Topik: Penjualan Mobil

  • Daftar 7 Mobil Disuntik Mati, Tak Lagi Dijual Tahun Depan

    Daftar 7 Mobil Disuntik Mati, Tak Lagi Dijual Tahun Depan

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak tujuh model mobil dari berbagai merek tak akan dijual lagi di Indonesia tahun depan karena sudah disuntik mati. Simak daftarnya.

    Penyetopan penjualan ini biasanya karena sejumlah alasan, mulai dari pembaruan model, pergeseran preferensi pembeli, penjualan yang kian merosot maupun merek yang sudah hengkang dari dalam negeri.

    Misalnya, merek asal Perancis, Peugeot yang berada di bawah naungan Astra International, resmi hengkang dari Indonesia per 2 Mei lalu. Selain tutup, merek itu juga menyetop semua penjualan.

    Mobil yang disetop penjualan maupun produksi pun beragam, mulai dari segmen MPV, SUV hingga mobil perkotaan atau city car.

    Berikut daftar mobil yang sudah discontinue penjualannya di Indonesia:

    Suzuki Ignis

    Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada Agustus lalu mengungkapkan Ignis telah disetop penjualannya di Indonesia.Penyetopan penjualan mobil perkotaan itu karena peralihan strategi perusahaan ke sektor elektrifikasi.

    SIS juga beralasan tak lagi menjual Ignis karena perusahaan hendak memperkuat model-model yang diproduksi di dalam negeri.

    Ignis adalah salah satu produk impor SIS dari India yang mengisi tempat di antara S-Presso dan Baleno. Saat ini Ignis sudah tak tampak ditawarkan di situs resmi Suzuki.

    Toyota Sienta

    Toyota Indonesia tak lagi menjual Sienta, MPV pintu geser termurah Toyota sejak 2023. Namun perusahaan baru mengungkapnya pada Januari 2024.

    Mobil yang diproduksi di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat sudah disetop setahun yang lalu dan penjualannya tak lagi ada sejak saat itu.

    Sienta meluncur di Indonesia pada 2016 dan pertama kali diluncurkan pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS).

    Saat pertama kali rilis, mobil ini dibanderol mulai Rp230 juta hingga Rp295 jutaan.

    Mitsubishi Oultander PHEV

    Kemudian pabrikan otomotif asal Jepang, Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) diam-diam juga menyetop penjualan Outlander Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pada penghujung tahun lalu.

    Tak ada pengumuman resmi dari perusahaan terkait penyetopan penjualan mobil hybrid ini. Namun mobil hybrid ini sudah tak ada lagi di situs resmi Mitsubishi Indonesia.

    Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, Mitsubishi sempat banting harga Outlander PHEV dengan diskon Rp400 juta per unit pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021.

    Outlander PHEV meluncur di Indonesia pada 2019. Harga normal Outlender PHEV menurut situs Mitsubishi sebesar Rp1,3 miliar per unit.

    MMKSI tertutup saat ditanya soal penjualan mobil ini, namun pada Oktober 2019 dikatakan laku sekitar 50 unit.

    Penjualan Outlander PHEV pun terbatas, hanya dijual di 12 dealer, dengan 10 dealer berada di Pulau Jawa sedangkan dua lainnya di Bali.

    Daihatsu Ayla termurah

    Daihatsu Ayla D M/T tanpa fitur AC dan audio sudah tidak dijual lagi di Indonesia. Mobil ini sudah diluncurkan sejak 2013.

    Ayla D M/T mesin 1.000 cc saat itu menjadi mobil penumpang baru termurah, dibanderol terakhir kali dengan harga Rp108,2 juta.

    Peugeot 2008, 3008 dan 5008

    Ketiga model mobil asal Perancis, Peugeot yaitu 2008, 3008 dan 5008 sudah tak lagi dijual di Indonesia karena perusahaan tutup.

    Ketiganya mengisi pasar di segmen SUV. Harga yang ditawarkan juga terbilang bersaing dengan merek-merek pesaing. Namun perusahaan pada Mei lalu.

    Kini merek yang terafiliasi dengan PT Astra International di dalam negeri itu hanya menjalani layanan purna jual bagi konsumen.

    Hengkangnya Peugeot dari Indonesia karena keputusan dari prinsipal, Stellantis, yang ingin mengakhiri penjualan di Indonesia.

    (can/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Laris Manis, Mobil Mungil Honda Ini Sudah Laku 4 Juta Unit

    Laris Manis, Mobil Mungil Honda Ini Sudah Laku 4 Juta Unit

    Jakarta

    Honda mencatatkan rekor baru dalam penjualan kei car di Jepang. Penjualan mobil mungil N-Series itu menjadi model terpopuler.

    Dalam siaran resminya, Honda menyebut berhasil mencatatkan penjualan kumulatif sebesar 4 juta unit di Jepang sejak peluncurannya pada 2011 hingga akhir November 2024.Data tersebut dirilis oleh Japan Automobile Sales Association dan All Light Automobile Self-Cooperative Association. Lini Honda N Series mencakup empat model utama, yaitu Honda N-BOX,Honda N-ONE,Honda N-WGN, dan Honda N-VAN.

    Dimulai dari Honda N-ONE yang dirancang sebagai mobil pribadi terbaik untuk setiap individu. Honda N-WGN lebih mengutamakan fungsionalitas dan desain yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Dan Honda N-VAN diperuntukkan pada kebutuhan pekerja dengan konsep kendaraan praktis dan serbaguna.

    Honda N Series dikenal akan ruang kabin luas yang dirancang berdasarkan filosofi “Man Maximum, Machine Minimum”, serta tata letak tangki tengah unik khas Honda. Model-model dalam seri ini terus menghadirkan inovasi untuk meningkatkan nilai tambah, termasuk pengenalan teknologi keselamatan Honda SENSING sebagai fitur standar pada generasi kedua Honda N-BOX, serta efisiensi bahan bakar dan performa berkendara yang juga ditingkatkan.

    Pada Oktober 2023, Honda meluncurkan Honda N-BOX generasi ketiga, yang menawarkan kabin luas, visibilitas pengemudi lebih baik, serta dilengkapi teknologi konektivitas Honda CONNECT dan sistem keselamatan Honda SENSING yang lebih canggih. Melengkapi varian Honda N-BOX, pada September 2024, Honda memperkenalkan Honda N-BOX JOY, yang dirancang untuk mendukung gaya hidup aktif sehari-hari. Varian ini memperluas pilihan pelanggan dengan tetap menawarkan kepraktisan dan kenyamanan.

    Sebagai langkah menuju elektrifikasi, pada Oktober 2024, Honda meluncurkan N-VAN e:,kendaraan listrik komersial berbasis N-VAN. Model ini menjadi mobil listrik pertama dalam lini Honda N Series.

    Sementara itu di Indonesia, Honda telah memperkenalkan Honda N-VAN EV Prototype pada ajang GIIAS 2023. Pada ajang tersebut, Honda juga mengumumkan kerja sama dengan Pertamina dimana mobil Honda N-VAN EV Prototype menjadi mobil studi untuk mempelajari penggunaan mobil listrik sebagai pengiriman logistik ke berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya. Kemudian pada ajang GIIAS 2024, Honda N-VAN EV Prototype dikembangkan menjadi mobile café elektrik pertama Honda di dunia dengan mengusung nama Honda Dreams Café Mobile.

    (riar/din)

  • Pejabat Amburadul! Fortuner Ditulis Rp 6 Juta, Padahal Segini Harga Aslinya

    Pejabat Amburadul! Fortuner Ditulis Rp 6 Juta, Padahal Segini Harga Aslinya

    Jakarta

    Terungkap! Pejabat yang mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ternyata masih ada yang asal-asalan. Harga mobil yang seharusnya ratusan juta rupiah jadi cuma ditulis Rp 6 juta. Simak harga pasaran Fortuner berikut ini.

    “Pengisian LHKPN kadang lebih banyak amburadulnya gitu pak, ada Fortuner diisi harganya Rp 6 juta. Kita nanya ke dia gitu kan, di mana dapat Fortuner Rp 6 juta, kita ingin beli juga 10 gitu. Itu kondisi yang ada,” kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango dikutip dari siaran langsung Mahkamah Agung, Selasa (10/12/2024).

    Toyota Fortuner merupakan mobil SUV ladder frame yang cukup laris di Indonesia. Menilik situs resmi PT Toyota Astra Motor (TAM), harga mobil keluaran anyar alias baru keluar dari pabrik ini sekarang dijual Rp 573.700.000 hingga versi termahal Rp 766.700.000, selain itu terdapat 21 trim yang bisa dipilih.

    Menilik harga sekennya di situs jual beli online, ternyata masih cukup tinggi, khususnya untuk Fortuner dengan tahun relatif muda. Misal Fortuner 2.4 4×2 VRZ TRD Diesel tahun 2017 matic, ada yang menawarkan Rp 359 juta.

    Kemudian Fortuner keluaran 2020 tipe 2.7 TRD Bensin, ditawarkan Rp 455 juta. Contoh lainnya, Fortuner 2020 tipe 2.4 4×2 G Diesel, ditawarkan dengan harga pembukaan Rp 446 juta.

    Mau Toyota Fortuner bekas yang harganya di bawah Rp 200 juta? Fortuner versi lama atau versi sebelum model baru yang dijual Toyota saat ini. Misalnya Toyota Fortuner lansiran 2010 dengan tipe bensin 2.7 G Lux AT, ada yang menawarkan dengan banderol Rp 199 juta.

    Bila melirik beberapa data penjualan mobil bekas di atas, tidak ada Fortuner yang dijual cuma Rp 6 juta.

    Nawawi mengimbau agar para pejabat melaporkan LHKPN dengan baik. Menurutnya LHKPN adalah bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat.

    Dia menyebut jika LHKPN terendus tidak benar, KPK langsung melakukan survei kepada pelapor LHKPN.

    “Saya pernah meminta Direktorat LHKPN itu khusus coba Mahkamah Agung yang Anda anggap sedikit kontroversial di dalam pengisiannya, itu lebih dari seperdua pimpinan Mahkamah Agung yang disinyalir memang pengisiannya itu tidak didasarkan pada fakta yang sebenarnya,” kata Nawawi.

    “Pada pelaporan yang agak janggal justru itu kemudian menimbulkan pada KPK untuk menindaklanjuti dengan observasi pada lapangan, ada beberapa subjek lapor LHKPN kami datangi, kami lakukan survei, meskipun di dalam media sosial tidak dimunculkan, tetapi KPK bekerja untuk itu,” jelas dia.

    (riar/rgr)

  • 7 Dari 10 Mobil Listrik di Dunia Bikinan China!

    7 Dari 10 Mobil Listrik di Dunia Bikinan China!

    Jakarta

    China makin menjadi-jadi dalam dominasi pada kendaraan listrik. Statistik terbaru mencatat, per 10 mobil listrik yang ada di dunia 7 di antaranya bikinan Negara Tirai Bambu tersebut.

    Dikutip dari Guardian, per Oktober 2024 China menguasai 76% pasar mobil listrik dunia. Ini semakin menegaskan dominasi produsen-produsen kendaraan negara tersebut sebagai nomor satu dalam persaingan mobil elektrifikasi.

    Meski menguasai 76% penjualan mobil listrik dunia, mayoritas penjualan merek-merek China ada di dalam negeri sendiri. Masih dikutip dari Guardian, dari 76% penjualan mobil listrik China secara global, yang terserap pasar dalam negeri sebanyak 69%.

    Pada bulan Oktober 2024 saja, pangsa pasar China mencapai tiga perempat dari total penjualan global BYD dkk. Laporan dari Badan Energi Internasional (IEA) sebelumnya mencatat bahwa pada 2023, hampir 60% pendaftaran mobil listrik baru juga berasal dari China.

    Meski dominasinya kuat, China menghadapi tantangan dari tarif yang diberlakukan negara-negara Barat. Amerika Serikat meningkatkan tarif impor mobil listrik China dari 25% menjadi 100% pada tahun ini.

    Uni Eropa turut menambah tarif hingga 35%, di atas bea masuk 10% yang telah berlaku sebelumnya. Kebijakan ini ditentang keras oleh pemerintah China yang melihatnya sebagai penghambat ekspansi pasar.

    Meski akses ke pasar Barat kian sulit, permintaan di dalam negeri tetap tinggi. Pemerintah China telah menggandakan subsidi untuk pembelian mobil listrik menjadi 20.000 yuan atau sekitar Rp 43 juta bagi konsumen yang menukar kendaraan konvensional mereka.

    Kebijakan ini mendorong peningkatan penjualan merek-merek lokal maupun internasional seperti Tesla yang mengalami kenaikan penjualan hingga 7% pada kuartal ketiga 2024.

    China juga memanfaatkan peluang di Rusia. Hal tersebut terlihat dari angka ekspor mobil ke negara tersebut yang meningkat 109% dalam dua tahun terakhir. Hal ini terjadi karena pesaing internasional menghindari pasar Rusia akibat risiko geopolitik. Sebaliknya, ekspor mobil China ke Amerika Serikat menurun 23% pada periode yang sama.

    China menunjukkan kemampuan besar dalam memimpin pasar mobil listrik global melalui kombinasi inovasi teknologi dan dukungan kebijakan domestik. Meskipun hambatan tarif dari negara Barat menjadi tantangan, fokus pada pasar lokal dan perluasan ke wilayah alternatif seperti Rusia menunjukkan fleksibilitas strategi industri mobil listrik China.

    (din/din)

  • China Mulai Berlomba-lomba Ekspor Mobil Hybrid

    China Mulai Berlomba-lomba Ekspor Mobil Hybrid

    Jakarta

    Pabrikan China mulai beramai-ramai ekspor mobil hybrid di Eropa. Hal ini dilakukan untuk mengakali kebijakan tarif impor terhadap mobil listrik buatan China di Benua Biru.

    Produsen mobil China menargetkan bisa lebih banyak mengekspor mobil hybrid ke Eropa. Tak cuma itu, para produsen juga menargetkan bisa mengekspor lebih banyak model mobil hybrid ke Benua Biru tersebut. Langkah ini ditempuh pabrikan China untuk ‘mengakali’ skema tarif impor mobil listrik di Eropa.

    Dilansir Reuters, seperti diketahui belakangan Eropa memberlakukan tarif impor tinggi terhadap mobil listrik dari China. Pasalnya, tanpa tarif impor tinggi, mobil China kian membanjiri Eropa. Tapi tarif impor ini tak berlaku untuk mobil hybrid. Dengan cara ini, pabrikan ternama China, seperti BYD, membuka peluang baru untuk melakukan ekspansi bisnis di wilayah tersebut, demikian kata para analis

    Tak cuma BYD, pabrikan lain juga mulai melakukan peralihan produksi dan perakitan ke Eropa untuk menurunkan biaya terkait tarif impor tersebut.

    “Peningkatan ini didorong oleh OEM China yang beralih ke PHEV (plug-in hybrid) sebagai cara untuk menghindari tarif Uni Eropa yang baru untuk impor BEV (mobil listrik bertenaga baterai) dari China,” kata Murtuza Ali, seorang analis di Counterpoint Research.

    Murtuza memperkirakan ekspor mobil hybrid dari China ke Eropa akan tumbuh 20 persen tahun ini dan bahkan lebih cepat lagi tahun depan. Adapun Uni Eropa memberlakukan tarif hingga 45,3 persen untuk impor mobil listrik China dan telah berlaku pada akhir Oktober. Cara ini merupakan upaya untuk melawan subsidi yang dianggap tak adil dan menguntungkan pabrikan China.

    Di sisi lain, penjualan mobil di China tengah mengalami perlambatan karena kondisi perekonomian lokal menurun. Alhasil produsen mobil mulai mengalihkan strateginya untuk bertarung di pasar Eropa dengan lebih banyak mobil hybrid.

    Mobil hybrid yang mengusung kombinasi mesin konvensional dan baterai, kian populer karena dianggap lebih terjangkau ketimbang mobil listrik sepenuhnya. Dari Juli hingga Oktober, ekspor mobil hybrid ke Eropa pun meningkat pesat. Bahkan peningkatannya hingga tiga kali lipat menjadi 65.800 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya sebagaimana tercantum dalam data Asosiasi Mobil Penumpang China.

    (dry/din)

  • Daftar Mobil yang Disuntik Mati di Indonesia Tahun Ini

    Daftar Mobil yang Disuntik Mati di Indonesia Tahun Ini

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah model mobil tak lagi dijual sepanjang 2024. Penyetopan penjualan ini karena sejumlah alasan seperti di antaranya pembaruan model, pergeseran preferensi pembeli, maupun penjualan yang kian merosot.

    Mobil yang disetop penjualan maupun produksi pun beragam, mulai dari segmen MPV hingga mobil perkotaan atau city car. Berikut ini daftar mobil-mobil yang sudah disetop penjualannya di Indonesia.

    Toyota Sienta

    MPV pintu geser termurah Toyota di Indonesia, Sienta, telah disuntik mati sejak 2023 dan baru diungkap oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada Januari 2024.

    Mobil yang diproduksi di pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat sudah disetop persis setahun yang lalu dan penjualannya tak lagi ada sejak saat itu.

    Sienta meluncur di Indonesia pada 2016, saat itu dilakukan di Indonesia International Motor Show (IIMS) yang digelar April.

    Lantas pada Juni 2016 harga resmi mobil yang langsung diproduksi lokal ini diumumkan, yakni Rp230 juta sampai Rp295 juta.

    Kehadiran Sienta kala itu sempat dipertanyakan lantaran model MPV pintu geser populer Honda Freed justru pensiun pada Juni 2016.

    Alasan Honda menyuntik mati Freed karena biaya produksi terlalu mahal sedangkan tren penjualan MPV pintu geser ukuran kecil mengalami penurunan.

    Suzuki Ignis

    Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan penjualan mobil kota Ignis telah dihentikan pada Agustus lalu.

    Perusahaan mengatakan penyetopan penjualan Ignis karena peralihan strategi perusahaan ke sektor elektrifikasi.

    Selain itu alasan menyetop Ignis karena perusahaan mau memperkuat model-model yang diproduksi di dalam negeri.

    Ignis merupakan salah satu produk impor SIS dari India yang mengisi tempat di antara S-Presso dan Baleno. Saat ini Ignis sudah tak tampak ditawarkan di situs resmi Suzuki Indonesia.

    Mitsubishi Oultender PHEV

    Selanjutnya, PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tak lagi menjual Mitsubishi Outlander Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pada penghujung tahun lalu.

    Namun tak ada pengumuman resmi dari perusahaan terkait penyetopan penjualan mobil hybrid ini.

    Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, Mitsubishi sempat banting harga Outlender PHEV, dengan pemberian diskon Rp400 juta per unit pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021.

    Outlander PHEV meluncur di Indonesia pada 2019. Harga normal Outlender PHEV menurut situs Mitsubishi sebesar Rp1.311.700.000.

    MMKSI selalu tertutup saat ditanya soal penjualan mobil ini, namun pada Oktober 2019 dikatakan laku sekitar 50 unit.

    Penjualan Outlander PHEV hanya dilakukan di 12 dealer, 10 dealer berada di Pulau Jawa sedangkan dua lainnya di Bali.

    Daihatsu Ayla termurah

    Daihatsu Ayla D M/T tanpa fitur AC dan audio sudah tidak dijual lagi di Indonesia. Ayla D M/T mesin 1.000 cc saat itu menjadi mobil penumpang baru termurah di Indonesia.

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penjualan Suzuki Naik Dua Kali Lipat di GJAW 2024, Ini Model Paling Diburu

    Penjualan Suzuki Naik Dua Kali Lipat di GJAW 2024, Ini Model Paling Diburu

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mencatatkan kenaikan penjualan sebanyak dua kali lipat sepanjang pameran GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) 2024. Suzuki sanggup melampaui target penjualan hingga 203%, atau setara 1.562 unit. Apa model yang paling laris?

    New XL7 memberikan kontribusi terbesar, yaitu 37% dari total penjualan Suzuki selama pameran. Sementara itu, New Carry juga meraih hasil signifikan hingga 20%. Kedua mobil ini merupakan produk Suzuki terlaris karena keunggulan masing-masing sanggup memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.

    Menambahkan kabar baik, Baleno menyumbang bagian 19% dari keseluruhan penjualan. Diikuti dengan pilihan model mobil baru Suzuki lain yang dipajang selama pameran.

    Salah satu sorotan utama dalam GJAW 2024 adalah Suzuki Jimny 5-door White Rhino, dibuktikan dengan keberhasilan meraih gelar Mobil Terfavorit menurut penyelenggara pameran.

    “Jimny mencerminkan tumbuh besarnya kepercayaan pasar terhadap produk Suzuki. Sisi positifnya, citra model lain ikut terdongkrak dan diakui lebih banyak pecinta otomotif. Kami pun sangat bangga bisa menambah kontribusi target penjualan mobil secara nasional lewat hasil selama GJAW,” ujar Randy Murdoko, Dept. Head of 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

    Diluncurkan hari perdana GJAW 2024, Jimny 5-door White Rhino menawarkan pilihan baru buat dikoleksi penggemar. Varian berlabur warna pearl arctic white ini menghadirkan kelengkapan secara lebih eksklusif. Lima aksesori resmi diberikan oleh Suzuki, yaitu front bumper under dan side under garnish. Ditambah bagian lain seperti door visor serta door handle garnish chrome menimbulkan kesan berbeda ke tampilan mobil. Sementara pada sisi buritan terpasang spare tire cover berlogo Rhino khas sekaligus ikonik.

    “Selain fokus pada penjualan, Suzuki juga memperkuat layanan purnajual demi memberikan pengalaman kepemilikan optimal bagi konsumen,” ujar Randy lagi. “Dengan peningkatan program pelayanan, kami berkomitmen menjaga hubungan jangka panjang kepada pelanggan setia,” tambahnya.

    Model unggulan seperti Jimny, New XL7, Baleno, dan New Carry membantu Suzuki memenuhi kebutuhan pasar yang beragam, mulai dari keluarga hingga sektor komersial. Merek ini tidak hanya dikenal lewat kualitas produknya, tetapi juga karena pelayanan secara konsisten serta responsif.

    Terlebih sejak Suzuki menghadirkan teknologi hybrid pada lini All New Ertiga, New XL7, dan Grand Vitara, publik semakin meyakini serta memberikan persepsi modern. Pengembangan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) menyelaraskan inovasi produk lebih ramah lingkungan melalui cara menekan emisi gas buang selama pelanggan menggunakan mobil.

    Jimny 5-Door White Rhino Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/rgr)

  • Jangan Dicari Lagi! Deretan Mobil Ini Disuntik Mati Sepanjang 2024

    Jangan Dicari Lagi! Deretan Mobil Ini Disuntik Mati Sepanjang 2024

    Jakarta

    Pepatah bilang: ada yang datang, ada yang pergi. Selama tahun 2024, ada banyak merek roda empat yang meluncurkan mobil baru di Indonesia, namun tak sedikit yang akhirnya disuntik mati.

    Penyuntikan mati suatu produk biasanya didorong dari sejumlah faktor, mulai dari penjualan yang menurun, alasan pembaruan, hingga bergesernya minat dan persepsi konsumen mengenai suatu kendaraan.

    Nah, untuk memutar ingatan pembaca mengenai dinamika pasar roda empat di Indonesia, berikut kami rangkum daftar mobil yang sudah disetop produksi dan tak bisa dijumpai lagi tahun depan di dealer!

    Daftar Mobil Disuntik Mati 2024

    Suzuki Ignis

    Suzuki New Ignis 2021 Foto: doc. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyuntik mati Suzuki Ignis pada Juli 2024. Mobil perkotaan tersebut harus ‘menyerah’ setelah bertarung selama tujuh tahun di pasar roda empat Indonesia.

    Sebelum disuntik mati, penjualan Suzuki Ignis memang mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Padahal, kendaraan tersebut cukup diminati di tahun pertama dan kedua peluncuran. Nominalnya selalu tembus belasan ribu unit setahun!

    Meski demikian, PT SIS beralasan, penyuntikan mati tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan yang mau fokus ke segmen hybrid.

    “Alasannya, sesuai dengan rencana korporasi kami yang secara bertahap akan lebih fokus ke produk terelektrifikasi seperti XL7 hybrid dan Ertiga hybrid. Serta memperkuat keberadaan model-model buatan dalam negeri,” kata Harold Donnel Direktur Pemasaran 4W PT SIS.

    Suzuki Ertiga Sport

    Suzuki Ertiga Sport. Foto: Grandyos Zafna

    Bukan hanya Ignis, PT SIS juga menyuntik mati Suzuki Ertiga Sport. Kendaraan tersebut digantikan Ertiga Cruise yang meluncur di pameran Indonesia Internatonal Motor Show atau IIMS 2024 dan berstatus sebagai varian tertinggi.

    “Itu (Sport) akan digantikan (Cruise). Betul (Sport sudah disuntik mati). Kita kan selalu bikin flagship Ertiga. Kalau dulu Sport, sekarang ada Cruise. Jadi sport-nya kita gantikan Cruise ini,” kata Randy Murdoko selaku Asst to Dept. Head 4W Sales PT SIS kepada detikOto, Februari lalu.

    Toyota Sienta

    Toyota Sienta. Foto: TMMIN.

    PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) secara mengejutkan menyuntik mati Toyota Sienta pada Januari 2024. Kendaraan tersebut hanya bertahan hingga generasi kedua.

    Penjualan Sienta memang tampak merosot dari tahun ke tahun. Dalam catatan detikOto, pada tahun 2016 distribusi Sienta mencapai 17.931 unit. Kemudian pada tahun 2017 distribusinya sekitar 14.000-an unit. Berlanjut pada tahun 2018 distribuisnya turun lagi menjadi 5.113 unit.

    Tahun 2022 lebih parah lagi, distribusinya hanya mencapai 99 unit. Selanjutnya pada lima bulan pertama tahun 2023, distribusi Sienta baru 1 unit. Sienta sendiri belum berubah banyak sejak meluncur tujuh tahun lalu. Padahal di Jepang Toyota sudah menghadirkan Sienta dengan tampilan serba baru.

    Mitsubishi Outlander PHEV

    Mobil Crossover SUV (Sport Utility Vehicle) Mitsubishi Outlander PHEV Foto: Rac_punyaFOTO

    PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia atau MMKSI terakhir menjual Mitsubishi Outlander PHEV pada penghujung tahun lalu. Meski tak ada pengumuman resmi, namun penjualan mobil tersebut dihentikan tahun ini.

    Mitsubishi Outlander PHEV meluncur di Indonesia pada 2019 atau lima tahun lalu. Kendaraan itu meluncur bersamaan dengan Mitsubishi Eclipse Cross yang penjualan juga telah dihentikan pada dua tahun silam.

    (sfn/rgr)

  • PPN Naik Jadi 12 Persen, Menperin Agus Gumiwang Siapkan Insentif, Ini Respons TMMIN – Halaman all

    PPN Naik Jadi 12 Persen, Menperin Agus Gumiwang Siapkan Insentif, Ini Respons TMMIN – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyambut baik rencana pemerintah menerapkan insentif untuk mengantisipasi kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), sekaligus mendorong penjualan kendaraan di Indonesia.

    Seperti diketahui, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah telah membahas insentif yang akan diberikan untuk mendorong sektor otomotif pada 2025. 

    Adapun, skema insentif yang telah dibahas di antaranya yakni insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) hingga mobil hybrid.

    “Kami menyambut gembira rencana pemerintah. Karena, di tengah kebijakan-kebijakan yang sifatnya kontraktif ini ada kebijakan yang sifatnya stimulus, yang membangun daya beli dunia usaha. Jadi inisiatif-inisiatif seperti ini yang sebenarnya diharapkan ya di kita. Ya mudah-mudahan bisa diimplementasikan itu,” ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, Jumat (6/12/2024).

    Menurut Bob, insentif tersebut juga akan mendorong dunia usaha kembali bergeliat, khususnya di sektor otomotif.

    Seperti diketahui, saat ini penjualan mobil ditargetkan untuk mencapai 850.000 unit, jumlahnya turun antara 15-17 persen dibandingkan tahun lalu. 

    Dengan kenaikan PPN dan Opsen, industri otomotif diprediksi akan terkoreksi hingga dua kali lipat dari angka tahun 2024.

    “Kita sudah pernah pengalaman kan waktu COVID-19, begitu pemerintah kasih relaksasi (ppnbm), dampaknya penjualannya lebih bagus, malah tax revenue-nya pemerintah juga lebih naik. Jadi seperti yang sering saya sampaikan bahwa tidak selalu relaksasi itu berujung kepada tax revenue yang turun.  Sebaliknya tidak selalu tax rate yang naik berujung kepada tax revenue yang naik,” katanya lagi.

    Bob menjelaskan, pemerintah harus berhati-hati melihat berapa kadar tax yang tepat untuk ekonomi kita dengan income per capita sekitar 4.000 USD. Pasalnya, dengan struktur industri yang seperti ini belum tentu sama dengan negara lain.

    “Jadi kita gak bisa bilang negara kita lebih rendah atau lebih tinggi gitu lho. Tapi harus disesuaikan dengan struktur industri dan struktur ekonomi yang ada di kita,” ujarnya.

    Yang terpenting, kata Bob, tax rate berapa yang paling optimum bagi kita yang bisa meng-create ekonomi dan meng-create employment. Karena pertumbuhan tinggi tanpa ada employment, tanpa ada multiplier efek di pajak itu gak berkualitas. 

    “Jadi ke depan harus mulai diperhatikan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” ujarnya. 

    Di sisi lain, Bob tidak mau berandai andai, tapi pengalaman membuktikan saat pandemi, relaksasi bisa mendorong penjualan kendaraan. 

    Bob mencontohkan, di beberapa negara seperti di Cina yang memberikan insentif bagi dunia usahanya supaya bisa terus produksi dan bisa ekspor, dan yang paling penting adalah meng-create employment.

    Gaikindo mencatat, sepanjang Januari – Oktober 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 710.406 unit atau turun 15 persen year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 836.128 unit.

    Sementara itu, penjualan mobil ritel atau dari diler ke konsumen juga turun 11,5 persen YoY menjadi 730.637 unit pada periode 10 bulan 2024, dibandingkan 825.692 unit pada periode yang sama 2023.

  • Tahun Depan Mobil Baru Makin Mahal, Gimana Mobil Bekas?

    Tahun Depan Mobil Baru Makin Mahal, Gimana Mobil Bekas?

    Jakarta

    Tahun 2025 diperkirakan harga mobil baru bakal merangkak naik. Hal ini tidak lepas dari naiknya pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen. Bagaimana dengan mobil bekas?

    Chief Operating Officer perusahaan lelang mobil bekas PT JBA Indonesia Deny Gunawan menilai kenaikan PPN 12 persen tidak akan berdampak pada penjualan mobil bekas, meski pajak mobil bekas ikut mengalami kenaikan.

    “Kalau saya lihat kenaikan PPN naik 12 persen yang berpengaruh pada unit baru, kalau mobil baru harganya naik ini mungkin akan berat untuk mobil baru, mobil bekas memiliki peluang lebih bagus lagi meski naik menjadi 1,2 persen,” ucap Deny saat Gathering JBA Indonesia beberapa waktu lalu.

    Kenaikan PPN mobil bekas pernah dinyatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti dikutip detikFinance, yang akan memungut pajak pertambahan nilai (PPN) 1,1% atas penyerahan kendaraan bermotor bekas mulai 1 April 2022. Besaran itu akan meningkat jadi 1,2% pada 2025 seiring dengan kenaikan tarif.

    Hal tersebut juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 65 Tahun 2022 tentang PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas. Aturan diteken pada 30 Maret 2022.

    Balai lelang JBA Foto: Ridwan Arifin

    Meski demikian, Deny menambahkan JBA Indonesia akan mengikuti semua keputusan pemerintah. “Pajak PPN mobil bekas menjadi 1,2 persen kita ikuti, kalau selisih ini tidak terlalu berpengaruh. Misal Harga mobil bekas Rp 150- 200 juta, itu cuma naik Rp 150 ribu atau Rp 200 ribu, jadi mungkin nggak ada pengaruh (terhadap penjualan mobil bekas),” Deny menambahkan.

    Sebagai catatan, kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 Persen akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025. Penerapan PPN naik menjadi 12 persen sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

    (lth/rgr)