Topik: Penjualan Mobil

  • Pengakuan Polisi Pemilik Rubicon Pelat Palsu, Belinya Ditambahkan Duit dari Orangtua

    Pengakuan Polisi Pemilik Rubicon Pelat Palsu, Belinya Ditambahkan Duit dari Orangtua

    GELORA.CO – Perwira polisi viral yang memakai Jeep Rubicon pelat palsu di Mapolres sudah diperiksa.

    Pemiliknya yakni AKP H Ramli menyebut mobil tersebut adalah unit seken setelah ia menjual mobil lamanya.

    “Kami telah melakukan klarifikasi kepada AKP H Ramli, tentang kepemilikan Rubicon miliknya, mobil itu dia beli setelah mobil lamanya dijual,” ujar Kasi Propam Polrestabes Makassar Kompol Ramli melansir Kompas.com (15/10/2025).

    Menurut Ramli, harga Rubicon itu tidak sepenuhnya ditanggung sendiri oleh AKP H Ramli.

    Orang tuanya turut nombok atau membantu menambahkan dana dari hasil penjualan mobil lamanya agar mobil mewah tersebut bisa dibeli.

    “Harga penjualannya ditambahkan dari uang orang tuanya untuk membeli Rubicon,” jelasnya.

    Kompol Ramli menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pengingat bagi anggota Polri, khususnya jajaran Polrestabes Makassar, agar tidak memamerkan gaya hidup mewah, sesuai dengan Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi Polri.

    “Selain pimpinan sering memberikan arahan agar seluruh personel tidak pamer harta, kami dari Propam juga selaku pengemban fungsi pembina kode etik profesi dan disiplin anggota Polri terus mengacu ke peraturan tentang kode etik terkait larangan bergaya hidup mewah atau pamer harta yang harus dipatuhi oleh anggota Polri,” tegasnya.

    Ramli juga mengonfirmasi bahwa pelat nomor kendaraan yang terpasang di Rubicon tersebut tidak sesuai dokumen resmi kendaraan.

    Pelat tersebut diketahui sebagai pelat variasi yang mencantumkan kode nama pribadi AKP H Ramli.

    “Pelat yang dipakai itu hanya pelat variasi yang sementara saja dan pelat aslinya ada sesuai dengan dokumen,” tutupnya.

  • Video: Penjualan Mobil Nasional Masih Lesu Hingga Kuartal III-2025

    Video: Penjualan Mobil Nasional Masih Lesu Hingga Kuartal III-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar otomotif nasional belum menunjukkan pergerakan yang signifikan sepanjang tahun ini. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatat penjualan mobil baru masih cenderung melemah hingga kuartal ketiga 2025

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

  • Salip BYD, Ini Tulang Punggung Penjualan Chery di Indonesia

    Salip BYD, Ini Tulang Punggung Penjualan Chery di Indonesia

    Jakarta

    Chery menyalip BYD dalam catatan penjualan sepanjang September 2025. Model ini yang jadi tulang punggungnya.

    Chery mulai mendapatkan kepercayaan masyarakat Indonesia. Brand asal China ini terus menggempur produk baru serta terus membangun layanan purnajual. Hal itu berdampak pada penjualan yang positif. Terbaru, Chery bahkan menyalip BYD yang biasanya tembus 10 besar sebagai mobil terlaris di Indonesia.

    Dalam data terbaru wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil per September 2025 naik 0,5 persen dari bulan sebelumnya dari 61.777 unit menjadi 62.071 unit.

    Khusus Chery, pabrikan yang bermarkas di Wuhu itu mendistribusikan 2.105 unit pada bulan lalu. Atas hasil ini,Chery mengisi posisi ke-8 mobil terlaris di Indonesia per September 2025. Di sisi lain, penjualan BYD turun 57,5 persen atau sekitar 1.474 unit dibandingkan Agustus. BYD pada September mendistribusikan 1.088 unit secara wholesales. Praktis posisinya disalip Chery.

    Penjualan Chery pada September 2025 memang mengalami tren peningkatan pada September 2025 dibandingkan Juli (1.539 unit) dan Agustus (1.179 unit).

    Model terlaris Chery justru bukan datang dari mobil listrik. Melainkan teknologi hybrid yang dipasang pada mobil termurah Chery saat ini.

    “Kita dominasi untuk model itu masih didominasi sama varian sih di Tiggo Cross. Karena Tiggo Cross didominasi juga sama Tiggo Cross CSH,” ujar Head of Brand & Marketing Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

    “Kalau dari overall Chery, Tiggo Cross udah 50 persen. Memang saat ini kita lagi fokus untuk mendorong CSH,” terang dia.

    “Tiggo Cross, CSH-nya yang paling banyak. 80 persen,” tambah Rifkie.

    Sejauh ini line up mobil Chery yang ditawarkan di Indonesia kebanyakan memang jenis SUV, dari Tiggo Series, Omoda Series, termasuk mobil listrik J6.

    Chery akan memperbesar target tahun depan di Indonesia. Termasuk salah satunya menambah portofolio produk.

    “Kita dibandingkan tahun lalu kita masih growth ya, kalau di tahun lalu kita sudah jualan di 1.800, tahun ini kita udah 2.000-an per bulan. Dan ini akan terus kita tingkatkan sampai memang target kita itu di 3.000-an untuk tahun depan,” kata Rifkie.

    (riar/dry)

  • Sudah Segini Mobil Polytron yang Dibeli Orang Indonesia

    Sudah Segini Mobil Polytron yang Dibeli Orang Indonesia

    Jakarta

    Mobil Polytron sudah meluncur di Indonesia sejak meluncur Mei 2025. Sudah berapa banyak mobil Polytron yang dibeli orang Indonesia?

    Polytron mencoba peruntungan di pasar roda empat Tanah Air. Peluncuran mobil itu juga sekaligus menandai 50 tahun kehadiran Polytron di Indonesia. Mobil listrik Polytron itu punya nama G3 dan G3+ . Mobil itu mengusung bentuk Sport Utility Vehicles (SUV), mirip dengan Skyworth EV K yang sudah melantai di China.

    Angka Penjualan Mobil Polytron di Indonesia

    Kalau di pasar elektronik barang-barang Polytron banyak dicari, bagaimana dengan mobil listriknya? Sudah berjalan empat bulan, berapa banyak mobil Polytron yang dibeli orang Indonesia? Mengutip data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode September 2025, secara wholesales ada kenaikan. Bila pada Agustus distribusi mobil Polytron dari pabrik ke dealer hanya 21 unit, maka pada bulan kesembilan naik dua kali lipat lebih menjadi 50 unit.

    Penjualan retail (dari dealer ke konsumen) juga naik dua kali lipat. Sebelumnya hanya 12 unit terjual, maka pada September menjadi 29 unit. Polytron diketahui mendistribusikan mobil listriknya mulai Juli 2025. Dalam tiga bulan, total ada 93 unit mobil Polytron yang terdistribusi dari pabrik ke dealer. Sedangkan secara retail, jumlahnya masih sangat kecil yaitu 47 unit. Dengan penjualan segitu, Polytron masih sulit bertarung dengan merek-merek lainnya. Pangsa pasarnya pun masih nol persen.

    Adapun untuk bertarung di pasar dalam negeri, Polytron langsung mengeluarkan dua amunisi berupa mobil listrik. Mobil listrik pertama Polytron ini punya dimensi yang cukup bongsor: panjang 4.720 milimeter (mm), lebar 1.908 mm, tinggi 1.696 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm.

    Soal kemampuannya, dua varian itu memiliki jarak tempuh 402 kilometer (CLTC). Kecepatan tertingginya 150 km/jam. Di atas kertas dari titik nol ke 100 km per jam bisa berlari selama 9,6 detik.

    Polytron mengandalkan baterai Lithium Ferro Phospate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh dan power 150 kW. Sementara torsinya 320 Nm, khas mobil listrik yang punya akselerasi instan.

    Harga Mobil Polytron

    Menyoal harga, Polytron ini tersedia dalam opsi sewa baterai atau termasuk baterai. Berikut ini daftar harganya:

    Opsi berlangganan baterai

    Polytron G3 Rp 299 jutaPolytron G3+ Rp 339 jutaBiaya langganan baterai: Rp 1,2 juta.

    Opsi termasuk beli baterai:

    Polytron G3 Rp 419 jutaPolytron G3+ Rp 459 juta

    (dry/din)

  • Mitsubishi Destinator Tempel Honda Brio

    Mitsubishi Destinator Tempel Honda Brio

    Jakarta

    Kijang Innova masih tak terbendung di daftar mobil terlaris. Menariknya, dalam daftar tersebut juga tak ada lagi mobil listrik. Simak lengkapnya berikut.

    Penjualan mobil di Indonesia belum juga pulih. Sepanjang September 2025, penjualan secara wholesales memang mencatat kenaikan, namun tak signifikan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, secara wholesales kenaikannya hanya 0,5 persen atau sekitar 294 unit.

    Penjualan retail justru sebaliknya, mengalami penurunan. Masih dalam data yang sama, penjualan mobil dari dealer ke konsumen itu turun dari 66.518 unit pada Agustus menjadi 63.723 unit pada September 2025.

    Dari angka penjualan itu, Kijang Innova masih belum terbendung. Penjualannya tercatat masih yang terbanyak dibandingkan model lainnya. Distribusi Innova yang disumbang model Zenix dan Reborn itu bahkan mencapai 6.143 unit. Unggul jauh dibandingkan penghuni posisi kedua yakni Daihatsu Gran Max dengan torehan 3.932 unit.

    Selanjutnya di tempat ketiga ada mobil sejuta umat Toyota Avanza. Pesona Avanza memang masih belum bisa tergantikan dengan Low MPV lainnya. Sepanjang bulan kesembilan, distribusi Avanza itu mencapai 2.804 unit. Mengekor persis di belakang Avanza, ada Suzuki Carry pikap yang mencatatkan distribusi sebanyak 2.682 unit. Kemudian menutup posisi lima besar ada Toyota Calya. LCGC 7-seater ini terdistribusi sebanyak 2.523 unit.

    Menariknya, dalam daftar mobil terlaris periode September ini tak ada mobil listrik. Untuk tahu lebih lengkapnya, berikut ini 20 mobil terlaris di Indonesia selama bulan kesembilan.

    20 Mobil Terlaris September 2025

    1. Kijang Innova (Reborn dan Zenix): 6.143 unit
    2. Daihatsu Gran Max pikap: 3.932 unit
    3. Toyota Avanza: 2.804 unit
    4. Suzuki Carry pikap: 2.682 unit
    5. Toyota Calya: 2.523 unit
    6. Toyota Rush: 2.273 unit
    7. Honda Brio (Satya dan RS): 2.104 unit
    8. Mitsubishi Destinator: 2.042 unit
    9. Daihatsu Gran Max (Minibus dan Blindvan): 1.918 unit
    10. Daihatsu Sigra: 1.738 unit
    11. Hilux pikap: 1.498 unit
    12. Honda HR-V: 1.474 unit
    13. Toyota Agya: 1.342 unit
    14. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 1.301 unit
    15. Daihatsu Terios: 1.265 unit
    16. Chery Tiggo Cross CSH: 1.042 unit
    17. Suzuki Fronx: 1.000 unit
    18. Isuzu Traga: 997 unit
    19. Toyota Fortuner: 950 unit
    20. Mitsubishi L300 pikap: 927 unit

    (dry/rgr)

  • Penjualan BYD di Indonesia Terjun Bebas

    Penjualan BYD di Indonesia Terjun Bebas

    Jakarta

    Penjualan BYD di Indonesia September 2025 terjun bebas. Secara wholesales penurunannya bahkan lebih dari 50 persen.

    Penurunan penjualan dialami BYD. Data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan BYD secara wholesales (dari pabrik ke dealer) dan secara retail (dari dealer ke konsumen) sepanjang September 2025 turun.

    Penjualan secara wholesales itu bahkan turun 57,5 persen dibandingkan periode Agustus. Pada Agustus, distribusi wholesales BYD mencapai 2.562 unit sedangkan pada September hanya 1.088 unit. Kalau dirunut sejak Januari, ini merupakan distribusi terendah BYD di Indonesia.

    Penurunan penjualan juga terjadi di penjualan retail atau penjualan dari dealer ke konsumen. Namun, penurunannya tidak sebesar penjualan wholesales. Pada Agustus, BYD mengirim 2.746 unit mobilnya ke garasi konsumen. Selanjutnya pada bulan kesembilan hanya 2.036 unit mobil yang terdistribusi secara retail. Penurunannya sekitar 25,9 persen.

    Berbanding terbalik dengan BYD, sesama merek China, Chery, justru mencatat kenaikan drastis. Pada bulan kesembilan itu, penjualan wholesales Chery terpantau naik 78,5 persen sedangkan secara retail terkerek 41,5 persen. Kenaikan ini cukup signifikan dibandingkan pabrikan lain untuk periode yang sama.

    Meski begitu, kalau dihitung secara akumulatif, selama sembilan bulan tahun ini, BYD sudah mendistribusikan 20.077 unit wholesales. Hal itu membuat BYD masih bertengger di posisi keenam daftar merek mobil terlaris di Indonesia Januari-September 2025. Pangsa pasar mobil-mobil BYD itu sudah 3,6 persen. Artinya dari total penjualan mobil di Indonesia, 3,6 persen merupakan merek BYD.

    Penjualan retail pun demikian, tak mengalami perubahan banyak. Selama sembilan bulan BYD sudah menjual 21.314 unit mobil di Indonesia dan meraih pangsa pasar 3,6 persen. Atas torehan itu, BYD bertengger di posisi keenam mobil yang paling banyak diburu orang Indonesia setelah Suzuki. Secara produk, BYD saat ini sudah memiliki enam model yang dijual di Indonesia di segmen yang beragam. Keenam mobil BYD itu adalah Seal, Sealion 7, M6, Atto 3, Dolphin, dan Atto 1.

    (dry/rgr)

  • Insentif Mobil Era Pandemi Mau Diberlakukan Lagi? Pemerintah Jawab Gini

    Insentif Mobil Era Pandemi Mau Diberlakukan Lagi? Pemerintah Jawab Gini

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia yang masih loyo membuat sejumlah produsen dan asosiasi meminta negara kembali memberlakukan PPnBM DTP (Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah) seperti saat pandemi. Lantas, apa kata pemerintah soal usulan tersebut?

    Kementerian Koordinasi atau Kemenko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, hingga sekarang pihaknya belum berencana mengaktifkan lagi program PPnBM DTP. Sayangnya, dia tak mengurai lebih detail mengenai alasannya.

    “PPnBM DTP (sampai sekarang) masih belum dibahas,” demikian respons singkat Airlangga saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/10).

    Airlangga Hartarto. Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom

    Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengklaim, penjualan mobil di Indonesia bisa kembali pulih seandainya PPnBM DTP kembali diterapkan di Tanah Air. Bahkan, angkanya bisa tembus 1 juta unit.

    “Harusnya bisa (tembus 1 juta unit setahun) sih. Belajar dari itu, orang kan memang beli mobil (yang harganya) di bawah Rp 400 juta. Kalau pajak dikurangin kan mereka jadi mau beli,” ujar Kukuh Kumara selaku Sekretariat Umum Gaikindo, belum lama ini.

    Ketika kemunculan pandemi, penjualan mobil di Indonesia sempat drop ke 532 ribuan unit/tahun pada 2020. Namun, setelah adanya PPnBM DTP, angkanya melesat menjadi 887 ribuan unit/tahun pada 2021 dan 1,04 juta unit/tahun pada 2022.

    “Kalau ada obat mujarab yang segera bisa memberikan kondisi yang lebih baik, pastinya kita bisa naik. Mungkin kita tunggu kebijakan insentif jangka pendek hingga menengah,” kata Kukuh.

    Sebagai catatan, selama Januari-Agustus 2025, total penjualan mobil wholesales di Indonesia baru mencapai 500.951 unit atau turun 10,6% yoy dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 560.552 unit.

    Sementara, target Gaikindo tahun ini belum berubah, yakni 900 ribu unit mobil/tahun. Itu tandanya, produsen roda empat di Indonesia harus menjual 400 ribu unit lagi selama empat bulan tersisa. Jika diurai secara kasar, maka 100 ribu unit per bulan.

    Target tersebut tentu tak mudah. Sebab, tahun ini, penjualan mobil di Indonesia hanya berkutat di puluhan ribu unit per bulan. Bulan lalu saja, penjualan wholesales-nya hanya 61.780 unit atau turun 19 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

    (sfn/dry)

  • Merek Mobil Terlaris di Indonesia September 2025: Chery Gusur BYD!

    Merek Mobil Terlaris di Indonesia September 2025: Chery Gusur BYD!

    Jakarta

    Penjualan BYD di Indonesia periode September 2025 terjun bebas dibandingkan periode Agustus. Ini membuat posisinya harus rela digusur oleh Chery!

    Penjualan mobil di Indonesia masuk bulan kesembilan tahun ini mengalami kenaikan tipis. Secara wholesales, data distribusi wholesales Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bila pada Agustus ada 61.777 unit mobil yang terdistribusi, maka pada September jumlahnya naik menjadi 62.071 unit. Kenaikannya hanya 0,5 persen atau sekitar 294 unit.

    Namun secara retail, penjualan malah turun dari 66.518 unit menjadi 63.723 unit. Secara total dari Januari hingga September 2025, penjualan mobil di Indonesia baru menyentuh 561.819 unit secara wholesales dan 585.917 unit secara retail.

    Adapun pada bulan September, ada beberapa merek yang mencatat penurunan penjualan. Salah satu yang penjualannya terjun bebas adalah BYD. Secara wholesales, penjualan BYD turun 57,5 persen atau sekitar 1.474 unit dibandingkan Agustus. BYD pada September mendistribusikan 1.088 unit secara wholesales. Penjualan BYD secara retail juga turun 25,9 persen dari 2.746 unit menjadi 2.036 unit.

    Selain BYD, Mitsubishi Motors juga mencatatkan penurunan penjualan wholesales sebesar 10,5 persen. Sedangkan dalam data penjualan retail, penurunannya hanya sebesar 7,4 persen. Berbanding terbalik dengan BYD, merek China lainnya yaitu Chery justru mencatat kenaikan drastis. Pada bulan kesembilan itu, penjualan wholesales Chery terpantau naik 78,5 persen sedangkan secara wholesales terkerek 41,5 persen. Kenaikan ini cukup signifikan dibandingkan pabrikan lain untuk periode yang sama.

    Naik-turunnya penjualan itu membuat posisi merek mobil terlaris di Indonesia pun jadi ikut berubah. BYD yang biasanya menempel Suzuki, kini harus rela tergusur. Bahkan secara wholesales, penjualan BYD tak masuk 10 bersar. Sedangkan dari sisi penjualan retail, BYD digusur Chery. Lengkapnya, berikut ini daftar merek mobil terlaris September 2025.

    Merek Mobil Terlaris di Indonesia September 2025

    Wholesales

    1. Toyota: 20.738 unit
    2. Daihatsu: 10.605 unit
    3. Mitsubishi Motors: 6.071 unit
    4. Suzuki: 5.152 unit
    5. Honda: 4.332 unit
    6. Mitsubishi Fuso: 2.425 unit
    7. Isuzu: 2.052 unit
    8. Chery: 2.105 unit
    9. Hino: 1.452 unit
    10. Hyundai: 1.412 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 20.072 unit
    2. Daihatsu: 11.390 unit
    3. Mitsubishi Motors: 5.703 unit
    4. Suzuki: 5.477 unit
    5. Honda: 4.600 unit
    6. Isuzu: 2.230 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.206 unit
    8. Chery: 2.102 unit
    9. BYD: 2.036 unit
    10. Hino: 1.541 unit

    (dry/din)

  • Penjualan Mobil Turun Berimbas ke Pabrikan Ban?

    Penjualan Mobil Turun Berimbas ke Pabrikan Ban?

    Jakarta

    Penjualan mobil secara nasional turun dibandingkan tahun lalu. Lesunya penjualan turut berimbas ke pabrikan ban?

    Bridgestone Tire Indonesia menyebut penjualan ban mengalami kenaikan di tengah merosotnya penjualan mobil.

    “Sekitar 7 hingga 8 persen sih kalau dibandingkan tahun lalu,” kata President Director Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno di Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

    Seperti diketahui, selama Januari-Agustus 2025, total penjualan mobil wholesales di Indonesia baru mencapai 500.951 unit, atau turun 10,6% secara year on year, dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 560.552 unit.

    Lebih lanjut, Mukiat mengatakan Bridgestone mengambil pangsa pasar kendaraan penumpang sebesar 40 persen di Indonesia. Penjualan Bridgestone di Indonesia ditopang paling besar dari segmen replace tire, mengganti ban lama ke yang baru.

    “Dari komposisi total produksi kita, 30 persen ekspor. Untuk OEM (original equipment manufacturer) itu sekitar 26 persen. Jadi sisanya untuk replacement tire,” jelas Mukiat.

    Bridgestone tidak hanya menjual ban untuk kendaraan penumpang. Merek asal Jepang ini juga menjual untuk kebutuhan komersial di segmen light duty truck; kargo, dump, dan tanker.

    “Kalau untuk komersial segmen sendiri, market share kita di level sekitar 30 persen, hampir 35 persen, 35-36 persen,” ujar Mukiat.

    Di sisi lain, Bridgestone terus meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam negeri. Terlebih Bridgestone sudah meramaikan pasar otomotif Indonesia sejak 49 tahun lalu.

    “Untuk kita sendiri raw material kita itu bisa kita katakan 55% lokal, 45% kita masih import,” kata dia.

    (riar/rgr)

  • Mobil Murah Tesla Resmi Meluncur, Banyak Orang Protes-Saham Anjlok

    Mobil Murah Tesla Resmi Meluncur, Banyak Orang Protes-Saham Anjlok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla resmi meluncurkan mobil listrik ‘terjangkau’, yang merupakan versi lebih murah dari varian populer Model Y dan Model 3. Namun, banyak pihak yang protes karena menilai harganya tak semurah janji CEO Tesla Elon Musk.

    Adapun patokan harganya mulai dari US$39.990 (Rp663 jutaan) dan US$36.990 (Rp614 jutaan). Tahun lalu, Musk menyebut mobil murah Tesla ditujukan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Kala itu, Musk menyebut harganya bakal di bawah US$30.000 (Rp498 jutaan).

    Tesla mencoba untuk memulihkan penjualan mobil listriknya yang anjlok gara-gara sikap politik Musk, serta persaingan yang sengit dengan pabrikan Eropa dan China. Selain itu, Tesla harus memutar otak untuk menambal kerugian US$7.500 (Rp124 jutaan) dari kredit pajak yang dihapus pemerintahan Trump.

    Lini mobil ‘murah’ Tesla menghilangkan beberapa fitur premium, tetapi menawarkan jarak mengemudi di atas 480 kilometer, dikutip dari Reuters, Rabu (8/10/2025).

    Saham Tesla ditutup turun 4,5% usai pengumuman seri mobil murah yang dinilai tak murah. Analis Tesla Dan Ives dari Wedbush mengaku kecewa karena mobil tersebut hanya sekitar US$5.000 (Rp83 jutaan) lebih murah daripada model premiumnya.

    Bahkan, versi murah ini lebih mahal ketimbang model termurah Tesla di AS sebelumnya, ketika kredit pajak masih berlaku.

    Musk sudah bertahun-tahun menjanjikan kehadiran mobil murah Tesla. Namun, tahun lalu ia mengumumkan membatalkan produksi mobil murah yang benar-benar baru (all-new) dengan harga US$25.000.

    Tesla malah memilih untuk memodifikasi model-model populernya dan meluncurkan versi murah, yang pada akhirnya dinilai masih mahal.

    “[Mobil baru Tesla] pada dasarnya hanya menyediakan keberagaman harga, bukan berperan sebagai terobosan baru,” kata Shay Boloor, Chief Market Strategist di firma penelitian Futurum Equities.

    “Saya tak melihat kehadiran mobil baru ini akan menciptakan permintaan baru yang signifikan,” ia menambahkan.

    Hal senada diungkap Shawn Campbell, penasihat di Camalethorn Investments. Ia tak yakin upaya Tesla lewat Model Y dan Model 3 versi lebih murah akan cukup untuk menggenjot daya saing dengan kompetitor.

    “Untuk jangka panjang, berita ini tak menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dari kompetitor-kompetitor China dengan mobil murahnya di pasar global. Menurut saya, Tesla butuh meluncurkan produk di bawah US$30.000,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]