Topik: Penjualan Mobil

  • 3 Alasan Orang Ragu Beli Mobil Listrik, Salah Satunya Khawatir Boros

    3 Alasan Orang Ragu Beli Mobil Listrik, Salah Satunya Khawatir Boros

    Jakarta

    Mobil listrik makin populer di masyarakat karena dinilai lebih murah, mudah dikendarai, dan ramah lingkungan. Apalagi penjualan mobil listrik didukung program promosi dan para produsen.

    Namun, masih banyak masyarakat yang ragu membeli mobil listrik sehingga memilih kendaraan konvensional. Berikut alasan calon konsumen masih takut dan khawatir membeli mobil listrik.

    Alasan Orang Ragu Beli Mobil Listrik

    Dikutip dari arsip pemberitaan detik.com, keraguan calon konsumen berasal dari cara merawat kendaraan dan penjualannya kembali.

    1. Harga Jual Kembali

    Menurut Direktur Marketing and Planning & Communication Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani, biasanya calon pembeli mobil listrik ragu dengan resale value atau harga jual kembali. Mayoritas konsumen Indonesia memandang mobil sebagai suatu aset.

    Artinya, aset tersebut bisa dijual kembali saat butuh uang atau digunakan untuk usaha. Faktor ini umumnya membuat konsumen lebih memilih mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil atau BBM.

    2. Konsumsi Daya Mobil Listrik

    Alasan selanjutnya adalah masalah konsumsi listrik yang akan dipakai. Menurut Agung, orang-orang menduga penggunaan daya pada mobil listrik akan lebih boros dibandingkan bensin.

    “Yang kedua adalah masalah konsumsi listrik yang akan dipakai, (mereka menduga) jangan-jangan lebih boros (ketimbang mobil bensin). Itu mungkin paradigma yang kita perlu sama-sama edukasi,” kata Agung.

    3. Perawatan

    Alasan selanjutnya adalah faktor perawatan mobil listrik. Biaya perawatan yang menjadi lebih mahal menjadi alasan calon konsumen enggan membeli mobil listrik.

    “Maka tugas bersama ke depannya kita sebagai industri otomotif bagaimana mengedukasi (konsumen) beberapa tahun ke depan tentang hal-hal yang mungkin dikhawatirkan (dari mobil listrik),” tukas Agung.

    4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik

    Calon konsumen bisa mempertimbangkan hal berikut sebelum membeli mobil listrik, sehingga tak lagi takut dan khawatir.

    1. Jarak Tempuh Optimal

    Faktor pertama yang penting diperhatikan saat mencari mobil listrik adalah jarak tempuh maksimal dalam sekali pengisian daya baterai. Apabila sering berkendara jarak jauh, maka kamu bisa memilih mobil listrik dengan jarak tempuh hingga 401 km.

    2. Biaya Perawatan Berkala yang Terjangkau

    Untuk menghindari biaya perawatan yang lebih mahal, ketika ingin membeli tanyakan berapa perawatan berkala mobil listrik. Berbagai mobil listrik memberikan harga perawatan berkala yang berbeda-beda.

    3. Fitur Fast Charging yang Cepat

    Durasi pengisian baterai juga menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan sebelum membeli mobil listrik. Pilih mobil yang dibekali fitur direct current (DC) fast charging agar waktu pengisian daya lebih efisien.

    4. Luas dan Ukuran Bagasi sesuai Kebutuhan

    Penting juga untuk memperhatikan ruang penyimpanan bagasi untuk membawa barang ketika bepergian. Mobil listrik setidaknya harus memiliki bagasi yang menampung hingga 355 liter, sehingga cocok untuk menampung berbagai bawaan pengguna.

    Tentunya calon konsumen bisa mempertimbangkan harga dan spesifikasi mobil listrik sesuai kebutuhan serta kemampuannya.

    (elk/row)

  • Pendapatan Xiaomi Melonjak 49% Kuartal IV/2024, Penjualan Mobil Listrik Laris

    Pendapatan Xiaomi Melonjak 49% Kuartal IV/2024, Penjualan Mobil Listrik Laris

    Bisnis.com, JAKARTA — Xiaomi, perusahaan teknologi  asal Tiongkok, mengumumkan peningkatan pendapatan yang signifikan pada kuartal IV/2024, didorong oleh penjualan yang kuat di sektor mobil listrik dan smartphone.

    Xiaomi berhasil membukukan pendapatan sebesar 109 miliar yuan atau US$15,09 miliar selama periode Oktober – Desember 2024. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Xiaomi membukukan pertumbuhan sebesar 48,8%.

    Pada Rabu (19/3/2025), Reuters melaporkan bahwa pencapaian tersebut melampaui ekspektasi pasar, di mana rata-rata estimasi dari 17 analis yang dikompilasi oleh LSEG hanya memprediksi pendapatan sebesar 103,94 miliar yuan.

    Tidak hanya pendapatan yang meningkat, laba bersih yang disesuaikan Xiaomi juga mencatatkan pertumbuhan. Xiaomi melaporkan laba bersih sebesar 8,32 miliar yuan melonjak 69,4% dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2023.

    Keberhasilan Xiaomi dalam kuartal ini tidak terlepas dari strategi diversifikasi produk yang diterapkan perusahaan, dengan masuk ke pasar mobil listrik yang sedang berkembang pesat di Tiongkok. Langkah ini terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan.

    Sebelumnya, Xiaomi mengungkapkan rencana untuk menghadirkan mobil listrik (EV/electric vehicle) SU7 di pasar Asia, termasuk Indonesia. 

    Hal tersebut disampaikan oleh Country Director Xiaomi Indonesia, Wentan Zhao, dalam acara Xiaomi Corporate Updates di Novus Jiva Anyer, Banten, pada Rabu (15/1/2025).

    “Ngomong-ngomong, banyak yang bertanya kapan Xiaomi EV hadir di Indonesia? Saya bisa katakan, ini bukan pertanyaan lagi, karena Indonesia adalah pasar besar Xiaomi,” ujarnya dalam kesempatan tersebut. 

    Xiaomi SU7 dikabarkan memiliki keunggulan di desain yang aerodinamis dan modern, dengan garis-garis tegas dan lekukan yang halus. 

    Kendaraan listrik ini juga dilengkapi dengan motor listrik bertenaga, yang membuatnya mampu mencapai kecepatan tinggi dan akselerasi yang responsif.

    Xiaomi mengklaim bahwa SU7 memiliki jangkauan yang cukup jauh dengan sekali pengisian daya, sehingga pengguna dapat melakukan perjalanan jauh tanpa khawatir kehabisan daya.

    Masalah waktu ….

  • Ramai ‘Boycott USA!’ Gegara Tarif Impor Trump

    Ramai ‘Boycott USA!’ Gegara Tarif Impor Trump

    Jakarta

    Negara-negara Skandinavia dan Kanada berada di garis depan tren internasional yang berkembang, di mana para konsumen meninggalkan produk-produk AS akibat keputusan Presiden Donald Trump mengenakan tarif impor tinggi pada berbagai produk dari negara-negara tertentu.

    Beberapa grup Facebook telah dibentuk dalam beberapa minggu terakhir untuk mengorganisir boikot dan kampanye. Salah satu grup asal Swedia bernama “Bojkotta varor fran USA” yang artinya “Boikot produk dari AS,” sudah memiliki hampir 80.000 anggota pada saat artikel ini ditulis.

    Grup ini menyatakan, tujuannya adalah untuk “melindungi demokrasi, kedaulatan, dan keamanan,” dan berharap boikot ini dapat memberikan tekanan pada pemerintahan Trump. Penggunaan platform Facebook dianggap sebagai “senjata terbaik.”

    Beberapa grup serupa di Kanada juga mulai bermunculan di Facebook, sementara grup Prancis bernama “BOYCOTT USA: Achetez Francais et Europeen!” — BOYCOTT USA: Beli produk Prancis dan Eropa! — telah memiliki lebih dari 20.000 anggota.

    Ada juga dukungan untuk sikap serupa di Jerman. Sebuah survei oleh kelompok riset Civey untuk surat kabar bisnis Handelsblatt menemukan bahwa 64% warga Jerman lebih memilih untuk menghindari produk AS, jika memungkinkan. Sebagian besar mengaku bahwa kebijakan Trump sudah mempengaruhi pilihan mereka saat berbelanja.

    Garritt van Dyk, seorang pengajar sejarah di Universitas Waikato di Selandia Baru, mengatakan bahwa aksi boikot yang dilakukan konsumen jadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena orang-orang melihatnya sebagai pilihan tambahan selain memilih dalam pemilu untuk menyatakan pendapat politik.

    “Mungkin mereka memilih dengan harapan tertentu, tetapi kenyataannya berbeda, atau mereka tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan,” katanya kepada DW. “Mereka mencari cara lain untuk melaksanakan kewenangan mereka.”

    Penjualan mobil Tesla turun di tengah kemarahan terhadap Elon Musk

    Penjualan Tesla di Eropa anjlok pada bulan Januari, demikian menurut data dari Asosiasi Pabrikan Mobil Eropa, turun 45% dibandingkan periode yang sama pada 2024. Penjualan Tesla di Eropa turun sepanjang tahun 2024, dengan penurunan 13% di seluruh Uni Eropa.

    Van Dyk mengatakan boikot ini mulai populer di berbagai kalangan politik, dengan contoh boikot bir Bud Light di AS yang dimulai pada April 2023. Boikot ini terjadi sebagai respons terhadap kampanye iklan Bud Light yang dibintangi oleh seorang transgender, yang menyebabkan reaksi balik dari konservatif Amerika Serikat dan penurunan signifikan dalam penjualan bir tersebut. “Hal itu bisa datang dari arah mana saja,” kata van Dyk. “Ini bukan hanya alat progresif.”

    Kampanye ‘Beli (Produk) Kanada’ di tengah sentimen anti-Trump

    Sentimen menentang produk AS tampaknya sangat kuat di Kanada. Trump terus melanjutkan tarif 25% terhadap Kanada meskipun kedua negara adalah sekutu lama dan berbagi perbatasan sepanjang hampir 9.000 kilometer.

    Trump juga sering berbicara tentang menjadikan Kanada negara bagian ke-51 AS . Ia melakukannya dengan cara mengolok-olok perdana menteri Kanada yang habis masa jabatannya tahun ini, Justin Trudeau, sebagai “Gubernur Trudeau”, yang tampaknya dimaksudkan untuk merendahkan orang nomor satu di negara itu.

    Hal ini memicu reaksi keras dari masyarakat Kanada. Sentimen anti-Trump yang meningkat membuat Partai Liberal, yang sebelumnya dipimpin oleh Trudeau dan kini dipimpin oleh perdana menteri baru Mark Carney, meraih pemulihan dukungan dramatis dalam jajak pendapat. Pada awal 2025, mereka tertinggal 25% dari Partai Konservatif, tetapi sekarang mereka memimpin suara di banyak jajak pendapat.

    Sentimen ini semakin tercermin di kalangan konsumen. Dylan Lobo menjalankan situs web bernama “Made in CA,” yang bertujuan menyediakan direktori online produk-produk buatan Kanada. Dia mengatakan kepada majalah Business Insider bahwa situs webnya baru-baru ini mengalami lonjakan pengunjung.

    “Banyak patriotisme di negara ini,” katanya kepada majalah tersebut. “Ada perasaan membuncah bahwa orang Kanada ingin mendukung sesama orang Kanada.”

    Beberapa aplikasi bahkan muncul, seperti Buy Beaver dan Maple Scan, yang membantu pembeli mengidentifikasi produk AS saat berbelanja.

    Banyak bisnis Kanada juga mengambil tindakan dengan kampanye “Beli (produk) Kanada.” Di Ontario, Dewan Pengendalian Minuman Beralkohol provinsi itu mengumumkan akan berhenti memasok produk buatan AS seperti bourbon dan anggur di toko-tokonya. Provinsi lain, seperti British Columbia dan New Brunswick, juga melakukan tindakan serupa.

    Perdana Menteri Ontario Doug Ford juga membatalkan kontrak senilai CA$100 juta (sekitar US$69 juta) dengan Starlink, perusahaan telekomunikasi milik Elon Musk. “Ontario tidak akan melakukan bisnis dengan orang-orang yang bertekad menghancurkan ekonomi kami,” kata Ford di platform media sosial X.

    Proteksionisme AS memicu reaksi balik di Eropa

    Beberapa perusahaan Eropa juga mengambil tindakan terhadap perusahaan AS. Pengecer terbesar di Denmark, Salling Group, mengatakan akan memberi label bintang hitam pada produk-produk Eropa di toko-tokonya untuk membantu pelanggan mengenalinya. Perusahaan ini tetap akan menjual produk AS, tetapi CEO-nya, Anders Hagh, menulis di LinkedIn bahwa label baru ini merupakan “layanan tambahan bagi pelanggan yang ingin membeli barang dengan merek Eropa.”

    Sementara itu, beberapa perusahaan mengambil tindakan yang lebih tegas. Haltbakk Bunkers dari Norwegia, yang menyediakan minyak dan bahan bakar untuk kapal, baru-baru ini mengumumkan akan berhenti memasok bahan bakar untuk kapal-kapal Angkatan Laut AS.

    Di luar Eropa dan Kanada, banyak pemimpin bisnis menyadari potensi reaksi terhadap produk AS dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi bisnis mereka. Takeshi Niinami, CEO dari raksasa minuman Jepang Suntory Holdings — yang memiliki merek seperti Jim Beam — memperingatkan beberapa minggu setelah Trump kembali ke Gedung Putih bahwa merek AS akan menjadi sasaran konsumen internasional.

    “Kami sudah merencanakan strategi dan anggaran untuk 2025, dengan harapan produk-produk Amerika, termasuk wiski Amerika, akan lebih sulit diterima oleh negara-negara di luar AS karena pertama, tarif, dan kedua, emosi,” katanya kepada Financial Times.

    Hal ini menunjukkan bahwa boikot dan perilaku konsumen bisa mempengaruhi penjualan perusahaan AS di Kanada, Eropa, dan tempat lainnya, dengan data yang akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang, di mana kemungkinannya akan diperhatikan secara seksama.

    Van Dyk mengatakan bahwa reaksi balik terhadap produk AS memiliki kemiripan dengan kampanye “freedom fries” yang terkenal pada tahun 2003, ketika oposisi Prancis terhadap invasi Irak menyebabkan penggantian nama kentang goreng menjadi “freedom fries” di beberapa bagian AS.

    “Ada kalanya di masa lalu di mana kita mendapatkan reaksi aneh seperti ini: ‘Kami tidak ingin itu menjadi bagian dari budaya kami lagi,’” katanya.

    Dia percaya bahwa kerusakan reputasi yang dialami oleh perusahaan dan produsen AS bisa sangat signifikan pada akhirnya. “Dari segi kerusakan pada merek dan reputasi, situasi ini bisa mempengaruhi karena di pasar yang penuh sesak, orang bisa membuat pilihan,” kata van Dyk.

    Seorang juru bicara untuk The European Consumer Organisation, yang mewakili kepentingan konsumen di seluruh Eropa, mengatakan bahwa mereka belum memiliki posisi terkait masalah boikot ini, dan mereka fokus pada “mempelajari bagaimana tarif akan mempengaruhi konsumen.”

    Dalam sebuah pernyataan kepada DW, organisasi ini juga mengatakan mereka bekerja sama dengan kelompok konsumen AS mengenai “bagaimana menjaga kerja sama transatlantik tetap berfungsi demi kepentingan konsumen.”

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    Lihat juga Video: Kebijakan Tarif Impor Trump Bikin Kanada Meradang

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 4 Mobil Toyota Laku Keras! Sayang Avanza Makin Loyo

    4 Mobil Toyota Laku Keras! Sayang Avanza Makin Loyo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dominasi Toyota dalam barisan mobil terlaris di RI terlihat pada bulan Februari 2025. Dalam posisi 10 besar ada 4 mobil terlaris, dimana Toyota Kijang Innova kembali menjadi mobil terlaris pertama di bulan Februari 2025 dengan penjualan 6.008 unit.

    Ini bukan capaian pertama karena di dua tahun sebelumnya yakni kumulatif 2023-2024 mobil ini selalu menjadi raja jalanan RI.

    Di tempat kedua muncul hatchback Honda Brio yang terjual 5.497 unit, selisih hampir 2.000 unit di bawahnya ada Toyota Calya yang terjual 3.628 unit dan mobil kembaran Daihatsu Sigra dengan penjualan 3.296 unit.

    Toyota Rush ada di posisi kelima dengan penjualan 3.161 unit serta kendaraan di segmen pick up Daihatsu Gran Max Pickup yang berhasil terjual 2.888 unit.

    Sementara itu Toyota Avanza yang biasanya masuk tiga besar penjualan, bulan lalu hanya ada di posisi ketujuh dengan penjualan 2.775 unit.

    Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross) ada di posisi ke delapan dengan penjualan 2.540 unit, disusul Suzuki Carry dengan penjualan 2.115 unit serta Daihatsu Terios yang terjual 1.688 unit.

    Adapun penjualan mobil nasional bulan Februari 2025 beri kabar baik. Tercatat, penjualan mobil mencapai 72.295 unit, melonjak 10.363 unit atau 16,73% dibandingkan Januari 2025 yang sebanyak 61.932 unit. Jika dibandingkan penjualan bulan Februari 2024, terjadi kenaikan 1.523 unit atau 2,15%.

    Daftar Mobil Terlaris di RI Bulan Februari 2025:

    1. Toyota Kijang Innova (termasuk Innova Reborn dan Zenix): 6.008 unit
    2. Honda Brio (termasuk Brio RS dan Brio Satya): 5.497 unit
    3. Toyota Calya: 3.628 unit
    4. Daihatsu Sigra: 3.296 unit
    5. Toyota Rush: 3.161 unit
    6. Daihatsu Gran Max Pickup: 2.888 unit
    7. Toyota Avanza: 2.775 unit
    8. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.540 unit
    9. Suzuki Carry Pick Up: 2.115 unit
    10. Daihatsu Terios: 1.688 unit
    11. Toyota Agya: 1.607 unit
    12. Daihatsu Xenia: 1.423 unit
    13. Honda HR-V: 1.371 unit
    14. Toyota Fortuner: 1.168 unit
    15. Toyota Raize: 1.156 unit
    16. Toyota Veloz: 1.127 unit
    17. Suzuki XL7: 1.105 unit
    18. BYD M6: 1.093 unit
    19. Daihatsu Ayla: 1.058 unit
    20. Mitsubishi Pajero Sport: 1.044 unit.

    Daftar Mobil Terlaris di RI Bulan Januari 2025:

    1. Kijang Innova (Zenix dan Reborn): 5.171 unit

    2. Honda Brio (RS dan Satya): 4.830 unit

    3. Daihatsu Sigra: 3.603 unit

    4. Toyota Rush: 3.332 unit

    5. Daihatsu Gran Max pick-up: 2.982 unit

    6. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.680 unit

    7. Toyota Avanza: 2.487 unit

    8. Toyota Calya: 2.598 unit

    9. Toyota Agya (termasuk GR-S): 2.128 unit

    10. Suzuki Carry pick-up: 1.983 unit

    11. Toyota Fortuner: 1.217 unit

    12. Toyota Hilux: 1.097 unit

    13. Hyundai Creta: 1.081 unit

    14. Suzuki XL7: 1.045 unit

    15. Daihatsu Ayla: 1.018 unit

    16. Mitsubishi Pajero Sport: 984 unit

    17. Daihatsu Terios: 951 unit

    18. Honda HR-V: 899 unit

    19. Honda BR-V: 871 unit

    20. Hyundai Stargazer: 839 unit.

    (luc/luc)

  • Penjualan Chery J6 Tembus 1.200 Unit di Dua Bulan Awal 2025

    Penjualan Chery J6 Tembus 1.200 Unit di Dua Bulan Awal 2025

    Jakarta

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengawali 2025 dengan gemilang. Pada dua bulan pertama 2025, penjualan mobil listrik Chery J6 diklaim menembus angka 1.200 unit.

    Chery J6 disebut-sebut memiliki daya tarik tersendiri di tengah tren elektrifikasi yang terus berkembang. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Chery J6 mencatatkan total penjualan retail sebanyak 1.237 unit, selama periode Januari dan Februari 2025.

    Adapun pada Januari 2025, SUV listrik berdesain Fashion Cube-Box tersebut memimpin dengan penjualan 566 unit, terbagi atas 357 unit varian Intelligent Wheel Drive (iWD) dan 209 unit varian Rear Wheel Drive (RWD). Prestasi ini lantas mengantarkan Chery J6 meraih posisi runner-up mobil listrik terlaris di Indonesia, serta berkontribusi 47% terhadap total penjualan retail Chery di Januari yang mencapai 1.198 unit.

    Momentum positif penjualan Chery J6 terus berlanjut pada Februari 2025. SUV listrik berkemampuan off road pertama di Indonesia ini kembali mencatatkan pertumbuhan penjualan retail dengan total 671 unit, terdiri dari 576 unit varian iWD dan 95 unit varian RWD. Peningkatan tersebut turut mendorong total penjualan retail Chery pada Februari 2025 menjadi 1.327 unit, atau naik 10,7% jika dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Pencapaian gemilang Chery J6 di awal tahun 2025 ini adalah bukti nyata kepercayaan konsumen Indonesia. Sejak diperkenalkan di GJAW 2024, J6 berhasil memikat hati konsumen dengan desain ikonik yang dapat disesuaikan dengan persona memiliknya dan didukung dengan performa Chery J6. Kami sangat bersyukur bahwa J6 mampu memimpin penjualan retail Chery dan menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan penjualan Chery yang konsisten di atas 1.000 unit selama tiga bulan berturut-turut sejak Desember 2024, dan percaya diri bisa mencapai penjualan di atas 2.000 unit per bulan dalam waktu dekat,” ujar Rifkie Setiawan selaku Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia dalam keterangan resminya.

    Menanggapi antusiasme konsumen Tanah Air yang tinggi terhadap J6, Chery mengambil langkah proaktif mengoptimalkan lini produksi dan memastikan kelancaran pengiriman unit kepada konsumen.

    Sebagai wujud komitmen tersebut, sebanyak 1.500 unit Chery J6 akan didistribusikan kepada konsumen pada periode Februari hingga Maret 2025. Langkah strategis ini diambil agar konsumen dapat segera merasakan pengalaman berkendara SUV listrik ikonik ini bersama keluarga dan orang terkasih, dalam menyambut momen mudik lebaran dan Hari Raya Idul Fitri 2025.

    (lua/din)

  • 10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia Januari-Februari 2025

    10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia Januari-Februari 2025

    Jakarta

    Toyota masih menjadi merek mobil terlaris di Indonesia dari tahun ke tahun. Pada Februari 2025 ini, penjualan Toyota mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

    Yang menarik, dua merek mobil China berebut masuk ke dalam daftar 10 besar mobil terlaris pada dua awal bulan kemarin. Dua merek China tersebut adalah BYD dan Wuling.

    Di bawah ini adalah daftar 10 merek mobil terlaris Indonesia pada Januari dan Februari 2025. Daftar ini diurutkan berdasarkan penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dicatat oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

    10 Mobil Terlaris Januari 2025

    Berikut ini 10 merek mobil terlaris di Indonesia pada Januari 2025. Toyota kokoh di peringkat pertama dan terpaut cukup jauh dengan Daihatsu di posisi kedua. Sementara BYD di posisi ke-10.

    Toyota: 22.082 unitDaihatsu: 9.983 unitHonda: 7.276 unitMitsubishi Motors: 5.028 unitSuzuki: 4.982 unitHyundai: 2.308 unitIsuzu: 2.206 unitMitsubishi Fuso: 2.105 unitHino: 1.285 unitBYD: 1.114 unit.10 Mobil Terlaris Februari 2025

    Pada Februari 2025, rata-rata penjualan mobil meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Toyota, Daihatsu, dan Honda masih berada di tiga besar. Sementara BYD keluar dari daftar dan digantikan Wuling yang langsung masuk di urutan ke-8.

    Toyota: 24.397 unitDaihatsu: 11.959 unitHonda: 8.757 unitMitsubishi Motors: 6.684 unitSuzuki: 4.750 unitHyundai: 2.226 unitMitsubishi Fuso: 2.226 unitWuling: 1.935 unitIsuzu: 1.903 unitHino: 1.567 unit.20 Model Mobil Terlaris Januari 2025

    Sebagai gambaran lebih detail, di bawah ini adalah model mobil terlaris di Indonesia pada Januari 2025. Toyota Innova masih merajai di Indonesia, disusul oleh Honda Brio dan Daihatsu Sigra.

    Beberapa mobil niaga juga laris terjual, seperti Gran Max pick up, Carry pick-up, dan Toyota Hilux. Berikut data lengkapnya:

    Kijang Innova (Zenix dan Reborn): 5.171 unitHonda Brio (RS dan Satya): 4.830 unitDaihatsu Sigra: 3.603 unitToyota Rush: 3.332 unitDaihatsu Gran Max pick-up: 2.982 unitMitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.680 unitToyota Avanza: 2.487 unitToyota Calya: 2.598 unitToyota Agya (termasuk GR-S): 2.128 unitSuzuki Carry pick-up: 1.983 unitToyota Fortuner: 1.217 unitToyota Hilux: 1.097 unitHyundai Creta: 1.081 unitSuzuki XL7: 1.045 unitDaihatsu Ayla: 1.018 unitMitsubishi Pajero Sport: 984 unitDaihatsu Terios: 951 unitHonda HR-V: 899 unitHonda BR-V: 871 unitHyundai Stargazer: 839 unit.

    Merek mobil terlaris di Januari dan Februari 2025 ini bisa jadi inspirasi untuk detikers yang ingin punya mobil baru. Jangan lupa sesuaikan harga, skema kredit, dan spesifikasi mobil dengan kemampuan diri.

    (bai/row)

  • Setoran Pajak Anjlok di Awal Tahun, Indikasi Ekonomi RI Bermasalah

    Setoran Pajak Anjlok di Awal Tahun, Indikasi Ekonomi RI Bermasalah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah kalangan ekonom kompak menyebutkan anjloknya setoran pajak pada awal tahun ini dipicu oleh bermasalahnya aktivitas perekonomian Indonesia. Namun, pemerintah membantah hal itu.

    Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan awal tahun ini, setoran pajak yang masuk ke kas negara hanya senilai Rp187,8 triliun, terkontraksi sebesar 30,19% dibandingkan catatan Februari 2024 sebesar Rp 269,02 triliun.

    Guru Besar bidang Ekonomi Pembangunan Universitas Andalas, Syafruddin Karimi mengatakan ketika penerimaan pajak turun drastis sebesar 30,1% dibandingkan tahun lalu, pemerintah seharusnya mengakui tantangan yang dihadapi alih-alih menyepelekan dampaknya.

    “Penurunan ini menunjukkan masalah struktural dalam perekonomian, seperti melemahnya konsumsi domestik, rendahnya profitabilitas perusahaan, dan gangguan dalam administrasi perpajakan akibat implementasi sistem Coretax yang belum matang,” kata Syafruddin, Jumat (14/3/2025).

    Ia pun menyoroti keputusan Kementerian Keuangan yang hanya menyalahkan faktor teknis dan harga komoditas, sebagai penyebab anjloknya penerimaan negara, hingga berakibat defisit fiskal sudah muncul sejak awal tahun. “Itu adalah analisis yang terlalu dangkal,” tegasnya.

    Baginya, penurunan penerimaan pajak, khususnya setoran pajak pertambahan nilai dalam negeri atau PPN DN yang melorot pada dua bulan pertama tahun ini, dengan nilai Rp 102,5 triliun, atau minus 9,53% dibanding realisasi hingga Februari 2024 yang sebesar Rp 113,3 triliun, sudah menjadi sinyal bermasalahnya daya beli masyarakat.

    “Menutup-nutupi masalah dan mempertahankan kebijakan yang tidak efektif. Ini hanya akan memperburuk kondisi ekonomi dan menurunkan kepercayaan investor serta masyarakat terhadap pemerintah,” tegasnya.

    Ia mengingatkan, Goldman Sachs telah menurunkan peringkat aset investasi Indonesia, memproyeksikan defisit APBN 2025 bisa melebar menjadi 2,9% dari PDB, lebih tinggi dari target 2,53%.

    Selain itu, Lembaga investasi asing asal Jepang, Nomura Holdings juga memperkirakan, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 akan melampaui batas defisit APBN yang tertuang dalam penjelasan Pasal 12 UU Keuangan Negara sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB).

    Dalam laporan Nomura Asia Insights bertajuk Indonesia: Fiscal risk monitor #1 – Taking stock of new (unfunded) measures and their costs, disebutkan defisit APBN 2025 berpotensi membengkak sebesar 0,9% dari target defisit APBN pemerintah pada tahun ini 2,5% dari PDB. Mengakibatkan potensi APBN bengkak hingga menjadi 3,4%.

    “Jika masyarakat dan pelaku usaha memahami kondisi ekonomi secara transparan, mereka dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan,” ungkap Syafruddin.

    “Namun, jika pemerintah masih menganggap bahwa masyarakat tidak perlu mengetahui kondisi ekonomi secara transparan, maka kepercayaan terhadap kebijakan fiskal akan semakin luntur. Saatnya pemerintah memanfaatkan momentum ini untuk reformasi fiskal yang lebih nyata dan berkelanjutan,” tegasnya.

    Pandangan serupa disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual. Ia bilang, penurunan penerimaan jelas-jelas ada kaitannya dengan kondisi ekonomi.

    “Kondisi ekonomi kan juga kalau kita lihat dari berbagai indikator belanja retail terus juga dari big data, terus juga dari penjualan mobil, penjualan barang tahan lama seperti mobil, motor, semua kan trendnya menurun. Jadi memang ini kaitan juga mungkin dari sisi Dari beli masyarakat yang juga melemah. Nah ini pasti ada pengaruhnya ke penerimaan pajak,” kata David.

    Selain itu, bila dilihat secara tahunan atau year on year (yoy), David menegaskan, memang pasti kondisi fiskal harus turun karena tahun lalu belanja pemerintah kencang sekali pada kuartal I untuk mendongkrak aktivitas ekonomi.

    “Belanja pemilu juga termasuk karena kan ada pemilu di Februari tahun lalu ya. Jadi wajar lah kalau menurut saya ada tekanan.

    Termasuk juga ada problem itu kan Coretax,” tutur David.

    Berbeda dengan kalangan ekonom, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menjelaskan, anjloknya penerimaan pajak pada awal tahun merupakan hal biasa dan bukan anomali. Ia mengatakan, tiap tahun, tren ini selalu muncul.

    “Itu sama setiap tahun. Jadi tidak ada hal yang anomali jadi sifatnya normal saja,” kata Anggito saat konferensi pers APBN di kantor pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip Jumat (14/3/2025).

    Meski begitu, ia mengakui ada beberapa faktor yang menjadi pemicu tambahan turunnya penerimaan pajak. Yakni, masalah administrasi pajak hingga harga komoditas yang merosot.

    Khusus untuk harga komoditas yang anjlok dan memengaruhi penerimaan negara, ia mengatakan di antaranya harga minyak mentah yang merosot 5,2% secara tahunan, batu bara minus 11,8%, dan nikel turun 5,9%.

    “Kalau kita lihat kenapa Januari-Februari lebih rendah? karena dua faktor. Faktor penurunan harga komoditas utama dan ada juga faktor administrasi,” ujar Anggito.

    Dari sisi administrasi perpajakan yang membuat penerimaan merosot, ia enggan menyebut disebabkan permasalahan siste inti administrasi pajak atau Coretax yang terjadi sejak 1 Januari 2025.

    Menurutnya, lebih cenderung disebabkan efek kebijakan tarif efektif rata-rata (TER) yang telah diterapkan sejak 2024, relaksasi untuk pelaporan dan penyetoran PPN termasuk faktornya dan restitusi yang signifikan.

    Penerapan TER PPh 21 atas gaji upah pegawai sejak Januari 2024 mengakibatkan lebih bayar Rp 16,5 triliun pada tahun 2024. Namun, Anggito berdalih tanpa lebih bayar seharusnya penerimaan PPh 21 pada 2025 ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “2025 karena adanya efek lebih bayar, kalau itu diklaim kembali atau dinormalisasi pada Januari dan Februari, maka sebetulnya rata-rata PPh 2025 lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2024,” ungkapnya.

    (arj/haa)

  • Avanza Terjungkal Lagi-Brio Kalah, Ini Mobil Raja Terlaris di RI

    Avanza Terjungkal Lagi-Brio Kalah, Ini Mobil Raja Terlaris di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Toyota Kijang Innova kembali menjadi mobil terlaris di bulan Februari 2025 dengan penjualan 6.008 unit. Ini bukan capaian pertama karena di dua tahun sebelumnya yakni kumulatif 2023-2024 mobil ini selalu menjadi raja jalanan RI.

    Di tempat kedua muncul hatchback Honda Brio yang terjual 5.497 unit, selisih hampir 2.000 unit di bawahnya ada Toyota Calya yang terjual 3.628 unit dan mobil kembaran Daihatsu Sigra dengan penjualan 3.296 unit.

    Toyota Rush ada di posisi kelima dengan penjualan 3.161 unit serta kendaraan di segmen pick up Daihatsu Gran Max Pickup yang berhasil terjual 2.888 unit.

    Sementara itu Toyota Avanza yang biasanya masuk tiga besar penjualan, bulan lalu hanya ada di posisi ketujuh dengan penjualan 2.775 unit.

    Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross) ada di posisi ke delapan dengan penjualan 2.540 unit, disusul Suzuki Carry dengan penjualan 2.115 unit serta Daihatsu Terios yang terjual 1.688 unit.

    Adapun penjualan mobil nasional bulan Februari 2025 beri kabar baik. Tercatat, penjualan mobil mencapai 72.295 unit, melonjak 10.363 unit atau 16,73% dibandingkan Januari 2025 yang sebanyak 61.932 unit. Jika dibandingkan penjualan bulan Februari 2024, terjadi kenaikan 1.523 unit atau 2,15%.

    Daftar Mobil Terlaris di RI Bulan Februari 2025:

    1. Toyota Kijang Innova (termasuk Innova Reborn dan Zenix): 6.008 unit
    2. Honda Brio (termasuk Brio RS dan Brio Satya): 5.497 unit
    3. Toyota Calya: 3.628 unit
    4. Daihatsu Sigra: 3.296 unit
    5. Toyota Rush: 3.161 unit
    6. Daihatsu Gran Max Pickup: 2.888 unit
    7. Toyota Avanza: 2.775 unit
    8. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.540 unit
    9. Suzuki Carry Pick Up: 2.115 unit
    10. Daihatsu Terios: 1.688 unit
    11. Toyota Agya: 1.607 unit
    12. Daihatsu Xenia: 1.423 unit
    13. Honda HR-V: 1.371 unit
    14. Toyota Fortuner: 1.168 unit
    15. Toyota Raize: 1.156 unit
    16. Toyota Veloz: 1.127 unit
    17. Suzuki XL7: 1.105 unit
    18. BYD M6: 1.093 unit
    19. Daihatsu Ayla: 1.058 unit
    20. Mitsubishi Pajero Sport: 1.044 unit.

    Daftar Mobil Terlaris di RI Bulan Januari 2025:

    Kijang Innova (Zenix dan Reborn): 5.171 unit
    Honda Brio (RS dan Satya): 4.830 unit
    Daihatsu Sigra: 3.603 unit
    Toyota Rush: 3.332 unit
    Daihatsu Gran Max pick-up: 2.982 unit
    Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.680 unit
    Toyota Avanza: 2.487 unit
    Toyota Calya: 2.598 unit
    Toyota Agya (termasuk GR-S): 2.128 unit
    Suzuki Carry pick-up: 1.983 unit
    Toyota Fortuner: 1.217 unit
    Toyota Hilux: 1.097 unit
    Hyundai Creta: 1.081 unit
    Suzuki XL7: 1.045 unit
    Daihatsu Ayla: 1.018 unit
    Mitsubishi Pajero Sport: 984 unit
    Daihatsu Terios: 951 unit
    Honda HR-V: 899 unit
    Honda BR-V: 871 unit
    Hyundai Stargazer: 839 unit.

    (dce)

  • Garis Nasib Elon Musk Berubah Total, Ini Tanda Kehancurannya

    Garis Nasib Elon Musk Berubah Total, Ini Tanda Kehancurannya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda-tanda kehancuran Elon Musk mulai terjadi satu per satu. Kerajaan bisnis orang terkaya di dunia itu kian terpuruk sejak ia bergabung ke Pemerintahan Trump.

    Musk ditunjuk Trump sebagai pemimpin Lembaga Efisiensi Pemerintah atau DOGE. Lembaga itu berfungsi untuk membedah birokrasi pemerintah, memangkas regulasi yang berlebihan, menghapus anggaran yang tidak bermanfaat, serta melakukan restrukturisasi lembaga-lembaga federal.

    Namun ternyata, bergabungnya Musk ke Gedung Putih malah membawa petaka bagi perusahaan mobil listrik Tesla miliknya.

    Saham Tesla merosot tajam sejak Musk ditunjuk sebagai nakhoda DOGE. Bahkan, ada gerakan anti Elon Musk dan anti Tesla menggema.

    Selain itu ada tanda-tanda kehancuran lain yang menunjukkan kemerosotan bisnis lainnya.

    Apa saja? Berikut CNBC Indonesia rangkum apa saja yang menjadi tanda kehancuran Elon Musk sejak bergabung ke Gedung Putih.

    Tesla tak laku

    Pemilik Tesla ramai-ramai memasang stiker yang menghujat Elon Musk. Mereka seakan terjebak, sebab harga mobil Tesla anjlok dan tak menguntungkan jika dijual.

    Mengutip Business Insider, penjualan stiker anti Elon Musk melonjak dalam beberapa minggu terakhir, sejak penghormatan kontroversial CEO Tesla itu di kampanye umum Trump. Ia mengaku menjual antara 400 dan 500 stiker bertuliskan ‘Elon Killed My Resale Value’ dalam sehari.

    Tesla. (REUTERS/Mike Blake/File Photo)

    “Mereka berada dalam posisi tidak dapat menjual mobil Tesla secara finansial dan mereka terjebak dengan mobil itu. Mereka tidak dapat menjualnya karena nilainya telah turun dan mereka tidak akan mendapatkan keuntungan yang diinginkan,” kata salah satu penjual stiker itu, Matthew Hiller.

    Penjualan mobil Tesla juga mengalami penurunan di Eropa dan beberapa wilayah lain.

    Seperti yang disebutkan, Musk menjadi pendukung garis terdepan Trump saat kampanye Pilpres AS. Publik sudah mulai mengkritik hal tersebut, tetapi kemarahan mereka memuncak saat Musk terang-terangan memasang pose yang mengingatkan dengan Nazi.

    Harga saham anjlok

    Saham Tesla telah turun selama tujuh minggu sejak Musk bekerja untuk pemerintah. Saham Tesla akhir minggu lalu ditutup US$270,48, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (13/3/2025).

    Saham tersebut menurun lebih dari 10%. Tesla pernah berada di level terendah pada pemilihan presiden 5 November lalu yakni US$251,44.

    Saham perusahaan mobil listrik itu sempat menanjak hingga pada puncaknya yang mencapai US$480 pada 17 Desember 2024 lalu. Namun, kembali anjlok hampir setengahnya pada pekan lalu.

    Sejak pertengahan Desember itu, kapitalisasi pasar Tesla juga ambles lebih dari US$800 miliar.

    Dua kali roket SpaceX meledak

    Roket Starship dari SpaceX milik Musk meledak di angkasa saat menjalani uji terbang kedelapan, Kamis (6/3). Roket setinggi 123 meter ini meluncur dari lokasi Starbase di Texas Selatan pada pukul 17.30 waktu setempat.

    Kecelakaan ini menandai kegagalan kedua SpaceX secara berturut-turut untuk menyebarkan satelit tiruan di bawah program roket Mars yang gencar digembar-gemborkan.

    Beberapa video yang tersebar di media sosial menunjukkan puing-puing berapi yang tampak di langit wilayah selatan Florida dan Bahama, setelah Starship hancur lebur di angkasa.

    Roket pendorong mega SpaceX Starship kembali ke landasan peluncuran selama penerbangan uji coba dari Starbase di Boca Chica, Texas, Kamis, 16 Januari 2025. (AP Photo/Eric Gay)

    Dalam siaran langsung SpaceX, tampak mesin Starship mati dan membuat roket tersebut berputar tak terkendali. Sesaat kemudian, Starship meledak berkeping-keping.

    Pada Januari lalu, Starship ke-7 yang diluncurkan Musk juga meledak dan gagal. Kegagalan beruntun ini terjadi pada fase awal misi Mars.

    Padahal, dalam misi-misi sebelumnya, fase awal selalu mudah dilampaui SpaceX. Hal ini menunjukkan kemunduran serius bagi program yang ingin dipercepat Musk tahun ini.

    “Sayangnya, kecelakaan ini juga terjadi sebelumnya. Namun, sekarang kami sudah mendapat latihan lebih banyak,” kata juru bicara SpaceX Dan Huot, dikutip dari CNBC International.

    Starlink ditinggal

    Ruang angkasa yang selama ini dikuasai Starlink milik Elon Musk akan makin ramai. Starlink kedatangan penantang baru yang siap bersaing untuk mendominasi internet satelit berkecepatan tinggi.

    Saingan tersebut tak lain adalah SpaceSail yang didukung pemerintah China. Pada November lalu, SpaceSail yang berbasis di Shanghai telah menandatangani perjanjian untuk masuk ke Brasil.

    SpaceSail juga mengumumkan sedang dalam pembicaraan dengan lebih dari 30 negara. Saat ini, perusahaan sudah mulai beroperasi di Kazakhstan, menurut keterangan kedutaan besar Kazakhstan di Beijing, demikian dikutip dari laporan Reuters.

    Starlink (Starlink.com)

    Sejak 2020, Starlink telah meluncurkan banyak satelit ke orbit rendah Bumi (LEO) dengan ketinggian kurang dari 2.000 km. Jumlahnya lebih banyak daripada gabungan semua pesaingnya.

    Secara global, hanya sedikit saingan Musk yang memiliki ambisi yang sama dengan SpaceSail. SpaceSail telah mengumumkan rencana untuk mengerahkan 648 satelit LEO tahun ini dan sebanyak 15.000 2030 mendatang.

    Sementara, Starlink saat ini memiliki sekitar 7.000 satelit, dan telah menetapkan target untuk mengoperasikan 42.000 satelit pada akhir dekade ini.

    Di Kanada, pemerintah negara bagian Ontario memutus kontrak senilai US$ 100 juta dengan Starlink.

    Cybertruck gagal total

    Setelah diperkenalkan pertama kali pada 2019, Tesla akhirnya resmi merilis mobil listrik pick up Cybertruck pada akhir 2023. Musk awalnya mengumbar estimasi penjualan tahunan Cybertruck tembus 250.000 unit.

    Namun, kenyataannya jauh berbeda. Para analis memprediksi Cybertruck hanya mampu terjual 48.500 unit pada tahun ini. Sementara itu, secara keseluruhan mobil jenis pickup terjual 2 unit setiap tahunnya.

    Cybertruck Tesla (Dok. Tesla)

    Ada banyak tantangan yang dihadapi Tesla dalam menjual Cybertruck. Salah satunya soal isu keamanan. Tahun lalu, Cybertruck sudah 6 kali ditarik dari pasar karena kendala teknis.

    Setiap pekan, ada saja berita terbaru soal insiden Cybertruck. Mulai dari kebocoran minyak, kegagalan sistem, hingga tiba-tiba mati di tengah salju.

    Ada banyak juga keluhan pengguna terkait kinerja Cybertruck yang tak seperti klaim Musk saat memperkenalkan produk tersebut. Salah satunya, soal jarak tempuh yang dikatakan bisa sampai 350-mil, padahal kenyataannya lebih rendah.

    (dem/dem)

  • 20 Mobil Terlaris Februari 2025, Ini Satu-satunya Mobil China yang Masuk Daftar

    20 Mobil Terlaris Februari 2025, Ini Satu-satunya Mobil China yang Masuk Daftar

    Jakarta

    Penjualan mobil pada Februari 2025 menunjukkan tren positif jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) maupun retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) sama-sama mengalami kenaikan.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales naik sampai 16,7 persen dibanding Januari 2025, sementara retail sales naik 9,1 persen.

    Sepanjang bulan Februari 2025, penjualan mobil secara wholesales tercatat sebanyak 72.295 unit, naik dari 61.932 unit pada bulan sebelumnya. Sedangkan penjualan secara retail tercatat sebanyak 69.872 unit pada Februari 2025, naik dari 64.029 unit di Januari 2025.

    Sementara itu, merek terlaris masih dipegang oleh Toyota. Toyota mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 24.397 unit pada Februari 2025 dan retailsales 22.222 unit. Daihatsu menempati urutan kedua dengan wholesales 11.959 unit dan retailsales 12.501 unit.

    Dalam daftar 20 mobil terlaris, hampir semuanya adalah mobil Jepang. Hanya ada satu mobil non-Jepang yang mengisi daftar 20 mobil terlaris Februari 2025.

    Berdasarkan data wholesales Gaikindo, Toyota Kijang Innova masih menjadi raja otomotif Indonesia. Gabungan Toyota Kijang Innova Reborn dan Zenix menjadi mobil paling laris di Indonesia bulan lalu. Totalnya, Toyota Kijang Innova terjual sebanyak 6.008 unit.

    Di urutan kedua diisi oleh Honda Brio. Penjualan Honda Brio, termasuk Brio RS dan Brio Satya mencatatkan angka penjualan sebanyak 5.497 unit. Dan di tempat ketiga ada Daihatsu Sigra dengan penjualan wholesales sebanyak 3.296 unit.

    Dalam daftar 20 mobil terlaris Februari 2025, hanya ada satu mobil non-Jepang. Dia adalah mobil listrik BYD M6 yang mencatatkan penjualan sebanyak 1.093 unit. BYD M6 menduduki peringkat ke-18 mobil terlaris Februari 2025.

    20 Mobil Terlaris Februari 2025Toyota Kijang Innova (termasuk Innova Reborn dan Zenix): 6.008 unitHonda Brio (termasuk Brio RS dan Brio Satya): 5.497 unitToyota Calya: 3.628 unitDaihatsu Sigra: 3.296 unitToyota Rush: 3.161 unitDaihatsu Gran Max Pickup: 2.888 unitToyota Avanza: 2.775 unitMitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.540 unitSuzuki Carry: 2.115 unitDaihatsu Terios: 1.688 unitToyota Agya: 1.607 unitDaihatsu Xenia: 1.423 unitHonda HR-V: 1.371 unitToyota Fortuner: 1.168 unitToyota Raize: 1.156 unitToyota Veloz: 1.127 unitSuzuki XL7: 1.105 unitBYD M6: 1.093 unitDaihatsu Ayla: 1.058 unit.Mitsubishi Pajero Sport: 1.044 unit.

    (rgr/dry)