Topik: Penjualan Mobil

  • Ini Mobil dan Motor Paling Favorit di Pelelangan

    Ini Mobil dan Motor Paling Favorit di Pelelangan

    Jakarta

    Lelang kendaraan menjadi salah satu cara untuk membeli kendaraan dengan budget terbatas. Lelang pun banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Seperti data yang diberikan balai lelang swasta PT JBA Indonesia, tercatat ada 220.000 mobil dan 180.000 motor yang telah di lelang sejak 2011.

    Masuk tahun 2024, beli kendaraan secara lelang pun masih jadi favorit. Tercatat penjualan mobil lebih dari 57.000 unit dan 42.000 unit motor pada akhir kuartal tiga tahun ini.

    “Sebagai perusahaan jasa lelang, salah satu sumber tingkat produktivitas bisnis kami adalah kepercayaan para pelanggan kami. Yaitu dari penitip unit perusahaan dan perorangan serta peserta lelang. Juga, ekspansi dan inovasi bisnis yang berkelanjutan untuk meningkatkan kepercayaan publik dan menjadikan JBA Indonesia sebagai brand yang memberi solusi bagi pelanggannya,” jelas Chief Executive Officer PT JBA Indonesia, Kazuhiro Shioyama.

    Bicara soal modelnya, rupanya ada beberapa yang masih jadi favorit. Misalnya Toyota Avanza yang ternyata masih banyak diburu. Tercatat ada lima jenis mobil penumpang yang paling diminati di lelang JBA tahun ini diantaranya Toyota Avanza seri G 1.3 2018, Toyota Calya 1.2 G 2023, Daihatsu Sigra R 2023, Honda Brio Satya 1.2E 2023, dan Toyota Innova seri G 2018.

    Sedangkan untuk motor yang paling laris hingga kuartal 3 ini adalah Honda Beat eSP FI CW 2023, Yamaha NMAX 2023, Honda Scoopy 2023, Yamaha Gear 125 2023, dan Honda Beat Street eSP 2023.

    Proses lelang di JBA Indonesia Foto: Ridwan Arifin

    Di luar urusan model favorit di pelelangan, JBA Indonesia berencana membuka jaringan lelang baru di Bengkulu dan Palopo sebagai pool unit lelang. Tahun ini, JBA juga melakukan ekspansi dengan membuka cabang motor JBA Indonesia terbesar di Jakarta yang dapat menampung hingga 1.500 motor.

    “Ekspansi yang kami lakukan di area operasional ini juga mendukung kenaikan penjualan kami tahun ini. Kami juga melakukan diversifikasi lelang dan inovasi layanan kepada para pelanggan kami, baik layanan digital maupun layanan luring. Gerakan dinamis kami tahun ini adalah sebagai salah satu strategi awal awal kami untuk menghadapi tahun 2025 yang kami percaya akan semakin kompetitif di industri ini, “papar Chief Operating Officer PT JBA Indonesia, Deny Gunawan.

    Tahun ini, JBA Indonesia memulai diversifikasi lelang, seperti timed auction dan lelang suku cadang kendaraan. JBA Indonesia juga meningkatkan layanan luring dengan membuka Exclusive Lounge untuk para member buyer terpilih.

    (lth/dry)

  • Harga Mobil Baru Makin Mahal, Mobil Bekas Jadi Pilihan

    Harga Mobil Baru Makin Mahal, Mobil Bekas Jadi Pilihan

    Jakarta

    Penjualan mobil baru tidak sebagus tahun-tahun sebelumnya, bahkan cenderung menciut. Di sisi lain mobil bekas makin diminati masyarakat Indonesia.

    Salah satu faktor yang bikin mobil baru tidak melonjak signifikan lantaran pendapatan per kapita rata-rata orang Indonesia tidak dapat mengejar kenaikan harga mobil baru.

    “Karena harga mobil di Indonesia ini cukup mahal untuk income per kapita Indonesia,” kata CEO PT Autopedia Sukses Lestari Tbk Jany Chandra di Program Autobizz CNBC Indonesia.

    Peneliti senior dari LPEM FEB UI Riyanto menjelaskan, misalnya harga untuk model Low Multi Purpose Vehicles (MPV). Salah satu model yang paling laris penjualannya di Indonesia.

    “Kenaikan harga mobil periode 2013-2022, misalnya kita ambil MPV entry low per tahun sudah 7 persenan, lebih besar dari rata-rata inflasi kita. Jadi ini masalahnya,” kata Riyanto saat diskusi Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil di Gedung Kementerian Perindustrian, beberapa waktu yang lalu.

    “Pendapatan per kapita kelompok ini dulu gap-nya kecil, misalnya harga Rp 167 juta, pendapatan per kapitanya Rp 155 juta. Kan kecil gap-nya, tapi sekarang pendapatan per kapitanya Rp 218 juta, harga mobilnya Rp 255 juta. Jadi makin lebar,” tambahnya lagi.

    Mobil bekas makin diminati, kenyataan ini juga diamini Jany Chandra. Setahun mereka bisa menjual lebih dari 100 ribu unit mobil dan motor bekas. Pihaknya memanfaatkan tren ini untuk memperluas pangsa pasar dengan membuka jaringan lebih banyak.

    “Mobil barunya agak nunggu, karena mobil baru naik terus kan. Dari sisi mobil bekasnya kami tumbuh signifikan,” kata Jany.

    “Tahun ini saja dari Maret tahun lalu baru ada satu showroom, saat ini sudah ada 16, dalam 19 bulan. Tiga dalam tahap konstruksi,” jelas Jany.

    Pasar mobil Indonesia menunjukkan stagnasi pada level penjualan sekitar satu jutaan per tahunnya, padahal rasio kepemilikan mobil masih sekitar 99 mobil per 1.000 penduduk.

    Penjualan mobil tertinggi di Indonesia terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 1.229.811 unit kemudian terus merosot di tahun berikutnya namun tetap berada di level satu jutaan.

    Pendapat per kapita yang naik tipis tersebut disebabkan pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara lima persen dalam kurun waktu periode 2015-2022. Ini menjadi salah satu penyebab penjualan mobil di Indonesia stagnan di level satu juta unit.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,05% pada 2023. Capaian itu membuat Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia mencapai Rp 75 juta atau US$ 4.919,7 sepanjang 2023.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menjelaskan komponen pajak saat ini bisa 40 persen.

    “Harga mobil ini juga diskusi dengan Pemda, karena BBNKB itu menjadi isu, itu yang membuat harga mobil ini luar biasa mahal, karena bila ditotal bisa lebih dari 30-40 persen itu adalah bentuk pajak,” tambah dia.

    “Namun mereka tidak mau kehilangan karena rata-rata pemerintah provinsi 60-80 persen PAD-nya dari pajak kendaraan bermotor,” sambungnya lagi.

    Belum lagi tahun depan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik dari 11 persen jadi 12 persen. Walhasil bikin harga mobil itu makin naik.

    “Kemungkinan ada dampak, karena daya beli turun. Tapi untungnya PPN mobil bekas itu tidak 12 persen, tapi mobil bekas itu 1,1 ke 1,2 persen,” kata Jany.

    (riar/din)

  • Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Oktober 2024

    Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Oktober 2024

    Jakarta

    Mobil hybrid menjadi salah satu kendaraan elektrifikasi yang diminati masyarakat Indonesia. Ribuan unit mobil hybrid terjual setiap bulan di Indonesia. Ini dia raja mobil hybrid Indonesia.

    Mobil hybrid semakin masif karena performa irit bahan bakar dan ramah lingkungan. Semakin banyak produsen otomotif yang menawarkan mobil hybrid karena dipercaya menjadi teknologi yang cocok di Indonesia. Sebab, mobil hybrid lebih efisien, tidak memerlukan infrastruktur tambahan, dan bisa dibawa ke mana saja tanpa khawatir kehabisan energi karena keterbatasan infrastruktur.

    Penjualan mobil hybrid masih menjanjikan. Berdasarkan data wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid mencapai 5 ribuan unit pada Oktober 2024.

    Soal mobil hybrid terlaris, Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid belum terkalahkan. MPV dengan sentuhan elektrifikasi andalan Toyota itu mencatatkan penjualan terbanyak pada Oktober 2024. Innova Zenix Hybrid tercatat terjual sebanyak 2.516 unit bulan lalu.

    Selanjutnya, Suzuki XL7 Hybrid menjadi mobil hybrid terlaris kedua di bawah Innova Zenix. Suzuki XL7 Hybrid mencatatkan penjualan sebanyak 689 unit.

    Kemudian di urutan ketiga ada Toyota Yaris Cross Hybrid. Toyota Yaris Cross Hybrid mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 595 unit bulan lalu.

    Lalu urutan keempat ada Toyota Alphard Hybrid dengan angka penjualan sebanyak 565 unit dan di posisi kelima ada Suzuki Ertiga Hybrid sebanyak 274 unit.

    Sementara itu, pendatang baru di segmen mobil hybrid, Hyundai Santa Fe Hybrid mengisi urutan keenam dengan angka penjualan sebanyak 151 unit.

    Berikut 10 Mobil Hybrid Terlaris Oktober 2024Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid: 2.516 unitSuzuki XL7 Hybrid: 689 unitToyota Yaris Cross Hybrid: 595 unitToyota Alphard Hybrid: 565 unitSuzuki Ertiga Hybrid: 274 unitHyundai Santa Fe Hybrid: 151 unitLexus LM350h: 119 unitGWM Tank 500 HEV: 105 unitHonda CR-V e:HEV: 97 unitToyota Vellfire Hybrid: 52 unit.

    (rgr/dry)

  • Daftar 5 Merek Mobil Terlaris di RI, Juaranya Laku Terjual 5.693 Unit

    Daftar 5 Merek Mobil Terlaris di RI, Juaranya Laku Terjual 5.693 Unit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil nasional bulan Oktober 2024 tercatat naik 6,22% atau 4.525 unit jadi 77.191 unit dari sebulan sebelumnya. Pencapaian ini jadi yang tertinggi sementara di tahun 2024.

    Secara tahunan memang masih lebih rendah 3.159 unit atau 3,93% dibandingkan penjualan mobil nasional bulan Oktober 2023.

    Data Gaikindo menunjukkan, total akumulasi penjualan mobil nasional periode Januari-Oktober 2024 sudah mencapai 710.406 unit. Angka ini lebih rendah 125.722 unit atau 15,05% dibandingkan akumulasi penjualan mobil Januari-Oktober 2023 yang mencapai 836.128 unit.

    Lantas apa merek mobil paling laris di bulan Oktober 2024?

    Terpantau, Toyota Kijang Innova belakangan langganan menjadi raja jalanan RI. Data penjualan bulan September 2024 menunjukkan, Innova jadi mobil terlaris dengan penjualan mencapai 6.029 unit.

    Jika merunut ke belakang, pada 2023 juga Innova menjadi raja jalanan mengalahkan mobil langganan jawara seperti Toyota Avanza dan Honda Brio.

    Di bulan Oktober 2024, Toyota Kijang Innova (Reborn dan Zenix) cetak penjualan wholesales 5.693 unit. Artinya ada penurunan 336 unit atau 5,57% dari penjualan di bulan September 2024.

    Dengan pencapaian ini, Toyota Kijang Innova berhasil memimpin deret mobil terlaris di bulan Oktober 2024.

    Di posisi kedua ada saudaranya, Toyota Avanza dengan penjualan mencapai 5.611 unit. Kemudian disusul Honda Brio (RS dan Satya) yang berhasil terjual 4.384 unit.

    Sementara itu, Toyota Calya yang sempat masuk daftar 5 merek terlaris di bulan September 2024, harus terpental. Padahal penjualannya di bulan Oktober 2024 melonjak.

    Penjualan Toyota Calya di bulan September 2024 tercatat sebanyak 3.443 unit. Di bulan Oktober 2024, Toyota Calya berhasil terjual 3.756 unit.

    Berikut 5 merek mobil terlaris bulan Oktober 2024:

    1. Toyota Kijang Innova (Reborn dan Zenix): 5.693 unit
    2. Toyota Avanza: 5.611 unit
    3. Honda Brio (RS dan Satya): 4.384 unit
    4. Daihatsu Gran Max pick-up: 4.212 unit
    5. Daihatsu Sigra: 4.092 unit.

    Berikut 5 merek mobil terlaris bulan September 2024:

    1. Toyota Kijang Innova (Reborn dan Zenix): 6.029 unit
    2. Toyota Avanza: 4.751 unit
    3. Honda Brio (termasuk RS dan Satya): 4.659 unit
    4. Daihatsu Sigra: 3.945 unit
    5. Toyota Calya: 3.443 unit.

    (dce/dce)

  • 15 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Tak Terkejar

    15 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Tak Terkejar

    Jakarta

    Mobil listrik dari BYD lagi-lagi menjadi yang terlaris. BYD juga masih mendominasi pasar mobil listrik di Indonesia.

    Mobil listrik keluaran BYD cukup banyak diburu orang Indonesia. Sebagaimana terlihat dalam data penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Oktober 2024, tiga model mobil listrik BYD mencatat penjualan terbanyak dan mendominasi posisi lima besar.

    MPV listrik terbaru dari BYD, BYD M6 menjadi raja mobil listrik di Indonesia pada Oktober 2024. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan BYD M6 jauh di atas rival-rival mobil listrik lain di Tanah Air.

    BYD M6 mencatatkan angka penjualan sebanyak 1.866 unit pada Oktober 2024. Itu sekaligus menjadi catatan penjualan mobil listrik terbanyak bulan lalu.

    Di urutan kedua ada Wuling Air ev. Mobil listrik mungil Wuling itu mencatatkan angka penjualan sebanyak 831 unit.

    Selanjutnya, di posisi ketiga lagi-lagi diisi oleh mobil listrik BYD. Sedan listrik performa tinggi BYD Seal menempati urutan ketiga mobil listrik terlaris di Indonesia bulan lalu. BYD Seal mencatatkan angka penjualan sebanyak 333 unit.

    Kemudian ada Chery Omoda E5 di posisi keempat mobil listrik terlaris Oktober 2024. Chery melepas Omoda E5 sebanyak 235 unit bulan lalu.

    Menutup lima besar ada BYD Dolphin dengan angka penjualan sebanyak 228 unit. Kemudian posisi enam diisi Wuling BinguoEV sebanyak 182 unit, ketujuh Hyundai Kona Electric sebanyak 181 unit, kedelapan BYD Atto 3 sebanyak 151 unit, sembilan MG 4 EV sebanyak 146 unit dan di urutan ke-19 ada WUling Cloud EV sebanyak 66 unit.

    Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024:BYD M6: 1.866 unitWuling Air ev: 831 unitBYD Seal: 333 unitChery Omoda E5: 235 unitBYD Dolphin: 228 unitWuling BinguoEV: 182 unitHyundai Kona Electric: 181 unitBYD Atto 3: 151 unitMG 4 EV: 146 unitWuling Cloud EV: 66MG ZS EV: 50 unitCitroen EC3: 41 unitHyundai Ioniq 5: 35 unitToyota bZ4x: 22 unitBMW iX1: 22 unit.

    (rgr/dry)

  • Pasar Mobil Menantang, Harga Mobil Makin Mahal

    Pasar Mobil Menantang, Harga Mobil Makin Mahal

    Jakarta

    Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik menjadi 12 persen dari sebelumnya 11 persen mulai 1 Januari 2025. Kebijakan ini bakal berdampak ke pasar otomotif Indonesia, harga jual kendaraan bermotor bakal naik.

    “Ya, pasti menaikkan harga, ya. Tapi kalo soal market mungkin problem-nya musti di Gaikindo ya. Tapi paling tidak (imbas kenaikan PPN) menambah pricing, menambah harga jual ya, pasti dari 11 persen ke 12 persen pasti nambah ya,” kata Chief Marketing dan Sales Officer Astra Credit Companies (ACC) Tan Chian Hok (Ahok) di Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).

    Sebagai informasi, pasar mobil Indonesia pada tahun 2024 mengalami penurunan. Gaikindo sudah merevisi target penjualan mereka di tahun 2024 ini, dari awalnya 1,1 juta unit, menjadi sekitar 850 ribu unit.

    Penjualan mobil di Indonesia tengah lesu. Penurunannya pun cukup signifikan. Dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari hingga September 2024 baru terjual 633.218 unit atau turun 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

    “Kalau daya beli, kita bicara ekonomi mikro dan makro ya, itu kan tergantung kucuran dari dana pemerintah ya. Mestinya sih ya kita optimis lah daya beli akan meningkat, karena tahun politiknya kan udah lewat,” kata Ahok.

    “Memang market-nya lebih challenge ya, pilihan mobil dan sebagainya lebih challenge. Kemudian, kita tahu sepanjang tahun dari awal tahun kan ada banyak kegiatan-kegiatan pemilu lah, pilkada, dan sebagainya. Tapi mungkin mestinya kita sih optimis aja, tahun 2025 akan comeback lah,” tambahnya lagi.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut aturan itu tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

    “Jadi kami di sini sudah membahas bersama bapak ibu sekalian (DPR), sudah ada UU-nya, kami perlu menyiapkan agar itu bisa dijalankan, tapi dengan penjelasan yang baik sehingga kami tetap bisa,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (13/11/2024)

    Sri Mulyani menyebut penerapan PPN 12 persen mulai 2025 itu sudah melalui pembahasan yang panjang dengan DPR RI. Semua indikator sudah dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, salah satunya terkait kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    “Bukannya membabi buta, tapi APBN memang tetap harus dijaga kesehatan-nya, Namun pada saat yang lain APBN itu harus berfungsi dan mampu merespons seperti saat episode global financial crisis, waktu terjadinya pandemi (COVID-19) itu kami gunakan APBN,” ucapnya.

    Di tengah perdebatan terkait kenaikan PPN 12 persen, Sri Mulyani mengingatkan bahwa banyak keringanan atau pembebasan pajak yang diberikan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat agar tidak tertekan.

    “Sebetulnya ada loh dan memang banyak, kalau kita hitung, nanti teman-teman pajak yang hitung, banyak sekali bisa sampaikan detail tentang fasilitas untuk dinolkan atau dibebaskan, atau mendapatkan tarif lebih rendah 5 persen, 7 persen itu ada dalam aturan tersebut,” jelasnya.

    (riar/lua)

  • Gak Cuma Bawa Mobil Listrik, Ini Rencana Geely saat Comeback ke RI

    Gak Cuma Bawa Mobil Listrik, Ini Rencana Geely saat Comeback ke RI

    Jakarta

    Geely pastikan akan masuk ke Indonesia dengan memperkenalkan mobil listrik tahun depan. Produsen raksasa asal China itu pun menilai, kehadiran Geely tidak hanya bicara soal produk apa yang akan diperkenalkan di Indonesia, namun pembangunan infrastruktur juga menjadi fokus Geely di Indonesia.

    Menurut Geely makin bagusnya ekosistem mobil listrik akan berpengaruh pada setiap penjualan kendaraan listrik di Indonesia termasuk Geely nantinya. Oleh karena itu, manufaktur asal Hangzhou, China, berniat untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

    Dalam perbincangan dengan detikOto dan beberapa pewarta dari Indonesia di Ningbo International Circuit, China, Vice President of Geely Auto, Michael Song, mengungkapkan Geely berniat untuk bisa memperbanyak infrastuktur ekosistem kendaraan listrik dan itu bukan hanya tempat pengisian baterai listrik atau SPKLU.

    “Perlu dikatakan bahwa produk kendaraan listrik membutuhkan penyebaran komplet, tak cuma pengisian baterai, tapi juga serangkaian infrastruktur lainnya,” kata Song pada pekan ini.

    Ilustrasi Geely EX5 Foto: Dok. Geely

    “Kami perlu dan sudah berkomunikasi dengan mitra industri hilir dan hulu setempat untuk membuat pengaturan yang tepat. Juga, kami akan berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur ini. Mengenai apakah Geely, pemasok dari China, atau pemasok dari Indonesia yang akan memimpin, pilihannya terbuka,” kata dia menegaskan.

    Saat ini penjualan mobil listrik di Indonesia saat ini sudah menembus 23.045 unit hingga bulan September 2024. Namun cukup disesalkan infrastruktur pengisian daya publik yang masih kurang menjadi kendala utama industri mobil listrik di Indonesia. Saat ini, terdapat 1.582 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan sebagian besar berada di kota-kota besar.

    Sebagai catatan tambahan, Geely menyatakan akan masuk kembali ke pasar Indonesia pada semester pertama 2025 besok, dengan mengandalkan mobil listrik SUV mereka setelah sebelumnya pernah hadir di Indonesia pada 2011-2017. Setelah satu windu, Geely memutuskan kembali ke tanah-air karena melihat besarnya pasar mobil listrik di Indonesia.

    (cas/lth)

  • Raja Jalanan Terbaru RI, Mobil China Laku Keras

    Raja Jalanan Terbaru RI, Mobil China Laku Keras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kinerja penjualan mobil nasional secara wholesale atau dari pabrikan ke diler. Tercatat, penjualan di bulan Oktober 2024 berhasil cetak level tertinggi sejak awal tahun, mencapai 77.191 unit.

    Meski begitu, pencapaian di tahun 2024 ini masih di bawah kinerja tahun 2023. Dengan sisa waktu 2 bulan tahun 2024, akan jadi berat bagi penjualan mobil RI bisa menyentuh angka sama di tahun 2023 yang mencapai 1.005.802 unit.

    Secara akumulasi, penjualan mobil nasional periode Januari-Oktober 2024 sudah mencapai 710.406 unit.

    Angka ini lebih rendah 125.722 unit atau 15,05% dibandingkan akumulasi penjualan mobil Januari-Oktober 2023 yang mencapai 836.128 unit.

    Jika melihat rinci data yang yang baru dirilis Astra International Senin (11/11/2024), penjualan mobil nasional secara bulanan sejak Januari 2024 sampai September 2024 selalu di bawah 77.000 unit.

    Berturut-turut penjualan bulanan sejak Januari sampai September 2024 adalah 69.758 unit, 70.722 unit, 74.720 unit, 48.762 unit, 71.391 unit, 74.625 unit, 74.229 unit, 76.302 unit, dan 72.666 unit.

    Menariknya, dari sisi brand yang menjual mobilnya mengalami situasi yang kompetitif. Sebanyak 5 pabrikan yakni Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda dan Suzuki memang sudah membentuk Big 5 sebagai raja mobil RI yang sulit digeser oleh brand lain.

    Meski demikian, para pabrikan Jepang tersebut wajib waspada karena produsen asal China BYD mulai mengancam karena mulai ada persis di bawah Big 5.

    Pada bulan lalu, BYD menjual 2.488 unit, berada di posisi ke-6 brand mobil terlaris dan menggeser Fuso, Hino, serta Isuzu. Padahal, para brand yang focus pada kendaraan komersial tersebut sudah puluhan tahun ada di industri otomotif nasional, sedangkan BYD baru efektif berjualan selama 3-4 bulan terakhir di RI.

    Wholesales
    1. Toyota: 27.030 unit
    2. Daihatsu: 14.096 unit
    3. Honda: 8.633 unit
    4. Mitsubishi Motors: 5.486 unit
    5. Suzuki: 5.491 unit
    6. BYD: 2.488 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.414 unit
    8. Hino: 2.320 unit
    9. Wuling: 2.203 unit
    10. Isuzu: 2.106 unit

    Retail sales
    1. Toyota: 24.820 unit
    2. Daihatsu: 13.101 unit
    3. Honda: 8.048 unit
    4. Mitsubishi Motors: 5.733 unit
    5. Suzuki: 5.330 unit
    6. BYD: 2.597 unit
    7. Isuzu: 2.448 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 2.392 unit
    9. Hino: 2.128 unit
    10. Wuling: 2.072 unit

    (fab/fab)

  • Geely Intip Segmen Mobil MPV: Apa yang Membuatnya Menarik?

    Geely Intip Segmen Mobil MPV: Apa yang Membuatnya Menarik?

    Jakarta

    Jika melihat pasar otomotif di Indonesia, segmen mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) memang masih menjadi yang paling diminati di Indonesia. Kini salah satu produsen raksasa asal China, Geely, yang bakal mencicipi kerasnya persaingan otomotif di Indonesia mulai menatap pasar mobil terbesar itu.

    Sebagai catatan, Geely akan masuk pasar otomotif Indonesia pada kuartal 1 2025. Mereka akan menghadirkan mobil listrik Sport Utility Vehicle (SUV) dalam comeback-nya ke tanah air. Pasar besar mobil listrik Indonesia menarik minat Geely kembali ke tanah-air, terlebih invasi manufaktur asal negeri Tirai Bambu sedang masif di Indonesia.

    Namun jika melihat penjualan mobil di Indonesia, terutama untuk kategori LMPV yang ada di angka 12,27 persen dari penjualan wholesale sebanyak 72.667 unit pada September 2024. Membuat Geely juga berpikir untuk masuk ke dalam market terbesar tersebut.

    Vice President of Geely Auto, Michael Song, menegaskan bahwa mobil listrik masih akan menjadi jagoan untuk kembali ke Indonesia. Tapi, mereka juga sudah mempersiapkan rencana lain termasuk untuk bisa bersaing di pasar Indonesia.

    “Kami mungkin memprioritaskan kendaraan listrik SUV untuk yang pertama. Tentu, kami mempunyai rencana cadangan untuk MPV baik kendaraan listrik dan tipe energi lain, dan semua dipertimbangkan,” kata Song dalam perbincangan dengan detikOto dan beberapa pewarta asal Indonesia di Ningbao International Circuit, China.

    Geely EX5 Foto: Dok. Geely

    Hal senada juga diungkapkan oleh Brand Director Geely Auto Indonesia, Yusuf Anshori. Dengan banyaknya lini produk Geely, dia tak menutup kemungkinan untuk meluncurkan MPV.

    “Kalau kita lihat line produknya Geely itu banyak, kalau misalnya kita lihat dari segi perusahaan (mobilnya) itu rangenya masif, banyak. Memang untuk tahap ini kami meluncurkan listrik dulu, ke depannya kita akan lihat pasarnya,” kata Ori -sapaan akrab Yusuf Anshori.

    “Kalau di Indonesia kami lihat masih banyak produk yang masif. Kendaraan listrik mungkin bisa dibilang bukan mass production, itu kita masih dalam tahap studi mengeluarkan range-range,” kata dia menambahkan.

    (cas/lth)

  • BYD Melesat, Kini Tempel Suzuki

    BYD Melesat, Kini Tempel Suzuki

    Jakarta

    Posisi Toyota masih kokoh di daftar merek mobil terlaris di Indonesia. Menariknya BYD melesat ke posisi enam membuntuti Suzuki.

    Penjualan mobil di Indonesia terpantau mengalami peningkatan tipis. Dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan pada Oktober secara wholesales mencapai 77.191 unit atau naik sekitar 6,2 persen dibandingkan September. Penjualan retail pun meningkat meski angkanya tak signifikan. Bila pada September penjualan retail tercatat sebanyak 72.337 unit, maka pada Oktober mencapai 73.443 unit.

    Bila diakumulasi dari Januari hingga Oktober, penjualan mobil di Indonesia baru mencapai 710.406 unit secara wholesales dan 730.637 unit secara retail. Dengan waktu tersisa dua bulan, tampaknya masih ada harapan untuk mengejar target penjualan sebanyak 850 ribu unit hingga penghujung tahun 2024.

    Adapun dari peningkatan penjualan pada Oktober tersebut, Toyota masih jadi yang terlaris sekaligus kontributor terbesar. Toyota tercatat mengirimkan 27.030 unit mobilnya dari pabrik ke dealer. Sementara penjualan retail Toyota turun tipis dari 25.561 unit menjadi 24.820 unit.

    Di posisi kedua, ada Daihatsu. Penjualan retail Daihatsu sepanjang bulan kesepuluh itu mencapai 14.096 unit dan secara retail 13.101 unit. Mengekor di bawah Daihatsu, ada Honda yang membukukan penjualan wholesales sebanyak 8.633 unit dan retail 8.048 unit.

    Suzuki mengisi posisi keempat. Ada sekitar 5.491 unit mobil Suzuki yang didistribusikan dari pabrik ke dealer-dealernya. Sedangkan dari penjualan retail, Suzuki mengirimkan 5.330 unit mobil ke garasi konsumen. Melengkapi posisi lima besar, masih dari pabrikan Jepang Mitsubishi Motors.

    Pada Oktober, penjualan wholesales Mitsubishi Motors mencapai 5.486 unit dan retail 5.733 unit. Menariknya, merek China BYD mencatatkan peningkatan distribusi wholesales maupun retail. Posisi BYD pun melesat dan kini bertengger di posisi enam di bawah Mitsubishi dan Suzuki. Padahal pada periode September, BYD masih berada di posisi ke-8 untuk penjualan wholesales dan posisi ke-10 di penjualan retail.

    Distribusi wholesales BYD tercatat sebanyak 2.488 unit sedangkan penjualan retailnya 2.597 unit. Berkat torehan itu juga BYD melampaui torehan Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, Wuling, hingga Hyundai. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar merek mobil terlaris Oktober 2024.

    10 Merek Mobil Terlaris Oktober 2024

    Wholesales

    1. Toyota: 27.030 unit
    2. Daihatsu: 14.096 unit
    3. Honda: 8.633 unit
    4. Mitsubishi Motors: 5.486 unit
    5. Suzuki: 5.491 unit
    6. BYD: 2.488 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.414 unit
    8. Hino: 2.320 unit
    9. Wuling: 2.203 unit
    10. Isuzu: 2.106 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 24.820 unit
    2. Daihatsu: 13.101 unit
    3. Honda: 8.048 unit
    4. Mitsubishi Motors: 5.733 unit
    5. Suzuki: 5.330 unit
    6. BYD: 2.597 unit
    7. Isuzu: 2.448 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 2.392 unit
    9. Hino: 2.128 unit
    10. Wuling: 2.072 unit

    (dry/din)