Topik: penyakit jantung

  • 8 Manfaat Kecombrang bagi Kesehatan

    8 Manfaat Kecombrang bagi Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kecombrang adalah tanaman khas Indonesia yang sering digunakan sebagai bumbu masakan karena memiliki aroma khas dan rasa segar. Selain itu, kecombrang juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

    Tanaman ini kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko peradangan, serta membantu melancarkan pencernaan.

    Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (15/11/2024), berikut ini delapan manfaat kecombrang bagi kesehatan.

    1. Antikanker
    Kecombrang mengandung senyawa bioaktif, seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antikanker. Senyawa ini diketahui dapat melawan dan menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker.

    2. Meredakan panas dalam
    Secara tradisional, kecombrang sering digunakan untuk meredakan panas dalam dan gejala yang berkaitan, seperti sakit tenggorokan dan sariawan. Kandungan antiinflamasi alami dalam kecombrang, termasuk senyawa fenolik, membantu meredakan peradangan di area tenggorokan dan mulut, sehingga memberikan efek menenangkan dan mempercepat pemulihan.

    3. Mencegah peradangan
    Kecombrang kaya akan senyawa terpenoid dan flavonoid yang berfungsi sebagai agen antiinflamasi. Kedua senyawa ini mampu menghambat enzim yang memicu proses peradangan dalam tubuh.

    Efek antiinflamasi ini bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan peradangan kronis, seperti artritis, penyakit alzheimer, dan gangguan inflamasi lainnya.

    4. Mengontrol gula darah
    Kecombrang memiliki efek anti hiperglikemik yang bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Senyawa bioaktif di dalamnya dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan gula di usus, sehingga membantu menjaga kadar glukosa dalam darah tetap stabil. Hal ini menjadikannya pilihan alami yang baik untuk penderita diabetes tipe 2 dalam pengelolaan gula darah.

    5. Mencegah penyakit kronis
    Kandungan flavonoid dan senyawa fenolik dalam kecombrang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan ini mampu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

    6. Mengontrol produksi asam urat
    Flavonoid dan polifenol dalam kecombrang membantu mengontrol produksi asam urat yang berlebihan. Bagi mereka yang sering mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut, kecombrang dapat membantu mengurangi risiko dengan menghambat enzim yang memproduksi asam urat.

    7. Mengobati luka dengan cepat
    Kecombrang memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Senyawa antibakteri dalam tanaman ini mampu melawan infeksi pada luka dan merangsang pertumbuhan jaringan baru, sehingga luka dapat sembuh lebih cepat. Hal ini menjadikannya alternatif alami yang efektif untuk perawatan luka ringan.

    8. Mencegah dehidrasi
    Dengan kandungan air yang tinggi serta mineral penting, seperti kalium dan magnesium, kecombrang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Konsumsi kecombrang secara teratur dapat membantu mencegah dehidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang optimal, terutama saat cuaca panas atau setelah aktivitas fisik yang intens.

  • Ngeri Banget, Ilmuwan Perkirakan Ada 800 Juta Orang di Dunia Idap Diabetes

    Ngeri Banget, Ilmuwan Perkirakan Ada 800 Juta Orang di Dunia Idap Diabetes

    Jakarta

    Sebuah studi mengungkapkan persentase orang dewasa yang mengidap diabetes di seluruh dunia meningkat dua kali lipat selama tiga dekade atau 30 tahun terakhir. Peningkatan terbesar terjadi di negara-negara berkembang.

    Menurut analisis baru dalam jurnal The Lancet, kondisi kesehatan serius itu mempengaruhi sekitar 14 persen dari semua orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2022. Jumlah ini naik dua kali lipat dari tahun 1990.

    Dengan mempertimbangkan populasi global yang terus bertambah, tim peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 800 juta orang saat ini mengalami diabetes. Angka ini mencakup kedua jenis diabetes utama, yakni tipe 1 dan tipe 2.

    Tipe 1 mempengaruhi pasien sejak usia muda dan lebih sulit diobati karena disebabkan oleh kekurangan insulin. Sementara tipe 2, lebih sering dialami orang yang lebih tua yang telah kehilangan sensitivitasnya terhadap insulin.

    Di balik angka global, angka nasional di setiap wilayah atau negara sangat bervariasi.

    “Angka diabetes tetap sama atau bahkan menurun di beberapa negara kaya, seperti Jepang, Kanada, atau negara-negara Eropa Barat seperti Prancis dan Denmark,” tulis penelitian tersebut yang dikutip dari The Straits News.

    “Beban diabetes dan diabetes yang tidak diobati semakin ditanggung oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah,” imbuhnya.

    Misalnya seperti yang terjadi di Pakistan. Hampir sepertiga wanita di sana saat ini mengidap diabetes, yang jumlahnya lebih besar dibandingkan pada tahun 1990.

    Kemungkinan Pemicu Naiknya Kasus Diabetes Global

    Para peneliti menekankan bahwa obesitas adalah pendorong penting atau salah satu pemicu diabetes tipe 2. Sama halnya seperti pola makan yang tidak sehat.

    Selain itu, kesenjangan pengobatan diabetes di negara-negara kaya dan miskin juga semakin melebar.

    Dari hasil studi ini, para peneliti memperkirakan tiga dari lima orang dengan diabetes yang berusia di atas 30 tahun tidak menerima pengobatan untuk diabetes pada tahun 2022. Sekitar hampir sepertiga dari kasus tersebut terjadi di India.

    Di Afrika sub-Sahara, hanya lima hingga 10 persen orang dewasa dengan diabetes yang menerima pengobatan pada tahun 2022. Beberapa negara berkembang seperti Meksiko berhasil dalam mengobati populasi mereka, tetapi secara keseluruhan kesenjangan global semakin melebar.

    “Hal ini terutama memprihatinkan karena orang dengan diabetes cenderung lebih muda di negara-negara berpenghasilan rendah dan, jika tidak ada pengobatan yang efektif, berisiko mengalami komplikasi seumur hidup,” kata penulis studi senior Majid Ezzati dari Imperial College London.

    Komplikasi tersebut termasuk amputasi, penyakit jantung, kerusakan ginjal atau kehilangan penglihatan. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa memicu kematian dini, ” pungkasnya.

    (sao/suc)

  • Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Pistachio?

    Apa Saja Manfaat Mengonsumsi Pistachio?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pistachio atau pistasio merupakan kacang yang kerap digunakan untuk campuran makanan manis atau bisa juga dikonsumsi langsung. Lalu, apa manfaat mengonsumsi pistachio?

    Pistasio merupakan tanaman yang termasuk dalam golongan keluarga mete yang banyak ditemui di kawasan Asia Tengah hingga Timur Tengah.

    Pistasio mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut ini deretan manfaat mengonsumsi pistachio yang dikutip dari Medical News Today, Rabu (13/11/2024).

    1. Meningkatkan kesehatan jantung
    Kacang pistasio kaya akan serat serta lemak tak jenuh tunggal dan ganda, yang berfungsi untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Konsumsi kacang pistachio secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan kacang pistachio dapat menurunkan tekanan darah lebih efektif dibandingkan dengan jenis kacang lainnya. Kandungan antioksidan tinggi dalam kacang ini juga membantu melindungi jantung dari penyakit jantung.

    2. Meningkatkan kesehatan mata
    Kacang pistachio mengandung antioksidan, terutama lutein dan zeaksantin, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan mata. Kedua zat ini, menurut Asosiasi Optometri Amerika, dapat mencegah perkembangan penyakit mata kronis, seperti katarak, dan melindungi mata dari degenerasi makula yang sering terjadi akibat penuaan.

    3. Mengontrol gula darah
    Kacang pistachio memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah setelah dikonsumsi. Selain itu, kandungan antioksidan, fenolik, dan karotenoid dalam kacang pistachio terbukti efektif dalam mengontrol kadar gula darah.

    Sebuah studi bahkan menunjukkan konsumsi kacang pistasio yang dipadukan dengan minyak zaitun dapat membantu mengurangi risiko diabetes gestasional.

    4. Meningkatkan kesehatan pencernaan
    Kandungan serat dalam kacang pistachio berfungsi sebagai prebiotik, yang sangat baik untuk mendukung kesehatan pencernaan. Prebiotik adalah makanan bagi bakteri baik di usus yang membantu melancarkan proses pencernaan. Dengan demikian, konsumsi kacang pistasio dapat membantu mencegah atau mengatasi masalah pencernaan.

    5. Mendukung penurunan berat badan
    Kacang pistachio mengandung banyak nutrisi tetapi relatif rendah kalori, sehingga sangat cocok untuk dijadikan camilan dalam program diet penurunan berat badan.

    Dibandingkan dengan kacang macadamia, yang dalam 100 gram mengandung 204 kalori, kacang pistachio hanya mengandung 159 kalori per 100 gram, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk menjaga berat badan.

    6. Mencegah kanker
    Kacang pistachio memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi yang tinggi, yang berperan dalam mencegah kerusakan sel-sel tubuh yang dapat menyebabkan kanker. Tingginya kandungan antioksidan dalam kacang pistachio bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis kacang lainnya, menjadikannya pilihan yang tepat untuk membantu melawan sel kanker.

    7. Sumber protein pengganti daging
    Kacang pistasio juga menjadi alternatif sumber protein yang baik, terutama bagi mereka yang menjalani diet vegetarian atau vegan. Dalam setiap 100 gram kacang pistachio terkandung sekitar 21% protein, yang setara dengan jumlah protein yang ada dalam daging, sehingga cocok untuk menggantikan asupan protein dari sumber hewani.

    Melihat deretan manfaat mengonsumsi pistachio tersebut menjadikan kacang ini pilihan camilan sehat sehari-hari untuk Anda.

  • Viral Cokelat Dubai, Kalorinya Disebut-sebut Setara Makan Nasi Padang

    Viral Cokelat Dubai, Kalorinya Disebut-sebut Setara Makan Nasi Padang

    Jakarta

    Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan hadirnya cokelat Dubai. Bahkan masyarakat yang fear of missing out (FOMO) sampai rela mengantre berjam-jam hanya untuk bisa mencicipi manisnya cokelat tersebut.

    Di balik kelezatannya, kabarnya cokelat Dubai ini menyimpan jumlah kalori yang cukup tinggi. Terlebih campuran lain seperti krim pistachio membuat jajanan ini menjadi cukup manis.

    “Kapok makan coklat dubai/arab yang manis poll, bkin pusing,” tulis salah satu akun di TikTok, dikutip detikcom Rabu (13/11/2024).

    “Walaupun 1.200 kalori mending nasi padang aja yg lebih nikmat,” tulis akun lain.

    “Pernah coba katanya manisnya pas banget. Ternyata itu tuh manis banget ky ketumpahan gula 1 kilo,” tulis akun lainnya.

    Merespons hal ini, Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mengatakan mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang tinggi dalam sehari bisa meningkatkan risiko mengalami beberapa masalah kesehatan.

    “Risiko mengalami obesitas, diabetes, penyakit jantung, atau risiko penyakit jangka panjang lebih rentan terjadi,” ujar dr Putri ketika dihubungi detikcom, Rabu (13/11/2024).

    dr Putri menambahkan, seseorang bisa saja mengalami masalah kesehatan yang instan seperti pusing hingga mulai karena rasa manis yang ada pada cokelat Dubai tersebut.

    “Otomatis kan akan meningkatkan lonjakan gula darah pada tubuh, yang biasa disebut hiperglikemia. Nah, kondisi ini akan memicu peningkatan hormon insulin yang kerjanya untuk mengatur kadar gula darah,” kata dr Putri.

    “Otomatis gula darah yang cepat naik tadi, juga akan cepat turun karena efek dari insulinnya, sehingga ketika dia mudah turun (gula) otomatis pasokan gula ke otak berkurang dan dia menjadi lebih sensitif seperti mudah pusing tadi,” lanjut dia.

    dr Putri menambahkan, jika kondisi ini terjadi setelah mengonsumsi makanan manis seperti cokelat Dubai maka segera untuk mengonsumsi makanan karbohidrat kompleks.

    “Seperti buah atau salad biar seratnya bisa membantu mengontrol gula darahnya yang baik atau dengan olahraga kardio yang ringan,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • 6 Camilan Sehat yang Baik untuk Kesehatan Jantung, Lezat dan Mudah Didapat

    6 Camilan Sehat yang Baik untuk Kesehatan Jantung, Lezat dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ paling penting dalam manusia. Karenanya, kesehatan jantung harus senantiasa dijaga agar terhindar dari penyakit dan bisa panjang umur.

    Salah satu cara menjaga kesehatan jantung adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk asupan makanan yang dikonsumsi. Tak hanya makanan sehari-hari saja, camilannya pun juga harus diperhatikan.

    Lantas, apa saja camilan sehat yang baik untuk jantung? Dikutip dari Very Well Health, berikut daftarnya.

    1. Apel

    Sebuah studi menunjukkan mengonsumsi dua buah apel per hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi apel secara rutin juga dapat membantu mengatasi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi.

    Apel mengandung polifenol, senyawa pada tanaman yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh, meningkatkan jumlah kolesterol baik atau HDL, dan mengurangi peradangan.

    2. Seledri

    Seledri mengandung banyak air dan serat. Selain itu, seledri juga mengandung senyawa fenolik dan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.

    3. Kacang Arab Panggang

    Sebuah studi 2019 yang dilaporkan dalam Advances in Nutrition menunjukkan kacang-kacangan, termasuk kacang arab, dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 14 persen.

    Ini berkat kandungan serat dan sterol tanaman yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah yang berkontribusi pada kesehatan jantung.

    4. Yogurt dan Buah Beri

    Yogurt dan buah beri merupakan kombinasi yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk kesehatan jantung. Sebuah studi 2018 yang dilaporkan dalam American Journal of Hypertension menunjukkan konsumsi yogurt dapat menurunkan risiko penyakit jantung pada orang dengan tekanan darah tinggi.

    Di sisi lain, buah beri kaya akan serat, antioksidan, kalium, folat, dan beragam vitamin yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan jantung.

    5. Smoothie

    Smoothie yang terbuat dari buah dan sayur cenderung mengandung serat, vitamin, dan antioksidan yang tinggi. Beberapa jenis smoothie juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk jantung.

    Asam lemak omega-3 dapat membantu mengatasi peradangan yang berpotensi memicu masalah pada jantung.

    6. Coklat Hitam

    Coklat hitam kaya akan berbagai nutrisi yang menyehatkan. Coklat hitam mengandung berbagai flavonoid, khususnya flavanol yang diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan konsumsi coklat hitam dapat mengurangi resistensi insulin dan tekanan darah tinggi pada orang dewasa.

    (ath/suc)

  • Apakah Makan Buah dengan Garam Ada Manfaatnya?

    Apakah Makan Buah dengan Garam Ada Manfaatnya?

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengonsumsi buah disertai dengan garam sudah menjadi kebiasaan hingga menjadi budaya di daerah tropis. Garam yang menghasilkan rasa asin dipercaya dapat menambah rasa lezat pada buah. Namun, apakah makan buah dengan garam ada manfaatnya?

    Buah-buahan, seperti jambu, mangga, dan kedondong sering kali lebih nikmat jika disajikan dengan garam, seperti pada rujak yang ditambah dengan cabai dan garam. Banyak orang percaya garam dapat membantu memperlancar pencernaan dan menyeimbangkan elektrolit tubuh.

    Namun, mengonsumsi garam berlebihan dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi. Garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, yang mengarah pada lonjakan tekanan darah.

    Meskipun menambahkan garam pada buah bisa memberikan rasa lezat, hal ini tidak memiliki manfaat signifikan bagi tubuh. Berikut ini neberapa dampak negatif dari makan buah dengan garam, yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa (12/11/2024).

    1. Hilangnya nutrisi
    Menambahkan garam pada buah bisa merusak kandungan nutrisinya. Garam menyebabkan buah kehilangan air, yang terlihat dari cairan yang keluar dari buah. Proses ini juga menghilangkan beberapa vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan B yang mudah larut dalam air. Akibatnya, buah bisa kehilangan sebagian manfaat nutrisinya.

    2. Risiko alergi
    Mengonsumsi garam berlebihan dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang, seperti pembengkakan, ruam, atau bahkan sesak napas pada kasus yang parah. Bagi mereka yang sensitif terhadap garam, makan buah dengan garam bisa berisiko menimbulkan reaksi alergi.

    3. Risiko kesehatan lainnya
    Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung. Selain itu, garam berlebih juga dapat membebani ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal. Meskipun menambah garam pada buah memberikan sensasi rasa yang nikmat, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan.

    Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan rempah-rempah atau herbal untuk meningkatkan rasa buah tanpa menambah natrium yang berlebihan, sehingga mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi garam.

  • Susu Non-Fermentasi Dapat Memicu Risiko Penyakit Jantung pada Wanita, Ini Penjelasannya

    Susu Non-Fermentasi Dapat Memicu Risiko Penyakit Jantung pada Wanita, Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, mengonsumsi susu yang tidak difermentasi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita. Sebaliknya, beralih ke produk susu yang difermentasi, seperti yoghurt, dapat membantu menurunkan risiko tersebut.

    Dikutip dari Medical Daily Selasa (12/11/2024), penelitian ini menyelidiki dampak konsumsi susu fermentasi dan non-fermentasi terhadap kemungkinan berkembangnya penyakit jantung iskemik (IHD) dan infark miokard akut (MI) pada lebih dari 60 ribu wanita dan lebih dari 40 ribu pria yang berasal dari dua studi yang dilakukan di Swedia.

    Penyakit jantung iskemik terjadi ketika aliran darah ke jantung terbatas akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, sementara infark miokard (serangan jantung) terjadi ketika pasokan darah ke jantung terputus sepenuhnya, yang bisa berakibat fatal.

    Pada awal penelitian, semua peserta tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau kanker, serta tidak merokok atau mengonsumsi alkohol. Peneliti mencatat jumlah porsi susu fermentasi dan non-fermentasi yang dikonsumsi oleh masing-masing peserta setiap hari.

    Selama 33 tahun tindak lanjut, ditemukan 17.896 peserta mengembangkan penyakit jantung iskemik, termasuk 10.714 kasus serangan jantung.

    Selain itu, analisis tersebut menunjukkan konsumsi lebih dari 1,25 cangkir (300 mililiter) susu per hari berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, termasuk IHD dan MI.

    Secara memerinci, risiko IHD meningkat sebesar 5% pada konsumsi 400 mililiter, 12% pada 600 mililiter, dan 21% pada 800 mililiter susu per hari. Pola serupa juga ditemukan pada wanita terkait dengan peningkatan risiko MI. Menariknya, meskipun kandungan lemak susu bervariasi, peningkatan risiko penyakit jantung tetap ada.

    Namun, pada pria, konsumsi susu tidak menunjukkan peningkatan risiko penyakit jantung.

    Yang menarik, ketika wanita menggantikan 200 mililiter susu non-fermentasi dengan alternatif susu fermentasi, penurunan risiko IHD tercatat sebesar 5% sementara risiko MI berkurang sebesar 4%.

    Peneliti mengaitkan peningkatan risiko penyakit jantung dengan efek susu non-fermentasi terhadap dua protein kardiometabolik utama: enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) dan faktor pertumbuhan fibroblas 21 (FGF21), yakni berperan penting dalam pengaturan tekanan darah dan aliran darah.

    “Analisis kami terhadap mekanisme protein yang mendasari temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi susu non-fermentasi berhubungan dengan perubahan tingkat ACE2 dan FGF21 yang beredar pada wanita, dua protein penting yang juga terkait dengan IHD dalam penelitian kami,” tulis para peneliti dalam jurnal BMC Medicine.

    Meskipun demikian, para peneliti mengingatkan hasil penelitian ini mungkin tidak berlaku untuk populasi dunia, karena peserta hanya berasal dari wilayah Skandinavia. 

    Selain itu, karena ini adalah penelitian observasional, tidak dapat disimpulkan hubungan kausal yang langsung antara konsumsi susu non-fermentasi pada wanita dan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik.

  • 8 Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan

    8 Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Labu kuning, yang dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata, sering kali disalahartikan sebagai sayuran, padahal adalah buah. Buah ini mudah ditemukan di berbagai belahan dunia dan tumbuh dengan baik di wilayah dataran rendah. Lalu, apa manfaat labu kuning untuk kesehatan?

    Labu kuning kaya akan berbagai nutrisi penting, termasuk antioksidan, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Selain itu, labu kuning juga mengandung kalsium, kalium, magnesium, zat besi, sukrosa, karbohidrat, dan protein. Kandungan-kandungan ini menjadikannya sangat bermanfaat bagi kesehatan.

    Labu kuning dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, seperti dijadikan smoothie, sup, pai labu, kue, es krim, dan berbagai hidangan lainnya. Mengonsumsinya secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Berikut ini delapan manfaat labu kuning untuk kesehatan, yang dikutip dari berbagai sumber, Senin (11/11/2024).

    1. Meningkatkan kesehatan mata
    Kandungan vitamin A dalam labu kuning sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mata, mencegah masalah penglihatan terkait usia, dan mengurangi risiko kerusakan degeneratif pada mata.

    2. Mengatur tekanan darah dan kolesterol
    Kalium yang terkandung dalam labu kuning membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengatur tekanan darah tinggi, sehingga mendukung kesehatan jantung.

    3. Mendukung fungsi jantung yang sehat
    Antioksidan dalam labu kuning membantu menjaga fungsi jantung yang sehat, mengurangi risiko penyakit jantung, dan menjaga pembuluh darah tetap bersih.

    4. Menguatkan sistem kekebalan tubuh
    Labu kuning memiliki manfaat kesehatan karena kandungan vitamin C dan mineral lainnya dalam labu kuning dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan serangan virus dan penyakit.

    5. Meredakan insomnia
    Labu kuning berfungsi sebagai penenang saraf yang menyejukkan dan meningkatkan kesehatan mental. Hal ini membantu mengatasi gangguan tidur, membuat tubuh lebih rileks, dan mencegah stres berlebihan.

    6. Membersihkan hati dan membantu pengobatan batu ginjal
    Labu kuning bermanfaat untuk penderita batu ginjal dan masalah kandung empedu karena memiliki sifat pembersih alami bagi hati dan membantu mengeluarkan batu ginjal.

    7. Membantu mengurangi berat badan
    Dengan kalori yang rendah namun kaya akan vitamin dan mineral, labu kuning sangat ideal untuk membantu menurunkan berat badan dan mengurangi lingkar tubuh.

    8. Meningkatkan kesehatan kulit dan tulang
    Selain untuk kesehatan mata, vitamin A dalam labu kuning juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit dan tulang, yang dapat diperoleh dengan mengonsumsinya secara teratur.

  • 8 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Mengonsumsi Labu Kuning

    8 Penyakit yang Bisa Disembuhkan dengan Mengonsumsi Labu Kuning

    Jakarta, Beritasatu.com – Labu kuning, yang termasuk dalam keluarga cucurbitaceae, memiliki berbagai manfaat kesehatan dan dapat membantu mengatasi sejumlah penyakit, menjadikannya pilihan makanan yang bergizi dan bermanfaat. 

    Kaya akan beta karoten, vitamin C, kalium, dan serat, labu kuning dapat membantu mengatasi berbagai penyakit. Lalu apa saja penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengonsumsi labu kuning? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Healthline, Senin (11/11/2024).

    1. Masalah penglihatan
    Labu kuning mengandung beta karoten, yang akan diubah tubuh menjadi vitamin A. Vitamin ini sangat penting bagi kesehatan mata, terutama dalam mencegah kebutaan akibat kekurangan vitamin A.

    Penelitian menunjukkan konsumsi beta karoten dapat menurunkan risiko penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula terkait usia, yang merupakan penyebab umum kehilangan penglihatan.

    2. Penyakit jantung
    Labu kuning kaya akan kalium, vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya baik untuk kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan asupan kalium yang lebih tinggi dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko strok. Antioksidan dalam labu juga melindungi kolesterol LDL dari oksidasi, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

    3. Diabetes
    Labu kuning memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah, menjadikannya makanan yang aman bagi penderita diabetes. Kandungan serat yang tinggi membantu mengatur kadar gula darah, memberikan rasa kenyang yang lebih lama, dan mencegah lonjakan gula darah. Labu kuning dapat menjadi pilihan sehat dalam diet pengelolaan diabetes.

    4. Kanker
    Labu kuning mengandung karotenoid, seperti alfa karoten dan beta karoten, yang berfungsi sebagai antioksidan kuat untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian mengungkapkan konsumsi karotenoid tinggi dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, prostat, dan usus besar.

    5. Menjaga sistem kekebalan tubuh
    Vitamin A dan C dalam labu kuning sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Vitamin A membantu memperkuat sistem imun dan melawan infeksi, sementara vitamin C berperan dalam produksi sel darah putih yang efektif dalam melawan patogen. Mengonsumsi labu kuning secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

    6. Gangguan pencernaan
    Serat dalam labu kuning sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Konsumsi labu kuning secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan usus dan mencegah berbagai gangguan pencernaan.

    7. Penyakit kulit
    Nutrisi seperti beta karoten, vitamin C, dan vitamin E dalam labu kuning bermanfaat bagi kesehatan kulit. Antioksidan dalam labu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan membantu memperbaiki sel-sel kulit. Labu kuning juga membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit, membuatnya tampak lebih sehat dan muda.

    8. Obesitas
    Labu kuning rendah kalori dan tinggi serat, sehingga sangat cocok untuk diet penurunan berat badan. Menggantikan makanan tinggi kalori dengan labu kuning dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama tanpa menambah berat badan.

    Kandungan seratnya juga dapat mengurangi nafsu makan, mendukung program penurunan berat badan yang sehat. Itulah deretan penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengonsumsi labu kuning secara rutin.

  • 7 Makanan Tinggi Kalium yang Baik untuk Pengidap Hipertensi, Salah Satunya Pisang

    7 Makanan Tinggi Kalium yang Baik untuk Pengidap Hipertensi, Salah Satunya Pisang

    Jakarta

    Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, ginjal, hingga stroke. Salah satu faktor yang dapat memicu risiko hipertensi adalah kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam secara berlebihan.

    Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, garam dapat meningkatkan jumlah natrium di dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan. Ini kemudian memengaruhi diameter pembuluh darah arteri, sehingga jantung memompa darah lebih kuat dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

    Karenanya, penting untuk membatasi asupan garam guna mencegah risiko hipertensi. Selain itu, mengubah pola makan, seperti memperbanyak konsumsi makanan tinggi kalium, juga dapat membantu memitigasi risiko tekanan darah tinggi.

    Kalium dapat mencegah hipertensi dengan menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Alhasil, tekanan darah terkelola dengan lebih baik dan tidak meroket melebihi batas normal.

    Lantas, apa saja makanan tinggi kalium yang baik dikonsumsi untuk mencegah hipertensi? Dikutip dari Very Well Health, berikut daftarnya.

    1. Pisang

    Berbicara soal makanan tinggi kalium, pisang kerap menjadi salah satu yang paling sering direkomendasikan. Buah berwarna kuning ini memang mengandung kalium yang tinggi, yaitu sekitar 451 miligram per buah.

    Pisang juga mengandung beragam nutrisi lain yang penting untuk tubuh, seperti serat, vitamin C, dan magnesium.

    2. Sayuran Hijau

    Beragam sayuran berdaun hijau mengandung kalium yang dapat membantu memenuhi kebutuhan harian tubuh. Misalnya, satu cangkir bayam yang sudah dimasak mengandung sekitar 830 miligram kalium, atau hampir dua kali lebih banyak dibandingkan satu buah pisang.

    Sayuran hijau lain yang juga mengandung kalium tinggi adalah swiss chard, yang mengandung sekitar 961 miligram atau 20 persen dari kebutuhan kalium harian.

    3. Alpukat

    Selain kaya akan lemak sehat, alpukat juga merupakan makanan tinggi kalium. Setengah cangkir alpukat dapat mengandung sekitar 356 miligram kalium.

    Alpukat juga mudah dikreasikan menjadi berbagai makanan, minuman, dan camilan nikmat sehingga tidak bosan dikonsumsi.

    4. Kentang

    Makanan favorit para pejuang diet ini juga dapat membantu memenuhi kebutuhan kalium harian. Satu buah kentang berukuran sedang yang sudah dimasak dapat menyediakan hingga 929 miligram kalium.

    5. Semangka

    Selain pisang, semangka juga merupakan salah satu buah yang terkenal tinggi kalium. Dua potong semangka saja bisa mengandung sekitar 640 miligram kalium.

    Semangka juga kaya akan air, sehingga dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan menekan nafsu makan.

    6. Makanan Laut

    Kalium juga dapat ditemukan pada aneka makanan laut, seperti salmon, tuna, halibut, makerel, dan kakap. Potongan filet seberat 4 ons (0,1 kg) dari ikan-ikan tersebut masing-masing mengandung lebih dari 400 miligram kalium.

    Selain pada ikan, kalium juga dapat diperoleh dari kerang.

    7. Air Kelapa

    Ada banyak alasan mengapa air kelapa dipercaya sebagai salah satu minuman yang menyehatkan. Salah satunya karena minuman ini mengandung kalium yang tinggi.

    Satu gelas air kelapa dapat mengandung sekitar 600 miligram kalium. Selain itu, air kelapa juga menyediakan vitamin C, magnesium, dan mangan dalam jumlah yang cukup banyak.

    (ath/suc)