiasaan sehat, tradisi budaya, dan hidup penuh kesadaran.

    Dari pola makan hingga rutinitas harian, gaya hidup orang Jepang penuh dengan pelajaran tentang cara untuk tetap bugar dan bahagia hingga usia 80-an dan seterusnya.

    Dikutip dari Times of India, berikut tujuh kebiasaan ampuh yang patut ditiru dari Jepang agar bisa panjang umur:

    1. Hara Hachi Bu, Makan hingga Kenyang 80 Persen

    Di Okinawa, orang-orang mempraktikkan ‘hara hachi bu’, yang berarti berhenti makan saat sudah 80 persen kenyang. Kebiasaan kecil ini mencegah makan berlebihan, membantu menjaga berat badan yang sehat, dan menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes.

    Studi menunjukkan moderasi kalori berkaitan dengan umur panjang. Sehingga pendekatan makan dengan penuh kesadaran ala Jepang ini mungkin menjadi salah satu cara paling sederhana, tetapi ampuh untuk memperpanjang usia.

    2. Shinrin-Yoku atau ‘Mandi Hutan’

    Orang Jepang menyukai ‘shinrin-yoku’ atau ‘mandi hutan’, yang pada dasarnya adalah menghabiskan waktu di alam terutama hutan. Ini bukan mendaki atau berolahraga, melainkan berjalan lambat dan penuh kesadaran di antara pepohonan.

    Penelitian menunjukkan hal ini dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengurangi hormon stres. Bahkan, berjalan-jalan di taman atau ruang hijau setempat dapat memberikan manfaat yang sama, yakni memperpanjang usia seseorang.

    3. Ikigai atau Menemukan Tujuan Hidup

    Salah satu rahasia umur panjang di Jepang yang paling menarik adalah ‘ikigai’, yakni suatu rasa tujuan atau alasan untuk bangun di pagi hari. Baik itu berkebun, memasak, mengurus keluarga, atau menjalankan hobi untuk menjaga pikiran tetap aktif dan suasana hati tetap positif.

    Studi mengaitkan hidup yang berorientasi pada tujuan dengan risiko demensia dan penyakit jantung yang lebih rendah. Singkatnya, ikigai bukan hanya tentang hidup lebih lama, tetapi tentang hidup yang lebih baik.

    4. Terapi Onsen, Pemandian Air Panas Penyembuhan

    Jepang terkenal dengan onsen atau pemandian air panasnya. Penduduk setempat sangat mempercayai onsen memiliki manfaat terapeutik atau penyembuhan.

    Pemandian dari air mineral alami ini meningkatkan sirkulasi darah, meredakan nyeri sendi, dan membantu relaksasi. Jika tidak memiliki onsen, mandi air hangat dengan tambahan garam Epsom juga bisa mendapatkan khasiat yang sama.

    Berendam secara teratur telah terbukti mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur. Kedua faktor ini sangat penting untuk umur panjang.

    5. Ritual Teh Hijau, Sumber Antioksidan yang Luar Biasa

    Teh hijau bukan sekadar minuman di Jepang, melainkan ritual sehari-hari. Minuman ini kaya akan antioksidan, seperti katekin yang mendukung kesehatan jantung, meningkatkan metabolisme, bahkan membantu mencegah kanker.

    Cobalah ganti minuman yang biasa dikonsumsi dengan satu atau dua cangkir teh hijau. Proses menyeduh dan menyeruput teh hijau secara perlahan serta penuh kesadaran juga mendorong ketenangan hingga fokus seseorang.

    Baik matcha maupun sencha, menjadikan teh hijau sebagai bagian dari rutinitas atau kebiasaan yang mudah untuk memperpanjang umur.

    6. Radio Taiso, Olahraga Ringan Harian Khas Jepang

    Orang-orang lanjut usia (lansia) di Jepang biasanya beraktivitas bersama di taman untuk melakukan ‘radio taiso’. Itu adalah rutinitas olahraga harian yang disiarkan di radio sejak tahun 1920-an.

    Rutinitas ini berdampak rendah, sederhana, dan mudah dilakukan oleh segala usia. Ini berfungsi untuk menjaga sendi tetap fleksibel dan otot tetap kuat.

    Tidak perlu melakukan sesi olahraga yang intens di tempat gym, cukup 10 menit bergerak setiap hari dapat memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan. Radio taiso membuktikan bahwa kebiasaan olahraga kecil dan teratur dapat memberikan manfaat besar bagi umur panjang.

    7. Menghormati Orang Tua atau Ikatan Sosial yang Melindungi Pikiran

    Di Jepang, orang tua sangat dihormati dan diintegrasikan ke dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Jalinan sosial yang kuat ini membantu mencegah kesepian dan depresi, yang keduanya dapat memperpendek usia harapan hidup.

    Faktanya, hubungan sosial sama pentingnya bagi kesehatan, seperti halnya pola makan dan olahraga. Disarankan untuk meniru orang Jepang, dengan memelihara hubungan, habiskan waktu bersama dengan orang-orang terkasih, dan hargai ikata antargenerasi.

    Hati dan pikiran yang bahagia serta terdukung dapat memperpanjang usia hidup, seperti halnya makanan super apapun.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kemenkes Gelar ASEAN Car Free Day, Kenalkan Gaya Hidup Sehat di CFD”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Pemkab Jombang Tunjukkan Kepedulian kepada Sulton, Bocah Penderita Jantung Bocor

    Pemkab Jombang Tunjukkan Kepedulian kepada Sulton, Bocah Penderita Jantung Bocor

    Jombang (beritajatim.com) – Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Jombang menunjukkan kepedulian nyata kepada warganya. Bupati Jombang, Warsubi, didampingi oleh Wakil Bupati Salmanudin, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Yuliati Nugrahani Warsubi, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mengunjungi kediaman Sulton, seorang bocah berusia 7 tahun yang mengidap penyakit jantung bawaan sejak lahir atau jantung bocor.

    Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Sulton dan keluarganya, khususnya ibu Sulton, Nur Azizah, dalam menghadapi perjuangan pengobatan anaknya.

    Dalam kesempatan tersebut, Yuliati Nugrahani Warsubi, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, menyampaikan komitmen pemerintah untuk mendampingi keluarga Sulton.

    “Kami hadir untuk memberikan bantuan kepada Ibu Nur Azizah. Jika diperlukan, perusahaan tempat beliau bekerja juga siap mendukung dengan izin kerja. OPD, termasuk Dinkes, Dinsos, dan RSUD, siap membantu. Ibu kapan siapnya operasi, monggo kita bantu dan akan kita fasilitasi,” ujar Yuliati, Sabtu (27/9/2025).

    Bupati Jombang, Warsubi, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan menanggung seluruh biaya pengobatan Sulton. Pihaknya hadir untuk memberikan kepastian bahwa Sulton yang memiliki kelainan jantung sejak lahir akan mendapatkan penanganan terbaik.

    “Bersama Kadinkes dan Direktur RSUD, dan jajaran Pemkab sudah kami pastikan biaya pengobatan ditanggung penuh. Baik pengobatan di RSUD Jombang maupun jika harus dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo,” jelasnya.

    Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, Pemkab Jombang juga akan mempermudah proses rujukan medis dan menyiapkan dokumen kelengkapan yang diperlukan agar pengobatan Sulton dapat berjalan cepat dan lancar.

    Ibunda Sulton, Nur Azizah, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Bupati, dan jajaran serta semua pihak yang sudah peduli serta membantu pengobatan anak saya. Semoga Allah membalas semua kebaikan ini,” tuturnya dengan penuh rasa terima kasih.

    Selain itu, Nur Azizah yang bekerja di CV Wahana Sejahtera Food juga mengapresiasi kepedulian dari perusahaan tempatnya bekerja. “Selama ini perusahaan saya juga sudah membantu, termasuk membayarkan iuran BPJS kami. Perusahaan juga memberikan keringanan cuti agar saya bisa mendampingi anak saya selama pengobatan. Dukungan ini sangat berarti bagi keluarga kami,” tambahnya.

    Kunjungan ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan warga Jombang bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk dunia usaha.

    Dukungan yang diberikan oleh Pemkab Jombang, TP PKK, OPD, serta pihak swasta adalah wujud nyata dari solidaritas yang tinggi untuk masyarakat. Ini juga menegaskan bahwa setiap individu, meskipun dalam keadaan sulit, tetap berhak mendapatkan akses pelayanan kesehatan terbaik. [suf]

  • Beda Gejala Serangan Jantung Pria VS Wanita, Jangan Sampai Keliru

    Beda Gejala Serangan Jantung Pria VS Wanita, Jangan Sampai Keliru

    Jakarta

    Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian baik pada pria maupun wanita. Serangan jantung tidak membeda-bedakan; wanita sama mungkinnya mengalami serangan jantung seperti pria. Namun, wanita lebih mungkin meninggal akibat serangan jantung daripada pria.

    Studi menunjukkan bahwa ini sering kali bermuara pada pengenalan gejala atau kegagalan untuk mengenalinya.

    Gejala ‘Tak Biasa’ yang Sering Diabaikan Wanita

    Para peneliti telah mempelajari bahwa gejala serangan jantung dapat sangat berbeda, terutama antara pria dan wanita. Meskipun tanda-tanda yang paling umum sama untuk keduanya, ada banyak gejala yang lebih mungkin dialami wanita dan kurang diantisipasi.

    Meskipun nyeri dada yang hebat (crushing chest pain) bukanlah hal yang tidak biasa bagi wanita yang mengalami serangan jantung, mereka lebih sering mengalami kombinasi gejala yang kurang dikenali, seperti:

    Mual (Nausea)Gangguan pencernaan (Indigestion)Kelelahan ekstrem (Fatigue)Pusing (Dizziness)

    Wanita cenderung mengaitkan jenis gejala tersebut dengan kondisi yang tidak mengancam jiwa dan tidak berhubungan dengan jantung, seperti asam lambung (acid reflux), flu, atau bahkan stres dan kecemasan.

    Kesulitan Diagnosis

    Tantangan signifikan dalam mendiagnosis penyakit jantung pada wanita adalah kurangnya pengakuan terhadap gejala yang tidak sesuai dengan definisi klasik serangan jantung. Wanita dapat mengembangkan gejala yang lebih halus dan lebih sulit dideteksi sebagai serangan jantung, terutama jika dokter hanya mencari gejala serangan jantung yang “biasa.”

    “Wanita jauh lebih mungkin memiliki gejala serangan jantung a-tipikal,” kata Dr. Lili Barouch, direktur Johns Hopkins Columbia Heart Failure Clinic.

    “Meskipun gejala klasik, seperti nyeri dada, berlaku untuk pria dan wanita, wanita jauh lebih mungkin mendapatkan gejala yang kurang umum seperti gangguan pencernaan, sesak napas, dan nyeri punggung, terkadang bahkan tanpa ketidaknyamanan dada yang jelas.”

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Peringatan World Heart Day Hadirkan Cek Kesehatan Gratis di CFD Jakarta

    Peringatan World Heart Day Hadirkan Cek Kesehatan Gratis di CFD Jakarta

    Jakarta

    Menjaga kesehatan jantung menjadi hal yang perlu dilakukan oleh setiap orang. Pasalnya, jantung merupakan organ vital yang memiliki fungsi cukup besar dalam tubuh manusia.

    Tidak hanya itu, langkah itu juga sebagai upaya untuk menghindari seseorang dari penyakit jantung. Bahkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

    Upaya untuk membangun kesadaran pentingnya menjaga Kesehatan jantung pun terus digaungkan dalam momen World Heart Day. Khusus di tahun 2025, World Heart Day mengusung tema ‘Don’t Miss A Beat’.

    Tema tersebut bertujuan untuk mendorong setiap individu lebih proaktif dalam menjaga kesehatan jantung mereka dengan memperhatikan gejala dari penyakit tersebut dan tetap mengedepankan gaya hidup sehat.

    Sebab menerapkan gaya hidup sehat dengan banyak mengonsumsi buah, sayur, dan rajin berolahraga merupakan salah satu cara untuk mencegah seseorang terserang penyakit jantung. Selain itu, membatasi konsumsi garam dan gula pun dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap kesehatan jantung.

    Selain itu, Yayasan Jantung Indonesia juga mengajak masyarakat untuk hadir dalam acara Memperingati Hari Kesehatan Jantung di Dunia yang bakal berlangsung di Pedestrian Area CFD Wisma Indocement pada 28 September 2025, pukul 06.00 WIB.

    Dalam acara tersebut bakal menghadirkan serangkaian kegiatan seru mulai dari senam jantung sehat, senam kreasi, Omron health corner, fun games, hingga lucky draw. Menariknya, acara tersebut juga bakal menghadirkan layanan medical check up gratis!

    (anl/ega)

  • Tinggal Sendirian, Lansia di Nunukan Ditemukan Membusuk
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 September 2025

    Tinggal Sendirian, Lansia di Nunukan Ditemukan Membusuk Regional 27 September 2025

    Tinggal Sendirian, Lansia di Nunukan Ditemukan Membusuk
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Seorang lansia bernama Andi Ismail Amal (75) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi membusuk di rumahnya, Sabtu (27/9/2025).
    Kasi Humas Polres Nunukan, Ipda Sunarwan, mengatakan korban tinggal seorang diri di rumah dua lantai di Jalan Patimura (TVRI) RT 01, Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
    “Beliau ditemukan pertama kali oleh salah satu anaknya yang kebetulan datang berkunjung sekitar pukul 11.45 Wita tadi,” ujarnya melalui pesan tertulis.
    Anak korban, Andi Kurniawan Adil (41), mengaku curiga setelah beberapa kali mengetuk pintu tanpa jawaban. Ia kemudian mencium bau menyengat dari sela pintu rumah.
    “Anak korban memanjat ke lantai dua, lalu masuk ke dalam rumah. Dia turun ke kamar korban di lantai bawah. Ternyata ayahnya sudah meninggal dan kondisinya bengkak dan bau,” tutur Sunarwan.
    Keluarga lantas membawa jenazah ke rumah sakit untuk dibersihkan dan dimandikan sebelum dimakamkan. Dengan kondisi jasad yang membusuk, mereka tidak bisa lagi memandikan secara langsung di rumah.
    “Perkiraan korban sudah meninggal dunia sekitar tiga hari. Keluarga korban menyatakan, kematian almarhum adalah kematian wajar, karena korban menderita penyakit jantung,” tambah Sunarwan.
    Ia menyebut keluarga juga membuat surat penolakan visum maupun otopsi. Jenazah kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Selisun, Nunukan Selatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bisakah Seseorang Hidup Tanpa Kantung Empedu? Ini Penjelasannya

    Bisakah Seseorang Hidup Tanpa Kantung Empedu? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Hidup tanpa kantung empedu mungkin terdengar mengkhawatirkan bagi sebagian orang. Pengangkatan kantung empedu bisa dilakukan karena infeksi, peradangan (kolesistitis), batu empedu, dan polip kantung empedu.

    Setelah diangkat tubuh bisa berfungsi normal, tapi ada sejumlah perubahan yang bisa dirasakan. Apa saja dampak dari diangkatnya kantung empedu?

    Apa Fungsi Kantong Empedu?

    Kantung empedu adalah organ pencernaan kecil yang terletak di perut, tepat di belakang hati. Organ ini terhubung ke hati melalui saluran yang mengalirkan empedu dari hati melalui saluran hepatik ke dalam kantung empedu, dan ke duodenum.

    Kantung empedu berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu, zat yang membantu tubuh memecah makanan dan mencerna lemak. Saat makan, kantung empedu melepaskan sebagian empedu ke usus halus, tempat empedu mulai bekerja memecah lemak.

    Dampak Tak Ada Kantong Empedu

    Tanpa kantong empedu, empedu tidak memiliki tempat untuk berkumpul. Sebaliknya, hati melepaskan empedu langsung ke usus halus. Dikutip dari laman Healthline, hal ini memungkinkan tubuh tetap bisa mencerna sebagian besar makanan.

    Akan tetapi, makanan berlemak, berminyak, atau berserat tinggi dalam jumlah besar akan sulit dicerna. Hal ini bisa menyebabkan:

    -Gas
    -Kembung
    -Diare

    Selain itu, dikutip dari laman Very Well Health, banyak orang yang menjalani operasi pengangkatan kantung empedu (kolesistektomi) mengalami resolusi total gejala kolesistitis, yaitu tidak lagi merasakan:

    Nyeri hebat di perut kanan atasNyeri yang menjalar ke punggung atau di bawah tulang belikat kananRasa sakit yang memburuk saat menarik napas dalam atau setelah makanKotoran yang encer dan pucatPerut kembungMual atau muntahPenyakit kuningRisiko Pengangkatan Kantung Empedu

    Tingkat keberhasilan operasi pengangkatan kantung empedu relatif tinggi, dengan sebanyak 75% individu mengalami pengurangan gejala secara total dalam beberapa bulan dan 96% mengalami perbaikan gejala dalam waktu satu tahun.

    Namun, beberapa data menunjukkan bahwa orang yang telah menjalani pengangkatan kantung empedu memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kondisi yang disebut dengan sindrom pasca kolesistektomi.

    1. Risiko Sindrom Metabolik dan Penyakit Jantung

    Kantung empedu adalah organ yang menerima, menyimpan, dan mendistribusikan cairan pencernaan yang diproduksi hati empedu. Penelitian telah menunjukkan bahwa pengangkatan kantong empedu dapat menyebabkan perubahan parah pada metabolisme Anda, yang menyebabkan kondisi yang disebut sindrom metabolik

    Pada gilirannya, sindrom metabolik (ditandai dengan tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan terlalu banyak lemak tubuh di sekitar pinggang) secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    2. Risiko Diabetes Tipe 2

    Empedu memainkan peran penting dalam metabolisme glukosa (pemecahan gula darah) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Organ ini membantu menurunkan gula darah dengan merangsang pelepasan insulin dari pankreas. Tugas utama insulin adalah memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi.

    Pengangkatan kantong empedu bisa mengganggu proses ini, sehingga meningkatkan kadar gula darah dan risiko diabetes tipe 2.

    Sebuah studi menyimpulkan, kolesistektomi secara independen meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20% dibandingkan dengan populasi umum. Pada mereka yang mengalami obesitas, risikonya bahkan lebih tinggi, sekitar 45%.

    3. Sindrom Pasca Kolesistektomi

    Sindrom pasca kolesistektomi (PCS) adalah munculnya gejala perut setelah menjalani pengangkatan kandung empedu. Sindrom ini memengaruhi hingga 40% pasien yang telah menjalani kolesistektomi, baik sesekali maupun terus-menerus. Hingga 10% kasus, PCS merupakan kondisi kronis seumur hidup

    Pada pengidap sindrom ini, banyak gejala yang kolesistitis yang bisa muncul kembali, seperti mual, muntah, sakit perut, kembung, gas, diare, dan nyeri terus menerus.

    Penyesuaian pola makan bisa membantu mengelola gejala PCS. Untuk mereka yang mengalami batu empedu, kolesistektomi ulang mungkin diperlukan.

    (elk/kna)