Topik: Penjualan Mobil

  • Rahasia Daihatsu Sigra Laku Ratusan Ribu Unit Sejak Meluncur di Indonesia

    Rahasia Daihatsu Sigra Laku Ratusan Ribu Unit Sejak Meluncur di Indonesia

    Jakarta

    Daihatsu Sigra menjadi tulang punggung penjualan Daihatsu Indonesia di segmen kendaraan penumpang. Penjualan mobil LCGC 7-seater ini bahkan sudah menembus angka 425 ribu unit sejak pertama kali diperkenalkan pada 2016 lalu.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan kepada Sigra yang terus menjadi pilihan utama keluarga di Indonesia, khususnya pembeli mobil pertama,” ujar Tri Mulyono selaku Marketing & Customer Relation Division Head, PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation.

    Daihatsu segarkan tampilan Sigra R Deluxe Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sebagai informasi, Daihatsu Sigra kali pertama meluncur pada 2016 lalu. Dan hingga kini model ini telah terjual sekitar 425 ribu unit. Daihatsu juga mengklaim mendominasi penjualan mobil LCGC (Ayla dan Sigra) dengan market share sebesar 41%, di mana 30 %-nya adalah model Sigra.

    Sigra menjadi salah satu mobil terlaris di Indonesia karena berbagai faktor. Faktor pertama, tentunya dari segi harga. Banderol Sigra ada di rentang Rp 140 jutaan hingga Rp 180 jutaan. Sigra mengisi ceruk pasar mobil di bawah Rp 200 juta yang memang sangat banyak peminatnya. Apalagi model ini punya kapasitas 7 penumpang.

    “Sigra punya fungsi yang sangat bisa diandalkan, baik untuk keperluan keluarga, ataupun juga keperluan usaha, sehingga ini yang membuat Sigra juga saat ini penjualannya kurang lebih sekitar 1.500 unit per bulan. Jadi ini membuat Sigra juga mendapatkan suatu animo, suatu penerimaan yang sangat baik dari customer,” kata Hari Wicaksono selaku Promotion & Digital Marketing Department Head PR PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

    Daihatsu segarkan tampilan Sigra R Deluxe Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Tak hanya fungsional, Sigra juga ramah kantong soal biaya perawatannya, serta didukung lebih dari 170 bengkel resmi di seluruh Indonesia. “Jadi itu tentunya akan membuat mudah para pengguna Daihatsu Sigra dalam merawat mobilnya,” sambung Hari.

    Sigra sendiri merupakan mobil yang dirancang khusus buat pasar Indonesia. Mobil ini diteliti dan diriset di fasilitas Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Sigra menjadi opsi buat konsumen yang menginginkan mobil 7 penumpang dengan harga terjangkau dan efisien bahan bakar.

    (lua/din)

  • Mobil China Makin Banyak di Indonesia, yang Penting Wajib Investasi

    Mobil China Makin Banyak di Indonesia, yang Penting Wajib Investasi

    Jakarta

    Merek China terus berdatangan ke Indonesia. Bagi Gaikindo, itu bukan masalah berarti. Terpenting, para produsen China itu melakukan investasi besar Indonesia.

    Delapan tahun terakhir, pasar otomotif Indonesia kian dijejali mobil-mobil China. Dimulai dari Wuling dan DFSK pada tahun 2018, kini sudah ada belasan merek mobil China menjajakan produknya di dalam negeri.

    Dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), beberapa merek China yang terdaftar yaitu BYD, Chery, Wuling Denza, AION, Geely, GWM (Great Wall Motor), DFSK, Neta, FAW, Jetour, BAIC, Jaecoo, Xpeng, dan baru-baru ini meluncur ada Lepas.

    Menurut Gaikindo, kian banyaknya merek China di Indonesia bukan masalah. Justru bisa meningkatkan angka penjualan. Namun yang paling penting, para produsen China itu menanamkan duitnya di Tanah Air.

    “Saya nggak membedakan Chinese brand itu apa. Buat saya dari Gaikindo, mau siapa yang jualan paling banyak, nggak ada urusan, yang penting mereka melakukan investasinya di Indonesia, memajukan industri otomotif Indonesia, dan harapan saya melakukan ekspor dari Indonesia,” tutur Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi ditemui di ajang GIIAS belum lama ini.

    Menurut Nangoi, sektor otomotif Indonesia saat ini mempekerjakan jutaan orang. Dengan banyaknya investasi di Indonesia, maka roda perekonomian dari sektor otomotif juga ikut berputar. Diketahui dari belasan merek China itu, beberapa di antaranya sudah membangun pabrik di sini seperti Wuling dan DFSK. Kalaupun tak membangun pabrik, beberapa merek juga melakukan perakitan mobilnya di dalam negeri.

    “Mau mereknya apa nggak ada masalah. Buat saya kucing warnanya apa nggak penting, yang penting bisa nangkap tikus,” lanjut Nangoi.

    Dari sisi konsumen, keberadaan merek-merek China itu tentu menjadi angin segar. Sebab, pilihan masyarakat juga kian beragam. Lebih lagi, merek-merek China itu menjual mobilnya dengan harga ramah di kantong. Kebanyakan memang menawarkan mobil listrik dengan harga bersaing dengan mobil-mobil bermesin konvensional.

    “Pilihan yang baik buat customer, Anda kan sekarang milih, lihat Mazda bagus, Toyota bagus, Chery bagus bisa lihat semua,” pungkas Nangoi.

    Meski merek-merek China terus berdatangan, nyatanya penjualan mobil di dalam negeri masih didominasi oleh mobil Jepang. Buktinya sepanjang semester satu tahun 2025, lima merek terlaris adalah Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki.

    (dry/rgr)

  • Mobil Buatan Indonesia Dikirim ke 90 Negara, Pemerintah Minta Tambah Lagi

    Mobil Buatan Indonesia Dikirim ke 90 Negara, Pemerintah Minta Tambah Lagi

    Jakarta

    Berbagai model mobil buatan Indonesia dikirim ke luar negeri. Ekspor mobil buatan Indonesia pada 2025 ini pun mengalami peningkatan sampai pertengahan tahun.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada semester I tahun 2025 tercatat sebanyak 374.740 unit. Angka itu turun 8,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dari retail sales (dari dealer ke konsumen) penjualan mobil semester I tahun ini hanya sebanyak 390.467 unit, turun 9,7 persen dari tahun lalu.

    Meski penjualan mobil secara domestik turun, ekspor mobil ke luar negeri justru meningkat. Semester I tahun ini, ekspor mobil buatan Indonesia naik 7 persen.

    “Kinerja ekspor kedaraan bermotor Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang positif pada tahun 2024. Ekspor kendaraan utuh hampir mencapai 500 ribu unit dan hingga pertengahan tahun 2025 telah meningkat sebesar 7 persen. Kendaraan tersebut diekspor ke lebih dari 90 negara dan juga termasuk negara-negara maju seperti Jepang,” ujar Nangoi di GIIAS 2025 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025).

    Berdasarkan data Gaikindo, ekspor mobil dalam bentuk utuh dari Januari sampai Juni 2025 tercatat sebanyak 233.648 unit. Angka itu naik 7 persen dari 218.459 unit yang dicapai pada periode yang sama tahun lalu.

    “Ekspor kendaraan terurai dan komponen otomotif juga mengalami peningkatan signifikan, mencerminkan peran Indonesia yang semakin strategis sebagai basis produksi kendaraan untuk pasar global,” ungkap Nangoi.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan para pimpinan perusahaan otomotif dunia. Dia meminta agar para prinsipal otomotif global itu dapat memperluas tujuan ekspornya.

    “Berkaitan dengan ekspor otomotif, saya beberapa waktu yang lalu bertemu dengan berbagai pimpinan dari perusahaan-perusahaan otomotif dunia. Saya sebagai pemerintah meminta mereka untuk menambah atau memperluas pasar-pasar ekspornya. Dan mereka sudah memberikan komitmen kepada saya bahwa mereka akan memperluas pasar ekspor dari Indonesia,” ujar Agus.

    (rgr/din)

  • Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota

    Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota

    Jakarta

    BYD membanderol Atto 1 mulai dari Rp 190 jutaan. Akankah harga tersebut mengganggu penjualan mobil sekelas Agya?

    Mobil listrik termurah BYD akhirnya dijual di Indonesia. Adalah Atto 1 yang di beberapa negara dikenal juga dengan nama Seagull. Saat peluncuran, banyak pihak dibikin kaget dengan banderol Atto 1.

    Soalnya, harga BYD Atto 1 itu di bawah Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB). Di NJKB Bapenda Provinsi DKI Jakarta, Atto 1 nilainya Rp 218 juta dan Rp 233 juta. Umumnya, harga mobil itu di atas NJKB karena ada instrumen pajak lain yang dikenakan.

    Tapi BYD Atto 1 justru dijual mulai Rp 195 juta untuk varian terendah, sedangkan varian tertinggi Rp 235 juta. Dengan banderol harga segitu, BYD Atto 1 bakal bersaing langsung dengan mobil di segmen LCGC (Low Cost Green Car) sekelas Toyota Agya Cs. Akankah BYD Atto 1 itu mengacak-acak pasar Agya cs?

    Toyota punya pandangan tersendiri tentang hal itu. Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Jap Ernando Demily menyebut bahwa kehadiran produk baru seperti BYD Atto 1 justru positif untuk mendongkrak pasar yang tengah lesu.

    “Karena kalau marketnya nambah dan industri dibangun di Indonesia, Indonesia sejahtera, kalau Indonesia sejahtera, kita sejahtera. Jadi kita berharap marketnya nambah” tutur Ernando ditemui di GIIAS belum lama ini.

    Ernando meyakini keberadaan BYD Atto 1 itu tak serta merta mengganggu pasar Agya cs. Menurutnya, masing-masing model mobil sudah memiliki konsumennya tersendiri.

    “Agya punya loyalis, jadi masing-masing punya spesifik market,” tambah dia.

    Adapun soal harga BYD di bawah NJKB itu rupanya karena seluruh komponen diproduksi oleh pabrikan yang bermarkas di Shenzhen tersebut. Mulai dari baterai, motor listrik, hingga komponen terkecil seperti wiring sistem, software, dan lainnya.

    “Artinya secara simpel kita sampaikan, ketika kita bisa me-mastering hampir keseluruhan dari production komponen kendaraan, memang segitu harganya. Kenapa BYD harus mahal-mahalin? Jadi itu hasil dari me-mastering seluruh komponen tersebut,” ungkap Head of Public and Government Relations BYD Motor Indonesia Luther Pandjaitan.

    (dry/din)

  • Penjualan Makin Menantang, Daihatsu Yakin Bertahan Jadi Merek Terlaris Kedua

    Penjualan Makin Menantang, Daihatsu Yakin Bertahan Jadi Merek Terlaris Kedua

    Jakarta

    Pasar otomotif di Indonesia sedang mengalami tantangan, Daihatsu percaya diri tetap bisa bertahan sebagai merek mobil terlaris kedua di Indonesia.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada semester I tahun 2025 tercatat sebanyak 374.740 unit. Angka itu turun 8,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dari retail sales (dari dealer ke konsumen) penjualan mobil semester I tahun ini hanya sebanyak 390.467 unit, turun 9,7 persen dari tahun lalu.

    Daihatsu menempati urutan kedua dengan capaian wholesales 64.405 unit. Atas hasil itu, Daihatsu mendapat market share 17,2 persen. Seperti diketahui, Daihatsu sudah 16 tahun berturut-turut menempati peringkat kedua penjualan otomotif di Indonesia.

    “Kami yakin tahun 2025 ini dapat terus mempertahankan peringkat dua di pasar otomotif nasional,” tutur Chief Executive Officer PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (PT AI-DSO) Fredy Handjaja di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (24/7/2025).

    Penjualan mobil yang semakin menantang dipengaruhi oleh beragam faktor. Salah satunya ialah daya beli yang menurun serta kondisi perekonomian nasional yang belum stabil.
    Daihatsu sebagai merek yang sudah beroperasi sejak 1978 di Indonesia yakin dengan reputasi merek yang sudah dibangun. Salah satu strategi yang bakal ditempuh, yakni peningkatan layanan purna jual atau after sales service. Layanan ini bukan sekadar pelengkap, tetapi menjadi faktor pembeda dalam mempertahankan konsumen lama dan membangun loyalitas jangka panjang. Apalagi Daihatsu sudah memiliki jaringan lebih dari 260 outlet.

    “Termasuk peningkatan kualitas layanan after sales service, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan membangun loyalitas dari customer,” tutur Fredy.

    Sejarah baru yang sedang ditempuh oleh Daihatsu yakni peluncuran mobil hybrid pertama di Indonesia, Rocky Hybrid. Mobil tersebut statusnya masih Completely Built Up (CBU) yang diimpor secara utuh dari Jepang, namun menariknya memiliki banderolan yang cukup kompetitif untuk mobil hybrid.

    “Daihatsu sudah beroperasi 47 tahun, kita tidak menjual produk, tapi kita menjual experience, di mana kita sudah memastikan layanan purna jual sudah menjadikan pilar yang memudahkan, Sahabat Daihatsu tidak perlu khawatir, peace of mind menjadi pilar objektif kita. Saya rasa itu yang terpenting,” kata Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani.

    Rocky Hybrid menggunakan mesin bensin 1.200 cc WA-VEX yang terintegrasi dengan baterai Hybrid sebesar 177,6 volt, serta transmisi khusus hybrid Transaxle. Motor listrik Rocky Hybrid mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 106 PS dan torsi maksimum 170 Newton meter, sehingga menjadikan mobil ini memiliki torsi terbesar di kelasnya dengan akselerasi yang sangat responsif. Baterai pada Rocky Hybrid memiliki daya 0,74 kWh, atau 6 kali lebih besar dibandingkan mobil lain di kelasnya, bahkan setara dengan hybrid SUV medium yang beredar saat ini.

    Dalam hal efisiensi bahan bakar, Rocky Hybrid mampu mencapai 28 KM/L dengan mode pengujian WLTC (Worldwide Harmonized Light Vehicles Test Cycle), bahkan mampu mencapai hingga 34,8 KM/L berdasarkan metode pengujian JC08 (Japan Cycle 08) yakni pengujian efisiensi bahan bakar di Jepang. Selain efisiensi bahan bakar, Rocky Hybrid juga rendah emisi karena hanya menghasilkan 83 gram CO2/km.

    Rocky Hybrid dilengkapi fitur advance safety. Terdapat 6 SRS Airbag, ABS (Anti-lock Braking System) dan EBD (Electronic Brakeforce Distribution) untuk memaksimalkan performa pengereman, VSC (Vehicle Stability Control) untuk menjaga stabilitas kendaraan, HSA (Hill Start Assist) yang dapat mencegah mobil mundur ketika berhenti di tanjakan selama beberapa saat, Blind Spot Mirror, dan ISOFIX semakin menjadikan aktivitas berkendara lebih aman.

    (riar/lua)

  • Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?

    Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?

    Jakarta

    Penjualan mobil Indonesia turun cukup dalam. Padahal orang Indonesia punya uang tapi memilih untuk menahan. Apa sebabnya?

    Kondisi perekonomian Indonesia tak baik-baik saja. Hal itu terlihat dari penurunan angka penjualan mobil sepanjang semester satu tahun 2025. Dalam data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2025, secara retail penurunannya mencapai 9,7 persen atau sekitar 41.986 unit.

    Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkap penurunan penjualan itu disebabkan kondisi perekonomian global yang melambat. Pun demikian dengan kondisi perekonomian Indonesia yang juga tengah merosot. Kondisi tersebut membuat masyarakat Indonesia menahan untuk membeli mobil baru.

    “Jadi semua ekonomi terganggu lah intinya ke sana. Jadi orang menahan (beli mobil) sedikit intinya ke sana,” kata Nangoi.

    Padahal menurut Nangoi, uangnya ada. Namun kebanyakan memilih untuk menahan uangnya membeli mobil. Banyak memilih menggunakan uangnya untuk kebutuhan yang lain.

    “Semuanya menahan, bukan gak ada uang, uang ada, masih menahan dulu karena mereka prioritas bisa diubah dan segala macam,” tambah Nangoi.

    Di tengah penurunan penjualan itu, sebenarnya ada catatan menarik. Tercatat ada beberapa merek yang justru mengalami peningkatan penjualan dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Substitusi, kiri kanan aja, kalau Anda lihat ada satu naik satu turun overall turun kan kelihatan,” ucap Nangoi.

    Keberadaan pameran GIIAS 2025 diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk memulihkan kondisi tersebut. Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan pameran ini untuk membeli mobil. Lebih lagi, peserta yang mengikuti pameran GIIAS juga terus bertambah. Nangoi mengungkap ada 44 merek mobil dan 17 merek sepeda motor yang ikutan pameran GIIAS tahun ini. Tak cuma itu, ada juga empat perusahaan karoseri besar yang ikutan.

    “Kalau saya bilang pameran ini adalah pameran paling besar paling lengkap di luar china. Tapi kalo lengkapnya saya lebih yakin, karena kita dari ada dari Jepang, dari Korea, dari Vietnam dari China, dr UK, Prancis, Jerman, jadi cukup komplet di sini,” tukas Nangoi.

    (dry/lua)

  • Harga Rp 629 Juta, Honda StepWGN Ditargetkan Laku 2 Ribu Unit Setahun

    Harga Rp 629 Juta, Honda StepWGN Ditargetkan Laku 2 Ribu Unit Setahun

    Jakarta

    PT Honda Prospect Motor (HPM) telah meluncurkan Honda StepWGN Hybrid di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Berapa target penjualan mobil yang dibanderol Rp 629 jutaan tersebut?

    Direktur Pemasaran PT HPM, Yusak Billy mengatakan, Honda StepWGN ditargetkan laku 2 ribu unit setahun. Nominal tersebut cukup masuk akal untuk mobil hybrid berdimensi besar.

    “Targetnya untuk sekarang mungkin 2 ribu unit setahun, ya. Berarti sebulan 180 sampai 200 unit lah,” ujar Yusak Billy saat peluncuran produk di ICE BSD, Tangerang Selatan, belum lama ini.

    Honda StepWGN. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Semenjak pertama nongol di GIIAS tahun lalu, Honda StepWGN diklaim sudah mencuri perhatian konsumen. Bahkan, ketika range harganya masih belum pasti, sudah ada ratusan pembeli yang melakukan pemesanan unit.

    “Penerimaannya bagus ya semenjak pertama dikenalkan. Bahkan sejak pre-prescon, sudah 150-an unit yang SPK. Padahal saat itu, range harganya masih Rp 650-700 juta,” kata dia.

    Sebagai catatan, Honda StepWGN punya dimensi panjang 4.829 mm, lebar 1.752 mm, tinggi 1.840 mm dan jarak sumbu roda 2.888 mm. Sementara ground clearance-nya 151 mm dengan radius putar minimum 5,4 m.

    PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi mengumumkan harga Honda StepWGN di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025. Kendaraan hybrid penantang Nissan Serena dan Toyota Voxy tersebut dibanderol tak sampai Rp 700 juta! Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Pabrikan membekalinya dengan mesin 2L yang dikawinkan motor listrik. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu menghasilkan tenaga kombinasi 184 PS dan torsi 315 Nm.

    Honda StepWGN sudah dilengkapi fitur Honda Sensing yang memiliki 15 fungsi, yakni collision mitigation brake system, preceding vehicle departure notification function, pedestrian accident reduction steering, sign recognition function, adaptive cruise control with traffic jam following function, auto high beam, hingga near-field collision mitigation brake system.

    (sfn/dry)

  • Badai Pasti Berlalu, Pemerintah Yakin Penjualan Mobil Segera Bangkit

    Badai Pasti Berlalu, Pemerintah Yakin Penjualan Mobil Segera Bangkit

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia tahun ini anjlok. Penyebabnya, daya beli masyarakat sedang melemah. Meski begitu, pemerintah yakin masyarakat bakal mengeluarkan uangnya lagi untuk belanja mobil baru.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada semester I tahun 2025 tercatat sebanyak 374.740 unit. Angka itu turun 8,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dari retail sales (dari dealer ke konsumen) penjualan mobil semester I tahun ini hanya sebanyak 390.467 unit, turun 9,7 persen dari tahun lalu.

    Merosotnya penjualan mobil di Indonesia ini dilandasi faktor ekonomi dan daya beli masyarakat yang tengah merosot.

    “Saya minta kepada pelaku industri untuk have trust, percaya kepada pasar Indonesia. Sekarang memang kita sedang mengalami kesulitan, daya beli rendah, tapi saya percaya tidak terlalu lama lagi masyarakat Indonesia akan kembali membeli alat transportasi termasuk otomotif,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam upacara pembukaan GIIAS 2025 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025).

    Menurut Agus, pasar otomotif Indonesia masih potensial. Sebab, rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia dibandingkan populasinya masih jauh di bawah negara lain.

    “Berdasarkan data Vehicles in Use pada tahun 2024 yang dirilis oleh International Organization of Motor Vehicle Manufacturers, Indonesia sebagai negara yang memiliki populasi terbesar di ASEAN, rasio kepemilikan kendaraannya 99 unit per 1.000 orang. Angka ini jauh di bawah Malaysia yang 490 unit, Thailand 275 unit, Singapura 211 unit (per 1.000 orang),” beber Agus.

    “Tapi menariknya, Indonesia tetap mencatat sebagai negara yang penjualan alat transportasinya terbesar di ASEAN, walaupun rasionya rendah sekali. Ini membuktikan potensi yang besar terhadap pertumbuhan pasar otomotif nasional dalam jangka panjang,” lanjut Agus.

    (rgr/din)

  • Tesla Tenggelam, Elon Musk Blak-blakan Nasibnya Makin Suram

    Tesla Tenggelam, Elon Musk Blak-blakan Nasibnya Makin Suram

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis Tesla makin terpuruk. Sahamnya anjlok 8% pada Kamis (24/7) waktu setempat, setelah raksasa mobil listrik milik Elon Musk tersebut melaporkan kinerja yang mengecewakan.

    Penjualan mobil Tesla anjlok di dua kuartal berturut-turut sepanjang 2025. Pada kuartal-II (Q2) 2025, pendapatan Tesla menurun 12% dari tahun-ke-tahun (YoY) menjadi US$22,5 miliar.

    Pendapatan tersebut di bawah estimasi analis yang mematok angka US$22,74 miliar, menurut LSEG.

    Dikutip dari laporan kinerjanya, penurunan pendapatan Tesla antara lain disebabkan pengiriman mobil listrik yang lesu, pendapatan kredit regulasi yang lebih rendah, dan harga jual rata-rata (ASP) yang menurun.

    Elon Musk terang-terangan mengatakan kepada analis bahwa Tesla akan menghadapi beberapa kuartal yang berat di masa mendatang, dikarenakan berakhirnya kredit pajak mobil listrik federal, dikutip dari CNBC International, Jumat (25/7/2025).

    Tesla menghadapi kompetisi yang kian sengit di beberapa pasar inti seperti China dan Eropa. Pemain mobil listrik China yang gencar meluncurkan kendaraan murah memberikan tekanan terhadap bisnis Tesla.

    Pada awal Juli lalu, Tesla melaporkan penurunan penjualan mobil 14% YoY menjadi 384.000 unit pada Q2 2025.

    Di Eropa, registrasi mobil baru Tesla juga ditolak, menurut data yang dirilis Asosiasi Manufaktur Mobil Otomatis Eropa.

    Sepanjang tahun ini, saham Tesla turun gila-gilaan mencapai 24%. Tesla menjadi emiten dengan kineraj terburuk di antara raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar tinggi (megacaps) lainnya.

    Dalam laporan kinerja pada Rabu (23/7), Musk dan CFO Vaibhav Taneja mengatakan kebijakan ‘Big Beautiful Bill’ yang didukung pemerintahan Trump dan baru-baru ini lolos di Kongres akan berdampak besar pada bisnis Tesla.

    Aturan tersebut mengakhiri kredit pajak mobil listrik federal sebesar US$7.500 pada akhir September mendatang.

    Di samping bisnis Tesla yang berdarah-darah, sikap politik Musk juga menjadi sorotan. Orang terkaya di dunia tersebut sempat mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan membuat keputusan-keputusan kontroversial.

    Antara lain melakukan PHK besar-besaran terhadap pegawai federal, hingga memangkas anggaran dan program federal. Ia juga mendukung partai sayap kanan anti-imigran AfD di Jerman dan memicu gerakan boikot Tesla di mana-mana.

    Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan Musk dan Trump juga kian memburuk. Musk bahkan mendirikan partai sendiri yang bertujuan melawan Republik.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Toyota Berhasil Pertahankan Posisi Puncak Pasar Otomotif Indonesia Selama Dua Dekade

    Toyota Berhasil Pertahankan Posisi Puncak Pasar Otomotif Indonesia Selama Dua Dekade

    JAKARTA – Toyota berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar otomotif Indonesia selama dua dekade terakhir, dengan pangsa pasar rata-rata di atas 30 persen.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) total penjualan mobil di Indonesia mencapai 865.723 unit pada 2024.

    Grup Toyota dan Lexus mendominasi pasar dengan total penjualan mencapai 291.566 unit (pangsa pasar 33,7 persen), disusul anak perusahaannya, Daihatsu, yang menduduki posisi penjualan kedua sebanyak 163.032 unit.

    “Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia selama ini kepada solusi mobilitas yang kami tawarkan. Ini merupakan kesetiaan jangka panjang kami dalam mendampingi pertumbuhan Indonesia, bukan hanya sebagai produsen otomotif, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun masa depan mobilitas, lingkungan, dan masyarakat,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD City, Tangerang, dilansir dari ANTARA.

    Selain itu, Toyota juga merajai pasar hybrid di tanah air, dengan menguasai pangsa pasar hybrid sebanyak 59 persen.

    Capaian ini, menurut Presiden Direktur PT TAM Hiroyuki Ueda, berhasil diraih berkat strategi multi-pathway Toyota, inisiatif “Beyond Zero”, termasuk dengan menghadirkan kendaraan elektrifikasi seperti hybrid.

    Strategi multi-pathway merupakan pendekatan Toyota dalam menghadirkan berbagai solusi elektrifikasi dan mobilitas yang beragam, tidak hanya terpaku pada satu jenis teknologi, untuk mencapai target netralitas karbon.

    Bentuk Solusi dalam Strategi Multi-Pathway pabrikan Jepang tersebut yakni memberikan berbagai pilihan teknologi elektrifikasi seperti hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), dan fuel cell electric vehicle (FCEV).

    Beberapa kendaraan hybrid Toyota saat ini seperti Corolla Cross Hybrid, Yaris Cross Hybrid, Kijang Innova Zenix Hybrid, Alphard Hybrid, dan lainnya, sementara Toyota Mirai menjadi salah satu contoh kendaraan FCEV Toyota saat ini, serta bZ4X dan Urban Cruiser sebagai BEV milik Toyota.

    Sementara “Beyond Zero” merupakan visi global Toyota yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya mencapai nol emisi karbon (zero emissions), tetapi juga melampauinya dengan memberikan manfaat tambahan bagi manusia, masyarakat, dan lingkungan.

    “Melalui strategi multi-pathway, Toyota menghadirkan berbagai solusi mobilitas ramah lingkungan, salah satunya model Toyota Hybrid yang mendapatkan penerimaan positif oleh masyarakat sehingga berhasil mendominasi 59 persen pasar Hybrid nasional,” kata Hiroyuki.

    Keberhasilan ini, menurut Hiroyuki, juga merupakan buah dari pengembangan ekosistem mobilitas komprehensif, mencerminkan upaya Toyota dalam menyediakan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Melalui berbagai kemitraan lokal, Toyota konsisten memperkuat peran strategisnya dalam mengembangkan industri otomotif nasional.

    Dalam upaya memperkuat industri dari hulu ke hilir, Toyota memaksimalkan keterlibatan sumber daya dalam negeri melalui riset dan pengembangan, produksi, peningkatan penggunaan komponen lokal, serta pengembangan SDM.

    “Kami juga akan secara aktif mengoper rate lima pabrik manufaktur di Indonesia untuk memperkuat pondasi nasional industri. Semua aktivitas ini didukung oleh lebih dari 350.000 tenaga kerja lokal, termasuk pada value chain dan supply chain,” ujar Hiroyuki.

    Toyota juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor utama di kawasan Global South, dengan total kumulatif ekspor mendekati tiga juta unit kendaraan ke berbagai negara.