Topik: Penjualan Mobil

  • Separuh Penjualan Mobil Suzuki di RI Selama Mei Ditopang Carry

    Separuh Penjualan Mobil Suzuki di RI Selama Mei Ditopang Carry

    Jakarta

    Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selama bulan lalu masih ditopang Suzuki Carry. Tak main-main, pikap ‘sejuta umat’ itu menyumbang 55,4 persen dari total penjualan pabrikan selama periode tersebut.

    Randy R. Murdoko selaku Dept Head of 4W Sales PT SIS mengatakan, angka itu diraih berkat pengalaman, kepuasan, dan kepercayaan pelanggan terhadap kendaraan yang selama 40 tahun lebih telah setia menemani bidang usaha Indonesia.

    “Aktivitas distribusi usaha menengah, kecil dan mikro yang semakin intensif membutuhkan armada bisnis handal dan mumpuni. Pergerakan itu turut kami rasakan, melalui pemesanan New Carry yang meningkat 21% dibanding bulan April pada berbagai jaringan outlet Suzuki,” ujar Randy melalui rilis resmi, dikutip Kamis (19/6).

    Suzuki Carry. Foto: Dok. M Luthfi Andika

    Berdasarkan wilayah, Jabodetabek tercatat sebagai kontributor terbesar penjualan New Carry, terutama dari sektor perdagangan dan jasa. Kendaraan ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan niaga, seperti distribusi barang, logistik harian, hingga pengangkutan bahan pangan.

    Di sisi lain, di wilayah Bali juga mengalami peningkatan permintaan untuk memenuhi kebutuhan sektor pariwisata, hotel, dan restoran. Sementara itu, Jawa Timur menonjol lewat aktivitas perdagangan antar wilayah yang padat, dengan New Carry menjadi mitra andalan para pelaku usaha mikro dan menengah di area urban maupun sub-urban.

    Dari sisi demografi, mayoritas pembeli New Carry merupakan pelaku usaha menengah yang mengandalkan kendaraan untuk kegiatan operasional harian. Sebagian besar berasal dari sektor perdagangan, seperti distributor bahan bangunan, makanan dan kebutuhan pokok, serta sektor jasa seperti logistik, antar-jemput barang, hingga servis keliling.

    “Kami melihat tren pertumbuhan kendaraan usaha kecil akan terus berlanjut seiring meningkatnya kebutuhan distribusi di berbagai sektor usaha. New Carry merupakan pilihan utama pelaku usaha untuk menjalankan rutinitas distribusi mereka, dengan kelebihan seperti daya angkut besar, konsumsi BBM efisien, dan biaya perawatan yang ramah bagi operasional bisnis,” kata Randy.

    Demi mendukung penjualan sekaligus memberikan nilai tambah bagi konsumen, Suzuki menghadirkan program pembelian menarik untuk setiap pembelian New Carry dengan promosi berupa bonus 2 ban gratis serta E-Money senilai Rp 1 juta setiap unit pembelian.

    (sfn/dry)

  • Industri Otomotif Indonesia Tak Baik-baik Saja, Bisakah GIIAS Jadi Penyelamat?

    Industri Otomotif Indonesia Tak Baik-baik Saja, Bisakah GIIAS Jadi Penyelamat?

    Jakarta

    Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan industri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang akan diselenggarakan sebentar lagi bisa menjadi penolong.

    “Saya mau menyampaikan bahwa yang namanya ekonomi sedang tak baik-baik saja. Daya beli merosot, oleh sebab itu industri otomotif juga terkena dampaknya. Tapi saya harus menyikapi dengan sangat hati-hati sekali. Karena industri otomotif merupakan barometer kesuksesan ekonomi suatu negara, terutama negara besar seperti Indonesia yang sangat berkonsentrasi terhadap industri,” buka Nangoi saat memberi sambutan di Press Conference GIIAS 2025, Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Nangoi menjelaskan, industri roda empat menjadi tulang punggung industri otomotif Indonesia. “Tahun 2024 industri otomotif Indonesia turun sekitar 15 persen kurang lebih dibanding tahun 2023. Tahun 2025, industri otomotif kita sampai dengan bulan Mei sudah turun sebesar 5,5 persen,” terang Nangoi.

    Maka itu kehadiran pameran otomotif berskala besar seperti GIIAS, diharapkan bisa memicu pertumbuhan penjualan mobil di paruh kedua tahun 2025. Sekadar info, industri otomotif Indonesia menanggung lebih dari 1,6 juta orang, belum lagi industri-industri pendukung yang menopang.

    “Kita lihat saja dalam pameran GIIAS nanti ada lebih dari 100 industri pendukung yang akan ikut. Belum kita bicara mengenai financing company, insurance company,” jelas Nangoi.

    Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Bulan depan dengan ditopang oleh yang namanya GIIAS, kita harapkan market domestik bisa akan membaik. Di bulan Mei sudah menunjukkan perbaikan, ada peningkatan yang cukup baik dibanding bulan sebelumnya, mudah-mudahan di bulan Juni akan terus berlanjut peningkatan tersebut. Pak Menteri Perindustrian sendiri yang kami kontak, dia menitipkan pesan agar industri otomotif terus harus berkreasi, harus terus yang namanya mencari inovasi untuk tetap bisa memperbaiki market domestik, yang akhirnya membuat industri otomotif menjadi tuan rumah, basis produksi, dan melakukan ekspor ke luar negeri,” tambah Nangoi.

    Nangoi menjelaskan industri otomotif Indonesia harus berjuang, harus banyak yang dikerjakan. “Kami juga sudah berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari terobosan -terobosan baru, yang mungkin nanti kalau kami sudah berhasil melakukan terobosan, akan segera kita umumkan kepada teman-teman otomotif dan juga rekan-rekan wartawan mengenai terobosan seperti apa, apakah insentif baru atau revolusi dalam bidang perpajakan, dan segala macam, nanti kita akan lihat sama-sama,” ujar Nangoi.

    (lua/din)

  • Mobil Sedan di Indonesia Masih Laku? Segini Penjualannya di Tengah Dominasi MPV-SUV

    Mobil Sedan di Indonesia Masih Laku? Segini Penjualannya di Tengah Dominasi MPV-SUV

    Jakarta

    Mobil sedan ternyata masih diminati orang Indonesia, di tengah besarnya minat masyarakat pada MPV dan SUV. Dari keseluruhan penjualan mobil di Indonesia, pangsa pasar sedan sebesar 1 persen.

    Setiap model mobil ada peminatnya sendiri. Di Indonesia, salah satu model mobil yang cukup diminati adalah segmen MPV. Mobil bisa memuat banyak orang dan digunakan untuk berbagai fungsi. Selain MPV segmen SUV juga belakangan makin banyak peminatnya. Bisa terlihat, dalam beberapa tahun terakhir makin banyak mobil SUV yang ditawarkan para pabrikan.

    Tapi jangan lupakan sedan. Sedan dulu sering dianggap sebagai simbol kemewahan. Dulu, banyak orang berduit lebih memilih sedan sebagai tunggangannya. Saat ini sedan masih ada peminatnya. Namun kalau dibandingkan dengan MPV atau SUV tentu kalah jauh.

    Berdasarkan data distribusi wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan sedan hanya 1 persen dari keseluruhan penjualan mobil dalam negeri.

    Sepanjang Januari hingga Mei 2025, penjualan sedan hanya menyentuh 1.972 unit. Sementara keseluruhan penjualan mobil menyentuh 316.981 unit. Dalam data tersebut juga terungkap sejumlah pabrikan yang masih menawarkan mobil sedan di Indonesia. Beberapa di antaranya merupakan pabrikan premium.

    Ada Honda, AION, BMW, Hyundai, Mercedes-Benz, Audi, Morris Garage, BYD, Subaru, Lexus, dan juga Toyota. Bicara kapasitas dan opsi mesin yang ditawarkan juga beragam. Mulai dari mesin berkapasitas 1.300 cc, 1.500 cc, 2.000 cc, hingga 4.000 cc juga tersaji. Beberapa pabrikan juga menawarkan opsi mesin hybrid dan tenaga listrik murni.

    Dari keseluruhan mobil sedan yang ditawarkan pabrikan-pabrikan tersebut, penjualan yang paling menonjol berasal dari BYD. Adalah BYD Seal yang mencatatkan distribusi sebanyak 931 unit sepanjang lima bulan pertama tahun 2025. Sementara model lainnya, penjualannya tidak tembus ratusan unit dalam kurun waktu yang sama.

    (dry/din)

  • Penjualan Mobil Loyo, Gaikindo dan Pemerintah Mau Bikin Terobosan

    Penjualan Mobil Loyo, Gaikindo dan Pemerintah Mau Bikin Terobosan

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku sedang berdiskusi dengan pemerintah untuk melakukan terobosan-terobosan baru di dunia industri otomotif. Hal itu dilakukan untuk mengatasi penjualan mobil yang terus merosot di tahun 2025 ini.

    Secara performa, data penjualan mobil year to date (YTD) dari Januari sampai Mei 2025 mencatatkan angka wholesales (distribusi pabrik ke dealer) sebanyak 316.981 unit. Sebagai perbandingan, pada Januari-Mei 2024, penjualan wholesales mencapai 335.405 unit. Artinya penjualan Januari-Mei 2025 turun hingga 5,49%.

    Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Yang terjadi pada penjualan retail (distribusi dealer ke konsumen) lebih parah lagi. Gaikindo mencatat, retail sales Januari-Mei 2025 sebanyak 328.852 unit. Angka itu turun hingga 9,20% dari penjualan retail Januari- Mei 2024 yang mencatatkan angka 362.163 unit.

    “Tahun 2024 industri otomotif Indonesia turun sekitar 15% kurang lebih dibanding tahun 2023. Tahun 2025, industri otomotif kita sampai dengan bulan Mei pun sudah turun sebesar 5,5%,” kata Ketua Gaikindo Yohannes Nangoi di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

    Nangoi pun berharap kehadiran pameran otomotif berskala besar seperti GIIAS 2025 pada Juli-Agustus nanti, bisa memicu pertumbuhan penjualan mobil pada paruh kedua tahun 2025. Sekadar info, industri otomotif Indonesia melibatkan lebih dari 1,6 juta orang.

    Selain itu, Nangoi juga mengatakan pihaknya bersama pemerintah berdiskusi untuk mencari terobosan-terobosan baru yang bisa mengatasi penurunan penjualan mobil di tahun ini. Terobosan itu bisa berupa tambahan insentif, maupun revolusi perpajakan.

    “Kami sudah berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari terobosan-terobosan baru, yang mungkin nanti kalau kami sudah berhasil melakukan terobosan, akan segera kita umumkan kepada teman-teman otomotif dan juga rekan-rekan wartawan mengenai terobosan seperti apa, apakah insentif baru atau revolusi dalam bidang perpajakan, dan segala macam, nanti kita akan lihat sama-sama,” terang Nangoi.

    (lua/din)

  • Honda Catat Peningkatan Penjualan, Ini Mobil Terlarisnya

    Honda Catat Peningkatan Penjualan, Ini Mobil Terlarisnya

    Jakarta

    PT Honda Prospect Motor (HPM) melaporkan kenaikan penjualan mobil pada bulan Mei 2025 dibanding bulan sebelumnya. Mobil Honda apa yang paling laris?

    Berdasarkan laporan penjualannya, Honda mencatatkan peningkatan penjualan retail secara nasional pada bulan Mei 2025. Bulan lalu, Honda menjual total 4.740 unit mobil, naik dibandingkan bulan April sebelumnya yang tercatat sebanyak 4.539 unit.

    Tren positif ini didorong oleh peningkatan penjualan dari berbagai model unggulan Honda di berbagai segmen.

    Mobil Honda yang menjadi kontributor terbesar adalah Honda Brio. City car andalan Honda itu mencatatkan penjualan sebanyak 2.574 unit, meningkat 9% dibanding bulan sebelumnya.

    Di segmen SUV, Honda HR-V juga mencatat peningkatan 9 persen dengan total 866 unit, sementara Honda WR-V mencatat lonjakan tertinggi sebesar 18 persen dengan penjualan sebanyak 567 unit.

    Selain itu, Honda BR-V menyumbang 498 unit, dan model CBU seperti Honda CR-V turut mencatat pertumbuhan signifikan dengan total penjualan 158 unit.

    “Meskipun kondisi pasar masih belum stabil, kami bersyukur permintaan terhadap mobil-mobil Honda tetap mengalami peningkatan di bulan Mei. Dengan peluncuran model terbaru seperti New Honda HR-V di awal Juni, serta menyambut ajang GIIAS 2025 di bulan depan, kami optimis tren positif ini akan terus berlanjut di semester kedua tahun ini,” kata Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor dalam keterangan tertulisnya.

    Memasuki bulan Juni 2025, Honda memperkuat komitmennya melalui program penjualan”Mulai Hari Baru dengan Honda Baru”. Program itu menawarkan berbagai keuntungan seperti uang muka ringan, bunga 0% hingga 3 tahun, cicilan terjangkau, serta gratis biaya perawatan berkala hingga 4 tahun atau 50.000 km.

    Tak hanya menghadirkan produk baru dan program penjualan, Honda juga mendorong pertumbuhan melalui ekspansi jaringan dealer di berbagai kota. Pada awal Juni, Honda meresmikan dealer baru di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menjadi dealer baru ketujuh yang dibuka sepanjang tahun 2025 ini.

    (rgr/dry)

  • Lagi Banyak Dicari! Ini Daftar Mobil Bekas Terlaris Tahun Ini

    Lagi Banyak Dicari! Ini Daftar Mobil Bekas Terlaris Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Minat masyarakat terhadap mobil bekas semakin tinggi setiap tahunnya. Mobil second jadi alternatif untuk memiliki kendaraan pribadi dengan bujet terbatas.

    Data internal PT Balai Lelang Serasi (IBID) menunjukkan rata-rata pembeli mobil bekas sejak bulan Januari hingga Mei 2025 meningkat sebesar 30% dibandingkan bulan yang sama tahun 2024.

    Mobil pabrikan Jepang menjadi yang paling banyak dibeli konsumen, diantaranya Toyota, Daihatsu, dan Honda. 

    Untuk diketahui, Toyota Avanza mempertahankan titel sebagai mobil bekas terlaris di IBID. Penjualan MPV sejuta umat ini mencapai lebih dari 2.500 unit.

    Peringkat selanjutnya disusul Daihatsu Sigra dan Toyota Calya dengan catatan penjualan masing-masing lebih dari 1.000 unit.

    “Konsumen IBID tertarik dengan segmen MPV, mobil niaga, dan Hatchback. Baik stok maupun penjualannya cukup banyak,” ujar Presiden Direktur IBID Daddy Doxa Manurung dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6).

    Doxa percaya penjualan mobil bekas di IBID akan mengalami peningkatan terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.  

    Sebagai rincian, berikut daftar mobil bekas terlaris di seluruh cabang nasional IBID periode Januari–Mei 2025.

    Toyota Avanza
    Daihatsu Sigra
    Toyota Calya
    Daihatsu Gran Max BV
    Toyota Innova
    Toyota Agya
    Daihatsu Xenia
    Daihatsu Ayla
    Daihatsu Gran Max PU
    Toyota Rush

    Demi mengoptimalkan layanan, khususnya area DKI Jakarta, Kantor Pusat IBID (IBID Head Office) dan IBID Jakarta berpindah alamat ke Jl. Raya Bogor Nomor 12, RT01/RW01, Pekayon, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13710. 

    Bagi Anda yang ingin membeli mobil bekas, ayo kunjungi lokasi baru tersebut. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi CS IBID melalui WhatsApp di 0812 8773 5544 atau Live Chat di situs web ibid.astra.co.id atau aplikasi IBID – Balai Lelang Astra. 

  • Video: Penjualan Mobil Listrik di RI Ungguli Hybrid

    Video: Penjualan Mobil Listrik di RI Ungguli Hybrid

    Video

    Video: Penjualan Mobil Listrik di RI Ungguli Hybrid

    News

    1 jam yang lalu

  • Video: Penjualan Mobil Lesu & Turun 15,1% Yoy

    Video: Penjualan Mobil Lesu & Turun 15,1% Yoy

    Jakarta, CNBC Indonesia –Industri otomotif dalam negeri masih menunjukkan kelesuan seiring dengan menurunnya penjualan kendaraan bermotor terutama di segmen mobil. di samping pelemahan permintaan domestic, tekanan dari faktor eksternal seperti perang dagang juga turut membebani kinerja sektor ini.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (17/06/2025).

  • Setiap 2 Mobil Listrik di Indonesia, 1 Berasal dari BYD

    Setiap 2 Mobil Listrik di Indonesia, 1 Berasal dari BYD

    Jakarta

    BYD cukup mendominasi penjualan mobil listrik di Indonesia. Setiap dua mobil listrik yang terjual di Indonesia, salah satunya berasal dari merek BYD.

    Setahun lebih BYD menginjakkan kaki di Indonesia. Meski masih seumur jagung, catatan penjualan BYD di Tanah Air itu cukup mengesankan. Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao mengklaim saat ini di pasar kendaraan listrik Indonesia, pangsa pasar BYD dan sub-brand Denza mencapai 52 persen lebih. Itu berarti setiap dua mobil listrik yang terjual, satu unitnya berasal dari merek BYD.

    “Minggu lalu, BYD telah mengirimkan 30.000 unit kendaraan di Indonesia. Bersama sub-brand kami, Denza, BYD Group saat ini memegang pangsa pasar sebesar 52,6 persen di pasar kendaraan listrik nasional. 52 persen berarti, setiap 2 unit EV di Indonesia ada 1 mobil BYD yang terjual,” kata Eagle dalam EVentureland: BYD M6 First Anniversary di Lido Adventure Park, Sukabumi, Minggu (15/6/2025).

    Denza. Foto: (Dina Rayanti/detikOto)

    Menurut Eagle, salah satu model yang memberikan kontribusi signifikan adalah BYD M6. MPV listrik pertama di kelasnya ini sanggup bikin orang Indonesia kepincut. Buktinya meski baru berusia setahun, penjualannya sudah lebih dari 10.000 unit.

    “Jangan lupa, ini masih tahun pertama, lebih dari 10.100 unit telah terjual sejak peluncurannya,” beber Eagle.

    Posisi BYD dalam merek mobil terlaris di Indonesia memang belakangan terlihat meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), secara wholesales BYD sudah mengirimkan 12.013 unit mobil ke seluruh dealernya, sedangkan Denza 3.965 unit. Sementara itu secara retail selama lima bulan pertama tahun 2025 BYD sudah menjual 11.533 unit mobil atau sekitar 3,5 persen dari pangsa pasar. Denza mencatatkan penjualan 3.996 unit mobil ke konsumennya di dalam negeri.

    Dari keseluruhan merek yang berkecimpung di Indonesia, pangsa pasar BYD saat ini 3,5 persen sedangkan Denza 1,2 persen. Menariknya seluruh mobil yang dijual BYD dan Denza hingga saat ini, tak ada yang mengusung mesin konvensional. Keseluruhannya mengusung tenaga listrik.

    BYD diketahui memiliki lima model yang dijual di Indonesia yaitu Dolphin, Atto 3, M6, Seal, dan Sealion 7. Sementara Denza, hanya mengandalkan penjualan MPV listrik D9 yang bertarung melawan Alphard, Vellfire, Lexus LM cs.

    (dry/rgr)

  • Alphard Cs Naik, Innova Zenix Tak Terkejar

    Alphard Cs Naik, Innova Zenix Tak Terkejar

    Jakarta

    Penjualan mobil hybrid mengalami penurunan dibanding April 2025. Di sisi lain, Innova Zenix tetap merajai mobil hybrid di Indonesia.

    Diolah dari data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid pada Mei 2025 tercatat 4.144 unit. Angka itu turun 7,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Innova Zenix Hybrid tetap nomor satu dengan angka penjualan 2.539 unit pada April 2025, naik dari bulan sebelumnya 2.421 unit. Dengan angka tersebut, Innova Zenix Hybrid terbukti menjadi tulang punggung segmen elektrifikasi Toyota di Indonesia.

    Posisi runner up mobil Hybrid ditempati XL7 Hybrid dengan angka penjualan 612 unit. Bulan lalu Ertiga Hybrid menempati posisi dua, namun pada Mei 2025, terpantau Ertiga hybrid tidak terdistribusi ke dealer sama sekali.

    Yaris Cross Hybrid melengkapi tiga besar dengan angka penjualan sebanyak 288 unit. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya cuma 161 unit.

    Kenaikan penjualan dialami MPV Hybrid premium seperti Alphard. MPV mewah itu terdistribusi sebanyak 89 unit pada Mei 2025. Naik dari bulan April sebanyak 47 unit.

    MPV mewah yang mengalami kenaikan ialah Lexus LM350h, mobil buat para sultan ini terdistribusi sebanyak 187 unit, naik dari bulan lalu 116 unit.

    Sementara itu, Hyundai Santa Fe Hybrid mencatatkan 112 unit, menandai kehadiran alternatif menarik di kelas SUV keluarga dengan teknologi elektrifikasi.

    Dengan angka penjualan di atas, terbukti mobil hybrid sudah punya tempat di hati masyarakat Indonesia.

    Hybrid menjadi opsi yang ingin bertransisi ke kendaraan lebih ramah lingkungan tanpa sepenuhnya meninggalkan mesin bakar.

    Toyota masih menjadi pemain utama. Namun kehadiran Suzuki, Hyundai, Haval, dan Lexus menjadikan kompetisi di pasar elektrifikasi semakin berwarna.

    Daftar penjualan mobil hybrid per Mei 2025:

    1. Kijang Innova Zenix Hybrid: 2.539 unit
    2. Suzuki XL7 Hybrid: 612 unit
    3. Yaris Cross Hybrid: 288 unit
    4. Lexus LM350 Hybrid: 187 unit
    5. Hyundai Santa Fe Hybrid: 112 unit
    6. Toyota Alphard Hybrid: 89 unit
    7. Haval Jolion Hybrid: 61 unit
    8. Toyota Camry Hybrid: 43 unit
    9. Toyota Vellfire Hybrid: 32 unit
    10. Lexus RX dan Honda Civic: masing-masing 30 unit

    (riar/rgr)