Topik: Penanaman Modal Asing (PMA)

  • Ekonomi Kendal Tumbuh Pesat, Gubernur Luthfi Dorong Daerah Lain Tiru Model KEK Kendal – Page 3

    Ekonomi Kendal Tumbuh Pesat, Gubernur Luthfi Dorong Daerah Lain Tiru Model KEK Kendal – Page 3

    Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya terus menarik investor dari dalam negeri dan luar negeri, untuk berinvestasi di wilayahnya, yang didukung dengan adanya jaminan kemudahan perizinan, keamanan dan kondusivitas wilayah, tenaga kerja yang kompetitif, dan penambahan kawasan industri di berbagai daerah.

    Upaya Jateng tersebut, mendongkrak realisasi investasi. Sampai kuartal III – 2025, realisasi investasi sudah mencapai Rp57 triliun. Sebanyak 65% investasi didominasi oleh penanaman modal asing (PMA), sisanya merupakan penanaman modal dalam negeri.

    “Ini akan menumbuhkembangkan ekonomi di Jateng,” kata dia.

    Terkait penambahan kawasan industri, Ahmad Luthfi sudah mendorong agar bupati dan wali kota mengajukan kawasan industri baru. Arahan itu sudah dilakukan sebelum adanya peraturan dari kementerian, terkait penambahan atau perluasan kawasan industri atau ekonomi khusus. Menurutnya, keberadaan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus akan memudahkan investor.

    “Sudah ada bupati yang mengajukan, contohnya Banyumas, Cilacap, Kebumen, Demak, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Kami dorong karena adanya kawasan ekonomi khusus itu mereka akan terintegrasi, perizinan akan satu pintu, fasilitas terkait ekspor impor dipermudah, semua akan dipermudah dengan adanya kawasan industri,” jelasnya.

    Adapun dalam acara tersebut Gubernur Ahmad Luthfi juga menerima penghargaan Dharma Arthapraja Utama. Penghargaan tersebut diberikan karena dukungan Gubernur dalam pengembangan kawasan ekonomi khusus Kendal.

    Selain penyerahan penghargaan, acara juga diisi dengan penandatanganan kerja sama antara Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah dengan lima perusahaan, yakni PT Royal Regent Indonesia, PT Polygroup Manufactur Indonesia, PT Borine Technology Indonesia, PT Sakura Indonesia, dan PT Eclat Textile.

    Kerja sama ini bertujuan memperkuat keterhubungan (link and match) antara dunia industri dan dunia pendidikan, khususnya dalam bidang pelatihan tenaga kerja di Jawa Tengah.

  • Gubernur Bengkulu terima ajakan Bobby kolaborasi bangun Sumatera

    Gubernur Bengkulu terima ajakan Bobby kolaborasi bangun Sumatera

    Medan (ANTARA) – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menerima ajakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution untuk berkolaborasi membangun Sumatera.

    Menurutnya, harus dilakukan pertemuan berikutnya dengan gubernur lain untuk menyatukan kekuatan provinsi di Sumatera agar ditindaklanjuti.

    “Pertemuan tidak hanya satu Gubernur, tapi mengundang seluruhnya. Kita sudah bawa program masing-masing,” ujar Helmi kepada Gubernur Sumut Bobby Nasution di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Sumut, Selasa.

    Dalam pertemuan gubernur se-Sumatera nantinya, lanjut Helmi, diharapkan para gubernur lainnya bisa saling memaparkan potensi masing-masing daerah di provinsinya.

    “Targetnya, angka pertumbuhan ekonomi juga bisa meningkat. Sebenarnya potensi-potensi itu banyak, tapi tinggal dieksplore,” kata Helmi.

    Pada kunjungannya ke Sumut kali ini, Helmi juga sempat mengunjungi Kawasan Industri Medan (KIM) yang memiliki luas areal sekitar 780 hektare dengan jumlah sebanyak 335 perusahaan.

    Adapun 335 perusahaan itu terdiri atas 303 perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan 32 perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).

    Ia mengakui, Sumatera Utara patut ditiru lantaran memiliki kawasan industri. Dikatakannya, Bengkulu tidak memiliki kawasan industri yang pemerintah provinsi (pemprov) mendapat saham.

    “Kami sudah berkunjung ke KIM. Kami lihat itu berdampak pada Sumut, dan tenaga kerjanya ada 55.000. Kalau ini dibuat di Bengkulu ada lapangan pekerjaan, Pemprov pun dapat saham,” tutur Helmi

    Gubernur Sumut Bobby Nasution telah mengajak Pemprov Bengkulu untuk berkolaborasi karena Sumatera Utara sendiri memiliki potensi yang sangat besar.

    Begitu pula dengan Bengkulu, lanjut Bobby, memiliki potensi khas yang patut untuk dikembangkan guna menyatukan kekuatan bersama di Sumatera.

    “Di Sumut potensinya sangat besar, market kita juga besar. Jadi satukan kekuatan kita, membangun Sumatera, Sumut dan Bengkulu,” katanya.

    Gubernur Bobby juga memaparkan, Sumatera Utara selama ini telah mengirimkan komoditasnya ke beberapa provinsi.

    Selain itu, pada tahap awal ini Pemprov Sumut sesuai visi misi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution telah membahas kerja sama antardaerah.

    “Karena beberapa komoditas kami banyak ke beberapa provinsi,” papar Gubernur Bobby.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemendagri hadirkan program SIGROW percepat pembangunan ekonomi daerah

    Kemendagri hadirkan program SIGROW percepat pembangunan ekonomi daerah

    “Kementerian Dalam Negeri bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik telah merumuskan 9 langkah konkret untuk percepatan pertumbuhan ekonomi,”

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperkenalkan program Sistem Informasi Growth Wilayah (SIGROW) sebagai instrumen untuk memantau, mengawal, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah.

    Kepala Biro Perencanaan Kemendagri Ahmad Husin Tambunan, selaku penggagas SIGROW, menjelaskan bahwa program ini merupakan tool dalam upaya percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

    Husin menerangkan, SIGROW terdiri atas dua elemen penting. Pertama, Data Statis, yang memuat sembilan langkah konkret pemerintah daerah (Pemda) dalam percepatan pertumbuhan ekonomi.

    Kedua, Data Statis, yang mencakup kebijakan dan potensi ekonomi daerah untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen.

    “Kementerian Dalam Negeri bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik telah merumuskan 9 langkah konkret untuk percepatan pertumbuhan ekonomi,” kata Husin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Husin merinci sembilan langkah percepatan tersebut meliputi percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), percepatan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), percepatan realisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah, pengendalian harga bahan pokok, serta pencegahan ekspor dan impor ilegal.

    Selain itu, langkah percepatan juga mencakup perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas sesuai potensi lokal, peningkatan output industri manufaktur sesuai potensi lokal, dan kemudahan perizinan berusaha.

    Program tersebut lahir dari proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XV di Lembaga Administrasi Negara (LAN).

    Menurut Husin, SIGROW merupakan tindak lanjut dari kick-off yang digelar pada 7 Juli 2025. Dalam kegiatan tersebut, Kemendagri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Badan Pusat Statistik (BPS) berkolaborasi menyiapkan mekanisme pemantauan, pengawalan, serta percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan regional guna mendukung pencapaian target pertumbuhan delapan persen.

    Ia menambahkan, dengan adanya instrumen yang terintegrasi, arahan yang jelas, serta sistem pelaporan yang sederhana bagi Pemda, diharapkan program ini dapat meningkatkan kesadaran Pemda dan pemangku kepentingan terkait untuk lebih serius dalam mengawal target pertumbuhan ekonomi tersebut.

    Adapun program SIGROW mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kegiatan peluncuran dan sosialisasi di Bandung ini dihadiri oleh perwakilan Pemda, kementerian/lembaga, serta Kepala Perwakilan BPS dari berbagai wilayah Indonesia.

    Sejalan dengan itu, Direktur Pemerintahan, Keuangan Daerah, dan Transfer ke Daerah Kementerian PPN/Bappenas Anang Budi Gunawan menyambut baik inisiatif tersebut.

    Ia menilai, terbangunnya tiga pilar upaya bersama akan semakin memperkuat kerja kolaboratif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui program SIGROW.

    Anang menjelaskan, tiga pilar utama yang dimaksud mencakup pemantauan melalui dashboard perkembangan ekonomi terkini, pengawalan melalui rapat koordinasi berkala, serta percepatan lewat intervensi konkret.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pram nilai JIF Summit 2025 perkuat posisi Jakarta sebagai kota global

    Pram nilai JIF Summit 2025 perkuat posisi Jakarta sebagai kota global

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai penyelenggaraan Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2025 sebagai momen memperkuat Jakarta sebagai kota global.

    “Alhamdulillah, Jakarta Investment Festival 2025 dapat terlaksana dengan baik. Ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai kota yang terbuka, inklusif, dan kompetitif di tingkat global,” ujar Pramono saat membuka JIF Summit 2025 di St. Regis Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis.

    Lebih lanjut Pramono menyampaikan, realisasi investasi di Jakarta terus menunjukkan tren positif.

    Hingga Semester I Tahun 2025, total realisasi kumulatif Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp140,8 triliun, meningkat 16,9 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp120,42 triliun.

    Ia memandang, peningkatan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Jakarta.

    Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus menjaga kepercayaan ini melalui kebijakan yang transparan, efisien, dan berpihak pada kemajuan bersama.

    Pramono menerangkan, beberapa negara tercatat sebagai investor terbesar di Jakarta, antara lain Singapura, Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan Tiongkok.

    Sementara itu, sektor investasi yang paling diminati meliputi transportasi, pergudangan, telekomunikasi, jasa lainnya, serta perdagangan dan reparasi.

    Tahun ini, JIF menghadirkan 32 proyek siap tawar (ready to offer) mencakup pengembangan 13 kawasan prioritas dan infrastruktur sektor telekomunikasi, dengan total nilai proyek mencapai Rp430,9 triliun atau sekitar 26,9 juta dollar AS.

    Proyek-proyek tersebut akan dijalankan oleh 10 BUMD dan satu BLUD DKI Jakarta.

    Kegiatan bertema “Invest SMART for A Global Start” ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan investor untuk membangun Jakarta yang semakin berdaya saing global.

    Adapun konsep SMART Investment yang diusung terdiri dari lima prinsip utama, yakni Sustainable, Mutual collaboration, Adding value, Research and data-based, serta Tech and Innovation oriented.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pembangunan Kilang Minyak Minim, BKPM: Belum Ada Investor Baru

    Pembangunan Kilang Minyak Minim, BKPM: Belum Ada Investor Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengungkapkan hingga saat ini, masih belum menerima pengajuan investasi baru untuk proyek kilang minyak baru di Indonesia.

    Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan mengatakan, investasi untuk pembangunan kilang masih nihil, baik dari penanaman modal asing (PMA) ataupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

    Dia menjelaskan, secara umum investor yang akan berinvestasi di sektor hilir migas Indonesia akan menyatakan minatnya melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Selanjutnya, jika pengajuan rencana proyek sudah direstui Kementerian ESDM, maka BKPM akan memproses perizinan berusaha. Namun, hingga kini, masih belum ada perizinan yang sedang diproses oleh kementeriannya.

    “Belum menyampaikan ke kami. Pada prinsipnya nanti kalau mereka [investor] sudah punya desainnya, pasti nanti akan di-submit ke Kementerian ESDM dan nanti izinnya juga ada,” kata Nurul di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Dia mengatakan, pihaknya juga baru dapat memberikan fasilitas insentif ketika rencana pembangunan kilang baru tersebut telah direstui Kementerian ESDM. Selain itu, sang calon investor juga telah menerima nomor induk berusaha (NIB).

    Oleh karena itu, BKPM tidak terlibat secara langsung memboyong calon investor untuk berinvestasi di proyek kilang minyak di Tanah Air.

    Nurul menegaskan bahwa calon investor bakal lebih masif berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. Adapun, terkait langkah selanjutnya, BKPM bakal ikut memberikan fasilitas.

    “Nah, kalau mereka kemudian sudah ketemu, bisa moving forward dengan kesetujuan membentuk joint venture, kemudian juga akan melakukan perluasan, impor mesin dan peralatan, dari sisi-sisi itu nanti sejauh itu yang di downstream-nya, kami bisa memberikan fasilitas-fasilitas,” tutur Nurul.

    Menkeu Purbaya Sentil Pertamina Malas Bangun Kilang Baru

    Asal tahu saja, pembangunan kilang sempat menjadi sorotan usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyentil Pertamina yang dianggap malas membangun kilang minyak baru.

    Sindiran Purbaya itu dilontarkan tatkala menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025). Purbaya menyinggung Pertamina karena lamban mengurus pembangunan kilang baru. Imbasnya, negara harus mengimpor BBM dari Singapura.  

    “Jadi kilang itu bukan kita enggak bisa bikin, atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertamina malas-malasan saja,” ucap Purbaya. 

    Dia mengaku pernah mengultimatum Pertamina bahwa akan ada investor China yang mau membangun kilang di Indonesia. Namun, Pertamina keberatan lantaran merasa sudah overkapasitas.

    Mendengar hal tersebut, Purbaya mengaku kaget. Sebab, perusahaan pelat merah itu mengklaim bakal membangun tujuh kilang baru dalam 5 tahun.  

    “Mereka [Pertamina] bilang, iya, tapi segera-segera akan jadi. Sampai sekarang enggak jadi, yang ada malah beberapa dibakar kan,” tutur Purbaya.

    Respons Pertamina

    Sementara itu, Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono mengatakan, Perseroan saat ini memiliki proyek kilang yang hampir rampung dibangun. Proyek yang dimaksud adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

    “Ada satu kilang di Balikpapan yang sedang dibangun dan sedang dikebut untuk bisa selesai. Ini menunjukkan bahwa Pertamina menjalankan dorongan dari pemerintah,” kata Agung saat ditemui di acara Switzerland – Indonesia Infrastructure Conference 2025 di Jakarta, Jumat (3/10/2025). 

    Agung menuturkan, saat ini progres pembangunan RDMP Balikpapan sudah mencapai sekitar 96%. Dia menyebut, proyek senilai US$7,4 miliar tersebut nantinya dapat mengerek naik produksi minyak Perseroan dari 260.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph.

    Agung mengatakan, perseroan menargetkan kilang di Balikpapan dapat mulai berproduksi pada tahun ini. 

    Di sisi lain, Agung juga mengungkap tantangan pembangunan kilang minyak. Menurutnya, saat ini salah satu kendala untuk pembangunan kilang adalah kondisi ekonomi global yang kurang kondusif.

    Agung memaparkan, saat ini pasar minyak global tengah mengalami kelebihan pasokan atau oversupply. Di sisi lain, tingkat permintaan terhadap minyak tengah melemah seiring dengan upaya transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan. 

    Dia menambahkan, bisnis kilang membutuhkan investasi besar dan risiko yang tinggi. Hal ini juga ditambah dengan kompetisi dengan perusahaan lain yang membuat kilang dengan teknologi yang lebih efisien sehingga berdampak pada tingginya kompetisi dan margin yang tipis.

  • Wamenperin: Generasi Muda Jadi Aset Masa Depan Industri Nasional – Page 3

    Wamenperin: Generasi Muda Jadi Aset Masa Depan Industri Nasional – Page 3

    Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kemenperin, Merrijantij Punguan Pintaria menyampaikan, industri makanan dan minuman (mamin) adalah subsektor manufaktur yang konsisten memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. “Industri mamin tumbuh sebesar 6,15 persen pada triwulan II Tahun 2025 atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen,” ujarnya.

    Pada periode yang sama, industri mamin berkontribusi sebesar 41 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, menjadikannya subsektor dengan sumbangsih paling tinggi. “Sektor industri mamin telah menjadi motor utama pertumbuhan industri pengolahan nonmigas. Selain mendominasi pangsa pasar industri, sektor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar serta berperan penting dalam mendorong ekspor,” ungkapnya.

    Merri juga mengemukakan, hingga Juni 2025, ekspor industri mamin menembus angka USD23.05 miliar (termasuk minyak kelapa sawit). Dari capaian tersebut, industri mamin memberikan andil hingga 21,57 persen terhadap ekspor industri pengolahan non-migas yang mencapai USD106,84 miliar.

    “Bahkan, investasi di industri mamin pun turut tumbuh signifikan, dengan total investasi mencapai Rp53,17 triliun pada triwulan II-2025, yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp18,98 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp34,19 triliun,” sebutnya.

     

  • Pemprov Jateng: Realisasi investasi sudah 58,19 persen dari target

    Pemprov Jateng: Realisasi investasi sudah 58,19 persen dari target

    Semarang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa realisasi investasi di wilayah tersebut sampai semester pertama tahun ini sudah mencapai Rp45,58 triliun atau 58,19 persen dari target.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari, di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi.

    Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang menerima audiensi dari Chief Operating Officer Integrated Urban Solutions Sembcorp Industries Ltd Gareth Wong.

    Sakina menyebutkan bahwa investasi PMA masih mendominasi dengan nilai Rp25,63 triliun atau 56 persen, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp19,95 triliun atau 44 persen.

    Menurut dia, Singapura menjadi negara dengan investasi terbesar di Jateng dengan nilai Rp15,87 triliun, sedangkan Kendal termasuk dalam lima besar lokasi primadona investasi dengan angka menyentuh Rp5,73 triliun.

    “Potensi jangka panjang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dapat menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja,” katanya.

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan terima kasih atas kerja sama dari Sembcorp Industries dan PT Jababeka Jawa Tengah yang sudah berkontribusi dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal hingga saat ini.

    Ke depan, lanjut dia, Kawasan Industri Kendal akan diperluas, sedangkan sejumlah wilayah seperti di Cilacap dan Kebumen tercatat sudah menyiapkan lahan peruntukan kawasan industri.

    “Kemarin seluruh kepala daerah di Jawa Tengah sudah dikumpulkan untuk membuat kawasan industri mengingat potensinya yang masih besar,” katanya.

    Sementara itu, Chief Operating Officer Integrated Urban Solutions Sembcorp Industries Ltd Gareth Wong menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur Jateng terhadap investasi.

    Sembcorp Industries Ltd merupakan perusahaan yang berpusat di Singapura, dan telah menjadi mitra strategis dengan prioritas pembangunan industri, energi, dan kawasan berkelanjutan Jateng, khususnya terkait pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri Kendal (KIK) mulai tahun 2016.

    “Kami berdiskusi dengan baik tentang investasi di Kendal dan merayakan keberhasilan kami sejauh ini. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Jawa Tengah atas dukungan kuat yang diberikan,” katanya.

    Ia berharap dukungan Gubernur Jateng dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal terus meningkatkan investasi di kawasan tersebut.

    Menurut dia, potensi pengembangan industri di Jateng masih cukup besar, seperti di Kawasan Industri Kendal, apalagi ada beragam industri yang berkembang di sana seperti tekstil, elektronik, panel surya, dan bahan baku baterai.

    “Saya pikir ini terus menarik berbagai investasi, dan banyak investasi asing juga tertarik di area ini,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov Jateng: Realisasi investasi sudah 58,19 persen dari target

    Pemprov Jateng: Realisasi investasi sudah 58,19 persen dari target

    Semarang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa realisasi investasi di wilayah tersebut sampai semester pertama tahun ini sudah mencapai Rp45,58 triliun atau 58,19 persen dari target.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari, di Semarang, Rabu, mengatakan bahwa penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi.

    Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang menerima audiensi dari Chief Operating Officer Integrated Urban Solutions Sembcorp Industries Ltd Gareth Wong.

    Sakina menyebutkan bahwa investasi PMA masih mendominasi dengan nilai Rp25,63 triliun atau 56 persen, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp19,95 triliun atau 44 persen.

    Menurut dia, Singapura menjadi negara dengan investasi terbesar di Jateng dengan nilai Rp15,87 triliun, sedangkan Kendal termasuk dalam lima besar lokasi primadona investasi dengan angka menyentuh Rp5,73 triliun.

    “Potensi jangka panjang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dapat menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja,” katanya.

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan terima kasih atas kerja sama dari Sembcorp Industries dan PT Jababeka Jawa Tengah yang sudah berkontribusi dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal hingga saat ini.

    Ke depan, lanjut dia, Kawasan Industri Kendal akan diperluas, sedangkan sejumlah wilayah seperti di Cilacap dan Kebumen tercatat sudah menyiapkan lahan peruntukan kawasan industri.

    “Kemarin seluruh kepala daerah di Jawa Tengah sudah dikumpulkan untuk membuat kawasan industri mengingat potensinya yang masih besar,” katanya.

    Sementara itu, Chief Operating Officer Integrated Urban Solutions Sembcorp Industries Ltd Gareth Wong menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur Jateng terhadap investasi.

    Sembcorp Industries Ltd merupakan perusahaan yang berpusat di Singapura, dan telah menjadi mitra strategis dengan prioritas pembangunan industri, energi, dan kawasan berkelanjutan Jateng, khususnya terkait pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri Kendal (KIK) mulai tahun 2016.

    “Kami berdiskusi dengan baik tentang investasi di Kendal dan merayakan keberhasilan kami sejauh ini. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Jawa Tengah atas dukungan kuat yang diberikan,” katanya.

    Ia berharap dukungan Gubernur Jateng dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal terus meningkatkan investasi di kawasan tersebut.

    Menurut dia, potensi pengembangan industri di Jateng masih cukup besar, seperti di Kawasan Industri Kendal, apalagi ada beragam industri yang berkembang di sana seperti tekstil, elektronik, panel surya, dan bahan baku baterai.

    “Saya pikir ini terus menarik berbagai investasi, dan banyak investasi asing juga tertarik di area ini,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamen Investasi sebut premanisme menghambat daya saing investasi RI

    Wamen Investasi sebut premanisme menghambat daya saing investasi RI

    Premanisme ini bukan cuma ormas (organisasi masyarakat), tetapi juga premanisme birokrasi dan premanisme aparat.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Todotua Pasaribu mengatakan premanisme menjadi salah satu hambatan utama daya saing investasi Indonesia.

    Pasalnya, kata dia, premanisme membuat harga produksi meningkat, sehingga Indonesia kesulitan menawarkan harga yang bersaing dengan negara sejawat.

    “Saya dapat data bahwa premanisme itu menciptakan variabel biaya 5-30 persen dari biaya produksi. Premanisme ini bukan cuma ormas (organisasi masyarakat), tetapi juga premanisme birokrasi dan premanisme aparat,” kata Todotua dalam diskusi bertajuk “Apakah Realisasi Investasi 2025 Capai Target”, di Jakarta, Rabu.

    Pemerintah telah menggelontorkan berbagai insentif untuk menarik perhatian investor, seperti tax holiday, tax allowance, hingga tax deduction.

    Akan tetapi, dia menggarisbawahi perlu ada kerja sama dari berbagai pihak untuk bisa membuat Indonesia berdaya saing, termasuk dengan memberantas premanisme.

    “Kalau ada biaya-biaya seperti ini, dampaknya kita juga yang sama-sama susah,” ujar dia lagi.

    Secara paralel, pemerintah juga gencar mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) agar Indonesia juga menjadi pemain dalam perekonomian global.

    Dia memastikan pemerintah akan tetap mengelola kekuatan sumber daya alam (SDA) Indonesia secara strategis untuk konsumsi domestik dan internasional, sehingga bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Di sisi lain, ia berharap masyarakat bisa memberikan kepercayaan kepada pemerintah. Hal ini menanggapi rencana demonstrasi yang akan direncanakan berlangsung Kamis (28/8) besok. Menurut dia, demonstrasi bisa mempengaruhi iklim investasi.

    “Jadi, berikan kepercayaan ke pemerintah,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan realisasi investasi pada triwulan II tahun ini mencapai Rp477,7 triliun, meningkat 11,5 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp428,4 triliun.

    Kontribusi penanaman modal asing (PMA) triwulan II-2025 sebesar Rp202,2 triliun, sedangkan kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 275,5 triliun.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hubungan Bilateral RI-China Masuk Umur 75 Tahun, Kerja Sama Saling Menguntungkan

    Hubungan Bilateral RI-China Masuk Umur 75 Tahun, Kerja Sama Saling Menguntungkan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menyebut kerja sama investasi dengan China merupakan hubungan yang saling menghargai dan saling menguntungkan dalam 75 tahun terakhir.

    Hal itu disampaikan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait pada acara Peringatan 75 Tahun Hubungan Indonesia – China pada Senin (25/8/2025) malam. 

    Ara, sapaannya, menyebut indikasi dari baiknya hubungan investasi kedua negara jelas. Investasi dari kedua belah pihak semakin meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu, kunjungan para pemimpin China ke Indonesia dan sebaliknya juga semakin intensif. 

    “Kerja sama-kerja sama, acara bersama juga semakin banyak. Saya pikir ini adalah tanda-tanda hubungan yang saling menghargai, yang saling menguntungkan, dilandaskan saling percaya,” ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (25/8/2025). 

    Ara menyebut tentunya dari investasi tersebut, Indonesia akan mengedepankan kepentingan nasional. Yaitu bagaimana investasi yang diterima dari Negeri Panda itu bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

    Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi pada periode lalu yakni kuartal II/2025 sebesar 5,12% dibandingkan kuartal II/2024 ditopang oleh melesatnya pertumbuhan investasi. Capaian pertumbuhannya yakni 6,99% dari periode yang sama dari tahun lalu, atau tertinggi sejak kuartal II/2021. 

    Politisi Partai Gerindra itu lalu bercerita bahwa arus penanaman modal China yang masuk ke Indonesia semakin deras setidaknya ditandai dari sektor penghiliran SDA, khususnya nikel. 

    Dia mencontohkan kerja sama investasi hilirisasi nikel untuk ekosistem baterai mobil listrik terintegrasi dari hulu ke hilir, antara CATL dan BUMN PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam. 

    Presiden Prabowo Subianto pada akhir Juni 2025 lalu meresmikan groundbreaking pada proyek tersebut, yang berada di Karawang, Jawa Barat untuk pabrik baterainya, sedangkan pertambangan hingga smelter berlokasi di Maluku Utara. Ara yang ikut menghadiri groundbreaking itu menilai investasi China yang masuk ke Tanah Air semakin masif.

    “Dan di situ saya menyaksikan sendiri, investasi yang cukup besar sudah mulai hadir,” tuturnya. 

    Dalam catatan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada semester I/2026 sebesar Rp942,9 triliun dari target full year Rp1.905 triliun. 

    Kemudian, penciptaan lapangan pekerjaan dari realisasi penanaman modal itu yakni sekitar Rp1,25 juta orang. Dari realisasi Januari-Juni 2025 itu, porsi penanaman modal asing (PMA) yakni sebesar Rp432,6 triliun. 

    China tercatat selalu berada di urutan lima negara dengan PMA terbesar di Indonesia. Terakhir, nilai PMA China pada semester I/2025 yakni sebesar US$3,6 miliar, atau mengalahkan Malaysia US$1,7 miliar dan Jepang US$1,6 miliar.