Topik: Penanaman Modal Asing (PMA)

  • Rosan sebut Danantara beri keyakinan investor untuk tanam modal di RI

    Rosan sebut Danantara beri keyakinan investor untuk tanam modal di RI

    Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini sangat-sangat baik, dibuktikan dengan investasi yang masuk

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menilai pembentukan Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Danantara Indonesia telah memberikan keyakinan kepada para investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

    Hal itu terbukti dari realisasi investasi di Indonesia pada kuartal I-2025 yang mencapai Rp465,2 triliun, naik 15,9 persen (year on year) dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp401,5 triliun.

    “Dengan adanya Danantara ini, ini juga memberikan lebih banyak confidence dan juga keyakinan untuk para investor untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Rosan saat jumpa pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/4) malam.

    Rosan yang juga Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara itu menjelaskan bahwa pembentukan Danantara sangat tepat karena banyak investor yang menginginkan Sovereign Wealth Fund (Dana Kekayaan Negara) milik Indonesia dengan menjadi bagian dari berbagai konsorsium investasi.

    Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Qatar pada dua pekan lalu juga telah menghasilkan kesepakatan di mana Danantara bersama Qatar Investment Authority (QIA) mengelola dana senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang ditujukan untuk pembangunan di Indonesia.

    “Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini sangat-sangat baik, dibuktikan dengan investasi yang masuk sesuai dengan target, investasi yang akan masuk pun juga makin meningkat,” kata Rosan.

    Adapun realisasi investasi pada kuartal I-2025 yang mencapai Rp465,2 triliun, itu sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI.

    Sebagai rincian, realisasi investasi sebesar Rp465,2 triliun terdiri atas penanaman modal asing (PMA) Rp230,4 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp234,8 triliun.

    Dari dalam negeri, investasi terbesar diperoleh dari luar Pulau Jawa sebesar Rp235,9 triliun atau setara 50,9 persen dari total realisasi investasi Triwulan I/2025, sementara dari Pulau Jawa sebesar Rp229,3 triliun, atau 49,3 persen.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Realisasi Investasi Triwulan I Capai Rp 465,2 Triliun, Singapura Masih Investor Terbesar  – Halaman all

    Realisasi Investasi Triwulan I Capai Rp 465,2 Triliun, Singapura Masih Investor Terbesar  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Singapura menjadi negara terbesar yang berinvestasi di Indonesia di triwulan I 2025 sebesar 4,6 miliar dolar AS.

    “Singapura memberikan kontribusi yang terbesar investasi di Indonesia selama 10 tahun terakhir,” kata

    Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam konferensi pers yang dikutip Rabu (23/4/2025).

    Negara kedua terbesar yang berinvestasi di Indonesia adalah Hongkong sebesar Rp 2,2 miliar dolar AS, lalu Tiongkok sebesar Rp 1,8 miliar dolar, lalu Malaysia sebesar Rp 1 miliar dolar AS dan Jepang Rp 1 miliar dolar AS.

    “Ini saya hanya menggambarkan 5 negara besar yang berinvestasi di triwulan pertama ini. Nanti saya, kami akan memberikan lebih detailnya secara terperinci, kita akan berikan pada saat nanti kita akan melakukan pemaparan lebih panjang lagi,” tutur Rosan.

    Rosan juga memaparkan, lokasi investasi asing terbesar di Indonesia berada di Jakarta yaitu 15 persen atau sebesar Rp 69,8 triliun.

    Kemudian Jawa Barat sebesar Rp 68,5 triliun, Jawa Timur 7,8 persen setara Rp 36 triliun, Sulawesi Tengah sebesar Rp32,7 triliun atau 7 persen dan Banten mencapai Rp6,7 triliun atau 31 persen.

    Realisasi investasi triwulan I tahun 2025 mencapai Rp 465,2 triliun atau setara 24,4 persen dari target Rp 1.905,6 triliun. Capaian ini naik 15,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 401,5 triliun.

    Dari total investasi tersebut telah berhasil menyerap sebanyak 594.104 orang tenaga kerja atau meningkat 8,5 persen jika dibandingkan dengan tahun 2024.

    Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan I tahun ini mencapai Rp 230,4 triliun atau 49,5 persen dari total. Sementara untuk Penanaman Modal Dalam Negeri mencapai Rp 234,8 triliun atau 50,5 persen.

     

  • Realisasi Investasi di Indonesia pada Kuartal I 2025 Capai Target

    Realisasi Investasi di Indonesia pada Kuartal I 2025 Capai Target

    Jakarta, Beritasatu.com – Realisasi investasi di Indonesia sepanjang kuartal I 2025 mencapai Rp 465,2 triliun. Angka ini setara dengan 24,4 persen dari target tahunan sebesar Rp 1.905,6 triliun.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan, realisasi investasi pada kuartal I 2025 ini telah sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

    “Alhamdulillah, realisasi investasi kuartal I ini sesuai target yang telah ditetapkan oleh Bappenas. Dari target Rp 1.905,6 triliun, sudah terealisasi Rp 465,2 triliun atau sekitar 24,4%,” ujar Rosan dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Rosan menegaskan, capaian investasi ini menunjukkan kepercayaan investor, baik asing maupun domestik, terhadap kondisi ekonomi dan politik Indonesia yang stabil.

    “Investasi adalah long term commitment. Mereka melihat di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo ini ada kestabilan. Peace and stability itu sangat-sangat baik dan sangat terjaga, sehingga investasi yang masuk bisa terus berjalan sesuai dengan target,” sambungnya.

    Rosan juga menyampaikan komposisi antara penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada kuartal I 2025 yang terbilang seimbang. PMA tercatat sebesar Rp 230,4 triliun (49,5%), sementara  PMDN mencapai Rp 234,8 triliun (50,5%).

    “Ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor domestik juga tinggi, seiring dengan dorongan investasi dari luar negeri,” tambah Rosan.

    Distribusi investasi juga menunjukkan tren positif ke luar Pulau Jawa, yang selama ini kerap tertinggal dalam hal penerimaan investasi. Investasi di luar Jawa mencapai Rp 235,9 triliun (50,7%), sementara investasi di Jawa Rp 229,3 triliun (49,3%).

    Pertumbuhan nilai investasi di Indonesia ini juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja. Sepanjang kuartal I 2025, tercatat sebanyak 594.104 tenaga kerja terserap, naik 8,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

  • Rosan: Realisasi investasi Triwulan I/2025 capai Rp465,2 triliun, naik 15,9 persen

    Rosan: Realisasi investasi Triwulan I/2025 capai Rp465,2 triliun, naik 15,9 persen

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengumumkan realisasi investasi Triwulan I/2025 mencapai Rp465,2 triliun, naik 15,9 persen year-on-year dibandingkan dengan realisasi Triwulan I/2024 sebesar Rp401,5 triliun.

    Rosan menyebut realisasi investasi Triwulan I/2025 itu sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI.

    “Alhamdulilah investasi pada triwulan pertama ini sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Bappenas yang diberikan kepada kami, dari total target investasi di tahun 2025 ini sebesar Rp1.905,6 triliun. Pada triwulan pertama ini investasi yang sudah masuk dan direalisasikan dan dikeluarkan adalah Rp465,2 triliun, atau kurang lebih 24,4 persen,” kata Rosan saat jumpa pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam.

    Dalam paparannya yang juga disampaikan di hadapan wartawan, realisasi sebesar Rp465,2 triliun itu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) Rp230,4 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp234,8 triliun.

    Dari dalam negeri, investasi terbesar diperoleh dari luar Pulau Jawa sebesar Rp235,9 triliun atau setara 50,9 persen dari total realisasi investasi Triwulan I/2025, sementara dari Pulau Jawa sebesar Rp229,3 triliun, atau 49,3 persen.

    “Ini angka yang sangat menggembirakan. Ini menunjukkan juga keyakinan, juga confidence dari baik dunia internasional maupun dalam negeri dalam rangka berinvestasi ke Indonesia ini tetap terjaga karena kita ketahui bersama investasi itu long term commitment, komitmen jangka panjang,” kata Menteri Investasi.

    Rosan melanjutkan komitmen jangka panjang para penanam modal itu tumbuh karena mereka percaya kepada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    “Mereka melihat di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo ini kestabilan (terjaga, red.),” sambung Rosan.

    Dalam kesempatan yang sama, Rosan juga menekankan pencapaian penting lainnya dari realisasi investasi Triwulan I/2025 ialah penyerapan tenaga kerja dalam periode 3 bulan terakhir.

    “Yang paling penting penyerapan dari tenaga kerjanya. Jadi dari triwulan pertama ini penyerapan untuk tenaga kerja yang dihasilkan dari investasi yang Rp465,2 triliun itu adalah 594.104 orang, atau peningkatan 8,5 persen dari tahun sebelumnya,” kata Rosan.

    Rosan mengumumkan realisasi investasi Triwulan I/2025 setelah melaporkan pencapaian itu kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana, Rabu sore.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kepala BKPM: Capaian Investasi Kuartal I 2025 Rp 465,2 Triliun – Halaman all

    Kepala BKPM: Capaian Investasi Kuartal I 2025 Rp 465,2 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan realisasi investasi periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2025 di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (23/4/2025) malam.

    Dalam paparannya Rosan mengatakan realisasi investasi triwulan pertama 2025 yakni sebesar 24,4 persen atau sebesar Rp 465,2 triliun dari target invetasi selama 2025 sebesar Rp 1.905,6 triliun.

    “Alhamdullilah, investasi pada kuartal ini sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Bappenas. Investasi yang sudah masuk dan direalisasikan dan dikeluarkan mencapai Rp 465,2 triliun ini sesuai dengan target kami,” ujar Rosan.

    Realisasi investasi triwulan pertama tersebut secara year on year naik 15,9 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar 401,5 triliun.

    “Sedangkan per kuartalan (QoQ) naik 2,7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya Rp 452,8 triliun,” kata Rosan.

    Rosan mengatakan bahwa kenaikan invetasi ini menunjukkan keyakinan investor terjaga. Selain itu adanya kepercayaan terhadap kestabilan baik dari sisi politik dan ekonomi sehingga investasi yang masuk sesuai target.

    Kenaikan investasi ini kata Rosan tercermin dalam penyerapan tenaga kerja. Tercatat sebanyak 594.104 orang telah terserap dalam berbagai sektor atau naik 8,5 persen secara tahunan (YoY).

    Kemudian distribusi investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai 230,4 triliun atau  49,5 persen , sementara PMDN mencatat Rp 234,8 triliun atau 50,5 persen. Secara geografis, investasi di luar Pulau Jawa lebih tinggi sedikit dengan realisasi Rp 235,9 triliun atau  50,7 persen dan luar Jawa  Rp 229,3 triliun atau 49,3 persen.

    “Dari investasi yang masuk ini Singapura memberikan kontribusi terbesar dan menjadi investor hingga mencapai US$4,6 miliar, lalu Hong Kong US$2,2 miliar,” pungkasnya.

     

     

  • Rosan: Realisasi Investasi Kuartal I 2025 Tembus Rp465,2 Triliun

    Rosan: Realisasi Investasi Kuartal I 2025 Tembus Rp465,2 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melaporkan realisasi investasi pada kuartal I/2025 menembus Rp 465,2 triliun atau mencapai 24,4% dari target investasi nasional pada tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun. 

    “Alhamdullilah, investasi pada kuartal ini sesuai dengan target yang dicadangkan oleh Bappenas. Investasi yang sudah masuk dan direalisasikan dan dikeluarkan mencapai Rp 465,2 triliun ini sesuai dengan target kami,” ujar Rosan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/4/2025). 

    Rosan menyebut bahwa realisasi ini menunjukkan keyakinan dari investor tetap terjaga dan kestabilan baik dari sisi politik dan ekonomi masih terjaga sehingga investasi yang masuk sesuai target. 

    Dia melanjutkan dampak positif dari capaian investasi ini juga tercermin dalam penyerapan tenaga kerja. Tercatat sebanyak 594.104 orang telah terserap dalam berbagai sektor, naik 8,5% secara tahunan (YoY). 

    Pertumbuhan investasi menunjukkan tren positif, dengan peningkatan Year-on-Year (YoY) sebesar 15,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp 401,5 triliun.

    Sementara itu, secara Quarter-on-Quarter (QoQ), realisasi investasi juga mengalami kenaikan sebesar 2,7% dari kuartal IV/2024 yakni di angka Rp 452,8 triliun. 

    Selanjutnya, distribusi investasi antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terbilang seimbang. PMA menyumbang Rp 230,4 triliun (49,5%), sementara PMDN mencatat Rp 234,8 triliun (50,5%). 

    Secara geografis, investasi di luar Pulau Jawa berhasil sedikit mengungguli Pulau Jawa, dengan realisasi Rp 235,9 triliun (50,7%), dibandingkan Rp 229,3 triliun (49,3%) di Jawa.

    “Dari investasi yang masuk ini Singapura memberikan kontribusi terbesar dan menjadi investor hingga mencapai US$4,6 miliar, lalu Hong Kong US$2,2 miliar,” pungkas Rosan.

  • Apa yang Dimaksud dengan Perusahaan PMA seperti PT Yihong Novatex?

    Apa yang Dimaksud dengan Perusahaan PMA seperti PT Yihong Novatex?

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Yihong Novatex Indonesia belakangan ini menjadi sorotan atas isu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan terhadap pegawainya secara sepihak. PT Yihong Novatex ternyata merupakan salah satu perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang berdiri di Indonesia.

    PT Yihong Novatex yang mendirikan sebuah pabrik alas kaki berlokasi di Cirebon, Jawa Barat, telah melakukan PHK terhadap 1.126 pegawai secara sepihak. Pihak manajemen perusahaan menjelaskan pemecatan ini dilakukan akibat terhentinya kegiatan operasional sejak para pegawai melakukan aksi mogok kerja.

    Sebelumnya, PT Yihong Novatex telah merumahkan tiga orang pegawai sebab masa kontrak yang telah habis. Namun, hal ini sontak memicu pegawai lainnya untuk melakukan aksi solidaritas berupa mogok kerja demi menuntut keadilan. Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian finansial, sehingga terpaksa melakukan PHK terhadap pegawainya dengan membayarkan sejumlah pesangon.

    PT Yihong Novatex merupakan salah satu perusahaan asing yang juga dikenal dengan istilah perusahaan PMA. Lalu, apa yang dimaksud perusahaan PMA? Simak penjelasannya sebagai berikut yang dikutip dari berbagai sumber.

    Apa Itu Perusahaan PMA?

    Menurut Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal yang dilakukan oleh penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia (RI).

    Modal asing merupakan modal yang dimiliki oleh negara asing, baik berupa perseorangan warga negara asing, badan usaha dan badan hukum asing, atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.

    Syarat Pendirian Perusahaan PMA di Indonesia

    Sebelum berinvestasi di Indonesia, investor asing perlu memahami beberapa ketentuan penting, antara lain:

    1. PMA harus berbentuk PT

    Penanaman modal asing wajib berbentuk PT berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia, kecuali diatur lain oleh undang-undang. PMA dapat dilakukan melalui penyertaan saham saat pendirian PT, pembelian saham, atau dengan cara lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    2. Hanya dapat beroperasi pada usaha besar

    Investor asing hanya diperbolehkan beroperasi di sektor usaha besar. Mereka tidak dapat berinvestasi di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, sebelum memilih bidang usaha, investor harus memastikan apakah bidang tersebut terbuka sepenuhnya, terbuka dengan syarat tertentu, atau tertutup untuk investasi asing.

    3. Nilai investasi minimum Rp 10 miliar

    Investor asing harus memenuhi nilai investasi lebih dari Rp 10 miliar per bidang usaha KBLI 5 digit per lokasi proyek yang tidak termasuk nilai tanah dan bangunan.

    Pengecualian berlaku untuk PMA di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada bidang usaha berbasis teknologi rintisan, yang dapat berinvestasi dengan nilai kurang dari Rp 10 miliar. Selain nilai investasi minimum, PMA harus memiliki modal disetor minimal Rp 10 miliar, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.

    4. Direksi wajib dipertimbangkan

    Meskipun UU Perseroan Terbatas tidak mewajibkan direksi PT PMA berkewarganegaraan Indonesia, dalam praktiknya petugas pajak sering menyarankan agar direktur utama adalah WNI.

    Hal ini untuk mempermudah pengawasan pajak karena pernah terjadi kasus pelanggaran pajak oleh PT PMA yang seluruh direksinya adalah warga negara asing (WNA) dan sulit dilacak setelah kembali ke negara asalnya. Jika direksi adalah WNA, disarankan agar ia memiliki kartu izin tinggal tetap (KITAP) sebagai bukti domisili tetap di Indonesia.

    Prosedur Pendirian Perusahaan PMA

    Pengajuan pendirian PT PMA dapat dilakukan secara daring melalui Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (Spipise), yang dikenal sebagai sistem online single submission (OSS). Aturan terkait OSS diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.

    Lebih dalam, berikut ini adalah prosedur pengajuan pendirian PT PMA:

    Pemohon harus memiliki dokumen pendirian PT, meliputi akta pendirian PT, surat keputusan menteri hukum dan HAM tentang pengesahan PT, serta NPWP perusahaan.

    Memenuhi ketentuan modal atau investasi

    PT PMA yang akan didirikan harus memenuhi persyaratan modal atau investasi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

    Nomor induk berusaha (NIB) dan perizinan berusaha

    Perusahaan wajib memiliki NIB dan perizinan berusaha yang diajukan melalui OSS atau BKPM sesuai dengan sektor bisnis yang dijalankan.

    Lokasi kegiatan usaha harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah setempat.

    Perusahaan wajib melengkapi perizinan lain yang relevan dengan sektor bisnisnya melalui kementerian atau instansi terkait.

    Kasus PT Yihong Novatex mencerminkan pentingnya pengawasan terhadap perusahaan PMA di Indonesia. Meski investasi asing berperan dalam pertumbuhan ekonomi, perusahaan tetap wajib mematuhi aturan ketenagakerjaan.

  • Profil PT Yihong Novatex, Perusahaan asal Tiongkok PHK 1.126 Karyawan

    Profil PT Yihong Novatex, Perusahaan asal Tiongkok PHK 1.126 Karyawan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Yihong Novatex Indonesia menjadi sorotan publik sejak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 1.126 karyawan pada Maret 2025. Keputusan ini menuai protes besar dari para pekerja dan mengundang perhatian pemerintah daerah. Lantas, seperti apa profil perusahaan ini?

    PT Yihong Novatex Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil dan alas kaki. Perusahaan ini merupakan penanaman modal asing (PMA) asal Tiongkok yang membuka pabrik di Indonesia untuk kebutuhan produksi ekspor.

    Pabrik PT Yihong Novatex berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Berdasarkan informasi yang beredar, perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia pada 2023 dengan mendirikan pabrik di Cirebon Timur.

    Dalam waktu singkat, PT Yihong berhasil mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan lokal dan menjadi salah satu pabrik alas kaki terbesar di kawasan tersebut. Perusahaan ini awalnya memiliki prospek yang menjanjikan dengan kapasitas produksi tinggi dan jaringan pemasaran internasional.

    Namun, tekanan finansial akibat keterlambatan pengiriman barang serta pembatalan pesanan dari klien membuat operasional perusahaan terganggu. Kondisi ini diperparah dengan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para karyawan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan manajemen.

    Meski detail mengenai pemilik atau struktur manajemennya tidak diungkap ke publik, PT Yihong Novatex disebut memiliki keterkaitan erat dengan jaringan investor manufaktur asal Tiongkok yang menanamkan modalnya di berbagai kawasan industri di Indonesia.

    Kasus PHK Massal

    Pada 10 Maret 2025, manajemen PT Yihong Novatex mengumumkan PHK terhadap 1.126 karyawan. Perusahaan berdalih keputusan ini diambil karena aksi mogok kerja yang dilakukan buruh berdampak besar pada operasional pabrik, ditambah alasan efisiensi menyusul penurunan pesanan dari klien.

    Namun, para buruh membantah tudingan tersebut. Mereka menyebut aksi yang dilakukan bukan mogok kerja, melainkan bentuk solidaritas atas pemecatan tiga rekan kerja secara sepihak.

    PHK ini memicu gelombang protes dari para buruh, yang kemudian menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Cirebon. Mereka menuntut kejelasan nasib serta meminta pemerintah turun tangan menyelesaikan konflik.

    Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon menyatakan PT Yihong Novatex tidak dalam kondisi pailit, sehingga seharusnya tidak bisa melakukan PHK sepihak dalam jumlah besar tanpa proses bipartit atau musyawarah dengan pekerja.

    Pemerintah daerah pun mengupayakan mediasi antara perusahaan dan buruh, dengan harapan kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang adil dan menjaga stabilitas iklim investasi di Cirebon.

    Kasus yang menimpa PT Yihong Novatex menjadi cerminan pentingnya tata kelola hubungan industrial yang adil dan transparan, terutama dalam menghadapi perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Diperlukan pengawasan ketat agar hak-hak pekerja tetap terlindungi di tengah dinamika bisnis global.

  • Menteri Rosan Beri Bocoran, Perusahaan AS Mau Investasi di Sektor Teknologi

    Menteri Rosan Beri Bocoran, Perusahaan AS Mau Investasi di Sektor Teknologi

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkap perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS) akan menanamkan modalnya di Indonesia.

    Rosan menyampaikan perusahaan itu rencananya akan berinvestasi di sektor teknologi dan diharapkan dapat merealisasikan investasinya dalam waktu dekat.

    “Ada salah satu investasi besar dari AS juga, di bidang teknologi yang cukup signifikan yang akan masuk juga,” kata Rosan dalam sambutannya di Menara Kadin Indonesia, Senin (25/3/2025).

    Rosan mengharapkan masuknya investasi dari perusahaan AS tersebut dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

    Ditemui terpisah, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan menyebut bahwa pengumuman resmi mengenai rencana investasi perusahaan AS akan disampaikan dalam dua atau 3 bulan ke depan.

    Kendati begitu, Nurul belum bisa membocorkan nama perusahaan tersebut. Pasalnya, dari pihak perusahaan meminta pemerintah Indonesia untuk tidak mengumumkan terlebih dahulu rencana investasi ini.

    “Itu dari Amerika, tapi belum bisa di-disclose karena mereka juga minta jangan sampai disampaikan dulu kepada publik karena perusahaan publik juga,” ungkap Nurul saat ditemui di Menara Kadin Indonesia.

    Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM melaporkan realisasi investasi mencapai Rp1.714,2 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 20,8% secara tahunan.

    Secara terperinci, Singapura menjadi negara asal penanaman modal asing (PMA) terbesar di tahun tersebut, dengan realisasi investasi mencapai US$20,1 miliar.

    Di posisi kedua, ditempati oleh Hong Kong dengan realisasi investasi sepanjang 2024 sebesar US$8,2 miliar, diikuti China US$8,1 miliar, Malaysia US$4,2 miliar, dan AS sebesar US$3,7 miliar. 

  • Investasi Bontang Meroket, Walikota Neni Moerniaeni Tantang SDM Lokal Taklukkan Era Digital dan Robot

    Investasi Bontang Meroket, Walikota Neni Moerniaeni Tantang SDM Lokal Taklukkan Era Digital dan Robot

    Liputan6.com, Bontang – Kota Bontang kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan lonjakan investasi sebesar Rp2,7 triliun di tahun 2024, naik 12,97 persen dari tahun sebelumnya. Namun, di balik angka fantastis ini, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni justru melempar tantangan besar.

    “SDM lokal harus bangkit dan bersaing, tak boleh kalah di era teknologi dan robot,” kata Neni.

    Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), investasi tahun ini didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp2,5 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp200 miliar. Sektor industri kimia, seperti raksasa Pabrik Soda Ash, menjadi bintang utama dengan nilai Rp2,1 triliun.

    Sayangnya, serapan tenaga kerja lokal masih jadi pekerjaan rumah. Data menunjukkan bahwa investasi senilai Rp2,7 triliun hanya menyerap 512 tenaga kerja lokal, dengan rincian 475 pekerja dari PMDN dan 37 pekerja dari PMA.

    “Investasi jumbo, tapi lapangan kerja minim. Ini teka-teki yang harus kita pecahkan,” tegas Neni.

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bontang yang mencapai 7,41 persen, tertinggi di Kalimantan Timur, menjadi alarm keras. Meski Perda Nomor 10 Tahun 2018 mewajibkan 75 persen tenaga kerja lokal direkrut perusahaan, kenyataan di lapangan berbicara lain.

    “Aturan sudah ada, tapi tenaga kerja kita belum siap. Posisi khusus seperti di industri kimia masih dikuasai pekerja luar,” ungkap Neni dengan nada prihatin.

    Industri modern yang kian bertumpu pada teknologi, bahkan kecerdasan buatan (AI), makin memperumit situasi. Neni menceritakan pengalamannya di Norwegia.

    “Saya ke pabrik peledak, cari pegawai kok susah. Ternyata robot yang kerja,” katanya.

    Tak tinggal diam, Neni menggebrak dengan solusi cerdas. Pemkot Bontang meluncurkan program pendidikan berbasis teknologi yakni pelatihan coding, AI, hingga konsep paperless school di sekolah-sekolah.

    “Anak-anak Bontang harus jadi jagoan digital, bukan cuma bersaing di sini, tapi di panggung dunia,” serunya penuh semangat.

    Infrastruktur dan kemudahan perizinan juga digenjot habis-habisan untuk menggaet investor yang tak hanya membawa duit, tapi juga peluang kerja nyata.

    Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, tak kalah optimistis.

    “Kami terus berupaya untuk memfasilitasi dan mempercepat proses perizinan bagi investor yang masuk ke Bontang. Oleh karena itu, kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas SDM lokal melalui pelatihan-pelatihan teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di Bontang,” katanya.

    Dengan tren investasi yang kian menanjak, Bontang tak sekadar ingin jadi magnet modal, tapi juga pusat talenta yang siap menaklukkan masa depan. Dari hutan industri kimia hingga gemerlap teknologi, Bontang sedang berlari kencang.

    Pertanyaannya kemudian, akankah SDM lokal ikut melesat, atau justru tersalip oleh robot dan pekerja luar?

    “Investasi besar harus jadi jembatan kesejahteraan, bukan cuma angka di kertas,” kata Neni tegas.