Topik: Penjualan Mobil

  • Anak Bos Prodia Evelin Dohar jadi Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan

    Anak Bos Prodia Evelin Dohar jadi Tersangka Kasus Penipuan dan Penggelapan

    JAKARTA – Polisi menetapkan mantan pengacara dari anak bos Prodia, Evelin Dohar Hutagalung sebagai tersangka di kasus dugaan penipuan dan penggelapan.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menyebut, penetapan tersangka terhadap Evelin Dohar Hutagalung berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan pada Kamis, 20 Februari.

    “Menetapkan EDH sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan,” ujar Ade kepada VOI, Jumat, 21 Februari.

    Pada proses gelar perkara, penyidik menemukan alat bukti yang cukup untuk menetapkan Evelin sebagai tersangka. Namun, tak disampaikan secara rinci perihal tersebut.

    Hanya disebutkan bila dalam rangkaian penyidikan, sebanyak 24 saksi telah diperiksa sejak 10 Februari 2025.

    “Telah melakukan pemeriksaan terhadap 2 orang ahli, yaitu 1 orang ahli hukum pidana dan 1 orang ahli hukum perdata, ” kata Ade.

    Sehingga, pada perkara ini, Evelin Dohar Hutagalung dipersangkakan dengan Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP.

    Kasus dugaan penipuan atau penggelapan ini bermula saat terlapor meminta Arif Nugroho untuk menjual mobilnya. Di mana, hasil penjualannya diperuntukan sebagai biaya mengurus perkara hukum yang sedang dijalani oleh Arif yang diketahui merupakan anak dari bos Prodia.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut pada proses jual-beli itu, sejatinya Arif meminta hasil penjualan mobil mewah miliknya diserahkan kepadanya terlebih dulu sebelum digunakan untuk mengurus perkara. Nilainya mencapai Rp3,5 miliar.

    Hanya saja, permintaan itu tak dilakukan oleh terlapor. Bahkan, uang itupun tak kunjung diterima Arif hingga saat ini.

    “Akan tetapi, sampai dengan saat ini uang penjualan mobil mewah milik korban tidak diberikan oleh terlapor, dan saat ini mobil milik korban tidak dikembalikan oleh terlapor,” kata Ade.

    Atas perbuatan terlapor tersebut, Arif mengalami kerugian senilai Rp6,5 miliar. Saat ini, lanjut Ade, tim penyelidik akan mendalami dugaan penipuan, penggelapan, dan atau pencucian uang (TPPU) tersebut.

  • Avanza Jadi Mobil Bekas Paling Dicari, Kok Bisa?

    Avanza Jadi Mobil Bekas Paling Dicari, Kok Bisa?

    Jakarta

    Avanza merupakan mobil bekas yang paling dicari. Di situs jual mobil bekas online, MPV sejuta umat ini banyak dicari warganet. Apa sebabnya?

    Reputasi Toyota Avanza tak perlu dipungkiri lagi. Buktinya, meski sudah lebih dari 20 tahun meramaikan pasar otomotif Indonesia, MPV berjuluk mobil sejuta umat ini masih banyak diburu.

    Bisa dilihat dalam daftar penjualan mobil terlaris yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Toyota Avanza tak pernah absen. Meski bukan di posisi puncak, Avanza tetap bertengger di lima besar sekalipun banyak rival baru berdatangan.

    Dominasi Avanza itu rupanya tidak hanya di pasar mobil baru. Di pasar mobil bekas, Avanza juga masih jadi salah satu model terfavorit. Situs jual mobil bekas OLX Indonesia mengungkap, Avanza menduduki posisi teratas mobil paling banyak dicari.

    “Sedangkan untuk model mobil sendiri, Toyota Avanza dan Toyota Innova menduduki posisi teratas yang diikuti oleh Honda CR-V. Adapun, sejumlah tipe mobil yang paling banyak dicari oleh konsumen selama 2024 adalah, segmen MPV, SUV, dan Hatchback,” ujar Direktur OLX Indonesia Agung Iskandar dalam siaran pers yang diterima detikOto.

    Salah satu faktor yang disebut membuat Avanza masih jadi idola di segmen mobil baru dan mobil bekas adalah harga jual kembalinya. Tak bisa dipungkiri lagi, harga jual kembali menjadi pertimbangan masyarakat Tanah Air saat membeli mobil. Bahkan sebelum membeli mobil pun harga jual kembali sudah dipikirkan. Masyarakat banyak yang mencari mobil yang ketika dijual kembali harganya tak turun signifikan.

    Avanza menawarkan keunggulan tersebut. Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengungkap Avanza memang memiliki harga jual kembali yang tinggi dibandingkan model lain.

    “Masih (harga jual Avanza tinggi) kalau kita bandingkan dengan model Toyota yang lain,” ungkap Anton beberapa waktu lalu.

    Anton menyebut Avanza sudah merebut kepercayaan masyarakat karena puluhan tahun meramaikan pasar otomotif Tanah Air. Bahkan Avanza generasi pertama pun masih ada peminatnya.

    “Jadi masih ada harganya, jadi orang yakin lah mobil itu bagus,” terang Anton.

    Sementara bila bicara merek, di situs pencarian OLX Agung mengungkap mobil-mobil Jepang masih memuncaki pencarian. Toyota, Honda, dan Suzuki seringkali dicari warganet yang mengakses situs jual mobil bekas OLX.

    (dry/din)

  • Toyota Klaim Penjualan Mobil Hybrid Naik Usai Dapet Insentif

    Toyota Klaim Penjualan Mobil Hybrid Naik Usai Dapet Insentif

    Jakarta

    PT Toyota Astra Motor (TAM) mengklaim, penjualan Innova Zenix dan Yaris Cross hybrid meningkat setelah aturan mengenai insentif mobil hybrid diterbitkan. Sebab, dua kendaraan tersebut, saat ini dijual lebih murah.

    Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy Suwandy mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap seberapa besar peningkatan penjualannya. Namun, pergerakkannya diklaim cukup positif.

    “Kita liat ada pergerakkan positif, khususnya di Innova Zenix ada kenaikan. Tapi kita lihat lah, mungkin sampai akhir bulan kita ungkap angkanya. Karena fluktuatif, masih ada pameran dan lain-lain,” ujar Anton Jimmy di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Toyota Yaris Cross Hybrid Foto: Toyota Astra Motor

    Anton menjelaskan, setelah diganjar insentif pajak penambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP), harga Toyota Innova Zenix dan Yaris Cross hybrid turun Rp 10-13 juta. Menurutnya, potongan tersebut cukup berdampak terhadap penjualan dua kendaraan tersebut.

    “Teman-teman bisa cek di flagship dealer, sudah dikeluarkan. Seperti Yaris Cross dan Zenix tipe G itu Rp 10 jutaan, kemudian Zenix tipe Q kurang lebih Rp 13 jutaan. Karena dua model itu yang memenuhi syarat pemerintah,” ungkapnya.

    Nasib Pembeli Mobil Sebelum Insentif

    Di kesempatan yang sama, Anton mengungkap nasib konsumen yang telah membeli Toyota Zenix dan Yaris Cross hybrid sebelum aturan resmi soal insentif mobil hybrid diterbitkan. Mereka mengaku akan mengembalikan lebihan uang yang sudah dibayar.

    Sebagai catatan, meski aturannya baru diterbitkan Februari, namun insentif mobil hybrid sudah berlaku sejak 1 Januari 2025. Sementara perubahan harga kendaraan baru berlaku bulan ini.

    Sehingga, konsumen yang telah membeli dua kendaraan tersebut di rentang Januari-Februrai, akan menerima pengembalian dana sebesar Rp 10-13 jutaan.

    “Kustomer yang sudah membeli kendaraan di bulan Januari, kita akan memberikan refund, karena saat itu aturan belum keluar. Sementara di aturan disebutkan, Januari sudah bisa dinikmati. Makanya kita kembalikan nominalnya sesuai aturan,” tuturnya.

    Sementara untuk konsumen yang baru mau memesan dua kendaraan hybrid tersebut sekarang, maka Toyota akan memberikan potongan Rp 10-13 juta di muka.

    “Kita dari dulu potong di harga, jadi clear harganya langsung dipotong. Bukan di tengah jalan ada potongan atau perubahan lain,” kata Anton.

    (sfn/din)

  • Video: BYD Makin Getol Mau “Jajah” Pasar Mobil Listrik RI

    Video: BYD Makin Getol Mau “Jajah” Pasar Mobil Listrik RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil listrik tahun 2024 lalu cetak sejarah dengan pencapaian 5% dari total penjualan mobil di Indonesia. BYD memprediksi penjualan mobil listrik bakal semakin naik di tahun ini.

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (20/02/2025).

  • 3 Merek Mobil Paling Diburu di Pasar Mobil Bekas

    3 Merek Mobil Paling Diburu di Pasar Mobil Bekas

    Jakarta

    Ada tiga merek mobil yang paling dicari di pasar mobil bekas. Berikut daftarnya.

    Situs jual mobil bekas online OLX merilis daftar merek mobil bekas yang paling banyak dicari. Merek mobil Jepang tampak cukup masih mendominasi. Dalam situs pencarian mobil bekas OLX, dari puluhan merek mobil yang meramaikan pasar otomotif Indonesia, rupanya posisi Toyota belum tergantikan. Toyota berada di posisi puncak merek mobil bekas yang paling banyak dicari.

    “Berdasarkan data pencarian yang ada di OLX Indonesia selama tahun 2024, mobil yang paling banyak dicari adalah, pertama tetap Toyota, kedua Honda, dan ketiga Suzuki,” ungkap Direktur OLX Indonesia Agung Iskandar dalam keterangan resmi yang diterima detikOto.

    Lebih lanjut Agung menjelaskan, khusus untuk modelnya, posisi Avanza belum tergantikan. Mobil sejuta umat ini banyak dicari dan unggul atas saudaranya Kijang Innova. Dalam situs iklan baris OLX, jumlah mobil bekas Avanza yang dijual di Indonesia mencapai 4.397 unit.

    “Sedangkan untuk model mobil sendiri, Toyota Avanza dan Toyota Innova menduduki posisi teratas yang diikuti oleh Honda CR-V. Adapun, sejumlah tipe mobil yang paling banyak dicari oleh konsumen selama 2024 adalah, segmen MPV, SUV, dan Hatchback,” urai Agung.

    Bicara soal pasar mobil bekas keseluruhan, diharapkan bisa meningkat pada tahun 2025. Meski ada beberapa faktor yang akan mewarnai dinamika pasar mobil bekas, antara lain regulasi pemerintah, situasi ekonomi, dan perubahan sosial, momen Ramadan diproyeksikan bisa mendorong penjualan mobil bekas.

    OLX memproyeksikan ada peningkatan pencarian sebesar 22 persen dibandingkan periode biasa. Di samping itu, pameran otomotif yang sedang digelar juga diharapkan bisa mendorong penjualan mobil hingga 20 persen.

    Berdasarkan data internal OLX Indonesia, rata-rata pengunjung yang mencari mobil bekas di Q4 2024 meningkat sebesar 27% dibandingkan Q1 2024. Rata-rata pembelian mobil bekas secara kredit juga meningkat sebesar 10% selama 2024, dan diharapkan tren ini terus berlanjut.

    (dry/din)

  • Perjuangan Panjang Insentif Mobil Hybrid, Akhirnya Keluar Juga

    Perjuangan Panjang Insentif Mobil Hybrid, Akhirnya Keluar Juga

    Jakarta

    Pemerintah akhirnya memberikan insentif untuk mobil hybrid. Mobil hybrid di Indonesia mendapatkan insentif berupa potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk tahun 2025.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, paket stimulus ekonomi ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat. Stimulus itu juga untuk mendukung sektor otomotif dan mendukung langkah menuju transisi hijau. Menurut Agus, perjuangan untuk menerbitkan insentif mobil hybrid cukup panjang.

    “Yang menarik tahun ini, perjuangannya cukup panjang, alhamdulillah akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid,” kata Agus di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, kemarin.

    Pengajuan insentif untuk mobil hybrid ini memang memakan waktu lama. Sebelumnya, pemerintah hanya memberikan insentif untuk mobil listrik berbasis baterai. Sedangkan mobil hybrid berjalan tanpa insentif. Bahkan, pemerintah sempat menyangkal akan memberikan insentif untuk mobil hybrid mengingat penjualan mobil hybrid sudah tinggi.

    Namun pada akhirnya, pemerintah resmi mengeluarkan kebijakan insentif untuk mobil hybrid. Mobil hybrid mendapatkan potongan PPnBM sebesar 3 persen. Hal ini turut membuat harga mobil hybrid turun.

    Toyota, misalnya, mengumumkan penurunan harga untuk Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid sebesar Rp 10-13 juta. Suzuki juga mengungkapkan penurunan harga untuk Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid sebesar Rp 5-6 juta.

    Insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.

    Tertulis dalam Pasal 14 ayat (1) PMK No. 12 Tahun 2025, Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang atas penyerahan LCEV (low carbon emission vehicle/kendaraan emisi karbon rendah) tertentu oleh Pengusaha Kena Pajak ditanggung Pemerintah untuk tahun anggaran 2025. Lanjut pada Pasal 14 ayat (2) dijelaskan ada tiga jenis mobil hybrid yang mendapat insentif ini, antara lain:

    a. Full Hybrid;

    b. Mild Hybrid; dan/atau

    c. Plug in Hybrid.

    (rgr/din)

  • Melemahnya Penjualan Mobil Buatan Jerman di Asia Tenggara

    Melemahnya Penjualan Mobil Buatan Jerman di Asia Tenggara

    Jakarta

    Setelah eksis cukup lama di Asia Tenggara, mobil bermerek Jerman harus menghadapi penurunan tren. Hal ini terjadi seiring dengan melonjaknya penjualan kendaraan Cina yang lebih murah dan semakin andal, tahun 2024 lalu.

    Singapura adalah pasar paling signifikan untuk mobil Jerman di Asia Tenggara. Menurut data dari Otoritas Transportasi Darat negara tersebut, pendaftaran mobil baru bermerek Jerman di tahun 2024 turun menjadi 28 persen dari 32 persen di tahun sebelumnya. Sementara itu, pendaftaran mobil baru buatan Cina tercatat meningkat menjadi 18,2 persen dari 5,9 persen di tahun 2023.

    Mobil-mobil buatan Jepang juga mengalami penurunan pangsa pasar yang signifikan.

    Menurut data dari Asosiasi Otomotif Malaysia, pangsa pasar BMW di Malaysia sedikit turun dari 1,5 persen menjadi 1,3 persen pada tahun 2024, Mercedes-Benz dan Volkswagen juga mencatat adanya penurunan.

    Tren penurunan ini lebih jelas terlihat di Filipina, di mana merek-merek Jerman hanya menjual beberapa ratus mobil baru setiap tahunnya. Penjualan BMW turun hampir sepertiganya, sementara Volkswagen mengalami penurunan sebesar 15 persen, menurut sebuah laporan dari konsultan lokal, AutoIndustriya.

    Thailand, pusat manufaktur otomotif di Asia Tenggara, juga mengalami penurunan penjualan mobil buatan Jerman. Namun, penurunan ini seiring dengan menyusutnya pasar otomotif Thailand, yang pada tahun 2024 jatuh ke level terendah dalam 15 tahun terakhir.

    Pergeseran pasar yang lebih luas

    Penurunan pembelian mobil bermerek Jerman di Asia Tenggara mencerminkan pergeseran global yang lebih luas. Pada Januari 2024, BMW melaporkan penurunan 2,3 persen dalam penjualan kendaraan globalnya, sementara Mercedes-Benz dan Porsche masing-masing mencatat penurunan 3 persen. Volkswagen bahkan mengalami penurunan penjualan global hingga 12%.

    Cina memimpin pergeseran tren ini, setelah memperluas ekspor kendaraannya, terutama kendaraan listrik (Electric Vehicle-EV). Pada tahun 2023, Cina mengekspor sekitar 4,7 juta mobil, jumlah yang meningkat tiga kali lipat dari tahun 2021, meski sepertiga dari mobil-mobil ini diproduksi oleh merek-merek internasional, menurut Citigroup.

    Produsen mobil Cina BYD, yang memproduksi kendaraan listrik dan plug-in hybrid, telah dengan cepat memperluas kehadirannya di Asia Tenggara. Di Singapura, BYD mengambil alih posisi Toyota sebagai merek mobil paling populer untuk pertama kalinya pada tahun 2023. Penjualannya di Filipina dilaporkan meroket sebanyak 8.900% pada periode yang sama.

    Di balik angka-angka

    Meskipun pangsa pasar mobil buatan Jerman menurun, para analis berhati-hati dalam menafsirkan angka-angka statistik. Juru bicara BMW mengatakan kepada DW bahwa penjualannya di Singapura meningkat 49% pada tahun 2024, dengan pengiriman kendaraan listrik baterai (BEV) meningkat 107%.

    Pertumbuhan ini kemungkinan besar didorong oleh skema Insentif Adopsi Awal EV oleh pemerintah Singapura, yang menawarkan potongan harga yang signifikan untuk biaya pendaftaran mobil listrik.

    Selain itu, kenaikan signifikan pembuatan Sertifikat Hak Milik Kendaraan (Certificate of Entitlement/COE) Singapura, yang merupakan dokumen yang diwajibkan untuk kepemilikan mobil, turut menguntungkan merek-merek kelas premium. Ketika biaya COE melonjak, harga mobil mewah juga meningkat, sehingga membantu BMW dan Mercedes-Benz mempertahankan pangsa pasar mereka.

    Sebaliknya, penurunan penjualan di Thailand tampaknya mencerminkan kemerosotan secara keseluruhan di industri otomotif negara ini, yang mengalami penurunan 26 persen total penjualan mobil, level terendah penjualan dalam 15 tahun terakhir.

    Chris Humphrey, direktur eksekutif EU-ASEAN Business Council, mengatakan kepada DW bahwa para produsen mobil Cina menargetkan segmen massal daripada segmen mewah yang ditempati oleh merek-merek Jerman.

    “BMW dan Mercedes-Benz fokus pada segmen mewah, sedangkan merek-merek seperti Toyota dan Honda melayani segmen massal. Masuknya produsen mobil Cina sebagian besar berdampak pada merek-merek segmen massal ini,” katanya.

    Memang Toyota, merek terlaris di Asia Tenggara, dengan cepat kehilangan pijakan. Pada bulan November, Bloomberg melaporkan bahwa antara tahun 2019 dan 2024, produsen mobil Jepang mengalami penurunan pangsa pasar yang paling signifikan di Singapura, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

    Produsen mobil Cina telah memanfaatkan harga yang kompetitif dan kualitas yang lebih baik. Humphrey menekankan bahwa “kualitas mobil Cina sekarang sangat sebanding” mobil-mobil lainnya, dan “di sinilah harga menjadi faktor yang sangat penting.”

    Apa yang dapat dilakukan?

    Ketika produsen mobil Cina melanjutkan ekspansi agresif mereka, beberapa negara telah menerapkan tindakan balasan. Uni Eropa baru-baru ini memberlakukan tarif terhadap mobil listrik Cina, dengan alasan subsidi yang tidak adil dari pemerintah Cina yang mendistorsi persaingan internasional.

    Namun, tindakan seperti itu tidak mungkin diterapkan di Asia Tenggara, di mana produsen mobil Cina semakin melokalisasi produksinya. Pada bulan Juli 2024, BYD membuka pabrik Asia Tenggara pertamanya di Thailand senilai 470 juta Euro (492 juta Dollar) yang mampu memproduksi 150.000 kendaraan setiap tahun.

    The Economist menyatakan bahwa pabrik-pabrik di Tiongkok dapat memproduksi hampir 45 juta mobil per tahunnya – hampir setengah dari seluruh penjualan global, namun saat ini kapasitas operasinya hanyalah 60 persen.

    Kelebihan produksi ini menunjukkan bahwa dorongan ekspor Cina masih jauh dari selesai, dan Asia Tenggara akan tetap menjadi pasar yang penting di tahun-tahun mendatang.

    Produsen mobil Jerman dapat merespon hal ini dengan menyesuaikan strategi harga mereka. Baru-baru ini, beberapa merek Cina telah secara agresif memangkas harga untuk mendapatkan pangsa pasar. Namun, CEO Mercedes-Benz Thailand Martin Schwenk mengatakan kepada surat kabar lokal The Nation bulan ini bahwa perusahaannya tidak akan mengikuti tren itu.

    “Jika kami membuat mobil yang terlalu agresif dalam hal harga, kami merusak merek kami,” tegasnya.

    Terlepas dari tantangan-tantangan yang ada, ada beberapa perkembangan positif bagi pabrikan Jerman. Anak perusahaan Volkswagen Group, Skoda Auto, mengumumkan rencana untuk menyelesaikan pembangunan pabrik perakitan kendaraan senilai 475 juta Euro di Vietnam pada awal tahun 2025. Fasilitas ini akan mampu memproduksi 120.000 kendaraan per tahun, memperkuat pijakan perusahaan tersebut di kawasan ini.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rencana Mistubishi Bangkitkan Pasar dan Penjualan dengan Produk Baru

    Rencana Mistubishi Bangkitkan Pasar dan Penjualan dengan Produk Baru

    Jakarta

    Daya beli masyarakat yang belum pulih, akibat perekonomian Indonesia yang masih berjuang untuk bangkit, ikut membuat industri otomotif kian melesu. Bahkan jika melihat penjualan mobil secara wholesales (Distribusi dari pabrik ke dealer) pada Januari 2025 tercatat hanya sebanyak 61.849 unit.

    Angka penjualan kendaraan pada Januari tersebut, lebih kecil dibandingkan bulan Desember 2024 yang mencapai 79.806 unit. Artinya, ada penurunan hingga 22,5%. Kemudian kalau dibandingkan dengan penjualan bulan Januari 2024, mencapai 69.758 unit, yang artinya penjualan Januari 2025 turun sekitar 11,3%.

    Menyadari hal tersebut, Mitsubishi Motors membocorkan akan mengubah strategi mereka di Indonesia, agar bisa dipilih pecinta otomotif Indonesia. Hal ini langsung disampaikan President Director PT. MMKSI, Atsushi Kurita pada ajang IIMS 2025.

    “Pada saat ini kondisi pasar memang sedang tidak stabil akibat berbagai perubahan yang terjadi di pasar. Kita harus fleksibel dalam menghadapinya,” ujar Kurita.

    “Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, tahun ini adalah tahun yang penting bagi Mitsubishi Motors dengan perayaan 55 tahun. Kita harus fleksibel terhadap perubahan pasar. Selain itu, kami akan mengubah arah permainan dengan produk baru,” Kurita menambahkan.

    Mitsubishi turut meramaikan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita turut menjajal mobil Mitsubishi. Foto: Agung Pambudhy

    Kurita melanjutkan, lesunya daya beli masyarakat Indonesia, ikut berdampak pada Mitsubishi.

    “Pada dasarnya, tidak terlalu baik. Namun pada masa lebaran dan puasa ini kami berharap pasar akan membaik di bulan Februari dan Maret,” ucap Kurita.

    Kurita juga mengatakan, Mitsubishi sendiri telah merevisi profit untuk fiscal year 2024-2025.

    “Pada kuartal ketiga di Mitsubishi Motors tidak terlalu baik karena isu yang tidak terduga. Kontribusi ke pasar Asia Tenggara pun agak sedikit di belakang target. Namun seperti yang pernah disebutkan oleh Takao-san, setelah kuartal pertama nanti kondisi akan berangsur membaik dan untuk pasar Asia kami akan memperkenalkan produk baru,” kata Kurita.

    (lth/rgr)

  • Sah! Insentif PPN dan PPnBM Kendaraan Listrik & Hybrid Diperpanjang

    Sah! Insentif PPN dan PPnBM Kendaraan Listrik & Hybrid Diperpanjang

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) atas penjualan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)  atas penjualan mobil hybrid hingga akhir 2025. 

    Ketentuan tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK No12/2025 yang diterbitkan dan mulai berlaku pada 4 Februari 2025.

    “Insentif ini diberikan sebagai upaya mendukung kebijakan Pemerintah dalam mendorong terciptanya emisi karbon rendah dari kendaraan listrik dan hybrid,” ungkap Dwi Astuti, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dikutip dari keterangan resminya, Rabu (19/2/2025). 

    Melalui PMK-12/2025, insentif PPN DTP atas penjualan kendaraan listrik diperpanjang sebagaimana kebijakan sebelumnya, yaitu PPN DTP 10% dari harga jual untuk kendaraan dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling rendah  40% dan PPN-DTP sebesar 5% dari harga jual untuk Kendaraan listrik berupa bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% sampai dengan kurang dari 40%. 

    Sementara itu, insentif PPnBM-DTP sebesar 3% diberikan bagi mobil jenis full hybrid, mild hybrid, dan plug in hybrid yang memenuhi kriteria kendaraan rendah emisi sebagaimana diatur dalam pasal 37 Peraturan  Pemerintah Nomor 73/2019 sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74/2021. 

    “Insentif DTP ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect tinggi bagi sektor industri pendukung sehingga mampu menstimulus keberlanjutan pertumbuhan ekonomi,” pungkas Dwi.

    Adapun, salinan PMK Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025 dapat diunduh di laman landas www.pajak.go.id. 

  • Eks Pengacara Arif Nugroho Penyuap AKBP Bintoro Penuhi Panggilan Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Februari 2025

    Eks Pengacara Arif Nugroho Penyuap AKBP Bintoro Penuhi Panggilan Polisi Megapolitan 18 Februari 2025

    Eks Pengacara Arif Nugroho Penyuap AKBP Bintoro Penuhi Panggilan Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Eks kuasa hukum
    Arif Nugroho
    dan Muhammad Bayu Hartoyo,
    Evelin Dohar Hutagalung
    , memenuhi panggilan
    polisi
    di
    Polda Metro Jaya
    pada Selasa (18/2/2025).
    Evelin Dohar akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus
    dugaan penipuan
    dan penggelapan,
    “Terlapor telah datang di ruang riksa Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada pukul 18.14 WIB,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).
    Penyidik Ekonomi dan Perbankan (Ekbank) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mulai memeriksa Evelin sebagai saksi pada pukul 18.23 WIB.
    “Demikian pula dengan saksi JK, yang merupakan suami EDH, juga telah hadir bersamaan dengan EDH di ruang riksa,” ungkap Ade Safri.
    Diberitakan sebelumnya, Arif Nugroho melaporkan Evelin Dohar Hutagalung ke Polda Metro Jaya, Senin (27/1/2025).
    Laporan yang dibuat oleh kuasa hukum Arif, yakni Pahala Manurung terkait dugaan penipuan, penggelapan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari hasil penjualan
    mobil Lamborghini
    .
    Pada April 2024, Evelin meminta Arif menjual mobil Lamborghini untuk mengurus perkara yang sedang menjerat kliennya, yakni dugaan pembunuhan dan persetubuhan anak di bawah umur terhadap perempuan berinisial FA (16).
    “Kemudian, korban (AN) meminta bahwa hasil penjualan mobil tersebut, mobil mewah, penjualan mobil mewah ditransfer kepada korban (AN) terlebih dahulu sebesar Rp 3,5 miliar,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (30/1/2025).
    Kendati demikian, uang hasil penjualan mobil Lamborghini milik Arif tak kunjung ia terima. Bahkan, mobil tersebut juga tidak dikembalikan kepadanya.
    Oleh karena itu, Arif melaporkan Evelin ke Polda Metro Jaya.
    Untuk diketahui, Evelin merupakan eks kuasa hukum Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo saat kedua tersangka itu menghadapi kasus pembunuhan dan persetubuhan anak di bawah umur terhadap seorang perempuan berinisial FA (16).
    Dua kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, yakni Subdit Resmob (pembunuhan) dan Subdit PPA (persetubuhan anak di bawah umur).
    Laporan kepolisian terkait dua kasus ini tercatat dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel (pembunuhan) dan LP/B/1179/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel (persetubuhan anak di bawah umur).
    Sementara itu, Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo juga terlibat kasus kepemilikan senjata api yang saat ini tengah dalam proses penyidikan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
    Nomor laporan polisi kasus kepemilikan senjata api tercatat dengan nomor LP/A/4/IV/2024/SPKT/Sar Reskrim/Polres Metro Jaksel/PMJ, tertanggal 23 April 2024.
    Di sisi lain, lima polisi eks anggota Polres Metro Jakarta Selatan terlibat kasus dugaan penyuapan karena berupaya menghentikan perkara pembunuhan dan persetubuhan anak di bawah umur.
    Dalam sidang KKEP yang digelar Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya, sebanyak tiga polisi divonis pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dipecat dari Polri.
    Mereka adalah eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, eks Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Ahmad Zakaria, dan eks Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Mariana.
    Sementara itu, dua anggota polisi dijatuhi sanksi berupa demosi selama delapan tahun dan diperintahkan untuk tidak lagi bertugas di satuan reserse.
    Kedua anggota tersebut adalah eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung dan eks Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Novian Dimas.
    Hanya saja, semuanya menyatakan banding atas vonis yang mereka terima dari majelis hakim KKEP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.