Topik: Penjualan Mobil

  • Taksi Asal Vietnam Ramai di Jalan, Pemain Indonesia Perlu Waspada?

    Taksi Asal Vietnam Ramai di Jalan, Pemain Indonesia Perlu Waspada?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Model bisnis pemain baru di industri taksi daring asal Vietnam, Xanh SM yang disokong VinFast perlu diwaspadai lantaran disinyalir menjadi strategi laten VinFast demi mendongkrak penjualan mobil listrik di Indonesia.

    Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha (LKPU) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Ditha Wiradiputra menilai strategi yang dilakoni VinFast ini sebetulnya demi mengejar pangsa pasar produsen mobil listrik dari China yang sudah lebih dulu eksis.

    Menurut dia, bisnis model VinFast, lini usaha otomotif dari Vingroup, perlu dicermati lebih lanjut meskipun telah memberikan opsi baru bagi konsumen transportasi taksi di Indonesia.

    “Persoalannya adalah perusahaan taksi baru ini mempunyai model bisnis yang bisa dikatakan menarik. Menariknya adalah sesungguhnya perusahaan taksi ini adalah sebuah perusahaan otomotif di negara asalnya, dalam hal ini Vietnam,” kata Ditha, seperti dikutip, Senin (27/1/2025).

    Situs resmi Xahn SM mengungkapkan perusahaan ini beroperasi di Indonesia dengan bendera PT Xanhsm Green And Smart Mobility Indonesia (Xanh SM Indonesia). Xanh SM adalah merek pertama layanan pemesanan mobil listrik di Vietnam, di bawah naungan induknya Green and Smart Mobility (GSM) dari Vingroup.

    Dengan armada yang berasal dari VinFast atau produk kendaraan perusahaan sendiri, Ditha menilai praktek ini analoginya seperti Toyota atau Mitsubishi masuk ke dalam bisnis taksi. Analogi lainnya seperti pabrikan pesawat Boeing dan Airbus masuk ke dalam bisnis maskapai penerbangan dengan unit pesawat produksi sendiri.

    “Agak repot kalau maskapai penerbangan bersaing dengan Boeing atau Airbus, karena mereka punya kendaraannya sendiri. Kita melihat ini yang dilakukan Xanh taksi,” katanya.

    Ditha menduga, upaya Xanh SM merupakan cara perusahaan otomotif asal Vietnam itu untuk memasyarakatkan produk karena mobil buatannya bisa langsung terserap pasar. Namun dia menilai upaya ini bisa dibilang “scam”, seolah-olah membuat penjualan suatu produk seakan-akan tinggi.

    “Mungkin itu strategi yang baik-baik saja, cuman dia harus memikirkan dampaknya bagi pasar. Dalam hal ini, dia ingin seolah-olah pertumbuhan pasar dari produk dia sangat besar dengan dia masuk ke dalam bisnis taksi,” kata Ditha.

    “Memang nggak mudah untuk bisa membuat produk otomotif dengan mudah membanjiri pasar, laku di pasar. Tapi kemudian dia menggunakan strategi itu, dikhawatirkan mempunyai implikasi terhadap nasib orang-orang yang ada di bisnis layanan transportasi,” jelas Ditha.

    Dia mengatakan, jangan sampai kehadiran pemain baru yang hanya menjadi akal-akalan untuk mendongkrak penjualan mobil membuat para mitra pengemudi di layanan transportasi harus terkena imbas.

    “Bagus-bagus saja dia punya ide supaya kelihatan produknya laku, dia pakai dalam bisnis taksi. Cuman hal tersebut jangan sampai mengganggu atau mempunyai dampak yang tidak baik terhadap bisnis ride hailing,” katanya.

    “Berdampak buruk bagi mereka mitra-mitra yang ketika mendapati pemain baru, jangan-jangan di pinggir jalan semakin banyak nih orang ngetem, mobil-mobil online nunggu penumpang.”.

    Terkait dengan kondisi ini, pemerintah juga diminta untuk menyiapkan regulasi mengenai model bisnis seperti yang dilakukan Xanh-Vinfast-Vingroup tersebut. “Dia mungkin bisnisnya bukan untuk ride hailing, tapi bisnis otomotif jualan mobil ini harus hati-hati karena ini ada regulasinya,” katanya.

    “Misalkan saya mikir bisnis angkot menarik dan saya langsung saja operasikan angkot. Mungkin saya sama supir angkot yang lain bisa kena hajar, apalagi angkot ada trayeknya, ada organda, ada aturannya dan ini harus jaga kepentingan semua pihak. Jangan sampai hal-hal yang mungkin bagus tapi mempunyai dampak tidak baik buat bagi yang lain.”

    Sebelumnya diberitakan, pada awal beroperasi pada 18 Desember 2024, Xanh memastikan ada 1.000 taksi listrik yang akan melayani konsumen Indonesia. Angkanya akan bertambah menjadi 10.000 unit armada pada 2025.

    Perusahaan beroperasi menggunakan armada mobil listrik milik VinFast model VF e34, yang juga merupakan perusahaan otomotif asal Vietnam. Xanh SM tercatat sebagai anak usaha Vinfast di Indonesia.

    (ayh/ayh)

  • Negara Tetangga RI Diambang Krisis, Tanda-Tandanya Terlihat dari Mobil

    Negara Tetangga RI Diambang Krisis, Tanda-Tandanya Terlihat dari Mobil

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negara tetangga Thailand dikabarkan diambang krisis. Sebab negara tersebut memiliki tanda-tanda pelemahan ekonomi Thailand. Berita ini menjadi salah satu yang banyak dibaca di CNBC Indonesia pada Oktober 2024. Hal ini berkaitan dengan produksi mobil yang ada di Negeri Gajah Putih itu.

    Mengutip Federasi Industri Thailand mengatakan bahwa produksi mobil di Thailand turun 25,48% pada September secara year-on-year (yoy). Ini juga merupakan pendalaman penurunan produksi setelah pada Agustus lalu produksi melemah 20,56% secara yoy.

    “Penjualan mobil domestik turun 37,11% menjadi 117.000 unit pada bulan September,” kata juru bicara divisi otomotif federasi, Surapong Paisitpattanapong, dalam sebuah konferensi pers dikutip Reuters.

    “Ekspor turun 10,83% pada bulan September dari tahun sebelumnya karena masalah ekonomi di antara mitra dagang dan dampak konflik di Timur Tengah,” tambahnya.

    Thailand adalah pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara. Negara ini juga merupakan basis ekspor bagi beberapa produsen mobil terkemuka dunia, termasuk Toyota dan Honda.

    Sebelumnya pada September, Federasi Industri Thailand juga telah memangkas target penjualan kendaraan domestiknya untuk tahun ini sebanyak 200.000 unit menjadi 550.000. Dikatakan bahwa utang rumah tangga yang tinggi dan aturan pinjaman yang lebih ketat telah memukul permintaan.

    Mengutip Channel News Asia (CNA), mengacu pada survei dari University of the Thai Chamber of Commerce pada September ditemukan bahwa rata-rata utang per rumah tangga adalah 606.378 baht (Rp 276 juta), naik 8,4% dari tahun sebelumnya. itu adalah tingkat utang rata-rata tertinggi sejak survei dimulai pada tahun 2009.

    Sebenarnya, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3% pada kuartal kedua (Q2) 2024 yoy. Terjadi peningkatan pertumbuhan 1,6% dari kuartal sebelumnya.

    Namun, secara kuartal ke kuartal (qtq), ekonomi Thailand melambat menjadi 0,8% pada Q2 ini. Padahal sebelumnya ada ekspansi 1,2% di Januari hingga Maret.

    Kementerian Keuangan sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,7% untuk tahun 2024. Tahun lalu, pertumbuhan Thailand hanya 1,9%, tertinggal dari negara-negara tetangga.

    (ayh/ayh)

  • Taksi Asal Vietnam Masuk RI, Ini Kata Pakar

    Taksi Asal Vietnam Masuk RI, Ini Kata Pakar

    Jakarta

    Ekspansi Xanh SM ke bisnis taksi diprediksi bakal meningkatkan penjualan mobil listrik terutama mobil buatan VinFast di Indonesia.

    Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha (LKPU) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Ditha Wiradiputra menyatakan bahwa model bisnis pemain baru di industri taksi asal Vietnam, Xanh, bakal mendongkrak penjualan mobil listrik VinFast.

    VinFast menerapkan strategi ini demi mengejar pangsa pasar produsen mobil listrik dari China yang sudah lebih dulu eksis. Ditha menyampaikan bahwa bisnis model VinFast perlu dicermati lebih lanjut meskipun telah memberikan opsi baru bagi konsumen transportasi taksi di Indonesia.

    “Persoalannya adalah perusahaan taksi baru ini mempunyai model bisnis yang bisa dikatakan menarik. Menariknya adalah sesungguhnya perusahaan taksi ini adalah sebuah perusahaan otomotif di negara asalnya, dalam hal ini Vietnam,” tutur Ditha dihubungi, Sabtu (25/1/2025).

    Taksi Xanh SM menggunakan armada yang berasal dari VinFast atau bisa dibilang sebagai produk kendaraan perusahaan sendiri. Ditha menganalogikan, seperti Toyota dan Mitsubishi masuk ke dalam bisnis taksi atau seperti Boeing dan Airbus masuk ke dalam bisnis penerbangan atau maskapai dengan unit produksi sendiri.

    “Agak repot kalau maskapai penerbangan bersaing dengan Boeing atau Airbus, karena mereka punya kendaraannya sendiri. Kita melihat ini yang dilakukan Xanh taksi,” jelasnya.

    Ditha menduga, upaya yang dilakukan perusahaan Xanh SM merupakan bagian dari cara perusahaan otomotif asal Vietnam untuk memasyarakatkan produknya, karena mobil buatannya bisa langsung banyak terserap di pasar.

    “Mungkin itu strategi yang baik-baik saja, cuman dia harus memikirkan dampaknya bagi pasar. Dalam hal ini, dia ingin seolah-olah pertumbuhan pasar dari produk dia sangat besar dengan dia masuk ke dalam bisnis taksi. Memang nggak mudah untuk bisa membuat produk otomotif dengan mudah membanjiri pasar, laku di pasar. Tapi kemudian dia menggunakan strategi itu, dikhawatirkan mempunyai implikasi terhadap nasib orang-orang
    yang ada di bisnis layanan transportasi,” katanya.

    Pemerintah juga diminta untuk menyiapkan regulasi mengenai model bisnis seperti yang dilakukan pemain otomotif dari Vietnam tersebut.

    “Dia mungkin bisnisnya bukan untuk ride hailing, tapi bisnis otomotif jualan mobil ini harus hati-hati karena ini ada regulasinya. Misalkan saya mikir bisnis angkot menarik dan saya langsung saja operasikan angkot. Mungkin saya sama supir angkot yang lain bisa kena hajar, apalagi angkot ada trayeknya, ada organda, ada aturannya dan ini harus jaga kepentingan semua pihak. Jangan sampai hal-hal yang mungkin bagus tapi mempunyai dampak tidak baik buat bagi yang lain,” jelas Ditha.

    (rrd/rir)

  • Mobil China Ini Incar Pasar MPV Premium RI, Ini Raja Terlaris 2024

    Mobil China Ini Incar Pasar MPV Premium RI, Ini Raja Terlaris 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – BYD Motor Indonesia resmi merilis mobil di segmen premium Denza D9. Mobil ini adalah kendaraan listrik multiguna yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan pribadi.

    “Sebagai bagian dari komitmen kami – untuk menawarkan berbagai macam EV, termasuk untuk segmen premium, kami dengan bangga memperkenalkan DENZA sebagai merek sub-premium BYD,” ungkap Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhou dalam peluncuran Denza D9 di Ritz Carlton, Jakarta, dikutip Sabtu (25/1/2025).

    Sebagai komitmen untuk melayani pelanggan, Denza akan menyediakan showroom DENZA baru di Kelapa Gading, BSD, Pluit, dan semakin banyak lagi showroom di berbagai daerah.

    “Ini hanyalah awal dari perjalanan kami di Indonesia. Ke depannya, kami tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan pasar Indonesia dan mempercepat ekosistem EV yang lebih tangguh dan berkelanjutan, memastikan dampak yang berkelanjutan pada pertumbuhan industri otomotif Indonesia,” kata Eagle.

    Adapun harga mobil ini dijual dengan harga tidak sampai Rp 1 miliar, atau hanya Rp 950 miliar dengan garansi 6 tahun atau 150.000 Km, free periodical maintenance 6 tahun, Drive motor/engine di 8 tahun serta high voltage Battery di 8 tahun atau 160.000 km. Sebagai perbandingan, lawannya yakni Toyota Alphard dijual Rp 1,4 miliar.

    “Ini adalah mobil MPV premium dengan harga paling kompetitif,” kata Operational Director BYD Indonesia Nathan Sun.

    Alphard Juara Bertahan MPV Premium Terlaris

    Foto: New Alphard (Toyota)
    New Alphard (Toyota)

    Di segmen MPV premium, Toyota Alphard masih terlalu digdaya di pasar mobil RI segmen MPV premium. Sepanjang tahun 2024, mobil ini menjadi yang terlaris meninggalkan para pesaingnya seperti Toyota Vellfire, Kia Carnival hingga Hyundai Staria.

    Penjualan Alphard pada tahun lalu tercatat sebanyak 5.518 unit dan masuk ke dalam 30 besar mobil terlaris di RI tahun lalu. Mobil ini terdiri dari dua jenis, yakni bensin serta hybrid. Banderolnya dimulai dari Rp 1,407 Milyar untuk varian dasar 2.5L X CVT dan naik hingga Rp 1,711 Milyar untuk varian tertinggi di hybrid.

    PT Toyota-Astra Motor (TAM) memperkenalkan Alphard hybrid pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Nyatanya jenis ini menyumbang 60% atau sebanyak 3.485 unit.

    Berikut penjualan MPV Premium di Indonesia sepanjang 2024:

    1. Toyota Alphard: 5.518 unit

    2. Toyota Vellfire: 510 unit

    3. Kia Carnival: 183 unit

    4. Hyundai Staria: 105 unit.

    Sebagai informasi, Gaikndo mencatat total penjualan mobil sepanjang tahun 2024 jauh dari target awal. Sepanjang 2024, penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) hanya 865.723 unit, jauh lebih kecil dibanding 2023 yang tembus 1.005.802 unit. Artinya ada penurunan sebesar 140.079 unit atau 13,9%. Sedangkan penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) juga anjlok dua digit yakni 10,9% atau 108.379 unit dari 998.059 unit di 2023 menjadi 889.680 unit.

    (dce)

  • Mobil Listrik China Serbu Indonesia, Begini Respons BYD

    Mobil Listrik China Serbu Indonesia, Begini Respons BYD

    Jakarta

    Pabrikan otomotif China ramai-ramai menyerbu pasar otomotif Indonesia. Sadar atau tidak, jumlah mobil China sudah 12 merek yang menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

    BYD salah satunya, merek mobil listrik terlaris di Indonesia pada 2024 ini umurnya belum genap setahun di sini. BYD meyakini kehadiran merek baru dari China itu justru bisa mendongkrak penjualan mobil listrik.

    “Menurut kita, apalagi untuk tahap awal ini semakin banyak pemain BEV yang masuk itu semakin baik untuk memberikan kontribusi kepada industri, khususnya kendaraan hijau,” kata Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan.

    “Semakin banyak opsi buat masyarakat, semakin baik gairah untuk membeli kendaraan, variasi model, tipe-tipe yang lebih, mungkin secara fitur lebih unggul, mungkin secara brand belum terlalu unggul. Itu memberi warna baru untuk industri otomotif,” tambah dia.

    Sejauh ini ada 12 merek yang bergabung menjadi anggota Gaikindo. Mereka berusaha mendapatkan hati masyarakat Indonesia, antara lain Wuling, BYD, Chery, Morris Garage, DFSK, Seres, Neta, Tank, Baic, Haval, Ora, dan Aion.

    Tahun ini, merek China diprediksi makin banyak. Ada beberapa merek yang dipastikan masuk Indonesia, antara lain Zeekr, Jetour, Jaecoo, dan Geely. Plus ada tambahan merek lain seperti Leapmotor. Terbaru, Erajaya Active bakal menjadi pemasok resmi untuk merek Xpeng. Jadi makin ramai nih?

    “Seperti kita tahu industri otomotif itu satu pilar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, tentunya kita memandang positif,” kata Luther.

    Selama ini pasar otomotif dikuasai oleh merek-merek asal Jepang. Lima besar merek otomotif terlaris di Indonesia juga masih ditempati oleh Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki.

    Meski belakangan keberadaan China makin masif, namun faktanya belum sanggup mengalahkan dominasi merek Jepang. Dari 10 besar merek terlaris, merek China hanya ada Wuling, Itupun berada di posisi 10 dengan torehan angka 21.923 unit.

    Sementara itu, merek Korea Selatan Hyundai bertengger di posisi kesembilan dengan penjualan sebanyak 22.361 unit.

    Wuling yang masuk dari tahun 2017 masih memimpin penjualan merek China di Indonesia. Secara wholesales, Wuling sudah mengirimkan 21.923 unit pada 2024. Hasil tersebut bikin Wuling masuk daftar 10 mobil terlaris di Indonesia. Sedangkan retail sales (distribusi dealer ke konsumen) jumlahnya mencapai 25.067 unit, membuatnya berada di peringkat delapan.

    Merek China yang masuk peringkat kedua adalah BYD. Meski terhitung sebagai pendatang baru, BYD juga sanggup bersaing dengan deretan merek China lainnya, bahkan merek Jepang. BYD secara wholesales mendistribusikan 15.429 unit sementara yang dikirim ke garasi konsumen mencapai 13.946 unit. Dari data Gaikindo, BYD baru tujuh bulan berjualan di Indonesia.

    (riar/din)

  • Video: China Jajah Pasar Mobil EV Indonesia

    Video: China Jajah Pasar Mobil EV Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia –Penjualan mobil listrik (EV) di Indonesia pada tahun 2024 melonjak tajam. Berdasarkan data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia, penjualan mobil BEV pada 2024 tembus 43.188 Unit.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (21/01/2025).

  • Suzuki Fokus ke SUV Tahun Ini, Gimana Nasib MPV?

    Suzuki Fokus ke SUV Tahun Ini, Gimana Nasib MPV?

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan akan melahirkan beberapa produk terbaru pada 2025. Bahkan agen pemegang merek Suzuki di Indonesia ini membocorkan beberapa model terbaru Suzuki di Indonesia akan tersaji dalam bentuk Sport Utility Vehicle (SUV). Lalu bagaimana dengan perkembangan mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) seperti Suzuki Ertiga dkk?

    4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel mengatakan Suzuki tidak melupakan segmen MPV yang menjadi andalan Suzuki selama ini di Indonesia. Akan tetapi lelaki yang kerap disapa Harold ini mengatakan tahun 2025 menjadi tahun SUV bagi Suzuki.

    “Enggak akan dilupakanlah MPV, tapi memang tahun ini kami fokus pada SUV. Hal ini sesuai dengan rencana kami (Suzuki) yang sudah kami ungkapkan dari beberapa tahun lalu,” ucap harold.

    MPV di mata Suzuki menurut Harold, masih akan menjadi salah satu andalan Suzuki di Indonesia.

    “Tapi tetaplah MPV masih menjadi andalan kami. Tapi memang tahun ini kami fokus pada SUV, baru di tahun berikutnya pasti akan ada perkembangan untuk MPV,” kata Harold.

    Berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) pada 2024 mencatatkan angka 865.723 unit, kalau dibandingkan penjualan wholesales 2023, angka mobil yang dipasarkan saat itu mencapai 1.005.802 unit.

    PT Suzuki Indomobil Sales resmi meluncurkan Ertiga Hybrid di Jakarta, Jumat (10/6). Mobil yang mengusung teknologi hybrid itu dijual dengan harganya yang cukup terjangkau. Foto: Pradita Utama

    Sementara buat penjualan retail (dealer ke konsumen) tahun 2024, mencatatkan angka 889.680 unit. Turun sebanyak 108.379 unit dari penjualan retail di tahun 2023 yang meraih angka 998.059 unit.

    Berdasarkan data yang sama, penjualan mobil Suzuki secara retail di Indonesia pada 2024 mengalami penurunan hingga 15,6 persen serta menguasai market share 7,8 persen, dan hal itu juga terimbas pada penjualan MPV mereka. Berikut penjualan Suzuki Ertiga dan XL7.

    Suzuki All Ertiga

    All New Ertiga GA: 60 unit
    All New Ertiga GL MT: 1.395 unit
    All New Ertiga GL AT: 948 unit
    All New Ertiga GX Hybrid: 44 unit
    All New Ertiga GX Hybrid: 764 unit
    All New Ertiga Gx Hybrid MT: 739 unit
    All New Ertiga Gx Hybrid AT: 1.422 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid MT: 69 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid AT: 353 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid MT 2 Tone MT: 222 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid MT 2 Tone AT: 575 unit

    Suzuki XL7

    XL7 Zeta MT: 2.253 unit
    XL7 Zeta AT: 3.006 unit
    XL7 Beta Hybrid MT: 956 unit
    XL7 Beta Hybrid AT: 2.985 unit
    XL7 Alpha Hybrid MT: 375 unit
    XL7 Alpha Hybrid AT:1.330 unit

    (lth/rgr)

  • Belum Puas Jadi Raja Mobil Listrik di RI, Intip Rencana BYD Tahun 2025

    Belum Puas Jadi Raja Mobil Listrik di RI, Intip Rencana BYD Tahun 2025

    Jakarta

    Belum genap satu tahun, perjalanan BYD di Indonesia terbilang tokcer. Brand asal China itu bisa merajai penjualan mobil listrik di Tanah Air. Belum berpuas diri, BYD mengungkapkan rencana tahun 2025.

    BYD menguasai pasar mobil listrik dengan torehan pangsa pasar 36 persen. Total penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) BYD tahun lalu mencapai 15.429 unit. BYD masuk daftar 11 mobil terlaris di Indonesia.

    “Walau tidak penuh satu tahun (Juni sampai Desember 2024) BYD telah menjadi pabrikan penting di Indonesia khususnya di segmen mobil listrik. Kami telah jual (wholesales) lebih dari 15.000 unit dan menguasai pangsa pasar sebesar 36 persen dari total pasar BEV,” kata Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao di Autograph Tower Thamrin Nine, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).

    Agenda besar BYD adalah menyelesaikan pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat, pada akhir 2025. Rencananya pabrik itu bakal produksi mulai 2026 dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun.

    “Kami berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan fasilitas pabrik BYD di Indonesia yang dapat membuka peluang pengembangan teknologi seperti baterai untuk ragam kendaraan New Energy Vehicles termasuk EV dan PHEV,” kata General Manager BYD Asia Pacific, Liu Xueliang.

    “Pembangunan fasilitas ini diharapkan akan berkontribusi aktif dalam memenuhi beragam kebutuhan pasar domestik sekaligus memperluas potensi ekspor kendaraan listrik, mendukung potensi negara Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur kendaraan elektrifikasi di kawasan Asia Tenggara,” tambah dia.

    BYD Indonesia juga berencana memperkuat jaringan dealer. Saat ini, terdapat 35 dealer BYD yang tersebar di 20 kota, dan akan terus berkembang hingga mencapai 80 lokasi dealer hingga akhir tahun 2025.

    Tahun ini, BYD ingin bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk transfer teknologi. Di sisi lain, BYD menyebut sudah membuka training center.

    “Tahun 2025 kami berharap bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia,” kata dia.

    “Kami harap bisa membagikan teknologi, kesempatan training itu agar bisa meningkatkan kualitas teknis di indonesia,” jelasnya lagi.

    Eagle melanjutkan pihaknya bakal memperkenalkan produk dan sub-brand baru. Langkah ini dinilai bisa menambah pangsa pasar BYD di Indonesia. Dalam waktu dekat, Denza, merek mobil listrik premium dari BYD, akan meluncur di pasar otomotif Tanah Air.

    “Tahun ini, BYD akan terus melanjutkan memperkenalkan teknologi dan produk termutakhir bagi masyarakat Indonesia. Namun, kami juga tetap mempertahankan kerendahan hati karena kami tahu tidak ada jalur pintas menuju kesuksesan,” kata Eagle.

    Penjualan mobil listrik secara nasional terus bertumbuh. Pangsa pasar meningkat dari 1,7% pada tahun 2023 menjadi 5% di tahun 2024.

    (riar/rgr)

  • Kenapa Orang Pilih Mobil Bekas Ketimbang Beli Baru?

    Kenapa Orang Pilih Mobil Bekas Ketimbang Beli Baru?

    Jakarta

    Penjualan mobil bekas disebut-sebut lebih tinggi dari mobil baru. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengamini tren membeli mobil bekas daripada mobil baru sedang terjadi.

    Penjualan mobil nasional di Indonesia tahun 2024 tidak bisa tembus 1 juta unit. Salah satunya kelas menengah yang turun kasta.

    Diketahui dalam Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 9,48 juta warga kelas menengah Indonesia turun kelas dalam lima tahun terakhir, proporsinya menjadi hanya 47,85 juta. Kini, proporsinya hanya 17,13% dari total populasi, turun dari 21,45% pada lima tahun silam. Padahal, proporsi kelas menengah diharapkan mencapai sekitar 70% dari total populasi pada 2045.

    “Daya beli yang utama kalau kita lihat lebih lanjut, kemampuan dari kelas menengah kita. Kalau teman-teman melihat apa yang dilaporkan BPS dari 2019-2024. Di mana jumlah kelas menengah kita berkurang,” kata Ekonom Senior, Raden Pardede di Gedung Kemenperin, belum lama ini.

    Di sisi lain, pendapatan per kapita rata-rata orang Indonesia tidak dapat mengejar kenaikan harga mobil baru.

    “Harga mobil kita itu naiknya rata-rata 7,5 persen per tahun. Sementara income masyarakat kelas menengah tadi, naiknya di batasan inflasi 3 persen. Jadi (kondisinya) makin lama, kayak mulut buaya, nganga terus. Nggak mampu beli mobil,” kata Sekretaris Utama Gaikindo, Kukuh Kumara.

    Jadi karena harga mobil yang tidak diimbangi dengan tingkat pendapatan. Akhirnya orang-orang kelas menengah memilih mobil bekas.

    Selain itu, lanjut Kukuh, penjual mobil bekas sekarang lebih transparan. Ini membuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas mobil bekas jadi lebih tinggi.

    “Kelas menengah beli mobil. Belakangan mereka belinya adalah beli mobil bekas. Jadi mobil bekas sekarang itu laku. Karena lebih transparan, cacatnya di mana, bekas baret di mana, kena banjir atau tidak. Ada semua,” ungkap Kukuh.

    “Ternyata itu ada jawaban lain. Kita belum punya data exact-nya. Pasar mobil bekasnya diperkirakan 1,8 juta unit setahun,” kata Kukuh.

    Tahun depan industri otomotif menghadapi tantangan dari segi pemungutan pajak. Tantangan pertama adalah terkait naiknya pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen. Semua mobil di Indonesia masuk kategori yang dipatok pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Makanya termasuk barang yang dikenakan PPN 12 persen.

    Namun Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menyebut kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen bukan faktor utama. Sebab mayoritas masyarakat Indonesia membeli barang dengan cara dikredit.

    Opsen pajak menjadi faktor yang dinilai bisa memberatkan. Meskipun beberapa daerah sudah memberikan relaksasi berupa diskon pajak, namun hal ini sifatnya hanya sementara.

    Berdasarkan dinamika yang bakal terjadi saat ini, Gaikindo memproyeksikan target penjualan mobil di Indonesia belum tembus satu juta unit.

    “Kita belum duduk bareng (penetapan target 2025), belum menghitung secara rinci, kalau tahun kemarin saja, tidak ada opsen kita satu juta saja tidak dapat. Tahun ini kita harapkan dengan model baru, dan sebagainya, dan perkembangannya ada opsen yang ditunda, kita kalau mau optimis di 900-an (ribuan),” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara di Gedung Kemenperin, belum lama ini.

    (riar/din)

  • Grup Pelindo (IPCC) Catat Kenaikan Kinerja Operasional 2024, Simak Perinciannya

    Grup Pelindo (IPCC) Catat Kenaikan Kinerja Operasional 2024, Simak Perinciannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) melaporkan kenaikan kinerja operasional antara lain jumlah kargo yang ditangani hingga jumlah kunjungan kapal yang meningkat sepanjang 2024. 

    Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi menjelaskan IPCC mencatatkan kenaikan jumlah kargo yang ditangani sebesar 15% atau 138.505 unit lebih banyak menjadi 1.057.831 unit sepanjang 2024.

    Selain kinerja kargo, jumlah kunjungan kapal yang merapat pada dermaga-dermaga yang dikelola IPCC meningkat 42% atau 878 kunjungan secara year-on-year (YoY) menjadi sebanyak 2.978. 

    “Pencapaian yang lebih baik dari tahun lalu merupakan buah manis dari berbagai transformasi yang dilakukan Perusahaan utamanya pada sisi SDM, Digitalisasi Sistem Operasi dan Integrasi layanan keuangan berbasis ERP pada tahun 2024,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (20/1/2025). 

    Berada dalam klaster bisnis multipurpose di bawah naungan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), IPCC mencatat peningkatan signifikan dalam penanganan kargo jenis truk dan bus. Hingga Desember 2024, jumlah kargo yang ditangani mencapai 174.609 unit, mengalami pertumbuhan 69,21% secara tahunan (year-on-year). 

    Sugeng mengklaim pertumbuhan ini mencerminkan tingginya permintaan di sektor transportasi massal nasional serta dukungan terhadap program pemerintah dalam membangun ekosistem hilirisasi pertambangan. Salah satu contohnya adalah peningkatan impor truk berbasis bahan bakar fosil maupun listrik yang ramah lingkungan.

    Meskipun penjualan mobil domestik pada tahun 2024 mengalami penurunan hingga 14,7% dibandingkan 2023 menurut data Gaikindo, IPCC tetap mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Desember 2024, penanganan kargo kendaraan utuh (completely built up/CBU) mencapai 856.870 unit, naik sebesar 59.733 unit atau 7,49% secara tahunan. 

    Selain itu, ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus berkembang dengan masuknya berbagai merek dari produsen otomotif global, seperti Tiongkok, Korea, dan Eropa. Selama 2024, IPCC telah menangani 22.000 unit kendaraan listrik CBU, dengan merek BYD, VINFAST, dan AION menjadi yang paling dominan.

    Kinerja kargo alat berat juga menunjukkan peningkatan signifikan, dengan jumlah yang ditangani mencapai 26.352 unit, tumbuh 7.354 unit atau 38,71% secara tahunan. Pertumbuhan ini terutama terjadi di terminal satelit, seperti Balikpapan, Belawan, dan Makassar, yang menjadi pusat aktivitas dominan untuk kargo alat berat.