Topik: Penanaman Modal Asing (PMA)

  • Kemenperin Pastikan Ratusan Karyawan Sanken Indonesia Tidak Di-PHK, Tapi Pensiun Dini  – Halaman all

    Kemenperin Pastikan Ratusan Karyawan Sanken Indonesia Tidak Di-PHK, Tapi Pensiun Dini  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, ratusan pegawai yang terdampak penutupan PT Sanken Indonesia di Kawasan MM2100 Cikarang Barat tidak mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, perusahaan justru memberlakukan Golden Shake Hand atau program pensiun dini terhadap 450 karyawan PT Sanken Indonesia.

    “Bukan PHK ya, PHK kan sepihak nih kalau bacanya. Tapi kalau pensiun ya, ini memang golden shake hand. Ini sesuai lah dengan ketentuan peraturan perundangan-perundangan,” kata Setia di Kantor Kemenperin, Jumat (21/2/2025).

    Setia menyebut bahwa perusahaan sejatinya telah membekali ratusan karyawannya sebelum menutup produksi pada Juni 2025 mendatang. Menurutnya, hal tersebut dilakukan secara baik melalui transisi yang sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

    “Mereka juga memberikan bekalan kepada para pekerja yang tertarik untuk mengembangkan jiwa wirausaha. Jadi mereka membekali dengan kewirausahaan, mungkin kasih skill tertentu,” papar Setia.

    Diketahui, PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Kawasan MM2100 Cikarang Barat sudah merugi sejak 2019 silam. Penghentian lini produksi Sanken Indonesia bukan karena iklim usaha di Indonesia, melainkan permintaan dari mother company di Jepang.

    “Lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan, karena perusahaan ini sebenarnya sudah, kalau boleh dibilang merugi, ya merugi dari 2019 itu,” kata Setia Diarta.

    Setia Diarta menyebut, keberadaan Sanken di Indonesia terdiri dari dua perusahaan. Pertama Sanken Argadwija yang berlokasi di Tangerang. Perusahaan ini memproduksi kipas angin hingga mesin cuci.

    Sedangkan Sanken Indonesia ini memproduksi power supply, transformator. Biasanya produk-produk itu sebagai adapter baik di laptop maupun otomotif.

    Namun, lambat laun permintaan produk-produk power supply ini kian menurun sehingga mother company Sanken Indonesia yang di Jepang meminta untuk menghentikan produksinya.

    “Ini juga yang makin lama, karena dia single ya, tinggal sendirian ini produksinya. Jadi terjadi ya penurunan demand, terus sampai akhirnya 2020,” papar dia.

    Sebelumnya, Kementerian Perindustrian membenarkan bahwa PT Sanken yang berada di Kawasan MM2100 Cikarang Barat akan menutup produksinya mulai Juni 2025.

    PT Sanken ini sejatinya sudah mengajukan pelaporan untuk menutup produksi berdasarkan data Online Single Submission (OSS).

    Adapun, penutupan produksi ini didasari oleh permintaan mother company yang berasal dari Jepang untuk memindahkan produksinya, sehingga menjadi semikonduktor di Jepang. Seperti diketahui, PT Sanken MM2100 ini merupakan murni Penanaman Modal Asing (PMA).

  • Kemenperin Pastikan Ratusan Karyawan Sanken Indonesia Tidak Di-PHK, Tapi Pensiun Dini  – Halaman all

    Bakal Stop Produksi di Juni 2025, Kemenperin: Sanken Indonesia Tutup Bukan karena Iklim Usaha – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, PT Sanken Indonesia yang berlokasi di Kawasan MM2100 Cikarang sudah merugi sejak 2019 silam.

    Hal tersebut menyusul kabar bahwa Sanken Indonesia bakal tutup produksi pada Juni 2025 mendatang.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, penghentian lini produksi Sanken Indonesia bukan karena iklim usaha di Indonesia. 

    “Lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan, karena perusahaan ini sebenarnya sudah, kalau boleh dibilang merugi, ya merugi dari 2019 itu,” kata Setia Diarta di Kemenperin, Jumat (21/2/2025).

    Setia Diarta menyebut, keberadaan Sanken di Indonesia terdiri dari dua perusahaan. Pertama Sanken Argadwija yang berlokasi di Tangerang. Perusahaan ini memproduksi kipas angin hingga mesin cuci.

    Sedangkan Sanken Indonesia ini memproduksi power supply, transformator. Biasanya produk-produk itu sebagai adapter baik di laptop maupun otomotif.

    “Nah ini produknya, dan ini PMA, dari Jepang asli. Nah, jadi Sanken ini dari 2017, Sanken Indonesia ya, dari 2017 itu oleh mother company-nya di Jepang, untuk proses produksi power supply dan adapter tadi itu sudah diputus,” jelas Setia.

    “Jadi hanya yang di Indonesia lah yang produksi power supply dan adapter. Yang di Jepang sudah tidak ada, karena mereka konsen untuk ke semikonduktor,” sambungnya.

    Namun, lambat laun permintaan produk-produk power supply ini kian menurun sehingga mother company Sanken Indonesia yang di Jepang meminta untuk menghentikan produksinya.

    “Ini juga yang makin lama, karena dia single ya, tinggal sendirian ini produksinya. Jadi terjadi ya penurunan demand, terus sampai akhirnya 2020,” papar dia.

    Sebelumnya, Kementerian Perindustrian membenarkan bahwa PT Sanken yang berada di Kawasan MM2100 Cikarang Barat akan menutup produksinya mulai Juni 2025.

    Setia Diarta menyebut bahwa PT Sanken ini sejatinya sudah mengajukan pelaporan untuk menutup produksi berdasarkan data Online Single Submission (OSS).

    “Di OSS itu Juni 2025. Estimasi ya, saya nggak tahu persisnya. Tapi mereka sudah melaporkan rencana hendak menutup line produksi,” kata Setia Diarta kepada wartawan di Kantornya, Rabu (19/2/2025).

    Adapun, penutupan produksi ini didasari oleh permintaan mother company yang berasal dari Jepang untuk memindahkan produksinya, sehingga menjadi semikonduktor di Jepang. Seperti diketahui, PT Sanken MM2100 ini merupakan murni Penanaman Modal Asing (PMA).

  • 1.000 Karyawan PT Sanken Terancam PHK Imbas Pabrik Tutup, Serikat Pekerja: Jangan Modus Merugi – Halaman all

    1.000 Karyawan PT Sanken Terancam PHK Imbas Pabrik Tutup, Serikat Pekerja: Jangan Modus Merugi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) mengungkap bahwa PT Sanken di Kawasan MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat, yang akan menghentikan produksi mulai Juni 2025, memiliki karyawan kurang lebih 1.000 orang.

    Presiden ASPIRASI Mirah Sumirat mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan para karyawan Sanken mengenai penghentian ini, serta potensi dampak panjangnya, yaitu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    “Kami mendapatkan informasi dari kawan-kawan yg ada di kawasan MM2100 Cikarang bahwa jumlah karyawan Sanken kurang lebih 1.000 orang,” kata Mirah kepada Tribunnews, Kamis (20/2/2025).

    “Karyawan Sanken saling berkomunikasi dengan kawan-kawan anggota ASPIRASI terkait penutupan perusahaan dan dampaknya ke arah PHK,” lanjutnya.

    Terkait dengan penutupan perusahaan, ia mengaku mendengar desas-desus penutupan perusahaan ini diduga karena banyaknya pungutan liar dari organisasi masyarakat (ormas) sekitar, sehingga perusahaan tidak nyaman.

    Apapun alasannya, Mirah meminta kepada perusahaan agar mencari strategi atau cara agar bisa menghindari PHK.

    “Jangan ini hanya dijadikan modus perusahaan dengan alasan merugikan, lalu tutup perusahaan, tapi kenyataannya perusahaan berdiri dengan nama yang baru dan karyawan baru yang diterapkan status karyawan menjadi harian atau outsourcing,” ujar Mirah.

    Mirah pun meminta pemerintah agar pro aktif dan inisiatif bergerak menangani potensi PHK massal. Mereka diminta tak hanya menunggu laporan masuk. 

    Ia meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) turun ke lapangan untuk menginvestigasi apa yang sesungguhnya terjadi.

    Di masa menjelang Ramadan 2025, jika terjadi PHK, Mirah menyebut akan berpengaruh terhadap ekonomi para pekerja.

    “Belum lagi menghadapi awal tahun ajaran baru dan pastinya rakyat sedang membutuhkan biaya masuk sekolah dan daftar ulang masuk sekolah,” ucap Mirah.

    “Jangan sampai dampak PHK massal memperberat situasi ekonomi secara Mikro dan ujungnya memperburuk situasi keamanan secara nasional,” pungkasnya.

    Dibenarkan Kemenperin

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membenarkan PT Sanken yang berada di Kawasan MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat, akan menghentikan produksinya mulai Juni 2025.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, PT Sanken ini sejatinya sudah mengajukan pelaporan untuk menutup produksi berdasarkan data Online Single Submission (OSS).

    “Di OSS itu Juni 2025. Estimasi ya, saya tidak tahu persisnya. Tapi mereka sudah melaporkan rencana hendak menutup line produksi,” kata Setia Diarta kepada wartawan di Kantornya, Rabu (19/2/2025).

    Setia Diarta menyebut, penutupan produksi ini didasari oleh permintaan mother company atau induk usaha yang berasal dari Jepang untuk memindahkan produksinya, sehingga menjadi semikonduktor di Jepang.

    Seperti diketahui, PT Sanken MM2100 ini merupakan murni Penanaman Modal Asing (PMA).

    “Iya. Mother company yang di Jepang yang mau memutuskan,” jelasnya.

    Adapun terkait nasib pegawai PT Sanken, Setia Diarta enggan berkomentar lebih jauh. Namun dia memastikan bahwa PT Sanken akan menutup produksinya pada Juni 2025.

    “Bukan PHK. Mungkin ya kami belum tahu apa treatment nya. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut,” ucap Setia.

    “Tapi saya tidak ngomongin masalah PHK ya. Saya ngomongin ada penurunan produksi di Sunken dan mereka berkinginan untuk menutup line produksi,” imbuhnya menegaskan.

    Beredar Video Sanken Tutup Operasional

    Sebelumnya beredar video menarasikan PT Sanken di kawasan MM2100 Cikarang Barat akan menutup operasionalnya. Video tersebut diunggah dalam akun media sosial Instagram @publikcikarang.

    “Agak kaget denger kabar PT Sanken mau tutup,” tulis akun @publikcikarang, Rabu (19/2/2025).

    Akun tersebut juga menarasikan bahwa bagaimana nasib karyawan yang masih ingin bekerja di perusahaan PT Sanken. Terlebih sebagai ladang mencari nafkah.

    “Langsung terpikir bagaimana nasib dan perasaan para karyawannya yang tentu saja sesungguhnya masih menginginkan perusahaannya, sebagai tewing nyari nafkah akan bisa terus eksis. Tapi apa mau dikata jika harus demikian yang terjadi,” tulisnya.

    Berdasarkan rekaman video, terjadi permasalahan yang belum selesai antara perusahaan dan karyawan PT Sanken. Karyawan menuntut kompensasi pesangon diselesaikan dengan jelas.

    “Hari ini ada permasalah yang belum clear di perusahaan Di belakang ini. Ya kita doakan kita berharap mudah-mudahan terjadi titik temu ya, antara harapan dari karyawan sesuai dengan manajemen,” kutip keterangan dalam video.

    “Karena biar bagaimana selama ini karyawan sudah membangun perusahaan ini dengan baik ya, jadi harapannya tuntutan dari penyelesaian permasalahan ya ini adanya kompensasi pesangon, karena informasinya perusahaan ini mau tutup sehingga semuanya bisa mendapat titik temu.” 

  • Sanken Tutup Pabrik di Cikarang Mulai Juni 2025, Mau Fokus ke Industri Semikonduktor – Page 3

    Sanken Tutup Pabrik di Cikarang Mulai Juni 2025, Mau Fokus ke Industri Semikonduktor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sanken, pabrik elektronik dan peralatan rumah tangga di Cikarang, Jawa Barat, dipastikan akan menghentikan seluruh kegiatan produksinya pada bulan Juni 2025.

    Keputusan ini dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui sistem Online Single Submission (OSS).

    Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, Kamis (20/2/2025), Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, fasilitas produksi yang tutup adalah pabrik yang 100 persen modalnya berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan tidak ada keterkaitan dengan Sanken Indonesia. 

    “Berdasarkan informasi yang masuk di OSS, mereka akan menutup pabrik pada Juni 2025,” kata Setia, dikutip dari Antara. 

    Menurut Setia, tingkat produksi pabrik Sanken tersebut terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Bahkan, hingga 2024, tingkat utilisasi fasilitas ini hanya mencapai 14 persen. Hal ini jadi salah satu faktor utama Sanken memutuskan menutup pabriknya di Cikarang. 

    Penutupan pabrik berlokasi di Kawasan Industri MM2100 ini disebut merupakan permintaan dari perusahaan induk Sanken yang berlokasi di Jepang. Rencananya, Sanken akan memfokuskan produksi pada industri semikonduktor di negara asalnya.

    “Permintaan langsung datang dari mother company di Jepang untuk menutup lini produksi di Indonesia dan memindahkannya ke Jepang guna fokus pada produksi semikonduktor,” ia mengimbuhi.

     

     

  • Profil Sanken, Produsen Alat Listrik yang Bakal Tutup Pabrik di RI

    Profil Sanken, Produsen Alat Listrik yang Bakal Tutup Pabrik di RI

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Sanken Indonesia menjadi sorotan setelah dikabarkan akan menutup pabriknya yang berlokasi di MM2100 Kawasan Industri, Cikarang Barat, Bekasi pada Juni 2025. Perusahaan tersebut telah beroperasi 28 tahun di Indonesia. 

    Adapun, penutupan pabrik Sanken dikarenakan adanya rencana peralihan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan induknya. Informasi tersebut pun telah dibenarkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). 

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, fasilitas produksi yang 100% merupakan penanaman modal asing (PMA) itu telah melaporkan rencana penutupan lewat sistem Online Single Submission (OSS). 

    “Di OSS itu Juni 2025,” ujar pria yang akrab disapa Tata, dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025).

    Menurutnya, pabrik tersebut memang secara bertahap turun tingkat produksinya. Hingga 2024, utilitas dari fasilitas itu hanya 14%. Tata menerangkan, penutupan Sanken di MM2100 Cikarang merupakan permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang lantaran perusahaan akan mengubah basis produksi menjadi semikonduktor.

    Profil Sanken Indonesia 

    Berdasarkan informasi dari situs resmi Sanken Electric, Kamis (20/2/2025), Sanken Indonesia merupakan anak usaha dari produsen peralatan dan komponen listrik asal Jepang, Sanken Electric Co. Ltd yang bediri pertama kali pada 1946 dengan nama Toho Sanken Electric Co., Ltd. 

    Semula, pada Oktober 1937, Toho Sanken merupakan laboratorium riset industri yang mengadakan studi prototipe penyarah selenium. Pada 1946, Tetsuji Kotani yang saat itu merupakan Kepala Laboratorium Seminkonduktor Riset Industri Toho mengambil alih teknisi dan fasilitas setelah dibubarkan pada akhir Perang Dunia II. Dia kemudian mendirikan Toho Sanken pada 1946.

    Selanjutnya, pada tahun 1952, Sanken memindahkan kantor pusat dan pabriknya yang semula di Shikishi, Saitamaken ke Owadamachi atau yang sekarang dikenal Nizashi. Pada 1954, Toho Sanken membuka kantor di Toshimaku, Tokyo. 

    Pada 1961, Toho Sanken terdaftar di Bursa Efek Tokyo dan setahun setelahnya mengubah nama perusahaan menjadi Sanken Electric Co., Ltd. Ekspansi bisnis pun dilalkukan dengan membuka cabang di Osaka dan pabrik kawagoe di Kawagoeshi. 

    Sanken terus mengembangkan bisnis dengan mendirikan perusahaan patungan dengan Airpax Corp di Amerika Serikat pada 1968. Kini pabrikannya pun tersebar di berbagai negara, Sanken Electric USA Inc. di Amerika Serikat. 

    Di China, Sanken membangun pabrik Dalian Sanken Electric, Sanken Electric Shanghai, Sanken Electric Hongkong. Kemudian, produsen peralatan listrik itu juga membawa fasilitas produksinya ke Korea Selatan dengan membangun Sanken Electric Korea Co. Tak hanya itu, Sanken juga memproduksi di Thailand, Taiwan, Indonesia, hingga Eropa. 

    Adapun, Sanken Electric mendirikan PT Sanken Indonesia pada 1997. 

  • Pabrik Alat Listrik Sanken di Cikarang Tutup per Juni 2025, Ini Sebabnya

    Pabrik Alat Listrik Sanken di Cikarang Tutup per Juni 2025, Ini Sebabnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Produsen peralatan listrik PT Sanken Indonesia dikabarkan segera menutup lini produksinya di Indonesia pada Juni 2025. Hal ini dikarenakan rencana peralihan bisnis yang dilakukan perusahaan pusatnya di Jepang. 

    Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ronggolawe Sahuri mengatakan, pabrik Sanken Indonesia di Cikarang yang tutup merupakan industri peralatan listrik, bukan perusahaan elektronik dan peralatan rumah tangga. 

    “Produknya adalah SMPS [switch mode power supply], transformer. Produk yang dihasilkan diekspor sebesar 40%, sisanya dijual di dalam negeri,” ujar Ronggo kepada wartawan, dikutip Kamis (20/2/2025). 

    Dia menegaskan bahwa pabrikan yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang itu berbeda dengan PT Sanken Argadwija yang basis produksinya berada di Tangerang. Sanken Argadwija yang memproduksi peralatan rumah tangga masih beroperasi. 

    Hal ini pun dibenarkan oleh Sekjen Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Daniel Suhardiman bahwasanya pabrikan yang tutup bukan produsen elektronik. 

    “Saya lagi cek karena asosiasi sampai hari ini belum dapat kabar. Tapi setahu saya, Sanken yang tutup ini pabrik komponen, bukan anggota kami. Kebetulan namanya juga Sanken,” ujar Daniel kepada Bisnis, Kamis (20/2/2025). 

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Setia Diarta membenarkan bahwa pabrik Sanken di kawasan industri MM2100, Cikarang, akan menghentikan produksinya pada Juni 2025.

    Berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan dalam Online Single Submission (OSS), perusahaan tersebut berencana menutup basis produksinya pada pertengahan tahun.

    “Di OSS itu Juni 2025,” kata Setia, dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025).

    Dia mengatakan, fasilitas yang hendak tutup tersebut merupakan pabrik yang 100% berasal dari hasil penanaman modal asing (PMA).

    Menurutnya, pabrik tersebut memang secara bertahap turun tingkat produksinya. Hingga 2024, utilitas dari fasilitas itu hanya 14%.

    Pria yang akrab disapa Tata itu menerangkan, penutupan Sanken di MM2100 Cikarang merupakan permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang lantaran perusahaan akan mengubah basis produksi menjadi semikonduktor.

  • Sanken Berhenti Beroperasi di Indonesia, Gigin Praginanto Usul Tema Demo Diganti

    Sanken Berhenti Beroperasi di Indonesia, Gigin Praginanto Usul Tema Demo Diganti

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto memberikan sindiran menarik terkait isu Indonesia gelap yang saat ini jadi perbincangan.

    Apalagi, pabrik industri peralatan listrik lainnya, Sanken yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat, berencana menghentikan produksinya pada Juni 2025.

    Fasilitas yang hendak tutup tersebut merupakan pabrik yang 100 persen berasal dari hasil penanaman modal asing (PMA), dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Sanken Indonesia.

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Gigin Praginanto menyindir dengan menyebut tema deko sebaiknya diganti.

    Tema Demo yang sebelumnya muncul dengan Indonesia Gelap sebaiknya diganti dengan Indonesia Gelap banget ini menyusul bakal berhenti beroperasinya Sanken.

    “Setelah keputusan Sanken menghentikan produksi pada tahun ini,” tulisnya dikutip Kamis (20/2/2025).

    “Tema demo sebaiknya diganti. Dari Indonesia Gelap menjadi Indonesia Gelap Banget Nget Nget,” ujarnya.

    Lanjut, ia kembali menyindir terkait Danantara. yang disebut kehadiran bakal mengembosi anggaran negara secara besar-besaran.

    “Apalagi duit negara bakal digembosi Danantara secara besar-besaran,” pungkasnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Kemenperin Benarkan PT Sanken MM2100 Bakal Berhenti Produksi Juni 2025, Pindah ke Negara Lain – Halaman all

    Kemenperin Benarkan PT Sanken MM2100 Bakal Berhenti Produksi Juni 2025, Pindah ke Negara Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membenarkan PT Sanken yang berada di Kawasan MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat, akan menghentikan produksinya mulai Juni 2025.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, PT Sanken ini sejatinya sudah mengajukan pelaporan untuk menutup produksi berdasarkan data Online Single Submission (OSS).

    “Di OSS itu Juni 2025. Estimasi ya, saya tidak tahu persisnya. Tapi mereka sudah melaporkan rencana hendak menutup line produksi,” kata Setia Diarta kepada wartawan di Kantornya, Rabu (19/2/2025).

    Setia Diarta menyebut, penutupan produksi ini didasari oleh permintaan mother company atau induk usaha yang berasal dari Jepang untuk memindahkan produksinya, sehingga menjadi semikonduktor di Jepang. 

    Seperti diketahui, PT Sanken MM2100 ini merupakan murni Penanaman Modal Asing (PMA).

    “Iya. Mother company yang di Jepang yang mau memutuskan,” jelasnya.

    Adapun terkait nasib pegawai PT Sanken, Setia Diarta enggan berkomentar lebih jauh. Namun dia memastikan bahwa PT Sanken akan menutup produksinya pada Juni 2025.

    “Bukan PHK. Mungkin ya kami belum tahu apa treatment nya. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut,” ucap Setia.

    “Tapi saya tidak ngomongin masalah PHK ya. Saya ngomongin ada penurunan produksi di Sunken dan mereka berkinginan untuk menutup line produksi,” imbuhnya menegaskan.

    Sebelumnya beredar video menarasikan PT Sanken di kawasan MM2100 Cikarang Barat akan menutup operasionalnya. 

    Video tersebut diunggah dalam akun media sosial Instagram @publikcikarang.

    “Agak kaget denger kabar PT Sanken mau tutup,” tulis akun @publikcikarang, Rabu (19/2/2025).

    Akun tersebut juga menarasikan bahwa bagaimana nasib karyawan yang masih ingin bekerja di perusahaan PT Sanken. Terlebih sebagai ladang mencari nafkah.

    “Langsung terpikir bagaimana nasib dan perasaan para karyawannya yang tentu saja sesungguhnya masih menginginkan perusahaannya, sebagai nyari nafkah akan bisa terus eksis. Tapi apa mau dikata jika harus demikian yang terjadi,” tulisnya.

    Berdasarkan rekaman video, terjadi permasalahan yang belum selesai antara perusahaan dan karyawan PT Sanken. Karyawan menuntut kompensasi pesangon diselesaikan dengan jelas.

    “Hari ini ada permasalah yang belum clear di perusahaan Di belakang ini. Ya kita doakan kita berharap mudah-mudahan terjadi titik temu ya, antara harapan dari karyawan sesuai dengan manajemen,” kutip keterangan dalam video.

    “Karena biar bagaimana selama ini karyawan sudah membangun perusahaan ini dengan baik ya, jadi harapannya tuntutan dari penyelesaian permasalahan ya ini adanya kompensasi pesangon, karena informasinya perusahaan ini mau tutup sehingga semuanya bisa mendapat titik temu,”.

  • Luhut nilai kebijakan dagang AS jadi peluang RI tingkatkan PDB

    Luhut nilai kebijakan dagang AS jadi peluang RI tingkatkan PDB

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menilai kebijakan proteksionisme pasar yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan persentase pendapatan produk domestik bruto (PDB).

    Luhut dalam acara Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa menyatakan, pihaknya memproyeksi dari kebijakan tersebut PDB Indonesia bisa meningkat hingga 0,8 persen.

    “Dampaknya terhadap PDB Indonesia, potensinya positif menambah persentase poin hingga 0,8 persen,” ujar dia.

    Meski demikian menurut dia, untuk mewujudkan peningkatan PDB dari proteksionisme pasar AS, Indonesia harus bisa mengambil peluang relokasi pasar global dan meningkatkan realisasi penanaman modal asing (PMA). Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan kemudahan berbisnis di Tanah Air.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan potensi peningkatan PDB akan menjadi lebih besar apabila pengusaha di pasar domestik melakukan diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara mitra.

    Luhut memastikan, meski AS tengah menerapkan proteksionisme pasar, namun hubungan Indonesia dengan negara tersebut tetap baik.

    “Presiden (Prabowo) juga membangun hubungan baik dengan Presiden Trump, dan sekarang sedang menyiapkan surat ke Presiden Trump yang membahas tentang peningkatan kolaborasi,” kata Luhut.

    Luhut mengatakan, disamping adanya potensi peningkatan PDB, Indonesia juga saat ini tengah menghadapi beberapa tantangan, di antaranya yakni dinamika ketahanan pangan global, distrupsi digital dan kecerdasan buatan (AI), perubahan iklim, serta kompetisi ekonomi dan dinamika geopolitik.

    Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan siap melakukan penyesuaian kebijakan apabila dibutuhkan dalam memitigasi dampak kebijakan tarif dagang yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyatakan penyesuaian tersebut akan dilakukan pihaknya untuk menjaga dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menerapkan tarif sebesar 25 persen pada semua komoditas impor baja dan aluminium.

    Presiden AS ke-47 tersebut juga sudah menerapkan tarif 10 persen terhadap barang yang berasal dari China, sehingga China merespons hal itu dengan memberikan tarif tambahan 15 persen terhadap batu bara dan gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • BKPM Sebut Investasi Besar Diperlukan Capai Target Ekonomi 8 Persen

    BKPM Sebut Investasi Besar Diperlukan Capai Target Ekonomi 8 Persen

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan butuh realisasi investasi dalam jumlah besar untuk menunjang target pertumbuhan ekonomi di kisaran 8 persen. 

    Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Dedi Latip mengungkapkan, investasi dalam jumlah besar ini akan menjadi stimulus untuk mendongkrak produktivitas ekonomi nasional. 

    “Artinya, untuk menuju 8 persen pertumbuhannya dalam lima tahun ke depan, diperlukan investasi dalam jumlah yang besar untuk mendorong produktivitas ekonomi,” ucap Dedi dalam acara SMBC Indonesia Economic Outlook di Kempinski Hotel, Jakarta, Selasa (18/2/2025). 

    Berdasarkan perkiraan yang dibuat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), total investasi yang harus dikumpulkan oleh pemerintah sekitar Rp 13.000 triliun. Angka tersebut merupakan kombinasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). 

    Jika dibandingkan dengan catatan realisasi investasi di satu dekade pemerintahan era Presiden Joko Widodo yakni 2014-2024, angka tersebut naik sebesar 143 persen.