Topik: Penanaman Modal Asing (PMA)

  • Indonesia Butuh Investasi Rp13.032 Triliun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    Indonesia Butuh Investasi Rp13.032 Triliun untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap dibutuhkan kenaikan investasi hingga 143 persen jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.

    Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Dedi Latip mengatakan, dibutuhkan Penananaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 13.032 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Ini cukup fantastis untuk 5 tahun ke depan dari periode 2025 sampai 2029,” kata Dedi dalam acara Economic Outlook 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).

    Dedi mengatakan, nilai tersebut naik 143 persen dari capaian realisasi investasi selama 10 tahun terakhir.

    “Nilai tersebut naik 143 persen dari capaian realisasi investasi 10 tahun terakhir. Artinya kita bisa lihat begitu cukup besar target dan harapan yang harus dicapai,” ujar Dedi.

    Untuk mencapai target investasi tersebut, ia mengatakan ada beberapa peluang investasi di Indonesia yang ditawarkan. Pertama, dari sektor hilirisasi sumber daya alam.

    Dari bahan paparan Dedi, disebutkan bahwa Indonesia merupakan produsen nikel, minyak sawit, karet, ikan di dunia. RI juga produsen timah kedua, bauksit keenam, dan rumput laut kedua di dunia.

    Peta jalan industri hilir untuk 28 komoditas strategis memiliki potensi nilai investasi sebesar 618 miliar dolar Amerika Serikat (AS) hingga 2040.

    Sektor investasi kedua yang ditawarkan adalah energi baru dan terbarukan. Di sini, total potensinya mencapai sekitar 3.700 gigawatt (GW).

    3.700 GW itu terdiri dari solar sebesar 3.294 GW, angin 155 GW, hidro 95 GW, tidal 63 GW, bioenergi 57 GW, dan panas bumi 23 GW.

    Kapasitas terpasang saat ini baru sekitar 14 GW atau hanya kurang dari 1 persen dari potensi.

    Sektor investasi ketiga yang ditawarkan adalah ketahanan pangan. Pada 2023, RI menempati posisi keenam dalam pendapatan pasar makanan terbesar di dunia sebesar 233 miliar dolar AS.

    Mega proyek yang sedang berlangsung saat ini meliputi perkebunan padi, industri gula, dan industri bioetanol di Papua Selatan.

    Sektor investasi keempat adalah kesehatan yang meliputi farmasi dan alat kesehatan.

    Indonesia diproyeksikan memiliki pertumbuhan pengeluran kesehatan dari 2024 sebesar 49 miliar dolar AS menjadi 78 miliar dolar AS pada 2030.

    Lalu, sektor investasi di bidang kesehatan juga ditawarkan karena defisit bahan farmasi aktif dan alat kesehatan.

    Sektor investas kelima adalah pendidikan. Indonesia disebut menawarkan super tax deduction untuk investasi dalam kegiatan vokasi/pelatihan.

    Lalu, ada juga Kawasan Khusus Ekonom (KEK) di bidang pendidikan dan sudah ada tiga model Foreign Direct Investment (FDI) di perguruan tinggi.

    Sektor investasi keenam adalah ekonomi digital, termasuk pusat data.

    Pada 2025, nilai ekonomi digital RI diperkirakan mencapai 130 miliar dolar AS, di mana angka ini mewakili 44 persen Asia Tenggara. Pada 2030, diperkirakan mencapai 360 miliar dolar AS.

    Sektor investasi ketujuh adalah semikonduktor. Potensi untuk mengembangkan ekosistem semikonduktor mulai dari pertambangan, pengolahan, pembuatan wafer, hingga fabrikasi semikonduktor.

    Lalu, meningkatnya permintaan dari industri elektronik dan otomotif dalam negeri, serta industri global.

    Sektor investasi kedepalan adalah Ibu kota Nusantara (IKN). Ada peluang investasi di sini meliputi perumahan, komersial, pendidikan, transportasi, rumah sakit, telekomunikasi, energi terbarukan, hotel, dan pariwisata.

    Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif antara lain tax holiday hingga 30 tahun dan hak bercocok tanam (HGU) selama 95 tahun bagi investor yang menanamkan modal di IKN.

    Sektor investasi kesembilan adalah industri manufaktur berorientasi ekspor.

    Indonesia disebut berpotensi menjadi hub regional dengan sumber daya alam yang melimpah, pasar domestik yang besar dan berkembang, lokasi strategis, dan infrastruktur pendukung.

  • Pemkab Cirebon catat realisasi investasi 2024 capai Rp3,1 triliun

    Pemkab Cirebon catat realisasi investasi 2024 capai Rp3,1 triliun

    Investasi di Kabupaten Cirebon terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2024, tercatat realisasi investasi mencapai Rp3,1 triliun atau tumbuh 3,79 persen dibandingkan 2023

    Cirebon (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat realisasi investasi di wilayahnya mencapai Rp3,1 triliun sepanjang 2024, tumbuh 3,79 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp3 triliun.

    Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Senin, mengatakan, peningkatan investasi tersebut turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah serta mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 17.311 orang.

    “Investasi di Kabupaten Cirebon terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2024, tercatat realisasi investasi mencapai Rp3,1 triliun atau tumbuh 3,79 persen dibandingkan 2023,” katanya.

    Ia menyebutkan, sektor industri barang dari kulit dan alas kaki masih menjadi penyumbang terbesar untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dengan nilai investasi mencapai Rp546,6 miliar.

    Sementara itu, kata dia, sektor Jasa Lainnya menempati posisi kedua dengan nilai investasi yang masuk sebesar Rp382,4 miliar.

    “Persentase realisasi investasi tahun tersebut, telah mencapai 96,33 persen dari target yang ditetapkan,” katanya.

    Selain investasi, Wahyu juga menyoroti peningkatan kemantapan jalan di Kabupaten Cirebon.

    Ia menyampaikan pada 2024, tingkat kemantapan jalan meningkat menjadi 84,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 84,56 persen.

    Menurut dia, kemantapan jalan ini dihitung dari panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang yang mencapai 1.053,10 km dari total 1.240,30 km jalan di Kabupaten Cirebon.

    Pemkab Cirebon, kata Wahyu, terus berupaya meningkatkan infrastruktur jalan guna mendukung kelancaran mobilitas dan investasi di daerah tersebut.

    “Adapun sisanya sepanjang 187,2 kilometer atau 15,09 persen dari total jalan yang ada masih dalam kategori rusak ringan dan berat,” ucap dia.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Investasi Hotel-Restoran Masih Minim, PHRI Ungkap Biang Keroknya

    Investasi Hotel-Restoran Masih Minim, PHRI Ungkap Biang Keroknya

    Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkap alasan realisasi investasi dari sektor hotel dan restoran masih rendah.

    Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menyampaikan, investasi di sektor ini belum semenarik sektor-sektor lain yang ada di Indonesia. Hal ini lantas menjadi alasan dibalik minimnya realisasi investasi sektor hotel dan restoran.

    “Menurut kami gimana mau menarik, izin bangun hotel itu untuk operasionalnya sekarang rumah bisa jadi hotel, tidak tercatat sebagai hotel,” kata Maulana dalam sesi diskusi panel Musyawarah Nasional (Munas) XVIII PHRI Tahun 2025, Selasa (11/2/2025).

    Dia menyebut, pelaku usaha di sektor perhotelan kerap dirugikan. Dia mencontohkan, pihaknya kerap menemukan oknum-oknum yang menjadikan rumah yang merupakan tempat akomodasi jangka panjang dan tidak boleh dijual harian sebagai penginapan.

    Selain itu, oknum tersebut tidak dipungut pajaknya, karena tidak sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Temuan tersebut sangat disayangkan oleh para pelaku usaha perhotelan yang benar-benar patuh dan taat terhadap perizinan berusaha.

    Menurutnya, praktik-praktik seperti ini terjadi lantaran pemerintah daerah (pemda) tidak melakukan pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    “Bagaimana pemerintah menjamin kepastian hukum terhadap perizinan berusaha ini? Ini penting karena kita di pariwisata itu selalu dirugikan,” ujarnya.

    Untuk itu, dia mengharapkan adanya keterlibatan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengusut aduan-aduan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pemda dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev).

    Dia meyakini, jika pemerintah melakukan identifikasi secara ketat, maka investasi hotel dan restoran di Tanah Air cukup besar.

    “Saya yakin kalau ini dideteksi kayak Airbnb dilakukan pengetatan atau rumah-rumah yang sewa harian itu dilakukan pengetatan, saya yakin investasi hotelnya kelihatan besar pasti. Kalau sekarang tidak kelihatan besar karena sekarang banyak terjadi ini,” pungkasnya. 

    Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap realisasi investasi dari sektor hotel dan restoran masih rendah.

    Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Iwan Suryana mengutip data 2024 menyampaikan, dari sisi penanaman modal dalam negeri (PMDN), realisasi investasi dari hotel dan restoran berada di peringkat ke-13.

    “Kalau kita lihat dari kontribusi hotel dan restoran itu investasinya sebesar Rp24,14 triliun pada 2024,” kata Iwan dalam diskusi panel Musyawarah Nasional (Munas) XVIII PHRI Tahun 2025, Selasa (11/2/2025).

    Kemudian untuk penanaman modal asing (PMA), kontribusi dari hotel dan restoran menempati posisi 16 dengan nilai investasi mencapai Rp14 triliun pada 2024.

    Melihat data tersebut, menurutnya kontribusi industri hotel dan restoran perlu ditingkatkan lagi, baik dari sisi PMDN maupun PMA.

    “Kontribusi dari hotel dan restoran ini masih perlu ditingkatkan lagi karena masih berada di luar 10 besar,” ujarnya.

  • Komut PLN: Investor Asing Enggan Tanamkan Modal di RI karena Inkonsistensi Kebijakan Ekonomi – Halaman all

    Komut PLN: Investor Asing Enggan Tanamkan Modal di RI karena Inkonsistensi Kebijakan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisaris Utama (Komut) PT PLN (Persero) Burhanuddin Abdullah berpendapat, realisasi investasi asing atau foreign direct investment (FDI) yang masuk ke Indonesia sejak merdeka rata-rata hanya 100 juta dolar Amerika Serikat (AS).

    Menurutnya, capaian itu kalah jauh dibandingkan dengan negara Vietnam sudah mencapai 400 juta dolar AS. Selisihnya bahkan empat kali lipat dibandingkan FDI di Indonesia.

    “Bayangkan selama RI merdeka, rata-rata investasi asing FDI yang masuk 100 juta dolar AS, Vietnam yang baru membangun industrinya tahun 90 avarage FDI yang masuk ke Vietnam 400 juta dolar AS,” kata Burhanuddin dalam Dialog Kebangsaan IKA UNPAD, di Jakarta, Minggu (9/2/2025).

    Burhanudin mengatakan, kurangnya minat negara asing untuk berinvestasi di Indonesia lantaran inkonsistensi kebijakan ekonomi dalam setiap perubahan pemerintahan.

    “Kita situasinya seperti itu, kita terkenal sebagai negara yang dalam policy ekonominya berubah dari waktu ke waktu. Perubahan itu gampang mending kalau konsisten perubahan itu menunjukan kebijakan kita dimasa lalu konsisten dalam inkonsistensi. Itu yang membuat pihak lain tidak suka masuk ke Indonesia,” papar dia.

    Sehingga menurut dia, pemerintah perlu membuat cerita baru dengan menegakkan ekonomi Pancasila untuk mengatasi ketimpangan. Selain itu, juga untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.

    “Kita ingin mendorong pembangunan berkelanjutan dan ekonomi pancasila sebagai landasan pemikiran dalam merancang program menjawab tantangan dan peluang Indonesia indonesia emas 2045,” jelasnya.

    Di satu sisi, berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, sepanjang 2024 realisasi investasi mencapai Rp 1.714,2 triliun.

    Adapun dari total investasi tersebut, jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp 900,2 triliun atau setara 52,5 persen dan jumlah ini naik 21 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 814 triliun atau 47,5 persen dari target investasi.

    Sementara itu, total realisasi investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 818,8 triliun setara 47,8 persen. Sedangkan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 895,4 triliun.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, dalam 10 tahun terakhir Singapura menjadi negara terbesar menanamkan investasinya di Indonesia sebesar 20,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

    “Memang Singapura ini dalam 10 tahun terakhir ini konsisten nomor 1 terus tidak tergeserkan. Lada tahun ini negara Singapura adalah 20,1 miliar dolar AS,” kata Rosan dalam Konferensi Pers di BKPM, Jumat (31/1/2025).

    Posisi kedua yakni Hongkong yang berinvestasi ke Indonesia sebesar 8,2 miliar dolar AS. Sedangkan posisi ketiga yakni Tiongkok sebanyak 8,1 miliar dolar AS. Rosan bilang, bahwa kedua negara ini kerap kali bertukar posisi. Namun untuk tahun 2024 ini Hongkong jadi yang nomor dua.

    “Kemudian memang ini kita pecah nih biasanya Tiongkok itu nomor 2 Hongkong nomor 3. Tetapi dari Hongkong 8,2 miliar dolar AS dari China 8,1 miliar dolar AS,” tutur Rosan.

    Sedangkan posisi keempat yakni Malaysia sebesar 4,2 miliar dolar AS. Kata Rosan, investasi Malaysia ini terbantu karena ada pembangunan pabrik Lotte yang berlokasi di Banten.

    “Nomor 4 ini Malaysia karena ada investasi yang masuk dari Lotte yang cukup signifikan dan juga dari Amerika Serikat 3,7 miliar dollar AS. Jadi ini adalah 5 besarnya,” papar Rosan.

    Berdasarkan paparan Rosan, realisasi PMA di lima besar subsektor yakni industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya 13,6 miliar dolar AS atau 22,6 persen dari total realisasi investasi.

    Kemudian sektor pertambangan 5,2 miliar dolar AS atau 8,6 persen, industri kertas dan percetakan 4,8 miliar dolar AS atau 8 persen, transportasi, gudang dan telekomunikasi 4,7 miliar dolar AS atau 7,8 persen serta industri kimia dan farmasi 4,1 miliar dolar AS atau 6,9 persen.

    Adapun wilayah PMA sepanjang tahun 2024 terbesar diduduki oleh Jawa Barat sebesar 10 miliar dolar AS atau 16,6 persen, Sulawesi Tengah sebesar 9 miliar dolar AS atau 15 persen. Lalu Jakarta sebesar 7,6 miliar dolar AS setara 12,6 persen, keempat Maluku Utara sebesar 4,4 miliar dolar AS atau 7,3 persen dan terakhir Banten 3,9 miliar dolar AS setara 6,4 persen.

  • Realisasi Investasi Pulau Bintan Tembus Rp7,1 Triliun pada 2024, di Atas Target

    Realisasi Investasi Pulau Bintan Tembus Rp7,1 Triliun pada 2024, di Atas Target

    Bisnis.com, BATAM – Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mampu menjaring investasi sebesar Rp7,1 triliun sepanjang 2024.

    Capaian tersebut berada dua kali lipat di atas target realisasi investasi Kabupaten Bintan tahun 2024 sebesar Rp 3,5 triliun, yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi.

    Bupati Bintan, Roby Kurniawan mengatakan Bintan sangat potensial, sehingga mampu menjadi primadona bagi para investor.

    “Kita membuka seluas-luasnya pintu untuk para investor berinvestasi di Bintan. Kita bantu semaksimal mungkin, yang penting sesuai dengan koridor regulasinya dan yang tak kalah penting punya dampak positif bagi masyarakat kita,” katanya, Sabtu (8/2/2025).

    Menurut Robby, pencapaian ini bersumber dari inovasi berbasis digital Bintan Investment Platform (BIP), yang diluncurkan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bintan. 

    BIP adalah situs web promosi digital yang diluncurkan pada Juli 2022 dan mampu mendongkrak nilai investasi menjadi Rp3,6 triliun pada tahun 2023.

    Kepala Dinas PTSP Bintan, Indra Hidayat menjelaskan bahwa BIP memberikan informasi lengkap tentang potensi investasi, peluang dan panduan, serta menampilkan peta interaktif lokasi investasi dan informasi tentang Grand Design Kabupaten Bintan.

    “Situs ini juga dibangun untuk menampilkan sektor-sektor utama investasi di Bintan, seperti industri, pariwisata, perikanan, dan pertanian,” katanya.

    Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) tahun 2024, realisasi investasi Rp7,1 triliun tersebut didominasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp5,81 triliun dan sisanya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp1,29 triliun.

    Indra juga menyebutkan berdasarkan unit usaha sektor realisasi investasi tersebut, lebih dari Rp3,5 triliun berada pada sektor industri. Kemudian sektor pariwisata sebesar Rp990 miliar lebih, selanjutnya disusul sektor lain seperti listrik, gas, air, perumahan, perkebunan, perternakan, perikanan, dan lain sebagainya.

    Untuk target di tahun 2025 sendiri, Kabupaten Bintan masih menunggu rapat koordinasi yang biasanya dilakukan di awal tahun untuk menetapkan target di masing-masing daerah. (K65)

  • Presiden dukung tingkatkan investasi agar 2029 capai Rp3.414 triliun

    Presiden dukung tingkatkan investasi agar 2029 capai Rp3.414 triliun

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden dukung tingkatkan investasi agar 2029 capai Rp3.414 triliun
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Februari 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan dukungannya investasi dapat terus ditingkatkan di Indonesia dalam berbagai sektor agar target investasi senilai Rp3.414 triliun bisa tercapai pada 2029.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan dukungan Presiden Prabowo itu seusai melaporkan capaian penuh investasi di Indonesia 2024 dan target-target baru yang disiapkan kepada Presiden Prabowo.

    “Bapak Presiden mendukung penuh karena investasi mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia,” kata Rosan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

    Rosan kemudian menyebutkan data-data yang turut dipaparkan kepada Presiden Prabowo di antaranya terkait nilai investasi yang diterima Indonesia sepanjang 2024 bernilai Rp1.714,2 triliun melebihi target awal Rp1.650 triliun.

    Sejumlah investasi itu juga berhasil menciptakan lapangan pekerjaan yang tentunya menyerap tenaga kerja dalam negeri sebanyak 2.456.130 orang, naik sebesar 34,7 persen dibandingkan dengan capaian di 2023.

    Jika dilihat dari lokasi penempatan investasi, Rosan menyebutkan investasi di luar Pulau Jawa memiliki persentase sebesar 52,2 persen dengan nilai Rp895,4 triliun dan untuk investasi di Pulau Jawa sebesar 47,8 persen dengan nilai Rp818,8 triliun.

    Sedangkan dari sisi sumber modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi mencatat bahwa penanaman modal asing (PMA) memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Adapun PMA memiliki porsi sebesar 52,5 persen atau senilai Rp 900,2 triliun dan PMDN 47,5 persen atau Rp 814 triliun.

    Jika dibandingkan capaian 2024 dengan 2023, Rosan menyebutkan terdapat peningkatan baik di PMA maupun di PMDN dengan persentase masing-masing sebesar 21 persen dan 20,6 persen.

    Investasi di bidang hilirisasi di 2024 juga turut dilaporkan dengan realisasi investasi sebesar Rp407,8 triliun atau sebesar 23,8 persen dari total investasi yang ada di Indonesia.

    “Itu (realisasi investasi hilirisasi) tidak hanya di bidang mineral, tapi juga ada di bidang kehutanan Rp64 triliun mencakup kehutanan, pulp and paper; kemudian pertanian di oleochemical Rp 67,1 triliun, minyak dan gas petrochemical di Rp23,1 triliun, dan juga di baterai kendaraan listrik itu Rp 8,4 triliun,” kata Rosan.

    Dalam hal proyeksi, Rosan menyebutkan sesuai dengan angka pertumbuhan ekonomi yang direncanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) maka Kementerian Investasi dan Hilirisasi juga telah menyiapkan target setiap tahunnya hingga 2029.

    Untuk 2025 diharapkan investasi yang masuk ke Indonesia bisa mencapai Rp1.905 triliun dengan harapan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Kemudian 2026 diharapkan besaran investasi mencapai Rp2.175 triliun dengan harapan kontribusi untuk pertumbuhan perekonomian nasional 6,3 persen.

    Kemudian 2027 diharapkan investasi yang masuk bernilai Rp2.567 triliun dengan pertumbuhan ekonomi senilai 7,5 persen, lalu di 2028 nilai investasi yang masuk diharapkan mencapai Rp2.969 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 7,7 persen.

    Terakhir, untuk 2029 dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka pemerintah menargetkan investasi yang diharapkan masuk Rp3.414 triliun.

    Sumber : Antara

  • Realisasi Investasi Indonesia Capai Rp 1.714 Triliun, Serap 2,4 Juta Tenaga Kerja

    Realisasi Investasi Indonesia Capai Rp 1.714 Triliun, Serap 2,4 Juta Tenaga Kerja

    Jakarta

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani melaporkan, pada 2024 realisasi investasi Indonesia berhasil mencapai Rp 1.714,2 triliun atau tumbuh 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kemudian juga melampaui target sebesar 103,9% dari angka yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 1.650 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 2.456.130 orang.

    Rosan menyampaikan bahwa komposisi capaian realisasi investasi di tahun 2024 masih didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 900,2 triliun (52,5%), diikuti Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp 814 triliun (47,5%).

    Adapun serapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menunjukkan peningkatan cukup signifikan, naik 34,7% dari tahun sebelumnya, sebanyak 2.456.130 orang.

    Kemudian realisasi investasi di luar pulau Jawa masih lebih unggul di angka Rp 895,4 triliun (52,2%) dan realisasi di pulau Jawa sebesar Rp 818,8 triliun (47,8%).

    “Ini menunjukkan bahwa kebijakan dan pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pemerataan direspons positif oleh dunia usaha,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/2/2025).

    Capaian kinerja investasi pada periode Januari-Desember 2024 juga didukung oleh kontribusi sektor hilirisasi sebesar Rp 407,8 triliun atau 23,8% dari total realisasi investasi 2024.

    Lima sektor tersebut yaitu sektor mineral senilai Rp 245,2 triliun, terdiri dari nikel sebesar Rp 153,2 triliun, bauksit sebesar Rp 21,8 triliun, tembaga sebesar Rp 68,5 triliun, dan timah sebesar Rp 1,6 triliun, sektor pertanian berasal dari industri crude palm oil/oleochemical dengan nilai Rp 67,1 triliun, sektor kehutanan berasal dari industri pulp & paper senilai Rp 64,0 triliun, sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia senilai Rp 23,1 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp 8,4 triliun.

    “Minat para investor terus meningkat di berbagai sektor, tidak hanya terkonsentrasi pada sektor yang kami tampilkan sebagai lima besar. Ke depannya akan muncul hilirisasi dari bidang-bidang lainnya dan kami yakin itu akan muncul. Kami yakin ke depan komoditasnya akan bertambah. Sektornya juga pasti akan bertambah,” ucap Rosan.

    Dalam kesempatan tersebut, Menteri Rosan juga menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki ruang cukup besar untuk terus bertumbuh. Hal ini ditandai dengan besarnnya FDI (Foreign Direct Investment) yang masuk ke ASEAN yang mencapai US$ 240 miliar di tahun 2024.

    “Secara ekonomi kita berkontribusi pada 40% dari perekonomian ASEAN, tapi kalau melihat angka FDInya kita hanya 14-15%. Oleh karena itu, kita mempunyai keyakinan room to grow masih sangat besar dan signifikan,” ungkap Rosan.

    Peningkatan nilai tambah dalam negeri melalui hilirisasi dan reformasi regulasi untuk mendorong iklim investasi yang kondusif menjadi langkah jitu untuk mencapai target investasi tahun 2025 yang dicanangkan oleh pemerintah sebesar Rp 1.905,6 triliun.

    (kil/kil)

  • Ini Penyebab Menperin Agus Gumiwang Ngotot Minta Apple Bangun Pabrik di Indonesia – Halaman all

    Ini Penyebab Menperin Agus Gumiwang Ngotot Minta Apple Bangun Pabrik di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berkomitmen meningkatkan serapan tenaga kerja lokal dari investasi sektor manufaktur, agar membawa dampak yang luas (multiplier effect) bagi perekonomian nasional.

    Tekad tersebut, direalisasikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan mendorong Apple untuk dapat membangun pabrik di Indonesia.

    “Selain job creation, investasi akan dapat menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi besar terhadap pendapatan negara,” tutur Agus dalam keterangannya, dikutip Sabtu (1/2/2025).

    Apple sendiri bersama mitra strategisnya mulai melakukan pembangunan pabrik Airtag di Batam. 

    Rencananya pabrik tersebut akan beroperasi pada awal 2026. Pabrik itu nantinya akan menyuplai sekitar 65 persen dari kebutuhan Airtag global.

    Agus menyatakan, para investor dari sektor industri manufaktur tidak perlu ragu lagi untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

    Pasalnya, pemerintah memiliki tekad kuat dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang pro-industri dan memberikan kepastian hukum yang jelas agar aktivitas produksi bisa berjalan lancar.

    “Dengan melihat investasi PMA yang cukup tinggi dari sektor industri, turut mencerminkan bahwa adanya kepercayaan yang tinggi dari para investor skala global terhadap pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ucapnya.

    Investasi sektor manufaktur tahun 2024 mencapai Rp 721,3 triliun, terbagi dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 194,3 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp527 triliun.

    Pada tahun 2024, subsektor industri yang memberikan andil besar terhadap realisasi PMA, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 13,6 miliar dolar AS atau berkontribusi 22,6 persen, kemudian diikuti industri kertas dan percetakan 4,8 miliar dolar AS atau 8 persen, serta industri kimia dan farmasi 4,1 miliar dolar AS atau setara 6,9 persen.

    Ia optimistis, apabila kebijakan pro-industri dapat terlaksana dengan baik, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai.

    Beberapa kebijakan yang sangat dirasakan pelaku industri, antara lain perpanjangan program HGBT, penguatan P3DN, evaluasi relaksasi kebijakan impor, serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal bagi industri.

    “Kebijakan-kebijakan ini akan menjaga kebutuhan bahan baku, peningkatan investasi dan ekspor, mendongkrak daya saing sektor industri, hingga mengoptimalkan produk lokal di pasar domestik,” ucapnya.

    Menperin juga menegaskan, pihaknya konsisten untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri. 

    Hal ini sesuai dengan salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya pada butir kelima, yaitu melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

    Menurut data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, total nilai realisasi investasi di bidang hilirisasi pada triwulan IV tahun 2024 mencapai Rp 134,9 triliun atau mengisi porsi investasi sebanyak 29,8 persen dari total realisasi investasi. 

    Capaian tersebut naik signifikan dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 109,4 triliun.

  • Industri Manufaktur Mampu Kantongi Investasi Rp 721 Triliun di 2024 – Halaman all

    Industri Manufaktur Mampu Kantongi Investasi Rp 721 Triliun di 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri manufaktur menjadi penopang penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor ini mampu mengantongi investasi senilai Rp 721,3 triliun di tahun 2024.

    Jumlah tersebut memberikan kontribusi hingga 42,1 persen terhadap total realisasi investasi di Indonesia yang mencapai Rp 1.714,2 triliun pada tahun lalu. 

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan di tengah gejolak ekonomi dan politik global yang masih belum stabil, Indonesia berhasil mencatatkan capaian positif di bidang investasi, termasuk dari sektor industri manufaktur.

    “Hal ini menandakan bahwa kepercayaan para investor masih tinggi terhadap iklim usaha di Indonesia, dan menilai Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi yang baik untuk basis produksi dan hub ekspor,” ungkap Agus dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Investasi sektor manufaktur terbagi dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 194,3 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp527 triliun.

    Capaian investasi manufaktur pada tahun 2024 naik signifikan dibanding realisasi tahun 2023 yang menembus Rp 596,3 triliun.

    Merujuk data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi total investasi pada tahun 2024 naik 20,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    Capaian tersebut juga melampaui target Presiden sebesar Rp 1.650 triliun (103,9 persen) dan melampaui target renstra sebesar Rp 1.239,3 triliun (138,3 persen).

    Dari total investasi tahun 2024, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.456.130 orang atau naik 34,7 persen secara tahunan (yoy).

    Menperin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelaku industri manufaktur yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia.

    “Komitmen mereka membawa dampak yang luas (multiplier effect) bagi perekonomian nasional, termasuk pada peningkatan serapan tenaga kerja lokal. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong job creation melalui investasi,” tutur AGK.

  • 20 Negara Paling Banyak Berinvestasi di Indonesia, Singapura Teratas

    20 Negara Paling Banyak Berinvestasi di Indonesia, Singapura Teratas

    Bisnis.com, JAKARTA — Singapura menjadi negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia sepanjang 2024. Negara-negara Asia, Eropa, hingga Amerika pun turut menempatkan investasinya di Tanah Air.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani menjabarkan bahwa investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2024 mencapai Rp900,2 triliun. Jumlahnya mencakup 52,5% dari total realisasi investasi 2024 senilai Rp1.714,2 triliun.

    Negara tetangga, Singapura, tercatat sebagai sumber investasi asing terbanyak di Indonesia pada 2024. Dengan total 32.285 proyek, investasi Singapura di Indonesia pada 2024 mencapai US$20,07 miliar.

    Berdasarkan asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS sesuai APBN, nilai investasi Singapura itu setara Rp301,1 triliun atau 17,5% dari total investasi asing sepanjang tahun lalu.

    Hongkong berada di posisi kedua dengan total investasi US$8,2 miliar per 2024 dengan 8.896 proyek. Lalu, China berada di posisi ketiga dengan realisasi investasi US$8,1 miliar sepanjang 2024 dengan 21.464 proyek.

    Rosan menyebut bahwa Hongkong dan China selalu berada di posisi tiga teratas sebagai negara yang getol berinvestasi di Indonesia.

    Pada posisi keempat, terdapat negeri tetangga Malaysia yang mencatatkan total realisasi investasi US$4,2 miliar dengan 6.554 proyek. Menurut Rosan, terjadi kenaikan investasi yang signifikan dari Malaysia pada tahun lalu.

    “Nomor empat ini Malaysia, karena ada investasi yang masuk dari Lotte yang cukup signifikan,” ujar Rosan dalam konferensi pers realisasi investasi, Jumat (31/1/2025).

    Amerika Serikat berada di posisi kelima dengan realisasi investasi US$3,69 miliar atas 4.831 proyek.

    Rosan menilai bahwa investasi dari negara-negara mitra terus terjaga seiring kepercayaan mereka terhadap Indonesia.

    “Tahun ke tahun ini cukup konsisten, konsistensi dari negara-negara ini yang terus memberikan komitmennya kepada kita, dan ini terus kita jaga. Kita tentu ingin terus meningkatkan investasi ke depannya,” ujarnya.

    Berikut 20 negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia pada 2024:

    Negara
    Tambahan Investasi (juta dolar AS)
    Proyek

    Singapura
    20.075
    32.285

    Hongkong
    8.216
    8.896

    China
    8.106
    21.464

    Malaysia
    4.224
    6.554

    Amerika Serikat
    3.696
    4.831

    Jepang
    3.463
    12.823

    Korea Selatan
    2.987
    11.210

    Belanda
    1.977
    5.706

    Kepulauan Virgin Inggris
    772
    1.596

    Inggris
    745
    3.941

    Australia
    739
    6.772

    Kanada
    492
    1.103

    Thailand
    389
    1.068

    Taiwan
    344
    1.619

    Jerman
    343
    3.235

    Prancis
    328
    6.437

    Bermuda
    293
    32

    Rusia
    262
    9.671

    Swiss
    244
    1.731

    Samoa Barat
    218
    316

    Kepulauan Cayman
    216
    651