Topik: Penanaman Modal Asing (PMA)

  • IHSG Hari Ini Menguat Tipis, Pasar Menanti Data Inflasi dan Arah Investasi Global

    IHSG Hari Ini Menguat Tipis, Pasar Menanti Data Inflasi dan Arah Investasi Global

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, 30 April 2025, dibuka menguat 6,39 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.755,46. Meski mengalami kenaikan, pergerakan IHSG terbilang terbatas.
     
    Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan justru terkoreksi tipis 0,44 poin atau 0,06 persen ke level 756,75.
    Prediksi Pergerakan IHSG: Masih Mixed
    Melansir Antara, Pengamat pasar dari Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyebutkan IHSG hari ini diperkirakan tidak akan bergerak jauh karena pasar masih menanti rilis data penting.
     
    “IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.700 sampai 6.810,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, Rabu, 30 April 2025.
     

    Sentimen domestik
    Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati rilis data inflasi April 2025 yang diperkirakan naik menjadi 1,2 persen. Sikap ‘wait and see’ investor membuat IHSG cenderung bergerak datar.

    Di sisi lain, sentimen positif datang dari data realisasi investasi yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pada kuartal I-2025, total investasi tercatat sebesar Rp465,2 triliun, tumbuh 15,9 persen secara tahunan (yoy) dan naik 2,7 persen dibanding kuartal sebelumnya (qoq).
     
    Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) mendominasi dengan nilai Rp230,4 triliun atau 43 persen, sementara sisanya berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp234,8 triliun.

    Negara asing paling aktif berinvestasi di Indonesia
    PMA banyak masuk ke sektor logam dasar, barang logam, tambang, transportasi, gudang, telekomunikasi, dan industri kimia serta farmasi. 
     
    Negara asal investasi asing terbesar di Indonesia berasal dari Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang.
     
    Terus pantau perkembangan IHSG dan data ekonomi lainnya agar tidak ketinggalan momentum!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Daftar Negara dengan Investasi Terbesar di RI, Nomor 1 Bukan China

    Daftar Negara dengan Investasi Terbesar di RI, Nomor 1 Bukan China

    Jakarta

    Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan lima negara dengan investasi paling besar selama kuartal I 2025. Bukan China, negara yang menduduki posisi pertama sebagai investor terbesar RI ialah Singapura.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, posisi pertama masih duduki oleh Singapura, dengan jumlah investasi sebesar US$ 4,6 miliar atau sekitar Rp 77,2 triliun (kurs Rp 16.800). Posisi ini telah diduduki Singapura dalam waktu sekitar 10 tahun lamanya.

    “Kalau Singapura ya memang selama sudah 10-11 tahun terakhir ini Singapura selalu nomor satu. Singapura, Hongkong, China, memang kita pisahkan,” kata Rosan, dalam acara Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Kemudian posisi kedua, ada Hong Kong dengan investasi sebesar US$ 2,2 miliar. Di posisi ketiga ada China dengan investasi sebesar US$ 1,8 miliar. Keempat ada Malaysia dengan investasi sebesar US$ 1 miliar, kemudian di posisi kelima ada Jepang dengan investasi US$ 1 miliar.

    “Memang Malaysia ini masuk investasinya karena salah satu yang menyebabkan adanya joint venture (JV) antara perusahaan Indonesia dan perusahaan Malaysia yang kemudian mereka berekspansi ke Indonesia. Ini yang menyebabkan Malaysia sekarang nomor 4,” terangnya.

    Selain Malaysia, Rosan juga menyoroti keaktifan Jepang. Jepang kini berhasil menduduki posisi kelima, dari yang sebelumnya pada 2024 menduduki posisi keenam setelah Amerika Serikat (AS).

    “Jepang tetap sangat aktif dengan investasi yang terus berjalan, terutama kemarin juga baru mengumumkan pada saat prime minister-nya datang ke Indonesia, itu juga nilainya saja hampir US$ 900 juta (investasi) di bidang renewable energy. Dan kita harapkan, ini sudah saya dapat laporan dan ini juga akan segera berjalan realisasi investasinya,” ujar dia.

    Sepanjang triwulan I 2025, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 465,2 triliun. Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) mengambil porsi sebesar Rp 230,4 triliun atau 49,5%.

    Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) lebih dominan dengan porsi 50,5%, senilai Rp 234,8 triliun. Rosan mengatakan, kondisi tersebut bukan berarti menandakan bahwa investasi asing menurun. Akan tetapi, lebih kepada PMDN meningkat jauh lebih tajam di awal tahun 2025 ini ketimbang PMA.

    Berikut daftar 10 investasi asing terbesar di Indonesia pada kuartal I 2025:

    1. Singapura US$ 4,6 miliar
    2. Hong Kong US$ 2,2 miliar
    3. China US$ 1,8 miliar
    4. Malaysia US$ 1 miliar
    5. Jepang US$ 1 miliar
    6. Amerika Serikat (AS) US$ 802,16 juta
    7. Korea Selatan US$ 683,29 juta
    8. Belanda US$ 403,87 juta
    9. Kepulauan Virgin Inggris US$ 173,69 juta
    10. Inggris US$ 149,66 juta

    (kil/kil)

  • Rosan Ungkap 5 Daerah Tujuan Investasi di Kuartal I-2025

    Rosan Ungkap 5 Daerah Tujuan Investasi di Kuartal I-2025

    JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa realisasi investasi pada kuartal I-2025 mencapai Rp465,2 triliun atau 24,4 persen dari target yang dipasang pemerintah pada 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan realisasi investasi ini, didukung dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

    Adapun realisasi investasi PMA mencapai Rp230,4 triliun atau setara 49,5 persen, selain itu angka ini juga naik 12,7 persen secara tahunan (yoy). Sementara realisasi investasi PMDN sebesar Rp234,8 triliun atau setara 50,5 persen, angka ini juga naik 19,1 persen secara tahunan (yoy).

    “Pada kuartal pertama ini memang PMDN-nya kontribusinya lebih tinggi dari PMA, itu kalau kita lihat 50,5 persen PMDN atau Rp234,8 triliun dan PMA-nya Rp230,4 triliun atau 49,5 persen,” katanya dalam konferensi pers, Selasa, 29 April.

    Rosan menyampaikan dari tempat asal investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) lebih besar dibandingkan dengan penanaman modal asing (PMA).

    “Ini saya sampaikan ini terjadi bukan karena PMA-nya turun tetapi karena PMDN-nya meningkat jauh lebih tajam dibandingkan kenaikan oleh PMA,” jelasnya.

    Adapun, realisasi PMA dan PMDN pada kuartal I-2025 paling besar di provinsi Jakarta senilai Rp69,8 triliun atau naik 15,0 persen, Jawa Barat sebesar Rp68,5 triliun atau naik 14,7 persen, Jawa Timur sekitar Rp36,0 triliun atau naik 7,7 persen, Sulawesi Tengah senilai Rp32,7 triliun atau naik 7,0 persen, dan Banten sebesar Rp31,1 triliun atau naik 6,7 persen.

    Sementara itu, realisasi PMA pada kuartal I-2025 paling besar berasal dari provinsi Jawa Barat sebesar 2,2 miliar dolar AS atau setara 15,1 persen, Sulawesi Tengah sebesar 1,9 miliar dolar AS atau setara 13,2 persen, Jakarta sebesar 1,7 miliar dolar AS atau setara 11,9 persen, Maluku Utara sebesar 1,4 miliar dolar AS atau setara 9,8 persen dan Banten sebesar 1,0 miliar dolar AS atau setara 6,9 persen.

    Sedangkan itu, realisasi PMDN pada kuartal I-2025 paling besar berasal dari provinsi Jakarta sebesar Rp42,2 triliun atau setara 18,0 persen, Jawa Barat senilai Rp33,8 triliun atau setara 14,4 persen, Jawa Timur sebesar Rp22,1 triliun atau setara 9,4 persen, Riau senilai Rp18,0 triliun atau setara 7,7 persen, dan Nusa Tenggara Barat sebesar Rp15,1 triliun atau setara 6,4 persen.

  • Target Investasi Tahun Ini Rp1.905 Triliun, Rosan: Optimis Tercapai Tapi Tak Mudah – Halaman all

    Target Investasi Tahun Ini Rp1.905 Triliun, Rosan: Optimis Tercapai Tapi Tak Mudah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengaku optimis, target investasi sebesar Rp 1.905,6 triliun bisa tercapai di tahun 2025. 

    Sebab menurutnya, beberapa komitmen investasi dari asing maupun nasional tercatat berjalan dengan baik meski di tengah gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini.

    “Kami cukup optimis ya dalam 3 kuartal berikutnya. Walaupun harus kami akui tidak mudah, ya tidak mudah. Tapi kita optimis karena kami melihat dari komitmen investasinya, ini kan sudah berjalan,” kata Rosan di Kantor BKPM, Selasa (29/4/2025).

    Rosan mengaku, komitmen investasi hingga triwulan I 2025 ini sudah ada yang berjalan maupun baru memulai investasi. Kata dia, dari komitmen tersebut meyakinkan bahwa target investasi tahun 2025 ini bisa tercapai.

    Bahkan dia memproyeksikan realisasi investasi untuk hilirisasi akan meningkat 30 persen dari target.

    “Yang paling penting buat kami bagaimana ya komitmen itu bisa menjadi implementasi. Karena kalau sudah menjadi implementasi, itu baru bisa kami bukukan,” jelas Rosan.

    “Tapi kami melihatnya sih masih baik dan investasi hilirisasi kelihatannya meningkat mungkin bisa mencapai 30 persen,” imbuhnya menegaskan.

    Untuk informasi, realisasi investasi triwulan pertama tahun 2025 sebesar Rp 465,2 triliun, capaian investasi tersebut setara 24,4 persen dari target Rp 1.905,6 triliun.

    Dari total realisasi investasi, tercatat jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 230,4 triliun atau setara 49,5 persen dari target. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5 persen dari target.

    Sementara itu, realisasi investasi hilirisasi triwulan I tahun 2035 mencapai Rp 136,3 triliun setara 29,3 persen dari total investasi.

    Realisasi ini merupakan capaian nyata sebab tren yang terjadi beberapa tahun terakhir, realisasi investasi hilirisasi setiap triwulan I hanya di kisaran 23 sampai 24 persen dari target.

    “Realisasi investasi atau kontribusi investasi dari hilirisasi itu mencapai 29,3 persen. Padahal kalau kita lihat tren nya selama 3 tahun terakhir ini biasanya di range 23 sampai 24 persen,” kata Rosan.

  • IHSG Hari Ini Menguat! Apa Saja Sentimen Penggeraknya?

    IHSG Hari Ini Menguat! Apa Saja Sentimen Penggeraknya?

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Selasa, 29 April 2025, menunjukkan tren positif. 
     
    Melasnir Antara, IHSG menguat 26,02 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.748,99. Sementara itu, indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan berlikuiditas tinggi ikut menguat 3,17 poin atau 0,42 persen ke level 756,89.
    Pelaku pasar masih wait and see, kenapa?
    Meski menguat, investor disebut masih bersikap hati-hati alias wait and see. Hal ini disebabkan pasar masih menanti rilis data Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia untuk kuartal I-2025.
     
    Menurut Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, pergerakan IHSG hari ini bisa menjadi awal upaya menutup gap ke level 6.770 sampai 6.870 pada pekan ini.

    PMA Indonesia Jadi Sorotan
    Valdy menambahkan, investor akan mencermati apakah PMA Indonesia mampu tetap tumbuh dua digit di tengah bayang-bayang kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat (AS).
     
    Sebagai informasi, pada kuartal IV-2024, realisasi PMA Indonesia tumbuh sebesar 33,3 persen year-on-year (yoy), mencapai Rp245,8 triliun dan menyumbang lebih dari separuh total investasi nasional.
     

    Sentimen global
    Dari sisi global, isu perang dagang kembali menyeruak. Pemerintah AS tengah mempertimbangkan penurunan tarif terhadap Tiongkok, meski belum ada sinyal negosiasi konkret dari pihak Beijing.
     
    Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut bahwa Tiongkok perlu melakukan de-eskalasi, mengingat nilai ekspor mereka ke AS lima kali lebih besar dibanding ekspor AS ke Tiongkok.
     
    Sementara itu, Menteri Keuangan Tiongkok, Lan Fo’an, menyatakan siap mendorong kebijakan ekonomi yang lebih proaktif untuk menstabilkan pertumbuhan global. Pasar pun berspekulasi bahwa perundingan dagang antara kedua negara bisa kembali terbuka.
    Pasar Eropa dan AS menanti data ekonomi penting
    Dari kawasan Barat, investor global juga sedang menanti rilis data penting, termasuk inflasi utama zona Euro dan data pekerjaan bulanan AS
     
    Kedua laporan tersebut dijadwalkan rilis Jumat (2 Mei 2025) dan bisa menjadi pemicu volatilitas lanjutan di pasar global, termasuk Indonesia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Sederet Negara Penyumbang Investasi Terbesar di Indonesia, Malaysia Masuk 5 Besar – Page 3

    Sederet Negara Penyumbang Investasi Terbesar di Indonesia, Malaysia Masuk 5 Besar – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) Indonesia tumbuh 19,1% di kuartal pertama 2025, mengapai Rp 234,8 triliun.

    Angka tersebut setara 50,5% dari total realisasi investasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa pertumbuhan investasi PMDN di kuartal pertama didorong oleh perbaikan infrastruktur, terutama jalan tol.

    “(Pertumbuhan investasi domestik) karena faktor peningkatan infrastruktur, terutama dari segi pembuatan jalan tol di Sumatera Utara, terutama di Riau,” ungkap Rosan dalam konferensi pers capaian realisasi investasi di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh realisasi investasi di sektor real estate dan properti. Di pembagian wilayah, Jakarta mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri tertinggi senilai Rp 42,2 triliun, disusul oleh Jawa Barat sebesar Rp 33,8 triliun dan Jawa Timur Rp 22,1 triliun. 

    Di sisi sektor, realisasi PMDN terbesar berada di Transportasi, Gudang, dan Telelomunikasi Rp48,4 triliun atau tumbuh 20,6%, pertambangan tumbuh 12,6% menjadi Rp 29,5 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran tumbuh 10,8% menjadi Rp25,3 triliun serta jasa lainnya mencapai Rp 23,7 triliun atau tumbuh 10,1%, dan perdagangan serta reparasi tumbuh 8,1% menjadi Rp 18,9 triliun.

    Adapun investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I 2025 menyentuh level Rp230,4 triliun atau 49,5% dari total investasi.Rosan memaparkan, realisasi investasi luar Jawa pada kuartal I/2025 mencapai Rp235,9 triliun atau 50,7% dari total investasi. 

  • Realisasi Investasi Dalam Negeri Sentuh Rp 235 Triliun, Tumbuh 19% – Page 3

    Realisasi Investasi Dalam Negeri Sentuh Rp 235 Triliun, Tumbuh 19% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) Indonesia tumbuh 19,1% pada kuartal pertama 2025, mengapai Rp 234,8 triliun.

    Angka tersebut setara 50,5% dari total realisasi investasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani mengungkapkan, pertumbuhan investasi PMDN di kuartal pertama didorong oleh perbaikan infrastruktur, terutama jalan tol.

    “(Pertumbuhan investasi domestik) karena faktor peningkatan infrastruktur, terutama dari segi pembuatan jalan tol di Sumatera Utara, terutama di Riau,” ungkap Rosan dalam konferensi pers capaian realisasi investasi di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Pertumbuhan tersebut juga didukung oleh realisasi investasi di sektor real estate dan properti. Di pembagian wilayah, Jakarta mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri tertinggi senilai Rp 42,2 triliun, disusul oleh Jawa Barat sebesar Rp 33,8 triliun dan Jawa Timur Rp 22,1 triliun. 

    Di sisi sektor, realisasi PMDN terbesar berada di Transportasi, Gudang, dan Telelomunikasi Rp48,4 triliun atau tumbuh 20,6%, pertambangan tumbuh 12,6% menjadi Rp 29,5 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran tumbuh 10,8% menjadi Rp25,3 triliun serta jasa lainnya mencapai Rp 23,7 triliun atau tumbuh 10,1%, dan perdagangan serta reparasi tumbuh 8,1% menjadi Rp 18,9 triliun.

    Adapun investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I 2025 menyentuh level Rp230,4 triliun atau 49,5% dari total investasi. Rosan memaparkan, realisasi investasi luar Jawa pada kuartal I/2025 mencapai Rp235,9 triliun atau 50,7% dari total investasi. 

  • Rosan: Capaian investasi kuartal I 2025 bukti dunia usaha percaya RI

    Rosan: Capaian investasi kuartal I 2025 bukti dunia usaha percaya RI

    pada kuartal ini, pemerintah turut berhasil membuka hingga 594.104 lapangan pekerjaan baru.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan capaian realisasi investasi pada kuartal I 2025 yang sebesar Rp465,2 triliun merupakan bukti dunia usaha percaya pada Indonesia.

    “Bahwa ini keyakinan dari dunia usaha baik di dalam atau luar negeri terhadap Indonesia ini sangat-sangat terjaga,” kata dia dalam acara Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis.

    Disampaikan Rosan, pada kuartal ini nilai investasi menyentuh 24,4 persen dari target nasional secara tahunan yang mencapai Rp1.905,6 triliun, serta apabila dibandingkan dari tahun sebelumnya (year on year), nilai penanaman modal yang masuk ke Indonesia naik hingga 15,9 persen.

    Selain itu, pada kuartal ini, disampaikan Rosan pemerintah turut berhasil membuka hingga 594.104 lapangan pekerjaan baru.

    “Dan yang paling penting adalah kita menciptakan penyerapan tenaga kerja yang jumlahnya 594.104 orang,” kata dia.

    Lebih lanjut, disampaikan Menteri Rosan, salah satu sektor yang memberikan andil besar dalam realisasi investasi di Indonesia yakni hilirisasi di sektor pertambangan, dengan rata-rata kontribusi hingga 23 persen.

    Oleh karena itu, pihaknya mendorong pengembangan sektor ini salah satunya dengan melakukan adaptasi teknologi kecerdasan buatan (AI) guna memacu produktivitas dan daya saing.

    “Buat kita ini bisa menjadi lebih baik dan bisa selalu bersaing dengan banyak negara,” kata Menteri Rosan pula.

    Adapun realisasi investasi pada kuartal I-2025 yang mencapai Rp465,2 triliun, itu sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI.

    Sebagai rincian, realisasi investasi sebesar Rp465,2 triliun terdiri atas penanaman modal asing (PMA) Rp230,4 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp234,8 triliun.

    Dari dalam negeri, investasi terbesar diperoleh dari luar Pulau Jawa sebesar Rp235,9 triliun atau setara 50,9 persen dari total realisasi investasi kuartal I/2025, sementara dari Pulau Jawa sebesar Rp229,3 triliun, atau 49,3 persen.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Danantara beri keyakinan investor untuk tanam modal di RI

    Danantara beri keyakinan investor untuk tanam modal di RI

    Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/4/2025) malam. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

    Menteri Rosan: Danantara beri keyakinan investor untuk tanam modal di RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 24 April 2025 – 07:09 WIB

    Elshinta.com – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menilai pembentukan Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Danantara Indonesia telah memberikan keyakinan kepada para investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

    Hal itu terbukti dari realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I-2025 yang mencapai Rp465,2 triliun, naik 15,9 persen (year on year) dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp401,5 triliun.

    “Dengan adanya Danantara ini, ini juga memberikan lebih banyak confidence dan juga keyakinan untuk para investor untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Rosan saat jumpa pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/4) malam.

    Rosan yang juga Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara itu menjelaskan bahwa pembentukan Danantara sangat tepat karena banyak investor yang menginginkan Sovereign Wealth Fund (Dana Kekayaan Negara) milik Indonesia dengan menjadi bagian dari berbagai konsorsium investasi.

    Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Qatar pada dua pekan lalu juga telah menghasilkan kesepakatan di mana Danantara bersama Qatar Investment Authority (QIA) mengelola dana senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang ditujukan untuk pembangunan di Indonesia.

    “Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini sangat-sangat baik, dibuktikan dengan investasi yang masuk sesuai dengan target, investasi yang akan masuk pun juga makin meningkat,” kata Rosan.

    Adapun realisasi investasi pada kuartal I-2025 yang mencapai Rp465,2 triliun, itu sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI.

    Sebagai rincian, realisasi investasi sebesar Rp465,2 triliun terdiri atas penanaman modal asing (PMA) Rp230,4 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp234,8 triliun.

    Dari dalam negeri, investasi terbesar diperoleh dari luar Pulau Jawa sebesar Rp235,9 triliun atau setara 50,9 persen dari total realisasi investasi Triwulan I/2025, sementara dari Pulau Jawa sebesar Rp229,3 triliun, atau 49,3 persen.

    Sumber : Antara

  • Bukan China, Singapura Masih Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia

    Bukan China, Singapura Masih Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Singapura masih menjadi investor asing terbesar di Indonesia pada kuartal I 2025 dengan total nilai investasi mencapai US$ 4,6 miliar.

    Setelah Singapura, Hongkong menempati peringkat kedua sebagai investor asing terbesar dengan nilai investasi sebesar US$ 2,2 miliar, diikuti oleh China dengan investasi sebesar US$ 1,8 miliar.

    “Singapura memberi kontribusi terbesar terhadap investasi di Indonesia dan sudah selama 10 tahun terakhir,” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Sementara itu, Malaysia dan Jepang masing-masing menyusul di posisi keempat dan kelima, dengan investasi senilai US$ 1 miliar.

    Rosan juga menyoroti distribusi antara penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang relatif seimbang. PMA pada kuartal I 2025 sebesar Rp 230,4 triliun atau 49,5%, sedangkan PMDN sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5%.

    Dari segi geografis, realisasi investasi di luar Pulau Jawa justru mencatat nilai yang lebih tinggi. Luar Jawa menyumbang Rp 235,9 triliun atau 50,7%, sedangkan Jawa sebesar Rp 229,3 triliun atau 49,3%.

    Sementara itu, realisasi investasi di Indonesia sepanjang kuartal I 2025 mencapai Rp 465,2 triliun, didominasi investor asing dari Singapura. Angka ini setara dengan 24,4 persen dari target tahunan sebesar Rp 1.905,6 triliun.