Topik: Penjualan Mobil

  • Video: Penjualan Mobil RI Turun 11% di Januari 2025

    Video: Penjualan Mobil RI Turun 11% di Januari 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil di Indonesia turun 11 % pada Januari 2025 mencapai 61.000 unit. Penurunan ini terjadi di tengah tantangan ekonomi dan menurunnya daya beli konsumen

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (11/02/2025).

  • Orang Indonesia Kerap ‘Gagal’ Beli Mobil Baru, Ini Alasannya

    Orang Indonesia Kerap ‘Gagal’ Beli Mobil Baru, Ini Alasannya

    Jakarta

    Tidak hanya jadi alat transportasi, mobil juga bisa jadi simbol status dan kenyamanan dalam mobilitas sehari-hari. Dengan naik mobil, kita bisa terbebas dari kehujanan, kepanasan, dan bisa mengangkut lebih banyak penumpang.

    Makanya, banyak orang Indonesia yang mau punya atau beli mobil baru. Namun, ada suatu hal membuat keinginan tersebut bisa terhalang. Apa alasannya?

    Alasan yang Sering Buat Orang Indonesia Gagal Beli Mobil Baru

    Dari catatan detikOto, penjualan mobil di Indonesia masih mentok di 1 juta unit per tahun. Rasio kepemilikan mobilnya juga masih rendah. Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia hanya sekitar 99 per 1.000 orang.

    Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengatakan bahwa pada dasarnya banyak masyarakat Indonesia yang ingin membeli mobil. Namun, beberapa dari mereka gagal karena terhalang persyaratan saat mengajukan kredit.

    “Kalau ditanya orang mau beli mobil, banyak yang mau beli mobil cuma apa dari bank tidak memberikan karena banyak yang nggak bankable atau income-nya nggak jelas itu kan bisa di-stimulate, pemerintah bisa cari cara,” ungkap Anton dikutip dari catatan detikOto beberapa waktu lalu.

    “Jadi bukan orang Indonesia nggak mau beli mobil, banyak yang mau beli mobil tapi ada faktor-faktor tadi,” sambungnya.

    Sebagai contoh di segmen Low Cost Green Car (LCGC), hampir separuh calon konsumennya ditolak. Kalau calon pembeli itu bisa diterima, penjualan mobil semakin tinggi.

    Orang Indonesia Suka Mobil MPV

    Di lain sisi, mobil di kelas Multi Purpose Vehicle (MPV) kerap dijadikan mobil kesukaan orang Indonesia. Mobil MPV banyak ditemukan di jalan ketimbang SUV atau sedan.

    Mengutip situs Wuling, mobil MPV disukai karena mobil ini memiliki kabin yang luas dan mampu menampung banyak orang (hingga 8 orang).

    Hal ini tentu menjadi perhatian, karena kondisi sosiologis masyarakat Indonesia yang suka jalan-jalan bersamaan seperti jalan-jalan keluarga atau saat mudik. Selain itu, harga mobil MPV juga terbilang lebih murah daripada kelas SUV.

    Toyota Kijang Innova, Daihatsu Sigra, Toyota Avanza, Toyota Calya, dan Mitsubishi Xpander merupakan beberapa contoh jenis mobil MPV yang jadi favorit.

    (khq/fds)

  • Bukan Avanza-Inova, Ini yang Bikin Toyota Raja Mobil Terlaris di Dunia

    Bukan Avanza-Inova, Ini yang Bikin Toyota Raja Mobil Terlaris di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa otomotif asal Jepang, Toyota, kembali mempertahankan gelar raja otomotif dunia selama lima tahun berturut-turut. Produsen kendaraan roda empat itu tercatat menjadi yang terlaris dalam hal penjualan kendaraan baru sepanjang tahun 2024.

    Mengutip DetikOto, Sabtu (8/2/2025), Toyota berhasil menjual lebih banyak merek Lexus, Daihatsu, dan Hino sebanyak 10.821.480 unit sepanjang tahun 2024. Namun, penjualan terbanyak terdapat pada merek Toyota saja (termasuk Lexus) dengan 10.159.336 juta kendaraan.

    Penjualan lebih dari 10 juta mobil baru tersebut, sebagian disumbangkan oleh kendaraan elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan. Bahkan, penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota itu naik 23,2%.

    Sepanjang tahun 2024, Toyota (termasuk Lexus) menjual 4.532.721 unit kendaraan elektrifikasi di seluruh dunia. Kendaraan elektrifikasi Toyota itu menyumbang 44% penjualan Toyota secara global. Kendaraan elektrifikasi itu terdiri dari mobil hybrid, mild hybrid, plug-in hybrid, mobil listrik berbasis baterai (BEV) dan mobil sel bahan bakar (hidrogen).

    Dari berbagai teknologi kendaraan elektrifikasi, mobil berteknologi hybrid menyumbang penjualan terbanyak. Toyota mencatatkan penjualan mobil hybrid sebanyak 4.142.412 unit. Kemudian diikuti oleh PHEV 153.829 unit, BEV 139.892 unit, kendaraan mild-hybrid 94.810 unit, dan FCEV 1.778 unit.

    Secara keseluruhan, kendaraan hybrid Toyota menyumbang 40,8% dari volume penjualan global pada tahun 2024. Di sisi lain, mobil listrik berbasis baterai atau BEV Toyota hanya menyumbang 1,4% dari total penjualan tahun lalu.

    Meski begitu, Toyota juga mengalami penurunan penjualan sebesar 3,7% tahun lalu. Ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam penjualan di Jepang di mana produsen mobil tersebut menghadapi skandal prosedur uji sertifikasi, terutama di Daihatsu.

    Penjualan kendaraan induk Toyota, yang mencakup kendaraan dengan merek Toyota dan Lexus, turun 1,4% dari tahun sebelumnya menjadi 10.159.336 juta unit. Penurunan signifikan terjadi di market domestik Jepang di mana Toyota dan Lexus mengalami penurunan penjualan sebesar 13,8%.

    (dce)

  • Polisi Segera Tentukan Tersangka di Kasus Eks Pengacara Anak Bos Prodia

    Polisi Segera Tentukan Tersangka di Kasus Eks Pengacara Anak Bos Prodia

    Jakarta

    Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menaikkan status perkara yang menyeret Evelin Dohar Hutagalung, mantan pengacara anak bos Prodia, Arif Nugroho. Polisi menyatakan ada dugaan pidana di kasus yang dilaporkan oleh pihak Arif Nugroho tersebut.

    “Dari fakta penyelidikan yang didapatkan oleh Tim Penyelidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, berdasarkan bukti permulaan yang cukup, didapatkan fakta bahwa ditemukan peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana, berupa : penipuan dan/atau penggelapan dan/atau tindak pidana pencucian uang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 dan/atau Pasal 372 dan/atau Pasal Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi salam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).

    Gelar perkara dilakukan pagi tadi. Gelar perkara dihadiri oleh Bagwassidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Tim Penyelidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Unsur Pengawas Internal Polda Metro Jaya (Bid Propam dan Itwasda) serta unsur pengemban fungsi hukum (Bidkum Polda Metro Jaya).

    “Sehingga forum gelar perkara sepakat untuk menaikkan status penanganan perkara dari penyelidikan ke tahap penyidikan,” imbuhnya.

    Sejauh ini penyidik juga telah memeriksa 15 orang saksi. Penyidik masih melakukan analisis dokumen dan berkoordinasi dengan ahli pidana untuk penyidikan lebih lanjut.

    Ade Ary mengatakan penyidik selanjutnya akan melakukan serangkaian penyidikan dan mengumpulkan bukti. Dalam tahap penyidikan ini polisi segera menentukan tersangkanya.

    “Dalam penanganan perkara a quo, tim penyidik akan melakukan serangkaian kegiatan penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti untuk membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya,” tuturnya.

    “Polda Metro Jaya berkomitmen menangani perkara a quo secara profesional, transparan dan akuntabel,” sambungnya.

    Duduk Perkara

    Sebagai informasi, Evelin awalnya mendampingi Arif Nugroho selaku kliennya yang terlibat dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan anak di bawah umur yang ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan pada April 2024. Kasus ini saat itu ditangani oleh AKBP Bintoro selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    Dalam perjalanannya, Arif Nugroho meminta Evelin selaku pengacaranya saat itu untuk menjual mobil Lamborghini. Yang mana, duit itu untuk mengurus kasusnya yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

    Pahala selaku pengacara Arif Nugroho melaporkan Evelin ke Polda Metro Jaya pada 27 Januari 2025. Dalam laporan tersebut, Pahala melaporkan Evelin atas dugaan penipuan dan penggelapan serta pencucian uang.

    “Peristiwa yang dilaporkan adalah: sekitar bulan April 2024, Terlapor meminta korban menjual mobilnya untuk mengurus perkara hukum yang sedang korban alami. Kemudian korban meminta bahwa hasil penjualan mobil tersebut ditransfer kepadanya terlebih dahulu sebesar Rp 3,5 miliar,” kata Ade Ary.

    “Akan tetapi sampai saat ini, uang penjualan mobil mewah milik korban tersebut tidak Terlapor berikan dan saat ini mobil milik korban tidak dikembalikan oleh Terlapor, korban merasa dirugikan Rp 6,5 miliar,” ujarnya.

    (mea/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kasus Eks Pengacara Anak Bos Prodia Naik Tahap Penyidikan

    Kasus Eks Pengacara Anak Bos Prodia Naik Tahap Penyidikan

    Jakarta

    Polda Metro Jaya menyampaikan perkembangan terkait dugaan penipuan dan penggelapan Evelin Dohar Hutagalung (EDH) selaku mantan pengacara anak bos Prodia, Arif Nugroho. Kasus tersebut saat ini naik ke tahap penyidikan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan kasus tersebut telah digelar oleh penyidik Subdit II Ekonomi dan Perbankan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, hari ini Sabtu, 8 Februari 2025. Penyidik mendapatkan bukti permulaan yang cukup sehingga akhirnya kasus tersebut dinaikkan ke tahap penyidikan.

    “Sehingga forum gelar perkara sepakat untuk menaikkan status penanganan perkara dari penyelidikan ke tahap penyidikan,” ujar Ade Ary dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (8/2/2025).

    Ade Ary menyampaikan penyidik telah memiliki bukti permulaan yang cukup terkait perkara yang dilaporkan oleh Arif Nugroho yang juga berstatus sebagai tersangka dugaan pemerkosaan dan kekerasan terhadap ABG 16 than di Jakarta Selatan.

    “Dari bukti permulaan itu, penyidik menduga telah terjadi tindak pidana berupa penipuan dan/atau penggelapan dan/atau tindak pidana pencucian uang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 dan/atau Pasal 372 dan/atau Pasal Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang,” kata dia.

    Sejauh ini penyidik juga telah memeriksa 15 orang saksi. Penyidik masih melakukan analisis dokumen dan berkoordinasi dengan ahli pidana untuk penyidikan lebih lanjut.

    Duduk Perkara

    Sebagai informasi, Evelin awalnya mendampingi Arif Nugroho selaku kliennya yang terlibat dalam kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan anak di bawah umur yang ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan pada April 2024. Kasus ini saat itu ditangani oleh AKBP Bintoro selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    Dalam perjalanannya, Arif Nugroho meminta Evelin selaku pengacaranya saat itu untuk menjual mobil Lamborghini. Yang mana, duit itu untuk mengurus kasusnya yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

    Pahala selaku pengacara Arif Nugroho melaporkan Evelin ke Polda Metro Jaya pada 27 Januari 2025. Dalam laporan tersebut, Pahala melaporkan Evelin atas dugaan penipuan dan penggelapan serta pencucian uang.

    “Peristiwa yang dilaporkan adalah: sekitar bulan April 2024, Terlapor meminta korban menjual mobilnya untuk mengurus perkara hukum yang sedang korban alami. Kemudian korban meminta bahwa hasil penjualan mobil tersebut ditransfer kepadanya terlebih dahulu sebesar Rp 3,5 miliar,” kata Ade Ary.

    “Akan tetapi sampai saat ini, uang penjualan mobil mewah milik korban tersebut tidak Terlapor berikan dan saat ini mobil milik korban tidak dikembalikan oleh Terlapor, korban merasa dirugikan Rp 6,5 miliar,” ujarnya.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Segini Target Penjualan Mobil BAIC di Indonesia

    Segini Target Penjualan Mobil BAIC di Indonesia

    Jakarta

    Meski berstatus sebagai anak baru, namun BAIC tak mau main-main di pasar otomotif Indonesia. Karuan saja, produsen asal China tersebut menargetkan penjualan tinggi selama tahun ini.

    Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya mengatakan, pihaknya berencana menjual 2 ribu unit kendaraan sepanjang 2025. Dia yakin, dengan tumbuhnya industri otomotif Tanah Air dan makin populernya nama BAIC di dalam negeri, angka tersebut bisa dicapai.

    “Target penjualan tahun ini ada 2 ribu unit dengan semua varian yang mau kita luncurkan (tahun ini). BJ40 Plus tetap menjadi backbone, tapi X55-II saya rasa akan meningkat tahun ini,” ujar Dhani saat ditemui di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/2).

    BAIC Indonesia. Foto: Ari Saputra

    Kini, BAIC memang baru memiliki dua model kendaraan di Indonesia, yakni BJ40 Plus dan X55-II. Namun, Dhani memastikan, pihaknya telah menyiapkan tiga produk baru tahun ini. Satu atau dua di antaranya kemungkinan besar berasal dari segmen hybrid.

    Selain meluncurkan produk baru, kata Dhani, BAIC juga akan memperluas jaringan resmi di Indonesia. Strategi tersebut merupakan upaya pabrikan untuk meningkatkan penjualan. Kabarnya, BAIC akan meresmikan 25 dealer selama tahun ini.

    “Jadi semester pertama tahun ini kita sudah punya tambahan 17 dealer, kemudian di akhir tahun ada 25 dealer. Lokasinya masih terpusat di Jabodetabek, tapi ada juga yang di luar Pulau Jawa,” ungkapnya.

    Boutique Dealer BAIC. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Sebagai catatan, BAIC mulai menjual mobil di Indonesia sejak Agustus 2024. Nah, selama lima bulan di tahun lalu, mereka telah memasarkan 296 unit kendaraan. Catatan tersebut membuat mereka menempati urutan ke-32 dalam daftar merek terlaris sepanjang 2024.

    “Harapannya, tahun ini penjualan kita meningkat dan bisa masuk ke 20 besar,” kata Dhani.

    (sfn/dry)

  • Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 5 Persen

    Ekonom Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 5 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Kalangan ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi selama 2024 akan berada di angka 5%. Angka ini lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,2%. Konsumsi rumah tangga masih menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi.

    “Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2024 diperkirakan berkisar 5 % yoy (year on year) dari 2023 yang tercatat 5,05% yoy,” ucap Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede pada Selasa (4/2/2025).

    Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 diperkirakan hanya mencapai 4,91% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,95% yoy.

    Menurut dia, perlambatan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 4,85% yoy pada kuartal IV 2024 dari kuartal sebelumnya 4,91% yoy.

    Beberapa indikasi dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal terakhir 2024 antara lain yaitu perlambatan uang beredar dalam arti luas pada kuartal IV 2024 yang tercatat 4,35% yoy dari kuartal sebelumnya 7,19% .

    Selanjutnya, laju penjualan ritel pada kuartal IV 2024 juga cenderung melambat menjadi 1,00% yoy dari 4,75% yoy pada kuartal sebelumnya. 

    Penjualan otomotif baik mobil dan motor pun juga mengalami perlambatan dengan penjualan mobil pada kuartal IV 2024 tercatat 3,77% yoy dari kuartal sebelumnya 14,82% yoy.

    “Sama halnya, penjualan motor pun juga mengalami perlambatan pada kuartal IV 2024 tercatat minus 3,60% yoy dari kuartal sebelumnya 11,96% yoy,” terang Josua.

    Sementara, ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang memprediksi, pertumbuhan ekonomi 2024 akan mencapai 5,03%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 akan sebesar 5,02%.  

    Prognosa ini disebabkan  oleh faktor musiman, seperti lonjakan konsumsi pada akhir tahun, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang mendukung permintaan domestik.

    “Selain itu, kenaikan harga komoditas global yang berkelanjutan juga berperan positif, terutama pada sektor ekspor yang membantu perekonomian Indonesia,” tutur Hosianna.

    Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil pada tahun 2025. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi nasional akan disangga oleh komponen konsumsi rumah tangga.

    “Konsumsi rumah tangga yang terus tumbuh didorong oleh daya beli yang mulai pulih, meski masih ada tantangan dari kenaikan harga barang dan biaya produksi,” terang Hosianna.

    Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7–5,5%.

    Pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 sedikit di bawah perkiraan dipengaruhi oleh lebih rendahnya permintaan domestik, baik konsumsi maupun investasi.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh baik dengan kecenderungan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya,” kata Perry.

    Sementara itu pada 2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan juga cenderung lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Ekspor diperkirakan lebih rendah sehubungan dengan melambatnya permintaan  negara-negara mitra dagang utama, kecuali AS.

    Konsumsi rumah tangga juga masih lemah, khususnya golongan menengah ke bawah sehubungan dengan belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja.

    “Pada saat yang sama, dorongan investasi swasta juga belum kuat karena masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan, baik domestik maupun ekspor,” terang Perry dalam memprediksi pertumbuhan ekonomi 2024.

  • Ekonom Beberkan Indikasi Ekonomi Kuartal IV/2024 Melambat, Tak Sampai 5%

    Ekonom Beberkan Indikasi Ekonomi Kuartal IV/2024 Melambat, Tak Sampai 5%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memperkirakan realiasasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2024 akan melambat ke 4,91% dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,95% year on year/YoY.

    Perlambatan tersebut bukan hanya terjadi untuk periode kuartalan, namun juga terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2024 yang diperkirakan berkisar 5% YoY dibandingkan dengan pertumbuhan 5,05% YoY pada 2023.

    Josua menuturkan untuk kuartal IV/2024, perlambatan tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yand diperkirakan tumbuh sebesar 4,85% YoY dari kuartal sebelumnya 4,91%. 

    “Beberapa indikasi dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada kuartal terakhir tahun 2024 antara lain, perlambatan M2 uang beredar dalam arti luas pada kuartal IV/2024 tercatat 4,35% YoY dari kuartal sebelumnya 7,19%,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).

    Indikator lainnya juga terlihat dalam laju penjualan ritel yang juga cenderung melambat menjadi 1% YoY dari 4,75% pada kuartal III/2024. 

    Selain itu, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), pergerakan penumpang transportasi darat, udara dan kereta api juga masing-masing turun 0,12% YoY, -14,57% dan -5,23%, sekalipun pada kuartal IV/2024 terdapat faktor musiman libur Natal dan Tahun Baru.

    Pada periode yang sama, penjualan otomotif baik mobil dan motor pun juga mengalami perlambatan dengan penjualan mobil yang tercatat naik 3,77% YoY dari kuartal sebelumnya 14,82%.

    Penjualan motor pun juga mengalami perlambatan yang signifikan dari 11,96% YoY pada kuartal III/2024 menjadi -3,60%.

    Dari sisi investasi, Penanaman Modal Tetap Bruto/PMTB diperkirakan melambat menjadi 3,59% YoY dari kuartal sebelumnya 5,15%. Perlambatan ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen yang terkontraksi lebih dalam. 

    Laju pertumbuhan konsumsi pemerintah pada kuartal terakhir 2024 juga mengalami perlambatan yakni di kisaran -1,30% YoY dari kuartal sebelumnya 4,62%. Di saat realisasi belanja pegawai hingga bansos bergerak negatif, Josua menyoroti realisasi belanja pembayaran bunga utang yang meningkat. 

    Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro mengestimasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5% YoY pada kuartal IV/2024 di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

    Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan sedikit melemah, mencapai 4,8% YoY pada kuartal IV/2024 dari 4,9% pada kuartal sebelumnya, tetapi tetap menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi.

    “Kinerja nilai ekspor yang meningkat pun akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, didukung oleh kinerja ekspor Indonesia yang kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian,” tuturnya. 

    Sementara pengeluaran pemerintah diproyeksikan sedikit melambat karena adanya efek dasar yang tinggi dari tahun sebelumnya. 

    Di sisi lain, PMTB diperkirakan akan melambat dari 5,2% menjadi 4,9% karena perusahaan-perusahaan telah melakukan belanja modal di kuartal sebelumnya untuk mengoptimalkan penggunaan akhir tahun. 

    BPS akan mengumumkan realiasi PDB kuartal IV/2024 dan secara keseluruhan tahun pada Rabu (5/2/2025) pukul 11.00 WIB. 

  • Nggak sampai Sebulan, BYD Bisa Jual 10.000 Unit MPV Ini

    Nggak sampai Sebulan, BYD Bisa Jual 10.000 Unit MPV Ini

    Jakarta

    Minivan BYD Xia laku keras di China. Bahkan tak butuh waktu sebulan, 10.000 unit BYD Xia ludes terjual di Negeri Tirai Bambu tersebut.

    Penjualan mobil BYD Xia moncer. Tak butuh waktu lama bagi BYD menjajakan MPV bertenaga plug-in hybrid tersebut. Dikutip Car News China, mobil yang perdana dijual pada 8 Januari itu sudah laku lebih dari 10.000 unit. Pada 3 Februari 2025 atau 23 hari setelah mobil diluncurkan, tercatat BYD mengirimkan 10.003 unit Xia ke garasi konsumennya.

    Itu artinya, secara hitung-hitungan ada sekitar 435 BYD Xia yang terjual setiap hari. Angka tersebut terbilang impresif, pasalnya pada Januari biasanya penjualan mobil mengalami perlambatan. MPV ini diprediksi bisa mengalami peningkatan penjualan dalam beberapa bulan ke depan. BYD Xia sejatinya menghuni segmen yang sama dengan Denza D9. Dengan torehan tersebut, posisi Denza D9 yang menjadi MPV terlaris bisa saja tergusur.

    Tahun lalu, Denza yang juga masih bagian dari BYD, tercatat menjual 102.810 unit D9 selama 12 bulan. Harga Xia yang lebih murah bisa mengancam posisi Denza D9. Denza D9 saat ini ditawarkan dengan harga mulai 339.800 yuan hingga yang termahal tembus 600.600 yuan. Kalau dirupiahkan, harganya setara dengan Rp 767 jutaan hingga Rp 1,3 miliaran.

    Sedangkan BYD Xia saat ini dibanderol mulai 249.800 yuan hingga 309.800 yuan yang setara dengan Rp 564 jutaan sampai Rp 700 jutaan. Harga termahal BYD Xia itu bahkan masih lebih murah dari Denza D9.

    Spesifikasi BYD Xia

    BYD Xia merupakan MPV dengan panjang 5,1 meter yang sudah mengusung sistem plug-in hybrid DM generasi kelima. Bicara desain, BYD Xia memiliki desain menarik dengan trapesium yang besar. BYD Xia juga menggunakan bahasa desain Dragon Face BYD dengan elemen berlapis krom dan lampu memanjang di bagian depan.

    Dari tampilan, BYD Xia menyerupai Denza D9 dengan garis atap datar, pintu geser, dan spoiler di bagian atap. Beralih ke bagian belakang, BYD Xia memiliki lampu LED strip. BYD Xia memiliki dimensi panjang 5.145 mm, lebar 1.970 mm, dan tinggi 1.805 mm, serta jarak sumbu roda 3.045 mm.

    BYD Xia akan mengadopsi sistem ADAS (Advanced Driving Assistant System) DiPilot dan DiLink 150. Suspensinya mengusung DiSus-C electromagnetic system yang bisa disesuaikan kelembutannya. BYD Xia menggendong mesin 1.5L turbo bertenaga 154 daya kuda dan motor listrik 200 kW. Ada dua opsi baterai yang ditawarkan yakni berkapasitas 20,4 kWh dan 36,6 kWh. Dengan tenaga listrik murni, BYD Xia bisa melaju hingga 180 km.

    (dry/rgr)

  • Subaru ‘Nyayur’ di 2024

    Subaru ‘Nyayur’ di 2024

    Jakarta

    Meski perekonomian Indonesia tengah berjuang, hal ini tidak berpengaruh pada konsumen Subaru. Terbukti dengan meningkatnya penjualan Subaru di Indonesia. Tercatat penjualan Subaru pada 2024 mengalami peningkatan hingga 20 persen dibandingkan 2023.

    Seperti yang disampaikan Chief Executive Officer, Subaru Indonesia, Arie Christopher. Arie mengatakan sangat bersyukur dengan pencapaian Subaru Indonesia pada 2024.

    “Kami memulai pada 2022, saat itu kita tidak full karena kan baru mulai di Juli 2022. Kalau dibandingkan dengan penjualan 2023 itu terlihat sangat melonjak. Penjualan dari 2022 ke 2023, tumbuh 243% dengan line-up 6 model. Meski industri otomotif mengalami penurunan hingga -11% pada 2024, Subaru tetap mencatat kenaikan 20%, pencapaian yang luar biasa bagi brand niche tanpa kendaraan elektrik seperti Subaru,” terang Arie saat Gathering Subaru Indonesia.

    Arie mengatakan peningkatan penjualan Subaru di tengah menurunnya market otomotif tidak lepas dari pemilihan segmentasi yang dibidik Subaru.

    “Karena market kita niece, orang yang beli Subaru itu bukan hanya untuk kendaraan transportasi biasa melainkan untuk hobi. Kalau konsumen yang membeli mobil untuk transportasi biasa, rasanya jika ekonomi tengah menurun, mereka akan mengerem melakukan pembelian mobil,” ucap Arie.

    Subaru Indonesia membawa Subaru BRZ Drift Edition dan Forester Sport Limited Edition di gelaran GJAW, ICE BSD, Tangerang, Jumat (22/11/2024). Yuk segera order. Foto: Rifkiant Nugroho

    Arie melanjutkan, konsumen ‘matang’ atau yang memiliki penghasilan menengah ke atas menjadi kunci utama Subaru bisa bertahan di tengah menurunnya penjualan kendaraan di Indonesia.

    “Konsumen Subaru lebih matang? Benar. Kalau saya boleh bilang, target market Subaru itu bukan konsumen biasa-biasa aja. mereka sudah tahu banget akan produk, telah memiliki pengalaman yang sudah banyak banget di dunia otomotif, sudah malang melintang dan telah memiliki mobil ini mobil itu. Namun konsumen Subaru itu konsumen yang low profile, sudah tidak ingin dilihat, tidak butuh pengakuan lagi,” Arie menambahkan.

    General Manager Marketing, PR, & CRM, Subaru Indonesia, Ismail Ashlan menambahkan penjualan mobil Subaru di Indonesia pada 2024 mencapai 620 unit.

    “Penjualan Subaru pada 2024 mencapai 620 unit, di mana SUV 60 persen dan 40 persennya terbagi antara sedan dan lainnya. Sebelumnya prinsipal Subaru kaget melihat perkembangan BRZ di Indonesia pada tahun pertama 2022, karena berhasil meraih posisi 1-2 dan 1-2 terus, ini mengejutkan, karena di negara lain itu Subaru BRZ nggak pernah posisi 3 besar. Meski secara volume yang diterima di market itu kan SUV, baru di tahun kedua-ketiga penjualan SUV kami meningkat,” tutup Ismail.

    (lth/rgr)